Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Menangkap Makna dari


Perkembangan Alam Raya
Syaifullah 
Kamis, 27 Mei 2021 07:30 WIB

Alam akan berjalan sesuai dengan ketentuan dari Allah SWT. Sejumlah kejadian yang
melingkupi alam raya ini sarat dengan pesan moral. Tidak berhenti pada
sunnatullah atau berjalannya hukum alam semata. Dan hal tersebut yang hendaknya
terus ditangkap manusia di bumi ini.

 
Pada momentum khutbah ini adalah saat penting kepada umat Islam agar dapat
menjadikan fenomena alam ini sebagai ikhtiar memperbaiki kualitas ibadah. Baik yang
menyangkut hubungan dengan Allah SWT, manusia dan lingkungan sekitar. 

Untuk mencetak naskah khutbah ini, silahkan klik ikon print berwarna merah di bawah
artikel. Dan berikut contoh teks khutbah Jumat berjudul "Menangkap Makna dari
Perkembangan Alam Raya". Semoga memberikan manfaat. (Redaksi)

Khutbah Pertama
 

   ‫ْلُم ِقْيَن َوَجَعَل ِفى‬ ‫ َاَّلِذي َخَلَق ْالِإ ْنَساَن َخِلْيَفًة ِفي ْالَأ ْرِض َواَّلِذي َجَعَل ُكَّل َش ْيٍئ ِإ ْعِتَباًرا ِّل َّت‬،‫َاْل َحْمُد ِللِه َرِّب اْلَعاَلِمْيَن‬
‫ َلُه اْلُمْلُك َوَلُه اْل َحْمُد ُي ْحِيى َوُيِمْيُت َوُهَوَعَلى‬،‫ َأ ْشَهُد َأ ْن لَا ِالَه ِالَّا اللُه َوحْـَدُه لَاشَـِر ْيَك َلُه‬.‫ُقُلْوِب اْلُمْس ِلِمْيَن َبْهَجًة َّو ُسُرْوًرا‬
‫ لَاَّل ُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُمَحمَّـ ٍد َسِّيِد اْلُمْرَس ِلْيَن َوَأ ْفضِل ْالَاْنِبَياِء‬.‫ َوَأ ْشَهُد َاَّن ُم َّمَح ًداَعْبُدُه َوَرُسْوُلُه لَاَنِبَّي َبْعَدُه‬.‫ُكِّل َش ْيٍئ َقِدْيٌر‬
‫ْوُت ِإ لَّا َوَأ نْـُتْم ُمْس ِلُمْوَن َفَقْد َقاَل اللُه َتَعالَى‬‫ ِاَّت ُقْوااللَه َحَّق ُتَقاِته َولَاَتُم َّن‬،‫ َفَياَأ ُّي َها اْلُمْس ِلُمْوَن‬،‫َوَعَلى آِلِه َوَاْص َحِابه َأ ْج َمِعْيَن َأ َّم ا َبْعُد‬
‫ ُهَو اَّلِذي‬:‫ وقال أيضًا‬.‫ اْقَرْأ َوَرُّب َك اْلَأ ْكَرُم‬. ‫ َخَلَق اْلِإ ْنَساَن ِمْن َعَلٍق‬. ‫ اْقَرْأ ِباْسِم َرِّبَك اَّلِذي َخَلَق‬:‫ِفي ِك اَتِبِه اْل َكِرْيِم‬
‫ ُيَفِّص ُل‬. ‫ َما َخَلَق الَّل ُه َٰذِلَك ِإ َّل ا ِباْل َحِّق‬. ‫َجَعَل الَّش ْمَس ِض َياًء َواْلَقَمَر ُنوًرا َوَقَّد َرُه َمَناِزَل ِلَتْعَلُموا َعَدَد الِّس ِنيَن َواْلِحَساَب‬
‫اْلآَياِت ِلَقْوٍم َيْعَلُموَن‬
 
Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Siang ini demikian istimewa karena dalam sepekan kita dipertemukan dengan tetangga,
kawan dan orang baru yang memiliki semangat sama. Yakni keinginan kuat untuk
meningkatkan takwallah yakni menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga
perjumpaan di tempat sarat berkah ini akan terus menyemangati kita untuk semakin dekat
kepada Allah, pada saat yang sama juga peduli dengan sesama.
 
Hadirin yang Berbahagia
Sebagian besar kita kerap salah paham, begitu kata ‘ayat-ayat Allah’ disebutkan maka yang
tergambar hanya teks Al-Qur’an. Padahal, Allah menciptakan ayat bukan semata huruf-
huruf atau lafal-lafal suci. Ayat secara bahasa berarti tanda. Apa itu tanda? Tanda adalah
sarana yang dianggap representasi dari kehadiran sesuatu. Allah menciptakan tanda akan
keberadaan Diri-Nya bukan melalui Al-Qur’an saja. Alam semesta dan diri kita pun adalah
bagian dari tanda alias ayat-Nya.
 


Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
 
   ‫َس ُنِريِهْم آَياِتَنا ِفي الآَفاِق َوِفي َأ ْنُفِسِهْم َحَّت ى َيَتَبَّيَن َلُهْم َأ َّن ُه اْلَحُّق َأ َوَلْم َيْكِف ِبَرِّبَك َأ َّن ُه َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َشِهيٌد‬
 
Artinya: Kami (Allah) akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (ayat) Kami di
segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an
itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu? (QS Fushshilat [41]:53).  
 
Artikel diambil dari: Khutbah Gerhana: Berdoalah, Bartakbirlah, Bersedekahlah!
 
Dari sinilah kemudian muncul istilah ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat qauliyah
berupa ayat Al-Qur’an yang bisa kita baca dan ucapkan, sementara ayat kauniyah berupa
realitas ciptaan di luar itu, seperti penciptaan manusia dan hewan, pergantian siang dan
malam, serta fenomena alam lainnya. Termasuk segenap hal yang ada dalam diri manusia:
tentang metabolisme tubuh, emosi, pikiran, perasaan, dan lain-lain.
 
Ayat atau tanda yang disebutkan terakhir ini bisa dibaca jika dan hanya jika kita
merenungkan dan menghayatinya secara mendalam.
 
   ‫ اَّلِذيَن َيْذُكُروَن الَّل َه ِقَياًما َوُقُعوًدا‬  ‫إَّن ِفي َخْلِق الَّس َٰمَواِت َواْلَأ ْرِض َواْخ ِتَلاِف الَّل ْيِل َوالَّن َهاِر َلآَياٍت ِلُأ وِلي اْلَأ ْلَباِب‬
‫َوَعَل ُجُنوِبِهْم َوَيَتَفَّك ُروَن ِفي َخْلِق الَّس َٰمَواِت َواْلَأ ْرِض َرَّب َنا َما َخَلْقَت َٰهَذا َباِطًلا ُسْبَحاَنَك َفِقَنا َعَذاَب الَّن اِر‬
‫ٰى‬
 
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya, Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali
Imran [3]:190-191).

 
Jamaah Shalat Jumat yang Terhormat
Tadi malam kita sudah menyaksikan gerhana bulan total, dan itu adalah bagian dari ayat
kauniyah tersebut.  Penanda tentang keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Peristiwa ini
merupakan momentum tepat bagi kita semua untuk merenungkan dahsyatnya kekuasaan
penguasa alam raya ini. Ini juga momentum seorang hamba untuk mengagungkan
Tuhannya, meningkatkan kualitas penghambaan, dan membantu sesama.
 
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda:
 
   ،‫ ِإَف َذا َرَأ ْيُتْم َذِلَك َفاْدُعوا اللَه َوَكّبُرْوا‬، ‫ِإ َّن الَّش ْمَس َواْلَقَمَر آَيَتاِن ِمْن آَياِت الله لَا َيْنَخَسَفاِن ِلَمْوِت َأ َحٍد َولَا ِل َحَياِتِه‬
‫ َوَتَص َّد ُقْوا‬، ‫َوَص ُّل وا‬
 
Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bagian dari tanda-tanda (keagungan)
Allah. Keduanya tidak memunculkan gerhana lantaran peristiwa kematian atau kelahiran
seseorang. Apabila kalian melihat gerhana itu, lekaslah berdoa kepada Allah, bertakbirlah,
dan dirikanlah shalat, dan bersedakahlah. (HR al-Bukhari).  
 
Mari kita gunakan kesempatan langka ini untuk bermuhasabah, menginstropeksi diri
sendiri. Sudahkah doa, takbir, dan sedekah kita berada di jalan yang benar?   Apakah kita
berdoa sebagai wujud ketawadukan kepada Sang Khaliq atau keserakahan kita sebagai
manusia yang serba ingin? Berdoa karena kita membutuhkan Allah atau sekadar memenuhi
nafsu diri sendiri? Pernahkah kita tidak meremehkan doa sebagai perintah dari Allah
SWT?  
 
Lalu bagaimana dengan takbir kita? Sudahkah ia lebih mendalam dan bermakna dari
sebatas kata-kata? Apakah kita bagian dari sebagian orang yang bertakbir membesarkan
nama Allah tapi di saat bersamaan juga membesarkan ego pribadi dan kelompoknya
sendiri? Bagaimana pula dengan sedekah kita? Seberapa besar manfaat yang dibawa harta
dan kehadiran kita untuk orang-orang sekitar? Masihkah kita membeda-bedakan dalam
bersedekah orang yang kita senangi dan orang yang kita benci? Sudah kita tak mengharap
pamrih dari jasa-jasa yang kita buat meskipun sekadar pujian dan terima kasih?  
 
Jamaah Rahamakumullah
Apapun momentumnya, sudah selayaknya hal itu menjadi bahan memperbaiki kualitas
kepribadian kita. Semakin dekat kepada Allah dari hari ke hari, kian bersahabat dengan
alam dan manusia lainnya dari waktu ke waktu. Hal itu bisa dilakukan hanya dengan
menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dan Dzat yang diagungkan, melebihi apa
saja, tak terkecuali jabatan, gelar, harta, atau lainnya.  
  
‫‪Iman Al-Ghazali pernah bertanya: Apa yang paling besar di dunia ini? Murid-muridnya‬‬
‫‪yang menjawab: Gunung, matahari, hingga bumi. Imam Al-Ghazali berkata: Semua‬‬
‫‪jawaban itu benar, tapi yang jauh lebih besar adalah hawa nafsu. Maka kita harus hati-hati‬‬
‫‪dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.  ‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪Dengan demikian, marilah di kesempatan istimewa ini kita terus berupaya meningkatkan‬‬
‫‪penghambaan kepada-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang.‬‬
‫‪Demikian pula fenomena alam yang ada semakin mendorong untuk peduli dengan sesama.‬‬
‫‪Bila itu yang dilakukan, dari hari ke hari kita akan semakin dekat kepada Allah SWT dan‬‬
‫‪alam semesta.‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫‪ ‬‬
‫َاْل َحْمُد للِه َعلَى ِاْح َساِنِه َوالُّش ْكُر َلُه َعلَى َتْوِفْيِقِه َوِاْمِتَناِنِه‪َ .‬وَاْشَهُد َاْن لَا ِاَلَه ِالَّا اللُه َواللُه َوْحَدُه لَا َشِرْيَك َلُه َوَاْشَهُد َاَّن ‪ ‬‬
‫َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه الَّد اِع ى ِالَى ِرْض َواِنِه‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد ِوَعَلى َاِلِه َوَاْص َحاِبِه َوَسِّلْم َتْس ِلْيًما ِكثْيًرا َاَّم ا‬
‫َبْعُد َفيَا ُّيَا َها الَّن اُس ِاَّت ُقوااللَه ِفْيَما َاَمَر َواْنَتُهْوا َعَّم ا َنَه ى َواْعَلُمْوا َاَّن اللّه َاَمَرُكْم ِبَاْمٍر َبَدَأ ِفْيِه ِبَنْفِسِه َوَثـَنى ِبَملآ ِئَكِتِه ِبُقْدِسِه‬
‫َوَقاَل َتعَاَلى ِاَّن اللَه َوَملآ ِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعلَى الَّن ِبى يآ ُّيَا َها اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا‬
‫ُم َّمَح ٍد َص َّلى الل َعَلْيِه َوَسِّلْم َوَعَلى آِل َسِّيِدنَا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َاْنِبيآِئَك َوُرُس ِلَك َوَملآِئَكِة ْالُمَقَّر ِبْيَن َواْرَض الّلُهَّم َعِن ْالُخَلَفاِء‬
‫ُه‬
‫الَّر اِشِدْيَن َاِبى َبْكٍرَوُعَمرَوُعْثَمان َوَعِلى َوَعْن َبِقَّي ِة الَّص َحاَبِة َوالَّت اِبِعْيَن َوَتاِبِعي الَّت اِبِعْيَن َلُهْم ِبِاْح َساٍن ِاَلىَيْوِم الِّدْيِن َواْرَض َعَّن ا‬
‫َمَعُهْم ِبَرْح َمِتَك َيا َاْرَحَم الَّر اِحِمْيَن َاللُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت َالَاْح يآ ِمْنُهْم َوْالَاْمَواِت اللُهَّم‬
‫ُء‬
‫َاِعَّز ْالِاْس لَاَم َوْالُمْس ِلِمْيَن َوَأ ِذَّل الِّشْرَك َوْالُمْشِرِكْيَن َواْنُصْر ِعَباَدَك ْالُمَوِّح ِدَّي َة َواْنُصْر َمْن َنَصَر الِّدْيَن َواْخُذْل َمْن َخَذَل‬
‫ْالُمْس ِلِمْيَن َو َدِّمْر َاْعَداَءالِّدْيِن َواْعِل َكِلَماِتَك ِاَلى َيْوَم الِّدْيِن‪ .‬اللُهَّم اْدَفْع َعَّن ا ْالَبلَاَء َوْالَوَباَء َوالَّز لَاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفْتَنِة‬
‫َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن َبَلِدَنا ِاْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَساِئِر ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عآَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن‪َ .‬رَّب َنا آِتنَا ِفى‬
‫الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا َعَذاَب الَّن اِر‪َ .‬رَّب َنا َظ َلْمَنا َاْنُفَسَناَوِاْن َلْم َتْغِفْر َلَنا َوَتْرَحْمَنا َل َّن‬
‫َنُكْوَن ِمَن ْال اَخِسِر ْيَن‪.‬‬
‫ِعَباَداللِه ! ِاَّن اللَه َيْأ ُمُرَنا ِبْالَعْدِل َوْالِاْح َساِن ِإَو ْيتآِء ِذى ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح شآِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬
‫‪َ  ‬تَذَّك ُرْوَن َواْذُكُروااللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َواْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم َوَلِذْكُر اللِه َاْك َبْر‬

‫‪ ‬‬

‫‪TAGS:
khutbah‬‬ ‫
‬ ‫‪khutbah Jumat‬‬ ‫
‬ ‫‪takwa‬‬ ‫
‬ ‫‪takwallah‬‬ ‫
‬ ‫‪alam‬‬

‫‪‬‬

Anda mungkin juga menyukai