Adapun ciri-ciri perkembangan individu adalah sebagai berikut: Seumur hidup (life-long), artinya tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan individu. Multidimentional, artinya terdiri atas biologis, kognitif, dan sosial. Bahkan dalam satu dimensi terdapat banyak komponen, misalnya inteligensi, inteligensi abstrak, inteligensi nonverbal, inteligensi sosial, dsb. Multidirectional, beberapa komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam pertumbuhan, sementara komponen lain menurun. Misalnya, orang yang sudah tua dapat semakin arif tetapi kecepatan memproses informasi lebih buruk. Lentur (plastis), artinya bergantung pada kondisi kehidupan individu. Bila kondisi lingkungan dan kehidupannya baik maka perkembangan cenderung baik begitu pula sebaliknya.
Lebih rinci lagi ciri perkembangan dapat diperhatikan dari segi fisik dan psikis.
Perkembangan dari Segi Fisik dan Psikis
Aspek Segi Fisik Segi Psikis
Terjadinya Perubahan tinggi badan, Bertambahnya perbendaharaan perubahan berat badan, dan organ- kata-kata, matangnya kemampuan organ tubuh lain. mengingat, berpikir, berkreasi, dan menggunakan imajinasi kreatifnya. Terjadinya Proporsi tubuh seorang Perubahan imajinasi dari fantasi perubahan dalam anak berubah sesuai ke realitas, perhatiannya dari proporsi dengan fase diri sendiri ke orang lain/teman perkembangannya. kelompok sebaya. Lenyapnya tanda- Hilangnya kelenjar Hilangnya gerak-gerik kanak- tanda lama thymus (kelenjar kanak- kanak dan perilaku impulsif kanak) seiring (dorongan untuk bertindak bertambahnya usia yang sebelum berpikir). terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, gigi susu, dan rambut- rambut halus. Diperoleh tanda- Pergantian gigi, Berkembangnya rasa ingin tahu tanda baru karakteristik seks pada terutama yang berhubungan usia remaja sekunder dengan ilmu pengetahuan, nilai (perubahan anggota tubuh) moral, seks atau interaksi dan primer dengan lawan jenis, dan (menstruasi/mimpi keyakinan beragama basah).
2.8. Prinsip – prinsip Perkembangan pada Peserta Didik
Prinsip perkembangan peserta didik sebagai berikut: 1. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya tidak pernah berhenti (never ending process). Artinya, perkembangannya terus-menerus atau berubah-ubah yang dipengaruhi oleh pengalaman dan belajar sepanjang hayat dari sejak masa konsepsi sampai tua atau sampai pada masa kematangan individu. 2. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya saling memengaruhi. Artinya, perkembangan individu saling memengaruhi atau ada korelasi antara fisik, emosi, intelegensi, dan sosial. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit misalnya), maka anak tersebut akan mengalami gangguan dalam perkembangan aspek lainnya seperti kecerdasannya berkurang dan mengalami kelabilan emosional. Dengan demikian, prosesnya tidak berdiri sendiri. 3. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya mengikuti pola atau arah tertentu. Artinya, setiap tahap perkembangan sebelumnya akan menjadi dasar perkembangan selanjutnya. Dengan kata lain, perkembangan individu sebelumnya merupakan prasyarat untuk menghadapi perkembangan selanjutnya. Contohnya, untuk dapat berjalan seorang anak harus dapat berdiri terlebih dahulu dan berjalan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya, yaitu berlari. 4. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya terjadi pada tempo yang berlainan. Artinya, perkembangan individu tidak ada yang sama. Ada yang perkembangannya lambat, sedang, dan cepat. Contohnya seperti pada otak yang mencapai bentuk ukuran yang sempurna adalah pada usia 6-8 tahu; tangan, kaki, dan hidung mencapai perkembangan maksimum pada usia remaja; dan imajinasi kreatif berkembang cepat pada masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja. 5. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya harus berjalan dengan normal, yaitu dimulai dari tahap bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua. Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang, maka individu akan mengalami fase-fase perkembangan. 6. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya memiliki ciri khas. Artinya, setiap fase perkembangannya memiliki ciri khas. Misalnya, anak usia dua tahun memusatkan untuk mengenali lingkungan dan menguasai gerak fisik serta belajar berbicara. Sedangkan anak pada usia tiga sampai enam tahun memusatkan untuk menjadi manusia sosial ( belajar bergaul atau berinteraksi dengan orang lain).
Nana Syaodih (2009) menyimpulkan berdasarkan hasil penelitian, yang
merupakan prinsip perkembangan, di antaranya: 1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi seluruh aspek. Perkembangan bukan hanya berhubungan dengan aspek-aspek tertentu, melainkan menyangkut semua aspek. Perkembangan tersebut berlangsung terus sampai akhir hayatnya. 2. Setiap individu memiliki kecepatan dan kualitas perkembangan yang berbeda. Seorang anak mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang dalam aspek lainnya seperti keterampilan kemampuannya kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada anak yang keterampilannya berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikirnya agak lambat. 3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikut pola-pola tertentu. Misalnya seorang anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraba sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya. 4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasi tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu. 5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke arah yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua tangan, baru kemudian dengan satu tangan. 6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase perkembangan. Tetapi karena adanya faktor-faktor khusus, fase tertentu dilewati secara cepat, sehingga nampak seperti tidak melewati fase tersebut. Sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga nampak seperti tidak berkembang. 7. Sampai batas-batas tertentu perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor bawaan dan juga faktor lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang berlebih atau berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang lebih celat atau lebih lambat. 8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya. Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan kemampuan bahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan lain sebagainya. 9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak perempuan lebih cepat matang secara sosial dibandingkan dengan anak laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan inteleknya sedangkan perempuan lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan estetikanya.