Anda di halaman 1dari 8

2.7.

Ciri – Ciri Perkembangan pada Peserta Didik


Adapun ciri-ciri perkembangan individu adalah sebagai berikut:
 Seumur hidup (life-long), artinya tidak ada periode usia
yang mendominasi perkembangan individu.
 Multidimentional, artinya terdiri atas biologis, kognitif, dan
sosial. Bahkan dalam satu dimensi terdapat banyak komponen, misalnya
inteligensi, inteligensi abstrak, inteligensi nonverbal, inteligensi sosial,
dsb.
 Multidirectional, beberapa komponen dari suatu dimensi dapat
meningkat dalam pertumbuhan, sementara komponen lain menurun.
Misalnya, orang yang sudah tua dapat semakin arif tetapi kecepatan
memproses informasi lebih buruk.
 Lentur (plastis), artinya bergantung pada kondisi kehidupan individu.
Bila kondisi lingkungan dan kehidupannya baik maka perkembangan
cenderung baik begitu pula sebaliknya.

Lebih rinci lagi ciri perkembangan dapat diperhatikan dari segi fisik
dan psikis.

Perkembangan dari Segi Fisik dan Psikis

Aspek Segi Fisik Segi Psikis


Terjadinya Perubahan tinggi badan, Bertambahnya perbendaharaan
perubahan berat badan, dan organ- kata-kata, matangnya kemampuan
organ tubuh lain. mengingat, berpikir, berkreasi,
dan menggunakan imajinasi
kreatifnya.
Terjadinya Proporsi tubuh seorang Perubahan imajinasi dari fantasi
perubahan dalam anak berubah sesuai ke realitas, perhatiannya dari
proporsi dengan fase diri sendiri ke orang lain/teman
perkembangannya. kelompok sebaya.
Lenyapnya tanda- Hilangnya kelenjar Hilangnya gerak-gerik kanak-
tanda lama thymus (kelenjar kanak- kanak dan perilaku impulsif
kanak) seiring (dorongan untuk bertindak
bertambahnya usia yang sebelum berpikir).
terletak pada bagian dada,
kelenjar pineal pada
bagian bawah otak, gigi
susu, dan rambut- rambut
halus.
Diperoleh tanda- Pergantian gigi, Berkembangnya rasa ingin tahu
tanda baru karakteristik seks pada terutama yang berhubungan
usia remaja sekunder dengan ilmu pengetahuan, nilai
(perubahan anggota tubuh) moral, seks atau interaksi
dan primer dengan lawan jenis, dan
(menstruasi/mimpi keyakinan beragama
basah).

2.8. Prinsip – prinsip Perkembangan pada Peserta Didik


Prinsip perkembangan peserta didik sebagai berikut:
1. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya tidak pernah berhenti (never
ending process). Artinya, perkembangannya terus-menerus atau berubah-ubah
yang dipengaruhi oleh pengalaman dan belajar sepanjang hayat dari sejak masa
konsepsi sampai tua atau sampai pada masa kematangan individu.
2. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya saling memengaruhi.
Artinya, perkembangan individu saling memengaruhi atau ada korelasi antara
fisik, emosi, intelegensi, dan sosial. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan
fisiknya mengalami gangguan (sering sakit misalnya), maka anak tersebut akan
mengalami gangguan dalam perkembangan aspek lainnya seperti kecerdasannya
berkurang dan mengalami kelabilan emosional. Dengan demikian, prosesnya
tidak berdiri sendiri.
3. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya mengikuti pola atau arah
tertentu. Artinya, setiap tahap perkembangan sebelumnya akan menjadi dasar
perkembangan selanjutnya. Dengan kata lain, perkembangan individu
sebelumnya merupakan prasyarat untuk menghadapi perkembangan selanjutnya.
Contohnya, untuk dapat berjalan seorang anak harus dapat berdiri terlebih dahulu
dan berjalan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya, yaitu berlari.
4. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya terjadi pada tempo yang
berlainan. Artinya, perkembangan individu tidak ada yang sama. Ada yang
perkembangannya lambat, sedang, dan cepat. Contohnya seperti pada otak yang
mencapai bentuk ukuran yang sempurna adalah pada usia 6-8 tahu; tangan, kaki,
dan hidung mencapai perkembangan maksimum pada usia remaja; dan imajinasi
kreatif berkembang cepat pada masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada
masa remaja.
5. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya harus berjalan dengan normal,
yaitu dimulai dari tahap bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua.
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia
panjang, maka individu akan mengalami fase-fase perkembangan.
6. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya memiliki ciri khas.
Artinya, setiap fase perkembangannya memiliki ciri khas. Misalnya, anak usia
dua tahun memusatkan untuk mengenali lingkungan dan menguasai gerak fisik
serta belajar berbicara. Sedangkan anak pada usia tiga sampai enam tahun
memusatkan untuk menjadi manusia sosial ( belajar bergaul atau berinteraksi
dengan orang lain).

Nana Syaodih (2009) menyimpulkan berdasarkan hasil penelitian, yang


merupakan prinsip perkembangan, di antaranya:
1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi seluruh aspek.
Perkembangan bukan hanya berhubungan dengan aspek-aspek tertentu,
melainkan menyangkut semua aspek. Perkembangan tersebut berlangsung terus
sampai akhir hayatnya.
2. Setiap individu memiliki kecepatan dan kualitas perkembangan yang berbeda.
Seorang anak mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan
sosial yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu sangat
cepat, sedang dalam aspek lainnya seperti keterampilan kemampuannya kurang
dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada anak yang keterampilannya
berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikirnya agak lambat.
3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikut pola-pola tertentu.
Misalnya seorang anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa
meraba sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya.
4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Secara
normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasi
tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi
kemacetan perkembangan aspek tertentu.
5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke arah
yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan
dimulai dengan dikuasainya kemampuan yang bersifat umum, seperti
kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua
tangan, baru kemudian dengan satu tangan.
6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase perkembangan.
Tetapi karena adanya faktor-faktor khusus, fase tertentu dilewati secara cepat,
sehingga nampak seperti tidak melewati fase tersebut. Sedangkan fase lainnya
diikuti dengan sangat lambat, sehingga nampak seperti tidak berkembang.
7. Sampai batas-batas tertentu perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau
diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor bawaan dan juga faktor
lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat
menyebabkan laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik
yang berlebih atau berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat
menyebabkan laju perkembangan yang lebih celat atau lebih lambat.
8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan
aspek lainnya. Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan
kemampuan bahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan
pengamatan dan lain sebagainya.
9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang tertentu perkembangan pria
berbeda dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak perempuan lebih cepat
matang secara sosial dibandingkan dengan anak laki-laki. Fisik laki-laki
umumnya tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Laki-laki
lebih kuat dalam kemampuan inteleknya sedangkan perempuan lebih kuat dalam
kemampuan berbahasa dan estetikanya.

Anda mungkin juga menyukai