Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN INVERS MATRIKS


Pada aljabar bilangan, kita telah mengenal bahwa jika suatu bilangan dikalikan
dengan inversnya maka akan diperoleh unsur identitas. Begitu pula dalam matriks,
jika suatu matriks apabila dikalikan dengan inversnya maka akan diperoleh matriks
identitas. Supaya kita lebih memahami pernyataan tersebut, pelajari ilustrasi berikut.
Misalkan:

[ A ]= [ 34 23] dan [B]=[−43 −23 ]


Maka:

[ 4 3][−43 −23 ]=[ 12−12


[ A ] [ B ]= 3 2 9−8
][ ]
−6+6 = 1 0
−8+9 0 1
Karena perkalian antara matriks A dengan matriks B menghasilkan matriks identitas
[I] maka dapat kita simpulkan bahwa matriks A dan matriks B saling invers. Hal ini
berarti matriks B merupakan matriks invers dari matriks A ditulis [B] = [A -1] atau
sebaliknya matriks A merupakan matriks invers dari matriks B ditulis [A] = [B -1].
Dengan demikian kita dapat menyatakan sebagai berikut:
Jika [A] dan [B] adalah dua matriks persegi yang berordo sama dan memenuhi
persamaan [A] [B] = [B] [A] = [I] maka matriks A adalah matriks invers dari matriks
B atau matriks B adalah matriks invers dari matriks A.
B. SIFAT-SIFAT INVERS MATRIKS
Sifat-sifat dari invers matriks antara lain:
1. Jika matriks B ataupun C adalah invers dari matriks A, maka B=C
Bukti:
Karena B adalah invers dari A, maka BA = I dengan mengalikan kedua ruas di sisi
kanannya dengan C diperoleh (BA)C = IC = C. Tetapi (BA)C = B(AC) = BI =B,
sehingga C = B.
2. Jika A dan B adalah matriks-matriks yang dapat dibalik dan ukurannya sama,
maka:
a. AB dapat dibalik
b. (AB)-1 = A-1B-1
3. Jika A adalah matriks persegi, sedangkan r dan s adalah bilangan bulat, maka:
ArAs = Ar+s dan (Ar)s = Ars
4. Jika A adalah matris yang dapat dibalik (invertible), maka:
a. A-1 dapat dibalik dan (A-1)-1 = A
1
b. Jika k ≠ 0, maka kA mempunyai kebalikan dan (kA)-1 = A-1
k
c. An dapat dibalik dan (An)-1 = (A-1)n, untuk n = 0,1,2,3,...n
C. MATRIKS AJOIN
Dalam matriks 2*2, matriks adjoinnya adalah pertukaran elemen-elemen yang terletak
pada diagonal utama, dan mengalikan elemen-elemen yang terletak pada diagonal
samping dengan -1. Sebagai contoh:

A=
[ ac bd ], Adj( A)=[−cd −bd ]
Sedangkan dalam matriks 3*3, matriks adjoinnya merupakan transpose dari kofaktor
matriks A, Adj(A) = (K A )T . Jadi mencari minor dari matriks tersebut, kemudian
mencari kofaktor dari minor tersebut, yang selanjutnya kofaktor tersebut di transpose.
Contoh:

a) Carilah adjoin dari matriks berordo 2*2 berikut: A= [ 32 −11 ]


Jawab:
Tukar nilai 3 dengan 1 di diagonal utama, kemudian kalikan -1 diagonal samping

(-1 dan 2), maka Adj( A)= [−21 31]


[ ]
2 0 1
b) Carilah Adjoin dari matriks berordo 3*3 berikut: A= 1 3 2
1 1 1
Jawab:
Langkah 1: Mencari minor

[ 31 21]=3.1−2.1=3−2=1
M 11=

M =
[ 11 21]=1.1−2.1=1−2=−1
12

[1 1 ]
M = 1 3 =1.1−3.1=1−3=−2
13

[ 1 1]
M = 0 1 =0.1−1.1=0−1=−1
21

M =[
1 1]
2 1
22 =2.1−1.1=2−1=1

M =23 [21 01]=2.1−0.1=2−0=2


[ ]
M 31=
0 1
3 2
=0.2−1.3=0−3=−3

[ 1 2]
M = 2 1 =2 . 2−1 .1=4−1=3
32

M =[
1 3]
2 0
33 =2. 3−1. 0=6−0=6

Hasil diatas diubah kedalam matriks sesuai letaknya sehingga menjadi

[ ]
1 −1 −2
Minor A= −1 1 2
−3 3 6
Langkah 2: mencari Kofaktor
Selanjutnya minor A dirubah kedalam kofaktor dengan cara mengalikan masing
elemen, seperti berikut:

[ ]
+(1) −(−1) +(−2)
Kofaktor A= −(−1) +(1) −(2) , setiap elemen dikalikan dengan masing-
+(−3) −(3) +(6)
masing tanda, menjadi:

[ ]
T
+(1) −(−1) +(−2)
Kofaktor A= −(−1) +(1) −(2) , selanjutnya kofaktor tersebut di
+(−3) −(3) +(6)
transpose (baris menjadi kolom), sehingga menjadi adjoin A.
Langkah 3: Mencari Adjoin

[ ]
1 1 −3
Adjoin A= 1 1 −3
−2 −2 6

[ ]
1 1 −3
Sehingga ini adalah Adjoin A= 1 1 −3 .
−2 −2 6

D. MENCARI INVERS DENGAN ADJOINT


Persamaan untuk mencari invers dengan menggunakan adjoin adalah sebagai berikut.
−1 1
A = Adj (A )
det( A)
Contoh:
Carilah invers dari matriks berordo 2*2 berikut:
A=
[ ]
3 2
2 3
Penyelesaian:
−1 1
A = Adj (A )
det( A)

[ ]
d −b
−1
A =
1 d −b
ad−bc −c a
=[ad−bc
−c ] ad−bc
a
ad−bc ad−bc

][ ]
3 −2
−1
A =
1 3 −2
33−22 −2 3
=
[3.3−2.2
−2
3.3−2.2
3
3.3−2.2 3.3−2.2

[ ]
3 −2
−1 9−4 9−4
A =
−2 3
9−4 9−4

[ ]
3 −2
−1 5 5
A =
−2 3
5 5

[ ]
3 −2
−1 5 5
Sehingga didapat A =
−2 3
5 5
E. MENCARI INVERS DENGAN METODE COUNTER
Apabila A suatu matriks kuadrat yang non-singular, yaitu det(A)≠ 0, dengan baris dan
kolom masing-masing sebanyak n dan I n suatu matriks identitas. Kemudian I n
diletakkan di sebelah kanan matriks A, maka diperoleh suatu matriks M yang disebut
Augmented matriks sebagai berikut:
M = AI n
Selanjutnya apabila terhadap baris-baris baik dari matriks A maupun matriks I n,
jelasnya terhadap baris-baris Augmented matriks M, dilakukan transformasi
elementer sedemikian rupa sehingga matriks A berubah menjadi I n maka akan
diperoleh invers dari A, yaitu A-1 yang berada di tempat dari mana I n berasal, dengan
kata lain setelah A berubah menjadi I n maka I n menjadi A-1.
Contoh:
Carilah invers matriks A dengan menggunakan metode counter.

[ ]
A= 4 3
1 1
Dibentuk augmented matriks M sebagai berikut:
1
×
M = A∨I n=
[ | ]
4 3 1 0
1 1 0 1 −1
4
R
4 1
a) Terhadap matriks M
1
Baris kedua dikurangi kali baris pertama, kemudian baris pertama dikalikan
4
1
dengan diperoleh M 1 sebagai berikut:
4

[| ]
3 1
1 0
4 4 −3 R2
M 1=
1 −1
0 1 ×4
4 4

b) Terhadap matriks M 1
Baris pertama dikurangi 3 kali baris kedua, baris kedua dikalikan dengan 4,
diperoleh M 2 sebagai berikut:

M 2=
[ |
1 0 1 −3
0 1 −1 4 ]
Jadi A =[
−1 4 ]
−1 1 −3

Cek: AA =[
1 1 ][ −1 4 ] [ 0 1 ]
4 3 1 −3
−1 1 0
=

Anda mungkin juga menyukai