Anda di halaman 1dari 3

Catatan Kaki (Footnote)

Footnote atau sering disebut catatan kaki adalah keterangan yang ditulis dibawah
pada lembar sebuah jurnal atau karya ilmiah. Dalam hal ini catatan kaki menjelaskan
keterangan yang berkaitan dengan informasi pada lembar diatasnya. Selain itu juga dapat
sebagai komentar ataupun memberikan keterangan sumber kutipan dari sebuah jurnal
tersebut.Dalam penulisan footnote sering dituliskan dengan simbol angka, huruf, maupun
tanda kurung yang ditulis berurutan dari awal sampai seterusnya.

Pengertian catatan kaki Menurut Prof. Dr. Gorys Keraf dalam bukunya Komposisi
Terbitan Nusa Indah, catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.

Dalam menulis buku, adanya catatan kaki bukanlah semata-mata dimaksudkan untuk
menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi bisa digunakan untuk memberi
keterangan-keterangan lain terhadap teks. Hubungan catatan kaki dengan teks dijelaskan
dengan nomor-nomor penunjukan yang sama baik terdapat pada teks maupun yang terdapat
pada catatan kaki itu sendiri.

Keterangan yang termuat dapat berupa sumber pustaka yang dikutip atau penjelasan atas
istilah yang dikemukakan tepat di halaman itu.

Jika dalam satu naskah terdapat beberapa catatan kaki maka kutipan atau keterangan yang
diberi penjelasan diberi nomor-nomor secara berurutan.

Besar font catatan kaki adalah lebih kecil dari teks utama, yakni dengan besar font 10.

footnote atau catatan kaki memiliki beberapa fungsi, yaitu: 

 Untuk memberikan keterangan dan penjelasan tentang sumber dari kutipan


penyusunan daftar bacaan pada karya ilmiah supaya dapat dimengerti oleh pembaca.
 Untuk menghargai sumber kutipan yang dikutip, supaya pembaca karya ilmiah
mengetahui sumber kutipan yang digunakan.
 Untuk menunjukan referensi lain supaya pembaca karya ilmiah dapat mengetahui
ulasan yang lebih jelas mengenai istilah yang digunakan.
 Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks
 Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang
digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote)
 Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (content footnote).
Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata-kata: Lihat…, Bandingkan…, dan
Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam…, dan sebagianya.

Cara menulis footnote terdapat unsur-unsur yang perlu diperhatikan saat mencantumkan
dalam tulisan ilmiah. Unsur tersebut sebagai berikut:

 Nama penulis/pengarang, penerjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar


kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis
asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun,
penyadur, penterjemah, dan editor.
 Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar
kecuali kata sambung dan kata depan.
 Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau
dipublikasikan.
 Nomor halaman, dalam footnote – nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti
dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.

Selain unsur, cara menulis footnote juga perlu mempehatikan ketentuan penulisan yang sudah
diatur. Aturan tersebut adalah:

 Catatan kaki berada di bagian bawah halaman. Letaknya dipisahkan dengan garis
yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan empat spasi dari teks.
 Penulisan catatan kaki menggunakan spasi 1
 Catatan kaki diberi nomor.
 Jika ditulis lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya dimulai seperti margin
teks biasa atau tepat pada margin kiri
 Jarak antarnomor pada catatan kaki sama dengan jarak spasi teks
 Jarak baris terakhir setiap catatan kaki adalah 3 cm dari tepi bawah halaman
 Catatan kaki yang terlalu panjang hingga menjangkau halaman selanjutnya tidak
diperkenankan. Untuk menghindarinya, penulis bisa memotong isi tulisan daripada
catatan kaki.
 Jika catatan kaki mengacu pada sumber yang sama dalam dua nomor berturut-turut
tidak perlu ditulis lengkap dengan identitas yang sama. Pada nomor yang terakhir
cukup cantumkan “Ibid”.
 Kemudian jika sumber yang sama dipakai dalam nomor yang tidak berurutan atau
melompati catatan kaki dengan nomor lain, cukup tuliskan “ cit.”
 Nama pengarang dari sumber tidak dibalik, baik nama asing atau nama Indonesia
 Jika sumber berupa buku, majalah, atau koran, dan ditulis oleh dua atau tiga orang,
maka nama penulis ditulis semua.
 Pengarang yang jumlahnya lebih dari 3 orang bisa ditulis nama pengarang pertama
dalam catatan kaki, diikuti “dkk.” atau “ al.”
 Pangkat dan gelar tidak ditulis, kecuali gelar kebangsawanan yang memang menjadi
bagian dari nama.

Cara menulis footnote perlu menggunakan prinsip penulisan yang tidak sama dengan ukuran
font makalah. Perhatikan aturannya berikut ini:

 Penggunakan nomor urut penunjukkan yang sama, baik dalam teks maupun dalam
catatan kaki, dituliskan ½ spasi ke atas 
 Nomor urut penunjukkan berlaku untuk seluruh tulisan, tidak per halaman
 Ikuti aturan teknis pembuatan catatan kaki yang berlaku 
Di dalam teknis tersebut, ada unsur catatan kaki atau footnote yang perlu kamu perhatian
sebagai sumber referensi. Salah satunya adalah: 

 Pengarang 
 Judul 
 Data publikasi 
 Nomor halaman 

Contoh catatan kaki

Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam Manajemen Kearsipan
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994) halaman. 16.

Anda mungkin juga menyukai