RENDAH DI INDONESIA
28 Oktober 2020 1
AIR MINUM UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN
RENDAH DI INDONESIA
Outline
• Kemiskinan di Indonesia
• Ketimpangan Ekonomi di Indonesia
• Profile Masyarakat Berdasarkan Akses Sumber
Air Minum
• Studi Kasus Sumber Air Minum untuk
Masyarakat Berpenghasilan rendah di DKI
Jakarta dan Indonesia
• Kesimpulan dan rekomendasi
2
SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA
28 OKTOBER 2020
Kemiskinan!!!
3
Apa itu Kemiskinan dan Bagaimana Mengukurnya?
4
Apa itu Ketentanan dan Bagaimana Mengukurnya?
Tingkat kemiskinan yang semakin turun masih dihadapkan pada tantangan
Tingkat Kerentanan Tinggi
20
1,75 x GK: 106,9 juta (40%)
18
1,5 x GK: 80,2 juta (30%)
16
Jumlah penduduk (juta)
Note: National Poverty Line (Garis Kemiskinan (GK)) Rp 425.250,-m, BPS Susenas Mart 2019
,- 5
Tingkat Kemiskinan dan
Jumlah Penduduk Miskin 2014-2020
Terjadi Penurunan Jumlah Penduduk Miskin Dalam 5 Tahun Terakhir
Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang)
29 13
24 8
28.28 27.73 28.59 28.51 28.01 27.76 27.77 26.58 25.95 25.67 25.14 24.79 26.42
23 7
Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17 Sep-17 Mar-18 Sep-18 Mar-19 Sep-19 Mar-20
Sumber: Badan Pusat Statistik,; Berdasarkan Data Susenas Bulan Maret & September
6
Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Berdasarkan
Provinsi Maret 2020
Tingkat Kemiskinan menurut Provinsi (%) Jumlah Penduduk Miskin (000)
Perkotaan Perdesaan
Komoditi Makanan (%)
Beras 20.22 Beras 25.31
Rokok kretek… 12.16 Rokok kretek… 10.98
Telur ayam ras 4.3 Telur ayam ras 3.72
Daging ayam ras 4.13 Gula pasir 2.92
Mie instan 2.34 Daging ayam… 2.43
Gula pasir 2.05 Mie instan 2.12
Kopi 1.88 Bawang… 2.01
Roti 1.8 Kopi 1.87
Kue Basah 1.79 Roti 1.81
Bawang merah 1.65 Kue basah 1.79
Tempe 1.58 Tongkol/tun… 1.62
Tahu 1.54 Cabe rawit 1.56
Komoditi Bukan Makanan (%)
Perumahan 8.38 Perumahan 7.5
Bensin 4.01 Bensin 3.37
Listrik 3.68 Listrik 2
Pendidikan 1.96 Pendidikan 1.25
Perlengkapan mandi 1.21 Perlengkapan mandi 1.08
Angkutan 0.94 Kesehatan 0.77
Pakaian jadi… 0.79 Pakaian jadi… 0.74
Sumber: Badan Pusat Statistik, 8
Ketimpangan
9
0.35
0.3
0.4
0.45
1996 0.355
1999 0.308
2002 0.329
2005 0.363
0.391
Mar-18 0.324 0.389 0.401
Perkotaan & Perdesaan 1996 -2020
Kelompok
Rumah Bukan
Individu ART Makanan Total
tangga Makanan
Pengeluaran Perkapita
13
Akses terhadap Sumber Air Minum Bersih dan Air Minum
Layak, SSN Maret 2019
Perkotaan/ Perdesaan/
Keterangan Total
Urban Rural
Anggota Rumah Tangga Usia Sekolah (%) 23.9% 23.7% 27.5% 27.1% 24.5% 23.9%
Anggota Rumah Tangga Usia Produktif (%) 67.6% 70.1% 56.0% 57.1% 65.9% 69.2%
Kepala Rumah Tangga Perempuan (%) 15.0% 15.4% 16.4% 16.2% 15.3% 15.5%
RT tidak memiliki rumah (%) 11.0% 20.8% 10.9% 13.7% 11.0% 20.32%
RT tidak memiliki toilet (%) 0.3% 0.1% 0.3% 0.3% 0.3% 0.12%
Keterangan No
No Akses Akses Akses No Akses Akses
Akses
Water Water Water Water Water
Water
Kepala Rumah Tangga lulus SD 36.5% 27.5% 33.7% 36.9% 36.1% 28.2%
Kepala Rumah Tangga lulus SMP 15.3% 16.3% 13.6% 14.2% 15.0% 16.1%
Kepala Rumah Tangga lulus SMA 14.3% 26.7% 9.3% 11.3% 13.6% 25.6%
Kepala Rumah Tangga lulus PT 2.4% 9.7% 0.8% 1.2% 2.2% 9.1%
Kondisi Pendidikan Rumah Tangga yang tidak ada akses air minum, cenderung
Kepala Rumah Tangganya tidak bersekolah dan hanya Tamat SD mencapai 76,3,6%
21
Karakteristik Status Pekerjaan Kepala Rumah Tangga
Berdasarkan Akses Air Minum
Tidak Miskin Miskin Total
Keterangan No No
No Akses Akses Akses Akses
Akses Akses
Water Water Water Water
Water Water
Tidak Bekerja 9.1% 13.0% 12.5% 14.2% 9.6% 13.1%
Berusaha Sendiri 29.4% 24.4% 27.9% 25.5% 29.2% 24.5%
Berusaha dibantu buruh tidak
tetap/buruh tidak dibayar 21.0% 13.1% 27.7% 22.2% 22.0% 13.8%
Berusaha dibantu buruh
tetap/buruh dibayar 3.4% 4.1% 1.5% 1.7% 3.2% 3.9%
Buruh/karyawan/pegawai 24.2% 35.9% 16.7% 20.5% 23.1% 34.8%
Pekerja Bebas 11.9% 8.6% 12.8% 14.8% 12.0% 9.1%
Pekerja keluarga atau tidak
dibayar 0.9% 0.8% 0.9% 1.0% 0.9% 0.8%
Status pekerjaan Kepala RT yang tidak ada akses air minum cenderung bekerja di
sektor informal, seperti penduduk miskin 69,3%, demikian juga penduduk tidak miskin
yang tidak ada akses air minum 63,3% bekerja di sektor informal
22
Studi Kasus Sumber Air Minum
Masyarakat DKI Jakarta dan Indonesia
23
Akses terhadap Sumber Air Minum Utama DKI Jakarta,
SSN Maret 2019 (%)
Keterangan Tidak Miskin Miskin Total
25 25
Realita Penyediaan Air Bersih
Fakta
• Air minum yang dipasok oleh penyelenggara (PDAM dan
PAM Jaya) melalui jaringan perpipaan tidak bisa langsung
diminum oleh masyarakat, sehingga masyarakat terpaksa
memenuhi kebutuhan air minum dengan membeli air
minum kemasan.
• Sekalipun penyelenggara SPAM menjamin kualitas air
minum yang keluar dari reservoir, namun sepanjang
jaringan pipa distribusi ada kemungkinan untuk tercemar
(pipa tidak sesuai spek, usang, korosi, ataupun kebocoran
pipa).
• PAM Jaya mengklaim cakupan layanan di Jakarta mencapai
60% (sumber: website pamjaya) Klaim ini disangsikan KPK
karena hasil kajian Badan Geologi ditemukan konsumsi air
tanah DKI masih 70%, artinya PAM Jaya hanya melayani 30%
kebutuhan air Jakarta.
26 26
Realita Penyediaan Air Bersih
Fakta
• Ada satu ketimpangan penyedian Air Minum diman Jaringan yang
tidak mencukupi sampai ke kelompok warga miskin.
• Rendahnya akses juga dikarenakan jaringan tidak sampai ke
rumahnya, sehingga keluarga miskin harus membayar lebih mahal
karena harus membeli air jrigen.
• Apabila harga dihitung berdasarkan volumenya harga air untuk
orang miskin lebih mahal dari keluarga elit di jkarta
• Menurut Anies, harga airnya begitu mahal. Modal
produksi hanya Rp680/meter kubik, di jual ke
konsumen Rp7500/meterkubik. “Untung 1000 persen lebih, bagi
hasil 22 persen keuntungan terus didapat, fasilitas infrastruktur
menggunakan milik PT PAM Jaya DKI, tapi target tidak
tercapai, kedua perusahaan swasta untung besar,” tuturnya.
Sumber : https://koranpelita.com/2019/03/02/anies-siap-hadapi-
mafia-air/
27 27
Pembagian Kewenangan Pemerintah
Dari air baku ke unit produksi -> Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR
Dari unit produksi sampai jaringan distribusi utama -> Direktorat PSPAM, Dirjen Cipta Karya PUPR
28 28
Kegagalan Penyediaan Air Minum yang Layak
• Pembagian kewenangan berdasarkan batas administratif membuat
kinerja pemerintah lambat dalam menanggapi situasi lapangan.
• Perbedaan kualitas antara air dalam reservoir PAM Jaya dengan air
yang sampai di rumah tangga pelanggan menunjukkan masalah
pada jaringan distribusi
• Masalah pemeliharaan pipa jaringan distribusi yang setelah
diserahterimakan PSPAM CK (Pemerintah Pusat) menjadi
sepenuhnya tanggung jawab Pemerintah Daerah.
• Data panjang pipa jaringan distribusi utama tidak tersedia karena
belum pernah dilakukan rekapitulasi.
• Pemerintah menjalankan fungsi penyelenggaraan air minum sebagai
business as usual, tanpa usaha mencapai target SDGs
30 30
Akibat dari Kegagalan Penyedian Air Minum yang Layak (2)
31 31
Konsekuensi Kerugian Ekonomi Indonesia
Perhitungan Kerugian Ekonomi yang harus ditanggung masyarakat setiap tahunnya untuk
mendapatkan air minum yang layak
Tidak satua
No Keterangan Miskin Total
Miskin n
1 Populasi Indonesi (BPS 2019) 242,161,810 25,144,742 267,306,552 orang
2 Rumah Tangga Indonesia yang membeli air kemasan (Bermerk) 11.0% 0.5% 10.2% %
3 Rumah Tangga Indonesia yang membeli air kemasan (Isi Ulang) 29.2% 13.6% 28.0% %
Tidak
No Keterangan Miskin Total satuan
Miskin
1 Populasi DKI Jakarta 10,169,678 365,55110,535,229 orang
Rumah Tangga Jakarta yang membeli air kemasan
2 (Bermerk) 42.4% 6.7% 41.5% %
Total Konsumsi Air Kemasan di DKI per Total Konsumsi Air Kemasan di Indonesia per
Tahun 2019 Tahun 2019
Total Konsumsi
Total Air Kemasan di
Konsumsi Air Indonesia per
Tahun 2019,
Kemasan di 1,504.93
DKI per Tahun
2019, 103.61
35
1 | Urgensi Peningkatan Akses Air Minum yang Layak:
• Dari sisi Demografi, angka ketergantungan cenderung lebih tinggi pada
masyarakat miskin dengan tidak ada akses ke air minum yang layak,
dimana angora RT banyak, anggota rumah tangga usia sekolah terbesar
dan anggota rumah tangga usia produktif terkecil, serta tingginya
persentase kepala rumah tangga perempuan dan Usia kepala ruma tangga
cenderung lebih tua
• Kondisi perumahan penduduk yang tidak punya akses air minum
cenderung kurang fasilitas lainnya, dimana tidak berlistrik, berlantai tanah
dan tidak memiliki toilet
• Kondisi Pendidikan Rumah Tangga yang tidak ada akses air minum,
cenderung Kepala Rumah Tangganya tidak bersekolah dan hanya Tamat
SD mencapai 76,3,6%
• Status pekerjaan Kepala RT yang tidak ada akses air minum cenderung
bekerja di sektor informal, seperti penduduk miskin 69,3%, demikian juga
penduduk tidak miskin yang tidak ada akses air minum 63,3% bekerja di
sektor informal
36
2| Meninjau kembali Konsep dalam SDGs Indonesia
untuk Cakupan Air Minum :
• Mendapatkan akses air minum yang aman adalah hak asasi manusia
karena merupakan elemen penting untuk mempertahankan
kehidupan dan menjaga kesehatan manusia. Oleh karena itu
mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang
aman dan terjangkau menjadi salah satu target dari Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
• Pada prakteknya terjadi kegagalan pemerintah dalam penyediaan air
minum untuk masyarakat, kualitas air minum yang disalurkan
melalui jaringan perpipaan tidak sesuai dengan persyaratan
kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan dan
tidak dapat langsung diminum oleh masyarakat.
• Kegagalan Pengelolalan Air Minum menyebabkan terjadinya
lonjakan kebutuhan air kemasan dari 4,1% pada tahun 2005 menjadi
38,3% pada tahun 2019 terutama pada DKI Jakarta dengan tingkat
konsumsi air kemasan terbanyak di Indonesia dalam 10 tahun
terakhir yaitu 77,7% dari total pengguna rumah tangga.
37
3 | Penyediaan Air Minum bagi masyarakat Indonesia,
terutama bagi yang berpendapatan rendah
• Konsekuensi kerugian ekonomi yang harus ditanggung
masyarakat akibat kegagalan pengelolaan air minum adalah
selama satu tahun masyarakat DKI Jakarta menghabiskan dana
sekitar Rp 5,7 triliun untuk mengkonsumsi air kemasan,
sedangkan secara Nasional sebesar Rp. 54,7 Triliun.
• Penduduk Miskin di Indonesia hanya 54,6 % mendapatkan
pelayanan air minum yang layak, 35,3% tidak mendapatkan
akses air minum yang layak serta 14,1 % menggunakan air
kemasan. Konsekwensi kerugian ekonomi penduduk miskin
karena menkonsumsi air kemasan sebesar 1,5 triliun per tahun
di Indonesia.
• Air Minum merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus
selau tersedia, keberpihakan kebijakan kepada masyarakat
menjadi sangat penting dalam pengelolaan sumberdaya alam.
38
PENUTUP
• Urgensi Peningkatan Akses Air Minum
yang Layak Bagi Masyarakat secara
keseluruhan
• Meninjau kembali Konsep dalam
SDGs Indonesia untuk Cakupan Air
Minum → Penyediaan Air Minum yang
dapat langsung diminum
• Penyediaan Air Minum bagi
masyarakat Indonesia, terutama bagi
yang berpendapatan rendah
• Masyarakat miskin membayar air
minum lebih mahal dibandingkan
masyarakat tidak miskin,
39
Terima kasih
Ardi Adji
08128988215
(ardi.adji@tnp2k.go.id/win.djeroh@gmail.com) 40