Anda di halaman 1dari 36

Pra Akhir

Penyusunan Review Rencana Induk


Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

BAB3
TINJAUAN RENCANA INDUK
KP 629 TAHUN 2011

3
Hasil Studi Kajian KP 629 Tahun 2011 tanggal 8 Agustus 2011 tentang Rencana Induk
Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau ini
mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan atau standar yang berlaku baik
secara internasional maupun yang telah dibakukan oleh Departemen Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Peraturan yang berhubungan dengan
penyusunan rencana induk antara lain Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor:
KM 11 Tahun 2010 tentang “Tatanan Kebandarudaraan Nasional” dan KP 590 Tahun
2014 “Pedoman Teknis Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara”.

3.1 EVALUASI KONDISI EKSISTING RENCANA INDUK BANDAR UDARA


RAJA HAJI FISABILILLAH BERDASARKAN KP 629 TAHUN 2011

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengkaji ulang Hasil Studi Rencana


Induk Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah yang tertuang pada KP 629 Tahun
2011 adalah mengkaji lebih jauh terhadap ketentuan Rencana Induk dan
ketentuan tersebut di atas. Kajian dilakukan terhadap KP Rencana Induk
sesuai tatanan kebandarudaraan nasional.

3.1.1 Tatanan Kebandarudaraan Nasional

Tatanan kebandarudaraan nasional merupakan suatu sistem kebandarudaraan


secara nasional yang menggambarkan perencanaan bandar udara
berdasarkan rencana tata ruang, pertumbuhan ekonomi, keunggulan
komparatif wilayah, kondisi alam dan geografis, keterpaduan intra dan

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-1


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
antarmoda transportasi, kelestarian lingkungan, keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta keterpaduan dengan sektor pembangunan lainya.

Tatanan kebandarudaraan nasional memuat:

A. Peran, fungsi, penggunaan, hierarki, dan klasifikasi bandar udara; serta

B. Rencana induk nasional.

Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah Provinsi Kepulauan Riau terletak di


Kotamadya Tanjungpinang yang ada saat ini sesuai dengan Keputusan
Menteri Perhubungan No. PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional Terhadap Peran, Fungsi, Penggunaan, Hierarki dan
Klasifikasi Bandar Udara Eksisting adalah:

Peran : Simpul, gerbang ekonomi, alih moda, dan


wawasan nusantara

Fungsi : Pemerintahan dan Pengusahaan

Hierarki : Pengumpan

Penggunaan : Internasional

Klasifikasi Bandara : 4C

Penyelenggara : Angkasa Pura II

Sedangkan sesuai Tatanan Kebandarudaraan Nasional untuk Rencana Induk


Nasional dari Tahun 2020 sampai tahun 2030 Bandar Udara Raja Haji
Fisabilillah Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau:

Fungsi : Pemerintahan dan Pengusahaan

Hierarki : Pengumpul Skala Tersier

Penggunaan : Internasional

Klasifikasi Bandara : 4D

Penyelenggara : Angkasa Pura II

3.1.2 Rencana Induk KP 629 Tahun 2011

Rencana induk bandar udara dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor


KP 629 Tahun 2011 tanggal 6 Agustus 2011 tentang Rencana Induk Bandar
Udara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-2


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
A. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan dan kargo

Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk


memenuhi kebutuhan operasi penerbangan dan pelayanan bandar udara
dilakukan terutama berdasarkan perkembangan lalu lintas angkutan
udara sebagaimana tercantum pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Perkembangan Lalu Lintas Angkutan Udara Bandar Udara Raja
Haji Fisabilillah Tanjungpinang (KP 629 Tahun 2011)

NO. URAIAN EKSISTING TAHAP I TAHAP II TAHAP KETERANGAN


(2010) ULTIMIT
I PENUMPANG
- Internasional - - - 69.120 Penumpang
- Domestik 159.661 214.295 391.511 617.014 Penumpang
- Total 159.661 214.295 391.511 686.134 Penumpang
PERGERAKAN PESAWAT
II (Per Tahun)
- Internasional - - - 720 Pergerakan
- Domestik 2.810 3.992 6.351 9.170 Pergerakan
- Total 2.810 3.992 6.351 9.890 Pergerakan
II PENUMPANG (Harian)
- Internasional - - - 192 Penumpang
- Domestik 437 587 1.072 1.690 Penumpang
- Total 437 587 1.072 1.882 Penumpang
PERGERAKAN
IV PESAWAT (Harian )
- Internasional - - - 2 Pergerakan
- Domestik 9 10 17 25 Pergerakan
- Total 9 10 17 27 Pergerakan
V PENUMPANG
(Jam Sibuk)
- Internasional - - - 96 Penumpang
- Domestik 218 228 344 457 Penumpang
- Total 218 228 344 553 Penumpang
VI PERGERAKAN PESAWAT
(Jam Sibuk)
- Internasional - - - 1 Pergerakan
- Domestik 2 3 4 5 Pergerakan
- Total 2 3 4 6 Pergerakan
VII KARGO (Ton / Tahun) 1,611 1,829 3,440 5,204 Ton / Tahun

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-3


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
B. Kebutuhan Fasilitas Sisi Udara

Fasilitas sisi udara yang paling utama adalah runway dan apron. Kebutuhan
akan runway ini diperhitungkan dari pesawat kritis dan apron di
perhitungkan berdasarkan jam sibuk pesawat. Tabel 3.2 berikut menyajikan
dimensi masing-masing ruang pada runway dan kebutuhan fasilitas sisi
udara lainnya untuk setiap tahun rencana hasil analisis pada Rencana Induk
Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah KP 629 tahun 2011.

C. Kebutuhan Fasilitas Sisi Darat

Fasilitas sisi darat yang paling utama adalah terminal penumpang.


Kebutuhan akan terminal penumpang ini diperhitungkan dari penumpang
jam sibuk. Tabel 3.2 berikut menyajikan luas masing-masing ruang pada
terminal penumpang dan luas keseluruhan terminal untuk setiap tahun
rencana hasil analisis pada Rencana Induk Bandar Udara Raja Haji
Fisabilillah KP 629 tahun 2011.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-4


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
Tabel 3.2 Kebutuhan Fasilitas Sisi Udara
TAHAPAN
EKSISTING
NO URAIAN TAHAP KET
(2010) TAHAP I TAHAP II
ULTIMIT
I FASILITAS SISI UDARA
LANDAS PACU ( RUNWAY )
- Kode Referensi Bandara 4C 4C 4C 4D
- Klasifikasi Landas Pacu (Runway Classication) Instrument Non Instrument Presisi Instrument Presisi Instrument Presisi
Presisi
- Arah Landas Pacu (Rumway Orientation) 04 - 22 04 - 22 04 - 22 04 - 22
- Pesawat Terbesar (Critical Aircraft) B 737 200 B 737-300 / 500 B 737-300 / 500 B 737 900 ER Pesawat
- Landas Pacu ( Runway ) 2006 x 45 2250 x 45 2250 x 45 2500 x 45 m2
- Kekuatan Landas Pacu 22 / F / C/ X / T 22 / F / C/ X / T 22 / F / C/ X / T 29 / F / C/ X / T m2
- Strip Landas Pacu ( Runway Strip ) 2126 x 150 2490 x 150 2490 x 150 2740 x 300 m2
- Stop Way TH 04 - 60 x 45 60 x 45 60 x 45 m2
TH 22 - 60 x 45 60 x 45 60 x 45 m2
- Runway End & Safety Area ( RESA ) TH 04 - 90 x 90 90 x 90 90 x 90 m2
TH 22 - 90 x 90 90 x 90 90 x 90 m2
- Turn Area TH 04 - 1500 1500 1500 m
TH 22 1500 1500 1500 1500 m
- TORA (Take - Off Run Available) R/W 04 2006 2250 2250 2500 m
R/W 22 2006 2250 2250 2500 m
- TODA (Take - Off Distance Available) R/W 04 2460 2460 2460 2710 m
R/W 22 2554 2798 2798 3048 m
- LDA (Landing Distance Available) R/W 04 2006 2250 2250 2500 m
R/W 22 2006 2250 2250 2500 m
- ASDA (Accelerate Stop Distance Available) R/W 04 2006 2310 2310 2560 m
R/W 22 2006 2310 2310 2560 m
LANDAS HUBUNG ( TAXIWAY )
- Landas Hubung ( Taxiway ) Exit T/W A 213 x 18 213 x 18 213 x 18 213 x 18 m2
Exit T/W B 117 x 18 117 x 18 117 x 18 117 x 18 m2

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-5


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
TAHAPAN
EKSISTING
NO URAIAN TAHAP KET
(2010) TAHAP I TAHAP II
ULTIMIT
LANDAS PARKIR ( APRON )
Kapasitas parkir pesawat
- Apron 12,400 23,380 28,687 42,674 m2

II FASILITAS SISI DARAT


1 Zona Publik
- Bangunan Terminal Penumpang 1,280 4,166 5,848 7,769 m2
- Bangunan/ ruang VIP 90 334 334 334 m2
- Areal Parkir Publik 1,448 12,400 17,700 17,700 m2
- Areal Parkir Roda Dua - 75 100 100 m2
- Areal Pakir Taksi - 500 1,100 1,100 m2
- Areal Pakir Bus - 500 1,100 1,100 m2
- Areal Bangunan Istirahat Supir - - 200 200 m2
- Fasilitas Ibadah 150 - 400 400 m2
- Lebar Jalan Masuk Bandara - 17 17 17 m

2 Zona Teknis
- Menara Pengawas Lalu Lintas Udara 125 125 125 125 m2
- Kantor Operasi 192 400 400 400 m2
- Kantor Administrasi 684 700 800 800 m2
- Lahan Pemerintahan - 3,400 3,400 3,400 m2
- PKP-PK 600 800 800 800 m2
- Poliklinik - 200 200 200 m2
- Apron Service Building - 400 400 400 m2
- GSE Maintenance Building - - 215 215 m2
- Kantor BMG 200 200 200 200 m2
- Taman Pengamatan BMG 400 400 400 400 m2
- Kantin Karyawan - 100 100 100 m2
- Kantor Keamanan - 250 250 250 m2
- Airport Maintenance Building 668 500 500 500 m2

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-6


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
TAHAPAN
EKSISTING
NO URAIAN TAHAP KET
(2010) TAHAP I TAHAP II
ULTIMIT
- Rumah Genset / Power House 398 400 400 400 m2
- Gardu PLN - 40 40 40 m2
- Gardu Telkom - 40 40 40 m2
- Mekanikal & Elektrikal Building 100 100 215 215 m2
- Bangunan Sumber Air - 400 400 400 m2
- Incinerator - 100 100 100 m2
- Sewage Treatment Plant - 600 600 600 m2
- Lahan Kantor Ad Bandara - 2,300 2,300 2,300 m2
- Stasiun NDB 400 400 400 400 m2
- Stasiun VOR / DME (di luar area bandara) 43,000 43,000 43,000 43,000 m2
- Gedung CCR 48 60 60 60 m2

3 Zona Penunjang
- DPPU - 5,200 5,200 5,200 m2
- Terminal Kargo - 6,400 6,400 6,400 m2
- Jasa Boga - 3,600 3,600 3,600 m2
- Fasilitas Rumah Dinas 200 17,800 17,800 17,800 m2

II FASILITAS NAVIGASI PENERBANGAN VOR / DME VOR / DME VOR / DME VOR / DME
NDB NDB NDB NDB
Radar Radar Radar Radar

IV ALAT BANTU PENDARATAN INSTRUMEN PRESISI - Localizer, Localizer, Localizer,


- Glide Path, Glide Path, Glide Path,
- Inner Marker, Inner Marker, Inner Marker,
- Middle Marker, Middle Marker, Middle Marker,
- Outer Marker, Outer Marker, Outer Marker,

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-7


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
TAHAPAN
EKSISTING
NO URAIAN TAHAP KET
(2010) TAHAP I TAHAP II
ULTIMIT
V ALAT BANTU PENDARATAN VISUAL Marka Marka Marka Marka
PAPI PAPI PAPI PAPI
Windsock Windsock Windsock Windsock
Landing Tee Landing Tee Landing Tee Landing Tee
Approach Light Approach Light Approach Light Approach Light
Runway Light Runway Light Runway Light Runway Light
Taxiway Light Taxiway Light Taxiway Light Taxiway Light
Apron Flood Light Apron Flood Light Apron Flood Light Apron Flood Light
REILS REILS REILS REILS

VI FASILITAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI HF SSB HF SSB HF SSB HF SSB


VHF AG VHF AG VHF AG VHF AG
AFTN AFTN AFTN AFTN
ATS - DS ATS - DS ATS - DS ATS - DS
HT HT HT HT
- Recorder Recorder Recorder
- AMSC AMSC AMSC
- - - AWOS

VII PKP-PK Kategori 6 Kategori 6 Kategori 6 Kategori 7

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-8


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Gambar 3.1 Layout Eksisting Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (KP 629 Tahun 2011)

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-9


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Gambar 3.2 Tata Letak Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (KP 629 Tahun 2011)

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-10


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Gambar 3.3 Rencana Induk Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang (KP 629 Tahun 2011)

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-11


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

3.1.3 Evaluasi Rencana Induk Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah KP 629
tahun 2011 – Fasilitas Sisi Darat
A. Tata Letak Fasilitas

Khusus untuk fasilitas sisi darat, secara umum, kawasan dibagi atas 5
zona (Gambar 3. 4 Tata Letak Fasilitas Sisi Darat sesuai Rencana Induk),
yaitu:

o Zona 1 yang sebagian besar diisi oleh fasilitas publik, yaitu:


- Bangunan Terminal Penumpang.
- Bangunan Terminal Penumpang VIP.
- Areal Parkir Roda Empat.
- Areal Parkir Roda Dua.
- Areal Parkir Taksi.
- Areal Parkir Bis.
- Fasilitas Ibadah.
- Bangunan Istirahat Supir.
- Gerbang Masuk
Ditambah satu fasilitas penunjang teknis operasional berupa Kantor
Keamanan.

o Zona 2 yang diisi fasilitas-fasilitas penunjang teknis operasional, yaitu:


- Areal Ad Bandara.
- Areal Pemerintahan.
- Power House.
- Bangunan Sumber Air.
- Fasilitas BMKG.
- Gardu PLN.
- Gardu Telkom.
- Poliklinik.
- Stasiun PKP-PK.
- Radar.

o Zona 3 yang diisi fasilitas-fasilitas penunjang teknis operasional, yaitu:


- Workshop.
- Airport Maintenance Building.
- GSE Maintenance Building.
- Apron Service Building.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-12


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

- GSE Park.
Ditambah fasilitas fasilitas penunjang bisnis transportasi
udara, yaitu:
- Lahan Terminal Kargo.
- Lahan Bangunan Jasa Boga.
- DPPU.

o Zona 4 yang diisi fasilitas-fasilitas penunjang teknis operasional, yaitu:


- Sewage Treatment Plant.
- Incinerator.

o Zona 5 sebagai areal perumahan dinas.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-13


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

34 35 21 12 23 26 29 5 32 31 30 3 4 6 11 19 14 17 15

36 22 28 27 37 25 2 1 13 10 9 7 8 20 18 24 16 30

Keterangan:
: Optimalisasi 1. Terminal Penumpang 14. Areal Pemerintahan 26. Fasilitas Ibadah
2. VIP 15. Power House 27. Lahan Terminal Kargo
: Tahap I
3. Areal Parkir Roda 4 16. Bangunan Sumber Air 28. Lahan Jasa Boga
: Tahap II 4. Areal Parkir Roda 2 18. Gardu Telkom 29. DPPU / Fuel farm
: Tahap III 5. Areal Parkir Taksi 17. Gardu PLN 30. Pos Jaga
6. Areal Parkir Bus 19. Poliklinik 31. Gerbang Masuk
7. Menara Pengawas 20. PK-PPK 32. Bangunan Istirahat Supir
8. Kantor Operasi 21. M/E Workshop 33. Cadangan Lahan
9. Kantor Administrasi 22. Airport Maintenance Pengembangan
10. Fasilitas BMG 23. GSE Maintenance 34. Areal Perumahan Dinas
11. Kantin Karyawan 24. Radar 35. Sewage Treatment Plant
12. Kantor Keamanan 25. Apron Service Building 36. Incinerator
13. Kantor Ad Bandara 37. GSE Park

Gambar 3. 4 Tata Letak Fasilitas Sisi Darat sesuai Rencana Induk KP 629 Tahun 2011

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-14


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

B. Pentahapan

Didasarkan atas pengembangan fasilitas sisi udara, terdiri atas 3 tahap,


yaitu:
Tahap I, terdiri dari:
- Terminal Penumpang Tahap I.
- Terminal Penumpang VIP.
- Areal Parkir Roda 4.
- Areal Parkir Roda 2.
- Areal Parkir Taksi.
- Areal Parkir Bus.
- Menara Pengawas.
- Kantor Operasi.
- Kantor Admnistrasi Tahap I.
- Fasilitas BMKG.
- Kantin Karyawan.
- Kantor Keamanan.
- Power House.
- Bangunan Sumber Air.
- Gardu PLN.
- Gardu Telkom.
- Poliklinik.
- Stasiun PKP-PK.
- Airport Maintenance Building.
- Apron Service Building.
- Fasilitas Ibadah.
- Gerbang Masuk.
- Bangunan Istirahat Supir.
- GSE Park.

Tahap II, terdiri dari:


- Terminal Penumpang Tahap II.
- Kantor Admnistrasi Tahap II.
- Workshop.
- GSE Maintenance Building.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-15


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Tahap III, terdiri dari:


- Sewage Treatment Plant.
- Incinerator.

Sedangkan fasilitas-fasilitas lain pelaksanaan fisiknya diserahkan kepada


Pihak ketiga atau disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga hanya berupa
penyediaan lahan, yaitu:
- Areal Pemerintahan.
- Areal Ad Bandara.
- Terminal Kargo.
- Bangunan Jasa Boga.
- DPPU.
- Areal Perumahan Dinas.

Awal pengembangan dijalankan dengan tidak mengganggu operasional


fasilitas eksisting yang terletak dekat dengan Runway Strip Instrumen
Presisi (150 meter dari garis tengah landas pacu, ke arah kedua sisi,
dengan tinggi biidang area transisi antara 16,5 meter hingga 180 meter).
Fasilitas-fasilitas baru diletakkan menjauhi Runway Strip (diawali dari
jarak 120 meter). Tidak ada fasilitas eksisting yang demolished selama
fasilitas-fasilitas yang direkomendasikan di Tahap I selesai. Pelaksanaan
Demolished setelah seluruh fasilitas-fasilitas baru yang direkomendasikan
di Tahap I dioperasikan.

C. Aksesibilitas

Aksesibilitas dikembangkan dengan menciptakan jalur-jalur baru dari/ke


jalan antar kota, sejumlah 2 ruas. Main entrance sebagai aksesibilitas
utama ditempatkan bertemu langsung dengan area perparkiran Terminal
Penumpang. Aksesibilitas eksisting sebelum tahun 2011 demolished.
Sedangkan keluar/masuk kargo angkutan udara kru operator bandar
udara dan operator lain yang terkait, serta perumahan dinas adalah
melalui titik akses side entrance.
Setiap zona dihubungkan oleh jalan yang bertepian dengan batas lahan di
sisi Barat Laut. Jalan ini ketika berada di Zona 1 menjadi boulevard dari
titik side entrance hingga akhir areal perparkiran di sisi Timur Laut.
Boulevard ini menandakan bagi tenant bahwa ia berada di zona utama
kawasan bandar udara.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-16


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

D. Evaluasi Kondisi Eksisting - Fasilitas Sisi Darat

Berdasarkan tata letak fasilitas kondisi eksisting (Gambar 3. 5 Tata Letak


Fasilitas Sisi Darat Kondisi Eksisting), terdapat 3 pengelompokan fasilitas,
yaitu:
- Zona 1, di ujung area Barat Daya yang merupakan kondisi eksisting.
Diisi fasilitas-fasilitas penunjang teknis operasional.
- Zona 2, di ujung area Timur Laut yang merupakan kondisi eksisting.
Diisi fasilitas-fasilitas penunjang teknis operasional.
- Zona 3, yang terletak di antara Zona 1 dan Zona 2. Diisi fasilitas-
fasilitas publik yang baru dibangun.

Zona 1 diisi oleh:


- Fasilitas BMKG.
- Workshop.
- Stasiun PKP-PK.
- Power House.
- NDB.
- Gudang Material.
- Bangunan Operasi.
- Kantor Administrasi
- Menara Pengawas.
- Gudang Kargo 1.
- Gudang Kargo 2.
- Terminal Kargo (konstruksi).

Zona 2 diisi oleh:


- Fasilitas RADAR.
- Kantor Administrasi (konstruksi).
- Menara Pengawas (konstruksi).
- Stasiun PKP-PK (konstruksi).

Zona 3 diisi oleh:


- Terminal Penumpang.
- Lapangan Parkir Kendaraan.
- Terminal Penumpang VIP.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-17


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
17 7b 11 15 8b 7c 8a 9 7a 2 14 1 13 14b 3b 5b 16

Jalan Inspeksi

Saluran Drainase Saluran Drainase

20 18 6 5a 10 14a 12 4 3a 19

Keterangan:

: Tidak difungsikan 1. Terminal Penumpang 7b. Gudang Kargo (Ekspedisi) 13. Lapangan Parkir
2. Terminal Penumpang VIP 7c. Terminal Kargo (proses konstruksi) 14a. Kantor Admininistrasi
: Optimalisasi
3a. Menara Pengawas 8a. Power House 1 14b. Kantor Admininistrasi (proses konstruksi)
: Baru 3b. Menara Pengawas (proses konstruksi) 8b. Power House 2 15. Sumur Air
: Proses konstruksi 4. Kantor Operasi 9. NDB 16. Fasilitas RADAR
5a. Stasiun PK-PPK 10. Koperasi dan Kantin 17. Gd. Pertemuan dan Taman Kanak Kanak
5b. Stasiun PK-PPK (proses konstruksi) 11. Workshop 18. Pos Jaga
6. Fasilitas BMKG 12. Emergency Operation Centre 19. Terminal Lama (dikosongkan)
7a. Gudang Kargo (Maskapai) 20. Tempat Pembuangan Sampah

Gambar 3. 5 Tata Letak Fasilitas Sisi Darat Kondisi Eksisting

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-18


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Dengan ILS Precision, maka jarak airstrip dari garis tengah landas pacu
adalah 150 meter. Selanjutnya dengan ketentuan bidang permukaan transisi
1:7, dan dengan pesawat kritis B 737-900ER (panjang 40,67 meter. Tinggi
12,55 meter), maka ketinggian garis permukaan transisi di atas titik tertinggi
pesawat adalah 12,96 meter, masih terdapat jarak sebesar 0,41 meter.
Tinggi garis bidang transisi di ujung landas parkir pasawat (jarak 131,3
meter dari runway strip) yang bertepian dengan service road adalah 18,75
meter, sedang di ujung sisi Terminal Penumpang yang menghadap landas
parkir (jarak 158,4 meter dari runway strip) pesawat adalah 22,62 meter.
Dengan demikian, ketinggian sisi bangunan ini masih aman. Sedang kajian
fasilitas-fasilitas lain adalah seperti yang tertera pada Tabel Evaluasi
Perletakan Fasilitas terhadap Bidang Area Transisi.
Dari Tabel tersebut terlihat, bahwa beberapa fasilitas merupakah obstacle
bagi operasional take-off dan landing pesawat di landas pacu. Fasilitas-
fasilitas itu adalah:
- Lapangan Tenis.
- Stasiun PKP-PK.
- Kantor Operasi.
- Terminal Penumpang.
- Terminal Penumpang VIP.
- Gedung AURI.
- Menara Pengawas.
- Fasilitas BMKG.
- NDB.

Dengan demikian, fasilitas-fasilitas tersebut di atas, pada saat ILS Precision


beroperasi/diberlakukan, sudah harus direlokasi.

E. Fasilitas Publik

1. Terminal Penumpang
Merupakan bangunan baru yang didirikan untuk memenuhi Rencana
Induk KP 269 tahun 2011, yang mulai beroperasi tahun 2016
(Gambar 3. 6 Terminal Penumpang – Sisi Darat), bangunan lama yang
berada di sisi Barat Daya landas parkir pesawat sudah tidak berfungsi
dan sedang dalam proses demolished.
Aksesibilitas antara bangunan dengan landas parkir pesawat untuk
penumpang, melalui garbarata (tersedia sebanyak satu buah).

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-19


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah
Tanjungpinang

(Gambar 3. 7 Terminal Penumpang – Sisi Udara), kendaraan bis, atau


berjalan kaki.

Gambar 3. 6 Terminal Penumpang – Sisi Darat

Gambar 3. 7 Terminal Penumpang – Sisi Udara

Secara garis besar posisinya sudah sesuai dengan Rencana Induk KP


629 tahun 2011. Perbedaan detil antara lain ada pada pelaksanaan
fisik Tahap I, bergeser ke arah Utara sejauh + 90 meter. Pada lahan
yang sebelumnya ditetapkan sebagai bagian Tahap II, dimana garis
tengah bangunan segaris dengan garis tengah landas parkir yang
tegak lurus dengan garis tengah landas pacu. Sedang bangunan baru
menerapkan sistem sirkulasi vertikal 1,5 level. Terdiri dari dua lantai.
Lantai dasar terdiri dari curb side, hall, check-in area (baik untuk
domestik maupun internasional), baggage claim area yang terpisah
untuk domestik dan internasional, serta ruang-ruang instalasi
peralatan mekanikal dan elektrikal. Di lantai ini juga terdapat kantor
perwakilan maskapai penerbangan (selain loket penjualan). Lantai
atas terdiri dari hall, ruang tunggu keberangkatan yang terpisah untuk
domestik dan internasional, serta akses menuju / dari landas parkir
untuk penumpang.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-20


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Pada arah horisontal, curbside dipisahkan dari bangunan utama


sejauh 45 meter, dimana antara keduanya terdapat taman terbuka
dan dihubungkan dua buah selasar (Gambar 3.8 Jarak antara
Curbside dan Bangunan Utama).

Gambar 3.8 Jarak antara Curbside dan Bangunan Utama

Memiliki luas total 8.374 m2 (sumber: Data Base Landside dan


Terminal Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, PT Angkasa Pura II
(Persero) Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, tahun 2017). Dengan
luas tersebut, dan dengan acuan sesuai PM 129 Thn 2015, pelayanan
operasional paling sedikit 70% dan fasilitas pelayanan komersial
paling banyak 30% dari total luas terminal penumpang dikurangi
ruang sirkulasi dan utilitas bangunan sebesar 20%, serta service area
per penumpang adalah 14 m2 (domestik, tanpa konsesi) atau 18,9
m2 (domestik, dengan konsesi), dan 17 m2 (internasional, tanpa
konsesi) atau 22,95 m2 (internasional, dengan konsesi), maka
fasilitas dapat menampung 225 penumpang domestik dan 178
penumpang internasional, atau 443 penumpang (hanya domestik),
atau 365 penumpang (hanya internasional).
Bangunan lama yang ada sebelum tahun 2011, yang letaknya berada
di sisi Barat Daya Landas Parkir Pesawat, dan merupakan obstacle
untuk Sistem Pendaratan Instrumen Presisi, tidak difungsikan lagi dan
akan demolished (Gambar 3.9 Terminal Penumpang – lama).

2. Lapangan Parkir untuk Umum


Berada di antara bangunan terminal penumpang dan Gerbang Masuk
Bandar Udara. Memiliki luas 11.481 m2, termasuk area penghijauan,
dengan alokasi sebagai berikut:
- Mobil : 240 Unit

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-21


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah
Tanjungpinang

- Motor : 138 Unit


- Bus :5 Unit
- Taksi: 41 Unit

Gambar 3.9 Terminal Penumpang – lama

Pola pengelompokan arah slot parkir berbeda dengan Rencana Induk


KP 629 Tahun 2011. Jika pada KP 629 tahun 2011, deretan slot parkir
pada arah Timur Laut–Barat Daya, dengan posisi kendaraan tegak
lurus, maka pada kondisi eksisting, deretan slot parkir pada arah
Barat Laut – Tenggara, dengan posisi kendaraan tegak lurus (Gambar
3.10 Lapangan parkir).
Dibandingkan dengan Rencana Induk, maka luasan dan kapasitas
sebesar separuhnya. Sedangkan posisi, lebih kurang sudah sesuai.
Perbedaan tinggi levasi dengan lantai dasar Terminal Penumpang,
sebesar + satu lantai bangunan. Sehingga terdapat tangga dan ramp
dari lapangan parkir menuju/dari curbside (Gambar 3. 11 Perbedaan
elevasi antara Lapangan Parkir dan Curbside).

Gambar 3.10 Lapangan parkir kendaraan

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-22


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Gambar 3.11 Perbedaan elevasi antara


Lapangan Parkir dan Curbside

3. Terminal Penumpang VIP


Merupakan fasilitas milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, yang
diperuntukkan bagi Gubernur, pejabat-pejabat utama, dan tamu-tamu
Provinsi (Gambar 3. 12 Terminal Penumpang VIP).
Terletak berdampingan di sisi Barat Daya Terminal Penumpang. Check-in
penumpang dan bagasi, atau pengambilan bagasi tetap di Terminal
Penumpang melalui petugas yang ditunjuk atas sepengetahuan pihak
Operator Bandar Udara.

Gambar 3.12 Terminal Penumpang VIP

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-23


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

F. Fasilitas Penunjang Teknis Operasional

1. Terminal Kargo
Masih berupa Gudang Kargo yang terdiri atas dua bangunan. Satu
bangunan (Gambar 3. 13 Gudang Kargo A) yang lebih dekat dengan
landas parkir pesawat (sejauh + 60 meter), berfungsi sebagai
outlet/inlet kargo menuju/dari pesawat (lini 1). Sedang bangunan
kedua (Gambar 3.14 Gudang Kargo B), yang letaknya lebih jauh dari
landas parkir pesawat, berfungsi sebagai outlet/inlet kargo
menuju/dari kendaraan darat (lini 2).

Gambar 3.13 Gudang Kargo A

Gambar 3. 14 Gudang Kargo B

Di arah Barat fasilitas-fasilitas terdapat pelaksanaan fisik Terminal


Kargo baru (Gambar 3. 15 Terminal Kargo – baru). Lokasi bergeser
ke arah Barat dibandingkan dengan Rencana Induk. Jika sudah

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-24


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

selesai dan dioperasikan, maka gudang-gudang kargo akan tidak


dioperasikan lagi dan demolished.

Gambar 3. 15 Terminal Kargo - Baru

2. Kantor Administrasi
Merupakan bangunan yang berdiri sebelum tahun 2011 (Gambar 3.
16 Kantor Administrasi). Terletak di sisi Barat Daya Landas Parkir
Pesawat, dan merupakan obstacle untuk operasi ILS precision.
Sesuai Rencana Induk, bangunan ini akan demolished, jika bangunan
baru, yang sedang dalam tahap pembangunan fisik selesai.

Gambar 3.16 Kantor Administrasi

3. Menara Pengawas dan Bangunan Operasi


Menara Pengawas merupakan bangunan yang terdiri dari 4 lantai.
Berdampingan dengannya terdapat bangunan operasi (dan briefing
office). Dengan telah terbentuknya LPPNPI, kedua fasilitas ini telah
menjadi properti LPPNPI. Bangunan Operasi tersebut, sekaligus juga

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-25


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah
Tanjungpinang

adalah kantor lapangan di bandar udara ini (Gambar 3. 17 Menara


Pengawas dan Bangunan Operasi). Terletak di sisi Barat Daya Landas
Parkir Pesawat, dan merupakan obstacle untuk operasi ILS precision.
Sesuai Rencana Induk, Menara Pengawas akan demolished, jika
bangunan baru, yang sedang dalam tahap pembangunan fisik selesai
(Gambar 3. 18 Menara Pengawas – baru).

Gambar 3.17 Menara Pengawas dan Bangunan Operasi

Gambar 3. 18 Menara Pengawas Baru

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-26


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

4. Stasiun PKP-PK
Merupakan bangunan satu lantai (Gambar 3.19 Stasiun PKP-PK).
Bangunan terdiri dari satu bangunan utama dan satu garasi yang
berdampingan.
Terletak pada arah Barat Daya Landas Parkir sejauh +145 meter,
dan sejauh +162 meter dari garis tengah lLandas Pacu, merupakan
obstacle untuk operasi ILS precision. Sesuai Rencana Induk, Stasiun
PKP-PK akan demolished, jika bangunan baru, yang sedang dalam
tahap pembangunan fisik selesai.

Gambar 3. 19 Stasiun PKP-PK

5. Area BMKG
Merupakan fasilitas milik BMKG yang terdiri dari kantor BMKG
(Gambar 3. 20 Kantor BMKG) dan Taman Meteo. Terletak pada arah
Barat Daya Landas Parkir sejauh + 235 meter, dan sejauh + 162
meter dari garis tengah lLandas Pacu, merupakan obstacle untuk
operasi ILS precision. Sesuai Rencana Induk, Stasiun PKP-PK akan
demolished. Walau demikian, belum ada pembangunan fisik fasilitas
baru di lapangan.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-27


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Gambar 3. 20 Kantor BMKG

6. DPPU
Belum terdapat DPPU pada kondisi eksisting.

7. Hanggar Pesawat
Tidak terdapat Hanggar Pesawat pada kondisi eksisting.

8. Area Perkantoran Instansi Pemerintah


Tidak terdapat Area Perkantoran Instansi Pemerintah pada kondisi
eksisting.

9. Perumahan Dinas
Beberapa unit Rumah Dinas, dioptimalkan. Yang lainnya tidak
difungsikan lagi, dibiarkan, hingga suatu saat demolished, , seperti
juga fasilitas Lapangan Tenis (Gambar 3.21 Rumah Dinas). Namun
Fasilitas lainnya, yaitu Taman Kanak Taman (Gambar 3.22 Taman
Kanak Kanak), tetap dioptimalkan.
Fasilitas-fasilitas tersebut, karena merupakan obstacle untuk operasi
ILS precision, sesuai Rencana Induk, akan demolished semuanya.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-28


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Gambar 3.21 Rumah Dinas

Gambar 3.22 Taman Kanak Kanak

10. Fasilitas Penunjang Lainnya


Fasilitas-fasilitas penunjang eksisting lainnya adalah seperti yang
tertera pada Tabel 3.3 Fasilitas Sisi Darat Penunjang Lainnya.

Tabel 3.3 Fasilitas Sisi Darat Penunjang Lainnya

No Nama Properti Uraian


1. Power House Pembangkit Listrik. Terdapat dua unit.
2. Workshop Bengkel Alat Alat Berat
3. Gedung RADAR VHF-ER, RADAR & Ruang Genset
4. Rumah pompa dan Reservoir Penyedia air bersih. Terdapat dua lokasi
Emergency Operation Centre. Bangunan
5. EOC Building Pusat Pengendalian Gawat Darurat
(Gambar: EOC Building).

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-29


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

G. Jaringan Jalan Akses

1. Aksesibilitas
Untuk menuju/dari Bandar udara terdapat dua titik akses, yaitu:
 Gerbang Utama kawasan melalui toll gate (Gambar 3. 23 Gerbang
Utama), ujung ruas jalan akses di sisi Barat Laut sisi area fasilitas
sisi darat bandar udara yang menghubungkan jalan antar kota di
ujung ruas jalan yang lain. Area toll gate merupakan
persimpangan dengan ke jalan utama antar fasilitas sisi darat,
dengan latar belakang langsung view bangunan Terminal
Penumpang VIP. Dengan adanya toll gate, maka kendaraan milik
umum yang masuk kawasan bandar udara, akan dikenakan biaya,
baik parkir ataupun tidak, dengan besaran berdasarkan waktu.
 Gerbang samping kawasan di sisi Barat Daya, sebagai service
access yang merupakan kondisi eksisting sebelum tahun 2011,
sebelum ada Gerbang Utama. Selain untuk menuju/dari Fasilitas
Terminal Penumpang, aksesibilitas melalui titik ini adalah yang
paling efektif.

Gambar 3.23 Gerbang Utama

H. Evaluasi Kegiatan Pengembangan Fisik-Fasilitas Sisi Darat

Saat ini terdapat aktivitas pengembangan fasilitas-fasilitas bandar udara,


melalui Studi Desain Kawasan (oleh PT Angkasa Pura II – Deputi Direkur
Tata dan Lingkungan Bandar Udara). Pengembangan dimaksudkan untuk
mengakomodasi perkembangan kebutuhan dan memenuhi rekomendasi
Rencana Induk tahun 2011. Beberapa fasilitas telah diselenggarakan atau
sedang dalam proses Pekerjaan Perancangan Teknik Terincinya (RTT)
atau Detail Engineering Design (DED). Selanjutnya, Ground Plan –
Ground Plan yang sudah selesai diletakkan ke Tata Letak secara

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-30


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

keseluruhan (Gambar 3.24 Tata Letak Fasilitas Sisi Darat menurut Proyek
Pengembangan Bandar Udara). Fasilitas-fasilitas tersebut adalah
(Sumber: PT Angkasa Pura II – Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, tahun
2017):
- Incinerator.
- Sewage Treatment Plant.
- Lima unit pos jaga.
- Kavling Area DPPU.
- Airport Service Maintenance Building.
- GSE Service Maintenance Building.
- Terminal Kargo.
- Gedung Keamanan.
- Airport Catering Service Building.
- Masjid.
- Apron Service Building.
- Fasilitas Penunjang Parkir.
- Dua unit Water Treatment Plant (Bangunan Sumber Air).
- Dua kavling Area Komersial.
- Area Terminal Penumpang VIP.
- Entrance Gate.
- Bangunan Terminal Penumpang.
- Lahan Perkantoran Pemerintahan.
- Kavling Kantor Administrasi Bandar Udara.
- Kavling Kantor BMKG dan Taman Meteo.
- Gedung Administrasi.
- Menara Pengawas.
- Kantin Karyawan.
- Stasiun PKP-PK.
- Poliklinik.
- Area Gardu PLN.
- Power House.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-31


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

8 7 6 5 4 3 2 1 30 29 28 27 26 25 24

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
KETERANGAN:
1. TERMINAL PENUMPANG 11. TERM. KARGO 21. ST. PKP-PK
2. GERBANG MASUK BANDARA 12. CATERING BUILD. 22. GED. RADAR
3. FAS. PENUNJANG PARKIR 13. APRON SERV. BUILD. 23. BANG. SUMBER AIR
4. TEMPAT PERIBADATAN 14. TERM. VIP 24. POWER HOUSE
5. GEDUNG KEAMANAN 15. SERV. ROAD 25. POLIKLINIK
6. GSE SERV. MAINTENANCE 16. AREA KOMERSIAL 26. KANTIN KARYAWAN
7. AIRPORT SERV. MAINTNC. 17. AREA AD. BAN, 27. GED. ADMINISTRASI
8. STP 18. TAMAN METEO 28. KANTOR BMKG
9. INCINERATOR 19. MENARA PENGAWAS 29. AREA PEMERINTAHAN
10. DPPU 20. AIRNAV BUILD. 30. LAPANGAN PARKIR

Gambar 3.24 Tata Letak Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah menurut Studi Desain Kawasan

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-32


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Fasilitas-fasilitas tersebut di atas, ada yang telah memiliki perancangan,


tahapan pelaksanaan fisik (seperti: Menara Pengawas), hingga telah
selesai fisiknya (seperti: Bangunan Terminal Penumpang). Namun ada
pula yang hanya berupa penyediaan lahan (seperti: Area DPPU).
RADAR yang merupakan fasilitas eksisting, tidak diutak-atik
keberadaannya. Sementara untuk fasilitas Perumahan Dinas, belum ada
pekerjaan Perancangan Teknik Terincinya hingga saat ini.

I. Tata Letak

Dengan demikian, berdasarkan tata letak tersebut, dari arah Barat Daya
menuju arah Timur Laut, maka terdapat 5 pengelompokan fasilitas,
yaitu:
- Zona 1, di ujung area Barat Daya yang merupakan kondisi eksisting.
Diisi fasilitas-fasilitas perumahan dinas.
- Zona 2, diisi Incinerator, dan Sewage Treatment Plant.
- Zona 3, yang diisi oleh mayoritas fasilitas-fasilitas penunjang bisnis
penerbangan, yaitu: DPPU, Airport Service Maintenance Building, GSE
Service Maintenance Building, Terminal Kargo, Gedung Keamanan,
Airport Catering Service Building, Apron Service Building, Water
Treatment Plant.
- Zona 4, yang diisi oleh mayoritas fasilitas-fasilitas publik, yaitu:
Masjid, Fasilitas Penunjang Parkir, Area Komersial, Area Terminal
Penumpang VIP, Entrance Gate, Bangunan Terminal Penumpang.
- Zona 5, yang diisi oleh mayoritas fasilitas-fasilitas penunjang teknis
operasional, yaitu: Area Perkantoran Pemerintahan, Area Kantor
Administrasi Bandar Udara, Area Kantor BMKG dan Taman Meteo,
Gedung Administrasi, Menara Pengawas, Kantin Karyawan, Stasiun
PKP-PK, Poliklinik, Area Gardu PLN, Power House, dan RADAR.

J. Area Transisi

Dengan ILS Precision, maka jarak airstrip dari garis tengah landas pacu
adalah 150 meter. Selanjutnya dengan ketentuan bidang permukaan
transisi 1:7, dan dengan pesawat kritis B 737-900ER (panjang 40,67
meter. Tinggi 12,55 meter), maka ketinggian garis permukaan transisi di
atas titik tertinggi pesawat adalah 12,96 meter. Masih terdapat jarak
sebesar 0,41 meter.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-33


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
Tinggi garis bidang transisi di ujung landas parkir pasawat (jarak 131,3
meter dari runway strip) yang bertepian dengan service road adalah
18,75 meter, sedang di ujung sisi Terminal Penumpang yang menghadap
landas parkir (jarak 158,4 meter dari runway strip) pesawat adalah
22,62 meter. Ketinggian ujung sisi Terminal Penumpang adalah 19
meter, maka masih terdapat selisih sebesar 5 meter. Dengan demikian,
ketinggian sisi bangunan ini masih aman.
Demikian juga dengan fasilitas-fasilitas lain (kecuali DPPU dan RADAR),
berada di sisi Barat Laut GSE Road. Dengan demikian, perletakan dan
ketinggian fasilitas-fasilitas ini bukan merupakan obstacle bagi
operasional landing dan take-off pesawat di landas pacu.
Dengan dimensi lahan 100 meter x 50 meter dan kapasitas 30 kilo Liter
(Sumber: Standar DPPU Pertamina Aviation – Dit. Pemasaran & Niaga) ,
maka tinggi tangki berkisar antara 4,7 – 6,2 meter. Dengan tinggi base
berkisar 1 meter, maka tinggi tangki total berkisar 5,7 – 7,2 meter
(Sumber: Seminar Intensive Course on Airport Planning, JICA, Nov
1992). Dengan tinggi bidang area transisi di atas posisi tangki adalah
17,55 meter, tinggi tangki masih di bawah bidang area transisi. Maka
tinggi tangki bukan merupakan obstacle bagi operasional landing dan
take-off pesawat di landas pacu.
Namun untuk fasilitas Menara Pengawas, dengan ketinggian 35 meter
atau 53,2 meter MSL, dan dengan tinggi bidang transisi adalah 57,6
meter MSL, maka fasilitas ini merupakan obstacle yang perlu menjadi
NOTAM.
Dengan demikian, pada saat ILS Precision beroperasi / diberlakukan,
fasilitas-fasilitas tersebut di atas, khususnya yang baru, kecuali Menara
Pengawas, bukan merupakan obstacle bagi operasional landing dan take-
off pesawat di landas pacu.

K. Aksesibilitas

Untuk menuju/dari Bandar udara terdapat 2 titik akses, yaitu:


 Melalui Gerbang Utama kawasan (Entrance Gate) di sisi Barat Laut
yang akan tersambung ke jalan utama antar kota. Dengan adanya toll
gate, maka kendaraan milik umum yang masuk kawasan bandar
udara, akan dikenakan biaya, baik parkir ataupun tidak, dengan
besaran berdasarkan waktu.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-34


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
 Gerbang samping kawasan di sisi Barat, sebagai service access yang
diutamakan untuk akses Perumahan Dinas, truk pengangkut suplai
BBM pesawat, truk angkutan kargo udara, dan para kru operator
terkait.

L. Jarak Pandang Pengamat di Menara Pengawas

Dengan jarak pandang kritis (dalam kasus ini adalah titik terjauh) yaitu
R/W 17 (Gambar 3.25 Jarak Pengamatan), sejauh 1.885 meter, dan
dengan sudut minimal (Gambar 3.26 Sudut Pengamatan) adalah 35’ atau
0
0,55 (JICA: Seminar on Airport Engineering, October 16th 2003), maka
dengan simulasi, diperoleh ketinggian minimal pengamat adalah 50,3
meter MSL. Dengan tinggi pengamat eksisting adalah 35 meter atau 53,2
MSL, maka kondisi eksisting telah memadai.

Menara Pengawas

Jarak pengamatan

Titik Titik Titik


pengamatan pengamatan pengamatan

Gambar 3. 25 Jarak Pengamatan

’ ’
35 35

Gambar 3. 26 Sudut Pengamatan

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-35


Pra Akhir
Penyusunan Review Rencana Induk
Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang
M. Response Time PKP-PK

Dengan titik terjauh adalah threshold R/W 22 dari stasiun PKP-PK


sebesar 1.991 meter (pengembangan R/W hingga 2.500 meter). Maka,
dengan foam tender kecepatan rata-rata 87 km/jam atau 1.450 m/menit,
kendaraan sudah sampai di lokasi dalam waktu 1,72 menit. Angka
tersebut di bawah 3 menit. Dengan demikian, posisi stasiun PKP-PK
sudah memadai.

N. Dua Bukit Di Area Transisi

Pada arah Barat Laut di antara fasilitas Landas Pacu dan area fasilitas sisi
darat terdapat dua bukit dengan ketinggian 28 meter MSL (di sisi Barat
Daya) dan dengan ketinggian 30 meter MSL (di sisi Timur Laut). Antara
kedua bukit, terdapat jalur akses PKP-PK.
Kedua bukit ini berpotensi sebagai obstacle bagi operasional ILS Presisi
dan pandangan pengamat dari Watch Room Stasiun PKP-PK dan Menara
Pengawas LLU, serta peralatan observasi cuaca.

Tinjauan Rencana Induk KP 629 Tahun 2011 3-36

Anda mungkin juga menyukai