2suriadimali@unsyiah.ac.id
3ramdhan@unsyiah.ac.id
Abstrak— Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat menggabungkan kedua energi tersebut menjadi satu keluaran
menyebabkan kondisi listrik di Indonesia semakin lama akan daya yaitu pembangkit listrik tenaga hybrid (PLTH).
memerlukan listrik yang lebih besar untuk memenuhi PLTH merupakan gabungan dua atau lebih pembangkit
permintaan konsumen dan untuk menghindari pemadaman listrik. Pembangkit tipe ini sangat efesien jika dibandingkan
bergilir. Tugas akhir ini membahas tentang potensi dengan pembangkit listrik yang hanya menggunakan satu
pembangunan pembangkit listrik tenaga hybrid (surya-bayu) di sumber energi. Contoh jika hanya menggunakan angin
Banda Aceh. Dua tipe simulasi akan dilakukan dalam studi ini. sebagai sumber energi, angin ini bersifat tidak konstan atau
Pertama: simulasi intensitas matahari menggunakan variabel-
variabel cuaca yang berdampak pada intensitas matahari yang
tidak menentu. Jadi daya yang dihasilkan mungkin hanya
di dapat pada hari tersebut, kedua: simulasi kecepatan angin tergantung dari angin. Namun jika menggunakan sumber
yang dapat memutar turbin menggunakan variabel-variabel energi lain seperti energi matahari, ini akan sangat efesien
cuaca yang berpengaruh terhadap kecepatan angin. Kedua tipe karena PLTS sendiri diketahui menghasilkan daya yang
simulasi dilakukan dengan menggunakan metode jaringan cukup besar di setiap satu modulnya, walaupun itu juga
syaraf tiruan (JST). Metode simulasi yang dikembangkan tergantung pada radiasi matahari yang di dapat oleh modul
dalam studi ini untuk menjadi acuan perencanaan tersebut. Dan juga kekurangan dari PLTS ini adalah sistem
pembangunan pembangkit listrik tenaga hybrid (surya-bayu) ini tidak akan efektif apabila cuaca sedang mendung atau
di Banda Aceh. Pada penelitian ini dihasilkan data potensi malam hari. Jadi PLTB juga membantu apabila PLTS kurang
pembangunan pembangkit listrik tenaga hybrid (surya-bayu)
di Banda Aceh, untuk potensi energi surya di Banda Aceh
efektif di hari itu. Digunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan
adalah berpotensi baik, sedangkan energi angin di Banda Aceh (JST) karena untuk memudahkan memprediksikan data-data
juga berpotensi, namun masih kurang karena kecepatan angin yang diperlukan seperti data intensitas radiasi matahari dan
rata-rata di Banda Aceh terbilang masih rendah. kecepatan angin tanpa perlu mengukur langsung, cukup
dengan memberikan masukan data yang dibutuhkan oleh
Kata Kunci— Potensi PLTH, PLTS , PLTB, JST, Energi jaringan syaraf.
Wilayah pesisir pantai merupakan salah satu daerah yang
Terbarukan
berpotensi untuk dibangun PLTH (Surya-Bayu), karena
I. PENDAHULUAN kecepatan angin di daerah tersebut bisa dibilang sangat baik,
dan juga di daerah tersebut juga tidak banyak pohon atau
Energi listrik merupakan energi yang paling dibutuhkan bangunan-bangunan yang menghalangi cahaya matahari, jadi
oleh masyarakat sekarang ini karena semua alat atau mesin sinar matahari yang di dapat bisa maksimal. Sehingga
yang memudahkan manusia membutuhkan energi listrik penulis akan melakukan studi potensi pembangunan
untuk menjalankannya. Kebutuhan masyarakat akan listrik pembangkit listrik tenaga hybrid (surya-bayu) di Banda
sangat besar sehingga menyebabkan sering terjadi Aceh.
pemadaman karena tidak mampunya pembangkit listrik yang
ada dalam mencukupi kebutuhan pemakaian listrik yang II. DASAR TEORI
terus meningkat tiap harinya. Maka dari itu banyak inovasi-
inovasi baru dalam membangun sebuah pembangkit listrik A. Pembangkit Tenaga Hybrid (PLTH)
yang menggunakan energi terbarukan seperti angin dan Pembangkit listrik tenaga hybrid merupakan gabungan atau
matahari. Jika menggunakan angin sebagai sumber energi integrasi antara beberapa jenis pembangkit listrik yaitu
biasanya disebut pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Sistem
sedangkan jika menggunakan energi matahari sebagai pembangkit yang biasanya digunakan untuk PLTH yaitu
sumber energi biasanya disebut pembangkit listrik tenaga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan pembangkit
surya (PLTS). Namun ada satu teknologi yang listrik tenaga bayu (PLTB). Kedua jenis pembangkit ini
E. Jaringan Syara Tiruan (JST) berdasarkan parameter tertentu dan jaringan dimodifikasi
Jaringan Syaraf Tiruan merupakan sistem komputasi sesuai dengan ukuran parameter. [6],[7]
dimana arsitektur dan operasi diilhami dari pengetahuan 3) Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation:
tentang sel syaraf biologi di dalam otak. Suatu jaringan Arsitektur Backpropagation memiliki beberapa unit yang
syaraf tiruan ditentukan oleh 3 yaitu pola-pola hubungan ada di dalam satu atau lebih layar tersembunyi. Gambar 6
antar neuron yang disebut arsitektur jaringan, metode adalah arsitektur backpropagation dengan n buah masukan
penentuan bobot penghubung dan fungsi aktivasi yang (ditambah sebuah bias), sebuah layar tersembunyi yang
digunakan. [6] terdiri dari p unit (ditambah semua bias), serta m buah unit
1) Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan: Berdasarkan keluaran[8].
jumlah layar, arsitektur jaringan syaraf tiruan dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelas yang berbeda, yaitu
jaringan layar tunggal dan jaringan layar jamak. Semua unit
input yang ada pada jaringan ini akan dihubungkan dengan
semua unit output, meskipun dengan bobot nilai yang
berbeda-beda. Jaringan layar tunggal ditunjukkan pada
gambar 4.
backpropagation. Pelatihan selesai jika besar regresi target saja karena ketika langit cerah maka kondisi intensitas
sudah mendekati 1. Setelah jaringan syaraf sudah selesai radiasi matahari semakin tinggi.
dilatih maka jaringan sudah siap untuk melakukan simulasi
data-data yang diinginkan.
C. Konversi Intensitas Radiasi Matahari dan Kecepatan
Angin Menjadi Potensi Daya Keluaran.
Setelah didapatkan data hasil simulasi intensitas radiasi
matahari dan kecepatan angin dari jaringan syarat tiruan
maka selanjutnya disesuaikan dengan spesifikasi dari PV dan
Wind turbine. Sehingga dikonversi simulasi intensitas
matahari dan kecepatan angin menjadi daya keluaran dengan
menggunakan persamaan 1 sebelumnya. Sebagai contoh
perhitungan PLTS, intensitas radiasi matahari yang
digunakan yaitu pada tanggal 11 Desember 2017 pukul
12.00 WIB yaitu 1040 W/m2 . Luas Panel Surya 6,52m2
dengan efesiensi 13% dan efesiensi inverter umumnya yaitu Gambar 7 Hasil Pelatihan JST Untuk Simulasi Intensitas Radiasi Matahari
95%.
Pada pelatihan JST yang dilakukan ini, pelatihan dianggap
selesai apabila hasil pelatihan dan target yang diinginkan
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 1040 𝑊/m2 . 6,52m2 . 13% . 95% sudah memiliki korelasi yang tinggi yaitu nilai R yang
= 837,43 𝑊𝑎𝑡𝑡 mendekati 1. Sehingga pada gambar 7 diatas dapat dilihat
besar regresi yang didapatkan 0,95 yang menandakan bahwa
kecocokan antara input dan target sudah tinggi.
Kemudian contoh perhitungan PLTB dengan persamaan 6,
kecepatan angin yang digunakan yaitu pada pada tanggal 11 2) Hasil Dari Pelatihan JST Untuk Simulasi
Desember 2017 pukul 12.00 WIB yaitu 3,821 m/s. Diameter Kecepatan Angin: Pada pelatihan simulasi kecepatan angin
turbin 3,5m2 dengan efesiensi generator 86% dan kerapatan ini data masukannya adalah waktu (per jam), suhu
udara pada umumnya yaitu 1,225 kg/m3 . lingkungan, kelembaban, dan tekanan udara dari pukul 01.00
WIB hingga 24.00 WIB. Digunakan data suhu, kelembaban
1 dan tekanan udara karena data-data tersebut sangat berkaitan
𝑃𝑜𝑢𝑡 = . 1,225 . (3,821)3 . 9,616 . 86%
2 dengan kecepatan angin, karena Angin terjadi karena
= 284,37 𝑊𝑎𝑡𝑡 perbedaan tekanan udara , angin akan bergerak dari daerah
yang bertekanan maksimum ke daerah bertekanan
D. Analisa Potensi Pembangunan Pembangkit Listrik minimum. Tekanan udara maksimum adalah daerah yang
Tenaga Hybrid (Surya-Bayu) di Banda Aceh. suhunya dingin (rendah) sedangkan tekanan udara minimum
adalah daerah yang suhunya panas (tinggi), jadi
Setelah didapatkan konversi masing-masing pembangkit kesimpulannya, udara akan bergerak dari daerah yang
menjadi daya output maka selanjutnya di analisa potensi suhunya dingin ke daerah yang suhunya panas.
pembangunan pembangkit listrik tenaga hybrid (surya-bayu)
di Banda Aceh. Sehingga didapatlah potensi untuk
membangun sebuah pembangkit listrik tenaga hybrid (surya-
bayu) di Banda Aceh.
yang sudah dilatih sebelumnya pada software MATLAB Pada gambar 10 diatas terlihat bahwa data simulasi yang
R2015a. Data simulasi intensitas radiasi matahari yang didapatkan mampu mengikuti bentuk dari data sebenarnya,
didapatkan dari hasil simulasi, selanjutnya dibandingkan ini menunjukkan bahwa simulasi kecepatan angin yang
dengan data sebenarnya (aktual). Perbandingan data aktual dilakukan berhasil. Pada gambar 9 dan gambar 10 diatas
dan data simulasi intensitas radiasi matahari dilakukan pada dapat dilihat bahwa perbedaan yang terjadi disebabkan
tanggal 25 Desember 2017 hingga 27 Desemeber 2017 karena cuaca yang memiiki sifat berubah-ubah tiap waktu,
seperti yang ditunjukkan pada gambar 9 dibawah ini. yaitu walaupun dengan data masukan sama namun bisa jadi
data target berbeda, sehingga jaringan syaraf sulit untuk bisa
Perbandingan Data Aktual dan Simulasi Pada Tanggal 25 menghasilkan data yang benar-benar sama.
Desember 2017 hingga 27 Desember 2017
Intensitas Radiasi Matahari (W/m2)
Gambar 9 Perbandingan Data Aktual dan Data Simulasi Intesitas Radiasi 6000
Matahari pada tanggal 25 Desember 2017 hingga 27 Desember 2017
5000
Pada gambar 9 diatas terlihat bahwa grafik hasil data
aktual dan data simulasi tidak berbeda jauh. Ini 4000
memperlihatkan bahwa data simulasi yang didapatkan
mampu mengikuti bentuk dari data sebenarnya, ini 3000
menunjukkan bahwa simulasi intensitas radiasi matahari
2000
yang dilakukan berhasil.
2) Hasil Simulasi Kecepatan Angin: Data simulasi 1000
V. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian jaringan syaraf tiruan yang
digunakan bekerja dengan baik, data hasil simulasi
mampu untuk mengikuti bentuk dari data sebenarnya.
2. Potensi pembangunan PLTH (Surya-Bayu) di Banda Aceh
bisa dilihat dari bagaimana potensi energi matahari dan
energi angin pada daerah tersebut.
3. Berdasarkan hasil penelitian potensi daerah Banda Aceh
adalah baik untuk memanfaatkan energi matahari pada
daerah tersebut, setiap harinya selama 43 hari rata-rata
Banda Aceh menerima intesitas radiasi matahari sebesar
4,44 kWh/𝑚2 /hari.