MELALUI HIDUNG
KELOMPOK 7 :
Oxana Sabdya Permata Saqti (0152321741)
Laporan ini penulis susun dengan menggunakan banyak literatur yang penulis gunakan
untuk menjadi dasar terwujudnya makalah ini. Di dalam pembuatan makalah, penulis
mendapatkan banyak petunjuk, bantuan, dukungan bimbingan serta pengarahan dari berbagai
pihak.
Tidak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusuna laporan ini, yaitu
1. Ibu Rini Komalawati S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai dosen mata kuliah Farmakologi yang
telah membantu kami mewujudkannya tugas makalah dengan baik.
2. Kedua orang tua kami yang telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.
3. Teman-teman semua yang telah memberikan dorongan serta masukan demi terselesainya
makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada tugas-tugas makalah ini. Oleh
karena itu kami ingin pembaca untuk memberikan kritik dan saran pada tugas makalalı ini agar
nantinya bisa menjadi tugas yang baik dan bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................8
C. Tujuan Penlisan..................................................................................8
D. Manfaat Penulisan...................................................................................8
A. Pengertian Sifilis............................................................................................10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................32
B. Saran..................................................................................................32
LAMPIRAN.....................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang masuk ke dalam
melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu ini dapat mencapai paru-paru. Bagian
depan dari rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar,
sedangkan debu halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga hidung udara
dihangatkan sehingga terjadi kelembaban tertentu.
Dengan penjelasan sepintas tersebut diatas dapat dengan mudah dipahami, bahwa segala
sesuatu yang masuk (khususnya obat) ke dalam hidung secara sengaja tidak boleh menghalangi
fungsi dari rambut getar sebagaimana dijelaskan di atas. Harga pH lapisan lendir sekitar 5,5-5,6
pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak 5-6,7 pada pH kurang dari 6,5 biasanya tidak
diketemukan bakteri dan bila lebih dari 6,5 mulai ada bakteri.
Sediaan untuk pengobatan hidung merupakan salah satu sediaan steril. Pertimbangan dalam
pembuatan steril adalah memperhatikan stabilitas bahan aktif dan bahan-bahan tambahan yang
akan membantu sediaan menjadi bentuk sediaan yang dikehendaki pada proses sterilisasi.
Pada umumnya obat terlarut dalam air dan digunakan terhadap hidung tersumbat atau karena
infeksi,juga pada nyeri.Semua tetes hidung mengandung suatu zat pengawet untuk menghindari
pertumbuhan kuman dan jamur.Obat tetes hidung harus memenuhi persyaratan tertentu(isotonis)
agar jangan merusak selaput lendir dan lapisan bulu getarnya.
Tujuan penulisan makalah
1. Untuk mengetahui pengertian tetes hidung.
2. Untuk mengetahui tempat-tempat pemberian obat tetes hidung.
3. Untuk mengetahui persiapan-persiapan yang harus dilakukan terkait pemberian obat.
4. Untuk memahami cara kerja pemberian obat tetes hidung.
2. Mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam formulasi sediaan tetes hidung.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Persiapan alat
Pemberian obat tetes hidung seseorang dengan keradangan hidung(Rhinitis) atau nasofaring.
Persiapan alat dan bahan:
- Obat dalam tempatnya
- Pipet
- Spekulum hidung
- Pinset anatomi pada tempatnya
- Korentang dalam tempatnya
- Plester
- Kain kasa
- Kertas tisu
- Balutan
D. Persiapan tempat atau lingkungan
Menutup sampiran untuk menjaga privasi pasien
E. Persiapan pasien
- Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya.
- Sediakan asisten bila perlu,untuk mencegah cidera pada bayi dan anak kecil.
- Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kepala hiperekstensi diatas bantal (untuk
pengobatan sinus ethmoid dan sphenoid) atau posisi supinasi dengan kepala hiperektensi dan
miring kesamping (untuk pengobatan sinus maksilaris dan frontal).
- Memberitau klien dengan tindakan yang akan diambil
- Menjelaskan tujuan pemberian obat
- Menjelaskan langkah yang akan dilakukan
F. Cara kerja
1. Cuci tangan
2. Pasang handskun
3. Cek kembali pengobatan, waktu, jumlah dan dosis serta pada bagian mana obat harus
diberikan.
4. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
5. Siapkan klien
6. Bersihkan lubang hidung
7. Gunakan sarung tangan bila dicurigai ada infeksi
8. Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat pada bagian tengah konka superior tulang etmoidalis
9. Minta klien untuk tetap berada pada posisi ini selama 1 menit
10. Kaji respon klien
a.Kaji pada karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan dan lain sebagainya.
b. Lakukan segera setelah obat dimasukkan dan ulangi pada saat efek obat telah bekerja.
11. Rapikan alat dan buang peralatan yang sudah tidak dipakai.
12. Lepaskan handskun dan letakkna dibengkok.
13. Cuci tangan
14. Dokumentasikan semua tindakan,tanggal dan dosis pemberian obat.
DAFTAR PUSTAKA
http://esafebriantonugroho.blogspot.com/2013/11/makalah-pemberian-obat.html
http://jatiarsoeko.blogspot.com/2012/01/pemberian-obat-pada-hidung.html
http://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/08/03/teknik-pemberian-obat-luar-2/
Lukas, Stefanus. Formulasi Steril. Andi Ofset. Yogyakarta. 2011
Itjen POM.(1995).Farmakope Indonesia.Edisi IV.Depkes RI.Jakarta.