Anda di halaman 1dari 9

A.

Proses penyerapan dalam Bahasa Indonesia


1. Pengertian dan fungsi kata serapan
Kata serapan (kata pungutan atau kata pinjam) adalah kata yang berasal dari
bahasa asing yang telah diintegrasikan ke dalam Bahasa Indonesia sehingga secara
konvesional dapat diterima untuk penggunaan umum. Kata serapan ini berfungsi
untuk memperkaya pembendaharaan kata yang telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Adapun beberapa hal yang dapat memicu atau menyebabkan terjadinya
kata serapan adalah beberapa hal berikut:
a. Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena konotasinya.
b. Istilah serapan yang dipilih lebih singkat jika dibandingkan dengan
terjemahan Indonesianya.
c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan, jika
istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.
2. Perkembangan kata serapan
Di dunia ini hampir tidak ada suatu masyarakat yang dapat terbebas dari
kontak antarbangsa. Apalagi pada zaman globalisasi ini yang hubungannya pada
seluruh aktivitas dan perkembangan Iptek. Oleh karena itu, wajar bila suatu
bahasa menyerap kata dari bahasa lainnya. Penyerapan ini biasanya didominasi
oleh bangsa yang lebih maju peradabannya. Hal ini juga terjadi pada bahasa
Inggris, bahasa internasional yang dianggap memiliki perbendaharaan kata yang
kaya, menyerap dari bahasa Yunani, Latin, dan Perancis yang jumlahnya tiga
perlima dari seluruh kosa kata Inggris. Bahasa Inggris yang kita kenal sekarang ini
adalah percampuran Bahasa Anglo-Saxon dengan bahasa Latin dan Perancis.
Bahasa Jepang juga mengambil kata-kata yang jumlahnya cukup banyak dari
bahasa Cina. Demikian halnya dengan bahasa Indonesia yang menyerap, baik dari
bahasa daerah maupun dari bahasa asing lainnya. Pengaruh bahasa asing terhadap
bahasa Indonesia sebenarnya bukan hal baru. Jika kita menelusuri sejarah bahasa
Indonesia, sebenarnya bahasa Indonesia (bahasa Melayu) sudah menyerap unsur-
unsur bahasa asing sebelum resmi menjadi nasional. Bahasa Melayu sebagai dasar
bahasa Indonesia banyak terpengaruh oleh bahasa Arab. Pada awal abad ke-20
bahasa Indonesia sebelum resmi menjadi bahasa negara telah dipengaruhi oleh
bahasa Barat.
Menurut Sudarno bahasa sumber adalah bahasa yang memberi kepada Bahasa
lain atau bahasa yang kata-katanya diambil oleh bahasa lain. Pada awalnya ada
lima bahasa di dunia yang terkenal sebagai bahasa sumber, yakni bahasa Yunani,
bahasa Latin, bahasa Sanskerta, bahasa Cina, dan bahasa Arab. Bahasa Yunani
dan bahasa Latin menjadi sumber pengambilan bahasa-bahasa di Eropa, seperti
bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Jerman, bahasa Spanyol, dan lain-lain.
bahasa Cina menjadi sumber pengambilan bahasa-bahasa di Asia Timur, seperti
Jepang, bahasa Korea, bahasa Vietnam, dan lain-lain. Bahasa Sansekerta sebagai
sumber pengambilan bagi bahasa-bahasa di Asia Selatan, seperti bahasa Burma,
bahasa Muang Thai, bahasa Kamboja, bahasa Indonesia, dan lain-lain. Bahasa-
bahasa di Eropa Selatan, bahasa Portugis, bahasa Spanyol, dan bahasa Indonesia
banyak menyerap dari bahasa Arab.
Seiring perkembangan zaman, banyak bahasa yang semula menyerap dari
bahasa lain kemudian menjadi bahasa sumber bagi bahasa lain. Bahasa yang
sekarang ini menjadi bahasa sumber serapan adalah bahasa Inggris, bahasa
Perancis, bahasa Jepang, dan lain-lain. Hal ini terjadi karena negara yang
memakai bahasa-bahasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya
sangat pesat di banding bahasa-bahasa lain.
B. Unsur serapan dalam Bahasa Indonesia
Pengelompokan kata serapan dalam Bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
1. Proses penyerapannya. Berdasarkan proses penyerapannya, kata serapan di serap
melalui beberapa cara atau metode, yaitu:
a. Adopsi
Adopsi adalah proses terserapnya bahasa asing yang dikarenakan pemakai
bahasa mengambil kata bahasa asing yang mempunyai makna sama tanpa
mengubah lafal atau ejaan dengan bahasa Indonesia. Contoh; supermarket
(dari kata supermarket), plaza, (dari kata plaza), mall (dari kata mall). Kata
asing yang diserap (diadopsi) kedalam bahasa indonesia, dapat memiliki
beberapa maksud yaitu:
1) Tanpa proses penyesuaian vokal dan konsonan (tanpa proses adaptasi/
mengambil secara keseluruhan dari kata asalnya), dan konsep dan artinya
dapat diserap (di adopsi) secara utuh. Contohnya adalah kata bank yang
ketika di adopsi kedalam Bahasa Indonesia tetap menjadi kata bank.
2) Kata serapan hanya di adopsi konsepnya saja, namun katanya diganti
menjadi Bahasa Indonesia. Contohnya adalah kata sholat (Bahasa arab)
yang konsepnya di adopsi, namun dalam ahasa Indonesia diganti menjadi
kata sembahyang.
3) Kata serapan yang hanya di adopsi konsepnya saja namun kemudian
dideskripsikan kedalam Bahasa Indonesia. Contohnya adalah kata spoor
(Bahasa belanda) yang dalam Bahasa Indonesia dideskripsikan sebagai
kereta api.
4) Bahasa asing yang berupa frasa diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia
secara harfiyah. Contohnya adalah frasa fifteen second from now (Bahasa
inggris), yang jika diartikan adalah lima belas detik dari sekarang. Namun
dalam Bahasa Indonesia sering digunakan dengan mengungkapkan lima
belas detik lagi.
5) Mengadopsi konsep dan bentuknya, namun artinya berubah. Contohnya
adalah kata retool yang dalam Bahasa inggris artinya mengganti peralatan,
namun dalam Bahasa Indonesia artinya diganti menjadi dipecat
Kata serapan dalam Bahasa Indonesia yang ditemukan melalui proses
adopsi pada umumnya berasal dari Bahasa inggris, jawa, belanda, arab,
sansekerta, dan hindi. Berikut adalah beberapa contoh kata serapan yang di
ambil melalui proses adopsi dari berbagai Bahasa yang telah disebutkan:
1) Adopsi dari Bahasa jawa
Proses pengadopsian Bahasa Indonesia yang pertama bersumber dari
Bahasa jawa. Berikut ini adalah salah satu contoh kata serapan dari
Bahasa jawa dalam Bahasa Indonesia, yaitu:
Ampuh →ampuh
Bahasa Indonesia Bahasa jawa
Kata dana, merupakan salah satu kata dalam Bahasa Indonesia yang di
adopsi dari Bahasa jawa. Kedua kata ini, jika dibandingkan dalam bentuk
penulisan, pelafalan, dan ejaannya merupakan dua kata yang sama. hal ini
menunjukkan bahwa proses penyerapan kata dana dari Bahasa jawa ke
Bahasa Indonesia ini adalah adopsi yakni tidak adanya penyesuaian atau
perubahan unsur kata (mengambil secara keseluruhan dari asalnya)
2) Adopsi dari Bahasa inggris
Proses pengadopsian Bahasa Indonesia juga diambil dari bahasa inggris.
Adapun contoh Bahasa Indonesia yang merupakan adopsi dari Bahasa
inggris adalah:
Supermarket →supermarket
Editor →editor
Bahasa Indonesia Bahasa inggris
3) Adopsi dari Bahasa belanda
Proses pengadopsian Bahasa Indonesia juga diambil dari bahasa belanda.
Adapun contoh Bahasa Indonesia yang merupakan adopsi dari Bahasa
inggris adalah:
Giro →giro
Bahasa Indonesia Bahasa belanda

Dalam Bahasa Indonesia, kata giro ini diartikan sebagai bulat.


4) Adopsi dari Bahasa arab
Proses pengadopsian Bahasa Indonesia juga diambil dari bahasa arab.
Adapun contoh Bahasa Indonesia yang merupakan adopsi dari Bahasa
inggris adalah:
Baligh →baligh
lafal → lafal
Bahasa Indonesia Bahasa arab
5) Adposi dari Bahasa hindi
Proses pengadopsian Bahasa Indonesia juga diambil dari bahasa hindi.
Adapun contoh Bahasa Indonesia yang merupakan adopsi dari Bahasa
inggris adalah:
Padi →padi
Bahasa Indonesia Bahasa hindi

b. Adaptasi
Adaptasi adalah proses terserapnya bahasa asing akibat pemakai bahasa
mengambil kata bahasa asing, tetapi ejaan atau cara penulisannya berbeda dan
disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia. Contoh; maksimal (dari kata
maximal), organisasi (dari kata organization) intelektual (dari kata
intelectual). Adapun beberapa kaidah yang digunakan dalam proses adaptasi
adalah:
 Aa → a, contohnya: octaaf → oktaf
 Ae → ae, contohnya: aerodynamics →aerodinamika
 Ae → e, contohnya: haemoglobin → hemoglobin
 Ai → ai, contohnya trailer → trailer
 Au → au, contohnya: audiogram → audiogram
 C → k, jika berada diawal huruf a,u,o dan konsonan, contohnya: cubic →
kubik
 C → s, jika berada di awal huruf e,i, dan y, contohnya: central → sentral
 Cc → k, jika berada di awal huruf u, o, dan konsonan, contohnya
accommodation → a//omodasi
 Cc → ks, jika berada di awal huruf e dan i, contohnya accent → aksen
 Ea → ea, contohnya idealist → idealis
Berikut adalah beberapa keterangan mengenai Bahasa serapan dan
adaptasinya:
1) Fenom serapan dan adaptasinya
Fenom merupakan bunyi Bahasa yang menyebabkan perbedaan arti. Maka,
pada keadaan ini, fenom Bahasa asing tersebut akan digantikan menjadi
fenom Bahasa Indonesia. Beberapa contoh fenom serapan dan adaptasinya
ini adalah:
Fenom serapan Bahasa arab: Fenom /š/ dalam kata syukur →diganti
menjadi fenom Indonesia yaitu fenom /s/ menjadi kata sukur, dan fenom
/z/ dalam kata zakat, diganti menjadi fenom /j/ manjadi kata jakat
2) Sufiks serapan dan adaptasinya
Sufiks merupakan imbuhan yang diberikan dalam suatu kata yang
posisinya berada di akhir kata tersebut. Makna dari kata yang memilik
sufiks ini akan memiliki makna yang berbeda darai kata dasarnya. Adapun
beberapa contoh sifiks serapan Bahasa asing dan adaptasinya adalah:
a) Sufiks serapan dari Bahasa belanda
- Sufiks -is yang digunakan dalam kata nominal, contohnya adalah
dalam kata demokrasi
- Sufiks -isme yang digunakan dalam kata nominal, contohnya
adalah dalam kata nasionalisme
- Sufiks –er yang digunakan dalam kata verbal, contohnya ornasiser
b) Sufiks serapan dari Bahasa inggris.
- Sufiks – s untuk menunjukkan jamak, contohnya selebritis
- Sufiks – i untuk menunujukkan adjektif contohnya, sporti
3) Adaptasi leksikal
Adaptasi leksikan adalah adaptasi yang dilakukan pada kata asal yang
terdiri dari satu kata yang pada umumnya jika di adaptasi akan dijadikan
dua kata (misalnya kata lamp yang diadaptasi menjadi kata lampu), namun
kata serapan ini tidak beradaptasi (tetap bersuku satu walaupun setelah di
serap kedalam Bahasa Indonesia) seperti kata tong
4) Adaptasi sintaksis
Adaptasi ini terletak pada urutan katanya. Dalam Bahasa asing (belanda
dan inggris) inti dari suatu kata berada pada kata terakhirnya seperti
misalnya flower garden (garden adalah kata intinya), sedangkan dalam
Bahasa Indonesia kata inti suatu frasa terletak pada bagian awalnya seperti
kata kebun bunga (inti kata nya adalah kebun bukan bunga). Adaptasi
sintaksis ini di bagi menjadi dua bagian:
a) Adaptasi kata inti Indonesia
Maksudnya adalah frasa dalam Bahasa asing akan berubah letak inti
katanya jika di adaptasikan dalam Bahasa Indonesia. Contohnya adalah
frasa hand and body lotion (dalam Bahasa asing; lotion adalah kata
intinya) setelah di serah kedalam Bahasa Indonesia kata inti tersebut
malah di tinggalkan menjadi henbodi karna dalam Bahasa Indonesia
kata intinya terletak di bagian awalnya.
b) Adaptasi negatif
ketika urutan Bahasa asing di adaptasi kedalam Bahasa Indonesia,
urutan katanya melanggar aturan yang ada, karna seharusnya kata inti
dalam Bahasa Indonesia terletak pada bagian awalnya. Contohnya
Samudra hotel yang seharusnya menjadi hotel Samudra.
Selain penjelasan tersebut, berikut adalah beberapa contoh kata serapan
yang diserap melalui proses adaptasi yang di ambil dari berbagai Bahasa asing,
yaitu:
1) Adaptasi dari Bahasa inggris
Salah satu contoh kata serapan yang di serap kedalam Bahasa
Indonesia melalui proses adaptasi (menyesuaikan kata asing dengan
mengubah lafad dan ejaannya sesuai dengan Bahasa Indonesia atau
dapat dikatakan dilakukan penyelarasan secara fenologis) yang di
ambil dari bahasa ingrris adalah:
Potency → potensi
Bahasa inggris pengubahan konsonan Bahasa
indonesia

Kata potensi merupakan kata serapan yang diambil dari Bahasa inggris
melalui proses adaptasi, sebagimana berdasarkan ejaan Bahasa
Indonesia, konsonan /c/ yang terletak di depan /y/ di ubah menjadi
konsonan /s/.
2) Adaptasi dari Bahasa arab
Salah satu contoh kata serapan yang di serap kedalam Bahasa
Indonesia melalui proses adaptasi (menyesuaikan kata asing dengan
mengubah lafad dan ejaannya sesuai dengan Bahasa Indonesia atau
dapat dikatakan dilakukan penyelarasan secara fenologis) yang di
ambil dari Bahasa arab adalah:
Ya’ni → yakni
Bahasa arab pengubahan apostrof Bahasa
Indonesia

Kata yakni merupakan kata serapan yang di serap ke dalam Bahasa


Indonesia melalui proses adaptasi, dengan cara mengubah tanda
apostrof menjadi konsonan /k/. hal ini disesuaikan dengan ejaan Bahasa
arab yang membaca tanda apostrof tersebut sebagai konsonan /k/.
3) Adaptasi dari Bahasa jawa
Salah satu contoh kata serapan yang di serap kedalam Bahasa
Indonesia melalui proses adaptasi (menyesuaikan kata asing dengan
mengubah lafad dan ejaannya sesuai dengan Bahasa Indonesia atau
dapat dikatakan dilakukan penyelarasan secara fenologis) yang di
ambil dari Bahasa jawa adalah:
biso → bisa
Bahasa jawa pengubahan vokal Bahasa
Indonesia
Kata bisa ini merupakan kata serapan yang di serap kedalam Bahasa
Indonesia melalui proses adaptasi, dengan cara pengubahan vocal /o/
menjadi /a/.
4) Adaptasi dari Bahasa portugis
Salah satu contoh kata serapan yang di serap kedalam Bahasa
Indonesia melalui proses adaptasi (menyesuaikan kata asing dengan
mengubah lafad dan ejaannya sesuai dengan Bahasa Indonesia atau
dapat dikatakan dilakukan penyelarasan secara fenologis) yang di
ambil dari Bahasa portugis adalah:
Gudao → gudang
Bahasa portugis pengubahan vokal Bahasa
Indonesia
Kata Gudang merupakan kata serapan yang di serap kedalam bahasa
Indonesia melalui proses adaptasi dengan cara perubahan vokal /o/
menjadi konsonan rangkap /ng/.

c. Terjemahan
masuknya bahasa asing kedalam bahasa Indonesia yang terjadi akibat pemakai
bahasa mengambil konsep dasar utama kemudian dicarikan padanan katanya
dalam bahasa Indonesia. Contoh; suku cadang (dari kata spare parts), siksaan
(dari kata azab), uji coba (dari kata try out).
d. Kreasi
Kreasi sama halnya dengan cara terjemahan. Perbedaanya terletak pada bentuk
fisik yang tidak dituntut sama. Misal pada kata asing ditulis dengan dua kata/
lebih, maka kata serapan diperbolehkan jika hanya menulis satu kata saja.
Contoh; adibusana (dari kata high fashion), rekam cadang (dari kata backup),
kode batang (dari kata barcode).
e. Penghibridaan
Penghibridaan merupakan penyerapan yang menghasilkan kosa kata baru
dalam Bahasa Indonesia. Penghibridaan ini dilakukan dengan cara
menggebungkan dua Bahasa yang kemudian dijadikan kosa kata baru dalam
Bahasa Indonesia. Berikut akan disebutkan beberapa contoh kata serapan
melalui proses penghibridaan yang di ambil dari berbagai Bahasa asing, yaitu:
1) Penghibridaan antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa inggris
Salah satu contoh kata serapan yang di serap kedalam Bahasa Indonesia
melalui proses penghibridaan adalah penggabungan antara Bahasa
Indonesia dengan Bahasa inggris yang kemudian menghasilkan kosa kata
baru dalam Bahasa Indonesia. Contohnya adalah:
(per-) + bank + (-kan) →
perbankan
Bahasa Indonesia Bahasa inggris Bahasa
Indonesia

Kata perbankan merupakan kata serapan yang di serap melalui proses


penghibridaan (penggabungan) antara kata dalam Bahasa inggris yang di
adopsi kedalam bahasa indonesia (bank) dengan afiks (per-kan) dalam
Bahasa indonesia
2) Penghibridaan antara Bahasa inggris dengan Bahasa latin
Salah satu contoh kata serapan yang di serap kedalam Bahasa Indonesia
melalui proses penghibridaan adalah penggabungan antara kata dalam
Bahasa inggris dengan kata dalam Bahasa latin yang kemudian
menghasilkan kosa kata baru dalam Bahasa Indonesia. Contohnya adalah:
Infra + structure (struktur) → infrastruktur
Bahasa latin Bahasa inggris

Kata infra merupakan kata serapan dalam Bahasa indonesia yang diserap
melalui proses adopsi, sedangkan kata structure, diserap kedalam Bahasa
Indonesia melalui proses adaptasi dengan cara merubah konsanan /c/
menjadi /k/ dan menghilangkan vocal /e/. sehingga dari penggabungan
dua kata yang di serap dalam Bahasa latin dan Bahasa asing ini kemudian
di serap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi kata infrastuktur melalui
proses penghibridaan.
3) Penghibridaan antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa arab
Salah satu contoh kata serapan yang di serap kedalam Bahasa Indonesia
melalui proses penghibridaan adalah penggabungan antara kata dalam
Bahasa Indonesia dengan kata dalam Bahasa arab yang kemudian
menghasilkan kosa kata baru dalam Bahasa Indonesia. Contohnya adalah:
(meng-) + hadir (hadir) → menghadiri
Bahasa Indonesia Bahasa arab

Kata menghadiri merupakan kata serapan yang di serap ke dalam Bahasa


Indonesia melalui proses penghibridaan (penggabungan) antara prefiks
(meng-) dalam bahasa Indonesia dengan kata serapan yang diambil dari
Bahasa arab melalui proses adopsi (hadir).
4) Penghibridaan antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Persia
Salah satu contoh kata serapan yang di serap kedalam Bahasa Indonesia
melalui proses penghibridaan adalah penggabungan antara kata dalam
Bahasa Indonesia dengan kata dalam Bahasa persia yang kemudian
menghasilkan kosa kata baru dalam Bahasa Indonesia. Contohnya adalah:
(me-) + langar (langgar) → melanggar
Bahasa Indonesia Bahasa persia

Kata melanggar merupakan kata serapan yang di ambil ke dalam Bahasa


Indonesia melalui proses penghibridaan (penggabungan) antara imbuhan
(me-) dalam Bahasa Indonesia dengan kata serapan yang di ambil dari
Bahasa Persia melalui proses adaptasi (langar) dengan cara menambahkan
konsonan /g/ pada kata Persia.
2. Bahasa asalnya
Bahasa asing bukan menjadi satu-satunya yang menjadi sumber bahasa bagi
kata serapan. Namun, kata serapan juga dapat berasal dari bahasa daerah. Berikut
adalah beberapa contoh kata serapan yang bersumber dari Bahasa daerah:
a. Kata Serapan dari Bahasa Daerah Bahasa Sunda
 Mangga (artinya silakan).
 Alus (artinya bagus).
 Mending (artinya lumayan).
 Gelo (artinya gila).
b. Bahasa Jawa
 Lugu (artinya jarang ada).
 Sakti (artinya polos).
 Ampuh (artinya sakti).
 Duraka (artinya durhaka).
c. Bahasa Minangkabau
 Gigih (artinya tangguh).
 Acuh (artinya peduli).
 Bertele-tele (artinya melantur).
 Angota (artinya anggota).
d. Bahasa Madura
 Ngenom (artinya minum).
 Tojuk (artinya duduk).
 Tedung (artinya tidur).
 Mandih (artinya mandi).
e. Kata Serapan dari Bahasa Asing
1. Bahasa Inggris
Business (artinya bisnis).
Aquarium (artinya akuarium)
Actor (artinya aktor).
Allergy (artinya alergi).
2. Bahasa Portugis
Algoz (artinya algozo).
Armada (artinya armada).
Boneca (artinya boneka).
Bandeira (artinya bendera).
3. Bahasa Arab
Abad (artinya abad).
Halal (artinya halal).
Haram (artinya haram).
Lafazh (artinya lafal).
4. Bahasa China
Bakiak (artinya bakiak).
Beca (artinya kereta kuda).
Cawan (artinya alas cangkir).
Cap cai (artinya tumis sayur).
5. Bahasa Belanda
Atleet (artinya atlet).
Boetiek (artinya butik).
Chocolade (artinya coklat).
Docent (artinya dosen).

Anda mungkin juga menyukai