Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOMOLEKULER

“LIPIDA”
Dosen Pengampu : Dr. Murniaty Simorangkir, MS

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4

1. LULU ARIKA REKA (4203210013)


2. LORA MARSAULINA SILALAHI (4201210001)
3. MEISYA AMALIA (4202510001)

PROGRAM STUDI S1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah dengan materi “Lipida” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biomolekuler ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada ibu Murniaty Simorangkir selaku Dosen mata kuliah Biomolekuler
UNIMED yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Dan kami sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran dari para pembaca
demi perbaikan makalah yang telah dibuat ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Dan agar ke depannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga ke depannya dapat lebih baik.

Medan, 16 Maret 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................1

BAB II ISI MATERI .............................................................................................2

A. Definisi Lipida .............................................................................................2


B. Klasifikasi Lipida .........................................................................................2
C. Asam Lemak Jenuh ......................................................................................2
D. Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal ................................................................3
E. Asam Lemak Tak Jenuh Jamak....................................................................4

BAB III PENUTUP ................................................................................................5

A. Kesimpulan ..................................................................................................5
B. Saran.............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbin alifatik nonpolar dan hidrofibik. Karena non
polar tidak larut dalam pelarut polar seperti air tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti alkohol
eter dan kloroform. Fungsi biologis seperti lipid diantaranya menyimpan energi sebagai
komponen struktural membran sel dan sebagaj persinyalan molekul.
Lipid adalah senyawa organik yqng diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal serangkaian
hidrokarbon. Lipid bersifat amfilitik, artinya lipid mampu membentuk struktur seperti, liposom,
atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis uruhnya atau sebagiannya berasal
dari dua jenis subsatuan “blok bangunan” biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan
menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi kedalam kedelapan kategori: asil lemak,
gliserolipd, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi
subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan
isoprena)
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid juga
meliputi molekul molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-,di-, dan
monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, sepertii kolestrol.
Meskipun manusi dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentyk lipid,
beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah klasifikasi dari lipida?
2. Bagaimana sumber dari lemak netral, asam lemak jenuh, dan asam lemak tak jenuh?
3. Bagaimana sturuktur dari lemak netral, asam lemak jenuh, dan asam lemak tak jenuh?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi dari lipidan
2. Untuk mengetahui sumber dari lemak netral, asam lemak jenuh, dan asam lemak tak jenuh
3. Untuk mengetahui sturuktur dari lemak netral, asam lemak jenuh, dan asam lemak tak
jenuh
BAB II
ISI MATERI

A. Definisi Lipida
Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam sel jaringan,
tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti (eter, kloroform, dan benzena).
Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipida adalah trigliserida, yaitu ester
gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya. Penyusun lipida lainnya berupa
gliserida, monogliserida, asam lemak bebass, lilin (wax), dan juga kelompok lipida sederhana
yang mengandung komponen asam lemak) seperti derivate senyawa terpenoid/isoprenoid serta
derivate steroida. Lipida sering berupa senyawa kompleks dengan protein (Lipoprotein) atau
karbohidrat (Glikolipida).
Meskipun lipid secara umum didefinisikan sebagai komponen yang mudah larut pada
pelarut organik yang cenderung non-polar seperti etanol, ether, dan kloroform, namun terdapat
beberapa golongan lipid yang larut pada pelarut polar. Lemak disebut juga lipid, adalah suatu
zat yang kaya akan energi, berfungsi sebgagai sumber energi yang utama untuk proses
metabolism tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari
makanan, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

B. Klasifikasi Lipida
1. Lipid Sederhana. Ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus
alkohol.
▪ Lemak. Bentuk ester asam lemak dengan gliserol. Minyak merupakan bentuk cair
dari lemak.
▪ Lilin. Bentuk ester asam lemak yang memiliki berat molekul besar dengan bentuk
alkohol monohidrat.
2. Kompleks. Ester yang terbentuk dari asam lemak yang mengandung gugus lain yang
teradisi pada gugus alkohol atau asam lemak. Fosfolipid. Lipid yang mengandung
residu asam fosfat. Molekul ini mengandung basa nitrogen dan subtituen lainnya,
misalnya gliserofosfolipid memiliki gugus alkohol berupa gliserol dan spingofosfolipid
memiliki gugus alkohol berupa aspingosin.
▪ Glikolipid (glikospingolipid). Lipid yang mengandung asam lemak, spingosin dan
karbohidrat.
▪ Lipid kompleks lainnya. Misalnya sulfolipid , aminolipid dan lipoprotein.
▪ Lipid prekursor dan derivat. Contoh lipid kategori ini adalah asam lemak, gliserol,
steroid, aldehid lemak, keton bodies, lipid yang terlarut pada vitamin dan hormon.

C. Asam lemak jenuh


Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA) adalah asam lemak yang tidak memiliki
ikatan rangkap pada atom karbon. Ini berarti asam lemak jenuh tidak peka terhadap
oksidasi dan pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak tidak jenuh. Efek
dominan dari asam lemak jenuh adalah peningkatan kadar koles- terol total.
Gambar 1. Saturated Fatty Acid

Secara umum makanan yang berasal dari hewani (daging berlemak, keju, mentega
dan krim susu) selain mengandung asam lemak jenuh juga mengandung koles- terol.
Dengan demikian mengurangi asupan makanan produk hewani akan lebih
menguntungkan berupa pem- batasan asupan kolesterol. Setiap 4 (empat) ons daging
sapi atau daging ayam mengandung 100 mg kolesterol yang pada pangan hewani dan
asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar K-LDL (kolesterol LDL). Asam lemak
jenuh selain banyak ditemukan pada lemak hewani juga terdapat pada minyak kelapa,
kelapa sawit serta minyak lainnya yang sudah pernah dipakai untuk meng- goreng
(jelantah), meskipun pada mulanya adalah asam lemak tak jenuh. Hasil studi subklinik
dan klinik menunjukkan bahwa penggantian asam lemak jenuh dengan asam lemak tak
jenuh dalam diet, berhasil menu- runkan kadar kolesterol total dan K-LDL tanpa menu-
runkan K-HDL (kolesterol HDL), sehingga dapat menu- runkan risiko penyakit jantung
koroner.
Konsumsi lemak total maksimal per hari yang dian- jurkan adalah 30% dari energi
total, yang meliputi 10% asam lemak jenuh (SFA), 10% asam lemak tak jenuh tunggal
(MUFA) dan 10% asam lemak tak jenuh jamak (PUFA).4 Studi epidemiologi
menemukan bahwa maka- nan tinggi lemak berhubungan erat dengan dengan kanker
usus dan kanker payudara. Asupan rendah lemak dan tinggi serat seperti pada pola
makan vegetarian dapat menurunkan jumlah penderita kanker.

D. Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal


Asam Lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid/ MUFA) merupakan
jenis asam lemak yang mempunyai 1 (satu) ikatan rangkap pada rantai atom karbon.
Asam lemak ini tergolong dalam asam lemak rantai panjang (LCFA), yang kebanyakan
ditemukan dalam minyak zaitun, minyak kedelai, minyak kacang ta- nah, minyak biji
kapas, dan kanola. Minyak zaitun adalah salah satu contoh yang mengandung MUFA
77%. Secara umum, lemak tak jenuh tunggal berpeng- aruh menguntungkan kadar
kolesterol dalam darah, ter- utama bila digunakan sebagai pengganti asam lemak je-
nuh. Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) lebih efek- tif menurunkan kadar kolesterol
darah, daripada asam le- mak tak jenuh jamak (PUFA), sehingga asam oleat lebih populer
dimanfaatkan untuk formulasi makanan olahan menjadi populer. (Lihat Gambar 2)
Gambar 2. Mono Unsaturated Fatty Acid

Salah satu jenis MUFA adalah Omega-9 (Oleat), me- miliki sifat lebih stabil dan
lebih baik perannya diban- dingkan PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid/asam lemak tak
jenuh jamak). PUFA dapat menurunkan kolesterol LDL, tetapi dapat menurunkan
HDL. Sebaliknya MUFA dapat menurunkan K-LDL dan meningkatkan K-HDL.
Penelitian yang dilakukan oleh Wood, 14 menyatakan bahwa MUFA dapat
menurunkan K-LDL dan mening- katkan K-HDL secara lebih besar daripada Omega-
3 dan Omega-6. Substitusi lemak jenuh (S) dengan lemak tak jenuh jamak (P) dan
lemak tak jenuh tunggal (M) atau yang diformulasikan dengan kenaikan nilai
(P+M)/S da- pat menurunkan kadar kolesterol baik jumlah kolesterol total ataupun
kolesterol LDL. PUFA terbukti dapat me- nurunkan K-LDL, sedangkan MUFA selain
menurunkan kolesterol total juga terbukti dapat menurunkan K-LDL dan
meningkatkan K-HDL lebih besar dibandingkan dengan PUFA. Penurunan rasio
K-LDL/K-HDL akan menghambat terjadinya atherosklerosis.

E. Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA)


Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Fatty Acid/PUFA) adalah asam lemak yang
mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair pada suhu kamar bahkan tetap
cair pada suhu dingin, karena titik lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan MUFA
atau SFA. Asam lemak ini banyak ditemukan pada minyak ikan dan nabati seperti
saflower, jagung dan biji mata- hari. Sumber alami PUFA yang penting bagi kesehatan
adalah kacang-kacangan dan biji-bijian.13 Contoh PUFA adalah asam linoleat (omega-
6), dan omega-3, tergolong

Gambar 3. Poly Unsaturated Fatty Acid


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa Lipid adalah senyawa organik yqng diperoleh
dari proses dehidrogenasi endotermal serangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfilitik,
artinya lipid mampu membentuk struktur seperti, liposom, atau membran lain dalam
lingkungan basah. Serta lipid dibagi menjadi lipid sederhana dan kompleks.
Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA) adalah asam lemak yang tidak
memiliki ikatan rangkap pada atom karbon. Ini berarti asam lemak jenuh tidak
peka terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak
tidak jenuh. Asam Lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid/ MUFA)
merupakan jenis asam lemak yang mempunyai 1 (satu) ikatan rangkap pada rantai
atom karbon. Dan Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Fatty Acid/PUFA) adalah asam
lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair pada suhu ka- mar
bahkan tetap cair pada suhu dingin

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, dengan adanya makalah berjudul “Lipida” ini semoga
sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga diharapkan dapat memahami
lebih lanjutmengenai materi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, M. (2016). Biomolekul sel: karbohidrat, protein, dan enzim

Mamuaja, C. F. (2017). Lipida.

Kristianto, H., Jennifer, A., Sugih, A. K., & Prasetyo, S. (2020). Potensi Polisakarida dari
Limbah Buah-buahan sebagai Koagulan Alami dalam Pengolahan Air dan Limbah Cair.
Jurnal Rekayasa Proses, 14(2), 108-127.

Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(02), 38-44.

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/845984c4d6c9af2c0e4754d75f5a82a4.p
df

Anda mungkin juga menyukai