Anda di halaman 1dari 2

Manajemen dan pengorganisasian bengkel merupakan hal yang peting apabila ada pekerjaan

yang mengharuskan dilakukan oleh satu orang atau lebih. Di dalam suati lembaga pelatihan,
intruktur harus mampu menyadari bahwa manajemen dan organisasi yang baik bukan hanya
untuk mempermudah pekerajaan instruktur, akan tetapi juga merupakan bagian penting dalam
melatih seorang siswa. Pada saat pelatihan di dalam bengkel telah dimulai, para siswa akan
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tetapi ragu dengan lingkungan yang baru serta akan
merasa senang untuk mempelajari mesin, peralatan perkakas yang meraka hadapi selama
pelatihan.
Bengkel dalam lembaga pelaihan perlu menerapkan manajemen bengkel yang ditinjau dari
5-S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). Oleh sebab itu suatu pelatihan dimulai dengan
sebuah perencanaan bengkel yang direncanakan dengan cermat. Jika hal itu tidak dilakukan
dalam suasan pelajaran akan menjadi kacau dan kurang disiplin yang akan berakibat pada
kecelakaan kerja.

5-S merupakan cara baru dalam mengelola bengkel khusunya bengkel pendidikan kejuruan
seperti BLKI Singosari. Konsep 5-S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) ini berasal dari
negara Jepang dan dalam perkembanganya di Indonesia dikenal sebagai 5-R yaitu Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, dan Rajin. Kata-kata itu mencerminkan urutan penerapan proses transformasi dari
5-S (Rimawan dan Sutowo, 2012).
5-S merupakan kebulatan tekad untuk mengadakan penataan, pembersihan, memelihara
kondisi yang mantap dan memelihara kebiasaan yang dibutuhkan untuk melakasanakan
pekerjaan dengan baik (Osada, 1996:23- 29). Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa 5-S
merupakan suatu cara atau langkah dalam upaya menciptakan serta menajaga mutu mutu
lingkungan kerja agar terciptanya kondisi kerja yang aman dan juga nyaman.

Di Indonesia 5-S diartikan menjadi 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.
Muchtiar (2007) menjelaskan bahawa arti dari 5-S itu adalah (1) Seiri (pemilihan) merupakan
sebuah aktivitas yang mengatur segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan serta prinsip
tertentu atau dapat dikatakn bahwa pemilihan merupakan seni membuang barang. Dalam konteks
ini artinya membedakan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, mengambil
keputusan yang tegas dan menerapkan manajemen stratifikasi untuk membuang yang tidak
diperlukan. (2) Seiton (penataan) merupakan aktivitas menyimpan barang ditempat yang tepat
dengan memperhatikan kualitis, efisiensi, dan keamanan serta mencari cara penyimpanan yang
optimal sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan darurat atau mendadak karena dapat
mengurangi waktu proses pencarian. Penataan juga termasuk mengambil keputusan tentang
berapa banya yang akan disimpan serta dimana untuk menyimpannya. (3) Seiso (pembersihan)
seiso berarti membuang kotoran dan benda-benda asing serta membersihkan segala sesuatu. (4)
Seiketsu (Pemantapan) berarti terus - menerus dan secara berulang - ulang memelihara
pemilihan, penataan dan juga pembersihan. Artinya dalam melaksanakan aktivitas 5-S dengan
teratur sehingga dalam keadaan yang tak normal akan tampak dan melatih keterampilan untuk
menciptakan serta memelihara kontrol secara visual. (5) Shitsuke (pembiasaan) pembiasaan
adalah melakukan pekerjaan berulang-ulang sehingga secara alami kita dapat melakukan dengan
benar. Jika kita ingin melakukan pekerjaan secara efisien dan tanpa kesalahan maka kita harus
melakukan setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai