Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nirmala

NIM : P00320020118

Kelas : Tk. 2 C Keperawatan

A. Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Perempuan Dan Laki-laki

Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Perempuan

1. Ovarium

• Sepasang organ terletak disamping uterus yang difiksasi oleh beberapa ligametum
1. Liga. Ovarika mengikat ovarium dengan uterus pada bagian tengahpanggul
2. Liga Suspensorium ovari mengikat ovarium pada bagian samping ke dinding panggul
3. Liga Mesovarium menahan ovarium pada sekitarnya
• Ligamentum Broad – terdiri dari liga Suspensorium ovarii dan mesovariumSuplai darah
– arteri ovarika dan cabang dariarteri uterina
• Ovarium dilapisi oleh jaringan fibrosa disebuttunika albugenia, yang membungkus
lapisanepitel ovarium disebut epitel germinativu
• Lapisan epitel germinativum terdapat di korteks ovarium yang isinya folikel

2. Tuba Fallopi dan Saluran telur

• Menerima oosit yang di ovulasikan dantempat terjadinya fertilisasi


• Dari bagian lateral yang terbuka sampai uterus melalui istmusistmus
• Bagian lateral mengalami pembesaranmembentuk ampula
• Ujung dari ampula membentuk infundibulum yang bersilia berbentuk seperti jari
disebutfimbria
• Tuba valopi tidak berhubungan langsungdengan ovarium dan oosit yang diovulasikan
dilepas ke kavum peritoneal
• Silia yang bergetar pada fimbria menyebabkan oosit terbawa ke tuba uterina
• Oosit dibawa menuju ke uterus dengan cara peristaltik dan gerakan silia

3. Uterus

• Ruangan, organ seperti dompet tebal terletakdi panggul (pelvis) di depan rektum dan di
belakang atas vesika urinaria
• Korpus – bagian terbesar dari uterus
• Fundus – bagian atas yang membulat tempatmasuknya tuba uterina
• Isthmus – bagian yang sempit antara korpusdan serviks Serviks – leher sempit dimana
menonjolsampai vagina
• Kanalis servikalis – rongga pada serviks yang menghubungkan antara:
1. Vagina pada bagian luar
2. Korpus uterus pada bagian dalam
• Kelenjar serviks mensekresi mukus yang menutup pada bagian luar dan menahan
sperma kecuali pada masa subur

4. Endometrium

• Terdapat beberapa kelenjar uterina yang dapat berubah panjang dan ketebalannya
• Stratum fungsional:
1. Terjadi perubahan secara siklus yang berespon terhadap hormon ovarium
2. Stratum ini akan dikeluarkan saat menstruasi
• Stratum basalis:
1. Berperan mengganti stratum fungsional setelahakhir menstruasi
2. Tidak berespon terhadap hormon ovarium

5. Vagina

• Berupa saluran seperti dompet yang tipis terletak antara vesika urinaria dan rektum,
merupakan kelanjutan dari serviks ke arah luar tubuh
• Uretra menempel pada dinding depan vagina
• Berperan sebagai jalan lahir, jalan keluarnya haid, dan organ kopulasi
• Dindingnya terdiri dari 3 lapis: tunika adventitia berupa jaringan fibroelastis, tunika
muskularis dari otot polos, dan tunika mukosa dari epitel squamous berlapis
• Mukosa di dekat muara vagina terdapat tirai yang tidak utuh disebut hymen
• Forniks vagina – ujung atas dari vagina yang mengelilingi serviks

6. Leher Rahim
Leher rahim berfungsi sebagai pintu masuk sperma untuk diteruskan ke dalam rahim.
Saat menstruasi, serviks sedikit terbuka untuk memungkinkan darah menstruasi mengalir
keluar dari rahim
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA

• Struktur
Penis terdiri dari:

Akar (menempel pada didnding perut)

Badan (merupakan bagian tengah dari penis)

Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).

Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.

Dasar glans penis disebut korona.

Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari

korona menutupi glans penis.

• Sirkumsisi

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil :

- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan

- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.

Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami

ereksi).

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotum

juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara

normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.

Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis

menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh

(dan suhunya menjadi lebih hangat).

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.

Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan

sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).


Anatomi sistem reproduksi pria

Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter. Epididimis

mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses

pematangan sperma.

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini

berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus

ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas

deferens dan membentuk korda spermatika.

Jalur sperma

Uretra berfungsi 2 fungsi:

1. Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih

2. Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian

tengah dari uretra.

Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.

Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.

Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal

dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.

• Fungsi

Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan

terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina) Ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit
dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis. Rangsang yang menyenangkan

menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis

ke penis. Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum

memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan

aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.

Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan

memperlambat aliran darahnya. Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan

panjang dan diameter penis bertambah.

Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan

rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis. Saraf merangsang kontraksi

otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi

ini mendorong semen ke dalam uretra. Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan

mendorong semen keluar dari penis.

Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam

kandung kemih. Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang

dan vena mengendur. Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah

yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.

Anda mungkin juga menyukai