Peranan administrasi negara dalam kasus ini harus mewujudkan sekaligus seluruh
mengkoordinasikannya, kegiatannya agar yang dilaksanakan oleh masyarakat terarah pada tujuannya
berupa perubahan sosial yang diinginkan tersebut. Sedang pada giliran berikutnya Administrasi Negara
berperan juga dalam melaksanakan kontrol dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap dan seluruh
kegiatan, agar tidak menyimpang dari perencanaan. Bersamaan dengan kegiatan pembangunan yang
membawa perubahan perubahan itu, sering timbul berbagai ekses yang tidak diinginkan.
a. Melestarikan nilai-nilai dasar yang telah diterima sebagai konsensus nasional. Misalnya di Indonesia
mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai nilai-nilai dasar yang menjadi
pandangan hidup.
B. Menjunjung harus dan memberlakukan semua aturan hukum pada setiap warga Negara (anggota
masyarakat), tanpa membeda-bedakan pelaksanaannya berdasarkan strata sosial, status sosial ekonomi,
golongan dan lain-lain. Aturan hukum itu dibuat berlandaskan pada nilai-nilai dengan dasar seperti
disebutkan di atas. Misalnya dalam menindak pelaksana pembangunan yang menyalahgunakan
wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk itu siapapun juga pelaksana yang menyelewengkannya, harus
dengan hukum yang perlakuan yang sama pula. ditindak sama dan keeenderungan untuk melawan
suatu usaha melakukan perubahan melalui
Peranan Administrasi Negara yang kedua ini berhubungan langsung dengan peranannya yang pertama,
karena berfungsi juga untuk mewujudkan stabilitas masyarakat.
Peranan ketiga dari Administrasi Negara
adalah mengantar dan mendorong rakyat memasuki kehidupan sebagai masyarakat maju dan modern.
Di atas telah dikemukakan bahwa Administrasi Negara berperan mewujudkan perubahan sosial.
menjalankan ketiga peranan tersebut di atas dalam kegiatan yang bersifat operasional, Administrasi
Negara memerlukan dukungan berupa suatu otoritas yang bersifat memaksa. Otoritas tersebut
dipergunakan untuk mencegah terjadinya ketidakpatuhan, yang dapat mengakibatkan mengganggu
pelaksanaan kegiatan mewujudkan kepentingan umum (publik).
Sementara untuk teori dari peranan administrasi publik yang harus ditunjukkan oleh pemerintah yaitu
Teori Instrumental karena ini dan itu atau jika desentralisasi dapat meningkatkan efektifitas, maka
strategi, tehnik, alat apa yang dikembangkan untuk menunjangnya selain itu ada juga teori Teori
Deskriptif Eksplanatif Teori, teori ini memberikan penjelasan secara abstrak realitas administrasi negara
baik dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum (dalil) Pada dasarnya teori deskriptif–eksplanatif
menjawab dua pertanyaan dasar : apa dan mengapa
Pertanyaan mengapa atau apa berhubungan dengan apa menuntut jawaban eksplanatif atau diagnostik
mengenai keterkaitan antara konsep abstrak tertentu dengan konsep abstrak lainnya.