Anda di halaman 1dari 2

2.

Peranan administrasi negara dalam kasus ini harus mewujudkan sekaligus seluruh
mengkoordinasikannya, kegiatannya agar yang dilaksanakan oleh masyarakat terarah pada tujuannya
berupa perubahan sosial yang diinginkan tersebut. Sedang pada giliran berikutnya Administrasi Negara
berperan juga dalam melaksanakan kontrol dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap dan seluruh
kegiatan, agar tidak menyimpang dari perencanaan. Bersamaan dengan kegiatan pembangunan yang
membawa perubahan perubahan itu, sering timbul berbagai ekses yang tidak diinginkan.

Peranan itu harus dijalankan dengan beberapa cara sebagai berikut:

a. Melestarikan nilai-nilai dasar yang telah diterima sebagai konsensus nasional. Misalnya di Indonesia
mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai nilai-nilai dasar yang menjadi
pandangan hidup.

B. Menjunjung harus dan memberlakukan semua aturan hukum pada setiap warga Negara (anggota
masyarakat), tanpa membeda-bedakan pelaksanaannya berdasarkan strata sosial, status sosial ekonomi,
golongan dan lain-lain. Aturan hukum itu dibuat berlandaskan pada nilai-nilai dengan dasar seperti
disebutkan di atas. Misalnya dalam menindak pelaksana pembangunan yang menyalahgunakan
wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk itu siapapun juga pelaksana yang menyelewengkannya, harus
dengan hukum yang perlakuan yang sama pula. ditindak sama dan keeenderungan untuk melawan
suatu usaha melakukan perubahan melalui

C. Melakukan tindakan preventif terhadap pembangunan, dengan berperilaku menyimpang dari


perilaku standar (baku) berdasarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara, yang bersumber dari
nilai-nilai dasar sebagai konsensus nasional. Misalnya berusaha membina toleransi kehidupan beragama
bagi negara yang rakyatnya memeluk berbagai agama, seperti di Indonesia. Dengan demikian
diharapkan setiap warga negara memiliki wawasan yang luas, sehingga mampu mencegah pandangan
yang sempit terhadap pembangunan yang berkenaan dengan salah satu agama. Usaha itu bersifat
preventif terhadap kemungkinan adanya warga negara yang berperilaku yang bernilai sara.

Peranan Administrasi Negara yang kedua ini berhubungan langsung dengan peranannya yang pertama,
karena berfungsi juga untuk mewujudkan stabilitas masyarakat.
Peranan ketiga dari Administrasi Negara

adalah mengantar dan mendorong rakyat memasuki kehidupan sebagai masyarakat maju dan modern.
Di atas telah dikemukakan bahwa Administrasi Negara berperan mewujudkan perubahan sosial.

menjalankan ketiga peranan tersebut di atas dalam kegiatan yang bersifat operasional, Administrasi
Negara memerlukan dukungan berupa suatu otoritas yang bersifat memaksa. Otoritas tersebut
dipergunakan untuk mencegah terjadinya ketidakpatuhan, yang dapat mengakibatkan mengganggu
pelaksanaan kegiatan mewujudkan kepentingan umum (publik).

Sementara untuk teori dari peranan administrasi publik yang harus ditunjukkan oleh pemerintah yaitu
Teori Instrumental karena ini dan itu atau jika desentralisasi dapat meningkatkan efektifitas, maka
strategi, tehnik, alat apa yang dikembangkan untuk menunjangnya selain itu ada juga teori Teori
Deskriptif Eksplanatif Teori, teori ini memberikan penjelasan secara abstrak realitas administrasi negara
baik dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum (dalil) Pada dasarnya teori deskriptif–eksplanatif
menjawab dua pertanyaan dasar : apa dan mengapa

Pertanyaan mengapa atau apa berhubungan dengan apa menuntut jawaban eksplanatif atau diagnostik
mengenai keterkaitan antara konsep abstrak tertentu dengan konsep abstrak lainnya.

Anda mungkin juga menyukai