Anda di halaman 1dari 13

BAB 4

KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN

Nur Azlina 1992142005


01 Ketatnya Pengendalian Hasil
1. Definisi hasil yang diinginkan

Hasil yang diinginkan harus secara efektif dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada orang-orang yang perilakunya
dikendalikan dan jika hasil pengendalian digunakan hanya semata-mata dalam daerah kinerja yang diberikan,
pengukurannya haruslah lengkap.
• Kesesuaian
Sistem pengendalian hasil mungkin menderita oleh karena masalah kongruensi baik karena manajer tidak memahami secara baik
tujuan organisasi yang sebenarnya ataupun karena dimensi kinerja yang manajer pilih untuk mengukur hasilnya tidak merefleksikan
tujuan yang sebenarnya juga.

• Spesifikasi Spesifikasi

Pengendalian hasil yang ketat juga tergantung dari target kinerja yang dideskripsikan dalam istikah yang spesifik dan dalam jangka
wajtu tambah yang singkat. Target yang spesifik tidak bersifat gambaran umum dan dikuantitatifkan seperti $ 2,21 biaya tenaga
kerja setiap unit produksi, 15% Return on Assets setahun atau kurang dari 1% keluhan pelanggan.

• Komunikasi dan internalisasi


Sangatlah jelas kalau pengendalian hasil yang ketat harus mengkomunikasikan secara efektif dan menginternalisasi kinerja target
kepada orang-orang yang diperintahkan untuk

• mencapainya.kelengkapan
Syarat terakhir dari pengendalian hasil yang ketat adalah kelengkapan. Hal ini penting hanya jika pengendalian yang bagus
dipengaruhi semata-mata atau sedikit secara ekstensif melalui pengendalian hasil.
2. Pengukuran Kinerja

Pengendalian hasil yang ketat juga tergantung terhadap keefektifan darri pengukuran kinerja dibuat. Sebuah sistem
pengendalian hasil yang digunakan untuk mengaplikasi pengendalian ketat membutuhkan semua kualitas pengukuran ini
secara mantap. Jika pengukuran gagal dalam daerah-daerah ini, maka system pengendalian tidak dapat dikarakterisasikan
sebagai pengendalian ketat karena mungkin masalah perilaku.

• Intensif

Pengendalian hasil mungkin menjadi lebih ketat jika imbalan dihubungkan secara langsung dan pasti dengan pencapaian hasil
yang diinginkan. Hubungan langsung berarti bahwa pencapaian hasil diterjemahkan secara eksplisit dan jelas menjadi imbalan.
02 Ketatnya Pengendalian Tindakan
1. Pembatas Perilaku

Pembatasan perilaku baik fisik maupun administrasidapat menciptakan pengendalian yang ketat dalambeberapa bidang suatu organisasi.
Pembatas fisik akansemakin mahal biayanya jika ingin semakin ketat(menggunakan alat-alat canggih)Pembatasan administratif melalui
pembatasan otoritaskeputusan kepada tingkatan personel yang lebih tinggiakan menimbulkan pengendalian lebih ketat. Pemisahantugas
juga dapat menciptakan pengendalian yang lebih ketat.
2. Kajian Pratindakan

Kajian pratindakan dapat membuat ketat SPM


jika kajiannya sering, detail, dan dilakukan oleh
pengkaji yang rajin dan berpengetahuan luas.
Kajian pratindakan selalu ketat pada bagian
yang melibatkan alokasi sumber daya yang
besar karena banyak investasi yang tidak
mudah dibatalkan dan dapat memengaruhi
keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi,
kajian pratindakan yang ketat ini melibatkan
pengawasan formal rencana bisnis dan
permintaan modal oleh para ahli pada posisi
staf, seperti pada divisi keuangan, dan berbagai
tingkat manajemen, termasuk manajemen
puncak.
• Definisi tindakan

Definisi tindakan harus sesuai, spesifìk, dikomunikasikan


dengan baik dan lengkap.

• Pelacakan tindakan

Karyawan yang yakin bahwa tindakannya diperhatikan


akan lebih kuat dipengaruhi oleh pengendalian
akuntabilitas tindakan.
3. Akuntabilitas Tindakan
• Penguatan tindakan

Pengendalian dapat dibuat lebih ketat dengan membuat


imbalan atau hukuman menjadi lebih signifikan terhadap
karyawan yang terlibat.
03 Ketatnya Pengendalian Personel/Kultural
Ketatnya Pengendalian Personel/Kultural

Pengendalian personel/kultural dapat juga dianggap ketat. Dalam


organisasi sosial dan volunter, pengendalian personel biasanya
menunjukkan jumlah pengendalian yang signifikan, sebagaimana
kebanyakan volunter sangat puas hanya dengan melakukan
kebaikan, sehingga termotivasi untuk melakukannya dengan baik.
Pengendalian personel/kurtural yang ketat juga ada pada bisnis
yang berorientasi laba.

Beberapa perusahaan menggunakan berbagai bentuk


pengendalian personel/kultural yang jika dikombinasikan akan
menghasilkan pengendalian yang ketat.
Contoh pengendalian

• Walk And Talk interview yang pelamarnya mulai mengamati kecepatan pabrik
yang tidak terkontrol.

• Rencana Intensif Kelompok, Termasuk rencana pembagian laba yang


memberikan 10% pendapatan setelah pajak kepada karyawan dan rencana
pensiun yang didasarkan pada kontribusi margin laba.

• Pelatihan Yang Diperlukan, Karyawan baru didorong dengan kuat untuk


mengambil dua kelas perbaikan Wabash tang telah ditentukan pada waktu yang
mereka tentukan sendiri dan diberi imbalan berupa kenaikan gaji.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai