KELOMPOK 2
KETUA :
DENNY HERMAWAN
SEKRETARIS :
AFIFATUL FAHRIYAH JUNIAR
ANGGOTA :
1. DANNY RACHMAT DIANTO
2. NOPRI ZULKARNAIN
3. AJI HANDOYO PATI
4. ARIN AMELIA RAHMI
5. HADI PRABOWO
PENYELENGGARA
PT SINARINDO GLOBAL SARANA
18 JANUARI – 02 FEBRUARI 2021
1|Page
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Maksud Dan Tujuan............................................................................................4
C. Ruang Lingkup....................................................................................................4
D. Dasar Hukum.......................................................................................................4
BAB V PENUTUP................................................................................................................37
A. Kesimpulan........................................................................................................37
B. Saran..................................................................................................................37
REFERENSI.........................................................................................................................39
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Era Industrialisasi ini Proses Produksi dalam perusahaan menggunakan teknologi
modern, sehingga membutuhkan tenaga kerja Ahli dan terampil, Namun tidak selamanya
penerapan teknologi modern (tinggi) yang beraneka ragam bisa menjamin
keberlangsungan proses produksi perusahaan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan.
Di dalam sebuah Perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu aset yang sangat
penting, Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat, dengan begitu tenaga kerja merupakan penggerak utama dalam kelangsungan
bisnis perusahaan dan ekonomi bangsa.
Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan sakit di tempat kerja
membunuh dan memakan lebih banyak korban jika dibandingkan dengan perang dunia.
Potensi bahaya besar itu diakibatkan karena ke tidak mampuan, ke tidak cakapan,
kurangnya kompetensi dan kurangnya pemahaman terhadap alat-alat produksi. Posisi
Pemerintah disini melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mempunyai kewajiban untuk
memberikan pengawasan, pembinaan dan memberikan bimbingan terhadap penerapan K3
di dunia Kerja melalui tenaga pengawas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dikarenakan keterbatasan tenaga pengawas, Pemerintah menggandeng Pembina Jasa
Keselamatan dan Kesehatan kerja (PJK3) , dibantu oleh Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3) di tempatnya usahanya masing-masing agar pemenuhan dan
pelayanan K3 dapat dilaksanakan dengan baik.
Tujuan dari PKL (Praktek kerja Lapangan) adalah mendapatkan pengetahuan terkait
dunia kerja khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan untuk menjadikan
prasyarat bagi para calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum. Kegiatan
Training ini dilaksanakan selama 12 hari, termasuk didalamnya Observasi online ke
3|Page
Lapangan PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) Pusat Malang, dalam Hal ini
Kelompok II mengobservasi dalam bidang K3 mekanik, pesawat uap dan bejana tekanan,
kontruksi bangunan, instalasi listrik, dan penanggulangan kebakaran
C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:
1. Penerapan K3 Mekanik
2. Penerapan K3 Pesawat Uap
3. Penerapan K3 Bejana Tekanan
4. Penerangan Konstruksi Bangunan
5. Penerapan Instalasi Listrik
6. Penerapan Penanggulangan Kebakaran
D. Dasar Hukum
Adapun Undang Undang serta Peraturan Pemerintah yang mendasari Analisa
observasi online penerapan K3 pada Praktek Lapangan Kerja Lapangan di PT
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat Malang adalah sebagai berikut:
4|Page
1. K3 Mekanik :
a) Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
c) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Elevator dan Eskalator
d) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Angkut
e) Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-452/M/BW/1996 tentang
Pemakaian Pesawat Angkat dan Angkut Jenis Rental
3. K3 Konstruksi Bangunan
a) Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980, tentang Peralatan Konstruksi
Bangunan, dan tentang penggunaan perlengkapan penyelamatan dan
perlindungan diri.
b) Peraturan Menteri Perburuhan RI No. 7 Tahun 1964, tentang Syarat Kesehatan
Kebersihan Serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
4. K3 Instalasi Listrik
a) Permenaker RI No. Per-02/MEN/1989, Tentang pengawasan Instalasi Penyalur
Petir.
b) Permenaker RI No. Per-12/MEN/2015, Tentang Keselamatan dan Kesehatan
kerja Listrik ditempat kerja.
c) Permenaker RI No. Per-31/MEN/2015, tentang perubahan atas Permenaker RI
No. Per-02/MEN/1989, Tentang pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
5|Page
5. K3 Penanggulangan Kebakaran
a) Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980, tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
b) Kepmenaker RI No. Kep-186/MEN/1999, tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di tempat kerja
c) Peraturan Pemerintah PP. No. 50 Tahun 2012, tentang “Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
6|Page
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi di PT Telekominikasi Indonesia (Telkom) Pusat malang
digambarkan pada gambar 1
8|Page
Gambar 2 Struktur Organisasi P2K3 Witel Malang
B. Temuan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan untuk observasi penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Malang
dalam beberapa aspek K3, khususnya Mekanik, Pesawat Uap dan bejana tekanan,
Kontruksi Bangunan, Instalasi Listrik, dan Penanggulangan Kebakaran. Hasil dari
observasi tersebut terbagi menjadi 2 (dua) temuan yakni temuan sesuai dan temuan
tidak sesuai. Adapun temuan-temuan yang ditemukan di lapangan sebagai berikut:
1. Temuan Sesuai
a) K3 Mekanik, Pesawat Uap, dan Bejana Tekanan
1) Terdapat maintenance checklist untuk elevator
2) Terdapat tanda bahaya kebakaran yang tertempel di tangki timbun
3) Terdapat SOP untuk tangki timbun
4) Terdapat genset, trafo, dan gardu PLN disertai rambu-rambu larangan
disekitarnya
5) Terdapat APAR Pada Ruang Genset
6) Terdapat Informasi pada area LIFT
9|Page
2) Tangga kuat dan cukup lebar
3) Pintu ruang mesin mengarah keluar
4) Konstruksi lantai ruang tandon kokoh
5) Rambu-rambu dan APD tersedia di ruang pompa
6) Pada panel listrik ada petunjuk operasinal, pemeriksaan berkala, gambar
wiringnya, dan ada sekering pemutus aliran saat darurat.
7) Tangga darurat diberi label yang bisa terlihat saat gelap
8) Ada lampu emergency untuk penerangan darurat di tangga darurat.
9) Ada hydrant yang dilengkapi petunjuk pemakaian, alarm dan tombol
manual.
10) Ada unit alarm otomatis sebagai sistem proteksi kebakaran otomatis.
11) Tersedia AC di ruang pemeriksaan lift
12) Ada APAR yang diberi penanda, lembar pemeriksaan dan manual book.
13) Ada smoke detektor di ruangan yang dilarang merokok.
14) Ada titik kumpul yang berada diarea aman dari kebakaran dan reruntuhan.
15) Ada penyalur petir di atap gedung sesuai dengan peraturan yang berlaku
10 | P a g e
b) K3 Kontruksi Bangunan, Instalasi Listrik dan Penaggulangan Kebakaran
1) Pada ruang dalam klinik APAR diletakkan dilantai dan tidak mudah dilihat
karena terhalang etalase dan meja.
2) APAR pada pos security tidak diberi penanda dan catatan pemeliharaan.
3) Ada genangan air/oli di lantai
4) Tidak ada petunjuk cara penggunaan APAR yang terpasang
5) Penerima petir terlihat berkarat
11 | P a g e
BAB III
ANALISA
12 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
2 Tangki Solar Terdapat tanda bahaya Memberikan informasi a. UU No. 01/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf b
kebakaran yang tertempel kepada pekerja maupun dan c
di tangka timbun pengunjung agar tidak b. PERMENAKER No.PER-37/MEN/2016
terjadi ledakan : Pasal 27
PERMENAKER No. 38 Tahun 2016: Pasal 3 huruf a,b, dan c, dan pasal 20
3) Pelaksanaan syarat-syarat K3 Pesawat Tenaga dan Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan:
a. melindungi K3 Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di Tempat Kerja dari potensi bahaya Pesawat Tenaga dan Produksi;
b. menjamin dan memastikan Pesawat Tenaga dan Produksi yang aman, dan memberikan keselamatan dalam pengoperasian; dan
c. menciptakan Tempat Kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan produktivitas.
20) Pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu, gas, dan bunga api harus dipasang Alat Pengaman dan Alat Perlindungan
PERMENAKERTRANS No. Per-04/MEN/1980 : Pasal 1 ayat 1, Pasal 2 ayat 2 huruf d, Pasal 4 ayat 1
1. Pasal 1, ayat 1 :
Alat pemadam api ringan ialah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran
2. Pasal 2, ayat 2 huruf d :
Jenis alat pemadam api ringan terdiri dari: Jenis gas (hydrocarbon berhalogen dan sebagainya).
3. Pasal 4, ayat 1 :
Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
15 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
6 1. UU No 1/1970 : Pasal 3 huruf a dan m
Terdapat Informasi pada area Mengetahui Kapasitas 2. PERMENAKERTRANS 3/1999 Pasal
LIFT. Jumlah dalam Lift dan 3 ayat 1, 2, dan 3
Mendapatkan Informasi
Keadaan Daurat apabila
terjebak dalam Lift.
17 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
18 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
semua galian-galian dan lubang-lubang yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.
11 Rambu-rambu dan APD a. Terdapat rambu-rambu Memberikan Informasi a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 :
peringatan, himbauan, kepada karyawan dan pasal 14 huruf c
dan perintah pengunjung jika area b. PERMENAKERTRANS NO.PER
b. Tersedia APD (Helm , tersebut berbahaya dan 01/MEN/1980 Tentang K3 pada
Penutup Telinga) patut memakai APD konstruksi Bangunan; Pasal 99 ayat 1
dan 4.
PERMENAKERTRANS NO.PER 01/MEN/1980 Tentang K3 pada konstruksi Bangunan; Pasal 99 ayat 1 dan 4.
ayat 1. Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang sejenisnya disesuaikan dengan sifat pekerja yangdilakukan oleh masing-masing tenaga kerja
harus disediakan dalam jumlah yang cukup
ayat 4. Tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja diwajibkan menggunakan alat-alat termaksud dalam ayat 1.
12 Panel Listrik 1. Ada buku petunjuk 1. Memberikan informasi a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 : pasal
pengoperasian dan adanya dan memudahkan 3 ayat 1 huruf a, b, dan q
operator dalam b. Permenaker No. Per 33/MEN/2015 ayat
19 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
Wiring Diagram Panel pengoperasian 9, Pasal 2, Pasal 3.
2. Ada pengecekan secara 2. Memastikan kondisi
berkala panel berfungsi dengan
aman
20 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
21 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
KEPMENAKER No-186/MEN/1999 : Pasal 2 ayat 2 huruf b dan f, Pasal 2 ayat 4 huruf b dan c
1. Ayat 2 : Kewajiban mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran ditempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
22 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
c. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang
tenaga kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
2. Ayat 4 : Buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, memuat antara lain :
b. Jenis cara pemeliharaan dan penggunaan sarana proteksi kebakaran ditempat kerja
c. Prosedur pelaksana pekerjaan berkaitan dengan pencegahan bahaya kebakaran
16 Automatic Alarm Unit alarm otomatis Mempermudah a. UU No 1 Tahun 1970 : Pasal 3 ayat 1
penanganan kebakaran dan huruf a, b, dan c
evakuasi saat alarm b. Permenaker no.2 tahun 1983 pasal 1
berbunyi ayat a, b, d
c. KEPMENAKER No-186/MEN/1999 :
Pasal 2 ayat 2 huruf b dan c
25 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
26 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
21 Penyalur Petir digedung tersebut telah PERMENAKER No. 13 Tahun 2015 pasal
terpasang penyalur petir 9, 19 dan 51.
dengan instalasi kabel BC 50
mm dan dipasang melalui
jalur pipa menuju grounding.
PERMENAKER No. PER-02/MEN/1989 yang diubah menjadi PERMENAKER No. 13 Tahun 2015
Pasal 9 :
tempat kerja yang yang perlu dipasang instalasi penyalur petir antra lain: huruf:
a. Bangunan yang terpencil dan bangunan tinggi atau lebuih tinggi daripada bangunan sekitarnya seperti: menara, cerobong, silo, antena pemancar,
monumen.
c. Bangunan untuk kepentingan umum seperti: temapt ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, hotel, pasar, stasiun candi dll.
Pasal 19
1. Instalasi penyalur petir dari sebuah bangunan paling sedikit harus mempunyai 2 buah penghantar penurunan.
Pasal 51
1. Pemeriksaan dan pengujian instalasi penyalur petir dilakukan oleh pegawai pengawas, ahli Keselamatan kerja atau jasa inspeksi yang ditunjuk.
No.PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 6
28 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
1) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko
3 Area rooftop Tidak ada rambu-rambu Operator Memberi UU No 1 Tahun 1970 tentang
identitas gondola gondola pelat Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a dan
tidak nama m
mengetahui yang PERMENAKER No. 8 Tahun
kapasitas memuat 2020 Pasal 16
gondola data
gondola.
29 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
Permenaker No. 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan, Bab II Pasal 6 :
Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja
tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.”
5 Ruang Genset Penutup Control Panel Tersengat listrik Lakukan perbaikan UU No 1 Tahun 1970 tentang
genset listrik mesin tidak dengan cara Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a
ada membungkus dan q.
plastic dengan SNI 04-0225-2000 Persyaratan
panel listrik Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000)
30 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
Kesehatan Kerja Bejana Tekanan
dan Tangki Timbun
Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tengki Timbun, Pasal 22
a. Ayat 1 : “Bejana Tekanan, kompresor yang memadat gas ke dalam bejana dan pesawat pendingin harus dilengkapi dengan petunjuk tekanan yang
dapat ditempatkan pada kompresor atau mesin pendingin selama masih berhubungan secara langsung “
b. Ayat 3 : “Petunjuk tekanan harus dipasang pada tempat yang mudah dilihat”.
c. Ayat 4 : Petunjuk tekanan harus diberi tanda strip merah pada tekanan kerja tertinggi yang diperbolehkan.
7 Area rooftop Terdapat Peralatan 1. Terjatuh Peralatan yang 1. UU No. 01 / 1970 Pasal 3
Gondola Yang tidak 2. Terjepit tidak di fungsikan huruf a dan l
ditempatkan pada tempat, Segera dirapikan 2. UU No. 5 tahun 2018 Pasal 27
yang dibiarkan begitu pada tempat lebih 3. PERMENAKER No.PER-
saja. aman. 01/MEN/1980
PERMENAKER No.PER-01/MEN/1980
Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan
lat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.
8 Ruang genset Terdapat bagian dari 1. Terluka Segera dibuatkan 1. Undang Undang No 1 Tahun
mesin genset yang 2. Hilangnya Bagian alat tambahan 1970 ayat 3 huruf a
berputar tanpa penutup. Tubuh Penutup pada 2. Permenaker No.38/2016 pasal 1
bagian yang ayat 9, pasal 3 huruf a, b.
beputar untuk
meminimalisirkan
resiko kecelakaan
kerja
UU No. 01 / 1970 Pasal 3
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
32 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
10 Ruang mesin lift Atap ruang lift seperti Cedera karena Sebaiknya Undang Undang No 1 Tahun 1970
dari benda mudah kejatuhan benda dari dilakuakan ayat 3 huruf a.
rusak/runtuh atas penggantian atap Permenaker No. 1 tahun 1980
ruang lift dari yag pasal 8
lebih kokoh
12 Pos Security APAR Tanpa Sign dan Tidak mengetahui Memberi Tanda Undang Undang No 1 Tahun 1970
ceklist lokasi apar dan Sign Segitiga ayat 3 huruf a dan b
APAR masih Layak Merah dan
Pakai Atau tidak Menambahkan PERMENAKERTRANS No. PER-
Ceklist Bulanan 04/MEN/1980 Pasal 4 ayat 1
34 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
penyediaan APD
untuk Permenakertrans RI No. PER-
membersihkan 01/MEN/ Tahun 1980, Pasal 6;
diarea Rumah Permenaker RI No. 12 Tahun
pompa 2015, Pasal 1, ayat 2;
36 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Analisa dan observasi online Praktek Kerja Lapangan sebagai
persyaratan kelulusan Calon Ahli K3 Umum di PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat
Malang, dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan, Konstruksi Bangunan, Instalasi
listrik, dan Penanganan kebakaran sudah baik, dibuktikan dengan peralatan yang selalu
dilakukan maintenance.
2. Penerapan K3 Penanggulangan Kebakaran sudah berjalan dengan cukup baik, dibuktikan
dengan tersedianya alat pemadam kebakaran yang memadai, hanya saja aspek-aspek kecil
seperti pemberian sign APAR dan peletakkan APAR harus lebih diperhatikan.
3. Penerapan K3 Konstruksi Bangunan sesuai dengan Undang-undang tentang konstruksi
Bangunan.
4. Adanya Keamanan/ kesesuaian tentang Kelistrikan dan Penyalur Petir
5. Pemasangan peralatan proteksi kebakaran dan fasilitas pemantauan keamanan
6. Layout dan wiring Diagram dan manual Tata laksana kelistrikan dan kebakaran
7. Penyediaan fasilitas P3K dan Rambu / area Titik Kumpul untuk emergency response
Namun di PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat Malang, masih ada
ketidaksesuaian Penerapkan sistem manajemen K3, sehingga masih perlu dilakukan perbaikan
terkait dengan penerapan K3 di tempat kerja, diantaranya adalah :
1. Ketidaksesuaian dalam penataan kabel kelistrikan diatas gedung
2. Ketidaksesuaian dalam penempatan peralatan Kebakaran (APAR) dan uji riksa APAR.
3. Ketidaksesuaian pemakaian alat kerja (tangga) di area gedung/ruangan Tandon air, yang
dapat bergeser sehingga dapat terjadi kecelakaan kerja.
B. SARAN
Dengan selesainya penyusunan Laporan PKL kelompok 2 sebagai akhir dari seluruh
rangkaian kegiatan Pelatihan. Dengan demikian saran – saran yang perlu disampaikan kepada
beberapa pihak yang terkait dalah sebagai berikut:
1. Penerapan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan,
37 | P a g e
guna meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana,terukur, terstruktur dan terintegrasi sehingga bisa menciptakan tempat kerja yang
aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas
2. Penerapan dan penempatan perlatan kerja yang dapat menjamin terciptanya keselamatan
dan kesehatan kerja pada tenaga kerja, sehingga keamanan dan perlindungan tenaga kerja
dapat tercipta.
3. Bagi Peserta Pelatihan dituntut lebih Proaktif dalam mengikuti proses pembelajaran baik
kelas maupun praktek kerja lapangan yang ditandai dengan proses pembelajaran dua arah,
dalam artian peserta lebih kritis dalam menyimak dan menyampaikan pendapatnya.
4. Bagi Penyelenggara agar terus meningkatkan pelayanan dalam memfasilitasi peserta dan
proses Pelatihan khususnya pengadaan materi pelatihan dan fasilitas pembelajaran.
5. Dalam penyajian materi dan kurikulum pembelajaran Ahli K3 Umum diharapkan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi perlu melakukan evaluasi baik terhadap
pemateri – pemateri yang ditunjuk sebagai pelatih maupun Bahan Pembelajaran agar
peserta Pelatihan lebih cepat memahami konsep – konsep K3 secara efisien dan efektif.
6. Bagi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Pusat Malang agar meningkatkan penerapan
K3 di lingkungan kerjanya
38 | P a g e
REFERENSI
40 | P a g e