Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L) OBSERVASI TAYANGAN VIDEO


PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (TELKOM) PUSAT MALANG
BIDANG K3 MEKANIK, PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKANAN, KONTRUKSI
BANGUNAN, INSTALASI LISTRIK DAN PENAGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN ONLINE KE - 5

KELOMPOK 2
KETUA :
DENNY HERMAWAN
SEKRETARIS :
AFIFATUL FAHRIYAH JUNIAR
ANGGOTA :
1. DANNY RACHMAT DIANTO
2. NOPRI ZULKARNAIN
3. AJI HANDOYO PATI
4. ARIN AMELIA RAHMI
5. HADI PRABOWO

PENYELENGGARA
PT SINARINDO GLOBAL SARANA
18 JANUARI – 02 FEBRUARI 2021

1|Page
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Maksud Dan Tujuan............................................................................................4
C. Ruang Lingkup....................................................................................................4
D. Dasar Hukum.......................................................................................................4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN......................................................................................6


A. Gambaran Umum Tempat Kerja.........................................................................6
B. Temuan................................................................................................................9
1. Temuan Sesuai...............................................................................................9
2. Temuan Tidak Sesuai..................................................................................10

BAB III ANALISA ..............................................................................................................12


A. Analisa Temuan Sesuai.....................................................................................12
B. Analisa Temuan Tidak Sesuai...........................................................................28

BAB V PENUTUP................................................................................................................37
A. Kesimpulan........................................................................................................37
B. Saran..................................................................................................................37

REFERENSI.........................................................................................................................39

2|Page
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Era Industrialisasi ini Proses Produksi dalam perusahaan menggunakan teknologi
modern, sehingga membutuhkan tenaga kerja Ahli dan terampil, Namun tidak selamanya
penerapan teknologi modern (tinggi) yang beraneka ragam bisa menjamin
keberlangsungan proses produksi perusahaan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan.
Di dalam sebuah Perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu aset yang sangat
penting, Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat, dengan begitu tenaga kerja merupakan penggerak utama dalam kelangsungan
bisnis perusahaan dan ekonomi bangsa.
Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan Kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan dan sakit di tempat kerja
membunuh dan memakan lebih banyak korban jika dibandingkan dengan perang dunia.
Potensi bahaya besar itu diakibatkan karena ke tidak mampuan, ke tidak cakapan,
kurangnya kompetensi dan kurangnya pemahaman terhadap alat-alat produksi. Posisi
Pemerintah disini melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mempunyai kewajiban untuk
memberikan pengawasan, pembinaan dan memberikan bimbingan terhadap penerapan K3
di dunia Kerja melalui tenaga pengawas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dikarenakan keterbatasan tenaga pengawas, Pemerintah menggandeng Pembina Jasa
Keselamatan dan Kesehatan kerja (PJK3) , dibantu oleh Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3) di tempatnya usahanya masing-masing agar pemenuhan dan
pelayanan K3 dapat dilaksanakan dengan baik.
Tujuan dari PKL (Praktek kerja Lapangan) adalah mendapatkan pengetahuan terkait
dunia kerja khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan untuk menjadikan
prasyarat bagi para calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum. Kegiatan
Training ini dilaksanakan selama 12 hari, termasuk didalamnya Observasi online ke

3|Page
Lapangan PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) Pusat Malang, dalam Hal ini
Kelompok II mengobservasi dalam bidang K3 mekanik, pesawat uap dan bejana tekanan,
kontruksi bangunan, instalasi listrik, dan penanggulangan kebakaran

B. Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari dilakukannya Praktek Kerja Lapangan di PT.
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat Malang bagi calon AK3 Umum ini adalah
sebagai berikut:
1. Mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan dan sebagai
syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon AK3 Umum
2. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 dibidang mekanik,
pesawat uap dan bejana tekanan, kontruksi bangunan, instalasi listrik, dan
penanggulangan kebakaran
3. Mengetahui, menganalisa serta mengukur penerapan K3 dibidang mekanik, pesawat
uap dan bejana tekanan, kontruksi bangunan, instalasi listrik, dan penanggulangan
kebakaran di PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat Malang
4. Memberi masukan terhadap penerapan K3 dibidang mekanik, pesawat uap dan
bejana tekanan, kontruksi bangunan, instalasi listrik, dan penanggulangan kebakaran
kepada di PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat Malang yang belum sesuai
dengan peraturan.

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:
1. Penerapan K3 Mekanik
2. Penerapan K3 Pesawat Uap
3. Penerapan K3 Bejana Tekanan
4. Penerangan Konstruksi Bangunan
5. Penerapan Instalasi Listrik
6. Penerapan Penanggulangan Kebakaran

D. Dasar Hukum
Adapun Undang Undang serta Peraturan Pemerintah yang mendasari Analisa
observasi online penerapan K3 pada Praktek Lapangan Kerja Lapangan di PT
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat Malang adalah sebagai berikut:
4|Page
1. K3 Mekanik :
a) Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
c) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Elevator dan Eskalator
d) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Angkut
e) Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-452/M/BW/1996 tentang
Pemakaian Pesawat Angkat dan Angkut Jenis Rental

2. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekanan


a) Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tengki Timbun
c) Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
SE.05/MEN/DJPPK/III/2011 tentang Lisensi/Surat Ijin Operator Pesawat Uap

3. K3 Konstruksi Bangunan
a) Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980, tentang Peralatan Konstruksi
Bangunan, dan tentang penggunaan perlengkapan penyelamatan dan
perlindungan diri.
b) Peraturan Menteri Perburuhan RI No. 7 Tahun 1964, tentang Syarat Kesehatan
Kebersihan Serta Penerangan dalam Tempat Kerja.

4. K3 Instalasi Listrik
a) Permenaker RI No. Per-02/MEN/1989, Tentang pengawasan Instalasi Penyalur
Petir.
b) Permenaker RI No. Per-12/MEN/2015, Tentang Keselamatan dan Kesehatan
kerja Listrik ditempat kerja.
c) Permenaker RI No. Per-31/MEN/2015, tentang perubahan atas Permenaker RI
No. Per-02/MEN/1989, Tentang pengawasan Instalasi Penyalur Petir.

5|Page
5. K3 Penanggulangan Kebakaran
a) Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980, tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
b) Kepmenaker RI No. Kep-186/MEN/1999, tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di tempat kerja
c) Peraturan Pemerintah PP. No. 50 Tahun 2012, tentang “Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.

6|Page
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Dalam upaya bertransformasi menjadi
digital telecommunication company, Telkom Group mengimplementasikan strategi
bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-
oriented). Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan
perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor
industri telekomunikasi dan informasi. Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya
menjadi 3 Digital Business Domain:
1. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined Networking
(SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite
2. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/
Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity
3. Digital Services: Enterprise, Consumer
Untuk menjawab tantangan industri digital, mendukung digitisasi nasional dan
untuk menginternalisasi agenda transformasi, maka Telkom telah menajamkan kembali
Purpose, Visi, dan Misi nya. Purpose dari Telkom adalah “Mewujudkan bangsa yang
lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para
pemangku kepentingan”. Dengan visi “Menjadi digital telco pilihan utama untuk
memajukan masyarakat”, Telkom membuat beberapa misi, yaitu:
1. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang
berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan
digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital pelanggan
terbaik
Dalam mendukung perkembangan bisnis dan mempermudah penyebaran network
di Indonesia, Telkom membagi wilayah di Indonesia menjadi enam bagian besar yaitu,
Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur-Bali, Kalimantan dan
Daerah Timur Indonesia. Pada PKL kali ini, Witel Malang, salah satu bagian dari
7|Page
Regional Jawa Timur – Bali, memberi kesempatan kepada peserta calon AK3U
mengobservasi penerapan K3 di lingkungan Witel Malang.

1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi di PT Telekominikasi Indonesia (Telkom) Pusat malang
digambarkan pada gambar 1

Gambar 1 Struktur Organisasi Witel Malang

Dalam rangka menerapkan K3 di lingkungan kerja Witel Malang, telah dibuat


organisasi P2K3 yang strukturnya digambarkan pada gambar 2

8|Page
Gambar 2 Struktur Organisasi P2K3 Witel Malang

B. Temuan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan untuk observasi penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Malang
dalam beberapa aspek K3, khususnya Mekanik, Pesawat Uap dan bejana tekanan,
Kontruksi Bangunan, Instalasi Listrik, dan Penanggulangan Kebakaran. Hasil dari
observasi tersebut terbagi menjadi 2 (dua) temuan yakni temuan sesuai dan temuan
tidak sesuai. Adapun temuan-temuan yang ditemukan di lapangan sebagai berikut:
1. Temuan Sesuai
a) K3 Mekanik, Pesawat Uap, dan Bejana Tekanan
1) Terdapat maintenance checklist untuk elevator
2) Terdapat tanda bahaya kebakaran yang tertempel di tangki timbun
3) Terdapat SOP untuk tangki timbun
4) Terdapat genset, trafo, dan gardu PLN disertai rambu-rambu larangan
disekitarnya
5) Terdapat APAR Pada Ruang Genset
6) Terdapat Informasi pada area LIFT

b) K3 Kontruksi Bangunan, Instalasi Listrik dan Penaggulangan Kebakaran


1) Penerangan tangga cukup

9|Page
2) Tangga kuat dan cukup lebar
3) Pintu ruang mesin mengarah keluar
4) Konstruksi lantai ruang tandon kokoh
5) Rambu-rambu dan APD tersedia di ruang pompa
6) Pada panel listrik ada petunjuk operasinal, pemeriksaan berkala, gambar
wiringnya, dan ada sekering pemutus aliran saat darurat.
7) Tangga darurat diberi label yang bisa terlihat saat gelap
8) Ada lampu emergency untuk penerangan darurat di tangga darurat.
9) Ada hydrant yang dilengkapi petunjuk pemakaian, alarm dan tombol
manual.
10) Ada unit alarm otomatis sebagai sistem proteksi kebakaran otomatis.
11) Tersedia AC di ruang pemeriksaan lift
12) Ada APAR yang diberi penanda, lembar pemeriksaan dan manual book.
13) Ada smoke detektor di ruangan yang dilarang merokok.
14) Ada titik kumpul yang berada diarea aman dari kebakaran dan reruntuhan.
15) Ada penyalur petir di atap gedung sesuai dengan peraturan yang berlaku

2. Temuan Tidak Sesuai


a) K3 Mekanik, Pesawat Uap, dan Bejana Tekanan
1) Ada benda berputar yang tidak diberi casing dan rambu bahaya di ruang
mesin lift
2) Terdapat Pekerja yang memasuki ruang pompa tanpa menggunakan APD
3) Tidak ada tag identitas dari gondola
4) Instalasi listrik tidak rapi di ruang panel
5) Penutup Control Panel genset listrik mesin tidak sesuai standar
6) Tidak ada Pressure gauge
7) Terdapat Peralatan Gondola Yang tidak ditempatkan pada tempat, yang
dibiarkan begitu saja
8) Terdapat mesin Bahan Bakar Genset tanpa Kesing alat Pengaman
9) Ruang Tandon Air hanya diberikan Step ladder
10) Atap ruang elevator berlubang
11) di area bejana tekanan

10 | P a g e
b) K3 Kontruksi Bangunan, Instalasi Listrik dan Penaggulangan Kebakaran
1) Pada ruang dalam klinik APAR diletakkan dilantai dan tidak mudah dilihat
karena terhalang etalase dan meja.
2) APAR pada pos security tidak diberi penanda dan catatan pemeliharaan.
3) Ada genangan air/oli di lantai
4) Tidak ada petunjuk cara penggunaan APAR yang terpasang
5) Penerima petir terlihat berkarat

11 | P a g e
BAB III
ANALISA

A. Analisa Temuan Sesuai

NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN


1 Ruang pemeriksaan elevator Terdapat maintenance Memastikan kondisi lift a. UU No. 01/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf
checklist untuk lift berfungsi dengan aman a, o, dan p
b. PERMENAKER No. Per-3/MEN/1999 :
Pasal 28
c. PERMENAKER No. 6 Tahun 2017 :
Pasal 6 ayat 3

UU No. 01/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf a, o, dan p


1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan barang;

PERMENAKER No. Per-3/MEN/1999 : Pasal 28


Pengurus harus merawat lift secara teratur sesuai dengan pedoman dan standar teknis perawatan secara teratur.

PERMENAKER No.PER-06/MEN/2017 : Pasal 6 ayat 3


Syarat K3 pemakaian Elevatoratau Eskalator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi:
a. penyediaan prosedur pemakaian yang aman;
b. pemakaian yang sesuai dengan jenis dan kapasitas;dan
c. pemeliharaan untuk memastikan bagian dan perlengkapan Elevator atau Eskalator tetap berfungsi dengan aman

12 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
2 Tangki Solar Terdapat tanda bahaya Memberikan informasi a. UU No. 01/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf b
kebakaran yang tertempel kepada pekerja maupun dan c
di tangka timbun pengunjung agar tidak b. PERMENAKER No.PER-37/MEN/2016
terjadi ledakan : Pasal 27

UU No. 01/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf b, dan c


1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

PERMENAKER No.PER-37/MEN/2016 Pasal 27


Lokasi tempat Tangki Timbun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 sampai dengan Pasal 26 harus dipasang tandabahaya kebakaran, larangan
merokok, larangan membawa korek api, alat-alat api lainnya, dan larangan membawa peralatan yang dapat menimbulkan peledakan atau kebakaran.
3 Tangki Timbun Terdapat SOP untuk tangki Memberikan informasi a. UU No. 01/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf
timbun dan memudahkan operator a, b, dan c
dalam pengoperasian b. PERMENAKER No.
tangki timbun PER-37/MEN/2016 : Pasal 7 ayat 1
huruf a

UU No. 01/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf a, b, dan c


1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
13 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
PERMENAKER No. PER-37/MEN/2016 : Pasal 7 ayat 1 huruf a
(1) Syarat-syarat K3 perencanaan Bejana Tekanan dan Tangki Timbun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi:
a. pembuatan gambar konstruksi/instalasi dan cara kerjanya;
4 Ruang genset Terdapat genset dan rambu- Memberikan informasi a. UU No 1/1970 : , Pasal 14 huruf c
rambu di ruang genset kepada pekerja maupun b. PERMENAKER No. 38 Tahun 2016 :
pengunjung agar pasal 3 huruf a, b, dan c
mematuhinya

UU No 1/1970 : Pasal 14 huruf c


Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

PERMENAKER No. 38 Tahun 2016: Pasal 3 huruf a, b, dan c


Pelaksanaan syarat-syarat K3 Pesawat Tenaga dan Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan:
a. melindungi K3 Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di Tempat Kerja dari potensi bahaya Pesawat Tenaga dan Produksi;
b. menjamin dan memastikan Pesawat Tenaga dan Produksi yang aman, dan memberikan keselamatan dalam pengoperasian; dan
c. menciptakan Tempat Kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan produktivitas.
5 Ruang Genset Tersedia APAR di ruang Alat pemadan yang a. UU No 1/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf a
genset digunakan saat terjadi dan b
kebakaran ringan b. PERMENAKER No. 38 Tahun 2016:
Pasal 3 huruf a,b, dan c, dan pasal 20
c. PERMENAKERTRANS No.
Per-04/MEN/1980 : Pasal 1 ayat 1,
Pasal 2 ayat 2 huruf d, Pasal 4 ayat 1
d. KEPMENAKER No
14 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
Kep-186/MEN/1999 : Pasal 2 ayat 2
huruf b
UU No. 01/1970 : Pasal 3 ayat 1 huruf a, b, dan c
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

PERMENAKER No. 38 Tahun 2016: Pasal 3 huruf a,b, dan c, dan pasal 20
3) Pelaksanaan syarat-syarat K3 Pesawat Tenaga dan Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan:
a. melindungi K3 Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di Tempat Kerja dari potensi bahaya Pesawat Tenaga dan Produksi;
b. menjamin dan memastikan Pesawat Tenaga dan Produksi yang aman, dan memberikan keselamatan dalam pengoperasian; dan
c. menciptakan Tempat Kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan produktivitas.
20) Pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu, gas, dan bunga api harus dipasang Alat Pengaman dan Alat Perlindungan

PERMENAKERTRANS No. Per-04/MEN/1980 : Pasal 1 ayat 1, Pasal 2 ayat 2 huruf d, Pasal 4 ayat 1
1. Pasal 1, ayat 1 :
Alat pemadam api ringan ialah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran
2. Pasal 2, ayat 2 huruf d :
Jenis alat pemadam api ringan terdiri dari: Jenis gas (hydrocarbon berhalogen dan sebagainya).
3. Pasal 4, ayat 1 :
Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.

KEPMENAKER No Kep-186/MEN/1999, Pasal 2 ayat 2 huruf b


2. Kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

15 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
6 1. UU No 1/1970 : Pasal 3 huruf a dan m
Terdapat Informasi pada area Mengetahui Kapasitas 2. PERMENAKERTRANS 3/1999 Pasal
LIFT. Jumlah dalam Lift dan 3 ayat 1, 2, dan 3
Mendapatkan Informasi
Keadaan Daurat apabila
terjebak dalam Lift.

UU No 1/1970 : Pasal 3 huruf a dan m


a. mencegah dan mengurangi kecelakaan
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,lingkungan, cara dan proses kerjanya;

PERMENAKERTRANS 3/1999 Pasal 3 ayat 1, 2, dan 3


1. Kapasitas angkut lift harus dicantumkan dan dipasang dalam kereta serta dinyatakan dalam jumlah orang dan atau jumlah bobot muatan yang diangkut dalam
kilogram (kg).
2. Kapasitas angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan kapasitas angkut yang dinyatakan dalam ijin pemakaian lift.
3. Penetapan jumlah orang yang dapat diangkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Standar Nasional Indonesia yang berlaku.
7 Tangga a. Penerangan yang cukup Sebagai syarat a. UU No 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
b. Sisi tangga yang terbuka keselamatan kerja huruf a,d, dan i
diberi pagar yang kuat b. Permenakertrans No. 1 tahun 1980 ttg
K3 pada kontruksi bangunana pasal 5
ayat 2

UU No 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 hurut a,d, dan i


a.mencegah dan mengurangi kecelakaan
d.memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
i.memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
16 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
Permenaker No. 1 tahun 1980 : pasal 5 ayat 2
Pasal 5 ayat 2
Tempat-tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong dan gang-gang tempat orang bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan penerangan
yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8 Tangga Tangga kuat dan cukup lebar Sebagai syarat a. UU No 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1
untuk pemakaian yang aman keselamatan kerja huruf a dan d
b. Permenakertrans No. 1 tahun 1980 ttg
K3 pada kontruksi bangunan pasal 8 dan
pasal 27

UU No 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 hurut a dan d


a.mencegah dan mengurangi kecelakaan
d.memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;

Permenaker No. 1 tahun 1980 : pasal 8 dan pasal 27


Pasal 8:
Semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang di lantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga
yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.
Pasal 27:
Tangga rumah harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan dengan aman beban yang harus dibawa melalui tangga tersebut, dan harus
cukup lebar untuk pemakaiannya secara aman.
9 Ruang Mesin Lift Pintu sangat kokoh dan pintu Sabagai syarat a. UU 1 tahun 1970, pasal 3 ayat 1 huruf a
ruang mesin lift terbuka keselamatan b. Permenaker No. 6 tahun 2017 pasal 9
keluar sesuai dengan ayat 3 huruf a, d, dan e.
peraturan

17 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN

UU No 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 hurut a


a.mencegah dan mengurangi kecelakaan

Permenaker No. 6 tahun 2017 pasal 9 ayat 3 huruf a, d, dan e


a. Bangunan kamar mesin harus kuat, bebas air dan dibuat dari bahan tahan api paling singkat 1 (satu) jam
d. Kamar mesin memiliki ventilasi atau berpendingin ruangan yang cukup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Pintu kamar mesin harus :
1) Membuka arah ke luar yang dilengkapi kunci untuk membuka dari luar dan tanpa kunci untuk membuka dari dalam (panic door)
10 Ruang Pompa Konstruksi lantai ruang Tidak menimbulkan a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal
tandon kokoh bisa menahan bahaya saat tandon terisi 3 ayat 1 huruf a
beban tandon kapasitas 3000 penuh dengan air. b. PERMENAKER No 1/MEN/1980 pasal
liter. 8

Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1 butir a


Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

PERMENAKER No 1/MEN/1980 pasal 8


Semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang di lantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka,

18 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
semua galian-galian dan lubang-lubang yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.
11 Rambu-rambu dan APD a. Terdapat rambu-rambu Memberikan Informasi a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 :
peringatan, himbauan, kepada karyawan dan pasal 14 huruf c
dan perintah pengunjung jika area b. PERMENAKERTRANS NO.PER
b. Tersedia APD (Helm , tersebut berbahaya dan 01/MEN/1980 Tentang K3 pada
Penutup Telinga) patut memakai APD konstruksi Bangunan; Pasal 99 ayat 1
dan 4.

Undang-undang No. 1 tahun 1970 : pasal 14 huruf c


Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.

PERMENAKERTRANS NO.PER 01/MEN/1980 Tentang K3 pada konstruksi Bangunan; Pasal 99 ayat 1 dan 4.
ayat 1. Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang sejenisnya disesuaikan dengan sifat pekerja yangdilakukan oleh masing-masing tenaga kerja
harus disediakan dalam jumlah yang cukup
ayat 4. Tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja diwajibkan menggunakan alat-alat termaksud dalam ayat 1.
12 Panel Listrik 1. Ada buku petunjuk 1. Memberikan informasi a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 : pasal
pengoperasian dan adanya dan memudahkan 3 ayat 1 huruf a, b, dan q
operator dalam b. Permenaker No. Per 33/MEN/2015 ayat
19 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
Wiring Diagram Panel pengoperasian 9, Pasal 2, Pasal 3.
2. Ada pengecekan secara 2. Memastikan kondisi
berkala panel berfungsi dengan
aman

Undang-undang No. 1 tahun 1970 : pasal 3 ayat 1 huruf a, b, dan q


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
d.memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
q.memcegah terkena aliran listrik yang berbahaya

Permenaker No. Per 33/MEN/2015 ayat 9, Pasal 2, Pasal 3.


Pasal 1 ayat 9:
Instalasi listrik adalah jaringan perlengkapan listrik yang membangkitkan, memakai, mengubah, mengatur, menglihkan, mengumpulkanatau
membagikan tenaga listrik.
Pasal 2 :
Pengusaha dan/atau pengurus wajib melaksanakan K3 listrik ditempat kerja.
Pasal 3 :
a. melindungi keselamtanan dan kesehatan tenaga kerja dan orang lain yang berada di dalam lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik
b. menciptakan instalasi listrik yang aman, handal dan memberikan keselamatan bangunan beserta isinya.
c. menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk mendorong produktivitas.
13 Tangga Darurat Ada labeling/pita pengarah Mempermudah saat a. UU NO 1 TAHUN 1970 PASAL 3 butir
yang menyala dikegelapan evakuasi a, d dan r.
b. KEPMENAKER No-186/MEN/1999 :
Pasal 2 ayat 2 huruf b
c. Permenakertrans No. 1 tahun 1980 :
pasal 8 dan pasal 27

20 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN

UU NO 1 TAHUN 1970: Pasal 3 Huruf :


a. mencegah dan megurangi kecelakaan
d. memeberikan kesempatan ata jalan meyelamatkan diri pada waktu kebakran atau kejadian lainnya yang berbahaya
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

KEPMENAKER No-186/MEN/1999 : Pasal 2 ayat 2 huruf b


Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

Permenaker No. 1 tahun 1980 : pasal 8 dan pasal 27


Pasal 8:
Semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang di lantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga
yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.
Pasal 27:
Tangga rumah harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan dengan aman beban yang harus dibawa melalui tangga tersebut, dan harus
cukup lebar untuk pemakaiannya secara aman
14 Lampu Emergency Ada lampu emergency diatas Sebagai penerangan saat a. UU No 1 tahun 1970 : Pasal 3 ayat 1 a
pintu darurat listrik terputus pada dan i
kondisi bahaya. b. KEPMENAKER No-186/MEN/1999 :
Pasal 2 ayat 2 huruf b

21 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN

UU No. 1 tahun 1970 pasal 9 ayat 1 huruf a dan i


a. mencegah dan mengurangi kecelakaan
i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai

KEPMENAKER No-186/MEN/1999 : Pasal 2 ayat 2 huruf b


b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
15 Hydrant ada petunjuk hidran Memberikan informasi a. UU No 1 Tahun 1970 : Pasal 3 ayat a, d
ada alarm hidran kepada pekerja maupun dan r.
ada manual book pengunjung saat terjadi b. KEPMENAKER No-186/MEN/1999 :
ada tombol manual alarm kebakaran menggunakan Pasal 2 ayat 2 huruf b dan f, Pasal 2 ayat
alat pemadam api tersebut 4 huruf b dan c

UU No. 1 tahun 1970 pasal 9 ayat 1 butir a, d dan r


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

KEPMENAKER No-186/MEN/1999 : Pasal 2 ayat 2 huruf b dan f, Pasal 2 ayat 4 huruf b dan c
1. Ayat 2 : Kewajiban mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran ditempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
22 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
c. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang
tenaga kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat

2. Ayat 4 : Buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, memuat antara lain :
b. Jenis cara pemeliharaan dan penggunaan sarana proteksi kebakaran ditempat kerja
c. Prosedur pelaksana pekerjaan berkaitan dengan pencegahan bahaya kebakaran
16 Automatic Alarm Unit alarm otomatis Mempermudah a. UU No 1 Tahun 1970 : Pasal 3 ayat 1
penanganan kebakaran dan huruf a, b, dan c
evakuasi saat alarm b. Permenaker no.2 tahun 1983 pasal 1
berbunyi ayat a, b, d
c. KEPMENAKER No-186/MEN/1999 :
Pasal 2 ayat 2 huruf b dan c

UU No. 1 tahun 1970 pasal 9 ayat 1 butir a, b dan c


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

Permenaker no.2 tahun 1983 pasal 1 ayat a, b, d


a. Instalasi alarm kebakaran otomtik adalah sistem atau rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan, detektor panas, detektor asap, detektor
nyala api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya yang dipasang pada sistem alarm kebakaran.
b. Kelompok alarm adalah bagian dari sistem alarm kebakaran termasuk relai, lampu saklar, hantaran, dan detektor sehubungan dengan
perlindungan satu area.
d. Titik panggil manual atau tombol pecah kaca adalah alat yang bekerja secara manual dan alramnya tidak dapat dioperasikan sepanjang kaca
penghalangnya belum dipecahkan.
KEPMENAKER No-186/MEN/1999 : Pasal 2 ayat 2 huruf b dan c
23 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
Kewajiban mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran ditempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
17 Ruang pemeriksaan lift Tersedia AC di ruang Untuk pendingan ruang a. UU No 1 Tahun 1970 : Pasal 3 ayat 1
pemeriksaan lift dan peralatan yang huruf a, j, dan k
menimbulkan panas b. Permenaker No Per-06/MEN/2017 :
Pasal 9 ayat 1 huruf d

UU No. 1 tahun 1970 pasal 9 ayat 1 butir a, j dan k


a. mencegah dan mengurangi kecelakaan.
j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;

Permenaker No Per-06/MEN/2017 : Pasal 9 ayat 1 huruf d


Kamar mesin memiliki ventilasi atau berpendingin ruangan yang cukup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
18 APAR ada petunjuk/labeling Memudahkan petugas a. UU NO 1 TAHUN 1970 PASAL 3 ayat
ada uji riksa pemadam api kebakaran a, b, dan c
ada manual book b. Permenaker no.4 tahun 1980 : Pasal 4
dan pasal 11

UU No. 1 tahun 1970 pasal 9 ayat 1 butir a, b dan c


24 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

Permenaker no.4 tahun 1980 syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR


PASAL 4: (PEMASANGAN)
ayat 1 : Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harusditempatkan pada posisi yang udah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
ayat 3 :
Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125 cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan
bersangkutan.
ayat 6 :
Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah

PASAL 11: (PEMELIHARAAN)


Ayat 1.
Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 kali dalam setahun. ( 6 dan 12 bulan).
19 Smoke Detector Terdapat smoke detector di Penanda saat ada api a. UU No. 1 tahun 1970 pasal 9 ayat 1
setiap ruangan sehingga alarm kebakaran butir a, b dan c
berbunyi b. PERMENAKER No. PER.02
/MEN/tahun 1983 pasal 1 ayat a,b dan d.

UU No. 1 tahun 1970 pasal 9 ayat 1 butir a, b dan c


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

25 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

PERMENAKER No. PER.02 /MEN/tahun 1983


pasal 1 ayat a, b,d
a. instalasi alarm kebakaran otomtik adalah sistem atau rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan, detektor panas, detektor asap, detektor nyala
api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya yang dipasang pada sistem alarm kebakaran.
b. Kelompok alarm adalah bagian dari sistem alarm kebakaran termasuk relai, lampu saklar, hantaran, dan detektor sehubungan dengan
perlindungan satu area.
d.Titik panggil manual atau tombol pecah kaca adalah alat yang bekerja secara manual dan alramnya tidak dapat dioperasikan sepanjang kaca
penghalangnya belum dipecahkan.
20 Titik Kumpul Terdapat titik kumpul yang Area titik evakuasi bebas a. UU No 1 Tahun 1970 : Pasal 3 Huruf
berada dilapangan luar hambatan a,d dan r.
gedung b. Permen PUPR no 14 tahun 2017 pasal
28 ayat a, dan b

UU NO 1 TAHUN 1970 pasal 3 Huruf a,d dan r.


a. mencegah dan megurangi kecelakaan
d. memeberikan kesempatan atau jalan meyelamatkan diri pada waktu kebakran atau kejadian lainnya yang berbahaya
r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

Permen PUPR no 14 tahun 2017 : pasal 28 ayat a, dan b


Perancangan dan penyediaan sarana pendukung evakuasi lainnya harus memperhatikan:
a. kemudahan pencapaian yang bebas hambatan;
b. pengenalan, penandaan, dan penempatan pada lokasi yang mudah terlihat dan dipahami oleh Pengguna Bangunan Gedung dan Pengunjung
Bangunan Gedung;

26 | P a g e
NO LOKASI HASIL TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN
21 Penyalur Petir digedung tersebut telah PERMENAKER No. 13 Tahun 2015 pasal
terpasang penyalur petir 9, 19 dan 51.
dengan instalasi kabel BC 50
mm dan dipasang melalui
jalur pipa menuju grounding.

PERMENAKER No. PER-02/MEN/1989 yang diubah menjadi PERMENAKER No. 13 Tahun 2015
Pasal 9 :
tempat kerja yang yang perlu dipasang instalasi penyalur petir antra lain: huruf:
a. Bangunan yang terpencil dan bangunan tinggi atau lebuih tinggi daripada bangunan sekitarnya seperti: menara, cerobong, silo, antena pemancar,
monumen.
c. Bangunan untuk kepentingan umum seperti: temapt ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, hotel, pasar, stasiun candi dll.

Pasal 19
1. Instalasi penyalur petir dari sebuah bangunan paling sedikit harus mempunyai 2 buah penghantar penurunan.

Pasal 51
1. Pemeriksaan dan pengujian instalasi penyalur petir dilakukan oleh pegawai pengawas, ahli Keselamatan kerja atau jasa inspeksi yang ditunjuk.

B. Analisa Temuan Tidak Sesuai


POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
1 Ruang mesin lift Ada benda berputar yang Bagian tubuh bisa Memberikan casing UU No. 1 tahun 1970 ayat 3 huruf
tidak diberi casing dan tersangkut dan luka yang menutupi a dan o
rambu bahaya di ruang karena benda benda yang PERMENAKER
mesin lift berputar berputar secara No.PER-06/MEN/2017 Pasal 9
27 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
utuh atau
memberikan sign
bahaya

UU NO 1 TAHUN 1970 pasal 3 Huruf a, o


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
o. Mengamankan dan memeliharasegala jenis bangunan.

PERMENAKER No.PER-06/MEN/2017 Pasal 9


g. seluruh benda berputar dan peralatan listrik yang berbahaya di kamar mesin wajib terlindung dan diberikan tanda bahaya
2 Ruang pompa Terdapat Pekerja yang Timbul Penyakit Memberikan UU No 1 Tahun 1970 tentang
memasuki ruang pompa Akibat Kerja teguran kepada Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a
tanpa menggunakan (Mengurangi pekerja yang tidak dan f
APD kemampuan menggunakan No.PER-08/MEN/VII/2010
pendengaran) atau APD, padahal APD Pasal 6
kepala terhantam sudah disediakan
pipa

UU NO 1 TAHUN 1970 pasal 3 Huruf a dan f


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

No.PER-08/MEN/VII/2010 Pasal 6
28 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
1) Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD sesuai dengan potensi bahaya dan risiko
3 Area rooftop Tidak ada rambu-rambu Operator Memberi UU No 1 Tahun 1970 tentang
identitas gondola gondola pelat Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a dan
tidak nama m
mengetahui yang PERMENAKER No. 8 Tahun
kapasitas memuat 2020 Pasal 16
gondola data
gondola.

UU NO 1 TAHUN 1970 pasal 3 Huruf a dan m


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.

PERMENAKER No. 8 Tahun 2020 Pasal 16


Perlengkapan Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut paling sedikit terdiri atas:
a. pelat nama yang memuat data Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut;
b. keterangan kapasitas beban maksimum yang diizinkan;
c. alat atau tombol penghenti darurat [emergency stop);
d. Alat Pengaman; dan Alat Perlindungan
4 Area Panel Instalasi listrik tidak rapi 1. Tersengat listrik Perapian pada UU No 1 Tahun 1970 tentang
2. tersandung perkabelan yang Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a dan q
akibat kurang rapi
penempatan tersebut Permenaker No. 12 Tahun 2015
kabel yang tidak tentang Keselamatan dan
teratur Kesehatan Kerja Listrik di tempat
kerja pasal 3 huruf a dan b.

29 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL

UU No 1 Tahun 1970 tentang Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a dan q


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

Permenaker No. 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan, Bab II Pasal 6 :
Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja
tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.”
5 Ruang Genset Penutup Control Panel Tersengat listrik Lakukan perbaikan UU No 1 Tahun 1970 tentang
genset listrik mesin tidak dengan cara Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a
ada membungkus dan q.
plastic dengan SNI 04-0225-2000 Persyaratan
panel listrik Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000)

UU No 1 Tahun 1970 tentang Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a dan q


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
SNI 04-0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
6.5.3.1 Panel lemari/kotak hubung bagi harus cukup tebal sehingga ketahanannya terhadap gaya mekanis memenuhi persyaratan.
6.5.3.2 Dinding dari lemari/kotak hubung bagi harus cukup tebal sehingga ketahanannya terhadap gaya mekanik memenuhi persyaratan, dan harus
dibuat dari bahan yang tak dapat terbakar.
6 Ruang Tanki Solar Pressure gauge Terjadi bahaya Lakukan UU No 1 Tahun 1970 tentang
tidak ada ledakan. pemberian pressure Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a
gauge dan c
sehingga bisa Permenaker No. 37 Tahun 2016
terbaca tentang Keselamatan dan

30 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
Kesehatan Kerja Bejana Tekanan
dan Tangki Timbun

UU No 1 Tahun 1970 tentang Kecelakaan Kerja ayat 3 huruf a dan q


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tengki Timbun, Pasal 22
a. Ayat 1 : “Bejana Tekanan, kompresor yang memadat gas ke dalam bejana dan pesawat pendingin harus dilengkapi dengan petunjuk tekanan yang
dapat ditempatkan pada kompresor atau mesin pendingin selama masih berhubungan secara langsung “
b. Ayat 3 : “Petunjuk tekanan harus dipasang pada tempat yang mudah dilihat”.
c. Ayat 4 : Petunjuk tekanan harus diberi tanda strip merah pada tekanan kerja tertinggi yang diperbolehkan.
7 Area rooftop Terdapat Peralatan 1. Terjatuh Peralatan yang 1. UU No. 01 / 1970 Pasal 3
Gondola Yang tidak 2. Terjepit tidak di fungsikan huruf a dan l
ditempatkan pada tempat, Segera dirapikan 2. UU No. 5 tahun 2018 Pasal 27
yang dibiarkan begitu pada tempat lebih 3. PERMENAKER No.PER-
saja. aman. 01/MEN/1980

UU No. 01 / 1970 Pasal 3


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

UU No. 5 tahun 2018 Pasal 27


1) Halaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) huruf a harus:
31 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
a. Bersih, tertata rapi, rata dan tidak becek; dan
b. Cukup luas untuk lalu lintas orang dan barang

PERMENAKER No.PER-01/MEN/1980
Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan
lat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.
8 Ruang genset Terdapat bagian dari 1. Terluka Segera dibuatkan 1. Undang Undang No 1 Tahun
mesin genset yang 2. Hilangnya Bagian alat tambahan 1970 ayat 3 huruf a
berputar tanpa penutup. Tubuh Penutup pada 2. Permenaker No.38/2016 pasal 1
bagian yang ayat 9, pasal 3 huruf a, b.
beputar untuk
meminimalisirkan
resiko kecelakaan
kerja
UU No. 01 / 1970 Pasal 3
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

Permenaker No.38 tahun 2016 pasal 1 ayat 9, pasal 3 huruf a, b.


Pasal 1 ayat 9
Alat Pengaman adalah alat perlengkapan yang dipasang permanen pada Pesawat Tenaga dan Produksi gunamenjamin pemakaian pesawat tersebut
dapat bekerja dengan aman.
Pasal 3
a. melindungi K3 Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di Tempat Kerja dari potensi bahaya Pesawat Tenaga dan
Produksi;
b. menjamin dan memastikan Pesawat Tenaga dan Produksi yang aman, dan memberikan keselamatan dalam pengoperasian
9 Ruang tandon Ruang Tandon Air hanya 1. Terjatuh Dibuatkan tangga Undang Undang No 1 Tahun 1970
diberikan Step ladder 2. Terpeleset permanen pada ayat 3 huruf a
3. Terluka area tandon Air dan Permenaker No. 1 tahun 1980
Rambu Rambu pasal 26 ayat 1

32 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL

UU No. 01 / 1970 Pasal 3


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

Permenaker No. 1 tahun 1980 pasal 26 ayat 1


1) Tangga yang dapat dipindah-pindahkan (portable stepledders) dan tangga kuda-kuda yang dapat dipindah-pindahkan, panjangnya tidak boleh lebih
dari 6 meter dan pengembangan antara kaki depan dan kaki belakang harus diperkuat denganpengaman.

10 Ruang mesin lift Atap ruang lift seperti Cedera karena Sebaiknya Undang Undang No 1 Tahun 1970
dari benda mudah kejatuhan benda dari dilakuakan ayat 3 huruf a.
rusak/runtuh atas penggantian atap Permenaker No. 1 tahun 1980
ruang lift dari yag pasal 8
lebih kokoh

UU No. 01 / 1970 Pasal 3


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

Permenaker No. 1 tahun 1980 pasal 8


Semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang di lantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga
yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.
11 Klinik Pratama APAR di letakkan di atas Kualitas APAR Di beri alas atau Undang Undang No 1 Tahun 1970
lantai dan tidak mudah dapat menurun box APAR dan di ayat 3 huruf a dan b
dilihat letakkan di atas
Ketinggian 1,2 m PERMENAKERTRANS No. PER-
33 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
04/MEN/1980 Pasal 4 ayat 1 dan 6

Undang Undang No 1 Tahun 1970 ayat 3 huruf a dan b


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah , mengurangi dan memadamkan kebakaran.

PERMENAKERTRANS No. PER-04/MEN/1980 Pasal 4 ayat 1 dan 6


1. Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil
serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
6. Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran seperti tersebut dalam lampiran 2.

12 Pos Security APAR Tanpa Sign dan Tidak mengetahui Memberi Tanda Undang Undang No 1 Tahun 1970
ceklist lokasi apar dan Sign Segitiga ayat 3 huruf a dan b
APAR masih Layak Merah dan
Pakai Atau tidak Menambahkan PERMENAKERTRANS No. PER-
Ceklist Bulanan 04/MEN/1980 Pasal 4 ayat 1

Undang Undang No 1 Tahun 1970 ayat 3 huruf a dan b


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah , mengurangi dan memadamkan kebakaran.

PERMENAKERTRANS No. PER-04/MEN/1980 Pasal 4 ayat 1


Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
13 Ruang Pompa Ada genangan air/oli di Rawan terpeleset Dilakukan Undang Undang No 1 Tahun 1970
lantai pembersihan dan ayat 3 huruf a dan l.

34 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
penyediaan APD
untuk Permenakertrans RI No. PER-
membersihkan 01/MEN/ Tahun 1980, Pasal 6;
diarea Rumah Permenaker RI No. 12 Tahun
pompa 2015, Pasal 1, ayat 2;

UU No. 01 / 1970 Pasal 3


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

Permenakertrans RI No. PER-01/MEN/ Tahun 1980, Pasal 6


Kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja
tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.
Permenaker RI No. 12 Tahun 2015, Pasal 1, ayat 2;
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber bahaya, termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
14 Tidak ada petunjuk cara Orang yang tidak Memasang Undang Undang No 1 Tahun 1970
penggunaan APAR yang terlatih akan bingung petunjuk cara ayat 3 huruf a dan m
terpasang. cara penggunaan saat APAR di samping
ada kondisi darurat APAR PERMENAKERTRANS No. PER-
04/MEN/1980 Pasal 14

UU No. 01 / 1970 Pasal 3


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.

PERMENAKERTRANS No. PER-04/MEN/1980


Pasal 14
35 | P a g e
POTENSI
PERATURAN
NO LOKASI HASIL TEMUAN BAHAYA YANG SARAN
PERUNDANGAN
TIMBUL
Petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan jelas.
15 Penerima petir terlihat Potensi penghantaran Mengganti bahan Undang Undang No 1 Tahun 1970
berkarat tidak bekerja penerima ayat 3 huruf a dan o
maksimal. disesuaikan dengan
peraturan yang PERATURAN MENTERI
berlaku. TENAGA KERJA NOMOR PER
02/MEN/1989 pasal 2 ayat 2 butir
c

UU NO 1 TAHUN 1970 pasal 3 Huruf a, o


a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
o. Mengamankan dan memeliharasegala jenis bangunan.
Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. kemampuan perlindungan secara tehnis;
b. ketahanan mekanis;
c. ketahanan terhadap korosi;

36 | P a g e
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Analisa dan observasi online Praktek Kerja Lapangan sebagai
persyaratan kelulusan Calon Ahli K3 Umum di PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat
Malang, dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan, Konstruksi Bangunan, Instalasi
listrik, dan Penanganan kebakaran sudah baik, dibuktikan dengan peralatan yang selalu
dilakukan maintenance.
2. Penerapan K3 Penanggulangan Kebakaran sudah berjalan dengan cukup baik, dibuktikan
dengan tersedianya alat pemadam kebakaran yang memadai, hanya saja aspek-aspek kecil
seperti pemberian sign APAR dan peletakkan APAR harus lebih diperhatikan.
3. Penerapan K3 Konstruksi Bangunan sesuai dengan Undang-undang tentang konstruksi
Bangunan.
4. Adanya Keamanan/ kesesuaian tentang Kelistrikan dan Penyalur Petir
5. Pemasangan peralatan proteksi kebakaran dan fasilitas pemantauan keamanan
6. Layout dan wiring Diagram dan manual Tata laksana kelistrikan dan kebakaran
7. Penyediaan fasilitas P3K dan Rambu / area Titik Kumpul untuk emergency response
Namun di PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Pusat Malang, masih ada
ketidaksesuaian Penerapkan sistem manajemen K3, sehingga masih perlu dilakukan perbaikan
terkait dengan penerapan K3 di tempat kerja, diantaranya adalah :
1. Ketidaksesuaian dalam penataan kabel kelistrikan diatas gedung
2. Ketidaksesuaian dalam penempatan peralatan Kebakaran (APAR) dan uji riksa APAR.
3. Ketidaksesuaian pemakaian alat kerja (tangga) di area gedung/ruangan Tandon air, yang
dapat bergeser sehingga dapat terjadi kecelakaan kerja.

B. SARAN
Dengan selesainya penyusunan Laporan PKL kelompok 2 sebagai akhir dari seluruh
rangkaian kegiatan Pelatihan. Dengan demikian saran – saran yang perlu disampaikan kepada
beberapa pihak yang terkait dalah sebagai berikut:
1. Penerapan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan,

37 | P a g e
guna meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana,terukur, terstruktur dan terintegrasi sehingga bisa menciptakan tempat kerja yang
aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas
2. Penerapan dan penempatan perlatan kerja yang dapat menjamin terciptanya keselamatan
dan kesehatan kerja pada tenaga kerja, sehingga keamanan dan perlindungan tenaga kerja
dapat tercipta.
3. Bagi Peserta Pelatihan dituntut lebih Proaktif dalam mengikuti proses pembelajaran baik
kelas maupun praktek kerja lapangan yang ditandai dengan proses pembelajaran dua arah,
dalam artian peserta lebih kritis dalam menyimak dan menyampaikan pendapatnya.
4. Bagi Penyelenggara agar terus meningkatkan pelayanan dalam memfasilitasi peserta dan
proses Pelatihan khususnya pengadaan materi pelatihan dan fasilitas pembelajaran.
5. Dalam penyajian materi dan kurikulum pembelajaran Ahli K3 Umum diharapkan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi perlu melakukan evaluasi baik terhadap
pemateri – pemateri yang ditunjuk sebagai pelatih maupun Bahan Pembelajaran agar
peserta Pelatihan lebih cepat memahami konsep – konsep K3 secara efisien dan efektif.
6. Bagi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Pusat Malang agar meningkatkan penerapan
K3 di lingkungan kerjanya

38 | P a g e
REFERENSI

1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. UU NO.13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Pemerintah PP. No. 50 Tahun 2012, tentang “Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Elevator dan Eskalator
6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Angkat dan Angkut
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tengki Timbun
8. Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980, tentang Peralatan Konstruksi Bangunan.
9. Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980, tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 02 Tahun 1983, tentang Instalasi alarm kebakaran
automatik.
11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 02 Tahun 1989, Tentang pengawasan Instalasi
Penyalur Petir.
12. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 12 Tahun 2015, Tentang Keselamatan dan
Kesehatan kerja Listrik ditempat kerja.
13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No 31 Tahun 2015, tentang perubahan atas
Permenaker RI No. Per-02/MEN/1989, Tentang pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
14. Peraturan Menteri Perburuhan RI No. 7 Tahun 1964, tentang Syarat Kesehatan Kebersihan
Serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
15. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: Kep-452/M/BW/1996 tentang Pemakaian
Pesawat Angkat dan Angkut Jenis Rental
16. Kepmenaker RI No. Kep-186/MEN/1999, tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat
kerja.
17. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. SE.05/MEN/DJPPK/III/2011
tentang Lisensi/Surat Ijin Operator Pesawat Uap
18. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan kesehatan Kerja; Direktorat
39 | P a g e
Jenderal Pembinaan Pengawasan ketenagakerjaan dan keselamatan dan kesehatan kerja.
Direktorat pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja Kementerian Ketenagakerjaan
R.I
19. Modul Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kera Umum (AK3U).

40 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai