Anda di halaman 1dari 125

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN

A. Deskripsi Setting dan Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Anjir Serapat Muara

1.3 yang beralamatkan di jalan Anjir Serapat Muara 1, Kelurahan Anjir Muara 1,

Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan,

Kode Pos 70564. Letak sekolah ini cukup strategis karena berada di lingkungan

pemukiman masyarakat dan didukung oleh akses jalan yang baik dan tidak jauh

dari jalan utama.

1. Gambaran Umum Tentang Sekolah

Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Anjir

Serapat Muara 1.3 pada semester II (dua) tahun ajaran 2017/2018. Sekolah ini

memiliki status negeri dan beralamat di jalan Anjir Serapat Muara 1, RT. 7,

Kelurahan Anjir Serapat Muara 1, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito

Kuala. Suasana sekolah cukup mendukung pembelajaran meski letak sekolah

yang berada di pedesaan. Sekolah ini dikelililngi oleh pagar kayu setinggi 1

meter. Sekolah ini memiliki satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu

perpustakaan serta halaman sekolah yang biasa dipakai para siswa melaukan

kegiatan (berolahraga dan upacara).

Kegiatan sekolah berlangsung dari pukul 08.00, dimulai dengan

kegiatan rohani seperti membaca surah pendek dan doa. Selanjutnya sampai

1
dengan pukul 12.30 kegiatan belajar berlangsung untuk siswa kelas tinggi,

kecuali hari jumat dan sabtu kegiatan belajar mengajar berakhir lebih cepat.

2. Gambaran Umum Tentang Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dikelas 5 semester II SDN

Anjir Serapat Muara 1.3 tahun ajaran 2017/2018. Ukuran ruang kelas

berukuran sedang untuk menampung 26 orang siswa yang terdiri dari 15

siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Keadaan kelas 5 dengan bangunan

permanen, lantainya terbuat dari kayu dengan pintu dan jendela yang bisa

dibuka untuk sirkulasi udara. Kelas juga memakai satu jipas angin. Jumlah

kursi dan meja yang tersedia sudah mencukupi untuk siswa, untuk meja guru

satu buah. Tersedia pula papan tulis berwarna putih beserta spidol hitam,

penghapus papan tulis. Didekat meja guru tersedia sebuah lemari tertutup

untuk menyimpan buku-buku, hasil karya siswa, dan barang-barang keperluan

kelas. Dinding-dinding dihiasi beberpa gambar pahlawan, kata-kata motivasi,

hasil kerajinan tangan siswa berupa pedang yang terbuat dari kayu dan

gambar peta buatan siswa dan beberpa pernak pernik buatan siswa. Bunga-

bunga hidup dan bunga hias yang setiap hari dirawat oleh penghuni kelas pun

disediakan diluar kelas untuk memberikan kenyamanan dalam kegiatan

belajar mengajar sehari-hari.

3. Gambaran Hasil Belajar Siswa

2
Secara umum hasil mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Anjir

Serapat Muara 1.3 cukup baik. Namun, pada keterampilan menulis puisi bebas

masih kurang. Siswa kesulitan dalam menulis puisi bebas dimana mereka

belum terbiasa mengungkapkan pikiran dalam dalam tulisan yang

mengakibatkan mereka tidak bisa menentukan apa yang akan mereka tulis.

Hal ini dilihat berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, observasi dan dari

data nilai tugas siswa pada tahun ajaran 2016/2017 hasil belajar siswa pada

semester 2 dimana dari 26 siswa hanya 8 siswa (30,76%) yang mencapai

KKM, sedangkan sedangkan 18 siswa (69,23%) tidak mencapai KKM.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SDN Anjir Serapat

Muara 1.3 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 68. Dilihat dari data

tersebut membuktikan bahwa kemampuan menulis puisi bebas masih sangat

rendah.

4. Masalah Dalam Pembelajaran

Masalah-masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran dikelas

adalah berasal dari beberapa faktor diantaranya yang didasarkan pada

pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru terbatas pada metode-

metode konvensional yang menempatkan siswa sebagai objek pembelajaran

yang lebih berperan sebagai penerima informasi yang pasif dan kaku.

Kemudian faktor, siswa berkesulitan dalam mengemukakan pendapat/ide

untuk dijadikan sebuah tulisan puisi bebas, dan kurangnya minat serta

3
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta kemampuan siswa dalam

memahami ataupun menguasai konsep menulis puisi. Hal ini disebabkan

karena sumber belajar dan media pembelajaran yang diberikan dalamkegiatan

belajar mengajar kurang menarik minat siswa.

Apabila masalah ini dibiarkan terus-menerus maka akan

mengakibatkan hasil belajar siswa pada bidang studi Bahasa Indonesia

khususnya materi menulis puisi bebas akan mengalami penurunan yang

berdampak negative bagi siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut maka

dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas 5 SDN Anjir Serapat Muara 1.3 dengan menggunakan

kombinasi model pembelajaran Think Pair Share, Consept Sentence dan

Example Non Example.

B. Persiapan Penelitian

1. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi ini meliputi :

a. Membuat surat permohonan izin penelitian yang diajukan kepada Ketua

Pengelola Program PG-PSD FKIP Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin, hal ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh dosen

pembimbing yaitu Bapak Drs. H. Mahmudin, M.Pd.

b. Berdasarkan surat permohonan izin penelitian tersebut Ketua Pengelola

Program PG-PSD Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

4
memberikan surat pengatar tanggal 10 April 2018 dengan nomor : 0949/

UN8.1.2.5.3/ KM/ 2018 yang ditunjukan kepada Dinas Sosial, Kesatuan

Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Barito Kuala.

c. Atas dasar surat pengantar tersebut, maka diberikanlah nomor surat 070 /

073 /Kesbangpol tertanggal 12 April 2018 dengan perihal izin Penelitian

Tindakan Kelas di kelas 5 SDN Anjir Serapat Muara 1.3.

d. Berdasarkan surat izin penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

(Kesbangpol) Bariton Kuala maka diberikanlah surat dari kepala sekolah

SDN Anjir Serapat Muara 1.3 dengan nomor : 421.1 / 619 / 05-12/ SD-

ASM. 13 yang bertanggal 12 April 2018 untuk melaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas di kelas 5 SDN Anjir Serapat Muara 1.3.

2. Persiapan Perlengkapan Penelitian

Adapun persiapan penelitian yang dilakukan peneliti yaitudengan

menyiapkan media dan alat pembelajaran yang akan digunakan selama

penelitian dan menyiapkan soal LKK dan LkS untuk evalusi/penilaian

pembelajaran.

3. Persiapan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan dua kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk setiap kali pertemuan.

Jadwal kegiatan penelitian ini yakni sebagai berikut :

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Siklus II

5
No Hari / Tanggal Siklus Pertemuan Jumlah Kegiatan Penilaian
Jam
1 Senin, 16 April Tindakan Evaluasi
1 2
2018 PMB 1
I
2 Senin, 23 April Tindakan Evaluasi
2 2
2018 PMB 2
3 Rabu, 02 Mei Tindakan Evaluasi
1 2
2018 PMB1
II
4 Rabu, 09 Mei Tindakan Evaluasi
2 2
2018 PMB 2

4. Penujukan Observer

Berdasarkan surat yang bernomor 421.1 / 624 / 05-12 / SD-ASM. 13,

Bapak H. Husin, S.Pd., SD selaku Kepala Sekolah menunjuk Bapak Ramdan

Hadi, S.Pd., I untuk menjadi observer. Hal ini dilakukan untuk memudahkan

peneliti meminta data-data yang berkaitan dengan siswa kelas5 dan beliau

adalah guru yang memiliki penglaman dan pengetahuan yang dapat digunakan

untuk mengobservasi peneliti.

SebelumMelakukan praktik PTK, peneliti menyerahkan berkas

kegiatan yang akan dilakukan selama penelitian kepada observer. Hal ini

untuk mengetahui aktivitas guru dalammengajar dan aktivitas siswa selama

pembelajaran.

C. Pelaksanaan Tindakan Kelas

1. Siklus I

6
Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dengan jadwal pelaksanaan

kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama 2 x 35 menit pada hari senin

16 April 2018 dan pada pertemuan kedua pada hari senin 23 April2018.

a. Pertemuan 1

1) Skenario Kegiatan

Berdasarkan scenario tindakan yang telah direncanakan pada

tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, maka

peneliti mempesiapkan hal-hal sebagai berikut :

a) Guru menyusun rencana pembelajaran pada pertemuan 1 dengan

materi menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman yang

tidak menyenagkan.

b) Guru menyiapkan media berupa gambar pengalaman yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

c) Guru merancang pembagian kelompok belajar siswa secara

heterogen, yang setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang.

d) Guru menyiapakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi

perintah untuk menuliskan sebuah puisi bebas berdasarkan

penulisan yang memperhatikan beberapa aspek penilaian.

e) Guru mempersiapakan lembar pengamatan aktivitas guru dan

lembar pengamatan aktivitas siswa.

f) Guru mempersiapakan soal evaluasi siklus I pertemuan 1.

7
2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pada pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan materi menulis puisi bebas menggunakan

kombinasi model pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence

dan Example Non Example dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kegiatan Awal

Guru memasuki ruangan kelas dengan mengucapkan salam

kemudian mengkondisikan kelas, yaitu dengan menyiapkan

kelas/ruangan belajar, alat, bahan dan media pembelajaran, serta

mengkondisikan siswa untuk siapa belajar (mengambil sampah di

bawah meja masing-masing). Kemudian, guru mempersilakan

siswa untuk berdo’a bersama dan guru memeriksa kehadiran siswa

dan kesiapan siswa dalam belajar (menyiapkan buku pelajaran dan

bahan-bahan yan relavan dengan pembelajaran). Sebelum

membuka pelajaran guru terlebih dahulu melakukan apersepsi

dimana mengaitkan pembelajaran yang akan dipelajari dengan

kondisi peristiwa yang sedang ramai dibahas di dunia masyarakat.

Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

disampaikan serta menyampaikan cakupan materi yang akan

dipelajari pada hari itu. kemudian guru juga menyampaikan

langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.

8
b. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai

kepada siswa. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar

kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran gambar

pengalaman yang menyenangkan dan gambar pengalaman yang

tidak menyenangkan. Guru menunjuk/memanggil siswa secara

bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi

urutan logis. Langkah ini guru mempersilakan 10 siswa yang cepat

mengangkat tangan untuk maju kedepan memasang gambar yang

telah disediakan. Guru meminta siswa untuk berpikir tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru.

Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok

terdidri dari 5-6 orang, dimana anggota kelompok memiliki

kemampuan akademik yang berbeda-beda (tinggi, rendah, dan

sedang). Jika mungkin anggota kelompok mempunyai budaya atau

suku yang berbeda serta memperhatikan gender.

Guru memimpin pleno diskusi kecil, mendiskusikan

wacana yang diberikan guru. Pada langkah ini guru membagikan

cerita yang berkaitan pengalaman yang tidak menyenangkan dan

meminta siswa untuk membuat puisi berdasarkan pengalaman

9
yang tidak menyenangkan. Tiap kelompok mempersentasikan hasil

diskusi kelompok.

Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi

yang disajikan dan mengarahkan pokok permasalahan dan

menambah materi yang belum diungkapkan siswa. Tiap kelompok

diarahkan membuat beberapa kalimat menggunakan beberapakata

kunci yang diberikan secara berpasangan (kelompok 2 orang)

mengutarakan pikirannya masing-masing.

c. Kegiatan Akhir

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran, guru memancing-mancing siswa dengan beberapa

pertanyaan yang merupakan inti dari pembelajaran. Guru

mengakhiri kegiatan pembelajaran dan bersama-sama berdoa

untuk pulang.

3) Hasil Observasi

a. Observasi Aktivitas Guru

Adapun aktivitas guru didapat dari pengamatan observer

terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti

dalam melaksanakan tindakan kelas dengan kombinasi model

pembelajaran Think Pait Share, Concept Sentence dan Example

Non Example. Pengamatan dilakukan observer selama proses

10
kegiatan pembelajaran yaitu 2 x 35 menit pada siklus I pertemuan

1.

Hasil pengamatan aktivitas guru siklus I pertemuan 1 dapat

dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.1 Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1

Perolehan
No Aspek Penilaian
Skor
1 Guru menyapaikan tujuan kompetensi yang ingin
4
dicapai.
2 Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-
4
gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
3 Guru menunjuk/memanggil siswa secara
bergantian memasang/mengurutkan gambar- 2
gambar menjadi ururtan logis.
4 Siswa diminta untuk berpikir tentang
2
mater/permasalahan yang disampaikan guru.
5 Guru membentuk kelompok yang anggotanya 5-6
2
orang siswa secara heterogen.
6 Guru memimpin pleno diskusi kecil,
2
mendiskusikan wacana yang diberikan oleh guru.
7 Mempersentasikan/membacakan hasil diskusi
2
kelompok.
8 Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai
materi yang disajikan dan mengarahkan pokok
3
permasalahan dan menambahkan materi yang
belum diungkapkan siswa.
9 Tiap kelompok diarahkan membuat beberapa
kalimat dengan menggunakan kata kunci yang
3
diberiakan secara berpasangan (kelompok 2 orang)
mengutarakan hasil pikirannya masing-masing.
10 Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama 3
Jumlah Total Skor 27
11
Kategori Baik

Kriteria Aktivitas Guru

No. Skor Kategori


1 34 - 40 Sangat Baik
2 26 – 33 Baik
3 18 – 25 Cukup Baik
4 10 - 17 Kurang Baik
Keterangan :

Skor 1 = Kurang Baik

Skor 2 = Cukup Baik

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

Berdasarkan table di atas maka dapat diketahui total

perolehan skor dari aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1

sebesar 27 dengan persentasi 67,5 % termasuk kriteria “Baik”.

Memperjelas hasil observasi aktivitas guru pada siklus I

pertemuan 1, berikut ini disajikan pula hasil analisis tiap aspek

guru pada siklus I pertemuan1. Hasil analisis tiapaspek sebagai

berikut :

Pada aspek satu guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai mendapatkan skor 4, berdasarkan observasi

guru sudah dapat menyapaikan kedalaman materi kepada siswa,


12
memberikan gambaran ilustrasi tentang proses pembelajaran

dengan menyampaikan apa saja yang harus dikuasai siswa dan

memberikan motivasi dengan membuka wawasan siswa mengenai

materi yang akan dipelajari.

Pada aspek kedua guru menunjukkan gambar berupa dua

gambar pengalaman yang berkaitan dengan materi pembelajaran

yaitu pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan

mendapatkan skor 4 pada berdasarkan hasil observasi guru sudah

menunjukkan beberapa gambar yang berkaitan dengan materi,

memberikan ilustrasi dengan bercerita mengenai keadaan yang ada

digambar kemudian menyebar pandangan dan mendekati siswa

untuk memancing siswa memperhatikan gambar dan membuka

wawasan siswa untuk mengamati gambar dan memberikan

pertanyaan mengenai gambar.

Pada aspek ketiga guru memanggil/menunjuk siswa secara

bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi

urutan logis mendapatkan skor 2 dalam aspek ini guru telah

memanggil siswa yang mengacungkan tangan dengan cepat

dengan memberikan motivasi yang lebih kepada siswa yang

kurang berminat namun belum memberikan kesempatan

kesempatan siswa untuk memasang/mengurutkan gambar dengan

13
acak dan memberikan respon positif atas kegiatan yang dilakukan

siswa.

Pada aspek yang keempat guru meminta siswa berpikir

tentang mater/permasalahan yang disampaikan guru mendapatkan

skor 2 pada aspek ini guru sudah meminta tanggapan siswa untuk

memberikan tanggapan mengenai materi kemudian memberikan

beberapa pertanyaan yang memencing siswa untuk dapat

memberikan tanggapan tetapi guru belum memberikan tanggapan

posistif kepada siswa yang sudah memberikan pemikirannya

mengenai objek/gambar agar bisa membuka wawasan siswa

mengenai materi.

Pada aspek kelima guru membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 orang siswa secara heterogen mendapatkan skor

2 berdasarkan observasi yang terjadi dikelas guru sudah membagi

siswa secara heterogen kemudian guru membagi kelompok dengan

tertib namun belum bisa menyusun posisi duduk dengan cepat

tanpa membuang-buang dan juga pembagian kelompok dengan

jumlah yang belum pas karena ada siswa yang tidak hadir dalam

pembelajaran tidak sesuai persiapan yang disiapkan sebelumnya.

Pada aspek keenam guru memimpin pleno diskusi

kelompok kecil mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 2

14
guru sudah memberikan beberapa cerita yang berkaitan dengan

materi kemudian memberikan beberapa pertanyaan yang membuat

siswa terinspirasi mengenai materi agar kemudian dapat

dituangkan dalam bentuk tulisan puisi tetapi belum

mengungkapkan pengalaman siswa untuk dapat dijadikan sebuah

tulisan puisi dan belum memberikan beberapa contoh pengalaman

yang dapat dijadikan sebuah puisi.

Kemudian pada aspek ketujuh guru memimpin diskusi

kelompok, mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 2 pada

tahapan ini guru sudah memipin diskusi dengan memberikan

beberapa peristiwa yang dapat dituliskan menjadi puisi kemudian

guru sudah memancing siswa mengungkapkan penglamannya tapi

kurang memberikan semangat dan memancing antusias siswa agat

terlibat dan memperhatiakan kegiatan diskusi dengan baik dan

belum dapat memberikan ilustrasi dan arahan mengenai

keterkaitan materi dengan media yang digunakan.

Pada aspek kedelapan guru menyajikan beberapa kata

kunci sesuai materi dan mengarahkan pada pokok permasalahan

dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa

mendapatkan skor 3 guru sudah memancing siswa

mengembangkan kata kunci yang diberikan dengan memberikan

15
motivasi kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan/pikirannya

kedalam sebuah puisi dan guru memberikan respon positif

terhadap tulisan siswa mengenai pengalamannya namun guru

belum bisa memberikan gambaran dan membuka wawasan siswa

melalui kata yang terdapat pada kata kunci.

Pada aspek sembilan guru mengarahkan siswa untuk

membuat kalimat menggunakan kata kunci yang diberikan secara

berpasangan dan mengarahkan siswa mengutarakan hasil

pikirannya masing-masing guru mendapatkan skor 3 disini guru

sudah mengarahkan dengan memberikan penjelasan mengenai apa

saja yang harus diperhatikan ketika menulis puisi kemudian

memberikan beberapa ungkapan yang dapat mendorong siswa agar

termotivasi dan memancing pengalaman/peristiwa baik yang

menyenangkan ataupun tidak menyenangkan kedalam sebuah puisi

namun belum dapat mengaitkan kata kunci dengan apa yang akan

ditulis kedalam sebuah puisi.

Dan pada aspek sepuluh guru membuat kesimpulan

bersama siswa pada aspek ini mendapatkan skor 3 pada aspek ini

guru telah memberikan kesimpulan mengenai apa yang telah

dipelajari kemudian mempersilakan kepada siswa yang ingin

memberikan kesimpulan dan memberikan motivasi kepada siswa

16
namun belum memanggil siswa secara bergantian untuk

memberiak kesimpulan.

b. Observasi Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan atau observasi aktivitas siswa yang

didapatkan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung pada

siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

Secara Klasikal

SA A CA KA
Klasikal
No Aspek F F ∑FX
F F FX F F FX (%)
X X
1 A 17 68 6 18 2 4 0 0 90 92
2 B 7 28 10 30 8 16 0 0 74 68
3 C 2 8 13 39 10 20 0 0 67 60
4 D 1 4 11 33 11 22 2 2 61 60
5 E 0 0 7 21 16 32 2 2 55 0
Jumlah 27 47 47 4 347 280
Rata-rata 69,4
FX
Rata-rata 56 %
Klasikal

Keterangan Aspek yang Diamati :

A = Antusias siswa dalam memasang/mengurutkan gambar

B = Keaktifan siswa dalam berdiskusi mendiskusikan objek

17
C = Keaktifan siswa menanggapi hasil laporan diskusi kelompok

lain

D = Kemampuan siswa dalam menggunakan kata kunci secara

berpasangan

E = Keaktifan siswa dalam memberikan kesimpulan mengenai

pembelajaran hari ini.

Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

No. Skor Persentase Kategori


1 17 – 20 81% - 100 % Sangat Aktif
2 13 – 16 61% - 80% Aktif
3 9 – 12 41% - 60% Cukup Aktif
4 5-8 21% - 40% Kurang Aktif

Jumlah secara klasikal :

Jumlah siswa aktif dan sangat aktif


×100
Jumlah seluruh siswa

17
: ×100 %
25
: 68 %

Berikut ini adalah hasil analisis dari tiap aspek aktivitas

siswa yang diamati pada siklus I pertemuan 1 :

Pada siklus I pertemuan 1 dapat diketahui bahwa

keterlibatan aktivitas siswa mencapai 68 % secara klasikal dan

18
sudah mendapat kriteria “Aktif”. Pada beberapa aspek harus lebih

ditingkatkan keaktifan siswa walaupun termasuk kategori aktif

namun keaktifan siswa harus lebih ditingkatkan sebab keaktitifan

siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang bersangkutan.

Aspek A antusias siswa dalam mengurutkan/memasang

gambar mendapatkan skor 4 sebanyak 17 orang. Hal ini dapat

dilihat ketika proses belajar berlangsung siswa sudah mengurutkan

gambar secara bergantian dengan antusias yang baik kemudian

dapat memberikan penjelasan mengenai maksud dari gambar dan

siswa memberikan respon positif terhadap materi yang dipelajari.

Mendapatkan skor 3 sebanyak 6 orang dikarenakan siswa sudah

mengurutkan gambar secara bergantian dengan antusias dan

kemudian mereka sudah dapat menjelaskan maksud dari gambar

namun belum terlihat membeikan respon yang positi terhadap

materi yang dipelajar sedangkan skor 2 sebanyak 2 orang

dikarenakan ada siswa yang sudah menurutkan gambar dengan

antusias namun belum dapat memberikan penjelasan mengenai

maksud dari gambar yang mereka pasang .

Aspek B keaktifan siswa dalam berdiskusi mendiskusikan

objek/gambar skor 4 sebanyak 7 orang, hal initerlihat ketika proses

belajar siswa terlihat antusias ketika berdiskusi, aktif


19
mengemukakan pendapatnya masing-masing dan bekerjasama

mendiskusikan gambar/wacana yang diberikan oleh guru, skor 3

sebanyak 10, orang terlihat dari observasi ketika berdiskusi ada

siswa yang sudah aktif dalam diskusi mengemukakan pendapatnya

masing-masing namun belum mau bekerjasama mendiskusikan

tugas kelompok yang diberikan dan skor 2 sebanyak 8 orang anak,

terlihat ketika berdiskusi siswa terlihat antusias, aktif dalam

diskusi tapi tidak berani mengemukakan pendapatnya masing-

masing dan belum bekerjasama ketika berdiskusi.

Aspek C keaktifan siswa menanggapi hasil laporan diskusi

kelompok lain skor 4 sebanyak 2 orang dikarenakan pada saat

menanggapi hasil kerja siswa menanggapi dengan semangat,

berinisiatif dengan kompak bersama anggota kelompoknya untuk

memberi tanggapan dari hasil diskusi temannya, skor 3 sebanyak

13 orang pada saat menanggapi siswa terlibat dalam kegiatan

menanggapi hasil diskusi dengan semangat tetapi belum kompak

dengan anggota kelompoknya sendiri sehingga pendapat pun

berbeda-beda. Skor 2 sebanyak 10 orang karena beberapa siswa

yang tidak semangat dalam menanggapi hasil diskusi temannya

kemudian memberikan tanggapan dengan kurang tepat.

20
Aspek D kemampuan siswa dalam menggunakan kata

kunci secara berpasangan skor 4 sebanyak 1 orang yang terlihat

membuat puisi dengan penuh motivasi mengembangkan kata kunci

yang diberikan guru dan saling berbagi pendapat dengan pasangan

saling bekerjasama membuat sebuah puisi dari kata kunci yang

diberikan. Skor 3 sebanyak 11 orang terlihat ada beberapa anak

yang menulis puisi dengan penuh motivasi mengembangkan kata

kunci yang diberikan guru dan saling berbagi pendapat namun

kerjasama kurang terlihat diantara siswa. Skor 2 sebanyak 11

dimana ada siswa yang membuat puisi dengan penuh motivasi

mengembangkan kata kunci yang diberikan guru tetapi tidak saling

berbagi pendapat dengan temannya dan belum bekerjasama. Skor 1

sebanyak 2 orang dimana siswa sudah menulis puisi dengan penuh

motivasi namun belum bisa mengembangkan kata kunci yang

diberikan tidak berbagi pendapat dengan temannya dan belum

bekerja sama dengan pasangannya.

Aspek E aktivitas siswa membuat kesimpulan skor 3

sebanyak 7 orang dimana ada beberapa siswa yang memberikan

kesimpulan dengan disiplin dan penuh antusias, semangat. Skor 2

sebanyak 16 orang dimana ketikan diminta memberikan

kesimpulan siswa sudah displin dan antusias namun belum

21
semangat untuk memberikan kesimpulan dari hasil pembelajaran

kemudian skor 1 sebanyak 2 orang siswa memberikan kesimpulan

dengan tidak disiplin kurang semangat dan belum memiliki

motivasi yang tinggi untuk memberikan kesimpulan hasil

pembelajaran.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan

aktivitas siswa juga harus ada perbaikan untuk pertemuan 2 di

siklus I

30

25 0 0 0
2 2 2

8
20 6 10
11
KA
15 16 CA
A
10 SA
10
17 13
11
5
7 7
2 1
0 0
Aspek A Aspek B Aspek C Aspek D Aspek E

Gambar 4.1 Grafik Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

b. Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar siswa di siklus I pertemuan 1

pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas dapat

diuraikan sebagai berikut :

22
1. Nilai Hasil Evaluasi Individu

Berdasarkan test evaluasi individu siklus I pertemuan 1,

maka data nilai tes evaluasi soal dapat dilihat pada table

berikut ini :

Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1

No Nilai Frekuensi Persentase nxf Keterangan


(n) (f) (p) Tuntas Tidak
Tuntas
1 81 2 8 162 √
2 75 14 56 1050 √
3 69 2 8 138 √
4 62,5 2 8 125 √
5 56 5 20 280 √
Jumlah 25 100% 1755
Rata-Rata - - 70,2

Keterangan :

Kolom capaian hasil belajar seorang siswa dinytakan tuntas

jika nilai yang diperolehnya >70.

Dari table 4.3 dapat diketahui bahwa rentang nilai

ketuntasan belajar siswa diperoleh dari nilai 56 sampai 81. Siswa

mendapatkan nilai terendah yaitu memperoleh nilai 56 sebanyak 5

orang dengan persentase 20 % dengan keterangan tidak tuntas,

siswa yang memperoleh nilai 62,5 sebanyak 2 orang dengan

persentase 8 % dengan keterangan tidak tuntas, siswa memperoleh

23
nilai 69 sebanyak 2 orang dengan persentase 8 % dengan

keterangan tidaktuntas, kemudian siswa yang memperoleh nilai 75

sebanyak 14 orang dengan persentase 56 % dengan keterangan

tuntas dan siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebanyak 2

orang dengan persentase 8 % dengan keterangan tuntas.

Berdasarkan data hasil belajar siswa pada tabel4.3 tersebut,

maka data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I pertemuan 1

dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.4 Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa

Siklus I Pertemuan 1

Ketuntasan Belajar
Tuntas Tidak Tuntas
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
16 64 % 9 36 %

Dari table 4.4 diatas, hasil belajar siswa belum dapat

dikatakan berhasil,karena jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≤

70 belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM)

yang ditentukan hanya berjumlah 16 orang dan masih belum

mencapai 80 % dari jumlah siswa. Ketuntasan Klasikal hasil

belajar siswa yang diperoleh hanya 64 %.

24
Adapun untuk mengetahui hasil belajar siswa lebih

jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Siklus I Pertemuan 1
Tuntas Tidak Tuntas

36%

64%

Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Klasikal Siklus I Pertemuan 1

2. Nilai Hasil Evaluasi Kelompok

Hasil kerja kelompok siswa dapat dilihatdari hasil tugas

kerja kelompok secara tertulis yaitu sebagai berikut ini :

Tabel 4.5 Nilai Hasil Kerja Kelompok Siklus I Pertemuan 1

No. Kelompok Skor


1 Kelompok 1 69
2 Kelompok 2 75
3 Kelompok 3 81
4 Kelompok 4 69
5 Kelompok 5 75

Dari table 4.5 dapat diketahui bahwa hasil belajar

kelompok dalam menuliskan sebuah puisi berdasarkan


25
pengalaman dari 5 kelompok sudah ada kelompok yang

mendapatkan nilai yang memenuhi KKM yaitu sebanyak 2

kelompok, sedangkan 3 kelompok berikutnya belum

memenuhi KKM.

Semua itu dapat digambarkan pada grafik sebagai

berikut :

82

80

78

76

74
Kelompok 5
72 Kelompok 4
81
Kelompok 3
70 Kelompok 2
75 75 Kelompok 1
68

66
69 69
64

62
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

Gambar 4.3 Grafik Nilai Hasil Kerja Kelompok Siklus I

Pertemuan 1 Model Think Pair Share, Concept Sentence dan

Example Non example.

4) Refleksi

a. Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru yang dinilai oleh

observer pada siklus I pertemuan 1 ini mendapatkan kategori


26
“Baik” dengan pencapaian skor 27 dengan persentase 67,5 %.

Namun pencapaian yang diperoleh guru peroleh masih belum

mencapai indikator ketuntasan aktivitas guru yang ditetapkan

yakni harus berada pada kategori Sangat Baik (85 % - 100 %).

Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan dan peningkatan cara

pengajaran yang dilakukan agar mencapai kategori yang

diinginkan.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer aspek

yang harus lebih ditingkatkan oleh peneliti antara lain

Aspek ketiga guru menunjuk/memanggil siswa secara

bergantian mengurutkan/memasang gambar mendapatkan skor 2

dikarenakan guru belum memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengurutkan gambar seacara acak dan juga guru tidak

mendekati siswa tanpa memandang siapa yang terlibat dan belum

memberikan respon positif atas kegiatan yang dilakukan siswa.

Aspek keempat guru meminta siswa berpikir tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru mendapatkan skor 2

dikarenakan pada saat pembelajaran guru belum melepar beberapa

pertanyaan yang dapat memancing siswa agar berpikir mengenai

materi dan guru belum dapat memberikan pertanyaan yang dapat

membuka wawasan siswa mengenai materi. Jadi untuk pertemuan

27
selanjutnya guru harus lebih bisa memberikan pertanyaan yang

dapat memancing dan membuka wawasan siswa terhadap materi.

Kemudian di aspek kelima guru membentuk kelompok

yang anggotanya 4-5 orang siswa secara heterogen mendapatkan

skor 2 dikarenakan pada saat membentuk kelompok guru belum

bisa membagi kelompok dengan jumlah yang pas dan guru juga

belum bisa menyusun posisi duduk dengan cepat dan sigap tanpa

membuang-buang waktu. Jadi sebagai bahan perbaikan untuk

pertemuan berikutnya guru harus bisa mempersiapkan pembagian

kelompok, apalagi bila ada siswa yang tidak hadir dimana hal

tersebut tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Pada aspek keenam guru memipin pleno diskusi kecil,

mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 2 dikarena pada

saat memimpin pleno diskusi kecil guru belum bisa memancing

siswa untuk mengungkapkan pengalamannya untuk dituangkan

kedalam tulisan dan guru belum dapat memberikan contoh

pengalaman yang dapat dijadikan sebuah puisi. Perbaikan untuk

pertemuan berikutnya guru harus bisa memancing pengalaman

yang pernah dialami siswa untuk dapat dijadikan sebuah tulisan

puisi dan bisa memberikan beberapa contoh pengalaman yang

dapat dituliskan menjadi sebuah puisi.

28
Aspek ketujuh guru memimpin diskusi kelompok,

mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 2 dikarenakan

pada diskusi didalam kelompok guru belum bisa memancing

antusias siswa untuk tetap terlibat dan memperhatikan kegiatan

yang dilakukan kelompok dan guru belum terbiasa memberikan

ilustrasi dan arahan mengenai keterkaitan materi dengan media

yang digunakan. Perbaikan untuk pertemuan berikutnya guru harus

lebih bisa memberi semangat kepada siswa yang tidak terlalu aktif

dalam diskusi dan lebih bisa memberikan ilustrasi dan arahan

menggunakan media.

Pada aspek kedelapan guru menyajikan beberapa kata

kunci sesuai dengan materi dan mengarahkan pada pokok

permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan

siswa mendapatkan skor 3 dikarenakan pada penyajian kata kunci

guru belum bisa memberikan gambaran dan membuka wawasan

siswa melalui kata yang terdapat dari kata kunci.

Aspek kesembilan guru mengarahkan siswa untuk

membuat kalimat dengan kata kunci yang diberikan secara

berpasangan dan mengarahkan siswa mengutarakan hasil

pemikirannya masing-masing mendapatkan skor 3 dikarenakan

pada aspek ini guru belum mengaitkan kata kunci dengan apa

29
yang akan dituliskan oleh siswa agar dapat menjadi inspirasi dalam

menulis.

Aspek kesepuluh guru membuat kesimpulan bersama siswa

mendapatkan skor 3 dikarenakan guru belum memanggil beberapa

siswa untuk memberikan kesimpulan menganai pembelajaran, jadi

untuk pertemuan berikutnya diharapakan agar guru bisa

memberikan kesempatan lebih kepada siswa.

Sedangkan untuk aspek penilaian yang lain sudah

mendapatkan skor 4. Penilaian ini pun harus tetap ditingkatkan

atau diperbaiki lagi oleh peneliti untuk mencapai indikator

ketuntasan aktivitas guru yaitu sangat baik.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa secara klasikal dikategorikan “Aktif”

dengan persentase siswa “Aktif” dan “Sangat Aktif” adalah 65,38

%. Pada pertemuan ini ada 7 orang atau 28 % siswa yang “Sangat

Aktif, 10 orang 40 % siswa yang “Aktif”, 6 orang atau 24 % siswa

yang “Cukup Aktif” dan 2 orang siswa 8 % siswa “Kurang Aktif”.

Ketercapaian hasil aktivitas siswa yang belum mencapai

indikator keberhasilan tersebut terjadi karena ada beberapa aspek

yang mayoritas siswa mendapat capaian “Aktif” bahkan “Cukup

Aktif” dan “Kurang Aktif”. Hal ini jelas mempengaruhi akumulasi

30
persentase semua aspek dari setiap siswa yang ada untuk dapat

mencapai kriteria “Aktif” dan “Sangat Aktif”.

Aspek C yakni keaktifan siswa dalam memberikan

tanggapan mengenai hasil diskusi temannya, saat proses

pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang sudah

memberikan tanggapan dengan baik namun ada beberapa siswa

yang memberikan tanggapan namun tidak sependapat dengan

kelompoknya sendiri maka dari itu perbaikan yang harus dilakukan

oleh guru untuk pertemuan berikutnya adalah dengan

meningkatkan keterlibatan siswa ataupun keaktifannya dalam

mennaggapi hasil diskusi.

Aspek D yakni kesiapan siswa dalam membuat kalimat dari

kata kunci yang diberiakan guru pada aspek ini beberapasiswa

belum mengerti bagaimana mengembangkan kata kunci menjadi

sebuah kalimat puisi yang puitis, maka dari itu guru harus lebih

bisa membuka wawasan siswa agar dapat mengembangkan kata

kunci yang diberikan oleh guru.

Aspek E yakni aktivitas siswa memberikan kesimpulan

bersama guru pada aspek ini guru belum memanggil siswa secara

acak karena terlihat siswa belum terbiasa memberikan kesimpulan

ketika akhir pembelajaran oleh sebab itu perbaikan dipertemuan

31
selanjutnya dengan memberikan motivasi dan pengetahuan lebih

kepada siswa agar bisa memberikan kesimpulan diakhir

pembelajaran berlangsung.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar dengan kelompok siklus I pertemuan 1 ini

hasil LKK yang diperoleh hanya ada 3 kelompok yang tuntas

dengan nilai > 70 yaitu kelompok 2, 3, dan 5.

Hasil belajar siswa secara individu yang diperoleh pada

siklus I pertemuan 1 ini terdapat 16 orang siswa yang telah tuntas

belajar karena mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70 dan ada 14

orang siswa yang nilainya di bawah dari KKM. Pencapaian

ketuntasan klasikal sebesar 64 % dengan rata-rata nilai 70,2. Jadi

diharapakan pada pertemuan berikutnya guru dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dengan meningkatkan aktivitas guru dan siswa

yang akan berpengaruh pada keberhasilan dari hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas, upaya yang dapat dilakukan

guru pada kegiatan pembelajaran berikutnya adalah dengan

memperdalam materi dengan mengoptimalkan materi dengan

media yang digunakan, memperbanyak tanya jawab dan interaksi

yang dapat membantu siswa memnuliskan pengalamannya

kedalam sebuah tulisan puisi. Kemudian memberikan durasi

32
pengerjaan tes evaluasi di perpanjang agar nantinya lebih efektif

dan optimal hasil belajar yang didapatkan.

b. Pertemuan 2

1) Skenario Kegiatan

Berdasarkan scenario tindakan yang telah direncanakan pada

tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, maka

peneliti mempesiapkan hal-hal sebagai berikut :

a) Guru menyusun rencana pembelajaran pada pertemuan 2 dengan

materi menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman yang

tidak menyenagkan.

b) Guru menyiapkan media berupa gambar pengalaman yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

c) Guru merancang pembagian kelompok belajar siswa secara

heterogen, yang setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang.

d) Guru menyiapakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi

perintah untuk menuliskan sebuah puisi bebas berdasarkan

penulisan yang memperhatikan beberapa aspek penilaian.

e) Guru mempersiapakan lembar pengamatan aktivitas guru dan

lembar pengamatan aktivitas siswa.

f) Guru mempersiapakan soal evaluasi siklus I pertemuan 2.

33
2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pada pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan materi menulis puisi bebas menggunakan

kombinasi model pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence

dan Example Non Example dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kegiatan Awal

Guru memasuki ruangan kelas dengan mengucapkan salam

kemudian mengkondisikan kelas, yaitu dengan menyiapkan

kelas/ruangan belajar, alat, bahan dan media pembelajaran, serta

mengkondisikan siswa untuk siapa belajar (mengambil sampah di

bawah meja masing-masing). Kemudian, guru mempersilakan

siswa untuk berdo’a bersama dan guru memeriksa kehadiran siswa

dan kesiapan siswa dalam belajar (menyiapkan buku pelajaran dan

bahan-bahan yan relavan dengan pembelajaran). Sebelum

membuka pelajaran guru terlebih dahulu melakukan apersepsi

dimana mengaitkan pembelajaran yang akan dipelajari dengan

kondisi peristiwa yang sedang ramai dibahas di dunia masyarakat.

Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

disampaikan serta menyampaikan cakupan materi yang akan

dipelajari pada hari itu. kemudian guru juga menyampaikan

langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.

34
b. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai

kepada siswa. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar

kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran gambar

pengalaman yang menyenangkan dan gambar pengalaman yang

tidak menyenangkan. Guru menunjuk/memanggil siswa secara

bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi

urutan logis. Langkah ini guru mempersilakan 10 siswa yang cepat

mengangkat tangan untuk maju kedepan memasang gambar yang

telah disediakan. Guru meminta siswa untuk berpikir tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru.

Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok

terdidri dari 5-6 orang, dimana anggota kelompok memiliki

kemampuan akademik yang berbeda-beda (tinggi, rendah, dan

sedang). Jika mungkin anggota kelompok mempunyai budaya atau

suku yang berbeda serta memperhatikan gender.

Guru memimpin pleno diskusi kecil, mendiskusikan

wacana yang diberikan guru. Pada langkah ini guru membagikan

cerita yang berkaitan pengalaman yang tidak menyenangkan dan

meminta siswa untuk membuat puisi berdasarkan pengalaman

35
yang tidak menyenangkan. Tiap kelompok mempersentasikan hasil

diskusi kelompok.

Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi

yang disajikan dan mengarahkan pokok permasalahan dan

menambah materi yang belum diungkapkan siswa. Tiap kelompok

diarahkan membuat beberapa kalimat menggunakan beberapakata

kunci yang diberikan secara berpasangan (kelompok 2 orang)

mengutarakan pikirannya masing-masing.

c. Kegiatan Akhir

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran, guru memancing-mancing siswa dengan beberapa

pertanyaan yang merupakan inti dari pembelajaran. Guru

mengakhiri kegiatan pembelajaran dan bersama-sama berdoa

untuk pulang.

3) Hasil Observasi

a. Observasi Aktivitas Guru

Adapun aktivitas guru didapat dari pengamatan observer

terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti

dalam melaksanakan tindakan kelas dengan kombinasi model

pembelajaran Think Pait Share, Concept Sentence dan Example

Non Example. Pengamatan dilakukan observer selama proses

36
kegiatan pembelajaran yaitu 2 x 35 menit pada siklus I pertemuan

2.

Hasil pengamatan aktivitas guru siklus I pertemuan 2 dapat

dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2

Perolehan
No Aspek Penilaian
Skor
1 Guru menyapaikan tujuan kompetensi yang ingin
4
dicapai.
2 Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-
4
gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
3 Guru menunjuk/memanggil siswa secara
bergantian memasang/mengurutkan gambar- 3
gambar menjadi ururtan logis.
4 Siswa diminta untuk berpikir tentang
3
mater/permasalahan yang disampaikan guru.
5 Guru membentuk kelompok yang anggotanya 5-6
3
orang siswa secara heterogen.
6 Guru memimpin pleno diskusi kecil,
3
mendiskusikan wacana yang diberikan oleh guru.
7 Mempersentasikan/membacakan hasil diskusi
3
kelompok.
8 Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai
materi yang disajikan dan mengarahkan pokok
3
permasalahan dan menambahkan materi yang
belum diungkapkan siswa.
9 Tiap kelompok diarahkan membuat beberapa
kalimat dengan menggunakan kata kunci yang
3
diberiakan secara berpasangan (kelompok 2 orang)
mengutarakan hasil pikirannya masing-masing.
10 Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama 4
Jumlah Total Skor 33
37
Kategori Baik

Kriteria Aktivitas Guru

No. Skor Kategori


1 34 - 40 Sangat Baik
2 26 – 33 Baik
3 18 – 25 Cukup Baik
4 10 - 17 Kurang Baik
Keterangan :

Skor 1 = Kurang Baik

Skor 2 = Cukup Baik

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

Berdasarkan table di atas maka dapat diketahui total

perolehan skor dari aktivitas guru pada siklus I pertemuan 2

sebesar 33 dengan persentasi 82,5 % termasuk kriteria “Baik”.

Memperjelas hasil observasi aktivitas guru pada siklus I

pertemuan 2, berikut ini disajikan pula hasil analisis tiap aspek

guru pada siklus I pertemuan 2. Hasil analisis tiapaspek sebagai

berikut :

Pada aspek satu guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai mendapatkan skor 4, berdasarkan observasi

guru sudah dapat menyapaikan kedalaman materi kepada siswa,


38
memberikan gambaran ilustrasi tentang proses pembelajaran

dengan menyampaikan apa saja yang harus dikuasai siswa dan

memberikan motivasi dengan membuka wawasan siswa mengenai

materi yang akan dipelajari.

Pada aspek kedua guru menunjukkan gambar berupa dua

gambar pengalaman yang berkaitan dengan materi pembelajaran

yaitu pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan

mendapatkan skor 4 pada berdasarkan hasil observasi guru sudah

menunjukkan beberapa gambar yang berkaitan dengan materi,

memberikan ilustrasi dengan bercerita mengenai keadaan yang ada

digambar kemudian menyebar pandangan dan mendekati siswa

untuk memancing siswa memperhatikan gambar dan membuka

wawasan siswa untuk mengamati gambar dan memberikan

pertanyaan mengenai gambar.

Pada aspek ketiga guru memanggil/menunjuk siswa secara

bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi

urutan logis mendapatkan skor 3 dalam aspek ini guru telah

memanggil siswa yang mengacungkan tangan dengan cepat

dengan memberikan motivasi yang lebih kepada siswa yang

kurang berminat kemudian memberikan kesempatan kesempatan

siswa untuk memasang/mengurutkan gambar dengan acak namun

39
belum mendekati dan menyebar pandangan memberikan respon

positif atas kegiatan yang dilakukan siswa.

Pada aspek yang keempat guru meminta siswa berpikir

tentang mater/permasalahan yang disampaikan guru mendapatkan

skor 3 pada aspek ini guru sudah meminta tanggapan siswa untuk

memberikan tanggapan mengenai materi kemudian memberikan

beberapa pertanyaan yang memencing siswa untuk dapat

memberikan tanggapan dan memberikan tanggapan posistif

kepada siswa yang sudah memberikan pemikirannya mengenai

objek/gambar namun guru belum bisa memberi beberapa

pertanyaan yang dapat membuka wawasan siswa mengenai materi.

Pada aspek kelima guru membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 orang siswa secara heterogen mendapatkan skor

3 berdasarkan observasi yang terjadi dikelas guru sudah membagi

siswa secara heterogen kemudian guru membagi kelompok dengan

tertib dan guru sudah membagi kelompok dengan jumlah anggota

yang pas namun belum bisa menyusun posisi duduk dengan cepat

tanpa membuang-buang dan juga.

Pada aspek keenam guru memimpin pleno diskusi

kelompok kecil mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 3

guru sudah memberikan beberapa cerita yang berkaitan dengan

40
materi kemudian memberikan beberapa pertanyaan yang membuat

siswa terinspirasi mengenai materi agar kemudian dapat

dituangkan dalam bentuk tulisan puisi dan guru membantu siswa

dalam mengungkapkan pengalaman siswa untuk dapat dijadikan

sebuah tulisan puisi namun belum memberikan beberapa contoh

pengalaman yang dapat dijadikan sebuah puisi.

Kemudian pada aspek ketujuh guru memimpin diskusi

kelompok, mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 3 pada

tahapan ini guru sudah memipin diskusi dengan memberikan

beberapa peristiwa yang dapat dituliskan menjadi puisi kemudian

guru sudah memancing siswa mengungkapkan pengalamannya

untuk dituangkan dalam sebuah puisi, selanjutnya guru sudah

memberikan semangat dan memancing antusias siswa agat terlibat

dan memperhatiakan kegiatan diskusi dengan baik namun guru

belum dapat memberikan ilustrasi dan arahan mengenai

keterkaitan materi dengan media yang digunakan.

Pada aspek kedelapan guru menyajikan beberapa kata

kunci sesuai materi dan mengarahkan pada pokok permasalahan

dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa

mendapatkan skor 3 guru sudah memancing siswa

mengembangkan kata kunci yang diberikan dengan memberikan

41
motivasi kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan/pikirannya

kedalam sebuah puisi dan guru memberikan respon positif

terhadap tulisan siswa mengenai pengalamannya namun guru

belum bisa memberikan gambaran dan membuka wawasan siswa

melalui kata yang terdapat pada kata kunci.

Pada aspek sembilan guru mengarahkan siswa untuk

membuat kalimat menggunakan kata kunci yang diberikan secara

berpasangan dan mengarahkan siswa mengutarakan hasil

pikirannya masing-masing guru mendapatkan skor 3 disini guru

sudah mengarahkan dengan memberikan penjelasan mengenai apa

saja yang harus diperhatikan ketika menulis puisi kemudian

memberikan beberapa ungkapan yang dapat mendorong siswa agar

termotivasi dan memancing pengalaman/peristiwa baik yang

menyenangkan ataupun tidak menyenangkan kedalam sebuah puisi

namun belum dapat mengaitkan kata kunci dengan apa yang akan

ditulis kedalam sebuah puisi.

Dan pada aspek sepuluh guru membuat kesimpulan

bersama siswa pada aspek ini mendapatkan skor 4 pada aspek ini

guru telah memberikan kesimpulan mengenai apa yang telah

dipelajari kemudian mempersilakan kepada siswa yang ingin

memberikan kesimpulan dan memberikan motivasi kepada siswa

42
dan kemudian guru memanggil siswa secara bergantian untuk

memberiakan kesimpulan.

b. Observasi Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan atau observasi aktivitas siswa yang

didapatkan selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I

pertemuan 2 dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 4.7 Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 Secara

Klasikal

SA A CA KA
Klasikal
No Aspek F F ∑FX
F F FX F F FX (%)
X X
1 A 17 68 8 24 0 0 0 0 92 100
2 B 6 24 18 54 1 2 0 0 80 96
3 C 4 16 14 42 7 14 0 0 72 72
4 D 5 20 12 36 8 16 0 0 72 68
5 E 0 0 16 48 9 18 0 0 66 64
Jumlah 32 68 25 0 382 400
Rata-rata 76,4
FX
Rata-rata 80
Klasikal

Keterangan Aspek yang Diamati :

A = Antusias siswa dalam memasang/mengurutkan gambar

43
B = Keaktifan siswa dalam berdiskusi mendiskusikan objek

C = Keaktifan siswa menanggapi hasil laporan diskusi kelompok

lain

D = Kemampuan siswa dalam menggunakan kata kunci secara

berpasangan

E = Keaktifan siswa dalam memberikan kesimpulan mengenai

pembelajaran hari ini.

Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

No. Skor Persentase Kategori


1 17 – 20 81% - 100 % Sangat Aktif
2 13 – 16 61% - 80% Aktif
3 9 – 12 41% - 60% Cukup Aktif
4 5-8 21% - 40% Kurang Aktif

Jumlah secara klasikal :

Jumlah siswa aktif dan sangat aktif


×100
Jumlah seluruh siswa

19
: ×100 %
25

: 76 %

Berikut ini adalah hasil analisis dari tiap aspek aktivitas

siswa yang diamati pada siklus I pertemuan 2 :

44
Pada siklus I pertemuan 2 dapat diketahui bahwa

keterlibatan aktivitas siswa mencapai 76 % secara klasikal dan

sudah mendapat kriteria “Aktif”. Walaupun mengalami

peningkatan akan tetapi dilihat dari hasil tersebut,pembelajaran

teatap harus mendapat perbaikan agar dapat menjadikan siswa

lebih aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan pencapaian

indikator seperti yang telah ditetapkan.

Aspek A antusias siswa dalam mengurutkan/memasang

gambar mendapatkan skor 4 sebanyak 17 orang. Hal ini dapat

dilihat ketika proses belajar berlangsung siswa sudah mengurutkan

gambar secara bergantian dengan antusias yang baik kemudian

dapat memberikan penjelasan mengenai maksud dari gambar dan

siswa memberikan respon positif terhadap materi yang dipelajari.

Mendapatkan skor 3 sebanyak 8 orang dikarenakan siswa sudah

mengurutkan gambar secara bergantian dengan antusias dan

kemudian mereka sudah dapat menjelaskan maksud dari gambar

namun belum terlihat membeikan respon yang positi terhadap

materi yang dipelajari.

Aspek B keaktifan siswa dalam berdiskusi mendiskusikan

objek/gambar skor 4 sebanyak 6 orang, hal initerlihat ketika proses

belajar siswa terlihat antusias ketika berdiskusi, aktif


45
mengemukakan pendapatnya masing-masing dan bekerjasama

mendiskusikan gambar/wacana yang diberikan oleh guru, skor 3

sebanyak 18, orang terlihat dari observasi ketika berdiskusi ada

siswa yang sudah aktif dalam diskusi mengemukakan pendapatnya

masing-masing namun belum mau bekerjasama mendiskusikan

tugas kelompok yang diberikan dan skor 2 sebanyak 1 orang anak,

terlihat ketika berdiskusi siswa terlihat antusias, aktif dalam

diskusi tapi tidak berani mengemukakan pendapatnya masing-

masing dan belum bekerjasama ketika berdiskusi.

Aspek C keaktifan siswa menanggapi hasil laporan diskusi

kelompok lain skor 4 sebanyak 4 orang dikarenakan pada saat

menanggapi hasil kerja siswa menanggapi dengan semangat,

berinisiatif dengan kompak bersama anggota kelompoknya untuk

memberi tanggapan dari hasil diskusi temannya, skor 3 sebanyak

14 orang pada saat menanggapi siswa terlibat dalam kegiatan

menanggapi hasil diskusi dengan semangat tetapi belum kompak

dengan anggota kelompoknya sendiri sehingga pendapat pun

berbeda-beda. Skor 2 sebanyak 7 orang karena beberapa siswa

yang tidak semangat dalam menanggapi hasil diskusi temannya

kemudian memberikan tanggapan dengan kurang tepat.

46
Aspek D kemampuan siswa dalam menggunakan kata

kunci secara berpasangan skor 4 sebanyak 5 orang yang terlihat

membuat puisi dengan penuh motivasi mengembangkan kata kunci

yang diberikan guru dan saling berbagi pendapat dengan pasangan

saling bekerjasama membuat sebuah puisi dari kata kunci yang

diberikan. Skor 3 sebanyak 12 orang terlihat ada beberapa anak

yang menulis puisi dengan penuh motivasi mengembangkan kata

kunci yang diberikan guru dan saling berbagi pendapat namun

kerjasama kurang terlihat diantara siswa. Skor 2 sebanyak 8

dimana ada siswa yang membuat puisi dengan penuh motivasi

mengembangkan kata kunci yang diberikan guru tetapi tidak saling

berbagi pendapat dengan temannya dan belum bekerjasama.

Aspek E aktivitas siswa membuat kesimpulan skor 3

sebanyak 16 orang dimana ada beberapa siswa yang memberikan

kesimpulan dengan disiplin dan penuh antusias, semangat. Skor 2

sebanyak 9 orang dimana ketikan diminta memberikan kesimpulan

siswa sudah displin dan antusias namun belum semangat untuk

memberikan kesimpulan dari hasil pembelajaran.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan

aktivitas siswa juga harus ada perbaikan untuk pertemuan

berikutnya.
47
Oleh karena itu, pembelajaran yang dilakukan selanjutnya

pada siklus II harus lebih baiklagi agar dapat mencapai indikator

keberhasilan yang sudah ditentukan.

Hasil rekapitulasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2

dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

30

25 0 1

8 7 8
20 9

Kurang Aktif
15 18 Cukup Aktif
Aktif
14 12 Sangat Aktif
10
17 16

5
6 5
4
0 0
Aspek A Aspek B Aspek C Aspek D Aspek E

Gambar 4.4 Grafik Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2

c. Hasil Belajar

1. Nilai Hasil Evaluasi Individu

Berdasarkan test evaluasi soal individu siklus I

pertemuan kedua maka nilai tes evaluasi dapat dilihat pada

table dibawah ini :

Tabel 4.8 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2

48
No Nilai Frekuensi Persentase nxf Keterangan
(n) (f) (p) Tuntas Tidak
Tuntas
1 87 4 16 348 √
2 81 3 12 243 √
3 75 11 44 825 √
4 69 3 12 207 √
5 62 4 16 248 √
Jumlah 25 100 1871
Rata-Rata 74,84

Berdasarkan data hasil belajar siswa pada table 4.8

tersebut, maka data ketuntasan hasil belajar siswa secara

klasikal pada siklus I pertemuan kedua dapat dilihat dibawah

ini :

Keterangan : Kolom capaian hasil belajar seorang siswa

dinytakan tuntas jika nilai yang diperolehnya >70.

Dari table 4.8 dapat diketahui bahwa rentang nilai

ketuntasan belajar siswa diperoleh dari nilai 62 sampai 87.

Siswa mendapatkan nilai terendah yaitu memperoleh nilai 62

sebanyak 4 orang dengan persentase 16 % dengan keterangan

tidak tuntas, siswa yang memperoleh nilai 69 sebanyak 3 orang

dengan persentase 12 % dengan keterangan tidak tuntas, siswa

49
memperoleh nilai 75 sebanyak 11 orang dengan persentase 44

% dengan keterangan tuntas, kemudian siswa yang

memperoleh nilai 81 sebanyak 3 orang dengan persentase 12

% dengan keterangan tuntas dan nilai 87 memperoleh nilai

tertinggi sebanyak 4 orang dengan persentase 16 % dengan

keterangan tuntas.

Berdasarkan data hasil belajar siswa pada table 4.8

tersebut, maka data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I

pertemuan 2 dapat dilihat dibawah ini :

Table 4.9 Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I

Pertemuan 2

Ketuntasan Belajar

Tuntas Tidak Tuntas

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

18 72 % 7 29

Dari table 4.9 diatas, hasil belajar siswa belum dapat

dikatakan berhasil,karena jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≤

70 belum sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM)

yang ditentukan hanya berjumlah 7 orang dan masih belum

50
mencapai 80 % dari jumlah siswa. Ketuntasan Klasikal hasil

belajar siswa yang diperoleh hanya 72 %.

Adapun untuk mengetahui hasil belajar siswa lebih

jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Siklus I Pertemuan 2
28%

Tuntas
Tidak Tuntas

72%

2. Nilai Hasil Evaluasi Kelompok

Hasil kerja kelompok siswa dapat dilihat dari hasil

tugas kerja kelompok secara tertulis yaitu sebagai berikut ini :

Tabel 4.10 Hasil Kerja Kelompok Siklus I Pertemuan 2

Model ThinkPair Share, Concept Sentence dan Example Non

Example

No Kelompok Skor
1 Kelompok 1 81

51
2 Kelompok 2 75
3 Kelompok 3 69
4 Kelompok 4 69
5 Kelompok 5 81

Dari table 4.10 dapat dilihat bahwa terdapat belum ada

perbedaan dari pertemuan pertama yaitu ada 3 kelompok yang

sudah mendapatkan nilai tuntas. Namun dari segi peningkatan

nilai di pertemuan kedua ini sudah dapat dikatakan lebih baik

sebab 3 dari kelompok yang sudah tuntas nilai yang diperoleh

sudah lebih meningkat bila dibangdingkan dengan pertemuan

pertama. Tentunya hal tersebut mengharuskan guru melakukan

tindakan kelas pada siklus II agar semua anak bisa mencapai

KKM yang telah ditetapkan sebelumnya dalam menulis puisi

bebas.

Hasil dari rekapitulasi nilai kelompok siswa pada siklus

I pertemuan 2 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

52
82

80

78

76

74
Kelompok 5
72 Kelompok 4
Kelompok 3
70 Kelompok 2
Kelompok 1
68

66

64

62
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

Gambar 4.6 Grafik Nilai Hasil Kerja Kelompok Siklus I

Pertemuan 2 Model Think Pair Share, Concept Sentence dan

Example Non Example

4) Refleksi

Berdasarkan hasil penilaian observasi atas pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan siklus I pertemuan kedua ini, ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki baik dari :

a. Aktivitas Guru

Aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua ini

mendapatkan skor 33 yang bila dikategorikan baik. Pada

pertemuan ini dapat dikatan bahwa guru dalam proses

pembelajaran dapat dikatakan belum maksimal dalam menerapkan

53
model Think Pair Share, Concept Sentence dan Example Non

Example pada pembelajaran di kelas 5.

Saat proses pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan

guru masih belum sepenuhnya sesuai dengan yang dierencanakan

sebelumnaya. Walaupun kalau dilihat dari peroleh skor aktivitas

guru sudah ada mengalami peningkatan bila dibangdingkan dengan

pertemuan pertama.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru yang dinilai oleh

observer pada siklus I pertemuan 2 ini mendapatkan kategori

“Baik” dengan pencapaian skor 33 dengan persentase 82,5 %.

Namun pencapaian yang diperoleh guru peroleh masih belum

mencapai indikator ketuntasan aktivitas guru yang ditetapkan

yakni harus berada pada kategori Sangat Baik (85 % - 100 %).

Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan dan peningkatan cara

pengajaran yang dilakukan agar mencapai kategori yang

diinginkan.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer aspek

yang harus lebih ditingkatkan oleh peneliti antara lain

Aspek ketiga guru menunjuk/memanggil siswa secara

bergantian mengurutkan/memasang gambar mendapatkan skor 3

dikarenakan guru belum mendekati siswa tanpa memandang siapa

54
yang terlibat dan belum memberikan respon positif atas kegiatan

yang dilakukan siswa.

Aspek keempat guru meminta siswa berpikir tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru mendapatkan skor 3

dikarenakan pada saat pembelajaran guru belum dapat memberikan

pertanyaan yang dapat membuka wawasan siswa mengenai materi.

Jadi untuk pertemuan selanjutnya guru harus lebih bisa

memberikan pertanyaan yang dapat memancing dan membuka

wawasan siswa terhadap materi.

Kemudian di aspek kelima guru membentuk kelompok

yang anggotanya 4-5 orang siswa secara heterogen mendapatkan

skor 3 dikarenakan pada saat membentuk kelompok belum bisa

menyusun posisi duduk dengan cepat dan sigap tanpa membuang-

buang waktu. Jadi sebagai bahan perbaikan untuk pertemuan

berikutnya guru harus bisa mengatur posisi duduk siswa agar

nyaman dan tidak membuang banyak waktu dalam pembagian

kelompok.

Pada aspek keenam guru memipin pleno diskusi kecil,

mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 3 dikarena pada

saat memimpin pleno diskusi kecil guru belum bisa memberikan

contoh pengalaman yang dapat dijadikan sebuah puisi. Perbaikan

55
untuk pertemuan berikutnya guru harus bisa memberikan beberapa

contoh pengalaman yang dapat dituliskan menjadi sebuah puisi.

Aspek ketujuh guru memimpin diskusi kelompok,

mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 3 dikarenakan

pada diskusi didalam kelompok guru belum bisa memberikan

ilustrasi dan arahan mengenai keterkaitan materi dengan media

yang digunakan. Perbaikan untuk pertemuan berikutnya guru harus

lebih bisa memberikan ilustrasi dan arahan menggunakan media.

Pada aspek kedelapan guru menyajikan beberapa kata

kunci sesuai dengan materi dan mengarahkan pada pokok

permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan

siswa mendapatkan skor 3 dikarenakan pada penyajian kata kunci

guru belum bisa memberikan gambaran dan membuka wawasan

siswa melalui kata yang terdapat dari kata kunci.

Aspek kesembilan guru mengarahkan siswa untuk

membuat kalimat dengan kata kunci yang diberikan secara

berpasangan dan mengarahkan siswa mengutarakan hasil

pemikirannya masing-masing mendapatkan skor 3 dikarenakan

pada aspek ini guru belum mengaitkan kata kunci dengan apa

yang akan dituliskan oleh siswa agar dapat menjadi inspirasi dalam

menulis.

56
Sedangkan untuk aspek penilaian yang lain sudah

mendapatkan skor 4. Penilaian ini pun harus tetap ditingkatkan

atau diperbaiki lagi oleh peneliti untuk mencapai indikator

ketuntasan aktivitas guru yaitu sangat baik.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa secara klasikal dikategorikan “Aktif”

dengan persentase siswa “Aktif” dan “Sangat Aktif” adalah 76 %.

Pada pertemuan ini ada 9 orang atau 36 % siswa yang “Sangat

Aktif, 10 orang 40 % siswa yang “Aktif”, dan 6 orang atau 24 %

siswa yang “Cukup Aktif”.

Ketercapaian hasil aktivitas siswa yang belum mencapai

indikator keberhasilan tersebut terjadi karena ada beberapa aspek

yang mayoritas siswa mendapat capaian “Sangat Aktif”, “Aktif”,

dan “Cukup Aktif”. Hal ini jelas mempengaruhi akumulasi

persentase semua aspek dari setiap siswa yang ada untuk dapat

mencapai kriteria “Aktif” dan “Sangat Aktif”.

Aspek C yakni keaktifan siswa dalam memberikan

tanggapan mengenai hasil diskusi temannya, saat proses

pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang sudah

memberikan tanggapan dengan baik, maka dari itu perbaikan yang

harus dilakukan oleh guru untuk pertemuan berikutnya adalah

57
dengan meningkatkan keterlibatan siswa ataupun keaktifannya

dalam mennaggapi hasil diskusi.

Aspek D yakni kesiapan siswa dalam membuat kalimat dari

kata kunci yang diberiakan guru pada aspek ini beberapa siswa

belum mengerti bagaimana mengembangkan kata kunci menjadi

sebuah kalimat puisi yang puitis, maka dari itu guru harus lebih

bisa membuka wawasan siswa agar dapat mengembangkan kata

kunci yang diberikan oleh guru.

Aspek E yakni aktivitas siswa memberikan kesimpulan

bersama guru pada aspek ini guru belum memanggil siswa secara

acak karena terlihat siswa belum terbiasa memberikan kesimpulan

ketika akhir pembelajaran oleh sebab itu perbaikan dipertemuan

selanjutnya dengan memberikan motivasi dan pengetahuan lebih

kepada siswa agar bisa memberikan kesimpulan diakhir

pembelajaran berlangsung.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar dengan kelompok siklus I pertemuan 2 ini

LKK yang diperoleh hanya 3 kelompok dari 5 kelompok yang

tuntas dengan nilai >70 yaitu kelompok 1, 2 dan 5.

Hasil belajar siswa secara individu yang diperoleh pada

siklus I pertemuan 2 ini terdapat 18 orang siswa yang tuntas

58
belajar karena mendapat nilai di atas KKM yaitu >70 dan ada 7

siswa yang nilainya masih di bawah KKM >70. Pencapaian

ketuntasan klasikal sebesar 72 % dengan rata-rata nilai 74,84. Jadi,

pada pertemuan berikutnya guru diharapkan mampu meningkatkan

hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas, upaya yang dapat dilakukan

oleh guru untuk pembelajaran berikutnya adalah untuk lebih

memberikan konsentrasi siswa agar bisa mengembangkan kata-

kata yang akan dituliskan kedalam sebuah puisi dengan lebih

mengoptimalkan kata kunci dan media gambar yang digunakan

oleh guru. Membuka wawasan siswa mengenai materi dan

mengoptimalkan waktu evalusi agar dalam menulis puisi siswa

mendapatkan waktu yang cukup.

c. Perbandingan Hasil Data Siklus I

Setelah siklus I dilaksanakan, untuk mengetahui perkembangan

faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian baik itu faktor guru, faktor

siswa dan hasil belajar maka dibuatlah sebuah perbandingan hasil

perolehan data antara pertemuan 1 dan 2. Berikut perbandingan pertemuan

1 dan 2 :

1. Observasi Aktivitas Guru

59
Perbandingan observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan

1 dan 2 dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 4.10 Perbandingan Aktivitas Guru Siklus I

Perolehan Skor
No Aspek yang Dinilai
P1 P2
1 Guru menyapaikan tujuan kompetensi yang ingin
4 4
dicapai.
2 Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar
4 4
kegiatan berkaitan dengan materi.
3 Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi 2 3
ururtan logis.
4 Siswa diminta untuk berpikir tentang
2 3
mater/permasalahan yang disampaikan guru.
5 Guru membentuk kelompok yang anggotanya 5-6
2 3
orang siswa secara heterogen.
6 Guru memimpin pleno diskusi kecil, mendiskusikan
2 3
wacana yang diberikan oleh guru.
7 Mempersentasikan/membacakan hasil diskusi
2 3
kelompok.
8 Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi
yang disajikan dan mengarahkan pokok permasalahan
3 3
dan menambahkan materi yang belum diungkapkan
siswa.
9 Tiap kelompok diarahkan membuat beberapa kalimat 3 3
dengan menggunakan kata kunci yang diberiakan
secara berpasangan (kelompok 2 orang) mengutarakan
60
hasil pikirannya masing-masing.
10 Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama 3 4
Jumlah Perolehan Skor 27 33
Kriteria Baik Baik

Data observasi aktivitas guru siklus I pertemuan 1 dan 2 di atas

jika digambarkan ke dalam bentuk grafik akan tampak seperti grafik di

bawah ini :

35

30

25

20 Series1

15

10

0
Pertemuan 1 Pertemuan 2

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Siklus I

Grafik di atas menunjukkan kenaikan yang signifikan pada

aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan kombinasi model

pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence dan Example Non

Example. Pada pertemuan 1, aktivitas guru telah mencapai kriteria

baik, walaupun persentase pencapaiannya belum maksimal tetapi ini

61
menunjukkan awalyang baik untuk melihat tingkat keberhasilan

pembelajaran. Setelah diadakan refleksi dan perbaikan dari hasil

pertemuan 1, kemudian pada pertemuan 2 aktivitas guru mengalami

kenaikan walaupun belum mencapai indikator keberhasilan aktivitas

guru. Adanya peningkatan pada aktivitas guru disebabkan karena

adanya perbaikan dalam guru mengajar di beberapa aspek yang

sebelumnya menjadi titik lemah guru.

Peningkatan aktivitas guru jika dibandingkan pada perolehan

skor juga mengalami kenaikan dari 27 pada pertemuan 1 menjadi 33

pada pertemuan 2. Pada pertemuan 1 perolehan skor 2 dan 3 jika

dijumlahkan masing-masing 10 point dan 9 point dan skor 4 dengan

jumlah point 8. Sedangkan pada pertemuan 2, perolehan skor 2 dan 3

jika dijumlahkan masing-masing menjadi 0 point dan 21 point dan

skor 4 dengan jumlah point 12. Hal ini menunjukkan, pada skor 2

mendapatkan penurunan menjadi 0 point sedangkan pada skor 4

mengalami peningkatan jumlah point karena adanya upaya perbaikan

pada pertemuan kedua oleh guru.

2. Observasi aktivitas Siswa

Aktivitas siswa diamati oleh guru menggunakan lembar

observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Berdasarkan

62
pengamatan aktivitas siswa pada siklus I diperoleh data sebagai

berikut :

Tabel 4.11 Perbandingan Persentase Keaktifan Siswa Secara

Klasikal Siklus I

Kriteria
Pertemuan Sangat Cukup Kurang
Aktif
Aktif Aktif Aktif
1 28 % 40 % 24 % 8%
2 36 % 40 % 24 % 0%
Peningkatan 8% 0% - -
Penurunan - - 0% 8%

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I jika digambarkan


dalam bentuk grafik maka akan tampak seperti grafik di bawah ini :

40

35

30

25

Pertemuan 1
20
Pertemuan 2
15

10

0
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif

63
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Aktifitas Siswa Secara Klasikal

Pada Siklus I

Berdasarkan table 4.11 dan gambar 4.8 diketahui bahwa

aktivitas siswa pada capaian/kriteria “Kurang Aktif” mengalami

penurunan sebanyak 8 % dan kriteria “Sangat Aktif” mengalami

peningkatan sebesar 8 %. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa

terjadi perubahan dan perbaikan capaian aktivitas siswa kea rah yang

lebih baik.

Jika diakumulasikan pada siklus I pertemuan 1 persentase

jumlah siswa “Aktif” dan “Sangat Aktif” diperoleh ketuntasan klasikal

sebesar 68 %. Kemudian pada siklus I pertemuan 2 jika

diakumulasikan persentase jumlah siswa “Aktif” dan “Sangat Aktif”

sebanyak 76 %. Namun, meskipun mengalami peningkatan hal

tersebut masihlah belum memenuhi indikator keberhasilan yang

ditetapkan yaitu siswa dengan “Sangat Aktif” Mencapai 82 % dari

keseluruhan siswa.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi

keterampilan menulis puisi bebas berdasarkan pengalaman

menyenagkan dang pengalaman yang tidak menyenangkan pada siklus

I pertemuan 1 dan 2 mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar

64
siswa setelah dilakukan tes evaluasi di akhir pertemuan dan di akhir

siklus dapat digambarkan pada table di bawah ini :

Tabel 4.12 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus

Siklus I
No Hasil Belajar
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Tuntas 64 % 72 %
2 Tidak Tuntas 36 % 28 %
3 Jumlah Nilai 1755 1871
4 Rata-rata Nilai 70,2 74,84

Dari table 4.12 hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I

diatas jika digambarkan ke pada grafik akan tampak seperti di bawah

ini :

80
72
70
64
60

50

40 36 Tuntas
Tidak Tuntas
30 28

20

10

0
Pertemuan 1 Pertemuan 2

65
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Secara

Klasikal Siklus I

Berdasarkan table 4.12 dan gambar 4.9 diperoleh bahwa

ketuntasan belajar siswa secara klasikal antara pertemuan pertama dan

kedua sudah mengalami peningkatan walaupun belum memenuhi

indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Peningkatan tersebut

yakni pada pertemuan 1 yang semula hanya 64 % menjadi 72 % di

petemuan 2. Begitu pula dengan nilai rata-rata pada pertemuan

pertama 70,2 menjadi 74,84 pada pertemuan kedua.

Adanya peningkatan tersebut tidak terlepasa dari serangkaian

tindakan yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik di setiap pertemuannya. Meskipun belum memenuhi

indikator keberhasilan, guru harus tetap fokus dan perlu malakukan

perbaikan terutama untuk beberapa siswa yang masih rendah dalam

hasil evaluasi yang telah diberikan.

66
1) Siklus II

a. Pertemuan 1

Siklus II terdiri dari dua kali pertemuan dengan jadwal

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama 2 x 35 menit

pada hari rabu 2 Mei 2018 dan pada pertemuan kedua pada hari rabu 9

Mei 2018.

1) Skenario Tindakan

Berdasarkan scenario tindakan yang telah direncanakan pada

tindakan kelas siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, maka

peneliti mempesiapkan hal-hal sebagai berikut :

a) Guru menyusun rencana pembelajaran pada pertemuan 1 dengan

materi menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman yang

tidak menyenagkan.

b) Guru menyiapkan media berupa gambar pengalaman yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.


67
c) Guru merancang pembagian kelompok belajar siswa secara

heterogen, yang setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang.

d) Guru menyiapakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi

perintah untuk menuliskan sebuah puisi bebas berdasarkan

penulisan yang memperhatikan beberapa aspek penilaian.

e) Guru mempersiapakan lembar pengamatan aktivitas guru dan

lembar pengamatan aktivitas siswa.

f) Guru mempersiapakan soal evaluasi siklus II pertemuan 1.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pada pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan materi menulis puisi bebas menggunakan

kombinasi model pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence

dan Example Non Example dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kegiatan Awal

Guru memasuki ruangan kelas dengan mengucapkan salam

kemudian mengkondisikan kelas, yaitu dengan menyiapkan

kelas/ruangan belajar, alat, bahan dan media pembelajaran, serta

mengkondisikan siswa untuk siapa belajar (mengambil sampah di

bawah meja masing-masing). Kemudian, guru mempersilakan

siswa untuk berdo’a bersama dan guru memeriksa kehadiran siswa

dan kesiapan siswa dalam belajar (menyiapkan buku pelajaran dan

68
bahan-bahan yan relavan dengan pembelajaran). Sebelum

membuka pelajaran guru terlebih dahulu melakukan apersepsi

dimana mengaitkan pembelajaran yang akan dipelajari dengan

kondisi peristiwa yang sedang ramai dibahas di dunia masyarakat.

Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

disampaikan serta menyampaikan cakupan materi yang akan

dipelajari pada hari itu. kemudian guru juga menyampaikan

langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.

b. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai

kepada siswa. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar

kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran gambar

pengalaman yang menyenangkan dan gambar pengalaman yang

tidak menyenangkan. Guru menunjuk/memanggil siswa secara

bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi

urutan logis. Langkah ini guru mempersilakan 10 siswa yang cepat

mengangkat tangan untuk maju kedepan memasang gambar yang

telah disediakan. Guru meminta siswa untuk berpikir tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru.

Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok

terdidri dari 5-6 orang, dimana anggota kelompok memiliki

69
kemampuan akademik yang berbeda-beda (tinggi, rendah, dan

sedang). Jika mungkin anggota kelompok mempunyai budaya atau

suku yang berbeda serta memperhatikan gender.

Guru memimpin pleno diskusi kecil, mendiskusikan

wacana yang diberikan guru. Pada langkah ini guru membagikan

cerita yang berkaitan pengalaman yang tidak menyenangkan dan

meminta siswa untuk membuat puisi berdasarkan pengalaman

yang tidak menyenangkan. Tiap kelompok mempersentasikan hasil

diskusi kelompok.

Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi

yang disajikan dan mengarahkan pokok permasalahan dan

menambah materi yang belum diungkapkan siswa. Tiap kelompok

diarahkan membuat beberapa kalimat menggunakan beberapakata

kunci yang diberikan secara berpasangan (kelompok 2 orang)

mengutarakan pikirannya masing-masing.

c. Kegiatan Akhir

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran, guru memancing-mancing siswa dengan beberapa

pertanyaan yang merupakan inti dari pembelajaran. Guru

mengakhiri kegiatan pembelajaran dan bersama-sama berdoa

untuk pulang.

70
3) Hasil Observasi

a. Observasi Aktivitas Guru

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer pada

aktivitas guru siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada table di

bawah :

Tabel 4.13 Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertrmuan 1

Perolehan
No Aspek Penilaian
Skor
1 Guru menyapaikan tujuan kompetensi yang ingin
4
dicapai.
2 Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-
4
gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
3 Guru menunjuk/memanggil siswa secara
bergantian memasang/mengurutkan gambar- 3
gambar menjadi ururtan logis.
4 Siswa diminta untuk berpikir tentang
3
mater/permasalahan yang disampaikan guru.
5 Guru membentuk kelompok yang anggotanya 5-6
4
orang siswa secara heterogen.
6 Guru memimpin pleno diskusi kecil,
3
mendiskusikan wacana yang diberikan oleh guru.
7 Mempersentasikan/membacakan hasil diskusi
4
kelompok.
8 Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai
materi yang disajikan dan mengarahkan pokok
3
permasalahan dan menambahkan materi yang
belum diungkapkan siswa.
9 Tiap kelompok diarahkan membuat beberapa
kalimat dengan menggunakan kata kunci yang
3
diberiakan secara berpasangan (kelompok 2 orang)
mengutarakan hasil pikirannya masing-masing.

71
10 Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama 4
Jumlah Total Skor 35
Sangat
Kategori
Baik

Kriteria Aktivitas Guru

No. Skor Kategori


1 34 - 40 Sangat Baik
2 26 – 33 Baik
3 18 – 25 Cukup Baik
4 10 - 17 Kurang Baik
Keterangan :

Skor 1 = Kurang Baik

Skor 2 = Cukup Baik

Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

Berdasarkan table 4.13 diatas keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran aktivitas guru pada siklus II pertemuan 1 ini

mencapai nilai 35 dengan persentase 87,5 % kriteria “Sangat

Baik”. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan jika dengan

siklus I sudah cukup optimal sehingga peneliti sudah berhasil

mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan untukaktivitas

guru yaitu mencapai 34 – 40 dengan kriteria sangat baik.

72
Memperjelas hasil observasi aktivitas guru pada siklus II

pertemuan 1, berikut ini disajikan pula hasil analisis tiap aspek

guru pada siklus II pertemuan 1. Hasil analisis tiap aspek sebagai

berikut :

Pada aspek satu guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai mendapatkan skor 4, berdasarkan observasi

guru sudah dapat menyapaikan kedalaman materi kepada siswa,

memberikan gambaran ilustrasi tentang proses pembelajaran

dengan menyampaikan apa saja yang harus dikuasai siswa dan

memberikan motivasi dengan membuka wawasan siswa mengenai

materi yang akan dipelajari.

Pada aspek kedua guru menunjukkan gambar berupa dua

gambar pengalaman yang berkaitan dengan materi pembelajaran

yaitu pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan

mendapatkan skor 4 pada berdasarkan hasil observasi guru sudah

menunjukkan beberapa gambar yang berkaitan dengan materi,

memberikan ilustrasi dengan bercerita mengenai keadaan yang ada

digambar kemudian menyebar pandangan dan mendekati siswa

untuk memancing siswa memperhatikan gambar dan membuka

wawasan siswa untuk mengamati gambar dan memberikan

pertanyaan mengenai gambar.

73
Pada aspek ketiga guru memanggil/menunjuk siswa secara

bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi

urutan logis mendapatkan skor 3 dalam aspek ini guru telah

memanggil siswa yang mengacungkan tangan dengan cepat

dengan memberikan motivasi yang lebih kepada siswa yang

kurang berminat kemudian memberikan kesempatan kesempatan

siswa untuk memasang/mengurutkan gambar dengan acak namun

belum mendekati dan menyebar pandangan memberikan respon

positif atas kegiatan yang dilakukan siswa.

Pada aspek yang keempat guru meminta siswa berpikir

tentang mater/permasalahan yang disampaikan guru mendapatkan

skor 3 pada aspek ini guru sudah meminta tanggapan siswa untuk

memberikan tanggapan mengenai materi kemudian memberikan

beberapa pertanyaan yang memencing siswa untuk dapat

memberikan tanggapan dan memberikan tanggapan posistif

kepada siswa yang sudah memberikan pemikirannya mengenai

objek/gambar namun guru belum bisa memberi beberapa

pertanyaan yang dapat membuka wawasan siswa mengenai materi.

Pada aspek kelima guru membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 orang siswa secara heterogen mendapatkan skor

4 berdasarkan observasi yang terjadi dikelas guru sudah membagi

74
siswa secara heterogen kemudian guru membagi kelompok dengan

tertib dan guru sudah membagi kelompok dengan jumlah anggota

yang pas kemudian guru sudah dapat mempersingkat waktu

menyusun posisi duduk siswa dengan cepat.

Pada aspek keenam guru memimpin pleno diskusi

kelompok kecil mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 3

guru sudah memberikan beberapa cerita yang berkaitan dengan

materi kemudian memberikan beberapa pertanyaan yang membuat

siswa terinspirasi mengenai materi agar kemudian dapat

dituangkan dalam bentuk tulisan puisi dan guru membantu siswa

dalam mengungkapkan pengalaman siswa untuk dapat dijadikan

sebuah tulisan puisi namun belum memberikan beberapa contoh

pengalaman yang dapat dijadikan sebuah puisi.

Kemudian pada aspek ketujuh guru memimpin diskusi

kelompok, mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 4 pada

tahapan ini guru sudah memipin diskusi dengan memberikan

beberapa peristiwa yang dapat dituliskan menjadi puisi kemudian

guru sudah memancing siswa mengungkapkan pengalamannya

untuk dituangkan dalam sebuah puisi, memberikan semangat dan

memancing antusias siswa agat terlibat dan memperhatiakan

kegiatan diskusi dengan baik kemudian guru sudah dapat

75
memberikan ilustrasi dan arahan mengenai keterkaitan materi

dengan media yang digunakan.

Pada aspek kedelapan guru menyajikan beberapa kata

kunci sesuai materi dan mengarahkan pada pokok permasalahan

dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa

mendapatkan skor 3 guru sudah memancing siswa

mengembangkan kata kunci yang diberikan dengan memberikan

motivasi kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan/pikirannya

kedalam sebuah puisi dan guru memberikan respon positif

terhadap tulisan siswa mengenai pengalamannya namun guru

belum bisa memberikan gambaran dan membuka wawasan siswa

melalui kata yang terdapat pada kata kunci.

Pada aspek sembilan guru mengarahkan siswa untuk

membuat kalimat menggunakan kata kunci yang diberikan secara

berpasangan dan mengarahkan siswa mengutarakan hasil

pikirannya masing-masing guru mendapatkan skor 3 disini guru

sudah mengarahkan dengan memberikan penjelasan mengenai apa

saja yang harus diperhatikan ketika menulis puisi kemudian

memberikan beberapa ungkapan yang dapat mendorong siswa agar

termotivasi dan memancing pengalaman/peristiwa baik yang

menyenangkan ataupun tidak menyenangkan kedalam sebuah puisi

76
namun belum dapat mengaitkan kata kunci dengan apa yang akan

ditulis kedalam sebuah puisi.

Dan pada aspek sepuluh guru membuat kesimpulan

bersama siswa pada aspek ini mendapatkan skor 4 pada aspek ini

guru telah memberikan kesimpulan mengenai apa yang telah

dipelajari kemudian mempersilakan kepada siswa yang ingin

memberikan kesimpulan dan memberikan motivasi kepada siswa

dan kemudian guru memanggil siswa secara bergantian untuk

memberikan kesimpulan.

Peningkatan yang terjadi pada beberapa aspek,

memperlihatkan aktivitas guru pada kegiatan belajar sudah

mengalami perkembangan walaupun belum signifikan. Oleh sebab

itu, pada kegiatan inti guru harus lebih menguasai langkah

kegiatan pembelajaran agar terlaksana dengan baik.

b. Observasi Aktivitas Siswa

Dari hasil lembar pengamatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran siklus II pertemuan 1 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.14 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan

No Aspek SA A CA KA ∑FX Klasikal


F F F FX F F F FX (%)

77
X X
1 A 17 68 7 21 0 0 0 0 89 100
2 B 12 48 11 33 1 2 0 0 83 95,83
3 C 6 24 15 45 3 6 0 0 75 87,5
4 D 2 8 19 57 3 6 0 0 71 87,5
5 E 0 0 20 60 4 8 0 0 68 83,33
Jumlah 37 72 11 0 386 454,16
Rata-rata 77,2
FX
Rata-rata 90,83
Klasikal

Keterangan Aspek yang Diamati :

A = Antusias siswa dalam memasang/mengurutkan gambar

B = Keaktifan siswa dalam berdiskusi mendiskusikan objek

C = Keaktifan siswa menanggapi hasil laporan diskusi kelompok

lain

D = Kemampuan siswa dalam menggunakan kata kunci secara

berpasangan

E = Keaktifan siswa dalam memberikan kesimpulan mengenai

pembelajaran hari ini.

Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

No. Skor Persentase Kategori


1 17 – 20 81% - 100 % Sangat Aktif
2 13 – 16 61% - 80% Aktif

78
3 9 – 12 41% - 60% Cukup Aktif
4 5-8 21% - 40% Kurang Aktif

Skor minimal individu :5x1=5

Skor maksimal individu : 5 x 4 = 20

Jumlah secara klasikal :

Jumlah siswa aktif dan sangat aktif


×100 %
Jumlah seluruh siswa

21
: × 100 %
24

: 87,5 %

Pada siklus II pertemuan 1 dapat diketahui bahwa

keterlibatan aktivitas siswa mencapai 87,5 % secara klasikal dan

sudah mendapat kriteria “Sangat Aktif”. Walaupun mengalami

peningkatan akan tetapi dilihat dari hasil tersebut,pembelajaran

teatap harus mendapat perbaikan agar dapat menjadikan siswa

lebih aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan pencapaian

indikator seperti yang telah ditetapkan.

Aspek A antusias siswa dalam mengurutkan/memasang

gambar mendapatkan skor 4 sebanyak 17 orang. Hal ini dapat

dilihat ketika proses belajar berlangsung siswa sudah mengurutkan

gambar secara bergantian dengan antusias yang baik kemudian

79
dapat memberikan penjelasan mengenai maksud dari gambar dan

siswa memberikan respon positif terhadap materi yang dipelajari.

Mendapatkan skor 3 sebanyak 7 orang dikarenakan siswa sudah

mengurutkan gambar secara bergantian dengan antusias dan

kemudian mereka sudah dapat menjelaskan maksud dari gambar

namun belum terlihat membeikan respon yang positi terhadap

materi yang dipelajari.

Aspek B keaktifan siswa dalam berdiskusi mendiskusikan

objek/gambar skor 4 sebanyak 12 orang, hal initerlihat ketika

proses belajar siswa terlihat antusias ketika berdiskusi, aktif

mengemukakan pendapatnya masing-masing dan bekerjasama

mendiskusikan gambar/wacana yang diberikan oleh guru, skor 3

sebanyak 11, orang terlihat dari observasi ketika berdiskusi ada

siswa yang sudah aktif dalam diskusi mengemukakan pendapatnya

masing-masing namun belum mau bekerjasama mendiskusikan

tugas kelompok yang diberikan dan skor 2 sebanyak 1 orang anak,

terlihat ketika berdiskusi siswa terlihat antusias, aktif dalam

diskusi tapi tidak berani mengemukakan pendapatnya masing-

masing dan belum bekerjasama ketika berdiskusi.

Aspek C keaktifan siswa menanggapi hasil laporan diskusi

kelompok lain skor 4 sebanyak 6 orang dikarenakan pada saat


80
menanggapi hasil kerja siswa menanggapi dengan semangat,

berinisiatif dengan kompak bersama anggota kelompoknya untuk

memberi tanggapan dari hasil diskusi temannya, skor 3 sebanyak

15 orang pada saat menanggapi siswa terlibat dalam kegiatan

menanggapi hasil diskusi dengan semangat tetapi belum kompak

dengan anggota kelompoknya sendiri sehingga pendapat pun

berbeda-beda. Skor 2 sebanyak 3 orang karena beberapa siswa

yang tidak semangat dalam menanggapi hasil diskusi temannya

kemudian memberikan tanggapan dengan kurang tepat.

Aspek D kemampuan siswa dalam menggunakan kata

kunci secara berpasangan skor 4 sebanyak 2 orang yang terlihat

membuat puisi dengan penuh motivasi mengembangkan kata kunci

yang diberikan guru dan saling berbagi pendapat dengan pasangan

saling bekerjasama membuat sebuah puisi dari kata kunci yang

diberikan. Skor 3 sebanyak 19 orang terlihat ada beberapa anak

yang menulis puisi dengan penuh motivasi mengembangkan kata

kunci yang diberikan guru dan saling berbagi pendapat namun

kerjasama kurang terlihat diantara siswa. Skor 2 sebanyak 3

dimana ada siswa yang membuat puisi dengan penuh motivasi

mengembangkan kata kunci yang diberikan guru tetapi tidak saling

berbagi pendapat dengan temannya dan belum bekerjasama.

81
Aspek E aktivitas siswa membuat kesimpulan skor 3

sebanyak 20 orang dimana ada beberapa siswa yang memberikan

kesimpulan dengan disiplin dan penuh antusias, semangat. Skor 2

sebanyak 4 orang dimana ketikan diminta memberikan kesimpulan

siswa sudah displin dan antusias namun belum semangat untuk

memberikan kesimpulan dari hasil pembelajaran.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan

aktivitas siswa juga harus ada perbaikan untuk pertemuan

berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang dilakukan

selanjutnya pada pertemuan 2 harus lebih baik lagi agar dapat

mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan.

Hasil rekapitulasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan

1 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

30

25
0 1
3 3 4
20 7

11
KA
15 CA
15 A
19 SA
10 20
17
12
5
6
2
0 0
Aspek A Aspek B Aspek C Aspek D Aspek E

82
Gambar 4.10 Grafik Aktifitas Siswa Siklus II Pertemuan 1

c. Hasil Belajar

1. Nilai Hasil Evaluasi Individu

Berdasarkan test evaluasi soal individu siklus II

pertemuan 1, maka data nilai test evaluasi soal dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.15 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Pertemuan 1

No. Nilai Frekuensi Persentase nxf Keterangan


(n) (f) (p) Tuntas Tidak
Tuntas
1 93 3 12,5 279 √
2 87,5 5 20,83 437,5 √
3 81 7 29,16 567 √
4 75 5 20,83 375 √
5 69 3 12,5 207 √
6 62,5 1 4,16 62,5 √
Jumlah 24 100 1928
Rata-Rata 80,33

Berdasarkan data hasil belajar siswa 4.15 tersebut,

maka data ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada

siklus II pertemuan 1 dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 4.16 Ketuntasan Klasikal Hasil belajar Siswa

Siklus II Pertemuan 1

83
Ketuntasan Belajar

Tuntas Tidak Tuntas

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

20 83,3 % 4 16,7 %

Dari table 4.16 diatas, hasil belajar siswa dapat

dikatakan berhasil, karena jumlah siswa yang mendapatkan

nilai > 70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM)

yang ditentukan hanya berjumlah 4 orang yang belum tuntas

dan 20 orang sudah mencapai KKM atau 83,3 % dari jumlah

siswa. Pada siklus II pertemuan 1 ini ada 2 orang siswa yang

tidak hadir saat penelitian dilakukan, dari 26 orang jumlah

siswa kelas 5 hanya ada 24 siswa yang mengikuti proses

belajar mengajar. Jadi pada hasil belajar di siklus II pertemuan

1 ini belum bisa dikatakan berhasil sepenuhnya. Harus ada

beberapa peningkatan di berbagai aspek yang dapat

mendukung ketuntasan hasil belajar siswa.

Adapun untuk mengetahui hasil belajar siswa lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

84
Siklus II Pertemuan 1
16%

Tuntas
Tidak Tuntas

84%

Gambar 4.11 Grafik Hasil Ketuntasan Siswa Siklus II

Pertemuan 1

2. Nilai Hasil Evaluasi Kelompok

Hasil kerja kelompok siswa dapat dilihat dari hasil

tugas kerja kelompok secara tertulis yaitu sebagai berikut ini :

Tabel 4.17 Nilai Hasil Kerja Kelompok Siklus II

Pertemuan 1

No. Kelompok Skor


1 Kelompok 1 87
2 Kelompok 2 87
3 Kelompok 3 75
4 Kelompok 4 69
5 Kelompok 5 81

85
Dari table 4.17 dapat dilihat bahwa terdapat sudah ada

perbedaan dari pertemuan sebelum nya di siklus I yaitu ada 4

kelompok yang sudah mendapatkan nilai tuntas. Namun dari

segi peningkatan nilai di siklus II ini sudah dapat dikatakan

lebih baik sebab 4 dari kelompok yang sudah tuntas nilai yang

diperoleh sudah lebih meningkat bila dibangdingkan dengan

siklus I. Tentunya hal tersebut mengharuskan guru melakukan

tindakan kelas pada pertemuan 2 agar semua kelompok bisa

mencapai KKM yang telah ditetapkan sebelumnya dalam

menulis puisi bebas.

Hasil dari rekapitulasi nilai kelompok siswa pada siklus

II pertemuan 1 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

100

90

80

70

60 Kelompok 5
Kelompok 4
50
Kelompok 3
40 Kelompok 2
Kelompok 1
30

20

10

0
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5

86
Gambar 4.12 Grafik Nilai Kerja Kelompok Siklus II

Pertemuan 1 Model Think Pair Share, Concept Sentence dan

Example Non Example

4) Refleksi

Berdasarkan hasil penilaian observasi atas pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan siklus II pertemuan pertama ini, ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki baik dari :

a. Aktivitas Guru

Aktivitas guru pada siklus II pertemuan kesatu ini

mendapatkan skor 35 yang bila dikategorikan sangat baik. Pada

pertemuan ini dapat dikatan bahwa guru dalam proses

pembelajaran dapat dikatakan ada peningkatan dari pertemuan

sebelumnya di siklus I dalam menerapkan model Think Pair Share,

Concept Sentence dan Example Non Example pada pembelajaran

di kelas 5.

Saat proses pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan

guru masih belum sepenuhnya sesuai dengan yang dierencanakan

sebelumnaya. Walaupun kalau dilihat dari peroleh skor aktivitas

guru sudah ada mengalami peningkatan bila dibangdingkan dengan

siklus I.

87
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru yang dinilai oleh

observer pada siklus I pertemuan 2 ini mendapatkan kategori

“Baik” dengan pencapaian skor 35 dengan persentase 87,5 %.

Pencapaian yang diperoleh guru sudah memasuki kategori sangat

baik dimana kategori sangat baik berkisar (85 % - 100 %). Namun

yang perlu menjadi perhatian pada aspek ini belum terlalu

berpengaruh pada hasil belajar siswa yang masih rata-rata

mendapatkan nilai hanya sedikit diatas KKM >70. Maka dari itu

perlu nya guru agar meningkatkan aktivitas nya supaya harapan

keberhasilan hasil belajar siswa dapat tercapai dengan baik dan

maksimal.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer aspek

yang harus lebih ditingkatkan oleh peneliti antara lain

Aspek ketiga guru menunjuk/memanggil siswa secara

bergantian mengurutkan/memasang gambar mendapatkan skor 3

dikarenakan guru belum mendekati siswa tanpa memandang siapa

yang terlibat dan belum memberikan respon positif atas kegiatan

yang dilakukan siswa.

Aspek keempat guru meminta siswa berpikir tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru mendapatkan skor 3

dikarenakan pada saat pembelajaran guru belum dapat memberikan

88
pertanyaan yang dapat membuka wawasan siswa mengenai materi.

Jadi untuk pertemuan selanjutnya guru harus lebih bisa

memberikan pertanyaan yang dapat memancing dan membuka

wawasan siswa terhadap materi.

Pada aspek keenam guru memipin pleno diskusi kecil,

mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 3 dikarena pada

saat memimpin pleno diskusi kecil guru belum bisa memberikan

contoh pengalaman yang dapat dijadikan sebuah puisi. Perbaikan

untuk pertemuan berikutnya guru harus bisa memberikan beberapa

contoh pengalaman yang dapat dituliskan menjadi sebuah puisi.

Pada aspek kedelapan guru menyajikan beberapa kata

kunci sesuai dengan materi dan mengarahkan pada pokok

permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan

siswa mendapatkan skor 3 dikarenakan pada penyajian kata kunci

guru belum bisa memberikan gambaran dan membuka wawasan

siswa melalui kata yang terdapat dari kata kunci.

Aspek kesembilan guru mengarahkan siswa untuk

membuat kalimat dengan kata kunci yang diberikan secara

berpasangan dan mengarahkan siswa mengutarakan hasil

pemikirannya masing-masing mendapatkan skor 3 dikarenakan

pada aspek ini guru belum mengaitkan kata kunci dengan apa

89
yang akan dituliskan oleh siswa agar dapat menjadi inspirasi dalam

menulis.

Sedangkan untuk aspek penilaian yang lain sudah

mendapatkan skor 4. Penilaian ini pun harus tetap ditingkatkan

atau diperbaiki lagi oleh peneliti untuk mencapai keberhasilan

siswa dalam membuat puisi agar mendapatkan nilai lebih baik

dipertemuan berikutnya.

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa secara klasikak sudah dapat dikategorikan

“Sangat Aktif” dengan persentase siswa “Sangat Aktif” dan

“Aktif” adalah 87,5 % pada pertemuan ini ada 11 orang siswa atau

45,83 % siswa yang “Sangat Aktif”, 10 orang siswa atau 41,66 %

siswa yang “Aktif” dan 3 orang atau 12,5 % siswa yang “Cukup

Aktif”.

Ketercapaian hasil aktivitas siswa yang belum mencapai

indikator keberhasilan tersebut terjadi karena ada beberapa aspek

yang mayoritas siswa mendapat capaian “Sangat Aktif”, “Aktif”,

dan “Cukup Aktif”. Hal ini jelas mempengaruhi akumulasi

persentase semua aspek dari setiap siswa yang ada untuk dapat

mencapai kriteria “Aktif” dan “Sangat Aktif”.

90
Aspek D yakni kesiapan siswa dalam membuat kalimat dari

kata kunci yang diberiakan guru pada aspek ini beberapa siswa

belum mengerti bagaimana mengembangkan kata kunci menjadi

sebuah kalimat puisi yang puitis, maka dari itu guru harus lebih

bisa membuka wawasan siswa agar dapat mengembangkan kata

kunci yang diberikan oleh guru.

Aspek E yakni aktivitas siswa memberikan kesimpulan

bersama guru pada aspek ini guru belum memanggil siswa secara

acak karena terlihat siswa belum terbiasa memberikan kesimpulan

ketika akhir pembelajaran oleh sebab itu perbaikan dipertemuan

selanjutnya dengan memberikan motivasi dan pengetahuan lebih

kepada siswa agar bisa memberikan kesimpulan diakhir

pembelajaran berlangsung.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar dengan kelompok siklus II pertemuan 1 ini

LKK yang diperoleh ada 4 kelompok dari 5 kelompok yang tuntas

dengan nilai >70 yaitu kelompok 1, 2, 3 dan 5.

Hasil belajar siswa secara individu yang diperoleh pada

siklus II pertemuan 1 ini terdapat 20 orang siswa yang tuntas

belajar karena mendapat nilai di atas KKM yaitu >70 dan ada 4

siswa yang nilainya masih di bawah KKM >70 dari jumlah 24

91
siswa yang hadir saat penelitian dilkukan. Pencapaian ketuntasan

klasikal sebesar 83 % dengan rata-rata nilai 80,33 . Jadi, pada

pertemuan berikutnya guru diharapkan mampu meningkatkan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan uraian diatas, pencapaian ketuntasan klasikal

sudah mencapai 83 % dari apa yang ditargetkan sebelumnya oleh

peneliti yakni 80 %. Namun dari tercapainya ketuntasan tersebut

hanya ada 24 siswa yang hadir dari 26 jumlah siswa seluruhnya di

kelas 5. Jadi dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan

belumlah berhasil sepenuhnya untuk itu sangat perlu melakukan

pertemuan yang kedua di siklus II. Dan hasil belajar yang didapat

siswa belum bisa dikatakan lebih baik karena nilai yang diperoleh

siswa hanya diatas sedikit dari KKM yang ditetapkan yakni >70.

Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk

pembelajaran berikutnya adalah untuk lebih memberikan

konsentrasi siswa agar bisa mengembangkan kata-kata yang akan

dituliskan kedalam sebuah puisi dengan lebih mengoptimalkan

kata kunci dan media gambar yang digunakan oleh guru.

Membuka wawasan siswa mengenai materi dan mengoptimalkan

waktu evalusi agar dalam menulis puisi siswa mendapatkan waktu

yang cukup.

92
b. Pertemuan 2

1) Skenario Tindakan

Berdasarkan scenario tindakan yang telah direncanakan pada

tindakan kelas siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, maka

peneliti mempesiapkan hal-hal sebagai berikut :

a) Guru menyusun rencana pembelajaran pada pertemuan 2 dengan

materi menentukan gagasan pokok berdasarkan pengalaman yang

tidak menyenagkan.

b) Guru menyiapkan media berupa gambar pengalaman yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

c) Guru merancang pembagian kelompok belajar siswa secara

heterogen, yang setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang.

d) Guru menyiapakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) yang berisi

perintah untuk menuliskan sebuah puisi bebas berdasarkan

penulisan yang memperhatikan beberapa aspek penilaian.

e) Guru mempersiapakan lembar pengamatan aktivitas guru dan

lembar pengamatan aktivitas siswa.

f) Guru mempersiapakan soal evaluasi siklus II pertemuan 2.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pada pembelajaran

Bahasa Indonesia dengan materi menulis puisi bebas menggunakan

93
kombinasi model pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence

dan Example Non Example dapat diuraikan sebagai berikut :

d. Kegiatan Awal

Guru memasuki ruangan kelas dengan mengucapkan salam

kemudian mengkondisikan kelas, yaitu dengan menyiapkan

kelas/ruangan belajar, alat, bahan dan media pembelajaran, serta

mengkondisikan siswa untuk siapa belajar (mengambil sampah di

bawah meja masing-masing). Kemudian, guru mempersilakan

siswa untuk berdo’a bersama dan guru memeriksa kehadiran siswa

dan kesiapan siswa dalam belajar (menyiapkan buku pelajaran dan

bahan-bahan yan relavan dengan pembelajaran). Sebelum

membuka pelajaran guru terlebih dahulu melakukan apersepsi

dimana mengaitkan pembelajaran yang akan dipelajari dengan

kondisi peristiwa yang sedang ramai dibahas di dunia masyarakat.

Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

disampaikan serta menyampaikan cakupan materi yang akan

dipelajari pada hari itu. kemudian guru juga menyampaikan

langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.

e. Kegiatan Inti

Guru menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai

kepada siswa. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar

94
kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran gambar

pengalaman yang menyenangkan dan gambar pengalaman yang

tidak menyenangkan. Guru menunjuk/memanggil siswa secara

bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi

urutan logis. Langkah ini guru mempersilakan 10 siswa yang cepat

mengangkat tangan untuk maju kedepan memasang gambar yang

telah disediakan. Guru meminta siswa untuk berpikir tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru.

Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok

terdidri dari 5-6 orang, dimana anggota kelompok memiliki

kemampuan akademik yang berbeda-beda (tinggi, rendah, dan

sedang). Jika mungkin anggota kelompok mempunyai budaya atau

suku yang berbeda serta memperhatikan gender.

Guru memimpin pleno diskusi kecil, mendiskusikan

wacana yang diberikan guru. Pada langkah ini guru membagikan

cerita yang berkaitan pengalaman yang tidak menyenangkan dan

meminta siswa untuk membuat puisi berdasarkan pengalaman

yang tidak menyenangkan. Tiap kelompok mempersentasikan hasil

diskusi kelompok.

Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi

yang disajikan dan mengarahkan pokok permasalahan dan

95
menambah materi yang belum diungkapkan siswa. Tiap kelompok

diarahkan membuat beberapa kalimat menggunakan beberapakata

kunci yang diberikan secara berpasangan (kelompok 2 orang)

mengutarakan pikirannya masing-masing.

f. Kegiatan Akhir

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran, guru memancing-mancing siswa dengan beberapa

pertanyaan yang merupakan inti dari pembelajaran. Guru

mengakhiri kegiatan pembelajaran dan bersama-sama berdoa

untuk pulang.

3) Hasil Observasi

a. Observasi Aktivitas Guru

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observer pada

aktivitas guru siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada table di

bawah :

Tabel 4.18 Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2

Perolehan
No Aspek Penilaian
Skor
1 Guru menyapaikan tujuan kompetensi yang ingin
4
dicapai.
2 Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-
4
gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
3 Guru menunjuk/memanggil siswa secara 4
bergantian memasang/mengurutkan gambar-

96
gambar menjadi ururtan logis.
4 Siswa diminta untuk berpikir tentang
3
mater/permasalahan yang disampaikan guru.
5 Guru membentuk kelompok yang anggotanya 5-6
4
orang siswa secara heterogen.
6 Guru memimpin pleno diskusi kecil,
3
mendiskusikan wacana yang diberikan oleh guru.
7 Mempersentasikan/membacakan hasil diskusi
4
kelompok.
8 Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai
materi yang disajikan dan mengarahkan pokok
4
permasalahan dan menambahkan materi yang
belum diungkapkan siswa.
9 Tiap kelompok diarahkan membuat beberapa
kalimat dengan menggunakan kata kunci yang
3
diberiakan secara berpasangan (kelompok 2 orang)
mengutarakan hasil pikirannya masing-masing.
10 Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama 4
Jumlah Total Skor 37
Sangat
Kategori
Baik

Kriteria Aktivitas Guru

No. Skor Kategori


1 34 - 40 Sangat Baik
2 26 – 33 Baik
3 18 – 25 Cukup Baik
4 10 - 17 Kurang Baik
Keterangan :

Skor 1 = Kurang Baik

Skor 2 = Cukup Baik

97
Skor 3 = Baik

Skor 4 = Sangat Baik

Berdasarkan table 4.18 diatas keterlaksanaan kegiatan

pembelajaran aktivitas guru pada siklus II pertemuan 2 ini

mencapai nilai 37 dengan persentase 92,5 % kriteria “Sangat

Baik”. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan jika

dibandingkan dengan pertemuan I sudah cukup optimal sehingga

peneliti sudah berhasil mencapai indikator keberhasilan yang

ditetapkan untukaktivitas guru yaitu mencapai 34 – 40 dengan

kriteria sangat baik.

Memperjelas hasil observasi aktivitas guru pada siklus II

pertemuan 2, berikut ini disajikan pula hasil analisis tiap aspek

guru pada siklus II pertemuan 2. Hasil analisis tiap aspek sebagai

berikut :

Pada aspek satu guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai mendapatkan skor 4, berdasarkan observasi

guru sudah dapat menyapaikan kedalaman materi kepada siswa,

memberikan gambaran ilustrasi tentang proses pembelajaran

dengan menyampaikan apa saja yang harus dikuasai siswa dan

memberikan motivasi dengan membuka wawasan siswa mengenai

materi yang akan dipelajari.

98
Pada aspek kedua guru menunjukkan gambar berupa dua

gambar pengalaman yang berkaitan dengan materi pembelajaran

yaitu pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan

mendapatkan skor 4 pada berdasarkan hasil observasi guru sudah

menunjukkan beberapa gambar yang berkaitan dengan materi,

memberikan ilustrasi dengan bercerita mengenai keadaan yang ada

digambar kemudian menyebar pandangan dan mendekati siswa

untuk memancing siswa memperhatikan gambar dan membuka

wawasan siswa untuk mengamati gambar dan memberikan

pertanyaan mengenai gambar.

Pada aspek ketiga guru memanggil/menunjuk siswa secara

bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi

urutan logis mendapatkan skor 4 dalam aspek ini guru telah

memanggil siswa yang mengacungkan tangan dengan cepat

dengan memberikan motivasi yang lebih kepada siswa yang

kurang berminat, memberikan kesempatan kesempatan siswa

untuk memasang/mengurutkan gambar dengan acak kemudian

mendekati dan menyebar pandangan memberikan respon positif

atas kegiatan yang dilakukan siswa.

Pada aspek yang keempat guru meminta siswa berpikir

tentang mater/permasalahan yang disampaikan guru mendapatkan

99
skor 3 pada aspek ini guru sudah meminta tanggapan siswa untuk

memberikan tanggapan mengenai materi kemudian memberikan

beberapa pertanyaan yang memencing siswa untuk dapat

memberikan tanggapan dan memberikan tanggapan posistif

kepada siswa yang sudah memberikan pemikirannya mengenai

objek/gambar namun guru belum bisa memberi beberapa

pertanyaan yang dapat membuka wawasan siswa mengenai materi.

Pada aspek kelima guru membentuk kelompok yang

beranggotakan 5-6 orang siswa secara heterogen mendapatkan skor

4 berdasarkan observasi yang terjadi dikelas guru sudah membagi

siswa secara heterogen kemudian guru membagi kelompok dengan

tertib dan guru sudah membagi kelompok dengan jumlah anggota

yang pas kemudian guru sudah dapat mempersingkat waktu

menyusun posisi duduk siswa dengan cepat.

Pada aspek keenam guru memimpin pleno diskusi

kelompok kecil mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 3

guru sudah memberikan beberapa cerita yang berkaitan dengan

materi kemudian memberikan beberapa pertanyaan yang membuat

siswa terinspirasi mengenai materi agar kemudian dapat

dituangkan dalam bentuk tulisan puisi dan guru membantu siswa

dalam mengungkapkan pengalaman siswa untuk dapat dijadikan

100
sebuah tulisan puisi namun belum memberikan beberapa contoh

pengalaman yang dapat dijadikan sebuah puisi.

Kemudian pada aspek ketujuh guru memimpin diskusi

kelompok, mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 4 pada

tahapan ini guru sudah memipin diskusi dengan memberikan

beberapa peristiwa yang dapat dituliskan menjadi puisi kemudian

guru sudah memancing siswa mengungkapkan pengalamannya

untuk dituangkan dalam sebuah puisi, memberikan semangat dan

memancing antusias siswa agat terlibat dan memperhatiakan

kegiatan diskusi dengan baik kemudian guru sudah dapat

memberikan ilustrasi dan arahan mengenai keterkaitan materi

dengan media yang digunakan.

Pada aspek kedelapan guru menyajikan beberapa kata

kunci sesuai materi dan mengarahkan pada pokok permasalahan

dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa

mendapatkan skor 4 guru sudah memancing siswa

mengembangkan kata kunci yang diberikan dengan memberikan

motivasi kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan/pikirannya

kedalam sebuah puisi, memberikan respon positif terhadap tulisan

siswa mengenai pengalamannya dan guru mulai bisa memberikan

101
gambaran dan membuka wawasan siswa melalui kata yang

terdapat pada kata kunci.

Pada aspek sembilan guru mengarahkan siswa untuk

membuat kalimat menggunakan kata kunci yang diberikan secara

berpasangan dan mengarahkan siswa mengutarakan hasil

pikirannya masing-masing guru mendapatkan skor 3 disini guru

sudah mengarahkan dengan memberikan penjelasan mengenai apa

saja yang harus diperhatikan ketika menulis puisi kemudian

memberikan beberapa ungkapan yang dapat mendorong siswa agar

termotivasi dan memancing pengalaman/peristiwa baik yang

menyenangkan ataupun tidak menyenangkan kedalam sebuah puisi

namun belum dapat mengaitkan kata kunci dengan apa yang akan

ditulis kedalam sebuah puisi.

Dan pada aspek sepuluh guru membuat kesimpulan

bersama siswa pada aspek ini mendapatkan skor 4 pada aspek ini

guru telah memberikan kesimpulan mengenai apa yang telah

dipelajari kemudian mempersilakan kepada siswa yang ingin

memberikan kesimpulan dan memberikan motivasi kepada siswa

dan kemudian guru memanggil siswa secara bergantian untuk

memberikan kesimpulan.

102
Peningkatan yang terjadi pada beberapa aspek,

memperlihatkan aktivitas guru pada kegiatan belajar sudah

semakin baik. Oleh sebab itu, pada kegiatan inti guru harus lebih

menguasai langkah kegiatan pembelajaran agar terlaksana dengan

baik., walaupun masih ada beberapa kekurangan di beberapa

langkah.

b. Observasi Aktivitas Siswa

Dari hasil lembar pengamatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran siklus II pertemuan 2 dapat disimpulkan sebagai

berikut :

Tabel 4.19 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan

SA A CA KA
Klasikal
No Aspek F F ∑FX
F F FX F F FX (%)
X X
1 A 24 96 2 6 0 0 0 0 102 100
2 B 10 40 16 48 0 0 0 0 88 100
3 C 5 20 19 57 2 4 0 0 81 80,76
4 D 3 12 21 63 2 4 0 0 79 92,30
5 E 1 4 20 60 5 10 0 0 74 80,76
Jumlah 42 78 9 0 424 453.82
Rata-rata 84,8
FX
Rata-rata 90,76
Klasikal
103
Keterangan Aspek yang Diamati :

A = Antusias siswa dalam memasang/mengurutkan gambar

B = Keaktifan siswa dalam berdiskusi mendiskusikan objek

C = Keaktifan siswa menanggapi hasil laporan diskusi kelompok

lain

D = Kemampuan siswa dalam menggunakan kata kunci secara

berpasangan

E = Keaktifan siswa dalam memberikan kesimpulan mengenai

pembelajaran hari ini.

Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa

No. Skor Persentase Kategori


1 17 – 20 81% - 100 % Sangat Aktif
2 13 – 16 61% - 80% Aktif
3 9 – 12 41% - 60% Cukup Aktif
4 5-8 21% - 40% Kurang Aktif

Skor minimal individu :5x1=5

Skor maksimal individu : 5 x 4 = 20

Jumlah secara klasikal :

Jumlah siswa aktif dan sangat aktif


×100
Jumlah seluruh siswa

104
24
: x 100 %
26

: 92,30 %

Pada siklus II pertemuan 2 dapat diketahui bahwa

keterlibatan aktivitas siswa mencapai 92,30 % secara klasikal dan

sudah mendapat kriteria “Sangat Aktif”. Hal ini lebih baik dari

pertemuan sebelumnya karena hasil yang diperoleh sudah melebihi

indikator keberhasilan untuk aktivitas siswa yaitu >80 % dalam

kriteria sangat aktif.

Aspek A antusias siswa dalam mengurutkan/memasang

gambar mendapatkan skor 4 sebanyak 24 orang. Hal ini dapat

dilihat ketika proses belajar berlangsung siswa sudah mengurutkan

gambar secara bergantian dengan antusias yang baik kemudian

dapat memberikan penjelasan mengenai maksud dari gambar dan

siswa memberikan respon positif terhadap materi yang dipelajari.

Mendapatkan skor 3 sebanyak 2 orang dikarenakan siswa sudah

mengurutkan gambar secara bergantian dengan antusias dan

kemudian mereka sudah dapat menjelaskan maksud dari gambar

namun belum terlihat membeikan respon yang positi terhadap

materi yang dipelajari.

105
Aspek B keaktifan siswa dalam berdiskusi mendiskusikan

objek/gambar skor 4 sebanyak 10 orang, hal initerlihat ketika

proses belajar siswa terlihat antusias ketika berdiskusi, aktif

mengemukakan pendapatnya masing-masing dan bekerjasama

mendiskusikan gambar/wacana yang diberikan oleh guru dan skor

3 sebanyak 16, orang terlihat dari observasi ketika berdiskusi ada

siswa yang sudah aktif dalam diskusi mengemukakan pendapatnya

masing-masing namun belum mau bekerjasama mendiskusikan

tugas kelompok yang diberikan.

Aspek C keaktifan siswa menanggapi hasil laporan diskusi

kelompok lain skor 4 sebanyak 5 orang dikarenakan pada saat

menanggapi hasil kerja siswa menanggapi dengan semangat,

berinisiatif dengan kompak bersama anggota kelompoknya untuk

memberi tanggapan dari hasil diskusi temannya, skor 3 sebanyak

19 orang pada saat menanggapi siswa terlibat dalam kegiatan

menanggapi hasil diskusi dengan semangat tetapi belum kompak

dengan anggota kelompoknya sendiri sehingga pendapat pun

berbeda-beda. Skor 2 sebanyak 2 orang karena beberapa siswa

yang tidak semangat dalam menanggapi hasil diskusi temannya

kemudian memberikan tanggapan dengan kurang tepat.

106
Aspek D kemampuan siswa dalam menggunakan kata

kunci secara berpasangan skor 4 sebanyak 3 orang yang terlihat

membuat puisi dengan penuh motivasi mengembangkan kata kunci

yang diberikan guru dan saling berbagi pendapat dengan pasangan

saling bekerjasama membuat sebuah puisi dari kata kunci yang

diberikan. Skor 3 sebanyak 21 orang terlihat ada beberapa anak

yang menulis puisi dengan penuh motivasi mengembangkan kata

kunci yang diberikan guru dan saling berbagi pendapat namun

kerjasama kurang terlihat diantara siswa. Skor 2 sebanyak 2

dimana ada siswa yang membuat puisi dengan penuh motivasi

mengembangkan kata kunci yang diberikan guru tetapi tidak saling

berbagi pendapat dengan temannya dan belum bekerjasama.

Aspek E aktivitas siswa membuat kesimpulan skor 4

sebnayak 1 orang dimana siswa dengan disiplin dan penuh

antusias, semangat, dan motivasi yang tinggi untuk memberikan

kesimpulan belajar. Skor 3 sebanyak 20 orang dimana ada

beberapa siswa yang memberikan kesimpulan dengan disiplin dan

penuh antusias, semangat. Skor 2 sebanyak 5 orang dimana

ketikan diminta memberikan kesimpulan siswa sudah displin dan

antusias namun belum semangat untuk memberikan kesimpulan

dari hasil pembelajaran.

107
Dari uraian diatas secara klasikal persentase pencapaian

dalam aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 2 adalah 90,76 %

maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan aktivitas siswa sudah

mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu 80 % dangan kriteria

sangat aktif.

Hasil rekapitulasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan

2 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

30

0 0
25 2 2
2 5
20
16 KA
15 19 CA
24 21 A
20 SA
10

5 10
5
2 1
0
Aspek A Aspek B Aspek C Aspek D Aspek E

Gambar 4.13 Grafik Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

c. Hasil Belajar

1) Nilai Hasil Evaluasi Individu

Berdasarkan test evaluasi soal individu siklus II

pertemuan 2, maka data nilai test evaluasi dapat dilihat sebagai

berikut :

108
Tabel 4.20 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2

No Nilai Frekuensi Persentas nxf Keterangan


(n) (f) e (p) Tuntas Tidak
Tuntas
1 93 6 23,1 558 √
2 87 8 30,76 696 √
3 81 8 30,76 648 √
4 75 2 7,69 150 √
5 69 2 7,69 138 √
Jumlah 26 100 2190
Rata-Rata 84,23

Berdasarkan data hasil belajar siswa 4.20 tersebut,

maka data ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada

siklus II pertemuan 2 dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 4.21 Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa

Siklus II Pertemuan 2

Ketuntasan Belajar
Tuntas Tidak Tuntas
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
24 92,30 % 2 7,7 %

Adapun untuk mengetahui hasil belajar siswa lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

109
Dari tabel 4.21 diatas, mengalami kenaikan dimana
pada pertemuan 1 mendapatkan persentase 83 % dan di
pertamuan 2 ini mendapatkan persentase 92,30 %, yang artinya
hasilnya sudah memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu
minimal 80 % dari jumlah seluruh siswa.
Dari keseluruhan siswa sebanyak 26 orang, siswa yang
tuntas 24 orang atau 92,30 % dan masih terdapat 2 orang siswa
atau 7,7 % yang belum tuntas.
Adapun persentase ketuntasan hasil belajar siswa lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Siklus II Pertemuan 2

8%

Tuntas
Tidak Tuntas

92%

Gambar 4.14 Grafik Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus II

Pertemuan 2

2) Nilai Hasil Evaluasi Kelompok

Hasil kerja kelompok siswa dapat dilihat dari hasil

tugas kerja kelompok secara tertulis yaitu sebagai berikut :


110
Tabel 4.22 Nilai Hasil Kerja Kelompok Siklus II

Pertemuan 2 Model Think Pair Share, Concept Sentence dan

Example Non Example

No Kelompok Skor
1 Kelompok 1 81
2 Kelompok 2 87
3 Kelompok 3 87
4 Kelompok 4 87
5 Kelompok 5 75

Dari tabel 4.22 dapat dinyatakan nilai yang dicapai

siswa untuk kerja kelompoknya sudah sangat baik. Pada tabel

4.22 semua kelompok mendapatkan nilai yang sudah lebih dari

KKM yang ditetapkan yaitu 70. Semua itu dapat digambarkan

pada grafik sebagai berikut :


88
86
84
82
80
Kelompok 5
78 Kelompok 4
76 Kelompok 3
74 Kelompok 2
Kelompok 1
72
70
68
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
1 2 3 4 5

111
Gambar 4.15 Grafik Nilai Hasil Kerja Kelompok Siklus II

Pertemuan 2 Model Think Pair Share, Concept Sentence dan

Example Non Example

4) Refleksi

a. Aktivitas Guru

Aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence dan Example

Non Example pada siklus II pertemuan 2 ini sudah cukup efektif

dan optimal. Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran aktivitas guru

pada siklus II pertemuan 2 mencapai nila 37 dengan kategori

“Sangat Baik” yang sudah melebihi indikator keberhasilan yaitu

dengan nilai 31 – 40 dengan kriteria sangat baik. Walaupun dengan

demikian ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan

ditingkatkan.

Artinya dapat diketahui dari hasil perolehan skor

pelaksanaan aktivitas guru, guru sudah masksimal

dalammelaksanakan pembelajaran mengingat ini adalah pertemuan

terakhir guru mengajar menggunakan model Think Pair Share,

Concept Snetence dan Example Non Example di kelas 5.

112
Kemudian proses pembelajaran yang dilaksanakanpun sudah

sepenuhnya sesuai dengan apayang sudah direncanakan

sebelumnya.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer aspek

yang harus lebih ditingkatkan oleh peneliti antara lain

Aspek keempat guru meminta siswa berpikir tentang

materi/permasalahan yang disampaikan guru mendapatkan skor 3

dikarenakan pada saat pembelajaran guru belum dapat memberikan

pertanyaan yang dapat membuka wawasan siswa mengenai materi.

Jadi untuk pertemuan selanjutnya guru harus lebih bisa

memberikan pertanyaan yang dapat memancing dan membuka

wawasan siswa terhadap materi.

Pada aspek keenam guru memipin pleno diskusi kecil,

mendiskusikan objek/gambar mendapatkan skor 3 dikarena pada

saat memimpin pleno diskusi kecil guru belum bisa memberikan

contoh pengalaman yang dapat dijadikan sebuah puisi. Perbaikan

untuk pertemuan berikutnya guru harus bisa memberikan beberapa

contoh pengalaman yang dapat dituliskan menjadi sebuah puisi.

Aspek kesembilan guru mengarahkan siswa untuk

membuat kalimat dengan kata kunci yang diberikan secara

berpasangan dan mengarahkan siswa mengutarakan hasil

113
pemikirannya masing-masing mendapatkan skor 3 dikarenakan

pada aspek ini guru belum mengaitkan kata kunci dengan apa

yang akan dituliskan oleh siswa agar dapat menjadi inspirasi dalam

menulis.

Sedangkan untuk aspek penilaian yang lain sudah

mendapatkan skor 4. Penilaian ini pun harus tetap ditingkatkan

atau diperbaiki lagi oleh peneliti untuk mencapai keberhasilan

siswa dalam membuat puisi agar mendapatkan nilai lebih baik

dipertemuan berikutnya.

Dengan kata lain pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence dan Example

Non Example dapat meningkatkan aktivitas guru pada kegiatan

pembelajaran yang ada di SDN Anjir Serapat Muara 1.3 pada kelas

5.

Adapun peningktan di beberapa aspek, memperlihatkan

aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran sudah semakin baik.

Walaupun masih ada sedikit kekurangan yang harus diperbaiki dan

ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, pada kegiatan inti guru harus

lebih menguasai langkah kegiatan pembelajaran agar dapat

terlaksana dengan baik sebagaimana mestinya.

b. Aktivitas Siswa

114
Dari hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran

siklus II pertemuan 2 diketahui bahwa keterlaksanaan aktivitas

siswa mencapai 92,30 % secara klasikal dan sudah mendapatkan

kriteria “Sangat Aktif” dan ini mengalami peningkatan dari hasil

sebelumnya yang hanya mencapai 87,5 %. Hal tersebut

menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah sangat optimal,

sehingga bisa mencapai dan melebihi keberhasilan yang ditentukan

yaitu ≥ 80 % dengan kriteria.

Walaupun masih terdapat kekurangan dalam aktivitas siswa

tersebut, secara keseluruhan sudah sangat baik dan optimal. Guru

selalu berusaha meningkatkan kegiatan aktivitas siswa dengan

lebih membuka wawasan siswa dan memancing pengalaman siswa

untuk dijadikan sebuah puisi dalam kegiatan inti pembelajaran.

Dalam keantusiasan belajar dan dalam bekerjasama dalam

kelompok sudah sangat baik, dan siswa mampu mengembangkan

sebuah pengalaman yang disajikan guru dan menuliskannya

kedalam sebuah karya puisi.

c. Hasil Belajar

Dari hasil belajar siswa pada siklus II pertamuan 2 yaitu

siswa yang tuntas sebanyak 24 orang siswa atau 92,30 % yang

mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu ≥ 70. Sedangkan

115
siswa yang dinyatakan belum tuntas sebanyak 2 orang atau 7,7 %.

Hasil belajar ini sudah menunjukkan memenuhi kriteria ketuntasan

klasikal yang telah ditetapkan yaitu ≥ 80 % dari jumlah seluruh

siswa yang harus mencapai KKM yang ditentukan. Meski ada 2

siswa yang tidak tuntas, akan tetapi hasil belajar siswa sudah

sangat baik dan bisa dikatakan sudah optimal. Ketidak tuntasan ini

tentunya ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi dari hasil

puisi yang ditulis oleh anak, diantara nya saat proses pembelajaran

anak belum bisa menemukan ide pokok untuk dijadikan sebuah

kalimat yang akan dirangkai dalam sebuah puisi. Selain itu kondisi

anak yang sedang dalam keadaan kurang mendukung tidak mood

dalam kegiatan menulis akan berpengaruh terhadap hasil dari

tulisan yang belum maksimal.

c. Perbandingan Hasil Data Siklus II

Sebagai tolak ukur telah dilaksanakannya siklus II, untuk

mengetahui perkembangan faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian

baik itu faktor guru, faktor siswa dan hasil belajar maka dibuatlah sebuah

perbandingan hasil perolehan data antara pertemuan 1 dan 2. Berikut

perbandingan pertemuan 1 dan 2 :

1. Observasi Aktivitas Guru

116
Perbandingan observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan

1 dan 2 dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 4.23 Perbandingan Aktivitas Guru Siklus II

Perolehan Skor
No Aspek yang Dinilai
P1 P2
1 Guru menyapaikan tujuan kompetensi yang ingin
4 4
dicapai.
2 Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar
4 4
kegiatan berkaitan dengan materi.
3 Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi 3 4
ururtan logis.
4 Siswa diminta untuk berpikir tentang
3 3
mater/permasalahan yang disampaikan guru.
5 Guru membentuk kelompok yang anggotanya 5-6
4 4
orang siswa secara heterogen.
6 Guru memimpin pleno diskusi kecil, mendiskusikan
3 3
wacana yang diberikan oleh guru.
7 Mempersentasikan/membacakan hasil diskusi
4 4
kelompok.
8 Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi
yang disajikan dan mengarahkan pokok permasalahan
3 4
dan menambahkan materi yang belum diungkapkan
siswa.
9 Tiap kelompok diarahkan membuat beberapa kalimat 3 3
dengan menggunakan kata kunci yang diberiakan
secara berpasangan (kelompok 2 orang) mengutarakan
117
hasil pikirannya masing-masing.
10 Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama 4 4
Jumlah Perolehan Skor 35 37
Kriteria Sangat Sangat
Baik Baik

Data observasi aktivitas guru siklus II pertemuan 1 dan 2 di

atas jika digambarkan ke dalam bentuk grafik akan tampak seperti

grafik di bawah ini :

37

36.5

36
Series1
35.5

35

34.5

34
Pertemuan 1 Pertemuan 2

Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Aktivitas Guru Siklus II

Grafik di atas menunjukkan kenaikan yang signifikan pada

aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan kombinasi model

pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence dan Example Non

Example. Pada pertemuan 1, aktivitas guru telah mencapai kriteria


118
sangat baik, dan pencapain skor yang diperoleh oleh guru pun sudah

dapat dikatakan optimal. Setelah diadakan refleksi dan perbaikan dari

hasil pertemuan 1, kemudian pada pertemuan 2 aktivitas guru

mengalami kenaikan yang cukup memuaskan. Adanya peningkatan

pada aktivitas guru disebabkan karena adanya perbaikan dalam guru

mengajar di beberapa aspek yang sebelumnya menjadi titik lemah

guru.

Peningkatan aktivitas guru jika dibandingkan pada perolehan

skor juga mengalami kenaikan dari 35 pada pertemuan 1 menjadi 37

pada pertemuan 2. Pada pertemuan 1 perolehan 3 jika dijumlahkan

yaitu 15 point dan skor 4 dengan jumlah point 20. Sedangkan pada

pertemuan 2, perolehan skor 3 jika dijumlahkan 9 point dan skor 4

dengan jumlah point 28. Hal ini menunjukkan, pada skor 3

mendapatkan penurunan menjadi 6 point sedangkan pada skor 4

mengalami peningkatan jumlah point karena adanya upaya perbaikan

pada pertemuan kedua oleh guru.

2. Observasi Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa diamati oleh guru menggunakan lembar

observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Berdasarkan

pengamatan aktivitas siswa pada siklus II diperoleh data sebagai

berikut :

119
Tabel 4.24 Perbandingan Persentase Keaktifan Siswa Secara

Klasikal Siklus II

Kriteria
Pertemuan Sangat Cukup Kurang
Aktif
Aktif Aktif Aktif
1 45,83 % 41,66 % 12,5 % 0%
2 50 % 42,30 % 7,7 % 0%
Peningkata 4,17 0,64 - -
n
Penurunan - - 0 0

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II jika digambarkan


dalam bentuk grafik maka akan tampak seperti grafik di bawah ini :

50
45
40
35
30
25 Pertemuan 1
Pertemuan 2
20
15
10
5
0
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif

Gambar 4.17 Grafik Perbandingan Aktifitas Siswa Secara Klasikal

Pada Siklus II
120
Berdasarkan table 4.24 dan gambar 4.17 diketahui bahwa, Jika

diakumulasikan pada siklus II pertemuan 1 persentase jumlah siswa

“Aktif” dan “Sangat Aktif” diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 87,5

%. Kemudian pada siklus II pertemuan 2 jika diakumulasikan

persentase jumlah siswa “Aktif” dan “Sangat Aktif” sebanyak 92,30

%. Dari perolehan keaktifan siswa diatas maka siswa sudah masuk

dalam kriteria “Sangat Aktif” yaitu 82 % dari keseluruhan siswa.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi

keterampilan menulis puisi bebas berdasarkan pengalaman

menyenangkan dan pengalaman yang tidak menyenangkan pada siklus

II pertemuan 1 dan 2 mengalami peningkatan. Peningkatan hasil

belajar siswa setelah dilakukan tes evaluasi di akhir pertemuan 1 dan

2, dapat digambarkan pada table di bawah ini :

Tabel 4.25 Perbandingan Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus

II

Siklus II
No Hasil Belajar
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Tuntas 83 % 92,30 %
2 Tidak Tuntas 17 % 7,7 %
3 Jumlah Nilai 1928 2190
4 Rata-rata Nilai 80,33 84,23

121
Dari table 4.25 hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus II

diatas jika digambarkan ke pada grafik akan tampak seperti di bawah

ini :

100
92.3
90
83
80
70
60
50 Tuntas
Tidak Tuntas
40
30
20 17

10 7.7

0
Pertemuan 1 Pertemuan 2

Gambar 4.18 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Secara

Klasikal Siklus II

Berdasarkan table 4.25 dan gambar 4.18 diperoleh bahwa

ketuntasan belajar siswa secara klasikal antara pertemuan pertama dan

kedua sudah mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut yakni pada

pertemuan 1 yang semula hanya 83 % menjadi 92,3 % di petemuan 2.

Begitu pula dengan nilai rata-rata pada pertemuan pertama 80,33

menjadi 84,23 pada pertemuan kedua.


122
Peningkatan yang terjadi tidak terlepas dari serangkaian

tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memaksimalkan proses

pembelajaran di setiap pertemuannya. Perolehan ketuntasan klasikal

pada siklus II ini telah memnuhi indikator keberhasilan, yaitu

mencapai 80 % siswa memperoleh nilai 70 keatas.

Brikut ini akan disajikan grafik kecenderungan peningkatan

pembelajaran aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dari

siklus I sampai siklus II.

92%
83%
72%
64%
92%
88%
76% Hasil Belajar
68% Aktivitas Siswa
Aktivitas Guru
87.50% 92.50%
82.50%
67.50%

SI P1 SI P2 SII P1 SII P2

Gambar 4.19 Grafik Kecenderungan Peningkatan Pembelajaran Siklus

I sampai Siklus II

Pada gambar 4.19 terlihat bahwa aktivitas guru, aktivitas

siswa, dan hasil belajar pada setiap pertemuan semakin meningkat. Hal

tersebut membuktikan bahwa adanya hubungan antara ketiga aspek

123
tersebut. Dari data di atas juga dapat diketahui bahwa semakin optimal

aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran maka

aktivitas siswa dalam mengkuti pembelajaran juga akan meningkat.

Begitu juga hubungan antara aktivitas siswa pada saat pembelajaran

berlangsung, maka akan berdampak pada hasil belajar siswa yang juga

meningkat.

Dari penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil dan

hipotesis yang menyatakan bahwa “jika menggunakan kombinasi

model pembelajaran Think Pair Share, Concept Sentence dan Example

Non Example maka keterampilan menulis puisi bebas pada siswa kelas

5 SDN Anjir Serapat Muara 1.3 akan meningkat” dapat diterima.

D. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas 5 SDN Anjir Serapat

Muara 1.3 pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi Menulis Puisi Bebas.

Hasil pengamtan terhadap aktivitas guru pada saat pelaksanaan proses

pembelajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar pada setiap pertemuan selalu

menglami peningkatan.

1) Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Adapun observasi yang dilakukan guru dalam melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran Think

Pair Share, Concept Sentence dan Example Non Example dilaksanakan dalam

124
dua siklus dengan empat kali pertemuan. Berdasarkan hasil penilaian observer

terhadap aktivitas guru maka didapatkan hasil pada siklus I dan Siklus II

yaitu:

Hasil pengamatan aktivitas guru meningkat dari siklus I pertemuan 1

mencapai persentase 27 naik menjadi skor 33 pada pertemuan 2 dengan

kategori Baik dan pada siklus II pertemuan 1 mencapai persentase 35 naik

menjadi 37 pada pertemuan 2 dengan kategori Sangat Baik.

125

Anda mungkin juga menyukai