Anda di halaman 1dari 4

Nama : Daniel Eral Syatauw

NIM : 201869042

Tugas Teknik Reservoir Minyak & Gas Bumi

Soal:

1. Jelaskan apa itu Petroleum Sistem dan apa saja yang menjadi komponen-
komponen dalam petroleum sistem !

Jawaban:

Petroleum system merupakan konsep yang menyatukan beberapa elemen berbeda dan
proses geologi minyak bumi yang merupakan kondisi dimana akumulasi dari
hidrokarbon di bawah permukaan bumi dapat terbentuk. Aplikasi dari konsep
tersebut digunakan dalam melakukan kegiatan pencarian migas yaitu eksplorasi yang
merupakan kegiatan mencari dan menemukan sumber daya hidrokarbon didalam
suatu cekungan. Petroleum system meliputi gabungan antara elemen (source rock,
reservoir rock, cap rock) dan proses (oil generation, migration dan accumulation).
Komponen tersebut berkaitan satu sama lain sehingga jika ada salah satu komponen
yang kurang dalam petroleum system maka hidrokarbon tidak akan terbentuk atau
terakumulasi. Elemen-elemen penting dan proses harus berada pada waktu yang
tepat sehingga bahan organik yang terdapat dalam source rock dapat diubah menjadi
suatu akumulasi hidrokarbon.

 Maturation
Proses pematangan atau perubahan secara biologi, fisika dan kimia dari kerogen
menjadi migas (oil generation). Hidrokarbon berasal dari bahan-bahan organik yang
terkandung di dalam sedimen. Bahan organik tersebut terdiri dari mikroalga dan
mikroorganisme yang terendapkan di lingkungan perairan khususnya di dasar laut. Selama
proses pengendapan, material organik tersebut terus terkubur bersama sedimen dan
material tersebut rusak akibat proses oksidasi. Sisa dari material yang tertinggal
menganndung kerogen, yang selama pengendapan sedimen akibat dari tekanan dan
temperatur yang tinggi dalam waktu yang sangat lama, berubah menjadi hidrokarbon oleh
proses thermal cracking. Kerogen yang masih immature berubah menjadi minyak pada
temperatur diatas 50-70 oC. Sekitar temperatur 120-150 oC minyak menghasilkan wet
gas lalu dry gas. Oil Window berada di dua kisaran temperatur tersebut yang biasanya
terdapat di kedalaman 1000 dan 3500 meter.

 Source Rock (Batuan Induk)


Source rock adalah kelompok batuan shale atau batuan karbonat yang berwarna hitam
hingga coklat yang memiliki kadar organik (kerogen) yang tinggi dan mampu
menghasilkan migas. Kerogen adalah bahan-bahan organik yang dapat menghasilkan
migas. Batuan bisa dianggap sebagai source rock jika mengandung material organik yang
mencukupi, setidaknya 0,5% organik carbon dan 100 ppm material organik yang dapat
terekstraksi oleh solvent. Untuk memastikan apakah source rock tersebut potensial
mengandung minyak, dapat dianalisa dengan proses pyrolisis dengan meningkatkan
temperatur pada sampel batuan (Metode Rock Eval). Sehingga source rock dapat
diidentifikasi pada waktu proses pemboran berlangsung.
 Migration
Adalah proses perpindahan fluida hidrokarbon yang menjauhi source rock.
Migrasi ini disebabkan oleh penguburan (burial), pemadatan (compaction) serta
peningkatan volume yang berasal dari maturation dan gravitational separation.
Karena hidrokarbon yang terbentuk di source rock umumnya akan bergerak ke
daerah yang bertekanan lebih rendah. Proses migrasi dibagi menjadi tiga, yakni:
a. Primer : Proses perpindahan hidrokarbon dari source rock ke batuan reservoir
lapisan penyalur (carrier bed).
b. Sekunder : Proses perpindahan hidrokarbon dari lapisan penyalur (carrier bed) ke
tempat akumulasi migas.
c. Tersier : Proses perpindahan hidrokarbon dari tempat akumulasi migas ke lapisan
batuan yang berada di atasnya. Hal ini terjadi akibat gejala tektonik seperti patahan,
yang dapat menyebabkan rekahan pada cap rock.
 Reservoir Rock
Adalah batuan porous dan permeable sebagai tempat terakumulasinya
hidrokarbon dan air di bawah permukaan tanah yang memiliki satu sistem tekanan
tertentu. Reservoir yang terisi hidrokarbon umumnya terbagi menjadi banyak layer
(lapisan). Jenis reservoir yang terdiri dari banyak lapisan disebut juga multi-layer
reservoir. Umumnya batuan reservoir terbentuk dari batuan pasir dan batuan
karbonat
 Cap rock
Lapisan di atas reservoir rock yang memiliki porositas dan permeabilitas yang
buruk (impermeable) seperti chalks, shale atau batuan evaporit sehingga mencegah
hidrokarbon bermigrasi ke permukaan. Biasanya berbentuk konkaf terbalik.

 Trap (Perangkap)
Keberadaan suatu reservoir yang mengandung hidrokarbon mengindikasikan
adanya Trap (perangkap) yang mampu menahan hidrokarbon bermigrasi. Trap adalah
suatu kondisi alam yang menjebak migas, sehingga migas tidak dapat bergerak dan
terakumulasi di dalam reservoir rock. Klasifikasi trap yakni:
a. Perangkap Struktur : terjadi karena perubahan bentuk (deformasi) dari batuan
seperti antiklin atau patahan. Trap yang berbentuk bulat dinamakan dome.
b. Perangkap Stratigrafi : terbentuk akibat dari variasi facies, batuan menjadi
impermeabel secara lateral. Contohnya pinch-out dan carbonate reef.
c. Perangkap Kombinasi : contohnya antiklin yang tererosi, perangkap yang
berasosiasi dengan kubah garam (saltdome).

Anda mungkin juga menyukai