Anda di halaman 1dari 1

Light Trail

Untuk rekan-rekan yang pernah belajar fotografi mungkin sudah tidak asing dengan istilah light trail.
Teknik foto ini digunakan untuk menangkap gambaran dari cahaya yang berjalan (biasa lampu
kendaraan, lampu pesawat atau kembang api). Pengambilan foto light trail dilakukan dengan
menggunakan shutter speed (bukaan) yang lambat biasanya diatas 10 detik. Dengan bukaan yang
lambat maka kamera dipastikan ada di posisi yang stabil. Posisi kamera yang tidak stabil atau
bergoyang akan menghasilkan shake sehingga gambaran cahaya yang ditangkap tidak akan mulus
akan bergelombang tidak seperti yang diharapkan. Itu sebabnya saat mengambil foto light trail kita
perlu menggunakan alat bantu atau tripot sebagai alat untuk menstabilkan posisi kamera.

Tujuan dari pengambilan foto ini adalah menangkap garis cahaya maka waktu yang tepat untuk
mengambil foto ini adalah saat petang – malam – hingga dini hari. Waktu pengambilan foto ini juga
membuat kita harus menyesuaikan ISO dari kamera kita, ISO yang baik ada di angka 100 agar foto
yang kita ambil tidak mengalami noise.

Sama seperti pengambilan foto light trail, dalam menyikapi hidup kita perlu menggunakan teknik
yang tepat agar mendapatkan hasil seperti yang kita inginkan. Kita harus memiliki kecepatan dalam
menangkap peluang dengan tepat. Kita juga harus memiliki kestabilan dalam usaha mencapai tujuan
atau impian kita. Suatu waktu kita butuh alat bantu untuk menjaga kestabilan kita, bisa berupa
support system, previllage maupun mekasnisme koping (adaptasi masalah) yang baik. Dan sama
seperti ISO pada proses pengambilan foto kita juga harus “iso” menempatkan diri sesuai kondisi
yang ada. Selamat Berjuang semua.
“iso” Bahasa jawa yang berarti bisa

#30haribercerita
#30hbc22
#30hbc2205

Anda mungkin juga menyukai