Soal
1. Carilah landasan hukum/ dasar hukum tentang keamanan pangan di Dunia dan di
Indonesia.
2. Sebutkan jenis-jenis mikroorganisme pathogen dalam pangan/ makanan dan dampak dari
mikroorganisme masing-masing.
3. Sebutkan apa saja program/ regulasi dalam peningkatan keamanan pangan yang di terapkan
pemerintah saat ini.
4. Carilah artikel terkait keamanan pangan dengan masalah gizi/ kesehatan
Jawaban
1.
• Indonesia
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5360)
• Dunia
2.
• Escherichia coli
E coli dapat menyebabkan penyakit pada manusia adalah enterotoksigenik,
enterohaemorrhagik, enteropatogenik, enteroinvasive, dan enteroagregatif.
Enterotoksigenik E. coli merupakan penyebab diare pada wisatawan yang
mengunjungi negara yang standar higienitas makanan dan air minum berbeda dari
negaraasalnya.
• Staphylococcusaureus
• Salmonella
Efek keracunan makanan dari salmonella dapat sangat parah bila terjadi pada ibu
hamil, orang lanjut usia, anak-anak, dan orang-orang yang memiliki kekebalan
tubuhnya rendah.
• Shigella
Shigella merupakan bakteri patogen di usus manusia dan primata penyebab
shigellosis (disentri basiler). Makanan yang sering terkontaminasi Shigella adalah
salad, sayuran segar (mentah), susu dan produk susu, serta air yang
terkontaminasi. Sayuran segar yang tumbuh pada tanah terpolusi dapat menjadi
faktor penyebab penyakit, seperti disentri basiler atau shigellosis yang disebabkan
oleh Shigella. Menurut USFDA (1999), diperkirakan 300.000 kasus shigellosis
terjadi di Amerika Serikat setiap tahun.
• Vibrio cholera
Sebagian besar genus Vibrio ditemukan di perairan air tawar atau air laut, serta
merupakan bakteri patogen dalam budi daya ikan dan udang. Spesies Vibrio yang
termasuk patogen adalah V. cholerae, V. parahaemolyticus, dan V. vulvinicus.
Spesies V. chloreae dan V. parahaemolyticus merupakan sumber kontaminasi
silang antara buah dan sayuran mentah, sedangkan V. vulvinicus penyebab infeksi
pada manusia.
• Clostridium botulinum
• Pseudomonas cocovenenans
Senyawa beracun yang dapat diproduksi oleh Pseudomonas cocovenenans adalah
toksoflavin dan asam bongkrek. Kedua senyawa beracun tersebut diproduksi di
dalam tempe bongkrek, suatu tempe yang dibuat dengan bahan baku utama ampas
kelapa. Asam bongkrek bersifat sangat fatal dan biasanya merupakan penyebab
kematian. Hal ini disebabkan toksin mengganggu metabolisme glikogen dengan
memobilisasi glikogen dari hati, sehingga terjadi hiperglikemia yang kemudian
berubah menjadi hipoglikemia. Penderita hipoglikemia biasanya meninggal empat
hari setelah mengonsumsi tempe bongkrek yang beracun.