Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAJEMEN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH:
M. RIDHO PUTRA PRADANA

KELAS : 4 A

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


PRODI ADMINISTRASI NEGARA
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2018/2019
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Karo Ops Polda Kalbar
Kombes Pol Jayadi menyodorkan tiga opsi yang harus diupayakan sebagai solusi
pengentasan masalah Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kalimantan Barat.
Pertama, pemerintah harus memgupayakan Wilayah Pertambangan Rakyat
(WPR).
Nantinya, WPR menjadi lokasi khusus bagi para penambang untuk melakukan
aktivitas penambangan emas secara legal.
"Lokasi ini harus ditetapkan. Termasuk aturan-aturan legalitasnya agar sesuai
prosedur," ungkapnya saat Rapat Koordinasi tentang solusi penyelesaian
Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar,
Kamis (17/5/2018).
Solusi kedua adalah lapangan kerja. Poin ini dianggap strategis karena latar
belakang masyarakat berkecimpung di aktivitas PETI adalah keterpaksaan.
Masyarakat terpaksa menjadi penambang PETI lantaran tidak ada pekerjaan pasti
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Masalah PETI ini merupakan masalah perut. Itu yang masyarakat keluhkan ketika
kami melakukan penindakan. Sebenarnya masyarakat tahu PETI itu dilarang,"
jelasnya.
Terkait lapangan kerja, Kombes Pol Jayadi berharap pemerintah
kabupaten/kota mengupayakan ketersediaannya. Ia berharap para kepala daerah yang
sudah terpilih bisa mewujudkan janji-janji politik yang didengungkan sebelum
terpilih sebagai kepala daerah.
"Kami harap kepada kepala daerah untuk merealisasikan janji-janji menyediakan
lapangan pekerjaan saat kampanye dulu. Solusi ketiga adalah membantuk badan
sejenis Badan Restorasi Gambut (BRG). Nantinya, badan ini melakukan restorasi
terhadap daerah-daerah yang terkena dampak kerusakan dari aktivitas PETI,"
tandasnya. (Pra).
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Polda Kalbar
Sodorkan Tiga Opsi Pengentasan Masalah PETI di Kalbar,
http://pontianak.tribunnews.com/2018/05/17/polda-kalbar-sodorkan-tiga-opsi-
pengentasan-masalah-peti-di-kalbar.
Penulis: Rizky Prabowo Rahino
Editor: Dhita Mutiasari
Analisis :

PETI atau Penambangan Emas Tanpa Izin adalah sebuah penambangan emas
yang dilakukan tanpa adanya izin pemerintah dan biasanya dilakukan oleh
masyarakat dan bukan milik perusahaan besar. Masalah PETI merupakan masalah
yang krusial karna tidak hanya memiliki dampak kepada lingkungan namun juga
dampak terhadap kegiatan ekonomi.
Dampak terhadap lingkungan adalah pencemaran oleh logam berat Ac dan Cd
yang terdapat di bijih emas. Logam tersebut berasosiasi dengan emas karena sifat
alami logam tersebut. Adapun dampak kerusakan lingkungan yang biasa terjadi
seperti pencemaran air karena larut larutnya unsur unsur logam berat terhadap air.
Hal tersebut tentu sangat berbahaya bagi tubuh karena salah satu dampak
paling berbahaya bagi manusia dan lingkungan adalah sifat Bio-Magnifikasi dimana
logam-logam tersebut akan ikut berpindah di tubuh predator dan mengendam
didalamnya. Apabila unsur unsur logam berat terlalu banyak didalam tubuh akan
mengakibatkan beberapa penyakit serius contohnya, kanker, kerusakan ginjal, dan
lain-lain
Pemerintah menghadapi masalah serius untuk membasmi PETI karena
dihadapkan 2 permasalahan yang penting yaitu masalah lingkungan dan masalah
kegiatan ekonomi warga sekitar. Maka dari itu di artikel diatas Polda Kalbar selaku
pihak yang memiliki wewenang menertibkan PETI memberikan 3 opsi untuk
menyelesaikan masalah PETI di Kalbar dan tetap memikirkan aspek ekonomi warga
yang bekerja sebagai penambang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai