PENGERTIAN
Kompres Hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di kompres-
hangatcelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
MANFAAT:
Manfaat Kompres Hangat adalah dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu
tubuh dalam menangani kasus klien yang mengalami pireksia.
TUJUAN :
PROSEDUR KERJA
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus
melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus
dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi
perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla
oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi
vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas
melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh
sehingga mencapai keadaan normal kembali.
PENGERTIAN
Kompres Dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran
darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema.
MANFAAT:
Kompres Dingin berfungsi sebagai pertolongan pertama pada cedera, juga untuk perawatan
lanjutan setelah pengobatan.
TUJUAN:
PROSEDUR KERJA:
Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk yang
dicelupkan ke dalam air dingin.Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh
yang berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara
otak dan lokasi nyeri. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-
10 menit dan 20-30 menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan
bengkak .Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup),
penurunan metabolik, membantu mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma,
mengurangi nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot.
MEKANISME KEHILANGAN PANAS BAYI
BARU LAHIR
BBL dapat kehilangan panas tubuh melalui cara-cara berikut :
1. Evaporasi
Adalah jalan utama bayi kehilangan panas. jika saat lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan
dapat terjadi kehilangan panas tubuh bayi sendiri. Kehilangan panas juag terjadi pada bayi
yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
2. Konduksi
Adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur, atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah
dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi
diletakkan di atas benda-benda tersebut.
Contoh :
- Menimbang bayi tanpa alas timbangan
- Tangan penolong yang dingin saat memegang BBL
- Menggunakan stetoskop dingin untuk memeriksa BBL
3. Konveksi
Adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat
mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi konveksi aliran udara
dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
Contoh :
- Membiarkan atau menempatkan BBL di dekat jendela
- Membiarkan BBL di ruangan yang terpasang kipas angin
4. Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang
mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan
cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara langsung). Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke lingkungan
yang lebih dinginn (Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda)
Contoh :
- BBL dibiarkan dalam ruangan ber AC
- BBL dibiarkan dalam keadaan telanjang
Mencegah Kehilangan Panas
2. Letakkan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan dan usahakan ke dua bahu bayi menempel di
dada atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi
sedikit lebih rendah dari puting payudara ibu.