Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE DALAM BIMBINGAN KELOMPOK

Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling Kelompok

DOSEN PENGAMPU : Asih Nor Zahidah, S.Pd.I, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

Muhammad Hafiz 200101060405


Siska 200101060420

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah
serta inayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.

Makalah ini di buat dalam rangka pembelajaran mata kuliah


Bimbingan Konseling kelompok. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada
Asih Nor Zahidah, S.Pd.I, M.Pd. Selaku Dosen Bimbingan dan Konseling
Kelompok. Dalam menyusun makalah ini yang berjudul “Metode Dalam
Bimbingan Kelompok” sebagai bahan pembelajaran bagi kami. Makalah ini tentu
nya masih jauh dari kesempurnaan, karena saya juga masih dalam tahap
pembelajaran. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.

Banjarmasin, 3 April 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................ii


DAFTAR ISI ................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................3
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok ..................3
B. Bimbingan Kelompok .............................................................4
C. Metode Bimbingan Kelompok ...............................................6
D. Teknik Bimbingan Kelompok ................................................7
BAB III PENUTUP .....................................................................................11
A. Kesimpulan .............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan kelompok adalah bantuan yang diberikan oleh orang yang
ahli kepada sekumpulan orang baik anak-anak, remaja maupun dewasa.
Sejalan dengan itu menurut Natawidjaja (dalam Lilis Satriah, 2014 : 17),
bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan kepada sekumpulan
orang yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu dalam
kelompok tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dapat dan sanggup
mengarahkan dirinya, dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan
dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada
umumnya. Dan terdapat definisi lain yang dikemukakan oleh Winkel (dalam
Lilis Satriah, 2014 : 17 ) bahwasanya bimbingan kelompok merupakan
layanan bantuan yang diberikan kepada individu yang terkumpul dalam suatu
kelompok untuk mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan tempat
mereka hidup. Didalam memberikan layanan bantuan atau dapat kita katakan
“bimbingan” dapat diberikan kepada individu maupun kelompok dari
berbagai rentang usia, artinya sasaran bimbingan adalah individu secara
perorangan ataupun individu dalam kelompok, baik anak-anak, remaja,
dewasa, maupun lansia.
Dalam pendidikan formal maupun nonformal seperti Pondok
Pesantren Modern pada umumnya selalu berintikan bimbingan, sebab
pendidikan bertujuan agar anak didik menjadi kreatif, produktif, dan mandiri,
artinya pendidikan berupaya untuk mengembangkan individu anak. Segala
aspek diri anak didik harus dikembangkan seperti intelektual, moral, sosial,
kognitif, dan emosional. Bimbingan adalah upaya untuk membantu
perkembangan aspek-aspek tersebut menjadi optimal, harmonis dan wajar
(Sofyan Willis, 2013 : 5)

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Bimbingan dan Konseling Kelompok ?
2. Apa itu Bimbingan Kelompok ?
3. Apa saja Metode dalam Bimbingan Kelompok ?
4. Apa saja Teknik dalam Bimbingan Kelompok ?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok
2. Menjelaskan Pengertian Bimbingan Kelompok
3. Menjelaskan Metode dalam Bimbingan Kelompok
4. Menjelaskan Teknik dalam Bimbingan Kelompok

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok


Bimbingan dan konseling kelompok merupakan salah satu jenis
layanan dalam bimbingan dan konseling yang memanfaatkan dinamika
kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan
pribadi dan/atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta kegiatan
kelompok.
Layanan bimbingan dan layanan konseling kelompok dapat
diselenggarakan di mana saja, di dalam ruangan ataupun di luar ruangan, di
sekolah atau di luar sekolah, di rumah salah seorang peserta atan di rumah
konselor, di suatu kantor atau lembaga tertentu, atau di ruang praktik pribadi
konselor. Di manapun kedua jenis layanan itu dilaksanakan, harus terjamin
bahwa dinamika kelompok dapat berkembang dengan sebaik-baiknya untuk
mencapai tujuan layanan.
Layanan bimbingan kelompok membahas topik-topik umum yang
menjadi kepedulian bersama anggota kelompok, sedangkan dalam layanan
konseling kelompok membahas masalah pribadi yang dialami oleh masing-
masing anggota kelompok. Pembahasan topik tersebut melalui suasana
dinamika kelompok yang intensif dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota
di bawah bimbingan pemimpin kelompok (konselor).
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya
masalah atau kesulitan pada diri masing-masing anggota kelompok. Kegiatan
bimbingan kelompok pada umumnya menggunakan prinsip dinamika
kelompok, seperti dalam kegiatan sosiodrama, role playing, dan teknik
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kelompok.
Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi
yang berkenaan dengan masalah umum yaitu permasalahan yang sedang
hangat diperbincangkan baik yang di dengar dan dilihat dari media massa
(cetak maupun media elektronik), dan berasal dari lingkungan sekitar.

3
Informasi yang diberikan dalam kegiatan bimbingan kelompok itu terutama
dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri dan
pemahaman mengenai orang lain, sedangkan perubahan sikap merupakan
tujuan yang tidak langsung dari kegiatan bimbingan kelompok dan konseling
kelompok.
Sejalan dengan pendapat tersebut Prayitno (1995) mengemukakan
bahwa bimbingan kelompok dapat pula sebagai media pemberian informasi
kepada sekelompok individu. Dalam bimbingan kelompok peranan dinamika
kelompok tidaklah kurang dibandingkan dengan peranannya dalam konseling
kelompok. Para peserta yang secara langsung terlibat dan menjalani dinamika
kelompok dalam bimbingan kelompok juga akan dapat mencapai tujuan
ganda, yaitu: (1) mendapat kesempatan untuk memperkembangkan diri untuk
diperolehnya kemampuan sosial, pengalaman, informasi, wawasan,
pemahaman, nilai dan sikap, serta (2) berbagai alternatif yang akan
memperkaya dan mungkin bahkan dapat mereka praktikkan dalam kehidupan
sehari-hari. Perolehan yang mengandung unsur-unsur kognitif, afektif,
konatif, dan kemampuan-kemampuan tertentu dapat dicapai melalui kegiatan
pembahasan dan/atau pendalaman masalahmasalah atau topik yang bersifat
umum.

B. Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan usaha pemberian bantuan
kepada orang-orang yang memerlukan. Suasana kelompok, yaitu antar
hubungan dari semua orang yang terlibat di dalam kelompok, dapat
merupakan wahana dimana masing-masing anggota kelompok itu (secara
perorangan) dapat memanfaatkan semua informasi,tanggapan dan berbagai
reaksi dari anggota kelompok lainya untuk kepentingan dirinya yang
bersangkut paut dengan pengemabangan diri anggota kelompok. Kesempatan
mengemukakan pendapat, tanggapan, dan berbagai reaksipun dapat
merupakan peluang yang amat berharga bagi perorangan yang bersangkutan.
Kesempatan timbal balik ini lah yang merupakan dinamika dari kehidupan

4
kelompok (dinamika kelompok) yang akan membawa kemanfaatan bagi para
anggotanya.
Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya,
semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas
mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain sebagainya;
apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang
bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya (Prayitno, 1995: 178).
Bimbingan kelompok sering diartikan secara sempit dan sederhana,
yang kadang-kadang justru tidak terkait dengan makna dan tujuan bimbingan
dan konseling yang sebenarnya. Beberapa kesalahpahaman masih hidup di
antara mereka yang bergerak di bidang bimbingan dan konseling.
Kesalahpahaman muncul karena ketidakmampuan untuk memberikan batasan
yang tegas antara istilah “bimbingan kelompok” dan “membimbing
kelompok” atau istilah-istilah lainnya yang menggunakan pendekatan
kelompok dalam pelaksanaannya sehingga pada akhirnya menimbulkan
kerancuan (Prayitno, 1995).
Kegiatan “bimbingan kelompok” tidak sama dengan kegiatan
“membimbing kelompok” dalam layanan bimbingan dan konseling. Istilah
“membimbing kelompok” berarti membesarkan suatu kelompok tertentu.
Fungsi “membimbing kelompok” memang dilakukan oleh Konselor
(pemimpin kelompok), namun orientasinya bukan kelompok itu sebagai
“sebuah satuan kelompok”, melainkan pengembangan dinamika kelompok
sebagai wahana untuk pengembangan individu anggota kelompok serta
pengentasan masalah-masalah mereka masing-masing. Istilah “bimbingan
kelompok” pula tidak bisa serta merta disamakan pula dengan “kegiatan
kelompok”, atau “diskusi kelompok” yang sebagaimana telah lama dikenal.

5
C. Metode Bimbingan Kelompok
1. Kelompok pertemuan
Di sebuah kelompok yang intensif dengan banyak kebebasan dan
sedikit struktur, secara bertahap individu akan merasa cukup aman untuk
melepaskan beberapa pertahanan dan samarannya; dia akan menjalin
hubungan lebih langsung berbaris perasaan (melakukan perkenalan
mendasar) denagn anggota-anggita alin dalam kelompok; dia akan mulai
memahami dirinya dan keterkaitannya dengan orang lain secara lebih
tepat; dia akan berubah dalam sikap dan perilaku pribadinya; pada
akhirnya dia akan menjalin hubungan yang lebih efektif dengan orang lain
disetiap situasi hidup sehari-harinya.

2. Kelompok tugas
Istilah kelompok tugas mengacu pada kelompok yang
diorganisasiakan untuk memenuhi kebutuhan keorganisasian atau aktifitas-
aktifitas sosial. Kelompok jenis ini sangat berguna bagi organisasi yang
berusaha meningkatkan fungsi mereka. Di pusat-pusat konseling
kelembagaan, kelompok tugas dibentuk untuk membantu klien
menghadapi spektrum luas kebutuhan dari spiritual hingga pendidikan.

3. Kelompok psikoedukasi
Istilah sekelompok psikoedukasi menitikberatkan pengemabngan
ketrampilan kognitif dan perialaku dikelompok-kelompok yang
distrukturkan sedemikian rupa untuk mengajarkan ketrampilan dan
pengetahuan ini. Kelompok ini lebih diorientasikan bimbingan ketimbang
konseling atau terapi. Kelompok-kelompok ini jangka pendek durasinya
dan terfokus ketujuan-tujuan spesifik. Atensi diarahkan kesituasi hidup
saat ini dan interaksi-interaksi yang muncul didalam kelompok berkaitan
dengan tema pembentukan kelompok tersebut.

6
D. Teknik Bimbingan Kelompok
Adapun beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan
kelompok, seperti yang disebutkan oleh Tatiek Romlah (2001) Beberapa
teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu,
antara lain : pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah
(problem solving), permainan peranan (role playing), permainan simulasi
(simulation games), karyawisata (field trip), penciptaan suasana keluarga
(home room).
Dari beberapa teknik di atas tidak semuanya akan digunakan dalam
kegiatan bimbingan kelompok dalam upaya membentuk konsep diri positif
oleh sebab itu akan dipilih beberapa teknik yang sekiranya memenuhi standar
yang dapat membantu membentuk konsep diri positif pada siswa, dari kriteria
di atas dapat diperoleh beberapa teknik yang bisa digunakan untuk
membentuk konsep diri positif siswa antara lain :
1. Teknik pemberian informasi
Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode
ceramah, yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada
sekelompok pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi
mencakup tiga hal, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, penilaian (Jacobsen,
dkk. 1985). Keuntungan teknik pemberian informasi antara lain adalah :
(a) dapat melayani banyak orang, (b) tidak membutuhkan banyak waktu
sehingga efisien, (c) tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas, (d) mudah
dilaksanakan disbanding dengan teknik lain. Sedangkan kelemahannya
adalah antara lain : (1) sering dilaksanakan secara menolog, (2) individu
yang mendengarkan kurang aktif, (3) memerlukan ketrampilan berbicara,
supaya penejelasan menjadi menarik.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, pada waktu memberikan
informasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Sebelum
memilih teknik pemberian informasi, perlu dipertimbangkan apakah cara
tersebut merupakan cara yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan
individu yang dibimbing. 2) Mempersiapkan bahan informasi dengan

7
sebaik-baiknya. 3) Usahakan untuk menyiapkan bahan yang dapat
dipelajari sendiri oleh pendengar atau siswa. 4) Usahakan berbagai variasi
penyampaian agar pendengar menjadi lebih aktif . 5) Gunakan alat Bantu
yang dapat memperjelas pengertian pendengar terhadap layanan yang
disampaikan.

2. Diskusi kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah direncanakan
antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah
atau untuk memperjelas suatu persoalan, dibawah pimpinan seorang
pemimpin. Didalam melaksanakan bimbingan kelompok, diskusi
kelompok tidak hanya untuk memecahkan masalah, tetapi juga untuk
mencerahkan persoalan, serta untuk mengembangkan pribadi. Dinkmeyer
dan Munro dalam Romlah (2001: 89) menyebutkan tiga macam tujuan
diskusi kelompok yaitu : (1) untuk mengembangkan terhadap diri sendiri,
(2) untuk mengembangkan kesadaran tentang diri, (3) untuk
mengembangkan pandangan baru mengenai hubungan antar manusia.
Diskusi kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan
kelompok yang penting, hampir semua teknik bimbingan kelompok
menggunakan diskusi sebagai cara kerjanya, misalnya permainan peranan,
karya wisata, permainan simulasi, pemecahan masalah, homeroom, dan
pemahaman diri melalui proses kelompok. Penggunaan diskusi kelompok
dalam pelaksanaan bimbingan kelompok mempunyai keuntungan-
keuntungan dibandingkan teknik lain, diantaranya adalah 1) membuat
anggota kelompok lebih aktif karena tiap anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara dan memeberi sumbangan kepada orang lain,
b) Anggota kelompok dapat saling bertukar pengalaman, pikiran, perasaan
dan nilainilai, yang akan membuat persoalan yang dibicarakan menjadi
jelas, c) Anggota kelompok belajar mendengarkan dengan baik apa yang
dikatakan anggota kelompok yang lain, d) Dapat meningkatkan pengertian
terhadap diri sendiri dan pengertian kepada orang lain, e) Memberi

8
kesempatan para anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik dengan
menjadi pemimpin kelompok maupun dengan mengamati perilaku
pemimpin kelompok.

3. Teknik pemecahan masalah (problem solving)


Teknik pemecahan masalah merupakan suatu proses kreatif
dimana individu menilai perubahan yang ada pada dirinya dan
lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-keputusan
atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan dan nilai hidupnya. Teknik
pemecahan masalah mengajarkan pada individu bagaimana pemecahan
masalah secara sistematis. Langkah-langkah pemecahan masalah secara
sistematis adalah :
a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
b. Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah
c. Mencari alternatif pemecahan masalah
d. Menguji masing-masing alternatif
e. Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling
menguntungkan
f. Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai

4. Teknik permainan peranan (role playing)


Teknik bermain peran atau role play merupakan salah satu
teknik yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan bimbingan dan
konseling kelompok. “Role Playing methode is an unstructured simulation
and the performance is impromptu” (Lewis, 1969: 304) atau metode
bermainan peran adalah metode pembelajaran yang dilakukan tanpa
persiapan terlebih dahulu. Metode bermain peran dapat pula dikatakan
sebagai “Suatu metode pembelajaran dengan cara seolah-olah berada
dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu
konsep”. Menurut Hackey & Cormier (dalam Erford, 2017) Role Playing
adalah sebuah teknik yang merupakan campuran antara terapi conditioned

9
reflek (reflek terkondisi) dari Salter, teknik psikodrama dari Moreno, dan
fixed role therapy (terapi peran tetap) dari Kelly. Pada kebanyakan role
play seseorang memainkan peranannya sendiri, peran orang lain, sejumlah
keadaan atau reaksi-reaksinya sendiri. Kemudian klien/konseli melalui role
playing menerima umpan balik dari konselor atau dari para anggota
kelompok.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Layanan Bimbingan Kelompok dapat diartikan suatu upaya bimbingan
yang dilakukan melalui situasi, proses dan kegiatan kelompok. Sasaran
bimbingan kelompok adalah individu-individu dalam kelompok agar individu
yang diberikan bimbingan mendapatkan pemahaman diri, penerimaan diri,
pengarahan diri dan perwujudan diri dalam menuju perkembangan optimal.
Metode Bimbingan Kelompok diantaranya kelompok pertemuan, kelompok
tugas, kelompok psikoedukasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://fatimahhouse.blogspot.com/2017/06/makalah-bimbingan-konseling-
kelompok.html?m=1
http://journal.uad.ac.id/index.php/PSIKOPEDAGOGIA/article/download/2
459/pdf_4#:~:text=Ada%20beberapa%20teknik%20yang%20dapat,
suasana%20keluarga%20(Home%20Room)
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2018/01/13/layanan-bimbingan-
kelompok/amp/
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/647733/mod_forum/attachment/6359
06/KEL%204%20-
%20TEKNIK%20ROLE%20PLAYING%20%28makalah%29.pdf?for
cedownload=1

12

Anda mungkin juga menyukai