Anda di halaman 1dari 92

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan panduan konseling kelompok yaitu “Panduan
Problem-Solving Strategy untuk Meningkatkan Kemampuan Kelola Emosi Marah bagi Siswa
SMA. Panduan ini diperuntukan bagi Konselor yang menjalankan program Bimbingan dan
Konseling di tingkat SMA yang diterapkan untuk siswa Sekolah Menengah Atas dengan
mempertimbangkan hasil dari studi pendahuluan pada penelitian ini. Terselesaikannya
panduan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang membantu
penulis dalam menyusunnya. Panduan konseling kelompok ini bertujuan untuk
memfasilitasi konselor di sekolah SMA dalam menangani persoalan yang berkaitan dengan
regulasi emosi marah yang dialami siswa SMA dengan menggunakan pendekatan kognitif-
perilaku. Harapannya setelah siswa dapat melakukan problem-solving strategy mereka
dapat mengelola emosi, terutama emosi marah, dengan tepat yaitu dengan menemukan
respon yang tepat ketika menghadapi situasi yang menimbulkan situasi emosional. Penulis
berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu
penyelesaian panduan eksperimen ini. Penulis menyadari bahwa panduan ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga penulis sangat terbuka untuk menerima saran dan masukan
yang membangun untuk menyempurnakan isi panduan.

Malang, Desember 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

A. COVER ...................................................................................................................................................... 1
B. KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2
C. DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 3
D. PENDAHULUAN
1. Rasional ............................................................................................................................................ 4
2. Penerapan Problem-Solving Strategy dalam Konseling Kelompok .......................... 7
3. Tujuan dan Sasaran .................................................................................................................... 10
4. Panduan Penggunaan Panduan.............................................................................................. 12
5. Gambaran Umum Pelaksanaan Konseling Kelompok ................................................... 13
6. Kurikulum Eksperimen ............................................................................................................. 15

E. SKENARIO DAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK


1. Prosedur Pelaksanaan Pertemuan Ke 1 ..................................................................... 20
2. Prosedur Pelaksanaan Pertemuan Ke 2 ...................................................................... 32
3. Prosedur Pelaksanaan Pertemuan Ke 3 ....................................................................... 44
4. Prosedur Pelaksanaan Pertemuan Ke 4 ....................................................................... 56
5. Prosedur Pelaksanaan Pertemuan Ke 5 ....................................................................... 67
6. Prosedur Pelaksanaan Pertemuan Ke 6 ....................................................................... 75
7. Prosedur Pelaksanaan Pertemuan Ke 7 ....................................................................... 85

F. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 93

3
PENDAHULUAN

A. Rasional
Pada usia remaja merupakan usia transisi yang ditandai adanya
perkembangan baik dari segi fisik, sosial dan emosi. Khususnya dari segi
perkembangan emosional, remaja pada umumnya mengalami gejolak emosional
karena adanya perubahan hormonal dan tuntutan dari lingkungan yang terkadang
tidak sesuai dengan kehendak remaja. Tidak jarang, karena adanya tuntutan dari
lingkungan remaja mengalami stress dan menunjukan perilaku memberontak. Hal
tersebut adalah sebuah kewajaran yang alami jika pada usia remaja memang penuh
gairah emosional. Bahkan pada masa remaja ini disebut sebagai masa “storm and
stress” atau masa badai dan gelombang. Bentuk-bentuk perilaku akibat adanya
perubahan emosi pada masa remaja biasanya ditunjukan dengan remaja lekas
marah, suka menyendiri dan adanya kebiasaan nervous, seperti gelisah, cemas,
sentimen, menggigit kuku dan garuk-garuk kepala (Izzaty,2009). Hal tersebut
sangatlah konsisten bahwa pengalaman emosional sangat intens terjadi pada masa
remaja bahwa remaja mengalami emosi yang lebih sering dibandingkan individu
yang lebih muda atau lebih tua (Silk, Steinberg,Morris,2003). Adanya karakteristik
emosional yang cukup khas pada pada masa remaja dapat dimaknai bahwa remaja
memerlukan perhatian khusus yang berupa pemberian bimbingan dan arahan,
khususnya dari orang tua ataupun guru.
Dampak negatif jika seorang remaja yang tidak mampu mengelola emosinya
dengan baik maka akan rentan terhadap gejala depresi, stres, cemas dan gangguan
Jika hal itu terjadi, maka akan menyulitkan remaja untuk dapat mengembangkan
diri secara optimal yang diakibatkan adanya gangguan psikologis yang didapatkan
dari gejolak emosi. Misalnya saja, remaja yang kurang dapat mengontrol emosi
kesedihan akan membuat remaja mengalami depresi dan berujung pada potensi
melukai diri sendiri (Self-injury) atau bahkan bunuh diri (Suicide). Gangguan emosi
yang lain misalnya ketidakmampuan pengelolaan marah yang baik dapat memicu
tindakan-tindakan merusak. Misalnya, memukul, membanting benda bahkan

4
melukai orang lain. Selain itu, emosi yang desktruktif memiliki dampak yang buruk
dalam hubungan sosial dengan orang lain. Misalnya saja emosi marah yang tidak
terkendali dapat menimbulkan kekerasan dan perilaku agresif kepada orang lain.
(Rivers,2006).
Gejolak emosi yang meletup-letup pada masa remaja adalah hal yang wajar.
Meskipun pada tahap remaja terjadi gejolak emosional yang khas dan wajar, namun
pada masa ini remaja dituntut untuk mencapai tugas-tugas perkembangan yang
berkaitan dengan perkembangan emosi. Adapun tugas perkembangan yang
memiliki kaitan dengan perkembangan emosi adalah mencapai kematangan emosi
yang nantinya diharapkan pada masa dewasa dapat mencapai kestabilan emosi.
Salah satu indikator dari kematangan emosi yang perlu dikuasai oleh remaja adalah
mampu meregulasi emosi (Saarni dalam Yusuf & Sugandhi,2011). Adanya
keterampilan untuk meregulasi emosi, remaja dapat mengendalikan emosi dan
mempelajari cara untuk merespon suatu situasi konflik dan emosional secara positif
dan konstruktif.
Selain, kemampuan meregulasi emosi tergolong pada tugas-tugas
perkembangan yang harus dicapai remaja, tetapi memiliki relevansi dengan Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) untuk siswa SMA. SKKPD ini
merupakan standar yang harus dicapai oleh pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah. Adapaun SKKPD pada aspek kematangan emosi pada siswa SMA yaitu (1)
mempelajari cara-cara menghindari konflik dengan orang lain; (2) bersikap
intoleran terhadap ragam ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain; (3)
mengekspresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas, terbuka dan tidak
menimbulkan konflik.
Remaja yang memiliki keterampilan pengelolaan emosi yang baik, akan
memberikan manfaat bagi perkembangan kematangan emosi. Misalnya, dapat lebih
matang secara sosial dengan orang lain , mampu memahami emosi diri sendiri dan
orang lain, mampu menyelesaikan konflik interpersonal dengan orang lain dan
mampu merespon secara positif suatu kejadian emosional. Remaja yang mampu
mengelola emosinya akan membantu mereka mengatasi stres dan sebagai bekal

5
awal untuk menghadapi kehidupannya mendatang dengan bekal kesehatan mental
(Silvers, et al, 2012).
Khususnya untuk pengelolaan emosi marah, jika seorang remaja dapat
mengontrol kemarahannya dapat membantu mengurangi konflik-konflik secara
interpersonal dengan orang lain. Remaja diharapkan dapat menjadi individu yang
memiliki kedamaian batin dan kedamaian secara sosial sehingga akan berdampak
pada terbangunnya hubungan sosial yang efektif dengan orang lain. Dalam hal ini
adalah perlunya memiliki keterampilan mengelola rasa marah merupakan
kemampuan seseorang untuk mengendalikan rasa marahnya dan memberikan
respon terhadap dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan sekitar (Gentry,
2007).
Ketika remaja memiliki keterampilan emosi marah maka aspek yang
membangun adalah (1) mampu memahami emosi yang muncul, (2) mampu
melakukan perubahan kognitif atau perubahan pola pikir ketika menghadapi situasi
emosional, (3) mampu mengekspresikan emosi dengan respon yang tepat ketika
dihadapkan pada situasi yang memprovokasi kemarahan. (Kostiuk & Fouts, 2002.
Gross 1998 ,2008). Sebuah respon yang positif tentunya didahului oleh cara berpikir
remaja ketika menghadapi situasi kemarahan karena pada umumnya individu akan
bertindak sesuai dengan apa yang telah dipikirkannya, entah itu pikiran positif dan
negatif. Oleh karena itu perlunya sebuah strategi untuk membantu mengembangkan
kemampuan berpikir dan merespon secara tepat yang dapat mengontrol emosi
marah yang dimiliki oleh para remaja.
Salah satu strategi untuk mengajarkan remaja dalam hal pengendalian marah
adalah dengan teknik Problem-Solving Strategy (PSS). Problem- Solving Strategy atau
PSS merupakan pendekatan dalam kognitif-behavioral, yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan emosional. (Eskin, 2013). Strategi ini potensial untuk
mengurangi kemarahan yang menggabungkan unsur kognitif dan perilaku
disarankan oleh karya D’Zurilla dan Goldfried dapat memberikan individu
kemampuan memecahkan masalah dan mengajarkan individu untuk menilai
keunikan situasi yang menimbulkan rasa marah dan mengurangi kemarahan
dengan cara yang paling tepat pada situasi tertentu dengan melibatkan sejumlah
6
solusi untuk diterapkan dan kemudian dievaluasi untuk pengendalian
kemarahan.(Moon & Eisler, 1983)
Asumsi menggunakan PSS sebagai teknik untuk meningkatkan keterampilan
kelola emosi marah adalah karena pada teknik ini individu untuk memberikan
respon yang solutif dan positif ketika berlangsungnya situasi emosional. Selain itu,
individu diajarkan untuk membangkitkan konstruksi kemampuan pikirannya dalam
hal menilai secara positif dan tenang ketika dihadapkan pada situasi emosional cara
untuk mengidentifikasi penyebab, berpikir konsekuensial jika suatu pilihan respon
diterapkan dan mencari solusi yang tepat ketika akan merespon suatu keadaan
marah.
Penerapan pelaksanaan PSS ini dilaksanakan dalam setting konseling
kelompok. Pertimbangan penggunaan konseling kelompok sebagai setting-nya
adalah karena proses konseling kelompok terfokus pada pemecahan masalah dan
mengajarkan keterampilan-keterampilan baru yang memilki relevansi dengan
teknik PSS . Selain itu, individu dapat memiliki sumber daya dari dukungan orang
lain secara interpersonal untuk memfasilitasi perubahan perilaku. Pemilihan
kegiatan konseling kelompok dikarenakan kegiatan ini memiliki fokus pada proses
interpersonal dan strategi pemecahan masalah yang menekankan pada kesadaran
berpikir, berperasaan dan perilaku. (Corey and Corey, 2006).

B. Penerapan Problem-Solving Strategy dalam Konseling Kelompok


Problem-Solving Therapy (PST) atau Problem –Solving Strategy atau PSS
merupakan strategi teknik kognitif- perilaku yang dikembangkan oleh D’Zurilla
yang menekankan pada pengkombinasian antara emosi dan pikiran rasional untuk
mengembangkan sikap bijaksana yang merupakan cara untuk memecahkan
persoalan secara efektif (Nezu,D’Zurilla & Nezu,2005). Hakikat PSS didefinisikan
sebagai proses kognitif dan behavioral secara mandiri yang dialami oleh individu,
pasangan ataupun kelompok yang mencoba untuk mengidentifikasi berbagai solusi
yang efektif untuk persoalan tertentu. Secara lebih spesifik, proses kognitif –
perilaku pada problem solving terdiri dari (a) menyediakan berbagai alternative

7
yang berpotensi efektif untuk menyelesaikan persoalan tertentu (b) serta
meningkatkan kemungkinan untuk memilih solusi efektif dari berbagai alternative
solusi. (D'Zurilla & Goldfried, 1971).
Strategi ini terdiri dari dua dimensi utama yang selanjutnya dapat diuraikan
menjadi beberapa tahapan. Adapun dua dimensi tersebut adalah problem-
orientation dan problem-solving skill. Pada dimensi problem-orientation, adalah
tahapan dimana individu diminta untuk berlatih mengubah pandangan atau
orientasi terhadap suatu persoalan. Pada tahap orientasi masalah (PO) individu
didorong untuk memiliki (1) kepercayaan diri yang positif; (2) mampu menerima
permasalahan kehidupan sebagai hal yang normal.; (3) kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah secara akurat saat terjadi; dan (4) kemampuan untuk
meminimalkan kemungkinan reaksi emosional negatif menyebabkan reaksi impulsif
atau penghindaran. (McMuran, Egan, Dugan, 2005). Pada tahap ini individu
diharapkan mampu untuk lebih menyadari terhadap persoalan atau konflik yang
sedang dialami serta dapat mengubah pola pikir menjadi positif yang berdampak
pada pemberian respon yang positif. Oleh karena itu, pada tahap ini juga dikenal
dengan sebutan “Stop and think” yaitu frasa atau “Think Before Acting”. (McMuran,
Egan, Dugan, 2005, Sukhodolsky, Golub, Stone, & Urban 2005). Tahapan ini sebagai
inti utama agar individu tidak salah langkah ketika akan melakukan suatu respon
atau tindakan ketika dihadapkan pada situasi emosional dan berkonflik. Intinya
pada tahap ini adalah individu diajak untuk melakukan reappraisal atau memikirkan
ulang sebelum memberikan sebuah respon terhadap situasi yang penuh dengan
tekanan. Selain itu, pada tahap ini individu diajarkan cara untuk mengkonstruksi
pikirannya yang semula negatif ketika memandang suatu persoalan menjadi pola
pikir yang positif.
Setelah individu mampu untuk berhenti sejenak untuk berpikir atau
melakukan penilaian ulang terhadap suatu situasi tertentu, langkah selanjutnya
adalah tahapan problem-solving skill yang meliputi beberapa langkah didalamnya
yang bertujuan untuk mencari alternative solusi yang dianggap paling tepat untuk
menyelesaikan persoalan atau konflik dalam situasi emosional. Inti pada tahapan ini
individu diminta untuk mencari jalan keluar yang dirasa tepat atau mencari respon
8
yang sesuai ketika dihadapkan pada situasi yang memicu kemarahan. Selain itu,
individu perlu mengimplementasikan alternative solusi yang dipilih yang
ditunjukkan dalam sebuah respon yang sesuai.
Berbagai penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa inti pelaksanaan PSS
meliputi tahapan yang terdiri dari tahapan utama (1) melatihkan problem-
orientation (2) melatihkan problem-solving skill yang meliputi (mendefinisikan
permasalahan, mencari alternatif, pengambilan keputusan, implementasi solusi dan
verifikasi (3) mempraktekan kemampuan yang diharapkan dikehidupan nyata
(Nezu, Dzurilla, & Nezu, 2005).
Penerapan PSS pada panduan ini diintegrasikan dalam bentuk konseling
kelompok. Alasan menggunakan konseling kelompok adalah diharapkan individu
yang mengalami kemampuan kelola emosi marah yang rendah tidak hanya dapat
menerapkan pemecahan masalah yang didapat dari strategi PSS tetapi memperoleh
manfaat dari proses kelompok. Berbagai manfaat dari konseling kelompok sebagai
sarana teraupetik bagi para individu antara lain (a) membantu individu
mengembangkan sikap positif dan keterampilan interpersonal (b) menggunakan
proses kelompok untuk memfasilitasi perubahan perilaku dan (c) membantu
anggota memperoleh keterampilan baru dan pembelajaran perilaku dalam
kelompok untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. (Corey & Corey, 2006).
Adanya proses kelompok pada kegiatan penerapan strategi PSS dapat membantu
individu untuk mendapatkan ketrampilan baru yang tidak hanya didapatkan oleh
konselor tetapi didapatkan oleh orang lain dalam situasi interpersonal.
Konseling kelompok memiliki empat fase, yaitu tahap pembentukan,tahap
transisi, tahap kerja dan tahap terminasi. Penerapan PSS dilakukan pada tahap kerja
yang dilakukan tidak hanya satu kali pertemuan namun pada panduan ini dirancang
sebanyak empat kali pertemuan. Setiap pertemuan pada konseling kelompok
memiliki tujuan besar yang perlu dicapai oleh setiap partisipan yang mengikuti.
Oleh karena itu, di setiap pertemuan terdapat rancangan pertemuan yang berisi
tujuan umum dan tujuan khusus. Hal ini dimaksudkan sebagai cara konselor untuk
membantu meningkatkan setiap aspek kemampuan kelola emosi pada setiap
pertemuan. Setiap aspek dari kemampuan kelola emosi marah yang terdiri dari
9
,menyadari emosi marah; perubahan kognitif dan mengekspresikan emosi diberikan
pada masing-masing tahap kerja yang dirancang pada setiap pertemuan
eksperimen.

C. Tujuan dan Sasaran


Adapun tujuan dari pengembangan panduan eksperimen ini adalah
membantu para guru Bimbingan dan Konseling dan Konselor untuk meningkatkan
keterampilan kelola emosi marah bagi siswa yang dapat dilaksanakan dalam proses
konseling kelompok dengan menerapkan teknik Problem-Solving Strategy (PSS).
Panduan eksperimen ini dikembangkan dengan melihat sisi teoritis dan kepraktisan
yang diharapkan dapat diterapkan sebagai alternatif layanan bimbingan dan
konseling bagi guru Bimbingan dan Konseling dan Konselor di sekolah.
Selanjutnya, sasaran umum dari pelaksanaan kegiatan konseling kelompok
ini adalah diperuntukan bagi siswa kelas SMA dengan mempertimbangkan Standar
Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) siswa SMA yang terdapat aspek
kompetensi kematangan emosi untuk anak SMA dan sasaran khusus bagi siswa SMA
yang memiliki keterampilan pengelolaan emosi marah yang rendah yang ditunjukan
dari hasil pre-test dengan menggunakan instrument Tes Keterampilan Kelola Emosi
Marah yang telah dikembangkan oleh peneliti dan teruji.

D. Petunjuk Penggunaan Panduan


1. Petunjuk Umum
Petunjuk penggunaan panduan eksperimen Problem-Solving Strategy adalah
sebagai berikut :
a. Sebelum menggunakan panduan ini diharapkan untuk membaca
pendahuluan terlebih dahulu
b. Sebelum menggunakan pandian ini diharapkan membaca petunjuk umum
dan petunjuk khusus
c. Pengguna diharapkan untuk membaca gambaran umum pelaksanaan dan
kurikulum eksperimen untuk memahami tujuan pada tiap-tiap pertemuan

10
d. Panduan ini berisi tahap-tahap melakukan problem-solving strategy dalam
konseling kelompok
e. Terdapat tujuh sesi eksperimen yang terdapat pada panduan ini, untuk
rinciannya dapat dilihat pada kurikulum eksperimen yang tertera pada buku
panduan ini
f. Setiap kali pertemuan eksperimen dirancang 90 menit, kecuali pada
pertemuan 1 yaitu 45 menit dan pertemuan 6 yaitu 60 menit
g. Pada awal pertemuan diharapkan peserta menandatangani kontrak
h. Pada setiap pertemuan terdapat ancangan yang berisi tujuan umum, tujuan
khusus, sasaran, alokasi waktu, perlengkapan dan instrument yang perlu
diperhatikan sebelum memulai kegiatan
i. Konselor perlu mempelajari dan menguasai skenario yang menjadi alur
pelaksanaan pada setiap sesi pertemuan sebelum melakukan kegiatan
konseling kelompok
j. Terdapat lembar refleksi atau tugas rumah pada akhis sesi yang perlu diisi
oleh peserta

2. Petunjuk Khusus
Pada petunjuk khusus memuat gambaran atau deskripsi pada tiap-tiap
pertemuan eksperimen. Pada panduan ini terdapat tuju sesi eksperimen yang
setiap sesinya memiliki karakteristik masing-masing.
a. Pertemuan I. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah merupakan
tahap pembentukan kelompok yang berisi kegiatan perkenalan dan
penandatanganan kontrak. Peserta diberikan pemahaman tentang tujuan
dan manfaat mengikuti konseling kelompok dan pemberian gambaran
tentang pelaksanaan konseling kelompok dengan problem-solving strategy.
Konselor perlu membangun hubungan baik dan good rapport kepada para
peserta
b. Pertemuan 2. Pada tahap ini hal yang perlu ditekankan oleh konselor adalah
menciptakan kenyamanan dan hubungan yang baik antar para peserta.

11
Harapannya kohesivitas dan keakraban dapat terbangun pada pertemuan
kedua. Tahap ini memang memerlukan waktu dan usaha ekstra
c. Pertemuan 3. Pada tahap ini konselor akan memulai penerapan problem-
solving strategy yaitu diawali dengan mengajarkan para peserta untuk
menyadari tentang kemunculan emosi yang disebabkan karena adanya
sebuah situasi yang berkonflik atau emosional. Mengajarkan kepada para
peserta untuk memandang bahwa kehadiran permasalahan yang memicu
emosi adalah hal yang wajar. Selanjutnya, mengajarkan kepada para peserta
untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan yang menimbulkan
kemunculan emosi. Pada tahap ini para peserta diharapkan untuk sharing
persoalan sederhana yang dialami sehari-hari dan meminta untuk
mengidentifikasi persoalan yang pernah dialami.
d. Pertemuan 4. Konselor menekankan pengubahan cara pandang atau pola
pikir yang keliru yang dialami oleh peserta. Oleh karena itu, tahap ini
mengajarkan tentang merekonstruksi pemikiran melalui teknik ABC-
Contructive Thinking. Setelah pola pikir peserta yang awalnya negatif
terhadap permasalahan menjadi positif, maka peserta diajak untuk
mendefinisikan tentang permasalahan utama yang perlu dipecahkan.
e. Pertemuan 5. Pada tahap menekankan tentang cara untuk mencari
alternative solusi ketika dihadapkan pada situasi konflik atau kemarahan.
Konselor akan menggiring para peserta untuk melakukan brainstorming dan
pengambilan keputusan atas solusi yang dipilih.
f. Pertemuan 6. Tahap ini konselor akan memberikan sebuah situasi yang
harus dianalisis oleh para peserta dengan menggunakan problem-solving
strategy. Peserta diharapkan untuk dapat menerapkan langkah-langkah PSS
yang telah didapatkan pada pertemuan sebelumnya.
g. Pertemuan 7. Tahap ini merupakan tahap akhir, sehingga hal yang perlu
ditekankan adalah konselor meminta para peserta untuk merefleksi tentang
semua proses kelompok yang telah dilalui.

12
E. Gambaran Umum Prosedur Pelaksanaan Konseling Kelompok
Teknik Problem-Solving Strategy

Tahapan Konseling Deskripsi Singkat Waktu


Kelompok
Pertemuan I - Penjelasan gambaran umum 45 Menit
dan tujuan kegiatan kepada
(Tahap awal) para peserta
- Persetujuan Kontrak
- Perkenalan antar peserta
- Penjelasan tentang aturan
kelompok
Pertemuan 2 - Membangun kepercayaan dan 90 Menit
keterbukaan dalam kelompok
- Membangun iklim
kenyamanan dalam kelompok
- Membangun kohesivitas
secara bertahap dalam
kelompok
- Mengisi lembar refleksi
Pertemuan 3 Tahap Problem Orientation 90 Menit
- Being Aware of The Problem
(Tahap Kerja ) - Mengidentifikasi
(Aspek Memahami Emosi) permasalahan yang
menimbulkan emosi
(Identifying Problems
Technique)
- Visualization
- Pengisian Lembar Refleksi
Pertemuan 4 - Tahap Problem Orientation 90 Menit
II (ABC- Constructive
(Tahap Kerja ) Thinking)
(Aspek Perubahan - Tahap Problem Definition
Kognitif) (Mendefinisikan Masalah)
- Pengisian Lembar Refleksi
Pertemuan 5 - Pelaksanaan tahap pencarian 90 Menit
alternatif solusi (melakukan
(Tahap Kerja) brainstosming)
(Aspek Mengekspresikan - Pelaksanaan tahap
Emosi) pengambilan keputusan
(berpikir konsekuensial dan
mengevaluasi serta
mempertimbangkan respon
perilaku yang tepat)

13
- Pelaksanaan implementasi
solusi (simulasi
mempraktikan respon melalui
kegiatan role-playing)
- Tugas Rumah (Homework)
- Pengisian Lembar Refleksi
Pertemuan 6 - Memperagakan seluruh 60 menit
tahapan teknik problem-
(Tahap Kerja ) solving yang telah diajarkan
- Menganalisis suatu persoalan
yang disajikan
- Mempraktikkan respon yang
dipilih
Pertemuan 7 - Melakukan refleksi atas 90 Menit
(Tahap Terminasi) seluruh kegiatan kelompok
- Melakukan post-tes

14
F. KURIKULUM EKSPERIMEN

PERTEMUAN KE 1 / EKSPERIMEN 1

Tujuan Umum Tujuan Khusus Durasi Perlengkapan Deskripsi Kegiatan

Peserta dapat - Peserta 45’ - Crayon/ pensil Tahap pertama ini


memahami mengetahui warna merupakan tahapan
manfaat dan prosedur - Potongan perkenalan antar
fungsi kelompok pelaksanaan kertas anggota kelompok,
sebagai sarana secara umum berwarna sehingga diharapkan
untuk kegiatan konseling - Presensi masing-masing
pengubahan kelompok - Kontrak anggota kelompok
perilaku - Peserta - Lembar nantinya dapat
menyadari peraturan memahami manfaat
manfaat yang kelompok dari adanya
akan diperoleh kehadiran kelompok
setelah mengikuti sebagai sarana untuk
kegiatan konseling pengubahan perilaku
kelompok ke arah yang lebih
- Peserta baik
mengetahui
aturan main dari
kegiatan
kelompok
- Peserta dapat
menunjukan
perilaku untuk
memperkenalkan
diri kepada
anggota kelompok
- Peserta dapat
menunjukkan
perilaku
bersosialisasi
kepada anggota
kelompok
PERTEMUAN KE 2/ EKSPERIMEN 2

Tujuan Umum Tujuan Khusus Durasi Perlengkapan Deskripsi


Kegiatan
Peserta membangun - Peserta dapat 60’ - Presensi Inti kegiatan
kohesivitas antar berkomunikasi - Lembar pada tahap ini
anggota kelompok secara lancar dan refleksi adalah
terbuka kepada membangun
anggota lain di hubungan antar
dalam kelompok anggota
- Peserta dapat sehingga
berkomunikasi diharapkan akan

15
secara efektif menciptakan
dengan konselor suasana yang
- Peserta dapat kohesif di dalam
menyatakan kelompok
tatacara untuk
memberikan
dukungan kepada
anggota lain
- Peserta dapat
menyatakan
pendapat ataupun
memberikan saran
kepada orang lain
di dalam
kelompok
- Peserta dapat
menyatakan
tentang harapan
yang ingin dicapai
dalam proses
kelompok
- Peserta dapat
melaporkan
pengalaman
kelompok pada
lembar refleksi
PERTEMUAN KE-3 / EKSPERIMEN 3/ TAHAP KERJA I

Tujuan Umum Tujuan Khusus Durasi Perlengkapan Deskripsi


Kegiatan
Peserta menyadari - Peserta 90’ - Presensi Fokus kegiatan
bahwa emosi dapat mengungkapkan - Lembar daftar pada tahap ini
muncul akibat dari persoalan yang masalah adalah
sebuah kejadian atau terkait emosi di - Lembar meningkatkan
peristiwa dalam kelompok refleksi kesadaran
- Peserta dapat - Lembar peserta tentang
mengidentifikasi observasi pemahaman
bentuk-bentuk emosi sebagai
perilaku yang suatu fenomena
disebabkan dari yang wajar
emosi marah dalam hidup
- Peserta menyadari mereka. Pada
bahwa tahap ini peserta
permasalahan akan diajarkan
merupakan untuk lebih
sebuah tantangan ‘aware’ terhadap
yang perlu permasalahan ,
diselesaikan mengidentifikasi
sebuah
persoalan dan

16
memotivasi
peserta untuk
dapat
menyelesaikan
persoalan secara
tepat
PERTEMUAN KE-4/ EKSPERIMEN 4/ TAHAP KERJA 2

Tujuan Umum Tujuan Khusus Durasi Perlengkapan Deskripsi


Kegiatan
Peserta dapat - Peserta menyadari 90’ - Presensi Fokus pada
mengubah pola pikir bahwa pemikiran - Lembar tahap ini adalah
yang negatif ketika negatif dapat refleksi perubahan pola
memandang suatu memiliki - Lembar pikir yang keliru
permasalahan konsekuensi untuk observasi terhadap
memicu tindakan memandang dan
yang destruktif menilai suatu
- Peserta permasalahan
menunjukkan yang
respon yang menimbulkan
positif ketika emosi marah.
menilai suatu Harapannya
kondisi yang ketika pola pikir
penuh emosi peserta dapat
- Peserta berubah menjadi
menyimpulkan positif maka
dampak negatif pemicu marah
jika tidak dapat atau emosi
mengontrolkan marah terhadap
kemarahan suatu objek
- Peserta menjadi reda
menyimpulkan
dampak positif
jika mampu
mengendalikan
emosi marah
- Peserta dapat
mengidentifikasi
penyebab
munculnya konflik
yang
menimbulkan
emosi marah
PERTEMUAN KE 5/ EKSPERIMEN 5/ TAHAP KERJA 3

Tujuan Umum Tujuan Khusus Durasi Perlengkapan Deskripsi


Kegiatan
- Peserta - Peserta 90’ - Presensi Fokus pada
menemukan melakukan (dibagi - Lembar Tugas tahap ini adalah

17
penyelesaian brainstorming menjadi Rumah menemukan
persoalan untuk menemukan 2 sesi) - Lembar penyelesaian
alternative solusi observasi dari persoalan
secara tepat yang membuat
- Peserta memilih emosi marah
alternative solusi tersebut muncul.
yang tepat Sehingga pada
- Peserta tahap ini peserta
mengemukakan akan belajar
pertimbangan mempraktikan
pemilihan solusi respon yang
- Peserta tepat ketika
mengimplementas dihadapkan
ikan solusi dalam pada situasi
bentuk emosional
keterampilan
merespon ketika
menghadapi
situasi emosional
PERTEMUAN KE-6/ EKSPERIMEN 6/ TAHAP KERJA 4

Tujuan Umum Tujuan Khusus Durasi Perlengkapan Deskripsi


Kegiatan
Peserta - Peserta dapat 60’ - Presensi Pada tahap ini
mengimplementasikan menganalisis - Soal simulasi siswa
teknik yang telah suatu persoalan - Lembar diharapkan
diajarkan pada yang disajikan refleksi mampu
pertemuan sebelumnya pada suatu mengimplement
simulasi asika teknik
- Peserta dapat problem-solving
menilai suatu yang telah
persoalan yang diajarkan selama
disajikan proses kelompok
- Peserta dapat ketika
menyusun dihadapkan
alternatif solusi pada situasi
- Peserta dapat kemarahan
mempraktikan
respon yang telah
dipilih
PERTEMUAN KE-7/ EKSPERIMEN 7/ TAHAP TERMINASI

Tujuan Umum Tujuan Khusus Durasi Perlengkapan Deskripsi


Kegiatan
Peserta merefleksikan - Peserta dapat 90’ - Presensi Tahap ini
keterampilan yang mengevaluasi - Lembar merupakan
telah dipelajari penerapan refleksi tahap akhir dari
keterampilan yang - Lembar kegiatan
telah diperoleh observasi konseling

18
- Peserta - Instrumen kelompok yang
menyimpulkan Tes Kelola berisi kegiatan
tentang hal-hal Emosi Marah refleksi atas
yang diperoleh proses kelompok
dari proses yang telah
kelompok berjalan
- Peserta sebelumnya.
memberikan Harapannya
masukan dan para peserta
saran atas mampu
keberjalanan menerapkan
proses kelompok ketrampilan
- Peserta yang telah
menyampaikan diajarkan pada
harapan yang kehidupan
ingin dicapai sehari-harinya
setelah kelompok
berakhir
- Peserta saling
mengingatkan
komitmen
kerahasiaan yang
telah dibangun
selama proses
kelompok

19
PERTEMUAN KE 1

A. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami manfaat dan fungsi kelompok sebagai sarana untuk
pengubahan perilaku

B. Tujuan Khusus
1. Peserta mengetahui prosedur pelaksanaan secara umum kegiatan konseling
kelompok
2. Peserta menyadari manfaat yang akan diperoleh setelah mengikuti kegiatan
konseling kelompok
3. Peserta mengetahui aturan main dari kegiatan kelompok
4. Peserta dapat menunjukan perilaku untuk memperkenalkan diri kepada anggota
kelompok
5. Peserta dapat menunjukkan perilaku bersosialisasi kepada anggota kelompok

C. Alokasi Waktu
45 menit

D. Sasaran
Siswa SMA Kelas X yang teridentifikasi memiliki kemampuan kelola emosi marah
yang rendah

E. Perlengkapan
1. Crayon / Pensil warna
2. Kertas Gambar
3. Presensi
4. Lembar Kontrak
5. Lembar Peraturan Kelompok

F. Instrumen Evaluasi
Lembar Observasi Pelaksanaan Konseling Kelompok

20
Alur Kegiatan Pertemuan Ke-1

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


pembukaan (Menit)
Memberikan Konselor memberikan “Assalamualaykum warrahmatullahi
sambutan salam dan membuka wabarakatuh, selamat pagi salam
kepada pertemuan sejahtera bagi kita semua. Senang
peserta sekali bisa berkumpul dengan anda
semua di ruangan ini”
Konselor mengarahkan “Marilah sebelum kita mulai acara kita
untuk membaca doa pada pagi hari ini, kita berdoa bersama
sebelum kegiatan supaya pertemuan kita pada pagi hari
pertemuan awal dimulai ini berjalan dengan lancar. Menurut
agama dan keyakinan masing-masing
berdoa dipersilakan”
Konselor perkenalan dan “Apakabar anda hari ini?
membangun good rapport Nah, pertama-tama kita perlu
dengan peserta berkenalan, karena tak kenal maka tak
sayang. Baiklah, perkenalkan nama
saya Ferisa Prasetyaning Utami.
Panggil saja saya Risa. Saya adalah
mahasiswa tingkat akhir program S2
Bimbingan dan Konseling di Universitas
Negeri Malang. Kira-kira adakah yang
perlu ditanyakan?”
Konselor memberikan “Terima kasih atas kehadiran dari anda
apresiasi kepada kehadiran semua, harapannya kegiatan ini akan
peserta pada pertemuan memberikan manfaat bagi kehidupan
awal anda semua”
Konselor menjelaskan 3 “Jadi kegiatan ini bernama konseling
tentang tujuan diadakannya kelompok yang diperuntukan bagi anda
kegiatan konseling untuk membantu memecahkan
kelompok adalah sebagai permasalahan dan mengajarkan
sarana bagi para peserta sebuah perilaku yang adaptif tentang
untuk memecahkan suatu pengelolaan emosi, khususnya emosi
persoalan dan mengajarkan marah. Pada kegiatan ini kalian akan
sebuah perilaku yang diajarkan bagaimana mengelola emosi
adaptif dengan menggunakan strategi
problem-solving atau pemecahan
masalah”
Konselor menjelaskan “Manfaat yang akan anda peroleh
tentang manfaat yang akan dengan mengikuti kegiatan ini adalah
diperoleh setelah mengikuti membantu mengeksplorasi diri,
konseling kelompok adalah membangun kepercayaan dengan
memberikan kesempatan orang lain dan mempraktikan perilaku

21
bagi para peserta untuk yang diharapkan sehingga setelah
mengeksplorasi diri, keluar dari kelompok peserta akan
membangun kepercayaan menjadi pribadi yang lebih baik.”
dengan orang lain dan
mengeksperimenkan
perilaku yang diharapkan
sehingga setelah keluar dari
kelompok peserta akan
menjadi pribadi yang lebih
baik.
Konselor menjelaskan “Untuk memperlancar kegiatan ini,
tentang kesediaan peserta perlunya komitmen dari anda dan kami
untuk berkomitmen selama untuk selalu berpartisipasi aktif dalam
proses konseling kelompok serangkaian kegiatan ini. Kegiatan ini
dengan mengisi dan tidak menjadikan pengaruh pada
menandatangani Kontrak penilaian mata pelajaran. Oleh karena
itu perlunya anda mengisi inform
consent sebagai bukti komitmen penuh
untuk mengikuti kegiatan ini”
Konselor memberikan 2 “Pada kegiatan kelompok ini memiliki
penjelasan tentang aturan aturan main yang perlu diketahui
main yang perlu diketahui bersama. Untuk lebih jelasnya
oleh para peserta selama aturanmainnya bisa dilihat di lembaran
proses kelompok yang sudah dibagikan”
“Bagaimana adakah pertanyaan
tentang aturan main?”
Menciptakan Konselor memberikan topik “kalau boleh tahu ini dari kelas mana
hubungan netral dengan menanyakan saja, bagaimana rasanya naik kelas 11,
baik dengan perkembangan studi adakah hal yang berbeda dari kelas
peserta masing-masing anggota sebelumnya?”
Konselor mengarahkan 3 “Baiklah, saya berharap anda semua
pentingnya menjaga yang berada di dalam konseling
kerahasiaan antar anggota kelompok ini, mematuhi kerahasiaan
dengan orang lain yang antar anggota yang ada didalam
tidak terlibat pada proses kelompok ini. Karena jika anda
kelompok membuka aib orang lain sama saja
anda juga akan membuka aib kalian
sendiri”
Tahap Inti Isi Kegiatan Durasi Skenario
(Menit)
Mengenalkan Konselor meminta setiap “Oke untuk mengendal lebih dalam satu
diri satu peserta untuk dengan yang lain,saya ingin mengajak
dengan yang memperkenalkan diri anda semua untuk menggambarkan
lain dan melalui gambar (setiap diri anda pada sebuah kertas dengan
membangun peserta akan diberikan menggunakan krayon yang sudah kami

22
komunikasi kertas dan crayon untuk sediakan”.
menggambar dan diberikan “Nanti masing-masing dari kalian akan
waktu yang terbatas untuk menceritakan didalam kelompok
menyelesaikan gambar) tentang deskripsi diri dari gambar yang
telah dibuat”
Konselor akan memberikan “Ini contoh gambar saya” (memberikan
contoh caranya berkenalan contoh gambar sambil mendeskripsikan
melalui gambar yang telah kepada peserta).
dibuat
Konselor akan memberikan “siapakah yang bersedia untuk tampil
kesempatan pada setiap duluan silahkan”
peserta untuk
menyampaikan tentang
gambaran dirinya kepada
peserta lain didalam
kelompok
Konselor mengarahkan 20 “setiap peserta sudah mengenalkan
setiap peserta untuk boleh dirinya masing-masing, peserta lain
bertanya kepada peserta dapat bertanya kepada peserta lainnya
lain jika belum saling jika ingin mengenal lebih jauh,
mengenal siapakah yang ingin bertanya
dipersilahkan”
Konselor memberikan “Jadi tujuan dari membuat gambar diri
pemahaman tentang adalah membangun keterbukaan
keberhasilan kelompok diantara kita, keberhasilan dari
konseling ini bergantung kelompok ini tergantung dari
dari kekompakan, kekompakan dan kerjasama serta
kerjasama dan saling saling dukung antar peserta kelompok.
support antar peserta dan Perlunya kalian memiliki kemampuan
Konselor. Sehingga sosial untuk berhubungan dengan baik
pentingnya hubungan dengan orang lain, khususnya didalam
interpersonal yang efektif kelompok.”
antar peserta kelompok
Memberikan Konselor menjelaskan “Marilah untuk memperlancar kegiatan
ajakan dan tentang ajakan untuk saling konseling kelompok ini, perlunya anda
harapan bekerjasama dan semua bekerja sama dengan teman-
untuk mendukung antar anggota teman anda, saling mengakrabkan diri
kerjasama kelompok untuk kelancaran dengan yang lain dan saling
dalam pelaksanaan konseling mendukung teman-teman anda ketika
membangun kelompok nanti berpartisipasi didalam kelompok”
kohesivitas
antar anggota
Konselor menjelaskan 2 “Manfaat jika anda semua saling
tentang manfaat yang akan support dengan teman-teman anda
diperoleh dengan adanya disini adalah berarti anda semua

23
kehohesivitas kelompok membantu teman-teman yang lain
yang terbangun untuk dapat memecahkan
permasalahan, begitupula sebaliknya
anda pun juga akan mendapatkan hal
yang sama”
Menjelaskan Konselor menjelaskan “Seperti yang sudah dijelaskan di awal
tentang tentang gambaran umum pertemuan, bahwa kegiatan konseling
gambaran pelaksanaan kegiatan kelompok ini bertujuan untuk
umum konseling kelompok membantu anda mengentaskan
prosedur termasuk jumlah pertemuan permasalahan terutama tentang
pelaksanaan yang terbatas, sehingga pengelolaan emosi, nanti anda akan
konseling meminta partisipasi aktif diajarkan bagaimana caranya untuk
kelompok dari peserta untuk mengatur emosi dengan baik dengan
dan mencapai tujuan dari menggunakan strategy pemecahan
perkiraan kegiatan ini. masalah/ problem-solving strategy.
jumlah Karena terbatasnya jumlah pertemuan
pertemuan diharapkan anda semua berpartisipasi
yang akan aktif. Jumlah pertemuan ini adalah 6
dilakukan pertemuan”.
Konselor menawarkan pada 10 “Adakah hal yang belum jelas, silahkan
setiap peserta untuk ditanyakan”
bertanya jika ada yang
belum jelas
Konselor menjelaskan “Didalam kelompok ini, anda semua
kepada para peserta bahwa dapat bebas berpendapat asalkan
pada konseling kelompok sopan yang terkait dengan
ini peserta dapat pengalaman-pengalaman anda tentang
mengutarakan apapun sulitnya mengendalikan emosi,
persoalannya yang terkait khususnya emosi marah”
dengan pengelolaan emosi
Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario
Penutupan
Mencukupka Konselor mengajak peserta “Baiklah di pertemuan ini dapat kita
n pertemuan untuk menyimpulkan simpulkan, adakah yang bersedia
pada tahap tentang apa yang telah menyimpulkan?”
pembentuka dipelajari “oke betul, bahwa kelompok ini
n kelompok bernama konseling kelompok, yang
memiliki tujuan untuk membantu anda
semua agar dapat memecahkan
persoalan khususnya yang berkaitan
dengan pengendalian emosi”
Konselor mencukupkan 3 “Cukup sekian pertemuan kita pada
pertemuan dengan hari ini, senang bisa bertemu dan
mengajak peserta untuk berinteraksi dengan anda semua.
berdoa bersama Sebelum diakhiri sebaiknya kita berdoa

24
bersama, berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing, dimulai.”
Konselor memberikan “Terima kasih sudah berpartisipasi
semangat dan reinforcement dengan sangat baik dalam kegiatan
atas partisipasi aktif kepada kelompok ini, semoga terus
para peserta bersemangat dan sukses kedepannya,
Anda semuanya hebat!”
Mengingatka Konselor mengingatkan “Jangan lupa untuk menghadiri
n komitmen para peserta untuk hadir pertemuan selanjutnya, tentunya akan
kehadiran kembali pada pertemuan ada hal yang lebih menarik untuk kita
kelompok selanjutnya bicarakan bersama”
Konselor mengingatkan 2 “Selain itu jangan lupa untuk selalu
peserta tentang komitmen menjaga komitmen kerahasiaan yang
yang telah disepakati pada telah dibangun diantara kita”
awal pertemuan
Menutup pertemuan “Wassalamualaykum warahmatullah
wabarakatuh, sampai jumpa lagi!”

25
LAMPIRAN PERTEMUAN 1

26
Lampiran 1

KONTRAK

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Asal sekolah :
Jurusan :
Kelas :

Dengan ini saya menyatakan bersedia mengikuti keseluruhan


rangkaian konseling kelompok yang bertujuan utnuk meningkatkan
keterampilan pengelolaan emosi marah dan saya akan mentaati
peraturan selama mengikuti proses kegiatan sampai waktu yang
telah ditentukan.

MALANG, 2018

(……………………)

27
Lampiran 2

PERATURAN KELOMPOK

1. Setiap Anggota wajib menandatangani

“kontrak” yang telah disediakan oleh Konselor

2. Konselor dan anggota kelompok wajib

mengikuti kegiatan konseling kelompok yang

bertujuan untuk pengelolaan emosi marah dari

awal pertemuan hingga akhir.

3. Kerahasiaan dijamin oleh Konselor, diharapkan para anggota yang lain

juga turut menjaga kerahasiaan terkait semua hal yang telah dilakukan

pada saat proses konseling kelompok

4. Setiap anggota dan Konselor wajib menciptakan suasana kenyamanan dan

keamanan dalam kelompok

5. Setiap anggota wajib berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan konseling

kelompok dengan bahagia

6. Setiap anggota dapat bebas berekspresi mengemukakan pendapatnya

ataupun perasaan “unek-unek” tanpa ada perasaan takut asalkan sopan

dan santun

7. Setiap anggota dapat membantu temannya memberikan saran dan

masukan secara sopan dan tidak lupa memberikan dukungan kepada

anggota lainnya

8. Pelaksanaan konseling kelompok ini tidak memiliki pengaruh terhadap nilai

akademis, dan diperuntukan untuk membantu para anggota agar lebih

trampil dalam pengelolaan emosi marah

28
Lampiran 3

Ceritakan Dirimu Melalui Gambar

Setiap peserta didalam kelompok hendaknya saling


mengenal satu dengan yang lain dengan harapan proses
kelangsungan kelompok dapat berjalan secara optimal.
Oleh karena itu setiap peserta akan diminta oleh
Konselor untuk menggambarkan dirinya melalui sebuah
gambar. Konselor akan memberikan contoh dengan
menceritakan dirinya melalui sebuah gambar.
Keterbukaan dan kepercayaan diri adalah kunci dari
aktivitas ini. Setiap peserta akan diberikan kertas
gambar dan sejumlah krayon untuk menggambarkan
tentang identitas dirinya maupun keluarganya. Setelah
semuanya sudah menggambarkan dirinya, setiap
peserta akan menceritakan apa yang telah digambar dan peserta lain akan saling
mengajukan pertanyaan untuk menambah keakraban.

29
Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM –SOLVING
STRATEGY
(Pertemuan 1)
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah lembar observasi ini secara jujur, objektif dan apa adanya
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan
3. Kriteria penilaian adalah TSB (Terlaksana Sangat Baik), TB (Terlaksana Baik), CT
(Cukup terlaksana), KT ( Kurang Terlaksana)

Nama Observer :
Waktu Observasi :
No Kegiatan Penilaian Catatan Khusus
TSB TB CT KT
1 Konselor membuka pertemuan dan
mengucapkan salam
2 Konselor mengajak berdoa bersama
sebelum kegiatan dimulai
3 Konselor melakukan perkenalan dan
membangun good rapport dengan
peserta
4 Konselor memberikan pengenalan
tentang pengertian konseling
kelompok
5 Konselor menyampaikan tujuan
konseling kelompok
6 Konselor menyampaikan manfaat yang
dapat diperoleh melalui kegiatan
konseling kelompok
7 Konselor menjelaskan tentang aturan
main pelaksanaan konseling kelompok
8 Konselor memulai membangun
hubungan dengan topik netral seputar
perkembangan belajar
9 Konselor menyampaikan tentang
komitmen untuk menjaga kerahasiaan
10 Konselor meminta setiap peserta

30
untuk memperkenalkan diri melalui
gambar
11 Konselor akan memberikan contoh
caranya berkenalan melalui gambar
yang telah dibuat
12 Konselor menyampaikan tentang
keberhasilan konseling kelompok
bergantung dari kekompakan,
kerjasama dan saling support antar
peserta dan Konselor.
13 Konselor menjelaskan tentang
gambaran umum pelaksanaan
kegiatan konseling kelompok dan
jumlah pertemuan
14 Konselor mengajak peserta untuk
menyimpulkan tentang apa yang telah
dipelajari
15 Konselor memberikan semangat dan
reinforcement atas partisipasi aktif
kepada para peserta
16 Konselor mengingatkan para peserta
untuk hadir kembali pada pertemuan
kelompok selanjutnya

Malang,………………..2018

Observer

(…………………………..)

31
PERTEMUAN KE 2

A. Tujuan Umum
Peserta membangun kohesivitas antar anggota kelompok
B. Tujuan Khusus
1. Peserta dapat berkomunikasi secara lancar dan terbuka kepada anggota lain di
dalam kelompok
2. Peserta dapat berkomunikasi secara efektif dengan konselor
3. Peserta dapat menyatakan tatacara untuk memberikan dukungan kepada
anggota lain
4. Peserta dapat menyatakan pendapat ataupun memberikan saran kepada orang
lain di dalam kelompok yang ditulis pada lembar yang telah disediakan
5. Peserta dapat menyatakan tentang harapan yang ingin dicapai dalam proses
kelompok
6. Peserta dapat melaporkan pengalaman kelompok pada lembar refleksi

C. Alokasi Waktu
90 menit
D. Sasaran
Siswa SMA Kelas X yang teridentifikasi memiliki kemampuan kelola emosi marah
yang rendah
E. Perlengkapan
1. Presensi
2. Potongan Kertas Berwarna
F. Instrumen Evaluasi
1. Lembar Refleksi
2. Lembar Observasi Pelaksanaan Konseling Kelompok

32
Alur Kegiatan Pertemuan Ke-2

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


pembukaan (Menit)
Memberikan Konselor memberikan “Assalamualaykum warrahmatullahi
salam dan salam dan membuka wabarakatuh, selamat pagi salam
sambutan pertemuan sejahtera bagi kita semua. Senang
kepada sekali bisa berkumpul kembali dengan
peserta anda semua di ruangan ini”
Konselor mengajak untuk “Sebelum acara ini kita mulai marilah
berdoa bersama berdoa bersama agar senantiasa
diberikan kelancaran dalam
pelaksanaan pada pagi hari ini. Berdoa
dimulai”
Konselor mengingatkan 10 “Silakan mengisi presensi kehadiran
peserta untuk mengisi yang telah disediakan”
presensi kehadiran
Konselor membangun good “Bagaimana kabarnya hari ini?
rapport dengan peserta Bagaimana kelancaraan belajarnya?”
Konselor memberikan “Terima kasih atas komitmen anda
apresiasi kepada kehadiran semua yang memang sungguh luar
peserta biasa untuk mendatangi kegiatan ini
kembali. Hal ini membuktikan bahwa k
Konselor mengingatkan “Untuk kelancaran dan keamanan
kembali tentang rules yang dalam kelompok diharapkan anda
telah disepakati pada semua selalu berkomitmen tentang
kelompok aturan main yang telah kita sepakati
kemarin”
Konselor me-review “apa saja yang telah kita pelajari pada
kegiatan yang telah pertemuan yang lalu?”
dilakukan sebelumnya
Konselor meminta peserta “adakah yang bersedia untuk
untuk menceritakan apa mengemukakan pendapatnya tentang
yang telah didapatkan pada kegiatan sebelumnya”
pertemuan sebelumnya
Tahap Inti Isi Kegiatan Durasi Skenario
(Menit)
Menuliskan Konselor mengajak para “Baiklah, disini saya menyediakan
harapan yang peserta untuk menuliskan kertas berwarna, yaitu warna kuning,
ingin dicapai harapan yang ingin 5 warna biru dan warna ungu. Setiap
pada proses didapatkan pada proses warna memiliki maknanya masing-
kelompok kelompok masing. Warna kuning berarti Anda
harus menuliskan harapan untuk

33
dirikalian sendiri, warna biru berarti
Anda harus menuliskan harapan
kepada konselor, dan warna ungu
berarti harapan ditujukan kepada
teman-teman Anda”
Konselor meminta para “Setelah Anda selesai menuliskan
peserta untuk membacakan silakan satu persatu membacakan
hasil tulisannya tentang harapan yang telah ditulis di hadapan
harapan untuk diri sendiri, kelompok.”
harapan untuk konselor dan
harapan untuk teman-
teman di dalam kelompok
Memberikan Konselor menjelaskan “Seperti yang telah saya sampaikan
contoh bahwa keberhasilan dari sebelumnya, bahwa keberhasilan dari
tentang cara kegiatan kelompok ini konseling kelompok ini adalah adanya
memberikan tergantung dari partisipasi keaktifan dari anda semua. Anda
masukan dan aktif anggota kelompok semua diberikan kebebasan untuk
dukungan berpendapat, memberikan masukan
kepada para kepada teman, maupun dukungan
peserta lain secara lisan dengan sopan”
Konselor memberikan 10 “sebagai contohnya cara memberikan
contoh cara untuk pendapat ( saya ingin bercerita tentang
menyampaikan pendapat, permasalahan saya yaitu….),
memberikan komentar dan memberikan komentar ( saya rasa
saran, dan memberikan kamu tidak perlu risau akan masalah
dukungan kepada peserta tersebut), memberikan dukungan (Ayo
lain. kamu pasti bisa, kita pasti bisa menjadi
pribadi yang lebih baik)”
Membangun Konselor mengajak peserta “oke, mari berdiri sejenak. Saya akan
kepercayaan untuk melakukan ice memberikan sebuah game yang perlu
secara breaking bersama kerjasama antar sesame peserta. Begini
bertahap aturannya (konselor membacakan
melalui aturan permainan yang telah terlampir
keterbukaan pada panduan ini”
antar anggota
Konselor memberikan 30 “Rasa saling percaya antar anggota
pandangan bahwa adanya kelompok dibangun dari adanya
kepercayaan dibangun komitmen dari setiap anda semua
dengan dasar komitmen untuk saling memberikan dukungan
pada masing-masing peserta antar teman dan menjaga kerahasian
untuk saling menjaga kelompok ini”
rahasia diluar kelompok.
Konselor meyakinkan para “dengan memberikan support atau
peserta untuk saling dukungan kepada temanmu didalam
memberikan support dan kelompok ini, berarti anda telah

34
menjaga kerahasiaan agar membantu teman anda untuk tumbuh
tercipta suasana kelompok dan berkembang bersama., serta
yang nyaman untuk saling adanya saling menjaga kerahasiaan
sharing pengalaman. akan membuat teman anda nyaman
untuk saling sharing pengalaman tanpa
ada keraguan”
Konselor memperbolehkan “adakah yang ingin sharing tentang
para peserta untuk saling kesan-kesan tentang kelompok
sharing tentang kecemasan ini,ataupun uneg-uneg yang ingin
yang dialami dalam suasana disampaikan, boleh silahkan untuk
kelompok berpendapat”
Konselor memberikan “baiklah, silakan bagi anda semua yang
kesempatan bagi peserta ingin saling memberikan masukan dan
untuk menanggapi dan saran atas pendapat teman anda yang
memberikan penguatan telah mengungkapkan isi harinya”
kepada peserta lainnya yang
telah sharing pengalaman.
Konselor memberikan “Oke Good, masukan yang sangat
reinforcement dan apresiasi memotivasi sekali”
bagi para peserta yang telah
berani terbuka dan mampu
memberikan dukungan
kepada peserta yang lain.
Pengisian Konselor menyediakan “Berikut ini ada lembar refleksi yang
Lembar lembar refleksi untuk diisi perlu anda semua isi, ini tidak
Refleksi oleh peserta dengan tujuan mempengaruhi nilai belajar kalian,
untuk mengetahui cukup diisi apa adanya secara jujur”
perkembangan keterbukaan
antar anggota
Konselor meminta salah 30 “Jika sudah, adakah yang bersedia
satu dari peserta untuk untuk membacakan hasil refleksi pada
membacakan isi dari lembar pertemuan kali ini”
refleksi
Konselor meminta anggota “Mari kita simpulkan, hal apa saja yang
untuk menyimpulkan apa dapat kita peroleh pada pertemuan
yang telah didapatkan pada pagi ini”
pertemuan kelompok ini

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


Penutupan (Menit)
Mencukupka Konselor mencukupkan “Karena waktu sudah siang, cukup
n pertemuan pertemuan dengan sekian dulu pertemuan kita pada siang
mengajak peserta untuk hari ini. Sebelum kita tutup marilah
berdoa bersama kita berdoa bersama, agar kita

35
diberikan kelancaran dalam
beraktivitas pada hari ini. Berdoa
mulai.”
Konselor mengucapkan 5 “Saya mengucapkan terima kasih atas
terima kasih atas partisipasi partisipasi anda semua yang luar biasa
dari anggota pada kegiatan bersemangat.”
kelompok
Mengingatka Konselor mengingatkan “Jangan lupa untuk hadir kembali
n komitmen para peserta untuk hadir dipertemuan selanjutnya untuk belajar
kehadiran kembali pada pertemuan bersama kembali”
kelompok selanjutnya
Konselor mengingatkan 5 “Selanjutnya untuk tidak lupa ya
peserta tentang komitmen tentang komitmen yang telah kita
yang telah disepakati pada sepakati bersama”
awal pertemuan
Konselor menutup “Baiklah kegiatan ini saya tutup
pertemuan waasalamualaykum warahmatullahi
wabarakatuh, selamat siang !”

36
LAMPIRAN PERTEMUAN 2

37
Lampiran 1

ICE BREAKING !

ESTABLISHING YOUR TRUST!

Keberhasilan kelompok ini sangat ditentukan dengan adanya kepercayaan yang terbangun
diantara anggota kelompok. Oleh karena itu tujuan dari permainan ini adalah membangun
kepercayaan antar anggota kelompok. Meskipun permainan ini cukup berisiko, namun
dapat melatih individu untuk membangun kepercayaan dan kerjasama antar anggota
kelompok. Semakin kompak anggota didalam kelompok ini akan semakin seru dan
tercapainya tujuan dari kelompok.

Aturan main :

1. Peserta dibagi menjadi dua baris, yaitu baris ganjil dan baris genap.
2. Peserta yang berada di baris ganjil nantinya akan menjatuhkan dirinya ke belakang
kemudian peserta yang berada di baris genap akan menangkap kawannya.
3. Setelah itu, secara bergantian peserta yang berada di baris genap menjatuhkan
dirinya ke belakang dan akan ditangkap oleh peserta baris ganjil.

38
Lampiran 2

KERTAS HARAPAN

1. Konselor akan membagikan kertas harapan yang berwarna kuning, biru dan ungu
2. Kertas warna kuning diisi harapan untuk diriku, kertas warna biru diisi harapan
yang ditujukan kepada konselor/ fasilitator, dan kertas warna ungu diisi harapan
untuk teman-teman di dalam kelompok
3. Tulis harapan kamu pada kertas-kertas yang telah disediakan
4. Tempelkan kertas harapan pada karton yang disediakan oleh Konselor
5. Bacakan lagi harapan-harapan itu dihadapan teman-temanmu

HARAPANKU UNTUK DIRIKU HARAPANKU UNTUK


KONSELOR
………………………..
.………………..
………………………..
…………………

HARAPANKU UNTUK TEMAN-


TEMAN

…………………..

…………………..

39
Lampiran 3

Lembar Refleksi

1. Apa yang kamu dapatkan pada


pertemuan kelompok yang
kedua ini?Ceritakan !
2. Bagaimana perasaanmu
dengan membaur bersama
orang-orang yang baru kamu
kenal didalam kelompok ini?
3. Menurutmu apakah suasana
kelompok dapat membuatmu
untuk menjadi diri lebih
nyaman? Apa yang membuat
kamu nyaman?
Apa yang membuat kamu
kurang nyaman?
4. Apa yang menjadi kendalamu
ketika bersosialisasi didalam
kelompok?
5. Berikan masukan dan saran
kepada Konselor agar di
pertemuan selanjutnya bisa
lebih menyenangkan !
6. Apa yang menjadi harapanmu
pada pertemuan selanjutnya ?
TERIMA KASIH.

40
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM –SOLVING
STRATEGY
(Tahap Transisi)
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah lembar observasi ini secara jujur, objektif dan apa adanya
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan
3. Kriteria penilaian adalah TSB (Terlaksana Sangat Baik), TB (Terlaksana Baik), CT
(Cukup terlaksana), KT ( Kurang Terlaksana)

Nama Observer :
Waktu Observasi :
No Kegiatan Penilaian
TSB TB CT KT
1 Konselor memberikan salam dan membuka
pertemuan
2 Konselor mengajak untuk berdoa bersama
3 Konselor mengingatkan peserta untuk mengisi
presensi kehadiran
4 Konselor membangun good rapport dengan peserta
5 Konselor memberikan apresiasi kepada kehadiran
peserta
6 Konselor mengingatkan kembali tentang rules yang
telah disepakati pada kelompok
7 Konselor me-review kegiatan yang telah dilakukan
sebelumnya
8 Konselor meminta peserta untuk menceritakan apa
yang telah didapatkan pada pertemuan sebelumnya
9 Konselor memberikan contoh cara untuk

41
menyampaikan pendapat, memberikan komentar
dan saran, dan memberikan dukungan kepada
peserta lain.
10 Konselor mengajak peserta untuk melakukan ice
breaking bersama
11 Konselor memberikan pandangan bahwa adanya
kepercayaan dibangun dengan dasar komitmen pada
masing-masing peserta untuk saling menjaga rahasia
diluar kelompok.
12 Konselor meyakinkan para peserta untuk saling
memberikan support dan menjaga kerahasiaan agar
tercipta suasana kelompok yang nyaman untuk saling
sharing pengalaman.
13 Konselor memperbolehkan para peserta untuk
saling sharing tentang kecemasan yang dialami dalam
suasana kelompok
14 Konselor memberikan kesempatan bagi peserta
untuk menanggapi dan memberikan penguatan
kepada peserta lainnya yang telah sharing
pengalaman.
15 Konselor memberikan reinforcement dan apresiasi
bagi para peserta yang telah berani terbuka dan
mampu memberikan dukungan kepada peserta yang
lain.
16 Konselor menyediakan lembar refleksi untuk diisi
oleh peserta dengan tujuan untuk mengetahui
perkembangan keterbukaan antar anggota
17 Konselor meminta salah satu dari peserta untuk
membacakan isi dari lembar refleksi
18 Konselor meminta anggota untuk menyimpulkan apa

42
yang telah didapatkan pada pertemuan kelompok ini
19 Konselor mencukupkan pertemuan dengan mengajak
peserta untuk berdoa bersama
20 Konselor mengingatkan para peserta untuk hadir
kembali pada pertemuan kelompok selanjutnya
21 Konselor mengingatkan peserta tentang komitmen
yang telah disepakati pada awal pertemuan
22 Konselor menutup pertemuan

Malang,………………..2018

Observer

43
PERTEMUAN KE 3

A. Tujuan Umum
Peserta menyadari bahwa emosi dapat muncul akibat dari sebuah kejadian atau
peristiwa

B. Tujuan Khusus
1. Peserta mengungkapkan persoalan yang terkait emosi di dalam kelompok
2. Peserta dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku yang disebabkan dari
emosi marah
3. Peserta menyadari bahwa permasalahan merupakan sebuah tantangan yang
perlu diselesaikan
C. Alokasi Waktu
90 Menit

D. Sasaran
Siswa SMA Kelas XI yang teridentifikasi memiliki kemampuan kelola emosi marah
yang rendah

E. Perlengkapan
1. Presensi
2. Lembar Daftar Masalah

F. Instrumen evaluasi
1. Lembar refleksi
2. Lembar Observasi

44
Alur Kegiatan Pertemuan Ke-3
(Aspek Memahami Emosi)

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


pembukaan (Menit)
Memberikan Konselor memberikan ““Assalamualaykum warrahmatullahi
salam dan salam dan membuka wabarakatuh, selamat pagi salam
sambutan pertemuan sejahtera bagi kita semua. Senang
kepada sekali bisa berkumpul kembali dengan
peserta anda semua di ruangan ini”
Konselor mengajak untuk “Sebelum acara ini kita mulai marilah
berdoa bersama berdoa bersama agar senantiasa
diberikan kelancaran dalam
pelaksanaan pada pagi hari ini. Berdoa
dimulai”
Konselor mengingatkan 15 “Silakan mengisi presensi kehadiran
peserta untuk mengisi yang telah disediakan”
presensi kehadiran
Konselor membangun good “Bagaimana kabarnya hari ini?
rapport dengan peserta Bagaimana kelancaraan belajarnya?”
Konselor memberikan “Terima kasih atas komitmen anda
apresiasi kepada kehadiran semua yang memang sungguh luar
peserta biasa untuk mendatangi kegiatan ini
kembali. Hal ini membuktikan bahwa
kalian sungguh memiliki komitmen”
Konselor mengingatkan “Untuk kelancaran dan keamanan
kembali tentang rules yang dalam kelompok diharapkan anda
telah disepakati pada semua selalu berkomitmen tentang
kelompok aturan main yang telah kita sepakati
kemarin”
Konselor me-review “apa saja yang telah kita pelajari pada
kegiatan yang telah pertemuan yang lalu?”
dilakukan sebelumnya
Konselor meminta peserta “adakah yang bersedia untuk
untuk menceritakan apa mengemukakan pendapatnya tentang
yang telah didapatkan pada kegiatan sebelumnya”
pertemuan sebelumnya
Memberikan Konselor mengingatkan “Partisipasi anda semua dalam
penjelasan kembali keberhasilan dari kelompok ini dengan berupa
tentang kegiatan kelompok ini memberikan support, pendapat dan
manfaat yang tergantung dari komentar kepada teman anda akan
akan keterbukaan dan partisipasi 5 menjadi tolak ukur keberhasilan
diperoleh aktif para peserta untuk kegiatan kelompok ini”
didalam saling memberikan umpan

45
proses balik kepada peserta lain
kelompok
yang efektif
Memperdala Konselor mulai “Adakah dari anda semua yang pernah
m mengarahkan peserta untuk mengalami suatu kejadian emosional,
spontanitas mendiskusikan dan sharing misalnya mengalami situasi yang
keterbukaan pengalaman terkait 5 membuat emosi anda bergejolak?
melalui pengalaman emosional Misalnya emosi marah. Bisa diceritakan
sharing lebih dalam bagaimana gambarannya”
permasalaha
n
Tahap Inti Isi Kegiatan Durasi Skenario
(Menit)
Tahap Membangkitkan kesadaran “Coba digali leboh dalam lagi, ceritakan
Problem emosi melalui sharing situasi dan pengalaman emosional yang
Orientation I pengalaman tentang situasi dapat membuat rasa marah itu muncul.
(Being Aware yang menimbulkan emosi Bagaimana respon yang akan anda
of The marah lakukan pada waktu itu ketika
Problem) menghadapi seseorang yang membuat
anda marah, adakah tindakan yang
menuju ke kerasan, misalnya ingin
mengumpat, memukul dan menatap
tajam?”
Konselor mengarahkan 10 “Sebenarnya emosi itu adalah suatu hal
bahwa perlunya peserta yang wajar. Kita hanya perlu membuat
untuk menyadari diri kita menyadari bahwa kita sedang
kemunculan emosi marah emosi dan setiap emosi yang muncul
yang dapat menimbulkan dapat memberikan dampak secara
permasalahan secara sosial sosial dengan orang lain”
dengan orang lain
Konselor mengarahkan “Selain itu, persoalan yang anda hadapi
bahwa persoalan yang yang terkait dengan kurangnya
terjadi didalam kehidupan kemampuan anda dalam mengelola
adalah hal yang normal marah adalah hal yang normal”
Konselor menstimulasi “Bagi yang ingin memberikan saran
peserta lain untuk atau masukan kepada temannya
memberikan umpan balik dipersilahkan”
kepada peserta lain yang
telah menceritakan sharing
pengalamannya tentang
mengontrol emosi marah
Mengidentifi Konselor menyiapkan “Ini saya memiliki kertas yang berisi
kasi kertas kosong kemudian tentang daftar masalah. Sekarang saya
permasalaha diberikan kepada peserta ingin dari anda mengisinya dengan
n (Identifying untuk menuliskan tentang permasalahan apa yang pernah anda

46
Problems pengalaman yang membuat alami yang sering membuat anda
Technique) sulit untuk mengontrol semua mengalami emosi, khususnya
emosi marah emosi marah”
Konselor meminta peserta “Setelah diisi, silahkan pilih salah satu
untuk memilih satu masalah masalah saja yang sekirnya membuat
saja yang berpotensi tinggi anda sangat emosional ketika
untuk sulit mengontrol mengalami hal tersebut”
marah saat menghadapinya
Konselor meminta peserta “Nah sekarang, saya minta anda
untuk mengenali semuanya mengenali permasalahan
persoalannya secara tersebut secara mendalam, ingat-ingat
mendalam, meminta untuk kembali kejadian emosional tersebut
menilai dan yang membuat anda semua merasa
mendeskripsikan masalah marah, apa yang membuat anda marah
tersebut dengan pada kejadian itu, rasakan
menggunakan emosi ketidakadilan yang membuat anda
sebagai isyarat (peserta merasa tidak terima akan perlakuan
akan merasakan bahwa orang lain pada saat itu”
sebuah masalah dapat
menumbuhkan sebuah
dampak emosional)
Konselor meminta setiap “Saya minta satu persatu dari kalian
peserta mendeskripsikan menceritakan tentang peristiwa yang
permasalahan yang telah membuat anda emosional pada waktu
dipilih kejadian itu terjadi”
Visualization Konselor meminta kepada “Sekarang saya ingin anda semua
peserta untuk menutup menutup mata dan membayangkan jika
mata membayangkan jika suatu persoalan itu dapat terselesaikan.
persoalan tersebut dapat Bagaimana jika tidak dapat
terselesaikan terpecahkan”
Konselor membantu “Coba bayangkan bagaimana perasaan
membangkitkan bagaimana anda jika anda dapat mengontrol emosi
perasaan peserta jika dapat marah anda saat bertemu orang yang
mengontrol marahnya menyebalkan bagi hidup anda”
dengan baik, apa yang akan
diperoleh jika berhasil
melakukannya
Konselor membangkitkan “Coba bayangkan bagaimana perasaan
bagaimana perasaan peserta anda jika anda gagal mengontrol emosi
jika tidak dapat mengontrol marah anda saat bertemu orang yang
emosi marahnya, apa menyebalkan bagi hidup anda. Dampak
dampak negatifnya. negatif apa yang akan meuncul”
ICE BREAKING (5 menit)
Pengisian Konselor menyediakan “Berikut ini ada lembar refleksi yang
Lembar lembar refleksi untuk diisi perlu anda semua isi, ini tidak

47
Refleksi oleh peserta dengan tujuan mempengaruhi nilai belajar kalian,
untuk mengetahui cukup diisi apa adanya secara jujur”
perkembangan keterbukaan
antar anggota
Konselor meminta salah 25 “Jika sudah, adakah yang bersedia
satu dari peserta untuk untuk membacakan hasil refleksi pada
membacakan isi dari lembar pertemuan kali ini”
refleksi
Konselor meminta anggota “Mari kita simpulkan, hal apa saja yang
untuk menyimpulkan apa dapat kita peroleh pada pertemuan
yang telah didapatkan pada pagi ini”
pertemuan kelompok ini

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


Penutupan (Menit)
Mencukupka Konselor mencukupkan “Karena waktu sudah siang, cukup
n pertemuan pertemuan dengan sekian dulu pertemuan kita pada siang
mengajak peserta untuk hari ini. Sebelum kita tutup marilah
berdoa bersama kita berdoa bersama, agar kita
diberikan kelancaran dalam
beraktivitas pada hari ini. Berdoa
mulai.”
Konselor mengucapkan 5 “Saya mengucapkan terima kasih atas
terima kasih atas partisipasi partisipasi anda semua yang luar biasa
dari anggota pada kegiatan bersemangat.”
kelompok
Mengingatka Konselor mengingatkan “Jangan lupa untuk hadir kembali
n komitmen para peserta untuk hadir dipertemuan selanjutnya untuk belajar
kehadiran kembali pada pertemuan bersama kembali”
kelompok selanjutnya
Konselor mengingatkan 5 “Selanjutnya untuk tidak lupa ya
peserta tentang komitmen tentang komitmen yang telah kita
yang telah disepakati pada sepakati bersama”
awal pertemuan
Konselor menutup “Baiklah kegiatan ini saya tutup
pertemuan waasalamualaykum warahmatullahi
wabarakatuh, selamat siang !”

48
LAMPIRAN PERTEMUAN 3

49
Lampiran 1

Tuliskan dan Urutkan Permasalahan yang

Membuat kamu mengalami emosi marah!

Mis-komunikasi dengan teman, yang berakibat munculnya konflik


1

50
Lampiran 2

Ice Breaking

“Permainan Membawa Karet dengan Sedotan”

Cara bermain permainan ini adalah peserta dibentuk menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
bermain dan kelompok pengganggu. Kelompok bermain akan memainkan permainan ini
dengan memindahkan karet di wadah asal menggunakan sedotan ke wadah yang telah
disediakan. Sedangkan kelompok pengganggu adalah akan mengganggu kelompok bermain
ketika bermain permainan ini. Harapanya tujuan utama dari permainan ini adalah untuk
menstimulasi emosi marah melalui gangguan yang diciptakan sehingga masing-masing
peserta dapat belajar untuk lebih peka (being aware) tentang hadirnya emosi marah yang
ada dalam diri mereka.

51
Lampiran 3

Lembar Refleksi

1. Apa yang kamu dapatkan pada


pertemuan kelompok yang
ketiga ini?Ceritakan !
2. Apa yang kamu rasakan saat
mengalami rasa marah?
3. Menurutmu, mengapa
seseorang perlu menyadari
sebuah emosi terutama emosi
marah ketika menghadapi
situasi permasalahan?
4. Mengapa permasalahan adalah
hal yang normal dalam hidup
ini?
5. Dampak negatif apa yang
terjadi jika kamu tidak bisa
mengontrol kemarahan?
6. Dampak positif apa yang
terjadi jika kamu dapat
mengelola emosi marah?
7. Manfaat apakah yang kamu
peroleh ketika mengikuti
kegiatan kelompok ini?
8. Apa yang menjadi harapanmu
pada pertemuan selanjutnya ?

52
Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM –SOLVING
STRATEGY
(Tahap Kerja I)
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah lembar observasi ini secara jujur, objektif dan apa adanya
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan
3. Kriteria penilaian adalah TSB (Terlaksana Sangat Baik), TB (Terlaksana Baik), CT
(Cukup terlaksana), KT ( Kurang Terlaksana)

Nama Observer :
Waktu Observasi :
No Isi Kegiatan Penilaian
TSB TB CT KT
1 Konselor memberikan salam dan membuka pertemuan
2 Konselor mengajak untuk berdoa bersama
3 Konselor mengingatkan peserta untuk mengisi
presensi kehadiran
4 Konselor membangun good rapport dengan peserta
5 Konselor memberikan apresiasi kepada kehadiran
peserta
6 Konselor mengingatkan kembali tentang rules yang
telah disepakati pada kelompok
7 Konselor me-review kegiatan yang telah dilakukan
sebelumnya
8 Konselor meminta peserta untuk menceritakan apa
yang telah didapatkan pada pertemuan sebelumnya
9 Konselor mengingatkan kembali keberhasilan dari
kegiatan kelompok ini tergantung dari keterbukaan
dan partisipasi aktif para peserta untuk saling
memberikan umpan balik kepada peserta lain
10 Konselor mulai mengarahkan peserta untuk

53
mendiskusikan dan sharing pengalaman terkait
pengalaman emosional
11 Membangkitkan kesadaran emosi melalui sharing
pengalaman tentang situasi yang menimbulkan emosi
marah
12 Konselor mengarahkan bahwa perlunya peserta untuk
menyadari kemunculan emosi marah yang dapat
menimbulkan permasalahan secara sosial dengan
orang lain
13 Konselor mengarahkan bahwa persoalan yang terjadi
didalam kehidupan adalah hal yang normal
14 Konselor menstimulasi peserta lain untuk memberikan
umpan balik kepada peserta lain yang telah
menceritakan sharing pengalamannya tentang
mengontrol emosi marah
15 Konselor menyiapkan kertas kosong kemudian
diberikan kepada peserta untuk menuliskan tentang
pengalaman yang membuat sulit untuk mengontrol
emosi marah
16 Konselor meminta peserta untuk memilih satu masalah
saja yang berpotensi tinggi untuk sulit mengontrol
marah saat menghadapinya
17 Konselor meminta peserta untuk mengenali
persoalannya secara mendalam, meminta untuk
menilai dan mendeskripsikan masalah tersebut dengan
menggunakan emosi sebagai isyarat (peserta akan
merasakan bahwa sebuah masalah dapat
menumbuhkan sebuah dampak emosional)
18 Konselor meminta setiap peserta mendeskripsikan
permasalahan yang telah dipilih
19 Konselor meminta kepada peserta untuk menutup
mata membayangkan jika persoalan tersebut dapat
terselesaikan
20 Konselor membantu membangkitkan bagaimana
perasaan peserta jika dapat mengontrol marahnya
dengan baik, apa yang akan diperoleh jika berhasil
melakukannya
21 Konselor membangkitkan bagaimana perasaan peserta
jika tidak dapat mengontrol emosi marahnya, apa
dampak negatifnya.
22 Konselor menyediakan lembar refleksi untuk diisi oleh
peserta dengan tujuan untuk mengetahui
perkembangan keterbukaan antar anggota
23 Konselor meminta salah satu dari peserta untuk
membacakan isi dari lembar refleksi

54
24 Konselor meminta anggota untuk menyimpulkan apa
yang telah didapatkan pada pertemuan kelompok ini
25 Konselor mencukupkan pertemuan dengan mengajak
peserta untuk berdoa bersama
26 Konselor mengucapkan terima kasih atas partisipasi
dari anggota pada kegiatan kelompok
27 Konselor mengingatkan para peserta untuk hadir
kembali pada pertemuan kelompok selanjutnya
28 Konselor mengingatkan peserta tentang komitmen
yang telah disepakati pada awal pertemuan
29 Konselor menutup pertemuan

Malang,………………..2018

Observer

55
PERTEMUAN KE 4

A. Tujuan Umum
Peserta dapat mengubah pola pikir yang negatif ketika memandang suatu
permasalahan

B. Tujuan Khusus
1. Peserta menyadari bahwa pemikiran negatif dapat memiliki konsekuensi
untuk memicu tindakan yang destruktif
2. Peserta menunjukkan respon yang positif ketika menilai suatu kondisi yang
penuh emosi
3. Peserta menyimpulkan dampak negatif jika tidak dapat mengontrolkan
kemarahan
4. Peserta menyimpulkan dampak positif jika mampu mengendalikan emosi
marah
5. Peserta dapat mengidentifikasi penyebab munculnya konflik yang
menimbulkan emosi marah

C. Alokasi Waktu
90 Menit

D. Saaran
Siswa SMA Kelas XI yang teridentifikasi memiliki kemampuan kelola emosi marah
yang rendah

E. Perlengkapan
1. Presensi

F. Intrumen evaluasi
1. Lembar refleksi
2. Lembar Observasi

56
Alur Kegiatan Pertemuan Ke-4
(Aspek Perubahan Kognitif)

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


pembukaan (Menit)
Memberikan Konselor memberikan ““Assalamualaykum warrahmatullahi
salam dan salam dan membuka wabarakatuh, selamat pagi salam
sambutan pertemuan sejahtera bagi kita semua. Senang
kepada sekali bisa berkumpul kembali dengan
peserta anda semua di ruangan ini”
Konselor mengajak untuk “Sebelum acara ini kita mulai marilah
berdoa bersama berdoa bersama agar senantiasa
diberikan kelancaran dalam
pelaksanaan pada pagi hari ini. Berdoa
dimulai”
Konselor mengingatkan 5 “Silakan mengisi presensi kehadiran
peserta untuk mengisi yang telah disediakan”
presensi kehadiran
Konselor membangun good “Bagaimana kabarnya hari ini?
rapport dengan peserta Bagaimana kelancaraan belajarnya?”
Konselor memberikan “Terima kasih atas komitmen anda
apresiasi kepada kehadiran semua yang memang sungguh luar
peserta biasa untuk mendatangi kegiatan ini
kembali. Hal ini membuktikan bahwa
kalian benar-benar ingin berubah
menjadi pribadi yang lebih baik
Konselor mengingatkan “Untuk kelancaran dan keamanan
kembali tentang rules yang dalam kelompok diharapkan anda
telah disepakati pada semua selalu berkomitmen tentang
kelompok aturan main yang telah kita sepakati
kemarin”
Konselor me-review “apa saja yang telah kita pelajari pada
kegiatan yang telah pertemuan yang lalu?”
dilakukan sebelumnya
Konselor meminta peserta “adakah yang bersedia untuk
untuk menceritakan apa mengemukakan pendapatnya tentang
yang telah didapatkan pada kegiatan sebelumnya”
pertemuan sebelumnya
Tahap Inti Isi Kegiatan Durasi Skenario
(Menit)
Memilih satu Konselor mengarahkan “Pada pertemuan kemarin anda telah
pengalaman peserta untuk memilih satu memilih salah satu permasalahan yang
yang menjadi pengalaman emosional yang memicu munculnya emosi marah dalam

57
persoalan membuatnya sulit diri kalian.”
yang telah mengendalikan marah
diidentifikasi
pada
pertemuan
sebelumnya 15
Konselor meminta peserta “Menurut penilaian anda, apa yang
untuk mempersepsikan salah dari orang yang membuat anda
sebuah situasi yang marah, atau situasi yang membuat
menimbulkan emosi marah anda merasa ingin marah.”
Tahap Konselor meminta peserta “Sekarang saya minta anda semua
Problem melakukan self-talk untuk untuk melakukan self-talk atau
Orientation II berhenti dan berpikir berbicara pada diri sendiri, silahkah
ABC- sejenak untuk menilai dinilai secara objektif apa yang menjadi
Constructive secara objektif tentang penyebab dari sulitnya mengendalikan
Thinking situasi atau antecedent / marah, siapakah yang
peristiwa (A) yang memicu bertanggungjawab dan siapa yang
emosi marah salah menurut anda?”
Konselor melakukan dispute 30 “Mengapa bagi anda orang tersebut
(menelusuri, menemukan, patut disalahkan?apa yang menjadi
mempertanyakan, alasan anda ?
menantang, membantah dan “Benarkah seperti itu, apakah itu hanya
mendebat) sehingga terjadi perasaanmu saja, barangkali tidak
restrukturisasi belief system benar adanya,coba dipikirkan kembali,”
kepada peserta tentang
negative self-talk yang
dihasilkan oleh peserta.
Dalam proses self-talk, “Apakah yang anda pikirkan itu sesuai
Konselor mengarahkan dengan nilai-nilai yang ada, sesuai
untuk membangun belief dengan agama yang anda yakini,
system berdasarkan religion bahwa berpikiran negatif tentang
belief ataupun nilai-nilai orang lain / memukul orang lain”
yang bersumber dari norma
yang berlaku
Konselor mengajak peserta “Sekarang kita pikirkan bersama, kira-
berpikir konsekuensial kira apa yang menjadi dampak jika,
tenang bahaya dan dampak pikiran-pikiran negatif tentang
negatif jika individu kesalahan orang lain itu terus tumbuh/
memiliki respon yang dampak jika anda terus merespon
negatif ketika menghadapi negatif kepada seseorang yang memicu
situasi kemarahan. kemarahan.”
(Consequences) (gejala
neurotic yaitu marah yan
bersumber dari pikiran
negatif)

58
Konselor menjelaskan “Bahwasannya dampak negatif jika
tentang dampak-dampak seseorang tidak bisa merespon marah
negatif jika seseorang tidak secara tepat adalah mempengaruhi
bisa merespon marah secara hubungan sosial dengan orang lain
tepat. ataupun dapat menimbulkan perilaku-
perilaku yang merusak.”
Konselor mengajak peserta “Lalu bagaimana caranya agar tetap
untuk berpikir positif dalam menghadapi kemarahan.
konsekuensial dampak- Sebelumnya kita perlu mendiskusikan
dampak positif jika konsekuensi dari dampak positif jika
seseorang bisa mengubah seseorang tidak merespon negatif
respon negatif menjadi situasi kemarahan, tetapi meresponnya
respon yang positif dalam dengan positif dan bijak”
situasi yang menimbulkan
kemarahan
Koselor menjelaskan “Dampak positif jika seseorang mampu
tentang dampak positif jika merespon secara positif dan berpikir
seseorang mampu positif ketika menghadapi suatu situasi
merespon secara positif dan kemarahan adalah terkendalinya
berpikir positif ketika amarah, menjadikannya lebih sabar
menghadapi suatu situasi dan bijak dalam menghadapi
kemarahan. persoalan,mengurangi konflik atau
ketegangan.”
Konselor memberikan “Adakah yang ingin memberikan
kesempatan bagi peserta gagasan atau umpan balik?”
untuk memberikan gagasan
dan umpan balik.
Konselor memberikan “Good, bagus sekali masukan untuk
reinforcement ketika teman anda, bagaimanakah apakah
terdapat peserta yang anda setuju dengan masukannya atau
memberikan umpan balik ada pendapat yang lain?”
kepada anggota lain
Konselor memberikan “Perlunya anda semua mencari solusi
informasi kepada peserta ketika dihadapkan pada situasi yang
tentang pentingnya mencari memicu kemarahan, yaitu solusi
solusi ketika dihadapkan bagaimana caranya rasa kemarahan
pada situasi yang memicu ini bisa dikendalikan secara tepat.”
kemarahan
Tahap Konselor meminta peserta “Sekarang saya minta anda untuk
Problem untuk mengidentifikasi mengidentifikasi permasalahan yang
Definition penyebab yang telah dipilih tadi untuk dicari penyebab
(Mendefinisi memunculkan konflik- apa yang memunculkan konflik dengan
kan Masalah) konflik yang menimbulkan orang lain yang memicu emosi marah”
emosi marah
Konselor mengarahkan “Menurut anda, jika anda menjadi

59
peserta untuk kemampuan orang yang membuat anda marah,
untuk memahami motif kira-kira apa motif utamanya membuat
orang lain dalam situasi emosi marah anda muncul. Lalu jika
berkonflik (kemampuan 15 anda diposisi orang yang membuat
melihat perspektif ) anda marah dan mendapatkan respon
negatif dari anda, kira-kira apa yang
terbenak pada pikirannya tentang
anda?”
Konselor mengarahkan “Oke setelah kita menganalisis
peserta untuk persoalan apa yang menjadi
menyimpulkan persoalan kesimpulan akhir, yaitu apa persoalan
utama apa yang utama yang menyebabkan perasaan
menyebabkan menimbulkan marah itu muncul.”
perasaan marah.
Konselor mengarahkan “Apakah anda akan diam saja dengan
peserta untuk perasaan marah yang terpendam
membangkitkan inisiatif ketika memiliki persoalan dengan
ketika menghadapi situasi orang lain?Lalu apa yang apa yang
yang berkonflik atau harus dilakukan?”
menimbulkan kemarahan.
Pengisian Konselor menyediakan “Berikut ini ada lembar refleksi yang
Lembar lembar refleksi untuk diisi perlu anda semua isi, ini tidak
Refleksi oleh peserta dengan tujuan mempengaruhi nilai belajar kalian,
untuk mengetahui cukup diisi apa adanya secara jujur”
perkembangan keterbukaan
antar anggota
Konselor meminta salah 10 “Jika sudah, adakah yang bersedia
satu dari peserta untuk untuk membacakan hasil refleksi pada
membacakan isi dari lembar pertemuan kali ini”
refleksi
Konselor meminta anggota “Mari kita simpulkan, hal apa saja yang
untuk menyimpulkan apa dapat kita peroleh pada pertemuan
yang telah didapatkan pada pagi ini”
pertemuan kelompok ini

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


Penutupan (Menit)
Mencukupka Konselor mencukupkan “Karena waktu sudah siang, cukup
n pertemuan pertemuan dengan sekian dulu pertemuan kita pada siang
mengajak peserta untuk hari ini. Sebelum kita tutup marilah
berdoa bersama kita berdoa bersama, agar kita
diberikan kelancaran dalam
beraktivitas pada hari ini. Berdoa
mulai.”

60
Konselor mengucapkan 2 “Saya mengucapkan terima kasih atas
terima kasih atas partisipasi partisipasi anda semua yang luar biasa
dari anggota pada kegiatan bersemangat.”
kelompok
Mengingatka Konselor mengingatkan “Jangan lupa untuk hadir kembali
n komitmen para peserta untuk hadir dipertemuan selanjutnya untuk belajar
kehadiran kembali pada pertemuan bersama kembali”
kelompok selanjutnya
Konselor mengingatkan 3 “Selanjutnya untuk tidak lupa ya
peserta tentang komitmen tentang komitmen yang telah kita
yang telah disepakati pada sepakati bersama”
awal pertemuan
Konselor menutup “Baiklah kegiatan ini saya tutup
pertemuan waasalamualaykum warahmatullahi
wabarakatuh, selamat siang !”

61
LAMPIRAN PERTEMUAN 4

62
Lampiran 1
Lembar Refleksi

1. Menurutmu, mengapa
seseorang perlu mengubah pola
pikir menjadi positif ketika
menghadapi masalah yang
emosional?
2. Bagaimana caranya kamu
dapat berpikir positif ketika
menghadapi situasi yang
menimbulkan marah?
3. Konsekuensi apa yang terjadi
jika seseorang dapat mengubah
pola pikir negatif menjadi
positif?
4. Pernahkah kamu berpikir
berada di posisi orang lain
yang berkonflik dengamu ?
Biasanya apa yang terlintas
dipikiranmu ketika bertemu
dengan orang yang telah
membuatmu marah?
5. Setelah kamu mempelajari
teknik Constructive Thinking,
jika kamu dihadapkan pada
situasi emosional yang
membuat marah apa yang
akan kamu lakukan?

63
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM –SOLVING
STRATEGY
(Tahap Kerja II)
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah lembar observasi ini secara jujur, objektif dan apa adanya
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan
3. Kriteria penilaian adalah TSB (Terlaksana Sangat Baik), TB (Terlaksana Baik), CT
(Cukup terlaksana), KT ( Kurang Terlaksana)

Nama Observer :
Waktu Observasi :
No Kegiatan Penilaian
TSB TB CT KT
1 Konselor memberikan salam dan membuka pertemuan
2 Konselor mengajak untuk berdoa bersama
3 Konselor mengingatkan peserta untuk mengisi
presensi kehadiran
4 Konselor membangun good rapport dengan peserta
5 Konselor memberikan apresiasi kepada kehadiran
peserta
6 Konselor mengingatkan kembali tentang rules yang
telah disepakati pada kelompok
7 Konselor me-review kegiatan yang telah dilakukan
sebelumnya
8 Konselor meminta peserta untuk menceritakan apa
yang telah didapatkan pada pertemuan sebelumnya
9 Konselor mengarahkan peserta untuk memilih satu
pengalaman emosional yang membuatnya sulit
mengendalikan marah
10 Konselor meminta peserta untuk mempersepsikan
sebuah situasi yang menimbulkan emosi marah
11 Konselor meminta peserta melakukan self-talk untuk

64
berhenti dan berpikir sejenak untuk menilai secara
objektif tentang situasi atau antecedent / peristiwa (A)
yang memicu emosi marah
12 Konselor melakukan dispute (menelusuri, menemukan,
mempertanyakan, menantang, membantah dan
mendebat) sehingga terjadi restrukturisasi belief
system kepada peserta tentang negative self-talk yang
dihasilkan oleh peserta.
13 Konselor mengajak peserta berpikir konsekuensial
tenang bahaya dan dampak negatif jika individu
memiliki respon yang negatif ketika menghadapi
situasi kemarahan. (Consequences) (gejala neurotic
yaitu marah yan bersumber dari pikiran negatif)
14 Konselor menjelaskan tentang dampak-dampak negatif
jika seseorang tidak bisa merespon marah secara tepat.
15 Konselor mengajak peserta untuk berpikir
konsekuensial dampak-dampak positif jika seseorang
bisa mengubah respon negatif menjadi respon yang
positif dalam situasi yang menimbulkan kemarahan
16 Koselor menjelaskan tentang dampak positif jika
seseorang mampu merespon secara positif dan
berpikir positif ketika menghadapi suatu situasi
kemarahan.
17 Konselor memberikan kesempatan bagi peserta untuk
memberikan gagasan dan umpan balik.
18 Konselor memberikan reinforcement ketika terdapat
peserta yang memberikan umpan balik kepada anggota
lain
19 Konselor memberikan informasi kepada peserta
tentang pentingnya mencari solusi ketika dihadapkan
pada situasi yang memicu kemarahan
20 Konselor meminta peserta untuk mengidentifikasi
penyebab yang memunculkan konflik-konflik yang
menimbulkan emosi marah
21 Konselor mengarahkan peserta untuk kemampuan
untuk memahami motif orang lain dalam situasi
berkonflik (kemampuan melihat perspektif )
22 Konselor mengarahkan peserta untuk menyimpulkan
persoalan utama apa yang menyebabkan menimbulkan
perasaan marah.
23 Konselor mengarahkan peserta untuk membangkitkan
inisiatif ketika menghadapi situasi yang berkonflik atau
menimbulkan kemarahan.
24 Konselor menyediakan lembar refleksi untuk diisi oleh
peserta dengan tujuan untuk mengetahui

65
perkembangan keterbukaan antar anggota
25 Konselor meminta salah satu dari peserta untuk
membacakan isi dari lembar refleksi
26 Konselor meminta anggota untuk menyimpulkan apa
yang telah didapatkan pada pertemuan kelompok ini
27 Konselor mencukupkan pertemuan dengan mengajak
peserta untuk berdoa bersama
28 Konselor mengucapkan terima kasih atas partisipasi
dari anggota pada kegiatan kelompok
29 Konselor mengingatkan para peserta untuk hadir
kembali pada pertemuan kelompok selanjutnya
30 Konselor mengingatkan peserta tentang komitmen
yang telah disepakati pada awal pertemuan
31 Konselor menutup pertemuan

Malang,………………..2018

Observer

66
PERTEMUAN KE 5

A. Tujuan Umum
Peserta menemukan penyelesaian persoalan

B. Tujuan Khusus
1. Peserta melakukan brainstorming untuk menemukan alternative solusi secara
tepat
2. Peserta memilih alternative solusi yang tepat
3. Peserta mengemukakan pertimbangan pemilihan solusi
4. Peserta mengimplementasikan solusi dalam bentuk keterampilan merespon
ketika menghadapi situasi emosional

C. Alokasi Waktu
90 enit

D. Sasaran
Siswa SMA Kelas XI yang teridentifikasi memiliki kemampuan kelola emosi marah
yang rendah

E. Perlengkapan
Presesnsi Kehadiran
Lembar Homework

F. Instrumen evaluasi
Lembar Observasi
t

67
Alur Kegiatan Pertemuan Ke-5
(Aspek Mengekspresikan Emosi)

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


pembukaan (Menit)
Memberikan Konselor memberikan ““Assalamualaykum warrahmatullahi
salam dan salam dan membuka wabarakatuh, selamat pagi salam
sambutan pertemuan sejahtera bagi kita semua. Senang
kepada sekali bisa berkumpul kembali dengan
peserta anda semua di ruangan ini”
Konselor mengajak untuk “Sebelum acara ini kita mulai marilah
berdoa bersama berdoa bersama agar senantiasa
diberikan kelancaran dalam
pelaksanaan pada pagi hari ini. Berdoa
dimulai”
Konselor mengingatkan 15 “Silakan mengisi presensi kehadiran
peserta untuk mengisi yang telah disediakan”
presensi kehadiran
Konselor membangun good “Bagaimana kabarnya hari ini?
rapport dengan peserta Bagaimana kelancaraan belajarnya?”
Konselor memberikan “Terima kasih atas komitmen anda
apresiasi kepada kehadiran semua yang memang sungguh luar
peserta biasa untuk mendatangi kegiatan ini
kembali. Hal ini membuktikan bahwa
kalian benar-benar ingin berubah
menjadi pribadi yang lebih baik
Konselor mengingatkan “Untuk kelancaran dan keamanan
kembali tentang rules yang dalam kelompok diharapkan anda
telah disepakati pada semua selalu berkomitmen tentang
kelompok aturan main yang telah kita sepakati
kemarin”
Konselor me-review “apa saja yang telah kita pelajari pada
kegiatan yang telah pertemuan yang lalu?”
dilakukan sebelumnya
Konselor meminta peserta “adakah yang bersedia untuk
untuk menceritakan apa mengemukakan pendapatnya tentang
yang telah didapatkan pada kegiatan sebelumnya”
pertemuan sebelumnya
Tahap Inti Isi Kegiatan Durasi Skenario
(Menit)
Mencari Konselor mengarahkan “Berkaitan dengan persoalan yang
alternatif peserta untuk berpikir telah kita bahas pada pertemuan
solusi mencari respon yang tepat sebelumnya, sekarang kita akan belajar
(brainstormi ketika menghadapi situasi tentang mencari alternatif sebuah

68
ng) kemarahan dengan teknik permasalahan. Berdasarkan
brainstorming permasalahan yang anda pilih kemarin
carilah alternatif solusi yang dapat
kalian lakukan sebanyak mungkin, lalu
tulislah pada sebuah lembar kertas.”
Peserta diarahkan untuk “Bentuk alternatif solusinya adalah
dapat menemukan berbagai bentuk respon/ perilaku saat anda
bentuk respon (Tidak hanya sedang menghadapi seseorang yang
satu respon) ketika membuat anda marah, sesuaikan
menghadapi situasi dengan persoalan anda”
kemarahan
Konselor memberikan “Bagi jawaban terbanyak akan
reward jika ada peserta mendapatkan reward dari saya”
yang mampu mencari
alternatif solusi yang lebih
dari 4 alternatif
Mengambil Konselor mengarahkan “Dari sekian banyak alternatif pilihlah
Keputusan peserta memilih salah satu salah satu yang sekiranya paling tepat
respon yang paling tepat dan paling solutif.”
Konselor meminta peserta “Menurut anda, apa yang menjadi
untuk mempertimbangkan pertimbangan anda melakukan respon
konsekuensi jika memilih tersebut ketika menghadapi seseorang
suatu respon tersebut yang membuat anda marah.”
Tahap Konselor meminta peserta “Sekarang silahkan disimulasikan
Pengimpleme untuk mensimulasikan respon yang dipilih, yaitu dengan
ntasi Solusi respon yang dipilih melalui memainkan peran dengan teman anda”
kegiatan role-playing
Konselor meminta peserta “Bagi yang ingin memberikan umpan
lain untuk memberikan balik tentang penampilan temannya
umpan-balik sebagai bentuk yang telah mensimulasikan respon
evaluasi apakah respon dipersilakan.”
yang dipilih sudah tepat
diterapkan
Konselor memberikan “Kalian hebat telah sampai pada tahap
reinforcement kepada ini, saya harap perilaku yang telah
peserta telah berhasil dipelajari tidak hanya dipraktekan
sampai pada tahap ini pada sesi kelompok saja, namun
dipraktekan di sesi luar kelompok.”
ISTIRAHAT (10 Menit)
Memberikan Ice Breaking
Melakukan Konselor memberikan soal “Setelah ini akan ada soal yang perlu
Simulasi yang harus dipecahkan oleh anda semua pecahkan, disini ada
para peserta beberapa situasi kemarahan pada
sebuah cerita.”
Konselor membagi “Namun sebelumnya, kita akan

69
kelompok, setiap kelompok membagi kelompok terlebih dahulu,
berisi 2 orang peserta. yaitu satu kelompok terdiri dari 2
orang peserta.”
Konselor meminta peserta “Tugas masing-masing kelompok
untuk menganalisa soal adalah menganalisa persoalan tersebut
tersebut dengan dengan menggunakan Problem-Solving
menggunakan Problem- Strategy yang telah kita pelajari
Solving Strategy yang sudah sebelumnya.Setiap kelompok boleh
diajarkan memilih hanya satu mempratikan
bermain perannya di salah satu kasus
yang telah dianalisis.”
Setelah dikerjakan peserta “Silakan bagi kelompok yang sudah siap
diminta untuk dapat mempresentasikan hasilnya
mempresentasikan hasilnya didepan forum dan mempraktikan
didepan forum dan perilaku respon yang telah didiskusikan
mempraktikan perilaku dari soal yang telah diberikan.”
respon yang tepat dari soal
yang telah diberikan.
Pemberian Konselor memberikan tugas “Sebelum diakhiri ini saya ada tugas
Tugas Rumah rumah kepada para peserta rumah yang perlu dikerjakan,nanti
(Homework) yang terkait dengan apa pada pertemuan terakhir selanjutnya
yang telah dipelajari selama diharapkan dibawa ya tugas
sesi kelompok rumahnya.”
Konselor menjelaskan “Tujuan dari tugas rumah ini adalah
tujuan adanya pemberian memperkuat ketajaman pengingatan
tugas rumah adalah untuk dan mempraktikan perilaku yang telah
melatihkan perilaku yang dipelajari pada sesi kelompok.”
telah dipelajari dari proses
konseling kelompok
Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario
Penutupan (Menit)
Mencukupka Konselor mencukupkan “Karena waktu sudah siang, cukup
n pertemuan pertemuan dengan sekian dulu pertemuan kita pada siang
mengajak peserta untuk hari ini. Sebelum kita tutup marilah
berdoa bersama kita berdoa bersama, agar kita
diberikan kelancaran dalam
beraktivitas pada hari ini. Berdoa
mulai.”
Konselor mengucapkan 5 “Saya mengucapkan terima kasih atas
terima kasih atas partisipasi partisipasi anda semua yang luar biasa
dari anggota pada kegiatan bersemangat.”
kelompok
Mengingatka Konselor mengingatkan “Jangan lupa untuk hadir kembali
n komitmen para peserta untuk hadir dipertemuan selanjutnya untuk belajar
kehadiran kembali pada pertemuan bersama kembali”

70
kelompok selanjutnya
Konselor mengingatkan 5 “Selanjutnya untuk tidak lupa ya
peserta tentang komitmen tentang komitmen yang telah kita
yang telah disepakati pada sepakati bersama”
awal pertemuan
Konselor menutup “Baiklah kegiatan ini saya tutup
pertemuan waasalamualaykum warahmatullahi
wabarakatuh, selamat siang !”

71
LAMPIRAN PERTEMUAN 5

72
Lampiran 1

Lembar Refleksi

1. Pada pertemuan hari ini, hal


apa yang Anda dapatkan?

2. Apakah Anda mengalami


kesulitan ketika mencari
alternative solusi permasalahan
yang kalian alami? Jika YA,
berikan alasan
3. Apa yang akan Anda lakukan
jika suatu alternative solusi
tidak berhasil?

4. Bagaimana proses kelompok


yang Anda alami hari ini?
Apakah cukup membantu
Anda dalam memecahkan
persoalan terkait emosi marah?

5. Bagaimana perasaanmu setelah


mengikuti proses konseling
kelompok pada hari ini?

73
Lampiran 2

Hari ini kamu telah mempelajari tentang pengelolaan emosi marah

dengan dengan berlatih mencari solusi yang tepat ketika kamu

dihadapkan pada situasi yang emosional. Oleh karena itu, sepulang

dirumah nanti praktekan apa yang telah kamu pelajari dalam sesi

kelompok !

1. Ceritakan tentang situasi apa yang membuat kamu menjadi marah

ketika di sekolah/rumah/tempat umum/……..(yang lainnya)

2. Bagaimana penilaian awalmu tentang situasi yang membuat marah

tersebut? Ceritakan kemarahanmu disini!

3. Cobalah untuk stop and think, bicaralah dengan dirimu sendiri

sebelum kamu melakukan suatu respon kepada orang lain yang

membuatmu marah. Ubahlah pola pikirmu menjadi lebih baik.

Ceritakan isi hasil perenunganmu !

4. Lakukan identifikasi terkait situasi yang menimbulkan emosi marah

yang kamu alami yang terdiri dari :

a. Apa yang menjadi penyebab kemarahan yang kamu alami saat

itu?

b. Alternatif solusi apa yang akan kamu lakukan?

c. Bagaimana kamu menerapkannya?

d. Bagaimana keberhasilan solusi yang kamu lakukan?

74
PERTEMUAN KE 6

A. Tujuan Umum
Peserta mengimplementasikan teknik yang telah diajarkan pada pertemuan
sebelumnya

B. Tujuan Khusus
1. Peserta dapat menganalisis suatu persoalan yang disajikan pada suatu simulasi
2. Peserta dapat menilai suatu persoalan yang disajikan
3. Peserta dapat menyusun alternatif solusi
4. Peserta dapat mempraktikan respon yang telah dipilih

C. Alokasi Waktu
60 Menit

D. Sasaran
Siswa SMA Kelas XI yang teridentifikasi memiliki kemampuan kelola emosi marah
yang rendah

E. Perlengkapan
1. Presesnsi Kehadiran
2. Lembar Simulasi Kasus

F. Instrumen evaluasi
Lembar Observasi

75
Alur Kegiatan Pertemuan Ke-6
(Aspek Mengekspresikan Emosi)

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


pembukaan (Menit)
Memberikan Konselor memberikan ““Assalamualaykum warrahmatullahi
salam dan salam dan membuka wabarakatuh, selamat pagi salam
sambutan pertemuan sejahtera bagi kita semua. Senang
kepada sekali bisa berkumpul kembali dengan
peserta anda semua di ruangan ini”
Konselor mengajak untuk “Sebelum acara ini kita mulai marilah
berdoa bersama berdoa bersama agar senantiasa
diberikan kelancaran dalam
pelaksanaan pada pagi hari ini. Berdoa
dimulai”
Konselor mengingatkan 15 “Silakan mengisi presensi kehadiran
peserta untuk mengisi yang telah disediakan”
presensi kehadiran
Konselor membangun good “Bagaimana kabarnya hari ini?
rapport dengan peserta Bagaimana kelancaraan belajarnya?”
Konselor memberikan “Terima kasih atas komitmen anda
apresiasi kepada kehadiran semua yang memang sungguh luar
peserta biasa untuk mendatangi kegiatan ini
kembali. Hal ini membuktikan bahwa
kalian benar-benar ingin berubah
menjadi pribadi yang lebih baik
Konselor mengingatkan “Untuk kelancaran dan keamanan
kembali tentang rules yang dalam kelompok diharapkan anda
telah disepakati pada semua selalu berkomitmen tentang
kelompok aturan main yang telah kita sepakati
kemarin”
Konselor me-review “apa saja yang telah kita pelajari pada
kegiatan yang telah pertemuan yang lalu?”
dilakukan sebelumnya
Konselor meminta peserta “adakah yang bersedia untuk
untuk menceritakan apa mengemukakan pendapatnya tentang
yang telah didapatkan pada kegiatan sebelumnya”
pertemuan sebelumnya
Tahap Inti Isi Kegiatan Durasi Skenario
(Menit)
Meminta Konselor mengarahkan 10 “Pada pertemuan sebelumnya Anda
peserta peserta untuk menyebutkan sudah mempelajari berbagai cara
untuk langkah-langkah problem untuk mengelola marah, salah satunya

76
menyebutkan dengan teknik problem solving,
langkah- sekarang apa saja urutannya, coba
langkah disebutkan.”
problem-
solving yang
telah
diberikan
sebelumnya
Konselor menyampaikan 5 “Bagus, kalian sudah bisa menyebutkan
bahwa inti terpenting dari urutannya, jadi dari kesekian langkah
Problem Solving Strategy problem –solving bahwa hal yang
adalah pengubahan pola terpenting atau inti dari teknik problem
pikir dan pencarian –solving tersebut adalah perubahan
alternative solusi orientasi berpikir dari yang negatif
menjadi positif, kemudian barulah perlu
untuk mencari jalan keluar agar suatu
konflik yang menyebabkan emosi
menjadi mereda.”
Memberikan Konselor menyampaikan “Pada tahap ini kalian akan
sebuah bahwa dalam sesi ini adalah mengimplementasikan teknik problem-
simulasi sesi untuk mengulang solving pada sebuah situasi yang
persoalan kembali tentang tahapan berbentuk simulasi”
yang perlu yang telah dipelajari pada
dipecahkan pertemuan sebelumnya
melalui
teknik
problem-
solving
Memberikan Konselor memberikan “Kalian hebat telah sampai pada tahap
reinforcemen reinforcement kepada ini, saya harap perilaku yang telah
t atas peserta telah berhasil dipelajari tidak hanya dipraktekan
pencapaian sampai pada tahap ini pada sesi kelompok saja, namun
pada tahap dipraktekan di sesi luar kelompok.”
pertemuan
yang ke 6
Konselor memberikan soal “Setelah ini akan ada soal yang perlu
Melakukan yang harus dipecahkan oleh anda semua pecahkan, disini ada
Simulasi para peserta beberapa situasi kemarahan pada
sebuah cerita.”
Konselor membagi 30 “Namun sebelumnya, kita akan
kelompok, setiap kelompok membagi kelompok terlebih dahulu,
berisi 2 orang peserta. yaitu satu kelompok terdiri dari 2
orang peserta.”
Konselor meminta peserta “Tugas masing-masing kelompok
untuk menganalisa soal adalah menganalisa persoalan tersebut

77
tersebut dengan dengan menggunakan Problem-Solving
menggunakan Problem- Strategy yang telah kita pelajari
Solving Strategy yang sudah sebelumnya.Setiap kelompok boleh
diajarkan memilih hanya satu mempratikan
bermain perannya di salah satu kasus
yang telah dianalisis.”
Setelah dikerjakan peserta “Silakan bagi kelompok yang sudah siap
diminta untuk dapat mempresentasikan hasilnya
mempresentasikan hasilnya didepan forum dan mempraktikan
didepan forum dan perilaku respon yang telah didiskusikan
mempraktikan perilaku dari soal yang telah diberikan.”
respon yang tepat dari soal
yang telah diberikan.
Memberikan Konselor memberikan saran “Setelah kita lalui simulasi yang sudah
saran dan dan masukan serta ada, adakah yang bisa disimpulkan
masukan mengajak para anggota atau ingin memberikan komentar atau
kepada kelompok untuk saran setelah kalian mempraktikan
anggota memberikan saran kepada strategi problem solving, apa yang
kelompok anggota kelompok yang lain kalian rasakan?”

Konselor meminta para “Dari sekian pertemuan yang lalu


anggota untuk memberikan hingga hari ini hal apa yang dapat
saran dan masukan atas apa kalian petik?”
yang dipelajari pada
pertemuan ini

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


Penutupan (Menit)
Mencukupka Konselor mencukupkan “Karena waktu sudah siang, cukup
n pertemuan pertemuan dengan sekian dulu pertemuan kita pada siang
mengajak peserta untuk hari ini. Sebelum kita tutup marilah
berdoa bersama kita berdoa bersama, agar kita
diberikan kelancaran dalam
beraktivitas pada hari ini. Berdoa
mulai.”

Konselor mengucapkan 5 “Saya mengucapkan terima kasih atas


terima kasih atas partisipasi partisipasi anda semua yang luar biasa
dari anggota pada kegiatan bersemangat.”
kelompok
Mengingatka Konselor mengingatkan “Jangan lupa untuk hadir kembali
n komitmen para peserta untuk hadir dipertemuan selanjutnya untuk belajar
kehadiran kembali pada pertemuan bersama kembali”
kelompok selanjutnya
Konselor mengingatkan 5 “Selanjutnya untuk tidak lupa ya

78
peserta tentang komitmen tentang komitmen yang telah kita
yang telah disepakati pada sepakati bersama”
awal pertemuan
Konselor menutup “Baiklah kegiatan ini saya tutup
pertemuan waasalamualaykum warahmatullahi
wabarakatuh, selamat siang !”

79
LAMPIRAN PERTEMUAN 6

80
Lampiran 1

SOAL LATIHAN

Pada tahap ini akan ada sebuah gambaran situasi tentang suatu kejadian emosional.
Tugas kamu adalah memainkan sebuah peran dan menerapkan kemampuan kelola
emosi marah yang telah dipelajari pada sesi sebelumnya. Usahakan kalian
menerapkan tahap demi tahap secara tepat.

SITUASI I
Peran :
Ali adalah seorang siswa SMA yang pendiam. Dia dikenal sebagai seorang muslim
yang taat, dilihat dari penampilannya Ali bercelana cingkrang dan selalu memakai
peci dimanapun berada. Ali tidak banyak bersosial dengan
Tono adalah seorang siswa SMA yang gaul dan pintar. Dia adalah seorang aktivis
yang kritis di OSIS di sekolahnya. Tono seorang yang mudah bergaul dengan orang
lain, tidak sungkan-sungkan untuk mengajak berkenalan dengan orang
disekelilingnya.
Situasi :
Pada suatu waktu, berita pengeboman di sebuah kota dilakukan oleh oknum
yang mengatasnamakan agama tertentu. Seluruh sekolah dan pusat pusat keramaian
diminta untuk berwaspada. Bahkan salah satu pelaku bom bunuh diri adalah seorang
remaja belia. Berita tersebut hingga menjadi topic perbincangan di sekolah Tono
dan Ali.
Pada hari jumat yang cerah Ali akan pergi ke musolha sekolah untuk
menjalankan ibadah solat Jum’at. Lalu Ali berjalan melewati lorong kelas demi kelas
untuk menuju ke musola di sekolahnya. Tiba-tiba secara tidak sengaja Ali menubruk
tubuh Tono hingga hampir terjatuh. Tono yang hampir jatuh kemudian bangkit dan
menghardik Ali “Dasar kau, macam teroris, lihat tampilan dirimu, sok-sok alim,kamu
sengaja kan menabrak saya”. Mendengar Tono berkata seperti itu, Ali marah dan
naik pitam. Ali tidak terima dikatakan teroris oleh Tono. Padahal itu tidak ada
hubungannya sama sekali antara menabrak secara tidak sengaja dengan terorisme.
Adanya konflik yang menimbulkan reaksi emosional tersebut apa yang sebaiknya

81
dilakukan oleh Tono dan Ali, praktikan situasinya dan analisislah dengan
menggunakan strategi Problem-Solving yang telah dipelajari !

SITUASI 2

Peran :

Rama : Seorang siswa SMA yang suka menulis puisi, banyak karyanya yang telah
dipublikasikan oleh penerbit.

Soni : Seorang siswa SMA yang biasa-biasa saja, namun jago bermain gitar. Tak
jarang dia membuat vlog dan mempublikasinya di media sosial You Tube dan
Instagram.

Situasi :

Suatu ketika Rama menulis sebuah puisi dan menempelkannya di mading sekolah.
Kebetulan puisinya sangat indah dan tidak jarang banyak teman-temannya memuji
kelihaiannya dalam berkata-kata. Hingga suatu ketika guru Bahasa Indonesianya
ingin puisi Rama diterbitkan di majalah sekolah.

Pada waktu yang berbeda, Soni melewati sebuah lorong di sekolah dan secara tidak
sengaja melihat puisi Rama tertempel di mading. Namun, Soni tidak melihat siapa
penulisnya karena kondisi tulisannya telah pudar. Melihat keindahannya Soni
berencana untuk iseng menjadikan puisi tersebut menjadi lirik lagu. Akhirnya, Soni
bermain gitar sambil menyayikan pusi Rama tersebut dan mempublikasikan di media
sosial. Tidak selang berapa lama, vlog Soni akhirnya ramai dibicarakan netizen dan
menjadi viral. Soni sangat gembira karena semakin banyak orang yang memberikan
“likes” dan subscribe di akun You Tube nya. Melihat kelakuan Soni, Rama tidak bisa
terima dan menganggap Soni telah melakukan tindak pencurian karya dan plagiasi.
Akhirnya, suatu hari Rama mendatangi kelas Soni dengan marah-marah dan
menuntut Soni dijalur hukum dengan alasan tindakan pencurian karya. Soni yang
tidak tahu menahu juga tidak terima dilecehkan dan dituduh seeaknya oleh Rama.

Adanya konflik yang menimbulkan reaksi emosional tersebut apa yang


sebaiknya dilakukan oleh Tono dan Ali, praktikan situasinya dan analisislah dengan
menggunakan strategi Problem-Solving yang telah dipelajari !

82
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM –SOLVING
STRATEGY
(Tahap Kerja III)
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah lembar observasi ini secara jujur, objektif dan apa adanya
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan
3. Kriteria penilaian adalah TSB (Terlaksana Sangat Baik), TB (Terlaksana Baik), CT
(Cukup terlaksana), KT ( Kurang Terlaksana)

Nama Observer :
Waktu Observasi :
No Kegiatan Penilaian
TSB TB CT KT
1 Konselor memberikan salam dan membuka
pertemuan
2 Konselor mengajak untuk berdoa bersama
3 Konselor mengingatkan peserta untuk mengisi
presensi kehadiran
4 Konselor membangun good rapport dengan peserta
5 Konselor memberikan apresiasi kepada kehadiran
peserta
6 Konselor mengingatkan kembali tentang rules yang
telah disepakati pada kelompok
7 Konselor me-review kegiatan yang telah dilakukan
sebelumnya
8 Konselor meminta peserta untuk menceritakan apa
yang telah didapatkan pada pertemuan sebelumnya
9 Konselor mengarahkan peserta untuk menyebutkan
langkah-langkah problem
10 Konselor menyampaikan bahwa inti terpenting dari
Problem Solving Strategy adalah pengubahan pola
pikir dan pencarian alternative solusi

83
11 Konselor menyampaikan bahwa dalam sesi ini adalah
sesi untuk mengulang kembali tentang tahapan yang
telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
12 Konselor memberikan reinforcement kepada peserta
telah berhasil sampai pada tahap ini
13 Konselor meminta peserta lain untuk memberikan
umpan-balik sebagai bentuk evaluasi apakah respon
yang dipilih sudah tepat diterapkan
14 Konselor memberikan reinforcement kepada peserta
telah berhasil sampai pada tahap ini
15 Konselor memberikan soal yang harus dipecahkan
oleh para peserta
16 Konselor membagi kelompok, setiap kelompok berisi 2
orang peserta.
17 Konselor meminta peserta untuk menganalisa soal
tersebut dengan menggunakan Problem-Solving
Strategy yang sudah diajarkan
18 Konselor mencukupkan pertemuan dengan mengajak
peserta untuk berdoa bersama
19 Konselor mengucapkan terima kasih atas partisipasi
dari anggota pada kegiatan kelompok
20 Konselor mengingatkan para peserta untuk hadir
kembali pada pertemuan kelompok selanjutnya
21 Konselor mengingatkan peserta tentang komitmen
yang telah disepakati pada awal pertemuan
23 Konselor menutup pertemuan

Malang,………………..2018

Observer

84
PERTEMUAN KE 7

A. Tujuan Umum
Peserta merefleksikan keterampilan yang telah dipelajari

B. Tujuan Khusus
1. Peserta dapat mengevaluasi penerapan keterampilan yang telah diperoleh
2. Peserta menyimpulkan tentang hal-hal yang diperoleh dari proses kelompok
3. Peserta memberikan masukan dan saran atas keberjalanan proses kelompok
4. Peserta menyampaikan harapan yang ingin dicapai setelah kelompok berakhir
5. Peserta saling mengingatkan komitmen kerahasiaan yang telah dibangun selama
proses kelompok

C. Alokasi Waktu
90 Menit

D. Sasaran
Siswa SMA Kelas XI yang teridentifikasi memiliki kemampuan kelola emosi marah
yang rendah

E. Perlengkapan
Presesnsi

F. Instrumen evaluasi
1. Lembar refleksi
2. Lembar Observasi

85
Alur Kegiatan Pertemuan Ke-7
(Terminasi)

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


pembukaan (Menit)
Memberikan Konselor memberikan ““Assalamualaykum warrahmatullahi
salam dan salam dan membuka wabarakatuh, selamat pagi salam
sambutan pertemuan sejahtera bagi kita semua. Senang
kepada sekali bisa berkumpul kembali dengan
peserta anda semua di ruangan ini”
Konselor mengajak untuk “Sebelum acara ini kita mulai marilah
berdoa bersama berdoa bersama agar senantiasa
diberikan kelancaran dalam
pelaksanaan pada pagi hari ini. Berdoa
dimulai”
Konselor mengingatkan 15 “Silakan mengisi presensi kehadiran
peserta untuk mengisi yang telah disediakan”
presensi kehadiran
Konselor membangun good “Bagaimana kabarnya hari ini?
rapport dengan peserta Bagaimana kelancaraan belajarnya?”
Konselor memberikan “Terima kasih atas komitmen anda
apresiasi kepada kehadiran semua yang memang sungguh luar
peserta biasa untuk mendatangi kegiatan ini
kembali. Hal ini membuktikan bahwa
kalian benar-benar ingin berubah
menjadi pribadi yang lebih baik
Konselor mengingatkan “Untuk kelancaran dan keamanan
kembali tentang rules yang dalam kelompok diharapkan anda
telah disepakati pada semua selalu berkomitmen tentang
kelompok aturan main yang telah kita sepakati
kemarin”
Konselor me-review “apa saja yang telah kita pelajari pada
kegiatan yang telah pertemuan yang lalu?”
dilakukan sebelumnya
Konselor meminta peserta “adakah yang bersedia untuk
untuk menceritakan apa mengemukakan pendapatnya tentang
yang telah didapatkan pada kegiatan sebelumnya”
pertemuan sebelumnya
Tahap Inti Isi Kegiatan Durasi Skenario
(Menit)
Menjelaskan Konselor menjelaskan 5 “Baiklah pada pertemuan kali ini
tentang bahwa kelompok konseling adalah sesi akhir dari kegiatan
berakhirnya sudah mencapai tahapan konseling kelompok ini.”
proses akhir

86
kelompok
Konselor memberikan “Anda semua hebat dan tetaplah
penguatan dan harapan bersemangat, saya berharap apa yang
semoga apa yang telah telah dipelajari dapat memberikan
dipelajari dapat manfaat kepada para peserta.”
memberikan manfaat
kepada para peserta
Konselor memberikan “Silakan satu persatu dari anda dapat
kesempatan kepada para sharing pengalaman tentang apa saja
peserta untuk sharing yang telah didapatkan selama proses
tentang pengalaman yang kelompok berlangsung.”
telah didapatkan selama
proses kelompok
Konselor meminta peserta “Adakah permasalahan yang belum
untuk terbuka jika ada selesai dan perlu diselesaikan sebelum
unfinished business yang proses kelompok ini berhenti?”
belum terselesaikan
Jika memang ada unfinished “Jika memang ada persalan diantara
business maka kelompok kita yang perlu didiskusikan kita bisa
akan berusaha untuk bicarakan bersama untuk menemukan
mendiskusikan untuk alternatif jawabannya.”
menemukan jawabannya
Membangun Konselor mengingatkan 5 “Saya ingatkan kembali tentang
komitmen kembali tentang komitmen komitmen untuk menjaga kerahasiaan
kerahasiaan untuk menjaga kerahasiaan yang telah kita bangun selama ini, demi
yang telah keamanan dari tiap-tiap peserta
terbangun kelompok.”
selama
proses
kelompok
Konselor memberikan “Jangan lupa tentang hari ini, tentang
motivasi kepada peserta hari-hari kita bersama yang telah
untuk tidak lupa mempelajari banyak hal untuk
menerapkan apa yang telah diterapkan diluar proses kelompok.”
dipelajari setelah keluar
dari proses kelompok
Pengisian Konselor menyediakan 10 “Silakan untuk mengisi lembar refleksi
Lembar lembar refleksi untuk diisi yang telah disediakan”
Refleksi oleh perserta dengan tujuan
untuk mengetahui
pengalaman yang telah
didapatkan dari proses
kelompok
Konselor meminta salah 20 “Bagi yang sudah selesai, satu persatu
satu dari peserta untuk dari anda silakan bergantian

87
membacakan isi dari lembar membacakan hasil refleksi.”
refleksi
Konselor meminta anggota “Baiklah bersama-sama kita dapat
untuk menyimpulkan apa simpulkan bahwa dalam menghadapi
yang telah didapatkan pada situasi kemarahan dengan orang lain
pertemuan kelompok ini perlunya strategi pengendalian marah
yang efektif, yaitu dengan problem-
solving therapy. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi intensitas marah dan
menghasilkan respon yang adaptif yang
dapat diterima secara sosial.”
Melakukan Konselor meminta peserta 25 “Sebelum kita tutup saya meminta
Post-test untuk mengerjakan tes anda semua untuk mengerjakan tes ini
keterampilan pengelolaan kembali”
emosi marah

Tahap Isi Kegiatan Durasi Skenario


Penutupan (Menit)
Mencukupka Konselor mencukupkan “Karena waktu sudah siang, cukup
n pertemuan pertemuan dengan sekian dulu pertemuan kita pada siang
mengajak peserta untuk hari ini. Sebelum kita tutup marilah
berdoa bersama kita berdoa bersama, agar kita
diberikan kelancaran dalam
beraktivitas pada hari ini. Berdoa
mulai.”
Konselor mengucapkan 5 “Saya mengucapkan terima kasih atas
terima kasih atas partisipasi partisipasi anda semua yang luar biasa
dari anggota pada kegiatan bersemangat.”
kelompok
Mengingatka Konselor mengingatkan “Jangan lupa untuk hadir kembali
n komitmen para peserta untuk hadir dipertemuan selanjutnya untuk belajar
kehadiran kembali pada pertemuan bersama kembali”
kelompok selanjutnya
Konselor mengingatkan 5 “Selanjutnya untuk tidak lupa ya
peserta tentang komitmen tentang komitmen yang telah kita
yang telah disepakati pada sepakati bersama”
awal pertemuan
Konselor menutup “Baiklah kegiatan ini saya tutup
pertemuan waasalamualaykum warahmatullahi
wabarakatuh, selamat siang !”

88
LAMPIRAN PERTEMUAN 7

89
Lampiran 1
Lembar Refleksi

1. Coba ceritakan pengaruh apa yang dapat kamu rasakan setelah mengikuti

serangkaian kegiatan konseling kelompok ?

2. Ceritakan secara spesifik perubahan perilaku apa yang terjadi pada dirimu

setelah menerapkan ilmu yang kamu dapat dari kegiatan kelompok?

3. Perasaan apakah yang dapat kamu gambarkan setelah mengikuti kegiatan

konseling kelompok?

4. Pesan dan kesan apa yang kamu rasakan terhadap kegiatan kelompok terutama

kepada konselor atau pemimpin kelompok?

90
Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM –SOLVING
STRATEGY
(Tahap Akhir)
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah lembar observasi ini secara jujur, objektif dan apa adanya
2. Berikan tanda centang (√) pada kolom penilaian yang telah disediakan
3. Kriteria penilaian adalah TSB (Terlaksana Sangat Baik), TB (Terlaksana Baik), CT
(Cukup terlaksana), KT ( Kurang Terlaksana)

Nama Observer :
Waktu Observasi :
No Kegiatan Penilaian
TSB TB CT KT
1 Konselor memberikan salam dan membuka
pertemuan
2 Konselor mengajak untuk berdoa bersama
3 Konselor mengingatkan peserta untuk mengisi
presensi kehadiran
4 Konselor membangun good rapport dengan peserta
5 Konselor memberikan apresiasi kepada kehadiran
peserta
6 Konselor mengingatkan kembali tentang rules yang
telah disepakati pada kelompok
7 Konselor me-review kegiatan yang telah dilakukan
sebelumnya
8 Konselor meminta peserta untuk menceritakan apa
yang telah didapatkan pada pertemuan sebelumnya
9 Konselor menjelaskan bahwa kelompok konseling
sudah mencapai tahapan akhir
10 Konselor memberikan penguatan dan harapan semoga
apa yang telah dipelajari dapat memberikan manfaat
kepada para peserta

91
11 Konselor memberikan kesempatan kepada para
peserta untuk sharing tentang pengalaman yang telah
didapatkan selama proses kelompok
12 Konselor meminta peserta untuk terbuka jika ada
unfinished business yang belum terselesaikan
13 Konselor mengingatkan kembali tentang komitmen
untuk menjaga kerahasiaan
14 Konselor memberikan motivasi kepada peserta untuk
tidak lupa menerapkan apa yang telah dipelajari
setelah keluar dari proses kelompok
15 Konselor menyediakan lembar refleksi untuk diisi oleh
perserta dengan tujuan untuk mengetahui pengalaman
yang telah didapatkan dari proses kelompok
16 Konselor meminta salah satu dari peserta untuk
membacakan isi dari lembar refleksi
17 Konselor meminta anggota untuk menyimpulkan apa
yang telah didapatkan pada pertemuan kelompok ini
18 Konselor meminta peserta untuk mengerjakan tes
keterampilan pengelolaan emosi marah
19 Konselor mencukupkan pertemuan dengan mengajak
peserta untuk berdoa bersama
20 Konselor mengucapkan terima kasih atas partisipasi
dari anggota pada kegiatan kelompok
21 Konselor mengingatkan para peserta untuk hadir
kembali pada pertemuan kelompok selanjutnya
22 Konselor mengingatkan peserta tentang komitmen
yang telah disepakati pada awal pertemuan
23 Konselor menutup pertemuan

Malang,………………..2018

Observer

92
DAFTAR PUSTAKA

Corey, Mariane S and Corey, Gerald. 2006. Groups: Process and Practice. Balmont:
Brooks/Cole-Thomson
Corey,Gerald. 2012. Theory and Practice Group Counseling. Eighth Edition.
Brooks/Cole, Cengage Learning
D’Zurilla & Goldfried.1971. Problem Solving And Behavior Modification. Journal of
Abnormay Psychology. Vol. 78, No. 1, 107-126
Eskin.M. 2013. Problem Solving Therapy In The Clinical Practice. London : Elseiver.
Gross.J.James. 2008. Emotion Regulation. Handbook of Emotion. p 497. USA : Guilford
Press
Izzaty, Rita Eka. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : FIP UNY
Kostiouk & Fouts. 2002. Understanding of Emotions Emotion Regulation in
Adolescent Females with Conduct Problems: A Qualitative Analysis. The
Qualitative Report. Vol.7 No 1
Kostiouk & Fouts. 2002. Understanding of Emotions Emotion Regulation in
Adolescent Females with Conduct Problems: A Qualitative Analysis. The
Qualitative Report. Vol.7 No 1
Moons & Eisler .2007. Thinking Straight While Seeing Red: The Influence of Anger on
Information Processing. PSPB, Journal of Society for Personality and Social
Psychology, Inc.Vol. 33 No. 5, May 2007 706-720
Silk, Steinberg, & Morris. 2003. Adolescents’ Emotion Regulation in Daily Life: Links to
Depressive Symptoms and Problem Behavior. Journal Child Development,
November/December 2003, Volume 74, Number 6, Pages 1869–1880
Yusuf,Syamsu & Sughandi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Rajawali
Press

93

Anda mungkin juga menyukai