LO.1 Mengetahui Dan Memahami Tentang Cairan Dan Larutan 1.1 Definisi
LO.1 Mengetahui Dan Memahami Tentang Cairan Dan Larutan 1.1 Definisi
1.1 Definisi
Larutan (solusi) merupakan campuran homogen yang terdiri atas dua komponen (zat) atau
lebih. Komponen yang jumlahnya sedikit dinyatakan sebagai solut (zat terlarut), sedangkan
yang jumlahnya lebih banyak dinyatakan sebagai solven (pelarut).
Baik solut maupun solven dapat berwujud padat, cair, atau gas. Solut dapan berupa atom,
ion, atau molekul yang mengalami dispersi. Bila larutan berwujud suatu cairan, maka
pelarutnya adalah cairan. Bila pelarutnya air, larutan cukup dinyatakan dengan larutan tidak
perlu dinyatakan larutan dalam air, misalnya NaCl yang dilarutkan dalam air, cukup
dinyatakan sebagai larutan NaCl. Sedangkan untuk larutan dengan pelarut organik, maka
pelarutnya harus disebutkan, misalnya larutan lemak dalam alkohol.
Cairan adalah istilah yang dipakai dalam dunia kedokteran untuk menyebutkan cairan-
cairan tubuh atau sebenarnya lebih tepat didefinisikan sebagai campuran yang bersifat
heterogen. Sifat heterogen ini terlihat dari partikel-partikel pembentuknya (solut dan solven)
yang masih menunjukkan sifat dari masing-masing partikel pembentuk tersebut. Selain itu,
cairan khusunya cairan tubuh, biasanya bersifat koloid atau suspensi, dimana ukuran partikel
pembentuknya lebih besar dari ukuran partikel pembentuk solut (zat terlarut).
2. Berdasarkan Kejenuhan
a. Larutan Jenuh (Qc = Ksp)
Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang
diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara solut yang terlarut dan yang tak terlarut.
Banyaknya solut yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu untuk menghasilkan
suatu larutan jenuh disebut kelarutan (solubility) zat itu.
b. Larutan tidak jenuh (Qc < Ksp)
Jika jumlah solut yang terlarut kurang dari kelarutannya, maka laruannya disebut tak
jenuh (unsaturated). Larutan tak jenuh lebih encer (kurang pekat) dibanding dengan larutan
jenuh.
c. Larutan lewat jenuh (Qc > Ksp)
Jika jumlah solut yang terlarut lebih banyak dari kelarutannya, maka larutannya disebut
lewat jenuh (supersaturated). Larutan lewat jenuh lebih pekat daripada larutan jenuh. Larutan
lewat jenuh biasanya dibuat dengan cara membuat larutan jenuh pada temperatur yang lebih
tinggi. Pada cara ini zat terlarut harus mempunyai kelarutan yang lebih besar dalam pelarut
panas daripada dalam pelarut dingin.
3. Berdasarkan Daya Hantar Listrik
Kekuatannya tergantung pada nilai koefisien ionisasi (α). Nilai α berkisar 0-1.
a. Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini dapat
menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit terurai menjadi ion-ion karena pengaruh arus
listrik. Larutan ini dibedakan atas:
1) Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat,
karena zat terlarutnya di dalam pelarut (umumnya air) seluruhnya berubah menjadi ion-ion (α
= 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a) Asam-asam kuat : HCl, HClO3, H2SO4, HNO3, dll
b) Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH,
Ca(OH)2, dll
c) Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3, dll
2) Elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah dalah zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-
ionnya di dalam air, larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan derajat disosiasi
sebesar 0 < α < 1. Yang termasuk elektrolit lemah:
a) Asam-asam lemah, seperti: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S, dll
b) Basa-basa lemah, seperti: NH4OH, Ni(OH)2, dll
c) Garam-garam yang sukar larut, seperti: AgCl, CaCrO4, PbI2, dll
b. Non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat
terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Tergolong ke
dalam jenis ini misalnya:
a) Larutan urea
b) Larutan sukrosa
c) Larutan glukosa
d) Larutan alkohol, dll
Larutan Sifat dan Pengamatan Contoh Senyawa Reaksi Ionisasi
Elektrolit - Terionisasi - NaCl, - NaCl → Na+ + Cl-
Kuat sempurna - HCl, - NaOH → Na+ + OH-
- Menghantarkan arus - NaOH, - H2SO4 → H+ +SO4-
listrik - H2SO4, - KCl → K+ + Cl-
- Lampu menyala - KCl.
terang
- Terdapat
gelembung gas
LO.4 Memahami dan Mempelajari Etika Makan dan Minum Dalam Islam
4.1 Sumber hadist
1. Perintah Makan dan Minum Menggunakan Tangan Kanan
" اِ َذا اَ َك َل اَ َح ُد ُك ْم:عن ابي هريرة عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال
َمالِ ِهu ُل بِ ِشuان يَاْ ُك َّ ب فَ ْليَ ْش َربُ بِيَ ِم ْينِ ِه فَاِ َّن
َ َ ْيطu الش َ فَ ْليَاْ ُكلْ ِبيَ ِم ْينِ ِه َواِ َذا َش ِر
)َويَ ْش َربُ بِ ِش َمالِ ِه ( رواه مسلم والنسائ في السنان الكبرى
Artinya ;
Dari abi hurairah ra dari Nabi SAW bersabda: “ jika salah seorang dari kalian makan,
makanlah dengan menggunakan tangan kanan dan jika minum, minumlah juga dengan tangan
kanannya. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kirinya dan juga minum dengan
tangan kirinya. ( HR. Muslim dan Nasa’i di dalam sunan Kubro)
2. Perintah Makan, Minum, dan Berpakaian Tanpa Berlebihan
:الuuُول هللا صلى هللا عليه وسلم ق َ عن المقدام بن معدي كرب اَ َّن َرس
ُب ا ْب ِن اَ َد َم لُقَ ْي َمةٌ يُقِ ْم َن ص ُْلبَه ْ ََما َمالَ َء اَ َد ِم ُّي ِو َعا َء َش ًّرا ِم ْن ب
ِ بِ َح ْس,طنِ ِه
هuث لِنَ ْف ِس
ٌ ُه وثُلuu َرا ِبuث لِ َش ٌ ُه وثُلuuث لِطَ َعا ِمٌ ُاعاًل فَثُلu
ِ uَةَ فuان الَم َحاَلu َ uفَاِ ْن َك
) ( رواه الترمذى وابن حبان
Artinya ;
Dari miqdam bin ma’dikariba sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:“Tidaklah seorang
anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri, cukuplah bagi anak adam
beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya, jikapun ingin berbuat lebih,
maka sepertiga untuk makanan dan sepertiga untuk minum dan sepertiga lagi untuk nafasnya.
( HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
4.2 Sumber Al-quran
1. Jangan minum berlebihan
QS. Al-A’raf : 31
Artinya:
“Hai anak Adam, akailah pakaianmu yang indah setiap hari (memasuki) Mesjid, makan, dan
minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan.”
2. Minum minuman yang halal
QS. AL-Baqarah : 172
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu”. (Al-Baqarah: 172). Yang baik disini artinya adalah yang halal.