Anda di halaman 1dari 1

| Seperti Rapuh

(Aliana Sastra)

Aku adalah seprti apa yang kau baca, setiap saatnya kau lewati satu demi satu hingga kau
tamatkan, entah dengan kebencian, entah dengan rasa suka, entah hanya sebagai seseorang yang
sempat menyinggahi hatimu atau lain dari sebuah tulisan ini, dari beberapa alasan yang ada; apa
iya aku harus berpura-pura kuat menjadi manusia, atau membenturkan kenyataan bahawa benar
aku sedang terluka namun harus ku pendam tanpa sepengetahuanmu?, jika memang benar aku
ingin kau tampak walau hanya semenit dimataku, pun juga rasa rahasiamu yang selalu menjadi
misteri bagi tulisan-tulisanku ini.

Setiap saatnya juga dalam sujud barangkali tuhan menjadi saksi bahawa diakhir doa ketika
tangan ku angkat,bibir bergerak,mata terpejam; ku eluskan namamu menjulang tinggi disisinya
tanpa kau sadari. Rumah-rumah kaca bertebaran bersama beberapa ruas jalan, lampu-lampu pion
tergantung rapi menyeludupkan cahaya, dunia berkibar seraya berganti musim, sedangkan diri
dan rasamu tak juga kau jujrkan padaku. Serapuh ini kah kita? Menjadi manusia hanya saling
menguntungkan dengan rasa ringku,ego bahakan labil bagaikan susunan halaman judul buku-ku.

Kau adalah separu dari tulisan ini, yang setiap saat tercipta dalam realits; juga kau adalah alasan
mengapa beberapa kalimat tentangmu sealalu menjadi juara dalam tulisan ini, bukan tentang
siapa yang terbaik, tidak juga bukan tentang siapa yang perlu di biarkan berkeliaran dengan sekat
namun kala hati jika berkutik kau segala hal bagiku.

Anda mungkin juga menyukai