Anda di halaman 1dari 12

TUGAS dari LC/11/21

Petunjuk.

1. Pikirkan baik-baik jawaban yang akan ditulis. Setiap pertanyaan akan merujuk
pada paragraph tertentu. Hati-hati dalam memahami setiap pertanyaan. Larangan
untuk tidak bekerjasama atau berdiskusi dengan orang lain menjadi hal yang
mutlak harus dilaksanakan.
2. Jawaban langsung diketik dibawah pertanyaan. Gunakan font Futura 12, dan pilih
yang berwarna hitam.
3. Setelah dijawab semua, convert dalam pdf lalu dikirimkan ke
ririenwiropranoto@me.com
4. Pengiriman email dilakukan pada hari Senin tgl 29 November 2021 mulai pukul
8.00 – 15.00
5. Nama file: nama.tugaslc contoh : ririen.tugaslc
6. Apabila salah dalam melakukan instruksi No. 2 – 5, tugas tidak akan dikoreksi
oleh LC.

Contoh cara mengerjakan:

1. Sebutkan 3 makanan yang paling kamu sukai.


Telur, sop iga, dan indomie rebus.
2. Gunakan 3 jawaban pada soal nomer 1 untuk membuat sebuah kalimat.
Kalau saya ke Gondosuli, saya selalu makan indomie rebus, dikasih telur dan
disiram dengan kuah sop iga.

__________________________________________________________________

MULAI MENGERJAKAN TUGAS

TUGAS 1

Selamat siang teman-temanku tersayang. Apa kabar hari ini? Saya pagi ini sarapan
avocado sama madu plus air panas. Menu orang tua macam ini boleh loh diikuti orang-
orang muda seperti teman-temanku. Supaya setiap hari ada kabar sehat yang saya
dengar.

1. Sebutkan 3 diksi dalam paragraf diatas yang menarik perhatianmu.


Avocado, madu dan kabar.
2. Jelaskan alasannya mengapa tertarik dengan 3 diksi tersebut.
• Saya belum pernah mendengar seseorang sarapan buah Avocado.
• Madu, merupakan bahan pangan alami yang mengandung banyak manfaat.
• Kabar, adanya kesesuaian diksi tersebut dengan topik yang akan dibahas LC.
3. Supaya diksi tersebut memiliki makna, berikan masing-masing diksi informasi yang
memadai. Informasi yang diberikan adalah yang kamu anggap penting untuk
diketahui orang lain.
• Avocado, merupakan buah yang mengandung beragam nutrisi serta sebagai
antioksidan dan yang paling penting dikenal dengan kandungan lemak
baiknya.
• Madu, merupakan bahan pangan yang juga kaya manfaat, karena kaya nutrisi
serta meningkatkan imunitas tubuh.
• Kabar, laporan atau berita tentang suatu peristiwa yang terjadi.
4. Apakah informasi yang kamu berikan berasal dari prior knowledge yang kamu
miliki, atau kamu mencari terlebih dahulu dari internet?
Informasi ini berasal dari internet lebih dahulu lalu saya komparasikan dengan
prior knowledge saya.
5. Gunakan jawaban pada pertanyaan No.1- 4 untuk membuat tulisan yang
memiliki makna/konten yang hampir mirip dengan paragraf diatas. Panjang
tulisan maksimal 400 karakter. Untuk memudahkan menjawab pertanyaan No. 1-
5, Ikuti jalur B-Tax ini.

Konsumsi alpukat dan madu saat sarapan, disertai air hangat, merupakan asupan
sehat untuk bekal melakukan aktivitas. Jika konsumsi alpukat dan madu sebagai
asupan gizi tubuh, kita perlu konsumsi asupan knowledge kita lewat indera melalui
kabar yang baik. Banyak manfaat jika mengolah ketiga komoditas tersebut
dengan penanganan yang tepat sehingga menghasilkan manfaat untuk
menunjang aktivitas kita.

Hari ini sudah Kamis saja. Hari berlalu dengan cepat. Harapan saya teman-teman selalu
terstimulasi untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan realita yang ada di
hadapan teman-teman. Selain itu, saya juga berharap teman-teman bisa menemukan
perilaku baru untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui. Sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang paling rasional, adalah tidak lucu saat kita tidak bereaksi terhadap
realitas yang melekat pada kita tanpa melibatkan kognitif.

6. Apakah yang dimaksud realita menurut pemahamanmu?


Hal-hal atau peristiwa yang terjadi disekitar pada saat ini.
7. Apakah kumpulan realita adalah data-data yang digunakan untuk menyusun
informasi? Jelaskan.
Ya, karena realita adalah kondisi dan keadaan faktual yang bisa direcord sebagai
data.
8. Sejauh mana keterlibatan kognitif untuk menyusun informasi?
Kognitif merupakan aktivitas berpikir yang memiliki peran sangat krusial dalam
menyusun informasi. Dengan menggunakan kerangka berpikir kemudian
memprosesnya secara runtut maka akan sangat mempengaruhi kualitas informasi
yang disajikan.
9. Apakah kognitif mempengaruhi reaksi seseorang terhadap informasi yang
tersusun? Jelaskan.
Ya, karena semakin maju kemampuan kognitif seorang individu berpengaruh
terhadap kemampuan individu tersebut mengolah dan menyerap informasi yang
akhirnya diwujudkan pada reaksi yang muncul.

Kalau kita haus, kita minum; jangan menunda minum supaya persoalan haus cepat
selesai. Perihal menunda ini jangan menjadi kebiasaan; meskipun untuk hal yang sepele.
Saat kita hanya bisa mendengar suara samar-samar, kita mencari sumber suara supaya
kita bisa mendengarnya dengan jelas, sehingga tidak salah paham. Saat kita tidak tahu,
kita mencari tahu; supaya kita bisa memecahkan masalah. Saat kita tidak memahami
sesuatu, kita berusaha untuk bisa paham. Saat kita tidak bisa melakukan sesuatu, kita
tidak putus asa untuk terus mencoba hingga berhasil. Saat seseorang memuji pekerjaan
kita, kita bereaksi dengan mengucapkan terimakasih. Saat seseorang mengirim email,
kita memberikan respon dengan cepat. Dan begitu seterusnya.

10. Apabila insight didefinisikan sebagai nilai yang diperoleh setelah kita melakukan
analisis pada data, insight apa yang terkandung pada paragraph tersebut diatas?
Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini dan jelaskan mengapa.
a. Belajar mengenali dan mengubah kesalahan dalam berpikir
b. Belajar mengubah pikiran irasional menjadi rasional
c. Belajar membenahi kognitif yang menyimpang akibat kejadian yang
merugikan diri sendiri secara fisik maupun psikis.
c. Belajar membenahi kognitif yang menyimpang akibat kejadian yang
merugikan diri sendiri secara fisik maupun psikis.
Karena pada dasarnya fenomena yang dipaparkan diatas merupakan keadaan
yang faktanya sudah jelas, sehingga seharusnya individu tersebut seharusnya
mampu mengolah realita tersebut menggunakan kemampuan kognitifnya
untuk memberikan respon atau reaksi yang cepat. Ketika individu menunda
untuk memecahkan permasalahan tersebut maka hal itu adalah hal yang
menyimpang yang merugikan diri sendiri secara fisik dan/atau psikis.

Bahwa pada dasarnya, kita harus melakukan suatu reaksi saat ada aksi. Kualitas aksi
akan tergantung dari cara kita berpikir dan cara kita mengolah knowledge menjadi
sebuah perilaku.

11. Apakah realitas menstimulasi seseorang untuk melakukan reaksi?


Ya, karena realitas merupakan data awal dari seseorang tersebut untuk memulai
proses berpikir menggunakan kemampuan kognitifnya.
12. Mengapa kualitas aksi berhubungan dengan cara seseorang mengumpulkan data,
cara seseorang mengolah data menjadi informasi, dan cara seseorang
menghubungkan informasi dengan knowledge yang dimilikinya?
Karena hal itu merupakan alur proses berpikir untuk merespon suatu realitas
tertentu yang terwujud dalam suatu aksi. Dengan proses berpikir secara runtut
menggunakan B-Tax dalam mengolah data dan informasi, maka akan
menghasilkan aksi yang berkualitas pula.

Setelah membaca seluruh feedback tentang “realitas yang tidak pernah selesai”, saya
berjanji pada diri sendiri untuk terus membuat teman-teman “berpikir keras” tapi tidak
overthinking. Hal ini karena saya begitu menyayangi teman-teman dan ingin supaya
teman-teman menjadi pribadi-pribadi yang kuat; yang selalu bereaksi terhadap realita
dengan menggunakan kekuatan pikiran/kognitif untuk selanjutnya menghasilkan perilaku
baru. Saya ingin teman-teman mahir dalam memecahkan masalah.

PAUSE & DIGEST

13. Apakah ke-12 pertanyaan diatas menstimulasi teman-teman untuk merefleksikan


rententan tindakan-tindakan yang sudah pernah dilakukan? Jelaskan.
Ya, ke 12 pertanyaan diatas memicu saya untuk melakukan “remembering” atas
aksi yang lampau, lalu hal ini secara otomatis membuat saya mengevaluasi diri
lalu menganalisa kembali, dan seterusnya.. yang pada akhirnya akan
menghasilkan knowledge yang benar yang kemudian akan saya implementasikan
sebagai perilaku baru sebagai pedoman diri untuk beraksi dalam memecahkan
permasalahan di masa depan.
14. Mengapa untuk menghasilkan perilaku baru diperlukan pengetahuan yang baik
tentang data, informasi, dan knowledge?
Karena hal ini erat kaitannya dengan proses berpikir seseorang. Knowledge
merupakan hasil dalam mengolah data dan informasi, sehingga dengan memiliki
knowledge yang baik maka secara otomatis akan membentuk perilaku baru
secara benar.
15. Mengapa School Director ingin teman-teman bisa menghasilkan perilaku baru
untuk memecahkan masalah?
Karena setiap individu warga FIS harus memiliki kemampuan untuk beraksi secara
benar dalam memecahkan permasalahan demi menghadapi realita yang dinamis.
16. Apakah dampak dari perilaku yang baru untuk memecahkan masalah?
Respon atau aksi yang dihasilkan berlangsung secara cepat, efisien, efektif dan
berkualitas.
17. Apakah yang dimaksud data?
Kumpulan informasi yang berasal dari pengamatan atau didapat melalui sumber-
sumber tertentu.
18. Apakah yang dimaksud informasi?
Sekumpulan data dan/atau fakta yang telah diolah.
19. Apakah yang dimaksud knowledge?
Kumpulan informasi yang diperoleh melalui proses berpikir atau belajar.

Saya sangat terkesan cara teman-teman mereaksi email terakhir saya. Sengaja saya
membuat email yang mengandung “trigger” supaya teman-teman “speak up” terhadap
topik yang saya tuliskan. Ini karena saya ingin mendapatkan feedback yang extra
ordinary, bukan feedback yang standard. Oleh sebab itu perlu dibuat strategi supaya
teman-teman bisa mengkritisi tulisan saya. Bagi saya, feedback FIS Team memiliki
kekuatan yang sangat besar untuk menggerakkan dan menstimulasi supaya saya bisa
berbuat lebih baik lagi untuk sekolah. Semakin lama FIS Team memberikan feedback
pada saya, semakin lama perbaikan sekolah saya lakukan. Karena lagi-lagi “feedback
FIS TEAM” adalah realitas yang harus segera saya olah supaya saya cepat mengambil
keputusan. Jadi kalau FIS Team tidak cepat, tanggap dan responsif, dampaknya akan
panjang. Pilihannya ada pada teman-teman.

20. Mengapa kualitas keputusan berhubungan erat dengan kualitas feedback?


Karena feedback adalah data, kemudian diolah menggunakan proses berpikir
yang pada akhirnya mencetuskan aksi. Feedback yang berkualitas akan
menghasilkan keputusan yang berkualitas pula.
21. Apakah kualitas keputusan juga berkaitan dengan pengolahan data, pengolahan
informasi dan kemampuan menghubungkan informasi dengan knowledge?
Jelaskan.
Sebagi suatu proses berpikir B-Tax saling terkait antara tiap elemennya, sehingga
kesalahan pada salah satu aspek akan menghasilkan keputusan yang salah.
Untuk itu sangat penting untuk menjaga kualitas tiap elemen.
22. Berikan penjelasan yang informatif dan bermakna tentang rangkaian gambar ini:
Data → Information → Knowledge. (Penjelasan dalam 150-200 karakter termasuk
spasi dan gunakan alur B Tax untuk menjawab).

Data merupakan suatu kumpulan informasi yang masih bersifat acak, kemudian
data tersebut diolah melalui proses berpikir secara runtut, dipilah dan diklasifikasi
maka menjadi informasi yang memiliki makna, kemudian tiap informasi tersebut
saling berkait satu sama lain untuk menjadi knowledge.

Sesungguhnya, tanpa dijelaskan apa yang sedang dikerjakan dan kesibukan apa yang
sedang dilakukan oleh masing-masing FIS Team, saya sudah paham. Pemahaman saya
tentang hal ini maksimal. Sebagi top leader, salah satu tugas rutin saya adalah
memantau dan mengontrol setiap aktivitas orang-orang yang bekerja di FIS, sehingga
aneh jika saya tidak tahu apa yang dikerjakan teman-teman.

Saya selalu memperhitungkan kapan saya harus mengirimkan email secara masal ke FIS
Team, dan kapan feedback harus terkumpul. Semua tergantung dari tujuan yang ingin
saya capai dan ekspektasi respon yang saya tetapkan. Bagi saya semua ekspektasi harus
diatur dengan baik dengan mempertimbangkan skill dan challenge. Teman-teman pun
perlu mulai mengenal perihal manajemen ekspektasi.

23. Apakah yang dimaksud ekspektasi menurut pemahamanmu?


Harapan atau keinginan akan suatu keadaan tertentu
24. Mengapa dalam membuat ekspektasi harus mempertimbangkan skill dan
challenge?
Karena kualitas aksi berhubungan dengan kemampuan kognitif seseorang dalam
mengumpulkan data, mengolah data menjadi informasi lalu menjadi knowledge
(skill) dan knowledge yang dimilikinya sebagai tools untuk menyelesaikan masalah
tertentu (challenge). Apabila terdapat ketimpangan pada kapasitas skill dan
challenge maka kualitas aksi tidak bisa optimal yang berakibat luputnya ekspektasi
yang diharapkan.
25. Kira-kira, apakah yang dimaksud manajemen ekspektasi? Gunakan bahasamu
sendiri untuk menjelaskan pendapatmu. *Apabila mendapatkan referensi dari
berbagai sumber, simpulkan atau parafrasekan.
Kemampuan pengelolaan seseorang atas apa yang diharapkan darinya untuk
mengatasi ketimpangan atas harapan yang dibebankan pada seseorang tersebut
dengan realita yang ada.

Tak jarang saya mengirimkan email disela-sela kesibukan FIS Team yang luar biasa, tak
jarang pula saya jadwalkan saat kesibukan mereda. Lagi-lagi tergantung dari tujuan.
Saya ingin tahu respon apa yang diberikan oleh FIS Team. Respon adalah data. Data lalu
diolah menjadi informasi. Dengan knowledge yang saya miliki, semua informasi yang
saya dapatkan saya jadikan dasar untuk membuat keputusan-keputusan. Setiap
keputusan yang saya buat harus bermanfaat dan harus bisa memperbaiki kualitas sekolah
secara keseluruhan.

26. Apa saja unsur-unsur yang menyusun sebuah keputusan?


Data, informasi dan knowledge.
27. Jelaskan secara kronologis bagaimana sebuah keputusan terbentuk.
Manajemen memberikan stimulan untuk menemukan permasalahan, kemudian
dari reaksi yang muncul merupakan data-data yang ada diambil untuk diolah
untuk menjadi informasi, maka informasi tersebut diolah lebih lanjut menjadi
knowledge untuk membuat keputusan.
28. Mengapa sebuah keputusan perlu dibuat?
Untuk memberikan kepastian bahwa manajemen aware terhadap realita yang ada
dan menindaklanjuti dengan memutuskan suatu aksi.

Saya ingin memberitahu sesuatu yang penting. Bahwa selain melamun, kegemaran saya
yang lain adalah mencatat; baik secara digital maupun manual. Saya memilliki rekaman
yang sangat lengkap aktivitas setiap FIS Team mulai dari prestasi-prestasi yang
membanggakan pun rentetan kesalahannya. Hal ini penting saya lakukan supaya saya
tidak salah saat membuat keputusan untuk setiap FIS Team. Tidak perlu diragukan
kemampuan saya dalam menganalisis data, membaca data, dan memanfaatkan data.

Dari konten feedback yang saya dapatkan, saya sangat senang semua orang berani
speak up dengan caranya masing-masing. Ada yang muring-muring, ada yang defensif,
ada yang overthinking, dan hampir 55% menjawab dengan sangat rapi dan bijaksana.
Bijaksana disini artinya sudah mengkombinasikan antara kognitif, reflektif dan sekaligus
mengikutsertakan afektif-nya. Sehingga data insight yang saya kirimkan pada teman-
teman bisa ditangkap dan ditindaklanjuti. Pesan saya, setiap email yang saya kirim, atau
setiap tulisan yang saya buat, harus dipahami secara utuh. Tidak boleh dipahami secara
parsial. Karena kalau dipahami secara parsial, akan memiliki makna yang berbeda.
Analoginya, jangan menyimpulkan dari membaca judul berita, tetapi pahami secara
keseluruhan isi beritanya.

Pahami 2 paragraf diatas. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan konten yang
ada pada paragraf tersebut. (*Jangan mencari definisi dengan meng-copy dari internet).

29. Apakah yang dimaksud data insight?


Nilai-nilai yang dikehendaki untuk dimiliki setiap individu yang berasal dari analisa
data.
30. Apakah yang dimaksud bijaksana?
Memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan antara aspek kognitif, reflektif dan
afektif untuk menanggapi suatu keadaan.
31. Apakah yang dimaksud memahami secara parsial?
Hanya memahami sebagian saja, tidak secara utuh.

Saya senang ada banyak perbaikan yang langsung saya terima dari feedback FIS Team.
Istilahnya dibayar kontan/tanpa cicilan oleh kelompok guru yang masuk dalam “kotak
biru” saya. Ini jelas suatu perkembangan yang sangat baik. Sebagai contoh, 10 guru
yang terdeteksi selalu mengirimkan email feedback selama 8 bulan terkahir pada last
minutes; mereka tidak melakukannya lagi. Lima belas orang guru yang terdeteksi selalu
menjawab email dengan seadanya, jauh dari topik yang saya bicarakan, atau asal
menjawab saja, finally bisa menguraikan gagasannya dengan sangat cantik. Sebelas
orang guru yang selalu menggunakan banyak referensi untuk membuat feedback mulai
meninggalkan kebiasaan;karena sesungguhnya untuk menjawab email saya tidak
diperlukan referensi atau rujukan yang complicated. Dibaca dengan pikiran yang jernih
pasti langsung ketemu pesan-pesannya.

Tidak perlu overthinking dalam memaknai tulisan saya. Imbasnya, feedback teman-teman
jadi overthinking. Semua hal yang sederhana jangan dibuat menjadi rumit. Email kepada
FIS TEAM yang saya kirimkan adalah kesimpulan dari pekerjaan teman-teman.
Kesimpulan dari kumpulan realita-realita yang terjadi setiap hari di sekolah. Jadi jangan
merasa asing atau bahkan merasa tidak kenal dengan suasana tulisan yang saya
bangun. Tulisan saya adalah cerminan dari apa yang saat itu sedang berlangsung. Oleh
sebab itu apabila teman-teman memahami tulisan saya dan mencampuradukkan
referensi di internet, akan tertjadi bias data. Teman-teman tidak memberikan tanggapan
pada tulisan saya, namun membahas referensi yang didapat dari internet. Ini jangan
sampai terjadi lagi, darling. Jangan memikirkan terlalu banyak referensi. Untuk apa
memikirkan kerumitan tsb? Akibatnya memperlama proses pengiriman feedback.
32. Setelah memahami 2 paragraf tersebut diatas, mana yang paling tepat untuk
menggambarkan pesan SD kepada pembaca email ini? Pilihlah
salah satu jawaban dibawah ini dan jelaskan mengapa.
1. SD ingin pembaca belajar mengenali dan mengubah kesalahan dalam
berpikir
2. SD ingin pembaca belajar mengubah pikiran irasional menjadi rasional
3. SD ingin pembaca belajar membenahi kognitif yang menyimpang akibat
kejadian yang merugikan diri sendiri secara fisik maupun psikis.
2. Belajar mengubah pikiran irasional menjadi rasional.
Karena pada dasarnya fenomena yang dipaparkan diatas merupakan
keadaan yang faktanya sudah jelas, sehingga seharusnya individu tersebut
seharusnya memberikan respon atau reaksi tidak secara berlebihan karena
email SD merupakan cerminan realita kondisi faktual saat itu. Ketika
pembaca menanggapi email secara overthingking tersebut maka hal itu
akan terjadi bias data dan menjadikan reaksinya tidak rasional.

Ada realita begini. Banyak sekali teman menceritakan secara kronologis bagaimana
proses membuat feedback. Diawali dengan membaca tulisan saya 3-5 kali, pause and
digest, mencari referensi bacaan, membuat draft, mulai menulis, merevisi, baru
mengirimkan. Kalau realitanya seperti ini, you mesti me-rethinking untuk memperbaikinya.
Misalnya, bagaimana kalau dirancang supaya membaca 2 kali saja sudah langsung
paham? Bagaimana kalau pause and digest digabungkan dengan langkah pertama?
Yaitu membaca 2X plus pause & digest. Dst. Kalau kesadaran untuk memperbaiki dan
mempercepat proses dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih baik lagi, mengapa
tidak dilakukan? Yo rak, Gangs?

33. Pahami dengan baik paragraph diatas, lalu pilihlah salah satu pilihan jawaban
untuk menggambarkan insight yang ada pada tulisan SD dan jelaskan mengapa.
1. Setiap orang harus mampu mengubah cara berpikir dan berperilaku
supaya masa depan yang diinginkan dapat tercapai.
2. Setiap orang harus bisa memodifikasi fungsi berpikir, merasa dan
bertindak, dengan menekankan otak sebagai penganalisa, pengambil
keputusan, bertanya, bertindak, dan memutuskan kembali.
3. Setiap orang harus mampu membangun hubungan yang baik antara
situasi permasalahan dengan kebiasaan mereaksi permasalahan.
1. Setiap orang harus mampu mengubah cara berpikir dan berperilaku
supaya masa depan yang diinginkan dapat tercapai.
Dengan meringkas atau mengkombinasi aktivitas membaca dan pause and
digest dengan mengoptimalkan proses kognitif maka perubahan perilaku
ini mendukung efisiensi dalam memecahkan permasalahan tanpa
mepengaruhi kualitas aksi yang dilakukan sehingga kedepannya ekspektasi
yang diharapkan akan terpenuhi.

Dari feedback yang saya terima, saya juga melihat bahwa kelompok overthinking di FIS
terdeteksi semakin meningkat. Menurut saya ini agak “ndrawasi“ dan harus segera
dihentikan secara adat dengan berbagai upaya. Perihal overthinking ini, saya kutipkan
pendapat Secondary Princiapl saat berdiskusi secara online dengan saya beberapa
waktu. Menurut Secondary Principal begini:
“G-FIS adalah sekumpulan orang-orang yang berdedikasi dan memiliki semangat untuk
memberikan performa terbaik bagi sekolah. Selain itu, G-FIS juga terdiri dari orang-
orang yang patuh terhadap instruksi, arahan maupun informasi yang disampaikan oleh
sekolah. Bisa dikatakan bahwa G-FIS adalah “die-hard fans” FIS. Hal inilah yang
mendorong para anggota G-FIS berupaya memberikan yang terbaik. Mereka tidak ingin
sekolah memiliki performa buruk. Namun ada kalanya, upaya memberikan terbaik ini
justru berujung “anti-klimaks.

“Overthinking merupakan salah satu penyebabnya. Pemikiran berlebihan, yang juga


mengandung kecemasan tidak berdasar menjadikan seseorang ragu-ragu atau malah
enggan untuk bertindak. Bila bertindak pun, tindakan yang dilakukannya tidak matang
sehingga berpotensi menimbulkan masalah baru. Dari gejala overthinking yang ada,
salah satu faktor yang menyebabkan gejala tersebut adalah belum kuatnya kontrol dan
kendali seseorang terhadap ranah kognitif – afektif dan psikomotoriknya sehingga
terjebak dalam pemikiran irasional, yang selanjutnya memunculkan respon negatif
terhadap kondisi yang sedang dihadapi. Kecemasan, reaktif, ketergesa-gesaan dalam
menyimpulkan, berprediksi negatif dan memberikan respon keliru merupakan beberapa
perilaku yang mengindikasikan pemikiran irasional dan overthinking. Agar bibit
overthinking tidak tumbuh subur, individu individu perlu mendapat stimulus dari
lingkungan sehingga dapat mengenali dan menyadari kekeliruan berpikirnya.”

Knowledge adalah kumpulan informasi yang saling terkoneksi, yang dapat digunakan
seseorang sebagai acuan untuk menentukan aksi atau tindakan.

Berdasarkan 2 paragraf (overthinking) diatas dan definisi knowledge versi LC, jawablah 5
pertanyaan dibawah ini:

34. Tulislah 5 informasi penting yang berhubungan dengan overthinking. Gunakan


kalimat yang singkat untuk menuliskan informasi penting tersebut.
a. Overthingking justru dialami individu yang yang berdedikasi untuk memberikan
yang terbaik, akan tetapi upaya terbaik ini berakhir dengan “anti klimaks”.
b. Overthingking berasal dari pemikiran berlebihan disertai kecemasan yang
tidak berdasar.
c. Overthingking berasal dari belum kuatnya kontrol dan kendali ranah kognitif,
afektif dan psikomotor.
d. Cemas, over-reaktif, tergesa dalam menyimpulkan, berprediksi negatif,
mengindikasikan pemikiran irasional dan overthingking.
e. Untuk mengatasi overthingking tiap individu perlu mendapat timulus dari
lingkungan sehingga dapat mengenali dan menyadari kekeliruan berpikirnya.
35. Ceritakan secara kronologis cara mendapatkan 5 informasi penting tersebut.
Tuliskan dalam 5 langkah kronologis.
a. Saya membaca artikel tentang overthingking diatas.
b. Saya mencari kata kunci pada artikel tentang overthingking dalam rangka
memahami arti dan maksudnya.
c. Saya menelaah apakah setiap kalimat yang mendefinisikan overthingking
mengandung insight atau tidak.
d. Saya mencari kesesuaian dari informasi tentang overthingking sebagai perilaku
penyimpangan berpikir dengan value yang ideal yang juga terdapat pada
artikel dari School Director.
e. Saya menyimpulkan 5 informasi tentang overthingking.
36. Berikan alasan yang rasional mengapa memilih 5 informasi penting tsb?
Pada artikel terdapat teori penjelasan tentang overthingking yang dapat saya
gunakan sebagai insight untuk menggarisbawahi hal-hal penting yang
mendefinisikan overthingking.
37. Gunakan 5 informasi penting yang kamu tuliskan tersebut sebagai dasar untuk
membuat definisi overthinking menurut versimu.*(dilarang
mengutip/menyadur/mengambil referensi dari internet).
Overthingking merupakan perilaku pemikiran berlebihan akibat rasa khawatir dan
cemas yang tidak berdasar akibat dari timpangnya dimensi kognitif, psikomotorik
dan afektif dalam mengolah informasi sehingga berakibat; over-reaktif, tergesa
dalam menyimpulkan, berprediksi negatif, mengindikasikan pemikiran irasional
dalam memecahkan permasalahan.
38. Apakah pertanyaan nomer 34-37 adalah pertanyaan yang mengaplikasikan
concept attainment? Buktikan.
Ya, karena pertanyaan tersebut menstimulasi saya untuk mengenali definisi,
contoh-contoh dari fenomena tertentu (overthingking) terlebih dahulu kemudian
melakukan kategorisasi serta kemudian menarik kesimpulan dalam memahami
suatu konsep baru yang diperkenalkan.

Teman-temanku tersayang, yang amat kucintai. Setiap hari, kita harus bisa mengolah
realita dengan knowledge yang kita miliki supaya menghasilkan perilaku baru yang lebih
baik untuk memecahkan masalah.

39. Tulis ulang paragraph diatas menggunakan bahasamu. Tambahkan informasi


yang relevan sehingga paragraf tersebut lebih informatif. (Tulisan menggunakan
formula 150-200 karakter termasuk spasi dan gunakan alur B Tax untuk
menjawab).
Dalam menyikapi realita sangat penting bagi individu mengasah diri dalam
mengolah data untuk menjadi informasi sebagai knowledge yg menghasilkan
perilaku baru dalam memecahkan masalah.

Secara definisi, deadline adalah the latest time or date by which something should be
completed. Jika teman-teman memahami secara sintaksis, maka asal tidak lewat batas
waktu, itu sudah benar. Namun jika deadline dipahami pada posisi kita sebagai orang
yang selalu berusaha memperbaiki realita dari waktu ke waktu, maka deadline
(sesungguhnya) adalah batas waktu untuk berusaha. Deadline adalah sebuah kepastian
yang digunakan untuk mengatur sebuah system untuk mencapai tujuan.

Jadi jangan senang dulu saat teman-teman bisa mengumpulkan tugas tepat waktu.
Apalagi itu tugas rutin. Itu bukan prestasi. Coba deh ukur, refleksikan kemampuan
berusahamu. Artikan makna mengumpulkan 5 menit sebelum deadline, 1 hari sebelum
deadline, atau 50 jam sebelum deadline jika disandingkan dengan waktu yang
digunakan untuk berusaha. Dalam bayangan saya, seandainya waktu yang diberikan
untuk membalas feedback berdurasi 7 hari, kemungkinan besar akan ada beberapa
orang yang mengirim email 10 menit sebelum jatuh tempo.

Behavior adalah aksi atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang sebagai bentuk
respon dari stimulus yang telah diberikan oleh lingkungan serta didasarkan pada
pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya.

Merujuk pada dua paragraph diatas dan berdasarkan definisi behaviour versi LC,
jawablah 5 pertanyaan berikut ini.

40. Buatlah definisi deadline yang mirip dengan definisi deadline menurut versi LC.
Batas waktu yang disyaratkan kepada seseorang untuk menyelesaikan suatu hal.
41. Mengapa deadline berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam time
management?
Secara definisi deadline artinya tenggat atau batasan yang berhubungan dengan
ketepatan waktu, maka secara logis hal ini berhubungan dengan manajemen
waktu seseorang.
42. Mengapa setiap orang memiliki respon yang berbeda-beda terhadap deadline?
Karena kapasitas domain kognitif, afektif dan psikomotor setiap orang berbeda.
43. Apakah kognitif seseorang mempengaruhi perilakunya dalam merespon deadline?
Ya, karena semakin baik kemampuan kognitif seorang individu maka berpengaruh
terhadap kemampuan individu tersebut mengolah dan menyerap realita yang
akhirnya diwujudkan pada reaksi yang muncul.

Saya selalu menempatkan deadline seperti kematian. Kematian adalah sebuah kepastian.
Semua orang pasti mati. Tidak ada satu orangpun yang tidak mati. Kalau saya terus
memikirkan waktu kematian saya, saya akan focus pada kematian, bukan mengisi hal-hal
yang bermanfaat saat kehidupan masih saya jalani. Prinsip saya, selama saya hidup, saya
berusaha yang terbaik dengan menggunakan waktu yang saya miliki. Yang ada dalam
otak saya adalah saya harus berusaha menghasilkan yang terbaik dengan waktu yang
paling pendek. Kalau bisa cepat dengan kualitas baik, mengapa harus lama dengan
kualitas baik? Apalagi jika sudah membuatnya lama, kualitasnya buruk lagi. Haduh!!!!

Dari paragraf diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini.


44. Apakah respon terhadap realitas dipengaruhi oleh kognitif seseorang? Jelaskan.
Ya, karena realitas merupakan data faktual sedangkan kemampuan kognitif
seseorang berguna untuk mengolah data tersebut untuk menjadi knowledge yang
digunakan sebagai pedoman dalam merespon.
45. Apakah respon seseorang melibatkan knowledge yang dimilikinya? Jelaskan.
Ya, karena setiap informasi yang didapat melalui proses kognitif akan membentuk
knowledge untuk dijadikan pedoman dalam bertindak.
46. Apakah kumpulan dari realita menjadi data-data yang bermanfaat untuk
menyusun informasi? Jelaskan.
Bisa, karena realita merupakan data awal yang masih acak sedangkan proses
kognitif memisah data primer dan data sekunder untuk meyusun informasi yang
berkualitas.
47. Apakah kumpulan informasi yang sudah diolah akan menjadi knowledge?
Jelaskan.
Ya, karena informasi yang awalnya saling berdiri sendiri, melalui proses kognitif
menghasilkan jalinan informasi yang saling berkait dan berkesinambungan
menjadi knowledge.

Intinya begini, Gangs. Menyelesaikan masalah itu bukan lamanya kita berpikir. Percaya
atau tidak terlalu banyak berpikir bisa menghalangi sesorang untuk bertindak,
melumpuhkan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan, dan menisbikan
seseorang melakukan tindakan-tindakan produktif lainnya. Jangan sampai kita terjebak
dalam kondisi yang stagnan. Overthinking membuat kita stagnan dan menyakiti secara
fisik dan psikis yang mengganggu mental health kita. Kita harus melawan
ketidakmampuan kita melakukan hal-hal baru yang membuat langkah kita maju.
Ibaratnya, jangan sampai tubuh kita terikat pada tali yang terhubung ke sebuah tiang,
lalu berulang kali berpitar-putar saja.

48. Dari paragraf tersebut diatas, pilihlah 5 diksi yang menarik perhatianmu.
Masalah, berpikir, nisbi, stagnan, overthingking.
49. Mengapa memilih 5 diksi tersebut? Jelaskan.
Karena kelima hal ini merupakan data realita yang faktual yang menjadi perhatian
FIS untuk dibenahi.
50. Buatlah paragraf dengan menggunakan 5 diksi tersebut yang sarat dengan
informasi dan knowledge yang akurat. (Penjelasan dalam 150-200 karakter
termasuk spasi dan gunakan alur B Tax untuk menjawab).
Kehidupan pasti menemukan permasalahan. Proses berpikir dan olah data
menghasilkan knowledge sebagai dasar aksi. Ketimpangan kognitif menjadikan
overthingking, stagnan dan menisbikan aksi produktif.

Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (Insya


Allah tidak typo).

Love

Ririen Wiropranoto
Direktur Sekolah yang Anti Overthinking

Anda mungkin juga menyukai