Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI

HALUSINASI

DOSEN PENGAMPU : Ns. Ni Putu Dita Wulandari, M.Kep., Sp.Kep.J

OLEH :
KELOMPOK 1

1. NI PUTU YOANI KUMALA DEWI (C1119003)


2. NI PUTU LILI FEBRIANA (C1119008)
3. A.A AYU SINTA DEWI (C1119009)
4. NI KADEK VALENTINA ARI PUTRI (C1119011)
5. NYOMAN AMARA TRESNASARI (C1119017)
6. A.A KETUT NIKEN KUSUMANINGRUM (C1119018)
7. MAYDELINA AYU TABITA WABANG (C1119020)
8. I MADE DWI KARTIKA PUTRA (C1119021)
9. I PUTU BAGUS PRADHANA PUTRA (C1119027)
10. NI KOMANG TYA CAHYANI (C1119029)
11. I GEDE PUTU OKA (C1119035)
12. RIRIN SEPTIANA (C1119036)
13. LUH ERNA HANDAYANI (C1119037)
14. NI MADE RISMA YANTI (C1119038)
15. IDA AYU NYOMAN AGUNG DIAH RASTITI (C1119039)
16. NI LUH PUTU SRI ADNYANI (C1119040)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI
2021
STRATEGI PELAKSANAAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI
HALUSINASI

SP 1 PASIEN
1. Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon.
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan.
3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.

STRATEGI KOMUNIKASI (SP 1)

1) TAHAP ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
”Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa Stikes bina usada bali yang akan merawat bapak
Nama Saya ……….., bisa di panggil Sinta Nama ibu siapa? Ibu lebih senang dipanggil
dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak?”
c. Kontrak
1. Topik
“Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut ibu sebaiknya
kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara dan sesuatu yang
selama ini Ibu dengar dan lihat tetapi tidak tampak wujudnya?”
2. Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit? Bagaimana
kalau 10 menit? Bisa?”
3. Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang ???”
“Bagaimana kalau di ruang tamu saya ???”
2) TAHAP KERJA
“Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?”
“Seperti apa yang kelihatan?”
“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja?”
“Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”
“Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Ibu lakukan saat melihat sesuatu?”
“Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan agar tidak
muncul?”
“Ibu ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.”
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
“Caranya seperti ini:
1) Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya tidak mau
dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara
itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan! Nah begitu………….. bagus! Coba lagi!
Ya bagus Ibu sudah bisa.”
2) Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak mau
lihat………………. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang sampai
bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan! Nah begitu……….. bagus! Coba
lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”
3) TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak dengan latihan
tadi?”
b. Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan pembicaraan kita
tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak muncul lagi.”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian klien,
Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu melakukannya
dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak
melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan
orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
2. Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
3. Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa
besok.
SP 2 PASIEN
1. Evaluasi kegiatan menghardik.
2. Beri pujian.
3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi,
cara, kontinuitas minum obat).
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan minum obat.

STRATEGI KOMUNIKASI (SP 2)

A. FASE ORIENTASI :
a. Salam terapeutik : ” Selamat pagi, ibu? Masih ingat saya ???
b. Evaluasi validasi : ” ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap
kita berbincang bincang? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah ibu
masih mendengar suara- suara yang kita bicarakan kemarin?
c. Kontrak
1. Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang obat-
obatan yang ibu minum.”
2. Tempat :
”dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalu di ruang tamu? ibu setuju?”
3. Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih ..... menit, bagaimana ibu setuju?”

B. FASE KERJA
”Baik ibu, sebelum saya memberikan dan menjelaskan tentang obatnya saya pastikan lagi ya
ibu, apakah ibu benar dengan Ibu X? Saya coba lihat kartu namanya ya ibu”
”Baik ibu, sudah benar. Jadi ini adalah jenis obat yang harus diminum oleh ibu setiap hari. Ini
Obat yang warnanya putih bulat ini namanya risperidone dosis awalnya 2 mg dan yang warna
putih lonjong dosis awalanya 1 mg nama obatnya clonazepam (Klonopin) kedua obat ini
diminum 2x dalam sehari siang dan malam, dan Obat citalopram (Celexa) yang warnanya
cream dengan dosis maksimumnya 40 mg perhari obat ini bisa ibu minum saat malam, obat
ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering ibu dengar sedangkan yang warnanya
putih agar ibu tidak merasa gelisah. Kedua obat ini mempunyai efek samping diantaranya
mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah terus, kencing tidak lancar. Nanti ibu minum
obatnya pakai air minum ya ibu. Untuk kadaluarsa obatnya sampai tahun 2023. Sudah jelas
ibu? Tolong nanti ibu sampaikan ke dokter apa yang ibu rasakan setelah minum obat ini. Obat
ini harus diminum terus, mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tergantung dengan
kondisi ibu. Kemudian ibu jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala
seperti yang ibu alami sekarang akan muncul lagi, jadi ada enam hal yang harus diperhatikan
oleh ibu pada saat minum obat yaitu benar jenis obat, benar dosis, benar cara pemberian obat,
benar waktu, benar frekuensi, dan kontinuitas minum obat. Ingat ya ibu..?”
”Nanti ibu bisa buat jadwal harian untuk catat kapan ibu minum obat agar tidak lupa, Jika ibu
melakukannya secara mandiri bisa tulis huruf M, tulis huruf D jika ibu diingatkan, tulis huruf
TM bila ibu tidak minum obat”

C. FASE TERMINASI
• Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag sekali ibu
mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang?”
• Evaluasi obyektif : ”coba ibu jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi? Kemudian berapa
dosisnya?
• Tindak lanjut : ”tolong nanti ibu minta obat ke perawat kalau saatnya minum obat.”
• Kontrak yang akan datang
Topik:
”bagaimana ibu kalau kita berbincang bincang lagi tentang apa yang biasanya ibu bayangkan”
Waktu :
”jam berapa ibu bisa? Bagaimana kalau jam 8 pagi ? ibu setuju?”
Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang makan. Terimakasih ibu sudah mau
berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
SP 3 PASIEN
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat. Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi halusinasi.
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap.

STRATEGI KOMUNIKASI (SP 3)

A. FASE ORIENTASI
Selamat siang ibu, masih ingat dengan saya? Selama 30 menit kita akan bercakap- cakap
tentang masalah yang ibu rasakan di tempat ini ya ibu..
Baiklah ibu, bagaimana perasaan ibu hari ini? apakah ibu masih sering melihat bayangan ?
berapa kali ibu melihat bayangan hari ini? Saat kondisi apa? Apa yang ibu rasakan saat
bayangan itu datang? Apakah ibu sudah mempelajari apa yang sudah kita pelajari? Bagaimana
apakah dengan menghardik bayangan tersebut hilang? Apakah ibu sudah minum obat hari ini?
Baiklah ibu, tadi ibu sudah mengatakan kalau ibu sudah melakukan menghardik, sekarang coba
praktekkan kembali… bagus sekalii, coba sekarang perlihatkan pada suster jadwal kegiatan
latihan menghardiknya… bagus sekali.. hari ini ibu sudah minum obat, coba sebutkan lagi hari
ini ibu minum obat apa saja.. warnanya apa, berapa kali ibu minum obat setiap hari ?.. bagus
sekali. Baiklah hari ini akan belajar mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap,
tujuannya untuk mengurangi halusinasi ibu, di kursi depan?, 30 menit ya ibu.

B. FASE KERJA
Caranya begini ibu, ketika ibu melihat bayangan, coba ibu alihkan dengan mengajak orang lain
bercakap-cakap, topiknya bisa apa saja yang ibu sukai, dengan cara contohnya begini.. “tolong,
saya ingin bicara.. saya sedang melihat bayangan, ayo kita bercakap-cakap” kalau ibu sedang
dirumah dan melihat bayangan tersebut, ibu bisa mengajak keluarga di rumah untuk bercakap-
cakap, misalnya dengan ibu “ ibu saya melihat bayangan ayo kita bercakap-cakap” nah
bagaimana, ibu mengerti? coba sekarang ibu praktekkan cara yang sudah saya
ajarkan...bagus…bagus sekali Baik sekarang kita masukkan dalam jadwal harian kegiatan
ibu agar tidak lupa…berapa kali ibu mau berlatih bercakap-cakap? Coba ibu isi
jamnya…baguss.. nanti kalau ibu melakukannya secara mandiri bisa tulis huruf M, tulis huruf
D jika ibu diingatkan, tulis huruf TM bila ibu tidak minum obat”
C. FASE TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih tentang cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap?
Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol halusinasi? Coba sebutkan…baguss
Jangan lupa latihannya dikerjakan ya ibu !
Besok pagi kita akan bertemu lagi untuk melihat manfaat bercakap-cakap, dan berlatih cara
yang ke 4 untuk mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas, apa yang akan kita
lakukan? Oh merapikan tempat tidur, senam. mau jam berapa? Mau dimana? Baiklah sampai
bertemu besok ya, selamat pagi

SP 4 PASIEN
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat dan bercakap-cakap. Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2 kegiatan).
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan
kegiatan harian.

STRATEGI KOMUNIKASI (SP 4)

A. FASE ORIENTASI
Selamat pagi ibu, masih ingat dengan saya?
Baiklah ibu, bagaimana perasaannya hari ini? Apakah ibu masih melihat bayangan? berapa kali
ibu melihatnya hari ini?, saat kondisiapa melihat bayngan tersebut? Apa yang ibu rasakan saat
melihat bayangan tersebut?., apakah ibu sudah melakukan apa yang telah kita pelajari
sebelumnya? Bagaimana apakah dengan menghardik, bayangan itu berkurang? Apakah ibu
sudah minum obat hari ini?, lalu apakah ibu sudah mencoba latihan bercakap-cakap dengan
orang lain tentang bayangan yang dilihat.
Baiklah ibu, tadi ibu mengatakan kalau ibu sudah melakukan menghardik bayangan yang
datang, sekarang coba praktekkan kembali bagaimana R melakukannya?.. bagus sekali.. coba
sekarang perlihatkan pada suster jadwal latihannya. Hari ini ibu sudah minum obat? Berapa
obat yang ibu minum? Tolong sebutkan lagi warnanya., berapa kali ibu minum obat?
Baiklah, hari ini kita akan belajar cara keempat dari cara mengendalikan halusinasi yaitu
dengan cara melakukan aktivitas, tujuannya adalah agar bayangan tersebut berkurang

B. FASE KERJA
Caranya begini ibu, ketika ibu melihat bayangan, coba ibu alihkan dengan melakukan
kegiatan yang sudah rutin/terjadwal ibu lakukan, kegiatan bisa apa saja yang ibu suka,
dengan cara contohnya begini.. “ jika muncul suara-suara segera merapikan tempat tidur
sendiri atau membereskan meja makan” nah, bagaimana ibu mengerti? Coba sekarang ibu
praktikkan cara yang tadi sudah di ajarkan.. bagus.. bagus sekali.. ., baik sekarang kita
masukkan dalam jadwal harian kegiatan ibu agar tidak lupa…berapa kali ibu mau berlatih
kegiatan rutinnya, Coba ibu isi jamnya…baguss.. nanti kalau ibu melakukannya secara
mandiri bisa tulis huruf M, tulis huruf D jika ibu diingatkan, tulis huruf TM bila ibu tidak
minum obat”

C. FASE TERMINASI
Bagaimana perasaan ibu setelah berlatih tentang cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan rutin/harian?
Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol halusinasi ?, coba sebutkan.. bagusss..
Jangan lupa latihannya dikerjakan ya ibu
Besok pagi kita akan bertemu lagi untuk melihat manfaat latihan untuk mengontrol halusinasi,
mau jam berapa? mau dimana? Baiklah sampai bertemu besok ya, selamat pagi

Anda mungkin juga menyukai