Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TUGAS BESAR PANCASILA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah matematika
DOSEN PENGAMPU : ADHINING PRABAWATI RAHMAHANI, S.H.,M.H.

NAMA : AKBAR FITRIYANTO

NIM : 111211204

KELAS : SABTU PAGI

NO HP : 0856-4290-2198

KELAS SABTU PAGI


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahma tdan karunia-Nya serta memberikan kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah ini.Maksud dari tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas besar mata kuliah pancasila.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan guna perbaikan di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi perkembangan dan ilmu
pengetahuan ekonomi untuk kita semua.

Bekasi , 12 desember

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1
- PENDAHULUAN
 LATAR BELAKANG MASALAH
 RUMUSAN MASALAH
 TUJUAN PENELITIAN
 MANFAAT PENELITIAN
BAB II
- PEMBAHASAN
- KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENANGANI VIRUS CORONA,DAN DENGAN
MENGGUNAKAN NILAI-NILAI PAANCASILA
BAB III
PENUTUP
 KESIMPULAN
 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Pada awal tahun 2020 ini, dunia dikejutkan dengan wabah virus corona (Covid19)
yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. WHO semenjak Januari 2020 telah
menyatakan dunia masuk ke dalam darurat global terkait virus ini. Ini merupakan
fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada abad ke 21, yang skalanya mungkin
dapat disamakan dengan Perang Dunia II, karena event-event skala besar
(pertandingan-pertandingan olahraga internasional contohnya) hampir seluruhnya
ditunda bahkan dibatalkan. Kondisi ini pernah terjadi hanya pada saat terjadi perang
dunia saja, tidak pernah ada situasi lainnya yang dapat membatalkan acara-acara
tersebut. Terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020 sebanyak 214.894 orang terinfeksi
virus corona, 8.732 orang meninggal dunia dan pasien yang telah sembuh sebanyak
83.313 orang.Virus covid 19 ini masuk ke Indonesia,dan pemerintah Indonesia telah
melakukan beberapa kebijakan dlam mengatasi virus covid 19 tersebut.Namuun masih
banyak kebijakan kebijakan pemerintah yang di bantah oleh masyarakat.Dan
masyarakat menganggap pemerintah masih gagap akan mengatasi pandemi covid 19
ini.

Rumusan Masalah

1.) Apa saja upaya yang sudah di lakukan pemeritah?


2.) Bagaimana mengatasi pandemi virus corona menggunakan nilai-nilai pancasila ?

Tujuan Penelitian

1.) Untuk mengetahui apa saja upaya yang sudah di lakukan pemerintah.
2.) Untuk mengetahui cara mengatasi pandemi virus corona menggunakan nilai-nilai
pancasila

Manfaat Penelitian

1.) Manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya kajian
ilmu komunikasi dibidang jurnalistik.
2.) penelitian ini di harapkan agar masyarakat dapat mengetahui kebijakan apa saj yng
sudah di lakukann oleh pemerintah.
BAB II
PEMBAHASAN

-KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENANGANI VIRUS CORONA,DAN DENGAN


MENGGUNAKAN NILAI-NILAI PAANCASILA
Virus Corona atau Covid- 19 ini masuk di indonesia sejak akhir februari 2020.
Mengetahui adanya virus Covid-19 masuk di Indonesia pemerintah tidak tinggal diam.
Banyak yang meragukan Indonesia terkait penanganan virus corona, Presiden
Indonesia buka suara. Jokowi menyakini sejak awal pemerintah telah benar-benar
mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk rumah sakit 100 dengan ruangan
standar isolasi. Jokowi juga mengatakan miliki reagen yang cukup. “Kita juga miliki tim
gabungan TNI/Sipil dalam penanganan ini, (tim) ini yang belum pernah saya sampaikan
sebelumnya”. Selain itu, kata Jokowi, pemerintah juga memiliki standar operasional
yang standarnya sama dengan standar internasional. Langkah-langkah telah dilakukan
oleh pemerintah untuk dapat menyelesaikan kasus luar biasa ini, salah satunya adalah
dengan mensosialisasikan gerakan Social Distancing. Konsep ini menjelaskan bahwa 2
untuk dapat mengurangi bahkan memutus mata rantai infeksi Covid-19 seseorang
harus menjaga jarak aman dengan manusia lainnya minimal 2 meter, dan tidak
melakukan kontak langsung dengan orang lain, menghindari pertemuan massal.
Kenyataannya banyak masyarakat yang menggampangkan atau bahkan menyepelakan
hal ini , seperti contohnya masyarakat menggap enteng dan tidak mengindahkan
himauan pemerintah.
Virus yang menyebabkan kepanikan, ketakutan, dan bahkan kematian ini
menimbulkan problema dalam mengatasinya. Anti virus yang digadang-gadang menjadi
pemutus mata ratai penyebaran virus konon belum di temukan. Sementara korban
keganasan virus ini semakin tidak terbendung, dan memakan korban jiwa. Banyak
masyarakat umum bahkan pengamat mengatakan bahwa pemerintah mengalami
kegagapan komunikasi dalam menjelaskan kondisi dan kebijakan berkaitan dengan
Covid-19. Masyarakat pun tak luput dari dari kegagapan dalam berkomunikasi.
Mendadak banyak orang tiba-tiba menjadi ahli Covid-19. Semua hal dikomentari,
informasi yang belum valid kebenarannya disebarluaskan melalui media sosail yang
semakin membuat banyak orang tambah bingung. Lambatnya informasi yang akan
disampaikan ke masyarakat dan terksesan kurang responsif seringkali dijawab oleh
pemerintah dengan alasan tidak ingin membuat masyarakat panik. Seribu orang
menjadi korban karena sakit empat ribu orang menjadi korban karena panik. Efek
kepanikan ini sebetulnya yang ingin dihindari oleh pemerintah. Pertimbangan seperti
inilah yang mengakibatkan komunikasi publik pemerintah dianggap tidak konsisten dan
berubah-ubah. Meski ada pembelaan bahwa mereka bertujuan agar publik tidak panik,
namun publik menerjemahkan lain. Publik mulai meragukan kemampuan pemerintah
pusat 3 dalam menangani Covid-19. Pernyataan pejabat seharusnya menjadi sebuah
informasi yang membuat publik lebih tenang dan percaya, namun hal ini terjadi
sebaliknya. Sebenarnya kehadiran media baru bisa mempermudah bahkan
mempercepat komunikasi dan koordinasi antar instasi pemerintah, termasuk
mengkomunikasikan hal-hal strategis dalam penanganan krisis di tegah pandemi Covid-
19 kepada masyarakat. Pemerintah melalui saluran media baru dapat mengetahui
langsung keluhan masyarakat, menyediakan informasi bagi masyarakat, merespon
hoaks dan diisnformasi yang beredar, menyebarluaskan program penanganan Covid-19
kepada masyarakat, membangun interaktivitas dengan masyarakat, dan membangun
presepsi positif masyarakat kepada pemerintah. Namun akibat mudahnya masyarakat
berkomunikasi dan mengakses internet, banyak sekali orang menyalahgunakan dan
membuat kabar-kabar hoaks yang memicu kegelisahan hanya untuk sekedar viral.
“Kita akan dapat mengatasi Pandemi COVID-19 apabila kita dapat
mengejawantahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” kata Gubernur
Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letnan Jenderal
(Purn.) Agus Widjojo dalam Konferensi Pers Gugus Tugas Penanganan COVID-19,
Senin, 1 Juni 2020.Dalam keadaan saat ini, suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan
nilai-nilai terbaik dari ideologi kebangsaan untuk dapat mengatasi tantangan pandemi
COVID-19. Keadaan ini mengandung semua nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung
dalam Pancasila, yaitu efektivitas pemerintahan yang berpadu dengan kepercayaan
dan kepatuhan rakyat terhadap semua ketentuan yang diterbitkan pemerintah, serta
kesadaran pada masyarakat untuk menghubungkan kepentingan perorangan dengan
kepentingan masyarakat, yakni dengan menjauhi sikap egosentris yang hanya
memikirkan diri sendiri. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan keputusan tetap
berada di rumah, tidak bepergian, dan menghindari kerumunan.Nilai-nilai lainnya yang
merupakan cerminan dalam kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila adalah
gotong royong atau kebersamaan. Pada gilirannya nanti, perwujudan dari nilai-nilai
yang terkandung dalam kearifan lokal bukan saja menunjukkan keberhasilan
melaksanakan gotong royong, tetapi juga dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan
mewujudkan ketahanan nasional. Ketahanan nasional adalah upaya untuk
mendayagunakan seluruh potensi dan aset bangsa guna mengatasi ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan. “Apabila ketahanan nasional diwujudkan melalui
sumbangan masing-masing perseorangan, kita dapat segera memulihkan kondisi dari
ancaman pandemi COVID-19,” ujar Agus.Pada kesempatan tersebut, Agus juga
mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah bekerja melampaui batas panggilan.
Sudah sepatutnya memberikan penghormatan kepada setiap tenaga yang bertugas
atas pengabdian yang mengharukan dan profesionalitas yang menakjubkan.Proses
menanggulangi pandemi COVID-19 yang tidak mudah, membuat pemerintah
memberlakukan kebijakan-kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), isolasi lokal, larangan bepergian, serta pemberian bantuan pada masyarakat
yang mengandalkan penghasilan harian. Namun, semua upaya pemerintah berarti
banyak jika tidak mendapat dukungan dari semua pihak. Menurut Agus, pada akhirnya
berhasil atau tidaknya mengatasi pandemi COVID-19 akan sangat tergantung dari
usaha perseorangan membangun daya tahan tubuh yang pada hakikatnya merupakan
ketahanan perseorangan sebagai titik awal membangun ketahanan nasional.“Oleh
karena itu, dalam memperingati hari kelahiran Pancasila, saya mengajak seluruh
saudara sebangsa agar membangun diawali dari diri sendiri, ketahanan diri, yang
memberi kontribusi bagi ketahanan masyarakat yang merupakan pelaksanaan dari nilai
gotong royong sebagai nilai inti dari Pancasila,” ujar Agus.
PENUTUP

KESIMPULAN

Sudah sepatutnya memberikan penghormatan kepada setiap tenaga yang bertugas


atas pengabdian yang mengharukan dan profesionalitas yang menakjubkan.Proses
menanggulangi pandemi COVID-19 yang tidak mudah, membuat pemerintah
memberlakukan kebijakan-kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), isolasi lokal, larangan bepergian, serta pemberian bantuan pada masyarakat
yang mengandalkan penghasilan harian.
Menurut Agus, pada akhirnya berhasil atau tidaknya mengatasi pandemi COVID-19
akan sangat tergantung dari usaha perseorangan membangun daya tahan tubuh yang
pada hakikatnya merupakan ketahanan perseorangan sebagai titik awal membangun
ketahanan nasional.“Oleh karena itu, dalam memperingati hari kelahiran Pancasila,
saya mengajak seluruh saudara sebangsa agar membangun diawali dari diri sendiri,
ketahanan diri, yang memberi kontribusi bagi ketahanan masyarakat yang merupakan
pelaksanaan dari nilai gotong royong sebagai nilai inti dari Pancasila,” ujar Agus.
SARAN
Demikian tugas besar makalah ini saya buat.Mohon maaf jika masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun diharapkan guna perbaikan di masa mendatang. Semoga makalah ini
dapat memberi manfaat bagi perkembangan dan ilmu pengetahuan ekonomi untuk kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/848-penerapan-nilai-nilai-
pancasila-dalam-menanggulangi-covid-19

Anda mungkin juga menyukai