Anda di halaman 1dari 5

Hojicha

Nama teh ini mungkin terdengar asing, tetapi di Jepang, Hojicha menjadi
bagian tradisi minuman teh. Rasanya yang lembut dan aromanya yang wangi bisa
menjadieman saat cuaca dingin atau panas.

Hojicha sebenarnya matcha atau teh hijau jepang yang sudah melewati proses
pemanggangan. Karena itu tidak seperti teh hijau jepang yang mempunyai warna
hijau yang terang, teh ini mempunyai warna yang kecoklatan. Proses
pemanggangan ternyata juga berpengaruh pada tingkat kafein teh ini.

“Walaupun mempunyai warna cokelat pekat, teh ini mempunyai rasa yang lembut
dan tidak mengandung kafein sebanyak teh hijau sehingga aman untuk anak-anak
dan orang yang menderita sakit maag”, kata praktisi teh, Ratna Somantri kepada
detikfood saat ditemui di Mall Lippo Kemang dalam acara peluncuran menu winter
Starbucks pekan silam.

Hojicha pertama kali diperkenalkan pada tahun 1920 di Kyto, Jepang. Saat itu, para
penjual mulai memanggang daun teh hijau menggunakan sebuah alat dari tanah liat
yang berbentuk seperti sendok besar di atas bara api. Hal ini dilakukan sebagai
alternatif olahan teh hijau segar yang tidak bisa bertahan lama.

Hasil seduhan teh hojicha yang melalui proses pemanggangan menghasilkan aroma
yang kuat dan rasa teh lebih lembut dan manis dinilai sebagai sebuah inovasi.
Setelah itu, proses pemanggangan daun teh hijau menjadi sangat populer dan nama
hojicha mulai dikenal uas.

Di jepang, hojicha biasa disajikan menggunakan yokde kyusu, teko dengan


pegangan tangan disamping. Selain itu, bisa juga disajikan dengan gaiwan,
mangkuk teh dengan tutup yang lebih kecil daripada bibir mangkuk dan cup-top
infuser.

Untuk menyeduh daun teh ini, disarankan menggunakan air dengan temperatur
sekitar 79,4 – 85 derajat celcius. Lama penyeduhan sebaiknya sekitar 30 – 90 detik
untuk menghasilkan rasa teh yang tidak terlalu pahit.

Cara membuat teh hojicha :

Bahan-Bahan :

 3 sdt hojicha bubuk


 300 ml air panas
 300 ml susu cair

Cara membuat :

 Campur hojicha dengan air panas, aduk rata.


 Didihkan di atas api kecil hingga keluar aroma dan rasa yang pekat . Angkat.
Saring, sisihkan hingga dingin.
 Rebus susu di atas api kecil hingga hangat, angkat sebelum mendidih
 Kocok susu hingga berbusa sambil tuang hojicha hingga rata.
 Tuang ke dalam gelas
 Teh hojicha siap diminum

Manfaat teh hojicha :

1. Mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi


2. Menurunkan kadar kolesterol
3. Dapat menurunkan resiko terkena stroke
4. Dapat melawan virus invluenza
5. Dapat memperbaiki fungsi kognitif otak seseorang
6. Dapat mengurangi stress
7. Dapat menghilangkan kelelahan
8. Dapat mencegah terjadinya penyakit hepatitis
9. Dapat mencegah alergi terhadap makanan ataupun minuman tertentu

Yogurt

Yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat
dibuat dari susu apa saja, termasuk sari kacang kedelai. Produksi modern saat ini
didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat
yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan aroma
unik pada yoghurt. Yoghurt tersedia dalam beraneka macam rasa, rasa alami, rasa
buah, rasa vanilla, atau rasa cokelat juga populer.

Awalnya yoghurt hanya dikenal di Turki, sehingga di Turki pula yoghurt paling
banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari bahan campuran untuk
makanan, sebagai minuman kesehatan, maupun untuk mandi rendam atau luluran.

Bisa dikatakan sebagian besar hidangan asli Turki menggunakan campuran yoghurt.
Setelah yoghurt semakin dikenal luas di seluruh dunia, penggunaannya untuk
berbagai masakan makin beragam pula. Mulai dari hidangan pembuka (appetizer)
hingga hidangan penutup (dessert), dari hidangan yang gurih hingga yang manis,
bisa diberi campuran yoghurt.
Bahan-bahan :

1. Siapkan 1 liter susu murni. Boleh menggunakan susu kemasan tapi lebih baik
susu murni.
2. Bibit yoghurt sebanyak 5% dari banyaknya susu murni. Untuk 1 liter susu
murni bisa menggunakan sekitar 50 mL atau 2 sdm bibit yoghurt. Bisa dibeli
di supermarket.

Cara membuat :

1. Panaskan susu murni di atas api kecil sambil terus diaduk selama 30 menit
dan jaga agar susu tidak sampai mendidih supaya protein susu tidak rusak.
2. Setelah 30 menit, angkat susu dan dinginkan hingga hangat kuku dalam suhu
ruangan.
3. Masukan bibit yoghurt lalu aduk sampai rata dengan menggunakan alat
pengaduk steril. Bila kesulitan mencari alat pengaduk dapat menggunakan
spatula kayu yang sebelumnya sudah disiram menggunakan air panas
sebagai proses sterilisasi alat.
4. Apabila sudah selesai masukan ke wadah tertutup lalu tutupin dengan serbet
untuk menciptakan kondisi gelap yang adalah syarat hidup bakteri fermentasi
selama 20-24 jam.
5. Sesudah 20-24 jam akan muncul lapisan berwarna kekuningan kental di atas
permukaannya. Apabila masih kurang kental atau kurang asam bisa
dilebihkan lagi waktunya.
6. Jika hendak membuat yoghurt lagi, pisahkan beberapa sendok ke dalam cup
kecil. Inilah yang kelak akan menjadi starter apabila hendak membuat yoghurt
lagi jadi tidak perlu ke supermarket membeli bibit baru. Cup berisi yoghurt
tersebut ditutup rapat, tuliskan tanggal pembuatannya lalu masukan kulkas.
Disarankan maksimal seminggu supaya tetap terjaga rasa dan sterilitasnya
7. Bila sudah siap, bisa ditambahkan sirup atau buah-buahan sesuai selera.
Yogurt siap dinikmati.
Manfaat yogurt :

1. Menurunkan tekanan darah


2. Sumber protein yang sangat baik
3. Membantu sistem pencernaan lebih lancar
4. Menjaga kesehatan tulang
5. Memperkuat sistem imun
6. Membantu menurunkan berat badan

Anda mungkin juga menyukai