Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM CARE (PNC) DENGAN PARTUS

ATERM DI RUANG PERAWATAN SAKURA


RSUD POLEWALI MANDAR

OLEH:
HAMRINA
B0321709

CI LAHAN CI INSTITUSI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


PRODI PROFESI NERS
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM
1. Konsep Dasar Penyakit
1.      Definisi
Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Hadijono,2008:356)
Periode pascapartum (puerperium) ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil
(Bobak,2004:492)
Post partum (nifas) secara harafiah adalah sebagai masa persalinan dan segera
setelah kelahiran, masa pada waktu saluran reproduktif kembali ke keadaan
semula (tidak hamil). (William,1995) Puerperium / nifas adalah masa sesudah
persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung
selama  6 minggu (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2002)
2. Etiologi
Etiologi post partum dibagi 2
a. Etiologi post partum dini
1) atonia uteri
2)  laserasi jalan lahir;robekan jalan lahir
3) Hematoma
b. Etiologi post partum lambat
1) tertinggalnya sebagian plasenta
2) subinvolusi  di daerah insersi plasenta
3) dari  luka bekas secsio sesaria
3. Fisiologi
a. involusi rahim:terjadi karena masing2 sel menjadi lebih kecil,yang disebabkan karena
adanya proses autolysis,dimana zat  protein dinding rahim dipecah diabsorbsi dan
kemudian dibuang melalui air kencing.
b. inovasi tempat plasenta;setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat
permukaan kasar tidak rata kira2 sebesar telapak tangan,dengan cepat luka ini
mengecil pada akhir minggu kedua,hanya sebesar 3-4cm dan pada akhir nifas 1-2cm.
c. perubahan pada serviks dan vagina;pada serviks terbentuk sel2 otot terbaru,karena
adanya kontraksi dan retraksi,vagina teregang  pada waktu persalinan namun lambat
laun akan mencapai ukuran yang normal.
d. perubahan pembuluh darah  rahim;dalam kehamilan uterus mempunyai pembuluh2
darah yang besar,tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan bagi peredaran
darah yang banyak,maka arteri  tersebut harus mengecil lagi saat nifas.
e. dinding perut  dan peritoneum;setelah persalinan dinding perut menjadi longgar
karena teregang begitu lama,tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.
f. saluran kencing;dinding kandung kemih terlihat edema, sehingga menimbulkan
obstruksi dan menyebabkan retensi urine,dilatasi ureter dan pyelum kembali normal
dalam 2minggu.
g. laktasi;keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan  keadaan dalam
kehamilan pada waktu ini .buah dada belum mengandung susu melainkan
colostrum.colostrum adalah cairan kuning yang mengandung banyak protein dan
garam.
4. Klasifikasi
Masa nifas dibagi dalam 3 periode yaitu :
a. Puerperium dini adalah kondisi kepulihan dimana seorang ibu sudah
diperbolehkan berdiri dan berjalan
b. Puerperium Intermedial adalah kondisi kepulihan organ genital secara
menyeluruh dengan lama  6-8 minggu
c. Remote Puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila saat hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang diperlukan
untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan ataupun tahunan.
5. Gejala Klinis (Fisiologi Nifas)
Pada masa puerperium atau nifas tampak perubahan dari alat – alat / organ reproduksi
yaitu :
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan pengecilan
ukuran (involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi fundus uteri (TFU) post
partum menurut masa involusi :

Tabel 1. TFU menurut masa involusi


INVOLUSI TFU BERAT UTERUS
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Placenta lahir  2 cm di bawah umbilicus dengan  1000 gram
bagian fundus bersandar pada
promontorium sakralis
1 minggu Pertengahan  antara umbilikus dan 500 gram
simfisis pubis
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50-60 gram

2) Vagina dan Perineum


Pada post partum terdapat lochia yaitu cairan/sekret yang berasal dari kavum
uteri dan vagina. Macam – macam lochia :
a) Lochia rubra: berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, terjadi
selama 2 hari pasca persalinan
b) Lochia Sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir,
terjadi hari ke 3 – 7 pasca persalinan
c) Lochia serosa: Keluar cairan tidak berisi darah berwarna kuning. Terjadi
hari ke 7 – 14 hari pasca persalinan
d)  Lochia alba: Cairan putih setelah 2 minggu pasca persalinan
3) Payudara
Pada masa nifas akan timbul masa laktasi akibat pengaruh hormon laktogen
(prolaktin) terhadap kelenjar payudara. Kolostrum diproduksi mulai di akhir masa
kehamilan sampai hari ke 3-5 post partum dimana kolostrum mengandung lebih
banyak protein dan mineral tetapi gula dan lemak lebih sedikit. Produksi ASI
akan meningkat saat bayi menetek pada ibunya karena menetek merupakan suatu
rangsangan terhadap peningkatan produksi ASI. Makin sering menetek, maka
ASI akan makin banyak diproduksi.
b. Sistem Pencernaan
1) Nafsu Makan
Setelah benar-benar pulih analgesia, anesthesia, dan keletihan, kebanyakan
ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makanan dua kali dari
jumlah biasa dikonsumsi diserta konsumsi camilan yang sering ditemukan.
2) Motilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap
selamawaktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan ansthesia
bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.

3) Defekasi
Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang
dirasakannya diperineum akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan buang air
yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus kembali normal.
c. Sistem Perkemihan
1)  Uretra dan kandung kemih
Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan,
yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami
hiperemis dan edema, seringkali diserti daerah-daerah kecil hemoragi.
d. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi
lahir. Kulit yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin
memudar tetapi tidak hilang seluruhnya.

6.      Patofisiologi

Adanya proses  persalinan

Robekan jalan lahir

Discontuinitas jaringan

implus/penekanan pada syaraf nyeri

cortex cerebri

dipersepsikan nyeri

gangguan rassa nyaman nyeri
6. Pemeriksaan penunjang
a. Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
b. Urine lengkap
7. Komplikasi
a. Pembengkakan payudara
b. Mastitis (peradangan pada payudara)
c. Endometritis (peradangan pada endometrium
d. Post partum blues
e. Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada
jaringan terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir selam persalinan
atau sesudah persalinan.
8. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian
informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6.
EGC. Jakarta
Doengoes, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta:
EGC
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
Hadijono, Soerjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina Pustaka
http://www. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and
interventions
NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.
PENGKAJIAN POST PARTUM SC

Nama Mahasiswa : Hamrina Tanggal Pengkajian : 15 November 2021


Stambuk : Ruangan/RS : Perawatan Sakura
DATA UMUM KLIEN
1. Inisial klien : Ny. R Inisial Suami : Tn. D
2. Usia : 28 thn Usia : 52 thn
3. Status perkawinan : Kawin Status perkawinan : Kawin
4. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
5. Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan terakhir : SMA
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
No. Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan bayi Masalah kehamilan
Persalinan kelamin lahir waktu lahir
1 2011 Normal Bidan L
2 2013 Keguguran
3 2016 SC Dokter P
4 2020 Keguguran
5 2021 SC Dokter P 3,700 Sehat Mual dan muntah
Pengalaman menyusui : ya/tidak berapa lama : -
Riwayat Kehamilan saat ini
1. Berapa kali periksa kehamilan : 5 Kali
2. Masalah kehamilan : Mual dan muntah
Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : spontan (letkep/letsu)/Tindakan (EV,EF)
SC : Tgl/jam : 25-11-2021 jam 09.15 – 09.35
2. Jenis kelamin bayi : P, BB/PB : 3700 gram/ 51 cm,
3. Perdarahan : ± 250 cc
4. Masalah dalam persalinan : Pendarahan
Riwayat Ginekologi
1. Masalah ginekologi
- Manarche umur : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lama : 7 hari
- Volume : 500 cc

2. Riwayat KB : Suntik KB lama 3 bln

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obstetrik : G5 P2 A2 H2 Bayi Rawat Gabung : Ya/tidak
Jika tidak, alasan : bayi lahir post SC
Keadaan umum : Lemah Kesadaran : Compos mentis
BB/TB : 89 (sebelum melahirkan) Kg/153 cm

Tanda Vital
Tekanan Darah: 110/80 mmHg; Nadi: 82 x/m Suhu: 36,5 C
Pernapasan : 20 x/mnt
Kepala Leher
Kepala : tidak ada lesi dan benjolan, rambut tidak rapi
Mata : simetris, tidak ada kotoran mata, tidak ada edema
Hidung : simetris
Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada pembengkakan gusi,
Telinga : simetris, tidak ada benjolan
Leher : tdk ada pembesaran kelenjar tiroid,
Masalah Khusus :-
Dada
Jantung : tidak ada retaksi dinding dada
Paru : tidak ada nyeri tekan, auskultasi vesikuler
Payudara : baik, padat, bersih.
Puting susu : menonjol
Pengeluaran ASI : belum ada pengeluaran ASI
Masalah Khusus :-
Abdomen
Involusi Uterus
Fundus Uteri : kontraksi : baik (keras) Posisi : 2 jari dibawah pusat
Kandung kemih
Diastasis rektus abdominis : x cm
Fungsi pencernaan : normal
Masalah Khusus : -
Perineum dan Genital
Vagina : integritas kulit: baik edema: tidak ada memar: tidak ada hematom:tidak ada
Perineum : Utuh
Tanda REEDA
R : Kemerahan : tidak
E : Edema : tidak
E : Ekimosis : tidak
D : Dischargeserum/pus/darah/tidak ada
A : Approximate : ada jahitan luka post SC
Kebersihan : bersih
Lokia :
Jumlah : ± 30 cc Jenis/warna : merah segar Konsistensi : cair dan kental Bau :
khas
Hemorrhoid : tidak ada
Derajat : - lokasi : -
Berapa lama : - nyeri : tidak
Masalah khusus :
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : tidak
Varises : tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : tidak
Varises : tidak
Tanda Homan : +/- (negatif)
Masalah khusus : -
Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK: Normal 6x /hari
BAK saat ini: di urine bag tertampung 500 ml, nyeri/tidak
Fekal : kebiasaan BAB : 1 x/hari
BAB saat ini : BAB 1 kali 9 jam setelah operasi konstipasi/tidak
Masalah Khusus : -
Istirahat dan Kenyamanan
Pola tidur : kebiasaan tidur, lama 8 jam, frekuensi, 2x (malam dan siang)
Pola tidur saat ini : terganggu karena nyeri pots operasi
Keluhan ketidaknyamanan : ya/tidak, lokasi : Perut
- P : Pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
- Q : nyeri seperti di iris-iris
- R : nyeri di area luka operasi
- S : skala nyeri 5
- T : Nyeri muncul ± 6 menit sekali

Sifat: Jarang intensitas : -

Mobilisasi dan Latihan


Tingkat mobilisasi : pergerakan terbatas
Latihan/senam : tidak
Masalah khusus :-
Nutrisi dan Cairan
Asupan nutrisi : klien dipuasakan nafsu makan : baik/kurang/tidak ada
Asupan cairan : klien masih dipuasakan cukup/kurang
Masalah khusus : -
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis : Tenang
Penerimaan terhadap bayi : keluarga senang dengan kehadiran anaknya
Masalah khusus : -
Kemampuan menyusui: tidak mampu menyusui , tidak ada air ASI
Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :
- RL aplous Oxy 2 Amp
- Asam traneksamat
- Omeprazole
- Santagesik
- Sanmol
- Biocombin

Hasil pemeriksaan penunjang :


PEMERIKSAAN LABORATORIUM: 25 November 2021
HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Darah Rutin
WBC H 17.2 10^3/ul 4.0 - 10.0
RBC 4.25 10^6/ul 4.20 - 5.40
HB L 11.8 g/dL 12.0 – 16.0
HCT L 33.7 % 34.0 - 45.0
MCV L 79.3 fL 80.0 – 95.0
MCH 27.8 pg 25.6 – 32.2
MCHC 35.0 g/L 32.2 – 35.5
PLT 249 10^3/ul 150 - 400
RDW-SD 39.5 fL 37 - 54
RDW- CV 13.9 % 10.0 – 15.0
PDW L 9.5 fL 10.0 – 18.0
MPV 9.4 fL 9.0 – 13.0
P-LCR 18.5 % 13.0 – 43.0

Hitung jenis
Neutrofil 91.8 % 50 - 70
Limfosit L 6.0 % 20 - 40
Monosit 2.1 % 2-8
Esinofil 0.0 % 0-4
Basofil 0.1 % 0-1
NEUT# 15.8 10^3/ul
LYMP# 1.0 10^3/ul
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien mengatakan nyeri pada luka - Klien tampak meringis menahan nyeri
post operasi SC - Klien tampak lesu dan lemas
- Klien mengatakan nyeri muncul - Klien tampak berhati-hati bila
ketika bergerak bergerak
- Klien mengatakan nyeri seperti di - Tampak luka post op SC di bagian
iris-iris bawah abdomen kurang lebih 10 cm

- Klien mengatakan nyeri muncul ± - Tampak aktivitas klien tampak di


bantu keluarganya
6 menit sekali
- Terpasang kateter urine
- Klien mengatakan nyeri pada bagian
- TD : 110/80 mmHg
bawah abdomen
- Suhu : 36,5 ◦c
- Klien mengatakan masih sulit untuk
- Nadi : 82 x/i
bergerak
- Pernafasan : 20 x/i
- Klien mengatakan merasa lemah.
- Lochea : Rubra
- Klien mengatakan aktivitasnya masih
- Bayi menghisap terus menerus
dibantu keluarga
- Klien mengatakan masih belum bisa
berjalan sendiri
- Klien mengatakan ASI belum keluar

ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny.R
Umur : 28 thn Ruangan : Sakura
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 25-11-2021
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 2 3 4
1 DS : - Agen pencedera fisik Nyeri akut berhubungan
- Klien mengatakan nyeri dengan agen pencedera fisik
pada luka post operasi SC (prosedur operasi)
- Klien mengatakan nyeri
muncul ketika bergerak
- Klien mengatakan nyeri
seperti di iris-iris
- Klien mengatakan nyeri
muncul ± 6 menit sekali
- Klien mengatakan nyeri
pada bagian bawah
abdomen
DO :
- Klien tampak meringis
- Klien tampak berhati-hati
bila bergerak
- Tampak luka post op SC
di bagian bawah
abdomen kurang lebih 10
cm
- TD : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,5 ◦c
- Nadi : 82 x/i
- Pernafasan : 20 x/i

2 DS: Ketidak adekuatan Menyusui tidak efektif b/d


- Klien mengatakan ASI suplai ASI ketidakadekuatan suplai ASI
belum keluar

DO:
- Bayi menghisap terus
menerus
- ASI tidak
memancar/menetes

3 DS: - Nyeri Gangguan mobilitas fisik


- Klien mengatakan masih
sulit untuk bergerak
- Klien mengatakan merasa
lemah.
- Klien mengatakan
aktivitasnya masih
dibantu keluarga
- Klien mengatakan masih
belum bisa berjalan
sendiri
DO:
- Klien tampak lesu dan
lemas
- Klien tampak berhati-hati
saat bergerak
- Tampak luka post op SC
di bagian bawah abdomen
kurang lebih 10 cm
- Tampak aktivitas klien
tampak di bantu
keluarganya
- Terpasang kateter urine

DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi)
2. Menyusui tidak efektif b/d ketidakadekuatan suplai ASI
3. Gangguan Mobilitas fisik

INTERVENSI
Nama Pasien : Ny.R
Umur : 28 thn Ruangan : Sakura
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 25-11-2021
N DIAGNOSA PERENCANAAN
O KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1 2 3 4
1 Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
berhubungan dengan keperawatan 2x24 jam, maka Observasi
agen pencedera fisik nyeri akut menurun ditandai - Identifikasi lokasi,
(presedur operasi) dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi,
- Kemampuan menuntaskan frekuensi, kualitas,
DS : aktivitas meningkat intensitas nyeri
- Klien mengatakan - Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
nyeri pada luka - Meringis menurun - Identifikasi respons nyeri
post operasi SC non verbal
- Klien mengatakan
- Identifikasi faktor yang
nyeri muncul ketika
memperberat dan
bergerak memperingan nyeri
- Klien mengatakan - Identifikasi pengetahuan
nyeri seperti di dan keyakinan tentang nyeri
iris-iris - Identifikasi pengaruh
- Klien mengatakan budaya terhadap respon
nyeri muncul ± 6 nyeri
menit sekali - Identifikasi pengaruh nyeri
- Klien mengatakan pada kualitas hidup
nyeri pada bagian - Monitor keberhasilan terapi
bawah abdomen
komplementer yang sudah
DO :
diberikan
- Klien tampak
- Monitor efek samping
meringis
penggunaan analgetik
- Klien tampak
berhati-hati bila Terapeutik
bergerak - Berikan teknik
- Tampak luka post
nonfarmakologis untuk
op SC di bagian
mengurangi rasa nyeri
bawah abdomen
- Kontrol lingkungan yang
kurang lebih 10 cm
memperberat rasa nyeri
- TD : 110/80
- Fasilitasi istirahat dan tidur
mmHg
- Suhu : 36,5 ◦c - Pertimbangkan jenis dan
- Nadi : 82 x/i sumber nyeri dalam
- Pernafasan : 20 x/i pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2 Menyusui tidak Setelah dilakukan intervensi 1. Merangsang kerja usus


efektif keperawatan 1x24 jam, maka anjurkan cairan oral
DS: menyusui menjadi efektif yang adekuat, bila
- Klien mengatakan
dengan kriteria hasil: maukan oral udah mulai
ASI belum keluar
- Kemantapan pemberian ASI: kembali
DO:
Kemantapan ibu untuk 2. Identifikasi tujuan atau
- Bayi menghisap
terus menerus membuat bayi melekat keinginan menyusui
dengan tepat dan menyusu 3. Identifikasi adanya
ASI tidak
dari payudara ibu untuk keluhan nyeri, rasa tidak
memancar/menetes
memperoleh nutrisi selama 3 nyaman, pengeluaran
minggu pertama pemberian perubahan bentuk
ASI payudara dan puting
4. Monitor kemampuan
bayi menyusu
5. Dampingi ibu selama
kegiatan menyusui
berlangsung
6. Ajarkan perawatan
payudara postpartum
(pijat payudara, pijat
oksitosin)

3 DS: Setelah dilakukan intervensi Dukungan Mobilisasi


- Klien mengatakan
keperawatan 2x24 jam, maka
masih sulit untuk  Observasi
gangguan mobilitas fisik
bergerak - Identifikasi adanya nyeri
menurun ditandai dengan
- Klien mengatakan
merasa lemah. kriteria hasil: atau keluhan fisik lainnya
- Klien mengatakan - Pergerakan ekstremitas - Identifikasi toleransi fisik
aktivitasnya masih meningkat melakukan pergerakan
dibantu keluarga
- Gerakan terbatas menurun - Monitor frekwensi jantung
- Klien mengatakan
- Kelemahan fisik menurun dan tekanan darah sebelum
masih belum bisa
memulai mobilisasi
berjalan sendiri
- Monitor kondisi umum
DO:
- Klien tampak lesu selama melakukan
dan lemas mobilisasi
- Klien tampak
berhati-hati saat  Terapeutik
bergerak - Fasilitas aktivitas mobilisasi
- Tampak luka post dengan alat bantu (mis,
op SC di bagian pagar tempat tidur)
bawah abdomen - Fasilitas melakukan
kurang lebih 10 cm
pergerakan, jika perlu
- Tampak aktivitas
- Libatkan keluarga untuk
klien tampak di
membantu pasien dalam
bantu keluarganya
meningkatkan pergerakan
- Terpasang kateter
urine  Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis, duduk di
tempat tidur, duduk di atas
sisi tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)

IMPLEMENTASI
Nama Pasien : Ny.R
Umur : 28 thn Ruangan : Sakura
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 25-11-2021
No. Jam Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 13.00 - Mengidentifikasi lokasi, Tanggal: 25-11-2021
karakteristik, durasi, frekuensi,
intensitas nyeri. S: Pasien mengatakan nyeri
Hasil: pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang saat
bekas operasi seperti teiris-iris. melakukan teknik relaksasi
- Mengidentifikasi skala nyeri O: Pasien tampak meringis
Hasil: skala nyeri 0 skala nyeri 3
- Mengajarkan teknik A: masalah teratasi sebagian
nonfarmakologis untuk P: lanjutkan intervensi
mengurangi rasa nyeri yaitu 1. Identifikasi skala nyeri
teknik relaksasi 2. Ajarkan teknik
Hasil: pasien merasa sedikit nonfarmakologis untuk
rileks dan nyaman mengurangi rasa nyeri

Tanggal: 26-11-2021
Tanggal 26-11-2021
- Mengidentifikasi skala nyeri
S: Pasien mengatakan nyeri
Hasil: skala nyeri 0
sudah berkurang
- Mengajarkan teknik
O: skala nyeri 1
nonfarmakologis untuk
A: masalah mulai teratasi
mengurangi rasa nyeri yaitu
P: pertahankan intervensi
teknik relaksasi
1. Identifikasi skala nyeri
Hasil: pasien merasa sedikit
2. Ajarkan teknik
rileks dan nyaman
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

2 13.05 - Melihat kemampuan Tanggal: 25-11-2021


menghisap secara efektif Jam: 15.00
Hasil: bayi menghisap tidak S: Pasien mengatakan ASI
terus menerus belum keluar
- Mengajarkan pasien dan O: Payudara terlihat begah
keluarga untuk pijat oksitoksin, A: Masalah belum teratasi
pijat payudara P: Lanjutkan intervensi
Hasil: pasien dan keluarga 1. Melihat kemampuan
mengerti dan mau menghisap secara
melakukannya efektif
2. Mengajarkan pasien
dan keluarga pijat
oksitoksin (pijat
payudara)

Tanggal: 26-11-2021
S: Pasien mengatakan ASI
sudah keluar
O: bayi tampak menyusui
A: Masalah mulai teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Melihat kemampuan
menghisap secara
efektif
2. Mengajarkan pasien
dan keluarga pijat
oksitoksin (pijat
payudara)

3 13.10 - Identifikasi adanya nyeri atau Tanggal 25-11-2021


keluhan fisik lainnya
Hasil : masih terasa nyeri pada S: pasien mengatakan sudah
bagian perut bawah bekas mulai bergerak mika miki
operasi O: pasien tampak dibantu
- Identifikasi toleransi fisik keluarga
melakukan pergerakan A: masalah mulai teratasi
- Melibatkan keluarga untuk P: lanjutkan intervensi
membantu pasien dalam Identifikasi adanya nyeri atau
meningkatkan ambulasi keluhan fisik lainnya
Hasil : keluarga pasien membantu
pasien Tanggal 26-11-2021

S: pasien mengatakan sudah


bias duduk
O: pasien tampak sudah mulai
melakukan aktivitas sendiri
seperti bangun
A: masalah mulai teratasi
P: pertahankan intervensi
Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya

Anda mungkin juga menyukai