OLEH:
HAMRINA
B0321709
CI LAHAN CI INSTITUSI
3) Defekasi
Ibu sering kali sudah menduga nyeri saat defeksi karena nyeri yang
dirasakannya diperineum akibat episiotomi, laserasi, hemorid. Kebiasan buang air
yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus usus kembali normal.
c. Sistem Perkemihan
1) Uretra dan kandung kemih
Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan,
yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami
hiperemis dan edema, seringkali diserti daerah-daerah kecil hemoragi.
d. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi
lahir. Kulit yang meregang pada payudara,abdomen, paha, dan panggul mungkin
memudar tetapi tidak hilang seluruhnya.
6. Patofisiologi
Adanya proses persalinan
↓
Robekan jalan lahir
↓
Discontuinitas jaringan
↓
implus/penekanan pada syaraf nyeri
↓
cortex cerebri
↓
dipersepsikan nyeri
↓
gangguan rassa nyaman nyeri
6. Pemeriksaan penunjang
a. Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
b. Urine lengkap
7. Komplikasi
a. Pembengkakan payudara
b. Mastitis (peradangan pada payudara)
c. Endometritis (peradangan pada endometrium
d. Post partum blues
e. Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada
jaringan terinfeksi atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir selam persalinan
atau sesudah persalinan.
8. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian
informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6.
EGC. Jakarta
Doengoes, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta:
EGC
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
Hadijono, Soerjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina Pustaka
http://www. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and
interventions
NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.
PENGKAJIAN POST PARTUM SC
Tanda Vital
Tekanan Darah: 110/80 mmHg; Nadi: 82 x/m Suhu: 36,5 C
Pernapasan : 20 x/mnt
Kepala Leher
Kepala : tidak ada lesi dan benjolan, rambut tidak rapi
Mata : simetris, tidak ada kotoran mata, tidak ada edema
Hidung : simetris
Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada pembengkakan gusi,
Telinga : simetris, tidak ada benjolan
Leher : tdk ada pembesaran kelenjar tiroid,
Masalah Khusus :-
Dada
Jantung : tidak ada retaksi dinding dada
Paru : tidak ada nyeri tekan, auskultasi vesikuler
Payudara : baik, padat, bersih.
Puting susu : menonjol
Pengeluaran ASI : belum ada pengeluaran ASI
Masalah Khusus :-
Abdomen
Involusi Uterus
Fundus Uteri : kontraksi : baik (keras) Posisi : 2 jari dibawah pusat
Kandung kemih
Diastasis rektus abdominis : x cm
Fungsi pencernaan : normal
Masalah Khusus : -
Perineum dan Genital
Vagina : integritas kulit: baik edema: tidak ada memar: tidak ada hematom:tidak ada
Perineum : Utuh
Tanda REEDA
R : Kemerahan : tidak
E : Edema : tidak
E : Ekimosis : tidak
D : Dischargeserum/pus/darah/tidak ada
A : Approximate : ada jahitan luka post SC
Kebersihan : bersih
Lokia :
Jumlah : ± 30 cc Jenis/warna : merah segar Konsistensi : cair dan kental Bau :
khas
Hemorrhoid : tidak ada
Derajat : - lokasi : -
Berapa lama : - nyeri : tidak
Masalah khusus :
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : tidak
Varises : tidak
Ekstremitas Bawah
Edema : tidak
Varises : tidak
Tanda Homan : +/- (negatif)
Masalah khusus : -
Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK: Normal 6x /hari
BAK saat ini: di urine bag tertampung 500 ml, nyeri/tidak
Fekal : kebiasaan BAB : 1 x/hari
BAB saat ini : BAB 1 kali 9 jam setelah operasi konstipasi/tidak
Masalah Khusus : -
Istirahat dan Kenyamanan
Pola tidur : kebiasaan tidur, lama 8 jam, frekuensi, 2x (malam dan siang)
Pola tidur saat ini : terganggu karena nyeri pots operasi
Keluhan ketidaknyamanan : ya/tidak, lokasi : Perut
- P : Pasien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
- Q : nyeri seperti di iris-iris
- R : nyeri di area luka operasi
- S : skala nyeri 5
- T : Nyeri muncul ± 6 menit sekali
Hitung jenis
Neutrofil 91.8 % 50 - 70
Limfosit L 6.0 % 20 - 40
Monosit 2.1 % 2-8
Esinofil 0.0 % 0-4
Basofil 0.1 % 0-1
NEUT# 15.8 10^3/ul
LYMP# 1.0 10^3/ul
DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien mengatakan nyeri pada luka - Klien tampak meringis menahan nyeri
post operasi SC - Klien tampak lesu dan lemas
- Klien mengatakan nyeri muncul - Klien tampak berhati-hati bila
ketika bergerak bergerak
- Klien mengatakan nyeri seperti di - Tampak luka post op SC di bagian
iris-iris bawah abdomen kurang lebih 10 cm
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny.R
Umur : 28 thn Ruangan : Sakura
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 25-11-2021
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 2 3 4
1 DS : - Agen pencedera fisik Nyeri akut berhubungan
- Klien mengatakan nyeri dengan agen pencedera fisik
pada luka post operasi SC (prosedur operasi)
- Klien mengatakan nyeri
muncul ketika bergerak
- Klien mengatakan nyeri
seperti di iris-iris
- Klien mengatakan nyeri
muncul ± 6 menit sekali
- Klien mengatakan nyeri
pada bagian bawah
abdomen
DO :
- Klien tampak meringis
- Klien tampak berhati-hati
bila bergerak
- Tampak luka post op SC
di bagian bawah
abdomen kurang lebih 10
cm
- TD : 110/80 mmHg
- Suhu : 36,5 ◦c
- Nadi : 82 x/i
- Pernafasan : 20 x/i
DO:
- Bayi menghisap terus
menerus
- ASI tidak
memancar/menetes
DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi)
2. Menyusui tidak efektif b/d ketidakadekuatan suplai ASI
3. Gangguan Mobilitas fisik
INTERVENSI
Nama Pasien : Ny.R
Umur : 28 thn Ruangan : Sakura
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 25-11-2021
N DIAGNOSA PERENCANAAN
O KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1 2 3 4
1 Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
berhubungan dengan keperawatan 2x24 jam, maka Observasi
agen pencedera fisik nyeri akut menurun ditandai - Identifikasi lokasi,
(presedur operasi) dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi,
- Kemampuan menuntaskan frekuensi, kualitas,
DS : aktivitas meningkat intensitas nyeri
- Klien mengatakan - Keluhan nyeri menurun - Identifikasi skala nyeri
nyeri pada luka - Meringis menurun - Identifikasi respons nyeri
post operasi SC non verbal
- Klien mengatakan
- Identifikasi faktor yang
nyeri muncul ketika
memperberat dan
bergerak memperingan nyeri
- Klien mengatakan - Identifikasi pengetahuan
nyeri seperti di dan keyakinan tentang nyeri
iris-iris - Identifikasi pengaruh
- Klien mengatakan budaya terhadap respon
nyeri muncul ± 6 nyeri
menit sekali - Identifikasi pengaruh nyeri
- Klien mengatakan pada kualitas hidup
nyeri pada bagian - Monitor keberhasilan terapi
bawah abdomen
komplementer yang sudah
DO :
diberikan
- Klien tampak
- Monitor efek samping
meringis
penggunaan analgetik
- Klien tampak
berhati-hati bila Terapeutik
bergerak - Berikan teknik
- Tampak luka post
nonfarmakologis untuk
op SC di bagian
mengurangi rasa nyeri
bawah abdomen
- Kontrol lingkungan yang
kurang lebih 10 cm
memperberat rasa nyeri
- TD : 110/80
- Fasilitasi istirahat dan tidur
mmHg
- Suhu : 36,5 ◦c - Pertimbangkan jenis dan
- Nadi : 82 x/i sumber nyeri dalam
- Pernafasan : 20 x/i pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
IMPLEMENTASI
Nama Pasien : Ny.R
Umur : 28 thn Ruangan : Sakura
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 25-11-2021
No. Jam Implementasi Evaluasi
Diagnosa
1 13.00 - Mengidentifikasi lokasi, Tanggal: 25-11-2021
karakteristik, durasi, frekuensi,
intensitas nyeri. S: Pasien mengatakan nyeri
Hasil: pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang saat
bekas operasi seperti teiris-iris. melakukan teknik relaksasi
- Mengidentifikasi skala nyeri O: Pasien tampak meringis
Hasil: skala nyeri 0 skala nyeri 3
- Mengajarkan teknik A: masalah teratasi sebagian
nonfarmakologis untuk P: lanjutkan intervensi
mengurangi rasa nyeri yaitu 1. Identifikasi skala nyeri
teknik relaksasi 2. Ajarkan teknik
Hasil: pasien merasa sedikit nonfarmakologis untuk
rileks dan nyaman mengurangi rasa nyeri
Tanggal: 26-11-2021
Tanggal 26-11-2021
- Mengidentifikasi skala nyeri
S: Pasien mengatakan nyeri
Hasil: skala nyeri 0
sudah berkurang
- Mengajarkan teknik
O: skala nyeri 1
nonfarmakologis untuk
A: masalah mulai teratasi
mengurangi rasa nyeri yaitu
P: pertahankan intervensi
teknik relaksasi
1. Identifikasi skala nyeri
Hasil: pasien merasa sedikit
2. Ajarkan teknik
rileks dan nyaman
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Tanggal: 26-11-2021
S: Pasien mengatakan ASI
sudah keluar
O: bayi tampak menyusui
A: Masalah mulai teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Melihat kemampuan
menghisap secara
efektif
2. Mengajarkan pasien
dan keluarga pijat
oksitoksin (pijat
payudara)