Anda di halaman 1dari 8

JURNAL AKTIVA : RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 2 (1), 2020, 27-34

ISSN: 2686-1054 (media online)

PENGARUH PENGELOLAAN KEUANGAN TERHADAP


KEHARMONISAN RUMAH TANGGA

1
Ranti Nurdiansari
PT. Royal Puspita
2
Anis Sriwahyuni
PT. Royal Puspita

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan keuangan rumah tangga
terhadap keharmonisan rumah tangga. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini
yaitu karena semakin meningkatnya angka perceraian yang terjadi khususnya di Sukabumi
dimana salah satu faktor penyebab nya yaitu faktor ekonomi. Di dalam sebuah keluarga
banyak sekali permasalahan yang terjadi, permasalahan tersebut terjadi karena beberapa
faktor, salah satunya yaitu karena faktor keuangan. Permasalahan yang terjadi karena faktor
keuangan bisa disebabkan karena kelebihan atau kekurangan uang, atau kurangnya
kemampuan dalam mengelola keuangan sehingga pengeluaran melebihi pemasukan. Dalam
pengumpulan data peneliti menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada kedalaman
data yang didapatkan oleh peneliti dengan teknik wawancara terhadap narasumber
menggunakan snowball sampling. Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan dalam
pengelolaan keuangan akan berpengaruh terhadap kesejahteraan dan keharmonisan keluarga.

Kata kunci : Kinerja Wanita, pengelolaan dan perencanaan keuangan dalam rumah tangga

ABSTRACT

This research aims to determine the effect of household financial management on household
harmony. As for the background of this writing due to the increasing number of divorces that
occur especially in sukabumi where one of the causes is economic factor. In a family there
are many problems that occur these problems occur due to several factors one of which is
financial factor.problems that occur due to financial can be caused by excess or lack of
ability to manage finances so that expenses exceed income.in collecting data researcherused
qualitative methods that emphazise the depth of data obtained by researcher with
interviewing techniques using snowball sampling.the result of this research is that the ability
in financial management will affect the welfare and harmony of the family.

Keyword : Woman Performance, management and finance planning in family

Page | 27
PENDAHULUAN

Pernikahan dan perceraian adalah suatu hal yang normal di dalam kehidupan tetapi
pernikahan juga bukanlah suatu hal yang main-main tapi suatu prosesi sakral yang membawa
nama tuhan dan juga dilegal kan secara undang undang. Maka pernikahan harus di jalankan
oleh orang yang sudah siap secara mental dan juga siap secara keuangan karena gagal nya
pernikahan dapat membuat dampak jangka pendek atau pun jangka panjang terhadap kedua
belah pihak terlebih jika sudah memilik anak maka perceraian tersebut akan berdampak pada
psikologis si anak.

Setiap keluarga pasti mempunyai masalah nya masing masing dan masalah keuangan adalah
masalah yang kerap kali muncul dalam permasalahan keluarga. Entah itu masalah kekurangan
uang ataupun masalah dalam pengelolaan keuangan. Mengelola keuangan bukan hanya untuk
kepentingan pribadi tetapi juga untuk kepentingan keluarga.

Jika merujuk data yang dilaporkan oleh Setjen Badilag Mahkamah Agung RI pada 2019
dimana angka perceraian di Indonesia berjumlah 480.618 kasus dimana angka ini menglami
kenaikan sebesar 12% jika dibandingkan dengan tahun 2018 dimana pada tahun 2018 terdapat
444.358 kasus perceraian. Selain itu terdapat bukti bahwa perceraian terjadi lebih banyak
pada usia perkawinan di bawah 5 tahun. Kebanyakan kasus perceraian dilakukan oleh
pasangan yang berusia di bawah 35 tahun. Selain itu, meningkatnya jumlah pernikahan muda
selama sepuluh tahun terakhir berbanding lurus dengan meningkatnya angka perceraian. Ada
banyak faktor penyebab adanya percearaian seperti pertengkaran, faktor ekonomi, ataupun
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Menurut data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 di Sukabumi
terdapat 1.262 kasus perceraian dan pada tahun 2019 kasus perceraian tersebut meningkat
menjadi 1.745 dan salah satu penyebab dari perceraian tersebut adalah karena permasalahan
ekonomi. Sebelum melakukan pernikahan alangkah lebih baiknya jika sudah mempunyai
pekerjaan layak dan juga ekonomi yang cukup. Jika keadaan ekonomi dalam rumah tangga
bermasalah maka akan menimbulkan konflik dalam rumah tangga atau bahkan karena faktor
ekonomi ini lah yang membuka masalah masalah baru dalam rumah tangga seperti kekerasan
dalam rumah tangga ataupun perselingkuhan dan hal paling parah adalah kekesalan dari orang
tua ini di limpahkan pada anak nya.

Berdasarkan dari fenomena fenomena yang telah di paparkan di atas maka dalam penelitian
ini peneliti mengambil judul “pengaruh pengelolaan keuangan terhadap keharmonisan
keluarga”.

KAJIAN LITERATUR

Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana


untuk mendapatkan dana, memakai dana dan untuk mengelola aset sesuai dengan tujuan
perusahaan secara menyeluruh ( Sonny S : 2003)

Page | 28
Manajemen keuangan keluarga adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
ataupun penilaian terhadap keuangan keluarga, agar keuangan keluarga berada diposisi stabil,
dan tidak ada masalah.

Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga kegiatan, yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan penggunaan dana, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menginvestasikan dana
di berbagai kegiatan.

2. Kegiatan perolehan dana, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan sumber
dana.

3. Kegiatan pengelolaan aset, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengelola aset seefisien
mungkin dari dana yang sudah didapatkan.

Peran Wanita dalam Pengelolaan Ekonomi Keluarga

Menurut Sayogyo (1983), keikut sertaan perempuan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan
keluarga dan juga memajukan daerah merupakan peran perempuan yang wujudnya dinamis
dari kedudukan serta statusnya dalam tatanan sosial dimana tempat perempuan tersebut
berada.

Biasanya di dalam sebuah keluarga orang yang mengatur atau mengelola keuangan adalah ibu
rumah tangga. Maka dari itu setiap ibu rumah tangga diharapkan menguasai keterampilan
Manajemen Keuangan Keluarga, karena dengan adanya keterampilan tersebut setiap ibu
rumah tangga dapat mengelola keuangan keluarga dengan baik, sehingga apa saja yang
menjadi kebutuhan dalam rumah tangga akan terpenuhi.

Keterampilan manajemen keuangan keluarga di harapkan mampu di kuasai oleh ibu rumah
tangga, karena ibu rumah tangga biasanya yang terlibat dalam pengelolaan keuangan
keluarga. Selain itu, memastikan cukup tidaknya penghasilan keluarga tergantung pada
bagaimana pengelolaan keuangan tersebut dibuat sehingga melalui manajemen yang baik dan
cermat maka pendapatan yang diperoleh keluarga diharapkan dapat digunakan secara tepat.

Perencanaan keuangan bagi keluarga merupakan suatu keharusan. Gaya hidup yang semakin
konsumtif dan banyak nya pilihan penggunaan produk keuangan apalagi dengan kemajuan
fintech (financial technology) makin membutuhkan keterampilan dalam mengelola keuangan
dan pendapatan. Tidak jarang kita menemukan banyak keluarga muda yang hanya hidup
mengandalkan dari gaji ke gaji, bahkan lebih parah nya lagi yang hidup dari pinjaman kartu
kredit.

Di era modernisasi dimana banyaknya tawaran konsumsi, gengsi serta gaya hidup dan
berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam produk keuangan seperti kartu kredit bahkan
dana pinjaman online yang biasanya memiliki bunga yang cukup tinggi membuat banyak
keluarga terperangkap di dalam nya seperti lingkaran setan atau yang lazim dikenal dengan
rat race.

Page | 29
Perencanaan Keuangan Keluarga

Perencanaan keuangan adalah proses merencanakan keuangan yang bertujuan untuk mencapai
tujuan tujuan jangka pendek dan juga jangka panjang (safir sendu: 2009)

Perencanaa keuangan juga digunakan untuk memastikan semua kebutuhan pokok atau
kewajiban terpenuhi serta untuk membatasi pengeluaran yang kurang penting. Bahkan dengan
kedisiplinan financial planning akan mewujudkan berbagai impian keluarga.

Selama ini biasanya masyarakat menggunakan penghasilan mereka hanya untuk membiayai
kebutuhan yang mendesak pada jangka pendek seperti membayar rekening listrik, berbelanja
bulanan, membayar spp sekolah, membayar air, membayar iuran sampah, transportasi ke
tempat kerja, dan lain-lain.

Namun pada kenyataanya, kebutuhan keluarga sebenarnya bukan hanya itu. Kebutuhan
keluarga yang sering tidak dipikirkan oleh banyak orang adalah tentang kebutuhan jangka
panjang. Contohnya, membeli kendaraan, membeli rumah, tabungan pendidikan, dana
pensiun, dan masih banyak lagi. Sehingga kita butuh waktu untuk menyiapkan dana nya. Ada
beberapa keluarga yang mungkin sudah memiliki perencanaan keuangan untuk jangka
panjang. Namun, perencanaan yang dilakukan sering kali kurang matang dan tidak lengkap.
Contohnya, sebuah keluarga sudah menabung untuk dana sekolah anak-anaknya tanpa
mengetahui apakah dana tersebut akan cukup atau tidak. Untuk bisa mengelola keuangan
keluarga, seseorang harus mengetahui seluk beluk masalah keuangan pribadi.

Perencanaan keuangan di perlukan sehingga menjadi bagian penting dalam manajemen rumah
tangga, hal tersebut mempunyai alasan yaitu sebagai berikut:

1. Hidup harus di rencanakan

Dalam hidup banyak resiko yang di hadapi. Adakalanya untung adakalanya rugi. Memang
sejatinya tidak ada yang tau masa depan tapi merencankan nya bukan lah sebuah kesalahan
justru akan meminimlisir resiko yang di hadapi di depan nya. Tidak hanya bisa mengalir apa
adanya tapi harus ada target yang yang ingin di capai.

Tentunya kita punya banyak kebutuhan dan keperluan yang harus di penuhi untuk keperluan
keluarga ataupun keperluan pribadi dan tentu saja ada kebutuhan-kebutuhan dimana untuk
memenuhinya membutuhkan waktu seperti untuk tabungan anak, membeli rumah atau
membeli mobil dan juga pergi berlibur. Untuk memenuhi semua itu kita butuh perncanaan
agar target target tersebut dapat dipenuhi di masa mendatang.

2. Tingginya biaya hidup saat ini

Ada istilah yang yangcukup populer mengatakan bahwa “uang bukan segalanya tapi
segalanya butuh uang” karena hampir semua hal harus di beli dengan uang. Untuk sekolah,
kesehatan, pakaian, tempat tinggal semuanya butuh uang. Apalagi di zaman sekarang biaya
hidup yang semakin tinggi bahkan orang yang meninggalpun butuh uang seperti untuk
mengurus pemakaman nya.

3. Keadaan perekonomian yang tidak statis

Page | 30
Pada tahun 1998 indonesia mengalami krisis moneter. Akibatnya banyak orang yang terkena
PHK perusahaan-perusahaan gulung tikar. Tingkat kriminalitas meningkat. Orang yang
dulunya makmur menjadi menganggur dan masih banyak hal yang lain nya.

Bencana alam yang terjadi pun secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi keadaan
ekonomi. Kebakaran di kalimantan dan sumatera, banjir di ibu kota, dan juga kondisi politik
yang mempengaruhi stabilitas ekonomi negara.

Jika tidak punya punya perencanaan keuangan untuk mengantisipasi hal-hal tersebut maka
akibat yang di timbulkan bisa berakibat fatal. Jika tidak melakukan pengeloalaan dan
perencanaan yang baik maka kehidupan pribadi dan keluarga akan mengalami kehidupan
yang berat dalam hal financial.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu metode
yang berfokus pada pengamatan yang mendalam yang dilakukan pada para ibu rumah tangga
yang berada di wilayah kabupaten Sukabumi.

Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang
berasal dari sumber pertama. Sumber pertama dalam penelitian ini adalah para ibu rumah
tangga yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi dengan kualifikasi sebagai berikut :

1. Ibu rumah tangga yang mempunyai latar belakang pendidikan minimal Sekolah Lanjut
Tingkat Atas (SLTA)

2. Ibu rumah tangga yang keluarganya mempunyai penghasilan tetap

3. Ibu rumah tangga yang mempunyai kegiatan di luar rumah

Metode Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yatu dengan cara
melakukan wawancara secara mendalam mengenai bagaimana seorang Ibu Rumah Tangga
mengelola keuangan keluarganya.

Untuk menentukan narasumber, peneliti menggunakan snowball sampling. Snowball


sampling adalah teknik pengumpulan sampel yang awalnya berjumlah kecil, lalu sampel ini
memilih teman-temannnya untuk dijadikan sampel juga. Begitupun seterusnya, sehingga
semakin lama sampel ini menjadi semakin banyak. (Sugiyono, 2010 : 6)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peran wanita dalam masyarakat semakin meningkat bukan hanya mengurus keluarga tetapi
juga memiliki kesibukan di luar seperti karir ataupun keikut sertaan dalam komunitas-

Page | 31
komunitas tetapi hal tersebut jangan sampai berdampak buruk terhadap harmonisnya rumah
tangga. Beberapa data menunjukan bahwa di sukabumi tingginya tingkat perceraian dan
konflik dalam rumah tangga salah satunya dipicu oleh faktor ekonomi yang mana pada saat
ini banyak perempuan yang bekerja di luar rumah sehingga makin mandirinya perempuan
secara ekonomi dan pemikiran sehingga perempuan tidak terlalu bergantung lagi dalam hal
ekonomi terhadap suaminya.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan bu Eva, jika seorang wanita mempunyai karier di luar
keluarga, dia harus tetap memprioritaskan keluarga. Apalagi jika sudah bersangkutan dengan
uang atau ekonomi. Wanita harus berperan lebih dalam pada mengelola keuangan daripada
suami. Karena biasanya seorang suami hanya fokus pada mencari nafkah dan untuk
pengelolan nya sepenuhnya diserahkan kepada sang istri. Seperti yang dikatakan oleh bapak
Empu sebagai suami bu Eva “Saya selalu menyerahkan gaji saya sepenuhnya kepada istri dan
memberikan kepercayaan untuk dia mengelola keuangan keluarga denagn baik”.

Kepercayaan yang diberikan oleh sang suami membuat bu Eva sangat menjaga amanat
dengan sebaik mungkin. Ia berusahaan untuk menggunakan uang tersebut dengan bijak,
membelanjakan penghasilan suami untuk hal-hal yang penting terlebih dahulu yang
dibutuhkan oleh keluarga. Meskipun sang suami memberikan kepercayaan sepenuhnya,
namun bu Sulastri selalu mengikutsertakan suami dalam membuat anggaran agar suamipun
mengetahui uang yang ia berikan digunakan untuk apa saja.

Dalam menyusun rencana anggaran, bu Eva membaginya menjadi tiga kategori. Pertama
yaitu untuk kebutuhan pokok, seperti sembako, listrik, air, dll. Kedua yaitu biaya tak terduga
yang digunakan ketika ada hal tidak diinginkan, misalnya ada anggota keluarga yang sakit.
Dan yang ketiga yaitu tabungan. Karena bu Eva juga bekerja sebagai seorang kasir, khusus
untuk tabungan ia ambil dari penghasilannya ditambah dengan uang dari suami.

Namun sayang setelah anggaran dibuat, bu Eva tidak pernah mencatat uang yang masuk dan
keluar, sehingga beliau tidak bisa mengetahui seberapa besar pemasukan yang ia terima dan
seberapa besar uang yang keluar, beliau tidah tahu uang yang ia terima cukup, minus atau
uang tersebut masih ada lebihnya.

Berbanding terbalik dengan pengelolaan keuangan pada keluarga bu Sulastri. Beliau selalu
tidak pernah menyusun anggaran keuangan namun beliau selalu mencatat keluar masuknya
uang yang beliau terima dari sang suami. Karena menurut beliau mencatat pemasukan dan
pengeluaran sangaat penting. Mencatat pemasukan akan memberikan pengetahuan tentang
berapa uang yang masuk setiap bulannya agar bisa memperkiraan pengeluaran yang akan
beliau gunakan, sedangkan mencatat pengeluaran akan memberikan pengetahuan tentang
berapa uang yang keluar dan digunakan untuk apa saja uang tersebut, sehingga pada bulan
berikutnya kita bisa memperkiraan pengeluaran mana yang seikranya tidak dibutuhkan pada
bulan tersebut. Dengan kata lain mencatat pemasukan dan pengeluaran merupakan acuan atau
gambaran dalam meneglola keuangan pada periode atau bulan berikutnya. Catatan keluar
masukya uang selalu ia berikan kepada sang suami dikahir periode agar sang suami
mengetahui uang yang ia berikan digunakan untuk apa saja, walaupun sang suami tidak
meminta untuk melihat catatan tersebut karena sang suami percaya kepada bu sulastri bhawa
istrinya itu bisa meneglola uang yang ia berikan dengan baik.

Page | 32
PENUTUP

Kesimpulan

Pengelolaan keuangan keluarga antara bu Eva yang selalu menyusun rencana anggaran yang
baik yang melibatkan suami dalam menyusunnya dan pengelolaan keuangan keluarga bu
Sulastri yang selalu mencatat keluar masuknya uang yang diberikan dan catatan tersebut
diketahui oleh sang suami, jika keduanya digabungkan maka akan menjadi pengelolaan
keuangan yang baik dalam keluarga.

Meskipun yang bertindak sebagai manajer adalah ibu rumah tangga, akan tetapi jika suami
pun diikutsertakan dalam meninjau keuangan maka hubungan dalam rumah tangga akan
semakin harmonis, karena hal tersebut dapat meminimalisir konflik yang ada dalam keluarga
yang berhubungan dengan keuangan atau finansial.

Saran

Supaya mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik di masa mendatang, maka penulis
menyarankan supaya:

1. Jumlah responden atau sampling yang di libatkan untuk wawancara lebih banyak.

2. Menggunakan obyek dengan latar belakang yang lebih beragam.

3. Pertanyaan yang di berikan saat wawancara lebih luas dan mendalam.

Page | 33
DAFTAR PUSTAKA

Anitha Puspharini, Lia dan Cholis Hidayati. 2016. Perencanaan Keuangan Keluarga Melalui
Optimalisasi Komposisi Investasi Pada Tabungan, Asuransi dan Reksadana Berdasar
Prioritas Tujuan. Jurnal Ekonomi Akuntansi . Volume 1.
Antonio, Muhammad Syafi’i dan Muhammad Zainul Majid TCH. 2017. Sakinah Finance.
Solo : Tinta Medina
Aswiyati R. 2016. Peran Wanita Dalam Menunjang Perekonomian Rumah Tangga Keluarga
Petani Tradisional Untuk Penanggulangan Kemiskinan Di Desa Kuwil Kecamatan
Kalawat. Jurnal Holistik.
Gautama Siregar, Budi. 2019. Ibu Rumah Tangga Dalam Manajemen Keuangan Keluarga.
Jurnal Kajian Gender Dan Anak. Volume 03.
Hermaliana, M. 2019. Manajemen Keuangan Keluarga Untuk Mengokohkan Keutuhan
Rumah Tangga. Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga. Volume 1.
https://www.bps.go.id
https://www.mahkamahagung.go.id
Sendu, Safir. 2000. Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Sugiono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Trisnaningsih, Sri dan Fitria Widyasari. 2010. Manajemen Pengelolaan dan Perencanaan
Keuangan Keluarga Pada Ibu Rumah Tangga di Kawasan Siwalan Kerti Surabaya.
Jurnal Strategi Akuntansi. Volume 2.
Walker,S.P. and S Lliewwllyn. 2000. Accounting At Home: Interdiciplianary perspectives,
University Of Endinburgh, Endinburgh, UK
Yohnson. 2004. Peran Universitas di Surabaya dalam Meningkatkan Jumlah Keluarga mapan
di Surabaya, Universitas UK. Petra.

Page | 34

Anda mungkin juga menyukai