Anda di halaman 1dari 13

I.

  Pengkajian
A.  Identitas Klien
Nama Lansia : Tn. P
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Status merital : Kawin
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu
Bahasa yang digunakan : Daerah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : petani
Keluarga klien mengatakan bahwa Tn. P mengalami cemas dengan penyakit
rematik, asam urat.

B. Riwayat Kesehatan

1.      Riwayat kesehatan saat ini


Keluarga klien mengatakan bahwa Tn. P sering merasa sakit-sakitan dibagian
ektremitas bawah. Klien juga sebelumnya mengalami penyakit rematik dan asam
urat. Klien sering cemas tentang penyakit yang dideritanya saat ini.
2.      Riwayat kesehatan masa lalu
Keluarnga klien mengatakan dulunya klien pernah bekerja sebagai butuh
tani dan juga pernah kerja di pabrik karet. Klien pernah di rawat di RS, pernah
dioperasi, tidak alergi obat, makan, dan klien juga tidak mempunyai kebiasaan
merokok, alkohol dan juga obat- obatan.
Genogram
D.    Kebiasaan sehari-hari
1.    Nutrisi cairan / makanan
Nafsu makan klien menurun, jumlah makan klien 3x sehari, jumlah makan klien
yang masuk kurang satu porsi, klien sering makan makanan yang banyak
mengandung protein, mengandung karbonhidrat, dan yang mengandung kalsium
untuk menjaga kesehatan klien serta meningkat status nutrisi klien. Jumlah minum
klien 1000 cc / hari dengan air mineral.
2.   Eliminasi
Frekuensi BAB 1 x 24 jam, warna feses kuning, bau khas. Frekuensi BAK 2 x 24
jam, volume urine 400cc, warna kuning, bau urine khas.
3.   Aktivitas – latihan
Klien makan, mandi, berpakaian, kerapian, buang air besar, buang air kecil, di
bantu orang/ perawat.
4.   Tidur – istirahat
Klien tampak ada tidur siang kurang lebih 30 menit, tidur malam klien kurang
lebih 5 jam.

E.     Data psikologi


Klien ikhlas menerima keadaanya, walaupun suasana hatinya sedih, klien
tampak sering tersinggung dan mudah marah. Konsep diiri klien tampak menurun
karena faktor usia dan merupakan proses penuaan. Orientasi klien kurang baik
karena konsentrasi yang menurun sehingga klien mengalami penurunan daya ingat
dengan nilai 11 (berat) menyebabkan klien sulit melakukan aktifitas dan devisit
keperawatan diri. Memori klien pendek karena klien sering kali lupa jalan pulang
bila sedang berpergian, sulit untuk mandi, berpakaian, dan toileting.

F.     Data sosial


Hubungan klien dengan keluarga / kerabat baik, hubungan klien dengan penghuni
lain baik, hubungan dengan petugas baik dan adat istiadat yang dianut klien yaitu
melayu.
G.    Data spritual
klien menganut agama islam, klien tampak sering sholat dan sering berdoa.
H.    Pemeriksaan fisik
1.      Keadaan sakit
klien tampak sakit berat karena klien mengalami sakit pada bagian ekstremitas
bawah. Selain itu klien mampu melakukan defisit keperawatan diri secara
mandiri.
2.      Tanda- tanda vital
Kesadaran klien komposmentis, klien masih dalam kesadaran penuh. Tekanan
darah 140/80 mmhg, nadi 75 x / menit, suhu 37 oC menggunakan axila, RR :
24x/menit, pola pernapasan klien tampak teratur.
3.      Kepala
Bentuk kepala simetris, warna rambut memutih/ beruban, keadaan rambut rontok,
kulit kepala normal.
4.      Mata/ penglihatan
Ketajaman penglihatan klien kabur, sclera putih dan jernih, reaksi terhadap
cahaya miosis. Refleks pupil sama besar, dan bereaksi terhadap cahaya,
konjungtiva anemis, lapang pandang kurang jelas, penglihatan klien terasa kabur
apabila tidak menggunakan kacamata.
5.      Hidung/penciuman
Bentuk simetris, struktur bagian dalam merah muda, fungsi penciuman klien baik.
6.      Telinga/ pendengaran
Warna kulit luar telinga bagian luar sawo matang, tidak terdapat lesi, kulit telinga
berkurang elastisitasnya. fungsi pendengaran kurang baik, tidak ada nyeri, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
7.      Mulut/pengecap
Bibir berwarna normal, simetris, kelembaban baik, mukosa mulut merah muda
baik, gigi kurang bersih, ada caries, gigi tidak lengkap, kaadaan gusi kurang baik,
tidak ada peradangan. Fungsi mengunyah kurang baik, fungsi pengecap tidak
begitu baik, fungsi bicara kurang jelas, bau mulut, refleks menelan juga kurang
baik.
8.      Leher
Saat diraba tidak terdapat pembengkakan kelenjar getah bening, kelenjar tryroid
dan sub mandibulalis baik, kaku kuduk dan sulit menelan tidak ada.
9.      Dada/pernapasan
I : bentuk dada simetris, kwalitas nafas cepat, klien batuk dan tidak
menggunakan alat bantu pernapasan
P : tidak terdapat tonjolan, tactile fremitus seimbang kiri dan kanan
P : perkusi dada resonan
A : suara napas vesiculer
10.  Kardiovaskuler
I : bentuk jantung simetris.
P : Denyut nadi perifer teraba melemah, ictus kordis teraba.
P : Perkusi terdapat bunyi pekak
A : Bunyi jantung normal Lub Dub (tidak ada bunyi tambahan),
biasanya S1 terdengar lebih keras dari pada S2, namun nada S1 lebih rendah
sedangkan S2 tinggi. Jarak antara bunyi lub dan dub sekitar 1 detik / kurang.
11.  Abdomen
I : Tidak terdapat lesi, dan perut pasien tidak membuncit.
A : Bising usus normal ( 10 x /menit )
P : Tidak teraba masa.
P : Perkusi terdengar : Tympani
12.  Muskulo skeletal
Kekuatan otot klien 4 dan terdapat kaku sendi, gaya berjalan klien lambat.
4444 4444
4444 4444
Ket : dapat gerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
13.  Keadaan neurologi
Penciuman pada klien terganggu N.1 (olfaktorius), penglihatan klien terganggu
N. II (optikus), refleks menelan klien terganggu N. V (trigeminus), dan pengecap
klien terganggu N. XII (hipoglosus) sedangkan untuk pendengaran klien masih
normal N. VII (koklearis).
14.  Integumen/kulit
Warna kulit telinga luar sawo matang, tekstur keriput, suhu kulit normal/ alamiah,
keadaan kuku klien tampak kotor.

15.  Catatan khusus


Klien tidak mengerti tentang kondisinya, hubungan klien dengan keluarga baik,
orang yang paling dekat dengan klien adalah istri.

I. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap perkembangan keluarga saat ini
berada pada usia pertengahan dengan tugas perkembangan :

- Menjalin kembali huubungan perkawinan


- Membina hubungan dengan generasi baru
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : -

3. Riwayat kesehatan keluarga inti : Keluarga Tn.A berasal dari bogor, Tn.A
bertemu dengan Ny.S pada saat pertandingan bola antar kampung, pada saat itu
mereka sering bertemu dan memulai berpacaran selama tiga tahun hingga
akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dan setelah mereka tiga tahun
menikah mereka memiliki anak pertamanya. Setelah 2 bulan keluarga Tn.A
pindah ke rumah yang dibelinya sampai saat ini.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Ny.S mengatakan anggota


keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TB Paru,
Hepatitis. Ny.S juga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan berat
seperti Darah tinggi, jantung, diabetes melitus, dan sebagainya.

II. Struktur Keluarga


1. Pola komunikasi keluarga : Komunikasi antara keluarga sangat baik, keluarga
berkomunikasi menggunakan bahasa sunda, dan selalu terbuka dengan anaknya
dirumah.
2. Struktur kekuatan keluarga : Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga Tn.A
selalu bermusyawarah, dan keputusan diambil bersama.

3. Struktur peran :

a. Bapak

Bapak berperan sebagai kepala rumah tangga.

b. Ibu

Ibu S berperan sebagai ibu rumaah tangga.

c. Anak

Sebagai anak selalu menghormati kedua orangtuanya dengan patuh dan sebagai
kepala rumah tangga bertanggung jawab membiayai keluarga.

4. Nilai atau norma keluarga : Keluarga Tn.A menggunakan nilai dan norma yang
berlaku dimasyarakat dan berlandaskan agama yang dianutnya.

III.Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif : Semua anggota keluarga saling menyayangi.

2. Fungsi sosialisasi : Seluruh anggota keluarga bersosialisasi dengan baik dalam


lingkungan keluarganya, dan apabila ada kegiatan disekitar rumahnya Ny. S
aelalu berusaha untuk ikut serta..

3. Fungsi perawatan kesehatan : Masukkan juga hasil penjajagan tahap 2, lima


tugas keluarga (Mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat, modifikasi
lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan).

a.Mengenal masalah : Saat dikaji Tn. P mengatakan memiliki penyakit


Reumatik, Tn. P dan keluarga mengetahui Tn. P memiliki Reumatik setelah
memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan, Tn. P mengatakan belum
mengetahui tentang Reumatik, Ibu M mengatakan pengertian Reumatik itu sakit
atau kaku di bagian sendi, Tn. P mengatakan tanda dan gejalanya adalah kaku
dibagian sendi ,betis sampai telapak kaki, Tn. P juga mengatakan penyebabnya
adalah turunan.

b.Mengambil keputusan mengenai masalah kesehatan : Tn. P mengatakan


setelah merasakan keluhan tersebut Tn. P langsung minum obat warung dan
apabila semakin parah Ny. S mengambil keputusan bersama Ny.L untuk pergi ke
pelayanan kesehatan.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit : Ny.S mengatakan tidak


mengetahui cara untuk merawat Tn. P.

d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang


sehat : Ny.S mengatakan tidak melakukan apa-apa dalam memodifikasi
laingkungan untuk menunjang kesembuhan Tn. P.

e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan : Ny.S mengatakan


Jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan/ puskesmas, namun sewaktu-waktu
apabila keluhan yang ia rasakan semakin parah Tn. P segera meminta kepada
anaknya untukmembawanya pergi ke fasilitas kesehatan(puskesmas/pak mantri).

4.Fungsi reproduksi : Keluarga Tn. P yaitu istrinya masih menggunakan KB


Suntik 3 bulanan dan Ny. S sudah Lansia jadi tidak perlu lagi suntik KB. Tn.A
dan Ny.S termasuk kategori PUS

5. Fungsi ekonomi : Pendapatan Utama keluarga ini adalah dari gaji Tn.A,
menurut pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Bila ada kebutuhan yang besar
dan mendadak akan diabantu oleh saudara-saudara yang dekat.

IV. Stess Dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang : Tn.A mengatakan
khawatir dikarenakan kondisinya akan merepotkan anggota keluarganya.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : Tn.A mengatakan


jika ada masalah maka keluarga dimusyawarahkan untuk mencari
pemecah masalahnya.
3. Strategi koping yang digunakan : Strategi koping yang digunakan
adalah musyawarah.

4. Strategi adaptasi disfungsional : Saat ada anggota keluarga yang sakit


maka perannya akan digantikan oleh anggota keluarga yang lain.

A.    ANALISA DATA


Nama pasien : Tn. P
Umur : 79 tahun

NO DATA MASALAH
1. DS: Ansietas
        klien mengatakan cemas terhadap penyakit yang
dideritanya.
Keluarga mengatakan klien sering mengeluh khawatir
akan penyakitnya.
DO:
        Klien tampak cemas, wajah meringis, klien juga
tampak kebingungan. Keluarga tampak bingung
menghadapi penyakit pada klien.

2. DS: Risiko
        klien mengatakan kakinya sering sakit tiba-tiba gangguan
seperti ditusuk-tusuk. mobilitas
DO:
        klien tampak meringis, klien tampak memegang
bagian kaki yang sakit.
3. DS : Risiko cidera
Klien mengatakan nyeri pada bagian tungkai bawah.
Klien mengatakan susah berjalan ketika asam uratnya
kambuh.
DO :
        klien tampak sering mengalami kaku sendi

2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran terhadap penyakit.


b. Risiko hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
c. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan disfungsi sensori
No
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Dx
1 Setelah diberikan tindakan a. Gunakan pendekatan
keperawatan diharapkan klien yang menenangkan.
mampu mengendalikan b. Nyatakan dengan jelas
ansietas dengan KH: harapan terhadap
a. klien mampu perilaku pasien
mengidentifikasi dan c. Jelaskan semua
mengungkapkan prosedur dan apa yang
gejala cemas dirasakan selama
b. mengidentifikasi, prosedur
mengungkapkan dan d. Pahami prespectif
menunjukkan teknik pasien terhadap situasi
untuk mengontrol stress
cemas. e. Temani pasien untuk
c. Vital sign dalam batas memberikan keamanan
normal dan mengurangi takut
d. Postur tubuh, ekspresi f. Dorong keluarga untuk
wajah, bahasa tubuh menemani klien
dan tingkat aktivitas g. Dengarkan dengan
menunjukkan penuh perhatian
berkurangnya h. Identifikasi tingkat
kecemasan kecemasan
i. Bantu pasien mengenal
situasi yang
menimbulkan
kecemasan
j. Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan cemas
k. Intruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi.
2 Setelah diberikan tindakan a. monitoring vital
keperawatan diharapkan klien sign sebelum atau
dapat bergerak sesuai dengan sesudah latihan dan
kemampuannya dengan KH : lihat respon pasien
a. klien meningkat dalam saat latihan
aktivitas fisik b. konsultasikan
b. mengerti tujuan dari dengan terapi fisik

Anda mungkin juga menyukai