Anda di halaman 1dari 13

KERACUNAN

Keperawatan Gawat Darurat


Dosen Pembimbing : Ns.Yenny Safitri, M.Kep

Disusun oleh: Kelompok 3


Adelya
Almadila tasya
Andre andika putra
Bella Okasari
Deva nanda susanti
Elva susanti
Lailan Sumarni
Nurkhairo Jannah
Whenny Cartika Sari
Zelvira Arditya
Pengertian Keracunan

Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk kedalam


tubuh melalui mulut, hidung, suntikan dan absorpsi
melalui kulit atau digunakan terhadap organisme hidup
dengan dosis relative kecil akan merusak kehidupan
atau mengganggu dengan serius fungsi hati atau lebih
organ atau jaringan.

Etiologi
Penyebab keracunan ada beberapa macam dan
akibatnya bisa mulai yang ringan sampai yang berat.
Secara umum yang banyak terjadi di sebabkan oleh :
• Mikroba
• Bahan Kimia
• Toksin
Faktor Risiko

• Produsen makanan kurang / tidak menyadari dan


memahami arti kebersihan dan keselamatan
makanan
• . Produsen menutup diri terhadap kontak dengan
pihak luar dan instansi yang berada dalam
masalah kesehatan dan keselamatan makanan
yang sebabkan, antara lain oleh faktor - faktor
psikologi dan rahasia usaha
• Produsen kurang / sama sekali tidak mendapat
bimbingan dan petunjuk dari instansi yang masalah
kesehatan dan keselamatan makanan
• Kurang / belum ada pengaturan yang tegas dari
pemerintah yang berhubungan dengan kualitas
kontrol dan keselamatan setiap jenis makanan
yang diproduksi, sebelum di edarkan untuk
dipasarkan.
Klasifikasi Keracunan
1. Mencerna (menelan) racun
Penatalaksanaan umum :
a) Dapatkan control jalan panas, ventilasi, dan oksigensi. Pada keadaan
tidak ada kerusakan serebral atau ginjal, prognosis pasien bergantung
pada penatalaksanaan pernapasan dan sisitem sirkulasi.
b) Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan
waktu tertelan, gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang
tepat.
c) Tangani syok yang tepat.
d) Hilangkan atau kurangi absorbsi racun.
e) Berikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk
menurunkan efek toksin.
f) Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin sistem saraf
pusat atau pasien mungkin mengalami kejang karena oksigen tidak
adekuat.
g) Bantu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat
yang ditelan, yaitu:
h) Pantau tekanan vena sentral sesuai indikasi.
i) Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Keracunan melalui inhalasi
Penatalaksanaan umum:
a) Bawa pasien ke udara segar dengan segera; buka semua pintu dan
jendela.
b) Longgarkan semua pakaian ketat.
c) Mulai resusitasi kardiopulmonal jika diperlukan.
d) Cegah menggigil; bungkus pasien dengan selimut.
e) Pertahankan pasien setenang mungkin.
f) Jangan berikan alkohol dalam bentuk apapun
 
3. Keracunan makanan
Keracunan makanan adalah penyakit yang tiba-tiba dan mengejutkan
yang dapat terjadi setelah makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan:
g) Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-
banyaknya atau diberi susu yang telah dicampur dengan telur mentah.
h) Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet
selama 3 kali berturut-turut dalam setiap jamnya.
i) Air santan kental dan air kelapa hijau yang tersedia 1 sendok makan
garam dapat menjadi alternatif jika norit tidak tersedia. Jika penderita
dalam kondisi tidak sadar, usahakan agar muntah
4. Gigitan Binatang
a) Gigitan ular
Bisa (racun) ular terdiri dari terutama protein yang mempunyai efek
fisiologik yang luas atau bervariasi. Sistem multiorgan, terutama
neurologis, kardiovaskuler, sistem pernapasan mungkin terpengaruh.
Bantuan awal pertama pada daerah gigitan ular meliputi :
• Mengistirahatkan korban
• Melepaskan benda yang mengikat seperti cincin, gelang, jam tangan,
baju ketat yang berada di ekstremitas harus dilepaskan
• Memberikan kehangatan
• Membersihkan luka
• Balut area gigitan namun pastikan pulsasi distal dan capillary refill
time tetap adekuat
• Imobilisasi bagian tubuh dibawah tinggi jantung.
• Hindari menggunakan torniket, karena pengikatan yang tidak tepat
berisiko mematikan seluruh sel atau jaringan.
Evaluasi awal di departemen kedaruratn dilakukan
dengan cepat termasuk:
• Menentukan apakah ular berbisa atau tidak.
• Menentukan dimana dan kapan gigitan terjadi sekitar
gigitan.
• Menetapkan urutan kejadian, tanda dan gejala (bekas
gigi, nyeri, edema, dan eritema jaringan yang digigit
dan didekatnya).
• Menentukan keparahan dampak keracunan.
• Memantau tanda vital.
• Mengukur dan mencatat lingkar ekstremitas sekitar
gigitan atau area pada beberapa titik.
• Dapatkan data laboratorium yang tepat (mis. HDL,
urinalisi, dan pemeriksaan pembekuan).
B) . Gigitan Anjing
• Cuci bekas gigitan anjing sampai bersih
Jika kulit tidak terluka, cuci area tersebut dengan air hangat dan sabun.
Bisa juga dengan mengoleskan larutan antiseptik ke area luka untuk
mencegah infeksi.
• Cuci dan tekan area yang terluka
Jika kulit terluka, cuci area tersebut dengan sabun dan air hangat, serta
tekan perlahan lukanya untuk membantu mengeluarkan dan
membersihkan kuman.
• Balut luka dengan kain
Jika luka gigitan berdarah, gunakan kain bersih dan tekan luka dengan
lembut untuk menghentikan perdarahan. Bisa juga menutup luka
dengan perban steril.
• Mengonsumsi obat pereda nyeri
Bila terasa sakit, konsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau
ibuprofen, untuk mengurangi rasa sakitnya.
• Periksakan diri ke dokter
Jika muncul tanda-tanda infeksi, seperti luka memerah, bengkak,
teraba hangat, atau bernanah, segera periksakan ke dokter untuk
mendapatkan obat antibiotik yang sesuai.
5. Sengatan serangga

Penatalaksanaan umum:
• Berikan epineprin (cair) secara langsung. Masase daerah
tersebut untuk mempercepat absorbsi.
• Jika sengatan pada ekstermitas, berikan tornikuet dengan
tekanan yang tepat untuk membendung aliran vena dan limfatik.
• Instruksikan pasien untuk hal-hal berikut:
a) Injeksi segera dengan epineprin
Jika sengatan pada ekstremitas, berikan turnikuet dengan tekanan
yang tepat untuk membendung aliran vena dan limfatik.
b) Bersihkan area dengan sabun air dan tempelkan es
c) Pasang tornikuet proksimal terhadap sengatan
d) Laporkan pada fasilitas perawatan kesehatan terdekat untuk
pemeriksaan lebih lanjut
Komplikasi

Secara umum komplikasi yang bisa muncul pada kasus


keracunan di antaranya adalah:
• Shock
• Henti nafas
• Henti jantung
• Kejang
• Koma
Namun pada beberapa kasus komplikasi yang muncul bisa
diakibatkan oleh jenis zat racun tersebut, antara lain :
• Keracunan zat padat
• Keracunan gas
• Keracunan zat cair
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium Rutin (darah, urin, feses,
lengkap) tidak banyak membantu.
2. Pemeriksaan darah lengkap, kreatinin serum
(N: 0,5-1,5 mg / dl), serum elektrolit (termasuk
kalsium (N: 9-11 mg / dl)
Foto thorax kalau ada kecurigaan udema paru.
3. Pemeriksaan EKG
Pencegahan
• Masak masakan sampai benar-benar matang karena
racun tidak akan aktif dengan makanan pada suhu
di atas 45o C selama 1 menit, pada suhu 800 C
selama 5 menit, selain itu spora juga tidak aktif
dengan ketentuan 120o C.
• Letakkan bahan kimia berbahaya di tempat yang
aman dan jauh dari jangakauan anak-anak
• Tandailah sejelas jelasnya tiap atau kaleng yang
berisi bahan berbahaya
• Hindari pemakaian botol / kaleng bekas
• Kuncilah kotak penyimpanan racun dan obat -
obatan
• Perhatikan petunjuk tanggal / masa kadaluarsa
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai