Anda di halaman 1dari 10

Teknologi Indonesia 32(1) 2009: 45–53 Teknologi Minyak ...

Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan


Indonesia
LIPI LIPI Press 2009

EVALUASI CADANGAN MINYAK ZONA A DAN B, LAPANGAN


RAMSES, BLOK D, MELALUI PEMODELAN GEOLOGI
BERDASARKAN DATA PETROFISIKA
a
Prahara Iqbal, bUndang Mardiana
a
UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, LIPI
Pekon Padang Dalom, Kecamatan Balik Bukit, Liwa, Lampung Barat
b
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran
Jalan Raya Bandung–Sumedang, Jatinangor, Kabupaten Sumedang

ABSTRAK
Pemodelan geologi pada Zona A dan B, Lapangan Ramses, Blok D telah dilakukan. Metode yang digunakan
adalah dengan menentukan Zona A dan B berdasarkan pembacaan dan integrasi kurva gamma ray, resistivitas,
dan densitas (analisis kualitatif) serta analisis petrofisika yang memanfaatkan data-data bawah permukaan
yang telah diolah oleh software GS (analisis kuantitatif). Kemudian data-data yang telah didapatkan di input ke
dalam software IRAP RMS 7.3 yang menghasilkan pemodelan geometri Zona A dan B, serta pemodelan
konsentrasi minyak yang menggambarkan daerah dengan konsentrasi minyak terbesar beserta jumlah minyaknya.
Didapatkan bahwa konsentrasi minyak yang paling besar berada di selatan Zona A dan B, dengan jumlah
minyak untuk Zona A adalah 82.78 juta barel, sedangkan Zona B adalah 36.08 juta barel.

Kata Kunci: Pemodelan Geologi, Pemodelan Konsentrasi Minyak

ABSTRACT
Geology modelling has been done in Zone A and B, Ramses field, Blok D. The modelling was conducted
by determining Zone A and B as zone having to be checked based on gamma ray, resistivity, and densitiy
curve integrity reading (qualitative analysis) and petrophysic analysis which used GS software (quantitative
analysis). Then the data were entered into IRAP RMS 7.3 software. The results are Zone A and B geology
modelling and also oil concentration modeling which describe the biggest area of oil concentration, plus
the oil amount. the result showed that, the biggest area of oil concentration is at south of each zone. The oil
amount are: Zone A=82,78 million barrel, Zone B=36.08 million barrel.

Keywords: The geology modelling, Oil concentration modelling

PENDAHULUAN Seperti diketahui, industri perminyakan


adalah industri yang melibatkan investasi yang
Lapangan Ramses adalah salah satu
tidak sedikit dengan keuntungan yang tidak
lapangan minyak di Sumatra Selatan yang
segera bisa dirasakan. Karena itu, diperlukan
memiliki prospek hidrokarbon (minyak) cukup
teknik baru dalam mengoptimalkan pencarian
besar. Lapangan ini terletak + 25 km ke arah
dan pengambilan cadangan yang ada sekaligus
selatan Kota Prabumulih. Lapangan ini
meminimalkan risiko dalam pengeboran. Salah
ditemukan oleh Pertamina tahun 1987, dengan
satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
awal isi minyak di tempat 46,8 juta barel.(5)

Off print request to:Prahara Iqbal, Undang Mardiana

45
Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan Minyak ...

melakukan evaluasi cadangan melalui pe- batuan yang dilaluinya. Prinsip terpenting dari
modelan geologi yang berupa pemodelan peta log ini adalah suatu perekaman tingkatan radiasi
geometri zona serta pemodelan konsentrasi alami suatu zona, tingkatan radiasi itu terjadi
cadangan minyak zona berdasarkan metode akibat adanya unsur-unsur radioaktif yang ada
volumetrik. Dengan metode ini dapat diketahui di dalam zona bumi. Unsur-unsur itu adalah
geometri suatu reservoir serta diketahui nilai- Uranium, Thorium, dan Pottasium.
nilai petrofisika suatu zona sehingga dapat
dihitung cadangan yang ada. Log Densitas
Pembatasan masalah dilakukan dengan
Log ini menggunakan energi yang berasal
penelitian pada 15 sumur pada lapangan
dari sinar gamma. Pada saat sinar gamma
Ramses, Blok D dan dilakukan penelitian
bertabrakan dengan elektroda, maka sinar
khusus pada dua Zona hidrokarbon (Zona A
kehilangan energinya lalu dideteksi oleh sensor.
dan B). Penelitian dilakukan dengan meman-
Satuannya adalah gr/cm3.
faatkan log sumur, peta top, dan base structure,
serta data-data petrofisika.
Reservoir
Maksud penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan Reservoir adalah bagian kerak bumi yang
melakukan analisis petrofisika pada 15 sumur. mengandung minyak dan gas bumi.(3) Reservoir
Sedangkan tujuannya adalah untuk memiliki dimensi dan geometri. Cara terdapat-
mengevaluasi cadangan minyak melalui nya minyak bumi di bawah permukaan haruslah
pemodelan Zona A dan B, sehingga dapat memenuhi beberapa syarat unsur suatu
diketahui daerah mana yang mungkin dapat reservoir minyak bumi.(3) Adapun unsur-unsur
dikembangkan dan diketahui cadangan minyak tersebut adalah sebagai berikut :
terbesar. 1) Batuan reservoir, sebagai wadah yang
diisi dan dijenuhi oleh minyak dan gas bumi.
LANDASAN TEORI Biasanya batuan reservoir berupa Zona
batuan yang berongga atau berpori.
Log Sumur 2) Zona penutup (cap rock), yaitu suatu zona
Log Sumur adalah informasi bawah yang tidak permeabel atau lulus minyak,
permukaan yang diakusisi secara insitu, data berada di atas suatu reservoir dan
yang dihasilkan merupakan suatu respons menghalang-halangi minyak dan gas yang
terhadap alat-alat listrik yang digunakan. Log akan keluar dari reservoir.
Resistivitas, Log Gamma Ray, dan Log 3) Perangkap reservoir (reservoir trap).
Densitas adalah jenis Log Sumur yang sering Perangkap merupakan bentuk zona
digunakan dalam interpretasi di bidang industri penyekat, di mana zona tersebut dibentuk
perminyakan. sedemikian rupa sehingga minyak tidak
dapat lari ke mana-mana. Pembentukan
Log Resistivitas zona penyekat dan zona reservoir dapat
terjadi secara struktural, stratigrafi, dan
Secara garis besar, Log Resistivitas dapat
kombinasi keduanya.(6)
digunakan untuk interpretasi pintas deteksi
hidrokarbon. Resistivitas formasi sebenarnya
tergantung dari jenis kandungan fluidanya, arus Porositas
listrik dapat mengalir akibat adanya air Definisi ruang pori adalah volume batuan
sedangkan minyak dan gas tidak mengalirkan yang tidak terisi oleh benda padat. Batuan
arus, sehingga parameter terbatas pada air yang formasi pada umumnya tidaklah merupakan
dikandungnya. Satuannya adalah ohm meter. material yang benar-benar pejal, akan tetapi
memiliki pori (rongga) yang berisi cairan atau
Log Gamma Ray (GR) gas.(2)
Secara umum, porositas diartikan sebagai
Log Gamma Ray adalah log yang meng-
perbandingan antara volume total rongga
gunakan sinar gamma sebagai alat untuk
dengan volume total batuan. Ini dikenal sebagai
mengukur tingkat radiasi yang ada dalam setiap

46
Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan Minyak ...

porositas absolut.(2) Tetapi, karena kepentingan METODE PENELITIAN


dalam industri perminyakan, maka didefinisikan
Penelitian ini menggunakan dua metode,
pula suatu pengertian porositas yang
yakni metode analisis data kualitatif berupa
merupakan suatu perbandingan antara volume
penentuan Zona A dan B sebagai zona yang
rongga yang saling berhubungan dengan total
akan diteliti, dan metode kuantitatif meliputi
batuan dan dikenal sebagai porositas efektif.(5)
analisis petrofisika, pembuatan dan analisa
model geologi Zona A dan B, serta evaluasi
Permeabilitas
cadangan minyak Zona A dan B berdasarkan
Permeabilitas adalah suatu pengukuran pemodelan.
yang menyatakan tingkat kemudahan dari fluida Langkah penelitian dibagi menjadi dua,
mengalir di dalam formasi batuan, satuannya yaitu tahap persiapan serta tahap pengumpulan
adalah darcy. dan pengolahan data. Dua tahapan penelitian
Batuan dikatakan permeabel bila mem- tersebut secara lebih jelas dapat diuraikan
punyai porositas yang saling berhubungan, sebagai berikut.
misalnya pori-pori, vugs, kapiler, retakan, dan
rekahan. Parameter yang berpengaruh terhadap Tahap Persiapan
permeabilitas antara lain porositas, ukuran pori, Tahap persiapan meliputi pengumpulan
bentuk butiran, dan kontinuitas. data regional daerah penelitian beserta aspek-
aspek geologinya seperti tatanan struktur dan
Saturasi Air (SW) tatanan stratigrafi, serta data penelitian yang
Adalah rasio dari volume yang terisi oleh berkaitan dengan obyek khusus penelitian.
cairan tersebut dengan volume porositas total.(2) Kedua jenis data tersebut didapat dengan
Saturasi air tidak berdimensi karena hanya
melakukan studi pustaka.
berupa rasio, akan tetapi sering dikalikan 100
untuk dinyatakan dalam persen.(2)
Kejenuhan hidrokarbon tak pernah Tahap Pengumpulan dan Pengolahan
mencapai total 100%. Kenyataannya adalah Data
selalu ada sejumlah kecil air di dalam kapiler Tahap Pengumpulan Data
yang tidak dapat digantikan oleh hidrokarbon. Tahap pengumpulan data meliputi
pengumpulan data yang berupa data log sumur
Model Geologi (data kedalaman, gamma ray, resistivitas, dan
Model geologi adalah representasi konsisten densitas) dan data peta struktur lapisan. Data
seluruh data (log, seismik, peta struktur dan ini didapatkan dengan melakukan studi pustaka.
petrofisik) dan pengetahuan mengenai reservoir
yang relevan dengan manajemen reservoir.(7) Tahap Pengolahan Data
Perhitungan Volumetrik Data yang telah terkumpul kemudian
diolah dan dianalisis. Pengolahan data dilakukan
Perhitungan volumetrik adalah kalkulasi dengan pembacaan kurva log sumur, korelasi
volume dari model menurut berbagai batasan stratigrafi log sumur dan perhitungan (bantuan
yang telah digambarkan/dibuat oleh pengguna. perangkat lunak GS). Selanjutnya data-data
Batasan pada umumnya meliputi luas dan yang telah diolah dimasukkan ke dalam suatu
ketebalan zona, porositas, permeabilitas, dan program komputer yang hasilnya adalah model
saturasi air yang telah dihitung dan dimodelkan. geologi Lapangan Ramses. Akhirnya, model
Volumetris menggambarkan cadangan terbukti geologi tersebut dianalisis untuk selanjutnya
atau mula-mula dan merupakan perhitungan ditentukan daerah mana yang akan
awal sebelum melakukan perhitungan dikembangkan. Tahap pengolahan data tersebut
selanjutnya. secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai
berikut.

47
Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan Minyak ...

1) Analisis Log Sumur


HASIL DAN PEMBAHASAN
Interpretasi kualitatif dilakukan dengan Y
cara pembacaan kurva log sumur (gamma ray,
resistivitas, dan densitas) serta korelasi
stratigrafi log sumur, kurva log sumur
didapatkan bersamaan melalui kegiatan
pemboran di lapangan. Kegiatan ini dilakukan
untuk menentukan Zona A dan B sebagai zona
hidrokarbon (reservoir). Suatu zona yang baik
bagi keterdapatan hidrokarbon yaitu zona yang
memiliki nilai gamma ray yang rendah,
Resistivitas yang rendah dan Densitas yang
tinggi.

2) Analisis Petrofisika
Analisa petrofisika dilakukan pada Zona
A dan B yang menjadi objek penelitian pada
tiap sumur untuk mengetahui nilai porositas,
permeabilitas, dan kejenuhan air. Dalam
penelitian ini digunakan cut off untuk nilai
porositas dan kejenuhan air di mana untuk
porositas nilai yang baik adalah lebih besar dari
3% (>3%) sedangkan untuk kejenuhan air nilai
yang baik adalah lebih kecil dari 50% (<50%).
Nilai cut off dapat berubah disesuaikan dengan
peneliti dan nilai rata-rata dari objek yang
digunakan.
X
Interpretasi kuantitatif ini menggunakan
Keterangan:
bantuan perangkat lunak (software) GS
• RMS = Sumur ramses
(Schlumberger) di mana data-data yang telah • X = Sumbu lebar
didapatkan, seperti data kedalaman, gamma • Y = Sumbu panjang
ray, resistivitas, dan densitas serta data peta Gambar 1. Peta Lokasi Sumur Penelitian
struktur lapisan dimasukkan kemudian diolah
oleh perangkat lunak (software) GS Lapangan RMS terletak + 25 km ke arah
(Schlumberger). selatan dari kota Prabumulih yang secara
geologi termasuk ke dalam subcekungan
3) Tahap Pemodelan Palembang Selatan yang merupakan bagian
Data-data yang telah terkumpul kemudian dari cekungan Sumatra Selatan dan termasuk
kita masukkan kedalam Software Modelling. ke dalam Formasi Talang Akar. Posisi sumur
Software ini menerima semua tipe data dalam membentang utara–selatan sepanjang + 10 km.
banyak format yang berasal dari sumber data
manapun. Data-data yang kita masukkan 1. Penentuan Zona Reservoir pada
pertama kali adalah data-data struktur lapisan, Sumur Penelitian
dan/atau data-data seismik, serta data-data log Berdasarkan pengamatan kurva sinar
sumur. gamma, resistivitas, dan kurva densitas yang
Ada dua macam pemodelan yang dilakukan diperoleh dari Pertamina, Zona A dan B dapat
dalam penelitian ini, yakni: ditentukan (Tabel 1 dan 2). Secara stratigrafi
1. Pemodelan geologi zona, dan Zona A berada di atas Zona B.
2. Pemodelan penyebaran minyak di setiap
zona (Volumetrics Modelling)

48
Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan Minyak ...

Tabel 1. Pembagian Zona A Setiap Sumur Berdasarkan Kedalaman, Nilai Kurva Gamma Ray, Resistivitas, dan
Densitas (Pertamina)

Tabel 2. Pembagian Zona B Setiap Sumur Berdasarkan Kedalaman, Nilai Kurva Gamma Ray, Resistivitas, dan
Densitas (Pertamina)

Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2, Zona interval kedalaman (Tabel 1). Interval
A dan B dapat dibedakan berdasarkan kedalaman Zona A adalah 2048–2228 meter.
penyebaran (utara-selatan) dan ketebalan, di Zona A memiliki ketebalan berkisar dari 1–15
mana Zona A tersebar di 15 sumur, sedangkan meter. Ketebalan Zona A jika dilihat dari utara
Zona B hanya tersebar di 12 sumur. Sedangkan ke selatan (Sumur Ramses 1, 2, 3, 4, 5, 11, 14,
untuk ketebalan, Zona A memiliki ketebalan 15, dan 13) cenderung menipis, sedangkan jika
yang lebih bervariasi dan lebih tebal daripada dilihat dari timur ke barat (sumur ramses 10, 7,
Zona B. 3, 6, dan 9) cenderung mengalami penipisan di
Berdasarkan data-data yang dihimpun, tengah-tengah Zona.
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
Ketebalan Zona A dapat diketahui melalui

49
Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan Minyak ...

Sedangkan untuk Zona B (Tabel 2), dapat 2. Analisis Petrofisika Zona A dan B
ditarik suatu kesimpulan bahwa interval
Analisis petrofisika ini memanfaatkan
kedalaman Zona B adalah 2184–2284 meter.
data-data bawah permukaan yang telah diolah
Ketebalan Zona B yang dapat diketahui adalah
oleh software GS (Schlumberger).
berkisar dari 1–10 meter. Ketebalan Zona B
Dari analisis petrofisika yang dilakukan
jika dilihat dari utara ke selatan (sumur ramses
pada Zona A (Tabel 3), diketahui bahwa hanya
1, 2, 3, 4, 5, dan 11) cenderung menipis,
beberapa sumur saja yang memiliki nilai-nilai
sedangkan jika dilihat dari timur ke barat
petrofisika yang dapat dikatakan baik secara
(Sumur Ramses 10, 7, 3, 6, dan 9) cenderung
keseluruhan (porositas, permeabilitas, dan
mengalami penipisan pula.

Tabel 3. Hasil Analisa Petrofisika Zona A

Tabel 4. Hasil Analisis Petrofisika Zona B

50
Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan Minyak ...

saturasi air), yakni pada sumur ramses 7, 10, 4,


5, 11, 14, 15, dan 13 (selatan zona).   Tampak atas
Sedangkan dari analisis petrofisika yang
dilakukan pada Zona B (Tabel 4), diketahui juga
bahwa hanya beberapa sumur saja yang
memiliki nilai-nilai petrofisika yang dapat
dikatakan baik secara keseluruhan (porositas,
permeabilitas, dan saturasi air), yakni pada
sumur ramses 10, 4, 5, 11, dan 12 (selatan
zona).

3. Pemodelan Zona A dan B


Pemodelan Zona A

Gambar 3. Volumetrics Modelling Zona A

Berdasarkan pemodelan geologi pada


  gambar 2, diketahui bahwa Zona A terletak
Tampak depan
pada interval 2048–2228 m di bawah permukaan
laut, memiliki tiga tinggian dan dua rendahan.
Zona A memiliki panjang kurang lebih 12.000
meter dan lebar kurang lebih 4000 meter.
Sedangkan untuk ketebalan, Zona A memiliki
ketebalan yang bervariasi, mulai dari satu meter
sampai dengan lima belas meter.
  Tampak atas Dari Volumetrics Modelling Zona A
(Gambar 3), dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi minyak paling besar pada Zona A
berada di daerah selatan dan tengah zona
(daerah tinggian). Hal tersebut sesuai dengan
keadaan porositas, permeabilitas, dan saturasi
air pada daerah tersebut di mana daerah selatan
dan tengah zona memiliki permeabilitas dan
porositas yang cukup tinggi, serta memiliki
saturasi air yang rendah (tabel 3).

Tabel 5. Hasil Perhitungan Volumetris Zona A

Tipe Volumetrik Nilai (juta barel)


Gambar 2. Peta Zona A
Cadangan Terbukti 82.78

Hasil perhitungan volumetrik


memperlihatkan bahwa isi minyak pada Zona
A adalah 82,78 juta barel (Tabel 5).

51
Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan Minyak ...

Pemodelan Zona B Berdasarkan pemodelan geologi pada


gambar 4, diketahui bahwa Zona B terletak
pada interval 2184–2284 m di bawah permukaan
  Tampak depan laut. Zona B memiliki satu tinggian dan dua
rendahan, memiliki panjang kurang lebih 10.000
meter dan lebar kurang lebih 4000 meter, atau
dua pertiga ukuran Zona A. Sedangkan untuk
ketebalan, Zona B memiliki ketebalan yang
bervariasi, mulai dari satu meter sampai dengan
sepuluh meter.
Dari Volumetrics Modelling Zona B
(Gambar 5), dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi minyak pada Zona B berada di
daerah selatan dan tengah zona (daerah
tinggian). Hal tersebut sesuai dengan keadaan
porositas, permeabilitas, dan saturasi air pada
daerah tersebut di mana daerah selatan dan
tengah zona memiliki permeabilitas dan
porositas yang cukup tinggi, serta memiliki
  Tampak atas
saturasi air yang rendah (tabel 4).

Tabel 6. Hasil Perhitungan Volumetris Zona B

Tipe Volumetrik Nilai (juta barel)

Cadangan Terbukti 36.08

Hasil perhitungan volumetrik memperlihat-


kan bahwa isi minyak pada Zona B adalah 36.08
Gambar 4. Peta Zona B juta barel (Tabel 6).

KESIMPULAN
Dari analisis petrofisika yang telah
  Tampak atas
dilakukan dan perhitungan cadangan minyak
kedua zona, maka didapatkan suatu pemodelan
yang menggambarkan konsentrasi minyak
paling besar, yakni di daerah selatan Zona A
dan B.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang didapat,
maka penulis merekomendasikan daerah
selatan Zona A dan B yang berpotensi untuk
dikembangkan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Gambar 5. Volumetrics Modelling Zona B
Penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Undang

52
Prahara Iqbal, Undang Mardiana: Evaluasi Cadangan Minyak ...

Mardiana selaku pembimbing, sehingga tulisan (4) Koesoemadinata, R.P. 1980. Geologi Minyak
ini dapat selesai. dan Gas Bumi. Edisi kedua, jilid 1. Bandung:
ITB.
DAFTAR PUSTAKA (5) Pertamina. 1987. Petroleum Geology of
Indonesia Basin. Volume X-South Sumatra
(1) Darmawan, Fithra Harris. 2004. “Studi Basins, Pertamina BPPKA.
Porositas dan Kejenuhan Air Grup Sand A dan
Grup Sand B untuk Menentukan Lokasi Sumur (6) Saputra, Irna Guniawati. 1997. “Menaksir
Pengembangan Pada Lapangan Mulia Besarnya Cadangan Minyak Secara Volumetrik
Cekungan Sumatera Selatan”. Skripsi Kajian Pada Blok Pendopo Benakat Cekungan
Khusus, Jurusan Geologi, Fakultas Sumatera Selatan”. Laporan Kerja Praktek,
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Program Studi Geologi, Fakultas Matematika
Bandung: Universitas Padjadjaran. dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung:
Universitas Padjadjaran.
(2) Gatlin, Carl. 1960. Petroleum Engineering,
Drilling and Well Completion. Prentice Hall (7) Anonim. 2005. Introduction to 3D Geological
INC, Englewood Cliffs, N.J. U.S.A. Modelling. Irap RMS 7.3. Jakarta: Course
manual, Roxar.
(3) Harsono, Adi. 1997. “Evaluasi Formasi dan
Aplikasi Log”. Schlumberger Oilfield
Services. Edisi–8.

53
Lies Sriwuryandari and T. Sembiring: Influence of Ni++ and Fe++ on ...

54

Anda mungkin juga menyukai