Anda di halaman 1dari 2

Nama : Venti olatia

Nim :PO7120221060

Mata kuliah : Farmakologi

OBAT DIGOXIN
Farmakologi digoxin sebagai antiaritmia yang bekerja melalui tiga proses: peningkatan kadar
kalsium intraselular, reduksi reuptake katekolamin di ujung terminal saraf, serta mempengaruhi aktivitas
listrik jantung.

Farmakodinamik

Digoxin adalah glikosida jantung yang digunakan untuk tata laksana gagal
jantung, aritmia supraventrikuler dan mengontrol laju ventrikel pada fibrilasi atrial kronis.

Peningkatan Kontraktilitas Miosit Jantung melalui Peningkatan Kadar Kalsium Intraselular


Farmakodinamik digoxin adalah melalui menghambat enzim Na-K-ATPase sehingga
meningkatkan jumlah natrium di dalam sel. Natrium calcium exchanger kemudian mencoba untuk
mengeluarkan natrium dan membawa masuk kalsium. Konsentrasi tinggi kalsium di dalam sel dapat
mengaktivasikan protein contractile seperti aktin dan myosin, sehingga meningkatkan inotropi
dan automaticity dan mengurangi kecepatan konduksi.

Inhibisi Konduksi Atrioventrikular


Digoxin juga menghambat beberapa konduksi atrioventrikular yang melindungi ventrikel dari
rangsangan berlebih saat atrium sedang mengalami aritmia.
Reduksi Reuptake Katekolamin
Digoxin mengurangi reuptake katekolamin di ujung terminal saraf, sehingga pembuluh darah
lebih sensitif terhadap katekolamin endogen atau eksogen.
Mempengaruhi Aktivitas Listrik Jantung
Digoxin juga mempengaruhi aktivitas listrik jantung dalam meningkatkan kemiringan
(slope) depolarisasi fase 4, memendekkan waktu action potential dan mengurangi potential diastolik
maksimal.
Efek Digoxin dengan Konsentrasi yang Lebih Tinggi
Pada konsentrasi digoxin yang lebih tinggi, digoxin dapat mempengaruhi sistem saraf pusat
melalui penghambatan enzim Na-K-ATPase. Aktivitas nervus vagus meningkat sehingga mengurangi laju
sinoatrial dan mengurangi kecepatan konduksi atrioventrikular. Stimulasi area postrema juga
menyebabkan mual dan muntah, serta gangguan penglihatan warna. Hal ini merupakan gejala dari
toksisitas digoksin.
 
Farmakokinetik

Farmakokinetik digoxin berupa aspek absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasinya.


a) Absorbsi
Onset awal digoxin dicapai dalam 0,5-2 jam untuk sediaan oral dan 5-30 menit untuk sediaan
intravena. Efek maksimal tercapai dalam 2-6 jam untuk sediaan oral dan 1,5-4 jam untuk sediaan
intravena.
b) Distribusi
Bioavailabilitas digoxin tablet sebesar 60-80%. 20-25% digoxin akan terikat oleh protein. Waktu
paruh digoxin selama 3,5-5 hari.
c) Metabolisme
Metabolisme digoxin terjadi di hepar yang menghasilkan metabolit akhir 3 b-digoxigenin dan 3-
keto-digoxigenin.
d) Eliminasi
Sekitar 50-70% dosis digoxin akan diekskresikan melalui urin.

Anda mungkin juga menyukai