Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah: Manajemen Inovasi


Waktu Pengumpulan: 9 April 2022
MAB Reguler 2
06_Cholif_012

1. Pendekatan dalam open innovation bertujuan untuk memfasilitasi arah dari sumber
informasi atau pengetahuan internal dan eksternal yang dapat digunakan dalam
paramaeter yang digunakan dalam pendekatan open innovation, antara lain kolaborasi
antar organisasi, akuisisi teknologi, penggunaan layanan R&D dari eksternal
perusahaan, integrasi perusahaan dengan konsumen dan supplier dalam inovasi
proses, hak kekayaan intelektual dan proses lisensi.
Faktor-faktor pendukung berkembangnya inovasi di perusahaan terdiri dari 3 yaitu
R&D internal, sumber pengetahuan eksternal, dan kemampuan perusahaan mengelola
pengetahuan.
2. Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya suatu inovasi diadopsi atau ditolak
tergantung pada para anggota suatu sistem sosial menghayati lima karakteristik
inovasi yang meliputi: relative advantage (keuntungan relatif), compatibility
(keserasian), complexity (kerumitan), trialability (kemungkinan dicoba), dan
observability (kemungkinan diamati). Hal ini sangat menentukan tingkat suatu adopsi
daripada faktor lain seperti jenis keputusan, saluran komunikasi, sistem sosial dan
usaha yang intensif dari agen perubahan. Tujuan utama dari inovasi adalah
diadopsinya suatu inovasi (ilmu pengetahuan, teknologi, bidang pengembangan
masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa individu,
kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat.

Dalam konteks pasar bebas, inovasi yang mengganggu merupakan sebuah alternatif
yang menawarkan efisiensi. Di sisi lain, jika dilihat dari ke- korporasian, keberadaan
inovasi yang mengganggu tentu tidak dapat dikatakan inovasi itu baik begitu saja.
Secara singkat dapat dikatakan sesuai definisi yang dibangun sebelumnya, bahwa
inovasi yang mengganggu merupakan sebuah temuan teknologi yang baru dan belum
pernah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi tersebut tentu tidak mempunyai,
atau setidaknya belum mempunyai aturan yang menetapkan bagaimana teknologi
tersebut harus bekerja.

Contoh: Uber, perusahaan tersebut berbasis di Amerika, sehingga tentu pemilik


modal akan didahulukan kepentingannya. Dengan demikian, tanpa adanya regulasi
yang jelas tentu akan memperluas efek negatif yang ditimbulkan oleh Uber. Jelas
tanpa ada regulasi maka Uber tidak termasuk dalam angkutan umum sehingga tidak
dikenakan pajak sehingga manfaatnya untuk negara tidak dapat dirasakan. Masyarakat
secara umum tentu akan dirugikan.
3. Pengetahuan dan keterampilan yang relevan akan meningkatkan kreativitas
perusahaan. Absorptive capacity tidak hanya mengacu pada akuisisi atau asimilasi
informasi oleh sebuah organisasi, tetapi juga kemampuan dari organisasi untuk
memanfaatkan informasi.
Dalam sebuah organisasi, kapasitas penyerapan tidak hanya tentang apa yang
dihadapi langsung di lingkungan eksternal, tapi juga pengetahuan yang dibutuhkan
oleh semua individu untuk membuat komunikasi internal. Hal ini sangat penting,
karena keragaman struktur pengetahuan untuk setiap individu akan bermanfaat bagi
pengetahuan yang lebih luas bagi organisasi. Selain itu, struktur pengetahuan yang
beragam akan menyebabkan terjadinya proses belajar untuk pemecahan masalah yang
menghasilkan kapasitas penyerapan (Cohen & Levinthal, 1990).
Lane dan Lubatkin (1998) menyampaikan perusahaan hendaknya lebih
memperhatikan kemampuannya dalam mengelola pengetahuan, seperti mengelola aset
fisik, mengembangkan pemahaman menyeluruh tentang pengetahuan yang dimiliki,
proses mengonversi pengetahuan menjadi kapasitas untuk memenuhi tuntutan
lingkungan. Untuk meningkatkan inovasi diperlukan kapasitas belajar dan
kemampuan mengakses pengetahuan eksternal.
4. Organisasi lebih besar dari penjumlahan pengetahuan yang dimiliki para anggotanya,
di perusahaan, dijelaskan mengenai, knowledge management yang berfungsi untuk:
a. Intermediation, yaitu peran perantara transfer pengetahuan antara penyedia dan
pencari pengetahuan. Peran tersebut untuk mencocokkan (to match) kebutuhan
pencari pengetahuan dengan sumber pengetahuan secara optimal. Dengan
demikian, intermediation menjamin transfer pengetahuan berjalan lebih efisien.
b. Externalization, yaitu transfer pengetahuan dari pikiran pemiliknya ke tempat
penyimpanan (repository) eksternal, dengan cara seefisien mungkin. Jadi,
berfungsi untuk sharing pengetahuan.
- Peningkatan aset pengetahuan.
c. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan kepada setiap karyawan untuk
memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan di lingkungan
perusahaan akan meningkat, yang akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan
terdorong lebih luas dan setiap karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
- Nonaka (1995) mengemukakan bahwa penciptaan pengetahuan dalam organisasi
terdiri dari lima langkah utama yaitu :
- a. Berbagi Pengetahuan Terbatinkan,
- b. Menciptakan Konsep,
- c. Membenarkan Konsep,
- d. Membangun Prototype,
- e. Melakukan Penyebaran Pengetahuan Di Berbagai Fungsi Dan Tingkat Di
Organisasi.

Pengetahuan saat ini telah menjadi aset bagi


perusahaan karena telah terjadi pergeseran nilai
perusahaan modern yang mengandalkan kekuatan
ekonomi dan produksi terhadap kemampuan intelektual
dan pelayanan dibandingkan aset berwujud seperti lahan, pabrik, atau peralatan.
nonaka (1995) menyetujui bahwa masa depan dimiliki oleh pihak yang menguasai
pengetahuan. dalam masyarakat berbasis pengetahuan “karyawan
berpengetahuan” merupakan aset tunggal yang paling berharga, termasuk
eksekutif berpengetahuan yang mengetahui bagaimana mengalokasikan
pengetahuan menjadi kegunaan produktif dalam perusahaan.
5. Perusahaan yang sukses menggunakan lean six sigma memiliki satu set karakteristik
yang membuat mereka berbeda dengan perusahaan lain. Kebiasaan mereka dalam
berinovasi, membuat mereka memiliki kinerja finansial yang jauh lebih baik
dibanding mereka yang masih mengandalkan pola pikir tradisional untuk
mengembangkan bisnisnya. Lebih lanjut, organisasi yang sukses menjadi inovator
umumnya memiliki empat karakteristik sebagai berikut:
a. Visi mengenai inovasi yang berbasis kepada pengetahuan faktual mengenai pasar
dan pelanggan. Perusahaan harus membangun visi yang berbasis kepada
pemahaman akan permintaan pasar serta kemampuan untuk memenuhinya. Visi-
visi itu memiliki tujuan yang eksplisit dan terfokus. Tujuan-tujuan tersebut relatif
sedikit agar dapat meningkatkan fokus.
b. Para pemimpin perusahaan berkomitmen untuk melakukan inovasi yang
konsisten. Mereka benar-benar melakukan perubahan yang nyata, bukan hanya
sekedar melontarkan ide.
c. Penataan di seluruh bagian perusahaan yang telah berkembang. Visi mengenai
strategi inovasi digunakan sebagai kekuatan pemersatu untuk menyelaraskan
seluruh unit bisnis dalam perusahaan, ini juga mempengaruhi hubungan dengan
pemasok dan pelanggan.
d. Kapasitas organisasi untuk membuat inovasi menjadi suatu kebiasaan. Inisiatif
Lean Six Sigma melibatkan periode pelatihan yang intens, sumber daya yang
kompeten, dan proyek Lean Six Sigma sebagai awal dari transformasi perusahaan.
Namun sejalan dengan waktu, setelah pola pikir Lean Six Sigma mulai menjadi
mainstream di perusahaan, mereka akan sanggup memberlakukan proses yang
secara konsisten membantu terjadinya inovasi yang berkelanjutan di seluruh
badan organisasi.
6. Strategi pemasaran yaitu logika pemasaran yang diharapkan mencapai sasaran-sasaran
pemasarannya. Dapat juga dinyatakan sebagai tindakan yang mengarah pada usaha
pemasaran dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang berubah agar tetap dapat
mencapai tujuan utama.
Tahapan perencanaan strategi pemasaran ini akan jadi acuan, arahan, gerak langkah
perusahaan dalam mencapai tujuan:
a. Menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen
b. Memilih sasaran pemasaran
c. Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan
d. Memilih strategi pemasaran
Pengembangan inovasi dalam pemasaran produk:
Setiap fase hadir dengan karakteristik, tuntutan, dan tantangannya masing-
masing. Semua produk berjalan melalui berbagai tahap selama keberadaannya, dan
siklus hidup produk memecahnya menjadi beberapa tahap tertentu dengan
karakteristik berbeda. Meskipun ada banyak versi dan varian, siklus hidup produk
umumnya terdiri dari lime periode berikut:
- Pengembangan
- Pengenalan
- Pertumbuhan
- Kematangan
- Penurunan
Kesadaran tentang tahap mana yang saat ini ditempati produk sangat penting,
karena tahap ini harus menentukan banyak pendekatan untuk manajemen,
penjualan, pemasaran, dan dukungan produk, mulai dari penentuan posisi dan
harga hingga pengembangan fitur dan prioritas.

5 Tahapan Product Life Cycle


Seperti yang telah kami jelaskan diatas, siklus hidup suatu produk dikaitkan
dengan keputusan pemasaran dan manajemen dalam bisnis, dan semua produk
melalui lima tahap utama: pengembangan, pengenalan, pertumbuhan,
kematangan, dan penurunan.

a. Pengembangan
Tahap pengembangan produk sering disebut sebagai “lembah kematian”. Pada
tahap ini, biaya terakumulasi tanpa pendapatan yang sesuai. Beberapa produk
membutuhkan waktu bertahun-tahun dan investasi modal yang besar untuk
mengembangkan dan kemudian menguji efektivitasnya.

Karena risikonya tinggi, sumber pendanaan dari luar menjadi terbatas.


Sementara perusahaan yang ada sering mendanai penelitian dan
pengembangan dari pendapatan yang dihasilkan oleh produk saat ini. Dalam
bisnis rintisan, tahap ini biasanya didanai oleh wirausahawan dari sumber daya
pribadi mereka sendiri.
b. Pengenalan
Tahap pengenalan adalah tentang mengembangkan pasar untuk produk dan
membangun kesadaran produk. Biaya pemasaran tinggi pada tahap ini, karena
perlu menjangkau pelanggan potensial.
Pada tahap pengenalan, produk masuk ke pasar dan bisnis terlihat
mendapatkan pijakan di tangga penjualan dengan cara:
 Menetapkan merek dan menjamin pasar akan kualitas produk baru.
 Kebijakan harga rendah awal untuk masuk ke pasar, meskipun dengan
sedikit persaingan, harga mungkin tinggi pada awalnya untuk menutup
biaya pengembangan.
 Pemilihan model distribusi untuk memasukkan produk ke pasar.
 Promosi produk dengan mengarahkannya pada kelompok sasaran
tertentu seperti forum online.
c. Pertumbuhan
Dalam tahap pertumbuhan, produk telah diterima oleh pelanggan, dan
perusahaan berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar. Untuk produk
inovatif, persaingan terbatas pada tahap ini, sehingga harga dapat tetap berada
pada level yang lebih tinggi.

Permintaan dan keuntungan produk meningkat, dan pemasaran ditujukan


untuk khalayak luas. Pendanaan untuk tahap ini umumnya masih melalui
lender, atau melalui peningkatan pendapatan penjualan. Pada tahap
pertumbuhan adalah melihat perkembangan yang mulai terjadi ke tingkat
berikutnya dengan:

 Menjaga kualitas produk dan menambahkan layanan atau dukungan


ekstra yang menjadi jelas selama perkenalan.
 Menjaga harga pada level yang baik untuk menjaga pertumbuhan
penjualan.
 Meningkatkan distribusi dan mencari cara baru yang lebih cepat untuk
memasukkan produk ke rak.
 Kampanye pemasaran ditujukan untuk khalayak yang lebih luas dan
untuk meningkatkan pangsa pasar produk.

d. Kematangan
Pada tahap yang matang, penjualan akan mendatar. Persaingan meningkat,
sehingga fitur produk mungkin perlu ditingkatkan untuk mempertahankan
pangsa pasar.

Meskipun penjualan unit berada pada titik tertinggi pada tahap ini, harga
cenderung turun untuk tetap kompetitif. Biaya produksi juga cenderung
menurun pada tahap ini karena lebih efisien dalam proses pembuatannya.
Perusahaan biasanya tidak membutuhkan dana tambahan pada tahap ini.

Untuk melalui tahap ini, perusahaan harus:

 Menambahkan fitur yang akan membuat produk berbeda dari pesaing


yang tak terelakkan yang memasuki pasar.
 Pemotongan harga untuk melawan persaingan.
 Merevisi saluran distribusi dan menggunakan insentif untuk
mendorong toko untuk menyimpan produk Anda daripada pendatang
baru.
 Promosi baru yang bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antar
produk.

e. Penurunan
Jika bisnis sudah berada di tahap ini melakukan:

 Menjaga produk tetap di pasar tetapi menambah atau menghapus fitur


atau menemukan kegunaan baru untuk hal itu.
 Mengurangi biaya dan produksi serta menyimpannya hanya untuk
segmen pasar tertentu.
 Menghentikan produk atau menjual hak produksi ke perusahaan lain.

CASE STUDY
Dalam peluncuran teknologi akan terlihat stabil dengan turun dan cepat,
dimana kesulitan melihat kebijakan suatu negara masing-masing, dimana manfaat
dari produk yang diciptakan dan yang akan di luncurkan sangat bertetentangan
dengan kebijakan suatu negara ataupun bermanfaat dalam beberapa hal di industri
yang dijalankan, oleh sebab itu masalah yang dihadapi dalam open innovation
harus mempertimbangkan karena berkaitan dengan faktor-faktor pendukung
berkembangnya inovasi di perusahaan terdiri dari 3 yaitu R&D internal, sumber
pengetahuan eksternal, dan kemampuan perusahaan mengelola pengetahuan
disuatu negara dan kebijakan yang diterapkan oleh suatu negara.
- Menurut saya melihat kebijakan pada perlu menyelaraskan struktur
pendukung dengan sektor bisnis. Perusahaan merencanakan kegiatannya
agar bisa memenuhi kebutuhan industry, dan juga mengikuti ritme
kalangan industri yang serba cepat, tidak mengikuti sistem penganggaran
birokrasi.
- Keuntungannya adalah jika kebijakan suatu negara dituntut dan sesuai
dengan inovasi yang dibutuhkan suatu negara dan didukung karena suatu
yang bermanfaat dan kebijakan yang sudah terpenuhi maka open
innovation pada case tersebut sangat ber-impact besar dalam perusahaan
maupun negara.
Dalam peluang yang ciptakan dari case mengenai masalah berawak militer dan
drone yang bisa dikendalikan dari jauh, bisa di ambil dari peluang yang dihasilkan
dari drone yang bisa dikendalikan, karena inovasi tersebut sangat menjadikan
keunggulan kompetitf bagi perusahaan apabila didukung dengan kebijakan suatu
negara, akan tetapi dari segi impact yang dari militer atau pertahanan suatu negara
adanya gangguan dari penerbangan dan juga impact adanya ancaman bahaya jika
drone tanpa awak tersebut disalah gunakan oleh pemangku kepentingan dalam hal
focus dari tujuan dari perusahaan tersebut dan juga pemangku kepentingan dalam
pendukung perusahaan tersebut atau yang tidak setuju dengan adanya inovasi
tersebut.
Hak atas inovasi dapat mencegah teknologi, karena Kemajuan dan
perkembangan teknologi melalui perangkat digital. FCC Lembaga Amerika yang
mengatur jalur komunikasi menegakkan kebijakan dalam rangka mengawasi dan
melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh media dan teknologi.
Kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan untuk perubahan dalam dunia teknologi
informasi dan komunikasi ke arah yang lebih baik. Kebijakan-kebijakan yang ada
umumnya berawal dari negara-negara maju yang menciptakan dan
mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi. Berbagai regulasi tersebut
kemudian diadopsi oleh negara-negara berkembang seperti Negara-negara di
kawasan Asia-Pasifik. Dalam penerapannya kebijakan-kebijakan setiap negara
tetap mengacu pada kesepakatan dan perjanjian internasional.
Secara potensial dapat disimpulkan manfaat dari teknologi drone di negara
juga memiliki kegunaan positif yang tak ada habisnya. Drone bertenaga surya
dapat berguna untuk men survei saluran pipa dan kabel listrik, melakukan
pengambilan gambar dari udara pada objek yang di pantau dari pada stasiun berita
televisi hingga agen perumahan, memantau kebakaran dan membantu dalam
operasi pencarian dan penyelamatan dan membantu melakukan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai