Ringkasan Eksekutif
Di kota malang untuk pasar mengenai tambak udang air tawar seperti udang vaname dapat
dikatakan sangat jarang, oleh karena itu kami memilih budidaya tambak udang untuk kita
jadikan bussines plan atau rencana dari bisnis kelompok kami. Di sisi lain, kami meilihat untuk
pangsa pasar khususnya tambak udang di malang sangatlah laku karena sebagai bahan
konsumsi masyarakat di kota Malang, namun di pasar di kota malang rata rata banyak
mengambil dari hasil laut. Maka dari itu kami ingin mempermudah pemasok ikan di pasar
malang agar memperbanyak tipe atau jenis udang yang akan di pasarkan, tidak hanya udang
dari hasil laut namun juga udang dari air tawar.
Latar belakang
Budidaya Udang Vaname belum di kenal masyarakat luas, selama ini yang sering kita konsumsi yaitu
udang dari hasil laut. Namun demikian udang vaname ini merupakan udang unggulan yang pasti
memiliki kualiatas bagus karena udang ini lebih aktif dari pada udang yang lain, sehingga dapat di
pastikan udang ini lebih tahan terhadap penyakit.
Rencana pengembangan
Untuk rencana kedepannya kami menentukan lahan atau tempat untuk dijadikan budidaya tambak
udang, disini kami untuk awal dari rencana akan menyewa lahan seperti tanah kosong atau seperti
sawah yang berada di daerah yang dekat dengan sumber air. Setelah menentukan tempat, kami
membeli peralatan yang akan di butuhkan untuk budidaya, seperti sanyo kecil dan juga paralon untuk
system pengairan dan membuat kincir angina kecil untuk men supply oksigen dan tenaga untuk listrik.
Selain itu kami juga membutuhkan peralatan lain seperti jarring, keranjang dan lain sebagainya.
Tentunya kami untuk awal pengerjaan kami membutuhkan bibit udang yang kami beli dari budidaya
udang vanese yang lainnya.
Analisa Produk
Kami mengutamakan selamat dunia dan akhirat, oleh karena itu kami hanya menjual satu jenis
udang yaitu udang vannese atau udang air tawar.
Analisa keuangan
Untuk modal awal kami hanya diberi Rp. 20.000.000 oleh bu Ferina, dari modal yang
sedemikian kami menghemat untuk menyewa lahan yang dapat dikatakan sangat kecil yang
ditaksirkan senilai Rp 7.500.000, untuk peralat seperti sanyo dan lain lain kami menafsirkan
biaya senilai Rp 4.000.000. untuk sisa biaya kami gunakan untuk biaya pembelian bibit dan
untuk karyawan untuk mengelola awal dari bisnis ini.
Analisa manajemen
Untuk pengelolaan di bidang manajemen kelompok kami mengerjakan sendiri. Untuk karyawan
kami memiliki satu karyawan harian yaitu untuk mengurusi pengelolaan di lapangan, serta
karyawan borongan untuk setiap kali ada panen yang berjumlah 4-5 orang.