MAKALAH KELOMPOK
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Nurdian (1805112799)
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen
kami yaitu Ibu Prof. Dr. Henny Indrawati, SP., MM selaku dosen pengampu mata
kuliah Ekonomi Syariah. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca mengenai
“Produksi,Distribusi,Dan Konsumsi Dalam Perspektif Ekonomi Syariah,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan,
apabila ada kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai kita semua.
Kelompok 6
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
II
BAB I
PENDAHULUAN
Islam sebagai system hidup (way of life) dan merupakan agama yang
universal sebab memuat segala aspek kehidupan baik yang terkait dengan
aspek ekonomi, sosial, politik dan budaya. Seiring dengan maju pesatnya
kajian tentang ekonomi Islam dengan menggunakan pendekatan filsafat dan
sebagainya mendorong kepada terbentuknya suatu ilmu ekonomi berbasis
keIslaman yang terfokus untuk mempelajari masalah-masalah, ekonomi,
rakyat, yang dilhami oleh nilai-nilai Islam.
Pada saat ini realita yang nampak adalah telah terjadi ketidakadilan
dan ketimpangan dalam pendistribusian pendapatan dan kekayaan baik di
negara maju maupun di negara-negara berkembang yang mempergunakan
system kapitalis sebagai system ekonomi negaranya, sehingga menciptakan
kemiskinan dimana-mana.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Seluruh kegiatan produksi terikat pada tataran nilai moral dan teknikal
yang Islami.
Sejak dari kegiatan mengorganisisr faktor produksi, proses
produksi hingga pemasaran dan pelayanan kepada konsumen semuanya
harus mengikuti moralitas Islam. Metwally (1992) mengatakan
”perbedaan dari perusahaan-perusahaan non Islami tak hanya pada
tujuannya, tetapi juga pada kebijakan-kebijakan ekonomi dan strategi
pasarnya”. Produksi barang dan jasa yang dapat merusak moralitas dan
menjauhkan manusia dari nilai-nilai relijius tidak akan diperbolehkan.
Selain itu Islam juga mengajarkan adanya skala prioritas (dharuriyah,
hajjiyah dan tahsiniyah) dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi serta
melarang sikap berlebihan, larangan ini juga berlaku bagi segala mata
rantai dalam produksinya.
Mekanisme sistem distribusi ekonomi Islam dapat dibagi menjadi dua (2)
yaitu mekanisme ekonomi dan mekanisme non-ekonomi. Mekanisme ekonomi
meliputi aktivitas ekonomi yang bersifat produktif, berupa berbagai kegiatan
pengembangan harta dalam akad-akad mu’amalah, seperti membuka
kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya sebab-sebab kepemilikan
individu dan pengembangan harta melalui investasi, larangan menimbun harta,
mengatasi peredaran dan pemusatan kekayaan di segelintir golongan, larangan
kegiatan monopoli, dan berbagai penipuan dan larangan judi, riba, korupsi dan
pemberian suap . Sedangkan mekanisme non-ekonomi adalah mekanisme
yang tidak melalui aktivitas ekonomi produktif melainkan melalui aktivitas
non-produktif, seperti pemberian hibah, shodaqoh, zakat dan warisan.
Konsumsi pada tingkat ini ialah tingkat konsumsi seseorang atau rumah
tangga yang hanya bisa memenuhi sebagian kecil saja dari kebutuhannya.
Tujuan konsumsi seseorang dalam ajaran islam dan yang harus diikuti
dalam aktivitas ekonomi antara lain :
Agung Zulkarnain
Alang alang@gmail.com
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ekonomi Islam, produksi mempunyai motif kemaslatan,
kebutuhan dan kewajiban. Demikian pula, konsumsi. Perilaku produksi
merupakan usaha seseorang atau kelompok untuk melepaskan dirinya dari
kefakiran. Menurut Yusuf Qardhawi (1995), secara eksternal perilaku
produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan setiap individu
sehingga dapat membangun kemandirian ummat. Sedangkan motif
perilakunya adalah keutamaan mencari nafkah, menjaga semua sumber
daya (flora-fauna dan alam sekitar), dilakukan secara profesional dan
berusaha pada sesuatu yang halal.
Sistem ekonomi Islam telah memberikan keadilan dan persamaan
prinsip produksi sesuai kemampuan masing-masing tanpa menindas orang
lain atau menghancurkan masyarakat. Kitab suci Al-Quran
memperbolehkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan jujur,
sederajat, dan memberikan keuntungan bagi kedua pihak dan tidak
membenarkan cara-cara yang hanya menguntungkan seseorang, lebih-
lebih yang dapat mendatangkan kerugian pada orang lain atau keuntungan
yang diperoleh ternyata merugikan kepentingan umum. Setiap orang
dinasihatkan berhubungan secara jujur dan teratur serta menahan diri dari
hubungan yang tidak jujur
DAFTAR PUSTAKA