Anda di halaman 1dari 19

Beberapa Isu dan Masalah

Dalam Kebijakan Moneter :


Ketidakpastian dan Jarak
(Lag) Serta Rational
Expaction
HELLO ╸

WAN NADIA
FIRA FITRI YULIA

! ╸

REDI YUSANDARA
BHAYU UTAMA PUTRA

2
BAB PEMBAHASAN
╸ KETIDAKPASTIAN DAN JARAK ( LAG)
╸ RATIONAL EXPECTATION

3
KETIDAKPASTIAN DAN JARAK
WAKTU (LAG)
Unsur ketidakpastian ini selalu ada dalam
setiap usaha dalam merumuskan dan
melaksanakan suatu kebijaksanaan
moneter, dan kebijaksanaan ekonomi pada
umumnya.

 Tindakan yang reaktif harus dihindarkan, sebab dalam informasi tidak sempurna
kesalahan langkah sama dengan ketepatan langkah. Sekarang pun banyak ekonom
berpendapat bahwa perekonomian mempunyai kemampuan untuk mengkoreksi sendiri
ketimpangan besar yang memerlukan tindakan pemerintah.

5
BIG
CONCEP
T
Masalah kebijaksanaan lain, yang masih
berkaitan dengan ketidakpastian ini
menurut Boediono (1965: 137) adalah masalah
jarak waktu atau lag dari kebijaksanaan

6
LANJUTAN

 Ada dua macam lag yang dikenal dalam


kepustakaan kebijaksanaan ekonomi, yaitu
yang disebut
1. Inside lag dan
2.  outside lag

7
INSIDE LAG

inside lag adalah jarak waktu dari


timbulnya permasalahan di dalam
perekonomian sampai dengan
dimulainya tindakan
kebijaksanaan untuk
mengatasinya

8
INSIDE LAG TERDIRI DARI 3 MACAM LAG YANG
BERURUTAN

╸ Pertama adalah jarak kedua adalah jarak ketiga adalah jarak waktu
waktu mulai dari waktu antara saat antara saat keputusan
timbulnya masalah sampai disadarinya bahwa ada kebijaksanaan diambil saat
dengan saat para pembuat masalah dan saat keputusan tersebut mulai
kebijaksanaan menyadari diputuskannya suatu dilaksanakan. Ini disebut action
bahwa memang ada tindakan. Ini lag. Inside lag sangat tergantung
masalah. Ini disebut decision lag. pada kecepatan kerja atau
disebutrecognition lag. efisien dari lembaga pembuat
kebijaksanaan.

9
Outside lag adalah jarak waktu antara saat mulai
dilaksanakannya langkah kebijaksanaan dan saat
timbulnya akibat pada perekonomian. Biasanya suatu
tindakan kebijaksanaan mempunyai akibat yang
tersebar dalam jangka waktu yang panjang. Berapa
lama outside lag ini dan bagaimana pola akibatnya
tersebut dalam jangka waktu tertentu tergantung pada
macam tindakan kebijaksanaan, struktur
perekonomian dan reaksi dari para pelaku di
dalamnya

10
LANJUTAN

kebanyakan ekonom sekarang berpendapat bahwa outside lag dari kebijaksanaan


moneter adalah panjang : pengaruhnya datang lambat dan bisa menyebar sampai
beberapa tahun. Sebaliknya kebijaksanaan fiskal biasanya mempunyai outside
lag yang lebih pendek, karena tindakan ini langsung mempengaruhi pengeluaran
masyarakat. Namun di lain pihak, karena struktur adminstrasinya, kebijaksanaan
fiskal biasanya mempunyai inside lag yang lebih panjang, sedang kebijaksanaan
moneter mempunyai inside lag yang lebih pendek. Jadi apabila dilihat dari total lag
(inside lag plus outside lag), maka kebijaksanaan moneter belum tentu lebih lambat
pengaruhnya daripada kebijaksanaan fiskal.

11
meskipun banyak yang setuju bahwa outside lag-nya panjang, namun
penelitian sampai sekarang belum bisa memberikan jawaban berapa
panjangnya. Penelitian empiris dari Friedman dengan data Amerika serikat
menunjukkan bahwa lag tersebut bisa berkisar 6 bulan sampai 2 tahun, dan
yang perlu dicatat pula adalah bahwa lag tersebut bervariasi dari masa ke
masa.

Dalam hal lag ini pun ada ketidakpastian. Adanya unsur ketidakpastian
umum bagi setiap kebijaksanaan ekonomi serta adanya ketidakpastian
mengenai kapan pengaruhnya mulai terasa dalam perekonomian,
menimbulkan kemungkinan nyata bahwa apa yang dimaksudkan sebagai
tindakan stabilisasi justru bisa menimbulkan
akibat destabilisasi (menimbulkan ketidakstabilan) dalam perekonomian.

12
Milton Friedmand, J.W. Angell dan Edward Shaw,
berpendapat bahwa tindakan kebijaksanaan moneter
yang secara aktif (disebut discretionary policies) tidak
efektif dan justru berbahaya. Oleh sebab itu, mereka
berpandangan bahwa yang lebih baik dan lebih aman
adalah melaksanakan monetary rules, misalnya saja
dengan mengendalikan pertumbuhan jumlah uang
yang beredar secara konstan dari waktu ke waktu
sesuai dengan perkiraan perkembangan kebutuhan
masyarakat akan uang (katakan 4 atau 5% setahun).

13
KESIMPULAN KETIDAKPASTIAN
DAN JARAK WAKTU ( LAG )

Kesimpulan umumnya adalah bahwa discretionary


policies masih perlu,tetapi perlu dihindari reaksi yang berlebihan
(over reaction) karena bagi gangguan-gangguan kecil atau
gangguan-gangguan yang bersifat sementara, perekonomian itu
sendiri mempunyai kemampuan untuk mengobati
dirinya. Monetary rules yang diterapkan secara fleksibel
berguna agar kita tidak kehilangan perspektif jangka panjang.
HARAPAN RASIONAL ( RATIONAL EXPECTATION

LATAR
BELAKANG
Selain masalah ketidakpastian dan masalah lag, kebijaksanaan moneter dalam
praktek menghadapi pula masalah yang bersumber dari terbentuknya harapan
atauexpectations di masyarakat mengenai apa yang akan terjadi di dalam
perekonomian. Peranan harapan ini sangat penting karena ia menentukan tindakan
atau reaksi masyarakat terhadap kebijaksanaan itu sendiri. Berhasil tidaknya suatu
langkah kebijaksanaan dalam praktek sangat tergantung pada harapan macam apa
yang terbentuk di masyarakat. Reaksi masyarakat terhadap kebijaksanaan atau
perkembangan keadaan yang diduga akan bersifat permanen.

15
LANJUTAN

LATAR
BELAKANG
 Namun, akhir-akhir ini sejumlah ekonom mencoba menuangkan faktor
pembentukan harapan ini ke dalam suatu pendekatan baru dalam ekonomi makro
yang disebut “pendekatan harapan rasional” atau the rational expectations
approach. Inti dari pendekatan ini adalah bahwa masyarakat tidaklah bodoh, dalam
arti mereka akan menggunakan segala informasi yang ada pada mereka sebaik-
baiknya dalam menentukan reaksi mereka terhadap perubahan keadaan atau
terhadap suatu langkah kebijaksanaan

16
IMPLIKASI
Pertama, dengan diberikannya peranan yang penting pada
pembentukan harapan masyarakat dalam proses bekerjanya
kebijaksanaan dan perekonomian mikro secara umum, maka
Implikasi dari pendekatan baru ini banyak bagian-bagian dari teori makro konvensional yang sampai
bagi teori ekonomi makro dan saat ini dipelajari, perlu dirombak untuk memasukkan faktor
kebijaksanaan makro cukup harapan rasional ini
fundamental.

Implikasi yang kedua menyangkut masalah kebijaksanaan.


Pendekatan ini menekan bahwa suatu langkah kebijaksanaan
pertama kali harus dinilai dari segi pengaruhnya terhadap
harapan masyarakat, dan selanjutnya memperkirakan apakah
dengan timbulnya harapan tersebut kebijaksanaan itu akhirnya
bisa mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Unsur yang
sangat penting dalam setiap kebijaksanaan, menurut pendekatan
ini, adalah kredibilitas dari langkah kebijaksanaan tersebut di
mata masyarakat.

17
LANJUTAN

Namun, perlu kita catat bahwa dalam kelompok harapan rasional ini ada aliran
yang mempunyai pendapat bahwa implikasi dan pendekatan ini adalah lebih jauh
dari dua implikasi yang disebut di atas. Mereka menyatakan bahwa di negara-
negara maju yang menganut sistem ekonomi pasar, posisi pasar (yaitu penyesuaian
antara permintaan dengan penawaran) biasanya sangat efisien. Artinya, setiap
pasar di perekonomian bisa mencapai keseimbangan secara cepat atau istilah
Inggrisnyathe markets are always clear

18
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA
& MENYIMAK …….

19

Anda mungkin juga menyukai