Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Reihan Maulana Wijaya

NPM : 21.06.1.0007

1. Fokus dari area ini adalah formulasi tujuan organsiasi dan interaksi perilaku individu. Beberapa dimensi
penting dalam area ini adalah proses partisipasi penganggaran, level kesulitan dalam pencapaian tujuan, level
aspirasi, dan adanya konflik antara tujuan individual dengan tujuan organisasi. Keselarasan antara tujuan
individu dengan tujuan organ0069sasi menjadi rerangka manajerial mengembangkan organsasi. Dua isu penting
dalam bidang oenganggaran dan perencanaan adalah organizational slack dan budgetary slack.

2. Fokus dalam bidang ini adalah teori-teori dan model-model tentang pengambilan keputusan. Ada teori
normatif, paradoks, dan model deskriptif dalam pengambilan keputusan. Teori normatif adalah bagaimana
seharusnya orang mengambil keputusan. Paradoks adalah sesuatu yang bertentangan dengan teori normatif,
sedangkan model deskriptif menjelaskan apa yang terjadi ketika orang mengambil keputusan berdasarkan
fakta-fakta empiris yang ada. Apa informasi (subject matter) yang digunakan untuk pengambilan keputusan?
Informasi yang digunakan tetaplah informasi akuntansi.

3. Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya
laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadi satu atau
lebih peristiwa dimasa yang akan datang.Kerangka Pengendalian Kontijensi Suatu isu dipecahkan dalam
mengembangkan suatu model pengendalian kontinjensi tentang pemahaman bagaimana faktor kontinjensi
ditentukan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu. Faktor kontinjensi tertentu mungkin ditentukan oleh
keputusan manajemen, yang lain mungkin ditentukan secara exogenous. Pada beberapa titik waktu, organisasi
memilih pasar dimana perusahaan tersebut bersaing dan strategi dalam pasar itu, dan pada dasarnya mampu
mengendalikan semua faktor kontinjensi. Bagaimanapun setelah menentukan strategi produk tertentu,
banyak faktor kontinjensi tidak lagi di bawah pengendalian langsung organisasi. Oleh karena itu, determinasi
faktor kontinjensi mungkin menjadi proses interaktive, sebagian dari faktor dipilih oleh perusahaan, sedangkan
yang lain adalah suatu hasil keputusan yang lalu dan faktor eksternal

4. Tujuan keperilakuan dalam pengendalian keuangan dapat dijelaskan dengan sebuah definisi umum tentang
pengendalian. Pada umumnya, pengendalian didefinisikan sebagai sebuah inisiatif yang dipilih yang Akan
merubah kemungkinan dari pencapaian hasil yang diharapkan. Dalam pengendalian keuangan hasil-hasil pokok
yang diharapkan merupakan peristiwa-peristiwa keperilakuan dan penerapannya dari masalah-masalah keuangan.

Definisi pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan“kemungkinan”. Para manajer
membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka bekerja dan dampak-dampak yang mereka harapkan
dari suatu inisiatif dipilih. Bagaimanapun, para manajer secara khusus memiliki peluang untuk Dapat mendeteksi
hasil-hasil keperilakuan.

Anda mungkin juga menyukai