Pertanyaan tentang Sampling Audit dalam Pengujian Subtantif
1. Apa yang dimaksud dengan pengujian substantif? Pengujian substantif adalah prosedur-prosedur audit yang didesain untuk menguji kekeliruan moneter yang berpengaruh langsung terhadap kebenaran saldo-saldo akun dalam laporan keuangan. 2. Dalam pengujian substantif Jelaskan apa yang dimaksud dengan variabel sampling dan atribut sampling yang dilakukan auditor? Variable sampling adalah teknik statistik yang digunakan oleh auditor untuk menguji kewajaran suatu jumlah atau saldo dan untuk mengestimasi jumlah rupiah saldo atau kuantitas lain. 3. Sebutkan tahap-tahap dalam perencanaan sampling? Menetapkan tujuan rencana; Merumuskan populasi dan unit sampling; Menentukan ukuran sampel; Menentukan metoda pemilihan sampel; Melaksanakan rencana sampling; Mengevaluasi hasil sampel. 4. Apa perbedaan Sampling PPS dan Sampling Variabel Klasik? Perbedaan kedua pendekatan tersebut ialah bahwa sampling PPS didasarkan pada teori sampling atribut, sedangkan sampling variabel klasik didasarkan pada teori distribusi normal. 5. Kapan auditor dapat menerima adanya sejumlah ketidakpastian dalam melakukan pengujian substantif? Auditor dimungkinkan u/ menerima sejumlah ketidakpastian dalam pengujian substantif, apabila waktu dan biaya u/ memeriksa unsur2 dalam populasi menurut pertimbangannya akan lebih besar daripada akibat kemungkinan menyatakan pendapat yang keliru dari hasil pemeriksaan hanya pada data sampel. 6. Apakah tujuan pengambilan sampel dalam pengujian substantif? Tujuan pengambilan sampel dalam pengujian substantif adalah: a. Untuk menentukan jumlah saldo akun yang dianggap benar oleh auditor dengan menggunakan teknik penafsiran atau estimasi Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sampel b. Untuk menentukan apakah auditor dapat menerima bahwa perbedaan antara jumlah yang ditaksir tersebut dengan jumlah yang bersangkutan di dalam buku secara material benar atau menolaknya sebagai sesuatu yang secara material keliru.