MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
Anggun Nabilah (203110469)
Dini Risma Fitri (203110446)
Elvi Husnul Hidayah (203110466)
Tisa Aprila Handayani(203110448)
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam agama Islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukun Iman,
terdiri dari enam pilar.Ke enam pilar tersebut adalah keyakinan Islam terhadap hal-hal
yang “ghoib” yang hanya dapat diyakini secara transedental, sebuah kepercayaan terhadap
hal-hal yang diluar daya nalar manusia. Rukun Iman (pilar keyakinan) ini adalah terdiri
dari: 1) iman kepada Allah (Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya),
2) iman kepada Malaikat-malaikat Allah (mengetahui dan percaya akan keberadaan
kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta), 3) iman kepada Kitab-kitab Allah
(melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif. Salah satu kitab Allah
adalah Al-Qur'an), 4) iman kepada Rasul-rasul Allah (mencontoh perjuangan
paraNabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai
kesabaran), 5) iman kepada hari Kiamat (aham bahwa setiap perbuatan akan ada
pembalasan) dan 6) iman kepada Qada dan Qadar(paham pada keputusan serta kepastian
yang ditentukan Allah pada alam semesta).
Enam pilar keimanan umat Islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimiliki
oleh setiap muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya,
sehingga mengimani ke enam rukun iman tersebut merupakan suatu kewajiban yang tidak
dapat ditawar-tawar lagi.Oleh karena itu, penulis akan mengkaji berbagai hal yang
meyangkut enam pilar keimanan tersebut, baik dalil-dalilnya maupun pengaruh keimanan
tersebut terhadap kehidupan seorang muslim. Diharapkan kajian tersebut akan menambah
pemahaman penulis mengenai pentingnya rukun iman dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat.
.
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang rukun Islam ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan tetantang rukun iman.
2. Manumbuhkan rasa iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikatNya, dan rasul-
rasulNya
3. Menumbuhkan individu yang memiliki kepribadian lurus atau kepribadian yang
baik dalam setiap tingkah lakunya.
.
BAB II
PEMBAHASAN
ِِ وَﻣَﻼَِﺋﻜَﺘِﮫِ وَﻛُﺘُﺒِﮫِ وَرَﺳُﻠِﮫِ واﻟْﯿَﻮْم6اْﻵﺧِﺮِوَﺗُﻮْٔﻣِﻦَ ﺑِﺎﻟْﻘَﺪِرِ ﺧَﯿْﺮِهِ وَﺷَﺮﱢه اﻻِٕﯾْﻤﺎَنُ أَنْ ﺗُﻮْٔﻣِﻦَ ﺑِﺎ
Artinya: ”Iman adalah engkau percaya kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya,
para rasulNya, hari akhir, dan percaya kepada taqdirNya, yang baik dan yang buruk.”
(Mutafaqqun ‘alaihi).
Salim basri menyatakan bahwa Imam nawawi dalam kitab syarah muslim berkata:
Ulama’ ahlisunah telah sepakat, baik ahli hadist maupun ahli fiqih bahwa orang beriman
dengan hatinya tetapi tidak mengucapkan dengan syahadat dengan lidahnya, jika tidak
ada halangan akan kekal dalam neraka.
Dari paparan diatas, dapat diketahui bahwa yang yang disebut rukun iman itu ada
enam perkara, yaitu: Iman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya,
Rosul-Rosul-Nya, hari kiyamat, dan iman kepada Qadha dan Qadar.Dalam hadist tersebut
juga disebutkan tentang rukun islam dan ihsan. Dengan penjelasan secara singkat tentang
ketiga prinsip sebagai orang islam tersebut, bias dikatakan bahwa ketiganya itu tidak
boleh dipisahkan satu sama lain.sebagai orang isla, selain kita menjalankan perintah yang
.
termaktub dalam rukun islam itu, juga kita harus mempercayai adanya rukun iman itu.dari
kedua rukun itu, diharapkan kita mempercayai dan mengamalkan prinsip ihsan.pada
prinsip ihsan inilah keimanan sesungguhnya dipertaruhkan.
Ihsan sendiri adalah kita beriman kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya, jika
kita tidak mengetauhui adanya atai melihat Allah tersebut, maka sesungguhnya Allah
sudah melihat kita.
َﱠِ وَﻟَﻮْ ﯾَﺮَى اﻟﱠﺬِﯾﻦَ ظَﻠَﻤُﻮا إِذْ ﯾَﺮَوْن6 وَﻣِﻦَ اﻟﻨﱠﺎسِ ﻣَﻦْ ﯾَﺘﱠﺨِﺬُ ﻣِﻦْ دُونِ ﷲﱠِ أَﻧْﺪَادًا ﯾُﺤِﺒﱡﻮﻧَﮭُﻢْ ﻛَﺤُﺐﱢ ﷲﱠِ وَاﻟﱠﺬِﯾﻦَ آﻣَﻨُﻮا أَﺷَﺪﱡ ﺣُﺒًّﺎ
ِﱠِ ﺟَﻤِﯿﻌًﺎ وَأَنﱠ ﷲﱠَ ﺷَﺪِﯾﺪُ اﻟْﻌَﺬَاب6 َاﻟْﻌَﺬَابَ أَنﱠ اﻟْﻘُﻮﱠة
Artinya:
ﻟَﻘَﺪْ رَﺿِﻲَ ﷲﱠُ ﻋَﻦِ اﻟْﻤُﻮْٔﻣِﻨِﯿﻦَ إِذْ ﯾُﺒَﺎﯾِﻌُﻮﻧَﻚَ ﺗَﺤْﺖَ اﻟﺸﱠﺠَﺮَةِ ﻓَﻌَﻠِﻢَ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﮭِﻢْ ﻓَﺎَٔﻧْﺰَلَ اﻟﺴﱠﻜِﯿﻨَﺔَ ﻋَﻠَﯿْﮭِﻢْ وَأَﺛَﺎﺑَﮭُﻢْ ﻓَﺘْﺤًﺎ ﻗَﺮِﯾﺒًﺎ
.
Artinya:
“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika
mereka berjanji setiakepadamu di bawah pohon, Maka Allah mengetahui apa yang
ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi
Balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”.
وَﻻ ﺗَﻘْﻒُ ﻣَﺎ ﻟَﯿْﺲَ ﻟَﻚَ ﺑِﮫِ ﻋِﻠْﻢٌ إِنﱠ اﻟﺴﱠﻤْﻊَ وَاﻟْﺒَﺼَﺮَ وَاﻟْﻔُﻮَٔادَ ﻛُﻞﱡ أُوﻟَﺌِﻚَ ﻛَﺎنَ ﻋَﻨْﮫُ ﻣَﺴْﺌُﻮ
Artinya:
“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.
Artinya :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
.
Berubah-ubah (akan
Baqa Kekal Fana
binasa)
Keadaan-Nya yang
Kaunuhu qaadiran Kaunuhu ajizan Keadaan-Nya yang lemah
berkuasa
Keadaan-Nya yang
Kaunuhu 'aliman Kaunuhu jahilan Keadaan-Nya yang bodoh
mengetahui
Kaunuhu hayyan Keadaan-Nya yang hidup Kaunuhu mayitan Keadaan-Nya yang mati
Keadaan-Nya yang
Kaunuhu sami'an Kaunuhu ashamma Keadaan-Nya yang tuli
mendengar
Keadaan-Nya yang
Kaunuhu bashiiran Kaunuhu a'maa Keadaan-Nya yang buta
melihat
Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah
dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan.Untuk lebih terperinci lagi, makna
iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin.
2. Taqwa
Taqwa adalah menjaga diri dari segala perbuatan dosa dengan
melaksanakan segala apa yang diperintah oleh Allah SWT dan juga
meninggalkan apa yang telah dilarang-Nya. Keimanan seseorang kepada
Allah SWT belum sempurna jika ia tidak bertaqwa, yakni mewujudkannya
dalam bentuk yang nyata dengan beramal shaleh atau berbuat kebaikan
kepada orang lain.
3. Malu
Tanda keimanan yang amat penting dari seseorang yaitu al haya’ atau
mempunyai rasa malu. Maksud dari mempunyai rasa malu disini bukan kita
merasa malu berbicara di depan orang banyak sehingga merasakan panas
dingin jika berbicara di depan umum atau kita merasa malu dengan
penampilan yang kurang meyakinkan atau kurang keren di depan teman-
teman kita dalam suatu acara. Akan tetapi, rasa malu yang harus kita tanam
.
sebagai orang yang beriman yaitu malu jika kita tidak melakukan perbuatan
atau hal-hal yang telah dibenarkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
4. Syukur
Tanda keimanan seseorang yang amat penting adalah selalu
bersyukur.Allah SWT menganugerahkan nikmat yang banyak kepada
manusia. Setiap detik dalam kehidupan manusia tidak akan pernah lepas
dengan yang namanya nikmat Allah SWT. Oleh karena itu, sudah sepatutnya
manusia selalu bersyukur kepada Allah SWT.Syukur berarti “berterima kasih
kepada Allah SWT”. Dalam arti lain, syukur ialah memanfaatkan nikmat
yang diberikan Allah SWT kepada kita sesuai dengan kehendak yang
memberikannya.
5. Sabar
Sabar merupakan bagian yang penting dari iman.Dalam hadits yang
diriwayatkan oieh Abu Nu‟aim, Rasulullah SAW bersabda “Sabar adalah
sebagian dari iman.Kedudukan sabar bagi iman sangat penting, seperti
kedudukan hari Arafah dalam ibadah haji.”
Dalil Naqli
ِّٰۡ وَرَﺳُﻮۡﻟِﮫٖ وَاﻟۡﻜِﺘٰﺐِ اﻟﱠﺬِىۡ ﻧَﺰﱠلَ ﻋَﻠٰﻰ رَﺳُﻮۡﻟِﮫٖ وَاﻟۡﻜِﺘٰﺐِ اﻟﱠﺬِىۡۤ اَﻧۡﺰَلَ ﻣِﻦۡ ﻗَﺒۡﻞُؕ وَﻣَﻦ6ﯾٰۤﺎَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠﺬِﯾۡﻦَ اٰﻣَﻨُﻮۡۤا اٰﻣِﻨُﻮۡا ﺑِﺎ
ِّٰ وَﻣَﻠٰٓٮِٕﻜَﺘِﮫٖ وَﻛُﺘُﺒِﮫٖ وَرُﺳُﻠِﮫٖ وَاﻟۡﯿَﻮۡمِ اﻻٰۡﺧِﺮِ ﻓَﻘَﺪۡ ﺿَﻞﱠ ﺿَﻠٰﻼًۢ ﺑَﻌِﯿۡﺪًا6ﯾﱠﻜۡﻔُﺮۡ ﺑِﺎ
.
”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya.Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’: 136)
Surah Al-Baqarah 98
َﱠِ وَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘِﮫِ وَرُﺳُﻠِﮫِ وَﺟِﺒْﺮِﯾﻞَ وَﻣِﯿﻜَﺎلَ ﻓَﺎِٕنﱠ ﷲﱠَ ﻋَﺪُوﱞ ﻟِﻠْﻜَﺎﻓِﺮِﯾﻦ6 ﻣَﻦْ ﻛَﺎنَ ﻋَﺪُوًّا
َوَإِذْ ﻗَﺎلَ رَﺑﱡﻚَ ﻟِﻠْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ إِﻧﱢﻲ ﺟَﺎﻋِﻞٌ ﻓِﻲ اﻻَْٔرْضِ ﺧَﻠِﯿﻔَﺔً ۖ ﻗَﺎﻟُﻮا أَﺗَﺠْﻌَﻞُ ﻓِﯿﮭَﺎ ﻣَﻦْ ﯾُﻔْﺴِﺪُ ﻓِﯿﮭَﺎ وَﯾَﺴْﻔِﻚُ اﻟﺪﱢﻣَﺎءَ وَﻧَﺤْﻦُ ﻧُﺴَﺒﱢﺢُ ﺑِﺤَﻤْﺪِك
َوَﻧُﻘَﺪﱢسُ ﻟَﻚَ ۖ ﻗَﺎلَ إِﻧﱢﻲ أَﻋْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﻻَ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮن
Dalil Naqli
Artinya :
“Dan kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar
gembira dan memberi peringatan.Barangsiapa yang beriman dan
mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS. Al An’am 6 : 48).
Artinya :
3) Meningkatkan ketaqwaan pada Allah Swt. karena para rasul adalah orang-
orang yang paling bertaqwa kepada-Nya.
4) Menjadikan sikap kejujuran karena rasul adalah orang yang selalu baik
dalam hati, lisan, dan perbuatan.
5) Menumbuhkan etos kerja yang penuh dengan keikhlasan karena para rasul
adalah orang yang gigih dalam usaha.
6) Menumbuhkan rasa kasih saying kepada semua makhluk.
7) Berani menegakkan kebenaran dan memberantas kejahatan.
8) Menumbuhkan rasa kesabaran dalam menghadapi masalah dan tidak cepat
putus asa.
9) Memahami fungsi iman kepada rasul tersebut dapat menjadikan jiwa bersih
dari rasa kedengkian terhadap sesame dan menjadikan kita giat dalam
beribadah kepada Allah Swt. Sikap dan tindakan para rasul perlu dijadikan
contoh dalam kehidupan sehari-hari agar apa yang dikerjakan selalu
mendapat imbalan pahala dari Allah Swt.
Rasul diutus oleh Allah Swt. kepada umatnya dengan tujuan utama untuk
memberikan suri teladan dalam semua aktivitas kehidupan.Suri telada ini
diwujudkan dalam bentuk akhlakul karimah (akhlak yang mulia).Akhlak para
rasul Allah tercermin di dalam kitab suci Al-Qur’an.Seperti yang diceritakan
dalam Al-Qur’an bahwa akhlak Nabi Muhammad Saw.Sangat sesuai dengan Al-
Qur’an.Dengan demikian akhlaknya seorang rasul sangatlah mulia dan terpuji.
.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Rukun Iman dapat diartikan sebagai pilar keyakinan, yakni pilar-pilar keyakinan
seorang muslim, dalam hal ini terdapat enam pilar keyakinan atau rukun iman dalam
ajaran Islam, yaitu:man kepadaAllah, Iman kepada Malaikat-malaikat Allah, Iman
kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hari Kiamat,
Iman kepada Qada dan Qadar,
Iman kepada Allah serta iman kepada sifat-sifatnya akan mempengaruhi perilaku
seorang muslim, sebab keyakinan yang ada dalam dirinya akan dibuktikan pada dampak
perilakunya. Jika seseorang telah beriman bahwa Allah itu ada, Maha Melihat dan
Maha Mendengar, maka dalam perilakunya akan senantiasa berhati-hati dan waspada,
ia tidak akan merasa sendirian, kendati tidak ada seorang manusiapun di sekitarnya.
Iman kepada rasul merupakan kebutuhan manusia, karena dengan adanya rasul
maka manusia dapat melihat contoh-contoh perilaku dan teladan terbaik yang sesuai
dengan apa yang diharapkan Allah.
.
DAFTAR PUSTAKA
https://cerdika.com/rukun-iman/kepada-rasul-
allah/#:~:text=Secara%20istilah%20atau%20luasnya%2C%20iman,Ada%20juga%20sebutan%
20Ulul%20Azmi.
https://fatahilla.blogspot.com/2015/09/beriman-kepada-nabi-dan-rasul-allah-swt.html
http://kebunhidayah.wordpress.com/2009/08/18/rukun-islam-rukun-imandan-rukun-ihsan/
http://www.scribd.com/doc/25481906/Pengertian-Iman
http://manhaj-salafusshalih.blogspot.com/2010/12/dalil-laranganberputus-asa.html