Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sejalan dengan perkembangan pembangunan Bangsa Indonesia yang terus
meningkat di segala sektor, untuk itu Negara kita terus memacu dan meningkatkan
semua sumber daya yang dimiliki untuk mendukung pembangunan, di antaranya
sumber daya yang paling penting adalah sumber daya manusia yang merupakan
pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu pemerintah berusaha meningkatkan
kualitas sumber daya dengan berbagai cara agar pembangunan di Negara kita dapat di
tingkatkan.
Program pelatihan PRAKERIN ini merupakan salah satu cara pemerintah
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya para siswa dalam program
ini sangat bermanfaat, sehingga setelah lulus dapat menjadi tenaga kerja siap pakai
yang profesional tingkat menengah.

B. Tujuan Prakerin
Tujuan Prakerin pada dasarnya adalah memberikan kesempatan pada siswa
Sekolah Menengah Kejuruan untuk mendalami dan menghayati situasi dan kondisi
dunia usaha yang sesuai dengan Program Keahliannya secara rinci tujuan dan maksud
dapat disebutkan:
a. Meningkatkan, Memperluas, dan memantapkan keterampilan siswa sebagai bekal
memasuki lapangan kerja.
b. Memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya sebagai usaha
memasyarakatkan diri sebelum terjun ke lapangan kerja dan masyarakat pada
umumnya.
c. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap professional sesuai yang
diisyaratkan Dunia Usaha/Dunia Industri.

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 1


C. Waktu Pelaksanaan Prakerin
1. Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri di Bengkel Usaha dan Doa Motor
Dukuhan, Andong,Boyolali
2. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri ini saya laksanakan selama tiga bulan, mulai
02 Januari – 30 Maret 2021

D. Tujuan Penulisan Laporan


Setelah melaksanakan PRAKERIN, setiap siswa Sekolah Menengah Kejuruan
diharapkan dapat membuat laporan serta mengetahui bagaimana cara membuat dan
menyusun laporan PRAKERIN tersebut yang sesuai dengan acuan dari sekolah.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan PRAKERIN ini, yaitu:
a. Merupakan syarat utama untuk mengikuti Ujian Nasional (UN)
b. Bagi siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun pembelajaran
2010/2021.
c. Merupakan rincian dari kegiatan-kegiatan yang telah di lakukan oleh siswa/siswi
di Dunia Usaha/Dunia Industri.
d. Merupakan suatu bukti atas kegiatan praktek keahlian yang dilakukan siswa/siswi
di Dunia Usaha/Dunia Industri.

E. Sistematika Laporan Prakerin


Sistematika Laporan PRAKERIN ini adalah sebagai berikut :
I. Urutan Halaman Bagian
 Halaman Judul Luar (Cover)
 Lembar Persetujuan
 Lembar pengesahan
 Motto
 Persembahan
 Kata pengantar

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 2


 Daftar isi
 Daftar Gambar
II. BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang Masalah
 Tujuan Prakerin
 Waktu Pelaksanaan Prakerin
 Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
 Sistematika Laporan Prakerin
III. BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKERIN
 Sejarah Lokasi Prakerin
 Struktur Organisasi
 Denah Prakerin
 Bidang Produksi / Hasil Produksi ( apa yang harus diproduksi )
 Pengaturan Jam Kerja (tata tertib yang ada di industri)
IV. BAB III KAJIAN TEORI
 Pengertian Ban
 Pengertian Pelek
V. BAB IV URAIAN HASIL PRAKERIN
 Pemeriksaan dan Perawatan Ban
 Cara Memperbaiki Ban pada Sepeda Motor
VI. BAB V PENUTUP
 Kesimpulan
 Saran
VII.DAFTAR PUSTAKA

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 3


BAB II

DESKRIPSI LOKASI PRAKERIN

A. Sejarah Lokasi Prakerin

Sejarah dari berdirinya BENGKEL USAHA DAN DOA MOTOR. Yang


dikelola oleh Bapak Zaenal Abidin. Bengkel ini mempunyai tempat yang luas dan
strategis dipinggir jalan..

B. Struktur Organisasi

Pemilik Bengkel

Zaenal Abidin

Karyawan
Suranto

Gambar 2.1 Struktur Organisasi


C. Denah Lokasi Prakerin

Gambar 2.2 Lokasi Prakerin

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 4


D. Bidang Produksi / Hasil Produksi ( apa yang harus diproduksi )
Bidang yang diproduksi berupa tune-up dan perbaikan mesin motor
a. Pengecekan rem dan lampu indikator
b. Pembersihan karburator
c. Penyetelan katup klep
d. Pemeriksaan sistem Transmisi
e. Penyetelan rantai
f. Pembersihaaan spark plug (busi)
g. Pembersihan filter karburator
h. Penyetelan handle gas
i. Penggantian oli
j. Pengecekan baterai
k. Pengecekan settingan karburator
l. Test drive (uji coba jalan)

E. Pengaturan Jam Kerja (tata tertib yang ada di industri)


1. Jadwal pada saat mengikuti pelatihan di dunia DU / DI :
a. Hari masuk selama di DU / DI : Senin – Minggu
b. Jam kerja : Pukul 08.00 – 17.00
c. Hari libur kerja : Setiap hari libur dan hari besar
d. Tata tertib selama di DU / DI :
 Selama berada di dalam bengkel harus memakai pakaian wearpack.
 Pada saat kerja tidak boleh bercanda.
 Pada saat memperbaiki atau melepas sesuatu harus menggunakan alat
sesuai dengan fungsinya.

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 5


BAB III

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Ban (Tyre)


Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi:
 Sebagai pengendali arah kendaraan
 Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya
 Sebagai penerus tenaga dari mesin
 Sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor

Ban merupakan bagian roda yang langsung bersentuhan dengan jalan. Disaat
sepeda motor berjalan dan berhenti akan terjadi gesekan antara ban dan permukaan
jalan. Ban selain berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara pada area yang
kecil dimana permukaan ban menyentuh permukaan jalan, menyalurkan gaya tekan
pada saat pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara simultan/terus
menerus.
Pada dasarnya ban yang digunakan pada sepeda motor, umumnya terdiri atas dua
bagian utama yaitu ban luar dan ban dalam. Konstruksi ban pada umumnya sama, baik
ban dengan ban dalam maupun ban tanpa ban dalam. Ban bagian luar disebut Tread
terbuat dari karet yang keras karena bersentuhan langsung dengan tanah. Untuk itu
tread harus memiliki ketahan aus yang tinggi dan cukup baik melindungi ban dalam.
Sedangkan lapisan bagian dalam ban disebut Breaker.
Carcas dan tread fungsinya menjaga dan melindungi ban bagian dalam dari
tekanan udara dan pukulan dari luar secara bersamaan. Carcas ini terbuat dari lapisan
kain (fabric layer) dengan bahan nilon dan rayon yang dilapisi karet dan kawat yang
jumlah lapisannya menentukan kekuatan ban. Disamping itu ada lapisan bead yang
mampu memegang dengan kuat pada pelek melalui tekanan udara selama berjalan.
Lapisan yang berbeda dibagian dalam dari ban “TUBLESS” (tanpa ban dalam) yang
bersifat elastis, jika tertusuk paku udara bagian dalam tidak bocor keluar. Ban tanpa
mempunyai ban dalam disebut ban TUBELESS dengan konstruksi khusus agar udara
bagian dalam tidak bocor keluar. Biasanya pada bagian luar ban terdapat tanda

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 6


TUBELESS

Gambar 3.1 Ban tipe radial

Ukuran dan jenis ban bisa diketahui dengan membaca kode ban. Kode ban
memberikan informasi tentang ciri-ciri umum dan kerataan (flatness) dari ban.
Pada sebuah ban, dapat ditemukan informasi seperti ukuran ban, TWI (treat
wear indicator), Type ban : tubeless atau tubetype, Nomor lot, speed symbol dan load
index, anak panah, hingga beban maksimum. Semua ini adalah factor penting yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan ban. Secara garis besar penunjukan ukuran ban bisa
dibedakan menjadi dua jenis yaitu metric dan inchi.
Metric

Arti dari 80/90-17 :

80 = Lebar ban dalam mm


90 = Aspek rasio
17 = Diameter pelek dalam inchi

Keterangan :

Lebar ban = adalah bagian terlebar dari ban dengan nilai ± 80 mm

Aspek rasio = adalah persentase dari lebar ban atau sama dengan ± 80 x 90 = ± 72
mm
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”

Jadi jika ukuran 80/90-17 artinya : ban tersebut memiliki lebar ± 80 mm dengan
tinggi ± 72 mm dan menggunakan pelek 17”

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 7


Inchi

Arti dari 2,75 – 17 :


2,75 = Lebar ban dalam inchi

17 = Diameter pelek dalam inch

Keterangan :

Lebar ban = adalah bagian terlebar dari penampang ban dengan nilai ± 2,75” dengan
tinggi± 2,75”
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”

Jadi jika ukuran 2,75 – 17 artinya : ban tersebut memiliki lebar 2,75” dengan tinggi
2,75” dan menggunakan pelek 17”
TWI (Tread Wear Indicator)

TWI adalah symbol untuk menunjukan batas pemakaian ban . tanda ini berupa segitiga
yang tertera di sisi ban dan tonjolan pada sela- sela pattern, hal ini untuk menunjukan
batas keausan tread yang diijinkan oleh produsen untuk menjamin performa ban, jika
keausan tread sudah mencapai tanda ini maka sebaiknya ban segera diganti
Tubeless atau Tubetype

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 8


1. Tube type adalah jenis ban yang pada aplikasinya harus menggunkan ban dalam
dan bias mengunakan pelek spoke.
2. Tubeless adalah jenis ban yang pada aplikasinya tanpa menggunakan ban dalam.

Lot Number

Lot number adalah kode yang menunjukkan


waktu diproduksinya ban dipabrik. Pada
kode lot number di atas adalah 2607 artinya
dua angka di depan menunjukkan ban
diproduksi pada minggu ke-26 atau sekitar
bulat Juni minggu keempat, lalu dua angka
di belakang menunjukkan ban diproduksi
tahun 2007.
Speed Simbol dan Load Index

Kode ini menunjukkan batas kecepatan maksimum dan beban maksimum untuk

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 9


menjaga performa ban tetap pada kondisi yang baik. Pada gambar tertera 41P. Maka
arti dari kode tersebut adalah beban maksimum yang diijinkan agar performa ban tetap
baik adalah 145 kg pada kecepatan 150 km/jam.
Berikut adalah table Indek Beban dan Index Speed

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 10


Anak Panah

Lambang anak panah pada dinding ban menunjukkan arah putaran ban agar
berfungsi dengan baik

Max Load

Sama dengan load index arti dari symbol ini adalah beban kerja yang diijinkan
agar performa ban tetap baik yaitu maksimum 160 kg pada tekanan 33 Psi.

Berikut ini contoh lain dari kode ban dan cara membacanya:

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR 11


B. Pengertian Pelek (Wheel Rim)
Tipe pelek jari-jari (wire spoke wheel)

Gambar 3.2 Roda tipe jari-jari

Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor. Dimana roda terbuat dari
lembaran-lembaran baja atau alumunium alloy yang melingkar dan hub/tromol
terpasang kaku oleh jari-jari.

Grease seal
Bearing
Spacer
Hub casting
Brake disc bolt
Brake caliper
Speedometer cable
Axle
Speedometer drive unit
10.Speedometer drive gear
11.Bearing
12.Retaining plate 13.Hub
cover 14.Collar
15.Axle nut

Gambar 3.3 Potongan dan tinjauan setempat dari kekhasan Hub

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


12
Tipe pelek dari composit (composite wheel)

Gambar 3.4 Roda tipe plat press

Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor dengan roda kecil
(tipe keluarga atau rekreasi). Rodanya/pelek dibuat dengan menyatukan
rim dan hub dengan menggunakan baut dan mur.

Tipe pelek dari paduan tuang (cast alloy wheel)

Gambar 3.5 Tipe roda dari besi tuang

Roda dan jari-jari menjadi satu disebut tipe “Light alloy disk wheel”.
Regiditas dan kekuatannya sama dengan sebelumnya, tidak diperlukan
penyetelan

untuk balancing roda (beda dengan jari-jari yang perlu disetel untuk
balancingnya). Designnya sangat trendi biasanya digunakan motor besar,
kadang-kadang pada motor kecil dan motor-motor sport.

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


13
Roda tipe khusus (dibentuk dari baja yang di press dan di dalamnya

1. Bolt
2. Rim half
3. Rim half
4. Spring washer
5. Nut
6. Tyre
7. Inner tube

terbagi dua)

Gambar 3.6 Membelah susunan pelek roda

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


14
BAB IV

URAIAN HASIL PRAKERIN

A. Pemeriksaan dan Perawatan Ban


Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban:
a) Tekanan angin kurang/berlebih
b) Beban berlebihan
c) Pengereman dan akselerasi yang berlebihan
d) Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus)
e) Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil
f) Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat habis
daripada kompon keras)
g) Dalam memasang ban ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi
keselamatan pengendara dan keawetan ban diantaranya:
h) Gunakan peralatan yang tidak merusak ban atau pelek.
i) Pastikan pelek sejajar dengan rim line saat terpasang.
j) Pastikan arah putar sesuai dengan petunjuk.
k) Cek tekanan angin agar sesuai dengan standardnya
l) Sesuaikan ukuran ban dalam terhadap ban luarnya
m) Pastikan tidak ada benda asing seperti krikil tajam, beling atau paku di
dalam ban
n) Gunakan selalu rim tape untuk melindungi ban dalam dari tusukan
spoke velg.
o) Pastikan bahwa posisi “Valve” ban dalam sesuai dengan tanda posisi
“Valve” yang tertera pada ban
p) Kencangkan mur ban dalam seperlunya
q) Setelah mengganti ban belakang sejajarkan posisinya agar lurus
terhadap ban depan untuk menghindari keolengan
r) Setelah ban terpasang tarik beberapa kali tuas rem terutama rem
hidrolik sampai terasa tekanan rem sudah kembali normal untuk
menghindari terjadinya rem blong.

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


15
s) Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan ban :
t) Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala.
u) Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk mengurangi
tekanan pada ban pada posisi yang sama diwaktu yang lama.
v) Hindari kontaminasi dengan cairan-cairan kimia yang merusak, oli dan
bensin segera bersihkan dengan air dan sabun jika terkena cairan
tersebut.
w) Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang lama karena
akan membuat karakter karet ban berubah.
x) Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI.
B. Cara menganti ban pada sepeda motor Peralatan dan bahan yang
diperlukan :
Ban dalam atau ban luar sesuai keperluan ban mana yang akan diganti
 Kunci ring – pas ukuran 8, 10, 12, 14, 17, dan 19
 Kunci T
 Pencongkel ban
 Motorcycle tyre change (manual atau hydroulik)
Langkah pemasangan ban :

 Sepeda motor distandarkan terlebih dahulu ( standar 2 kaki )


ditempat yang rata atau permukaan lantai tidak miring dan licin.
 Kendorkan dan lepaskan poros roda yang akan diganti bannya,
( disini kita membahas roda depan ).
 Kempeskan roda.
 Tekan-tekan sisi ban secara merata.
 Congkel salah satu sisi ban luar menggunakan 3 pencongkel
sekaligus di tiga bagian yang berdekatan (arah congkelan keluar
pelek)
 Kendorkan baut pengikat pentil dan keluarkan ban dalam.

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


16
 Keluarkan sisi ban luar yang belum terlepas, menggunakan alat
congkelan tadi sampai terlepas.
 Pasangkan ban luar yang baru dengan cara memasukkan sebelah
sisi terlebih dahulu.
 Pasangkan ban dalam yang baru dengan cara tepatkan pentil ke
lubang pentil yang ada di pelek terlebih dahulu, lalu pasangkan
mur dan kencangkan
 Congkel sisi ban luar yang belum dipasang kearah dalam pelek
sampai semuanya terpasang ke alur pelek seperti semula dan
usahakan jangan mencongkel ban dalam, dikarnakan jika
tercongkel, bisa kemungkinan bocor.
 Tekan-tekan ban scara merata.
 Isikan angin ke ban.
Tekanan angin ban yang direkomendasikan untuk roda depan yakni 29
– 30 psi, sedangkan untuk roda belakang lebih disarankan untuk
mengatur pada tekanan 31 – 33 psi, dengan ketentuan yang sama seperti
motor matic tadi
 Pasangkan roda dan tepatkan ke lubang garpu lalu pasangkan poros
roda lalu kencangkan.
 Dalam melepas dan memasang ban, terutama untuk ban tubeless
dan atau yang berukuran besar (sepeda motor besar) dapat
mengunakan alat bantu berupa motorcycle tyre change, alat ini
mempunyai keunggulan berupa pengerjaan yang lebih mudah dan
resiko merusak pelek dapat dikurangi

Gambar 4.1 Melepas ban mengunakan alat motorcycle tyre change

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


17
 Pemasangan Ban harus sesuai arah rotasi
Jika mengganti ban di bengkel ban, biasanya mereka sudah
langsung mengerti mengenai arah putaran ban sesuai petunjuk
yang tertera pada bagian samping ban. Namun terkadang ada
teknisi baru atau yang tidak mengerti akan pentingnya hal ini,
sehingga mereka memasang ban secara terbalik. Hal yang kami
rasakan antara lain adalah suara ban yang jadi lebih berisik dan bahan
bakar jadi lebih boros untuk perjalanan jauh. Gejala yang kami rasakan
tersebut ternyata sesuai dengan penjelasan dari beberapa ahli yang
diberitakan oleh berbagai media. Berikut beberapa akibat jika memasang
ban dengan arah rotasi terbalik:
1. Menghilangkan Stabilitas Ban di Kondisi Jalan Basah
2. Kembangan Ban Lebih Cepat Habis (Ban cepat Rusak)
3. Suara Ban jadi Lebih Berisik
4. Membantu Pengereman Lebih Pakem
5. Konsumsi bbm Lebih Boros

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri sangat bermanfaat bagi para siswa-
siswi SMK MUHAMMADIYAH 2 ANDONG Dengan adanya kegiatan
Praktek Kerja Industri siswa di tuntut untuk mempunyai sikap mandiri dan
mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga siswa diharapkan dapat
memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi.
Adapun kesimpulan mengenai tempat Praktek Kerja Industri
adalah
 Ruangan sangatlah rapih dan bersih sehingga memungkinkan para
karyawan bekerja dengan maksimal.
 Keselamatan kerja sangatlah di utamakan dalam perusahaan baik
sebelum, selama, dan sesudah bekerja
B. Saran
Beberapa hal yang kami temukan di lapangan saat melaksanakan
Praktek Kerja Industri yang sebagian kecil justru tidak kami temukan saat
mengikuti pembelajaran di kelas. Terkait dengan ini kami ajukan beberapa
saran antara lain :
 Sekolah haruslah memberi penekanan pada penguasaan
keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi di
dunia kerja. Dengan demikian kami peserta Praktek Kerja Industri
dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh
secara maksimal.
Pihak sekolah haruslah lebih sering memonitoring siswa yang

sedang melakukan Praktek Kerja Industri. Sehingga pihak sekolah bisa

mengetahui kondisi siswa tersebut.Demikian laporan Praktek Kerja

Industri ini kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi para pembaca,

khususnya siswa-siswi SMK MUHAMMADIYAH 2 ANDONG.

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


19
DAFTAR PUSTAKA

http://danialmandala.blogspot.co.id/2013/12/materi-pengertian-fungsi-
komponen- cara.html
http://xlusi.com/etik/fungsi-roda-pada-sepeda-motor
http://www.teknikotomotif.com/2015/11/fungsi-dan-jenis-roda-pada-motor-
yang-belum- anda-ketahui.html]

XI TBSM 2 / TP. 2020/2021 YUSUF ANWAR


20

Anda mungkin juga menyukai