Anda di halaman 1dari 4

PARTUS MACET

No. Dokumen : 440/255/PKM


DAFTAR No. Revisi : 01
TILIK Tanggal Terbit : 25 Februari 2020
Halaman : 1/4
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku
Apakah petugas memantau dan mencatat secara berkala keadaan
ibu dan janin, his dan kemajuan persalinan pada partograf dan catat
persalinan,Jika terdapat penyimpangan dalam kemajuan persalianan,
maka lakukan palpasi uterus dengan teliti untuk mendeteksi gejala –
gejala dan tanda lingkaran retraksi patologis / lingkaran Bandl,Jaga
ibu untuk mendapat hidrasi yang baik selama proses persalinan,
anjurkan ibu agar sering minum?

Apakah petugas menganjurkan ibu untuk berjalan – jalan dan


merubah posisi selama proses persalinan dan kelahiran. Jangan
2
biarkan ibu berbaring telentang selama proses persalinan dan
kelahiran?
Apakah petugas memintalah ibu sering buang air kecil selama proses
persalinan. Kandung kemih yang penuh akan memperlambat
penurunan bayi dan membuat ibu tidak nyaman. Pakailah kateter
hanya bila ibu tidak bisa kencing sendiri dan kandung kemih dapat
dipalpasi. Hanya gunakan kateter dan karet,
3. mengamati tanda – tanda partus macet dan lama dengan melakukan
palpasi abdominal, menilai penurunan janin, dan periksa dalam,
menilai penyusupan janin dan pembukaan serviks paling sedikit
setiap 4 jam selama fase laten dan aktif persalinan. Catat semua
temuan pada partograf?

4. Apakah petugas mengamati tanda – tanda partus macet dan lama


dengan melakukan palpasi abdominal, menilai penurunan janin, dan
periksa dalam, menilai penyusupan janin dan pembukaan serviks
paling sedikit setiap 4 jam selama fase laten dan aktif persalinan.
Catat semua temuan pada partograf?

Apakah petugas Selalu mengamati tanda – tanda gawat ibu atau


5. gawat janin, rujuk dengan cepat dan tepat jika hal ini terjadi?

Apakah petugas mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir kemudian keringkan, sebelum dan sesudah melakukan
kontak dengan pasien. Gunakan sarung tangan DTT / steril untuk
semua periksa dalam. Selalu menggunakan teknik aseptik pada saat
melakukan periksa dalam. periksa dengan teliti vagina dan kondisinya
(jika vagina panas / gejala infeksi dan kering / gejala ketuban minimal,
6.
maka menunjukkan ibu dalam keadaan bahaya). Periksa juga letak
janin, pembukaan serviks serta apakah serviks tipis, tagang atau
mengalami edema. Coba untuk menentukan posisi dan derajat
penurunan kepala. Jika ada kelainan atau bila garis waspada pada
partograf dilewati persiapkan rujukan yang tepat?

7. Apakah petugas merujuk dengan tepat untuk fase laten persalinan


yang memanjang (0 – 4 cm) : berlangsur lebih dari 8 jam.
Rujuk dengan tepat untuk fase  aktif persalinan yang memanjang
kurang dari 1 cm / jam dan garis waspada pada partograf telah
dilewati
a) Rujuk dengan tepat untuk kala II persalinan yang
memanjang : 2 jam meneran untuk primipara, 1 jam
meneran untuk multipara.
b. Jika ada tanda dan gejala persalianan macet, gawat janin,
atau tanda bahaya pada ibu, maka ibu dibaringkan miring
ke sisi kiri dan berikan cairan IV. Rujuk segara ke rumah
sakit , dampingi ibu untuk menjaga agar keadaan ibu tetap
baik. Jelaskan kepada ibu, suami / keluarganya apa yang
terjadi dan mengapa ibu perlu dibawa ke rumah sakit.
c. Jika dicurigai adanya ruptura uteri maka rujuk segera.
Berikan antibiotika dan cairan IV, biasanya diberikan
ampisilin 1 gr IM, diikuti pemberian 500 mg setiap 6 jam
secara IM, lalu 500 mg per oral setiap 6 jam setelah bayi
lahir.
d. Bila keterlambatan terjadi sesudah kepala lahir :
 Lakukan episiotomi.
 Dengan ibu dalam posisi berbaring telentang, minta ibu
melipat kedua paha, dan menekuk lutut ke arah dada
sedekat mungkin ( Manuver Mc Robert ).
 Gunakan sarung tangan steril / DTT.
 Lakukan tarikan kepala curam ke bawah untuk
melahirkan bahu depan.
Pada saat melakukan tarikan pada kepala, minta seseorang untuk
melakukan tekanan suprapubis kebawa untuk membantu kelahiran
bahu. Jangan pernah melakukan dorongan pada fundus! Pemberian
dorongan pada fundus nantinya akan dapat mempengaruhi bahu
lebih jauh dan menyebabkan ruptura uteri.
Jika bayi tetap tidak lahir :
 Dengan menggunakan sarung tangan DTT / steril,
masukkan satu tangan ke dalam vagina.
 Berikan tekanan pada bahu anterior ke arah
sternum bayi untuk mengurangi diameter bahu.

 Kemudian jika bahu masih tetap tidak lahir :


 Masukkan satu tangan ke dalam vagina
 Pasang tulang lengan atas yang berada pada
posisi posterior, lengan fleksi dibagian siku,
tempatkan lengan melintang di dada. Cara ini akan
memberikan ruang untuk bahu anterior bergerak di
bawah simfisis pubis.
 Mematahkan clavicula hanya dilakukan jika semua
pilihan lain telah gagal.

Apakah petugas mengisi partograf, Kartu ibu, dan catatan kemajuan


persalinan dengan lengkap dan menyeluruh. Jika ibu dirujuk ke
rumah sakit atau puskesmas kirimkan satu copy partograf ibu dan
dokumen lain bersama ibu

CR : ................. %

Pulomerak, 25 Februari 2020


Yang Memeriksa,

(............................................)

Anda mungkin juga menyukai