Makalah Penelitian Tindakan Kelas 2
Makalah Penelitian Tindakan Kelas 2
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2:
1. Ani Mesnawati (5019056)
2. Ilham Rahmat Kurniawan (5019105)
3. Ni Wayan Defta Utami (5019134)
4. Yeni Malinda Anisa (5019157)
5. Yohana (5019158)
DOSEN PENGAMPUH:
Novianti Mandasari, M.Pd
Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt Yang
Maha Indah dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan
segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-
Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan1...........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II Pembahasan............................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian atau kegiatan
ilmiah dan bermetode yang dilakukan oleh guru/peneliti didalam kelas dengan
mengunakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran. Kegiatan ilmiah itu sendiri berarti sesuatu yang bersifat atau berada
dalam keilmuan dan metode yaitu cara berfikir obyektif, rasional, sistematis
berdasarkan fakta untuk menemukan, membuktikan, mengembangkan dan
mengevaluasi suatu pengetahuan. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ada
tiga hal yang penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru yaitu apa yang
akan ditingkatkan, dengan apa meningkatkan, serta siapa yang akan ditingkatkan,
setelah guru melakukan penelitian tindakan kelas maka guru membuat laporan
kegiatan ilmiah yaitu laporan penelitian hasil lapangan, maka hasil penelitian
tersebut dikemas menjadi karya tulis ilmiah tentu karya tulis ilmiah mempunyai
kaidah penulisan dengan demikian hasil penelitian tersebut diringkas sesuai
dengan sistematika dan selanjutnya, disusun menjadi naskah yang diterbitkan
dalam media jurnal ataupun media lain sehingga dapat menyumbangkan kepada
khazanah ilmu pengetahuan.
Menurut Sukardi (2006: 1) kelas pada prinsipnya adalah penegasan yang
mencerminkan tempat penelitian berlangsung. Penelitian tindakan di bidang
pendidikan dapat dilakukan dikelas, sekolah, atau tempat lain yang berkaitan
dengan kegiatan sekolah. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis
penelitian pendidikan yang penting untuk dipahami oleh para guru. Penelitian
Tindakan Kelas secara langsung berkorelasi dengan upaya guru untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas kinerjanya, utamanya dalam proses
pembelajaran dikelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semakin lebih dikenal
oleh para guru dan para pendidik, serta para pengambil kebijakan pendidikan
karena penelitian tindakan kelas memang mempunyai kelebihan nyata, yaitu
mampu memberikan ide, perlakuan atau treatment nyata yang berupa tindakan
1
perbaikan praktis yang bisa dirasakan langsung oleh para responden yaitu guru
atau siswa yang diteliti.guru sebagai pendidik diharapkan dapat menjadi lebih
peka terhadap permasalahan pembelajaran, banyak sekali persoalan yang dihadapi
guru dalam suasana pembelajaran yang ia hadapi, yang jika masalah tersebut tidak
dapat diatasi, maka akan menghambat tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Untuk itulah dibutuhkan suatu penelitian pendidikan yang dapat dimanfaatkan
oleh guru untuk memperbaiki kinerjanya. Hal-hal yang perlu dikuasai guru yaitu
konsep dasar metode penelitian pendidikan yangmeliputi pengenalan penelitian
tindakan, prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dan pembuatan laporan
hasil penelitian tindakan kelas. Dengan demikian, guru dapat menerapkan dan
mengambil manfaatnya guna membantu masalah-masalah kependidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi dari penelitian tindakan kelas?
2. Bagaimanakah urgensi dalam penelitian tindakan kelas?
3. Apa saja yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari penelitian tindakan
kelas.
2. Untuk mengetahui dan memahami urgensi dalam penelitian
tindakan kelas.
3. Untuk mengetahui dan memahami sasaran dalam penelitian
tindakan kelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Alat pelatihan dalam jabatan, dengan demikian membekali guru yang
bersangkutan serta keterampilan dan metode baru mempertajam
kemampuan analisisnya dan perubahan.
3. Alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau Inovasi pada
pengajaran dan pembelajaran ke dalam sistem sekolah yang biasanya
menghambat inovasi dan perubahan.
4. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya kurang lancar
antara guru lapangan dengan penelitian akademis dan memperbaiki
kagagalan penelitian tradisional dalam memberikan deskripsi yang
jelas.
5. Alat untuk menyediakan alternatif yang lebih baik daripada
pendekatan yang lebih subjektif dan impresionistik pada pemecahan
masalah di dalam kelas
4
di kelas tidak terlepas dari peran yang dimainkan oleh tenaga pengajar.
Oleh karena itu tenaga pengajar menjadi salah satu komponen penting dari
suatu sistem pembelajaran. Untuk itu kualitas tenaga pengajar sebagai
profesional dalam bidangnya tidak hanya sebatas penguasaan terhadap
metodologi mengajar dan penguasaan bahan ajar yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran. Lebih dari sekedar itu, tenaga pengajar haruslah
memahami keadaan kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik
yang unik dan khas. Salah satu upaya dari berbagai upaya yang dapat
dilakukan untuk mencapai kualitas tenaga pengajar sebagaimana
diharapkan dapat dilakukan melalui kemampuan guru dalam menguasai
teori dan praktik pelaksanaan PTK. Urgensi PTK dalam menyahuti
kebutuhan guru untuk meningkatkan profesionalitasnya juga dinyatakan
Mega dan Dewi (2009:8-9) sebagai berikut:
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap
dinamika pembelajaran di kelasnya. Guru menjadi reflektif dan
kritis terhadap apa yang guru dan siswa lakukan.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi
profesional. Guru tidak lagi bertindak hanya sebagai seorang
praktisi saja yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakannya selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan
dan inovasi, namun guru juga bertindak sebagai peneliti di
bidangnya.
3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru mampu
memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam
terhadap apa yang terjadi dikelasnya. Tindakan yang dilakukan
guru semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang
berkembang di kelasnya.
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru
karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan
suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran.
5
5. Dengan melaksanakan PTK, guru menjadi kreatif karena selalu
dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai
implementasi dan adaptasi berbagai teori dan. teknik pembelajaran
serta bahan ajar yang dipakainya.
6. Penerapan dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik mengajar
guru dalam sebuah pembelajaran serta berkesinambungan sehingga
dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, mengembangkan
keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan
efisiensi pengelolaan pembelajaran serta menumbuhkan budaya
meneliti pada komunitas guru.
Berdasarkan uraian di atas terlihat rasionalitas yang
menggambarkan urgensi PTK yaitu: Pertama, berhubungan dengan
tugas profesional guru. Guru profesional tidak akan merasa puas dengan
hasil yang telah dicapainya. Untuk itu guru profesional akan secara
terus menerus menambah dan meningkatkan kemampuannya sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya. Kedua, berkaitan dengan otonomi
guru dalam pengelolaan kelas, artinya guru memiliki tanggung jawab
penuh untuk keberhasilan pembelajaran siswa. Dengan kata lain apa
yang akan dilakukan guru dalam kelas bergantung pada guru itu sendiri.
Dengan demikian guru memiliki kesempatan yang luas untuk
berinovasi yang dianggapnya bermanfaat dalam meningkatkan
kinerjanya. Ketiga, berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian.
Selama ini banyak penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan
peneliti, akan tetapi hasilnya sulit diterapkan oleh guru. Hal ini selain
masalah yang dikaji bukan berasal dari kebutuhan dan masalah yang
dihadapi guru.
6
sendiri. Ditinjau dari komponen-komponen di kelas tersebut, maka dapat
dirumuskan beberapa sasaran Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:
1. Siswa dapat dicermati obyeknya ketika siswa sedang mengikuti proses
pembelajaran. Contoh permasalahan tentang siswa yang dapat menjadi
sasaran PTK antara lain: perilaku disiplin siswa, motivasi atau
semangat belajar siswa, keterampilan berpikir kritis, kemampuan
berpikir kreatif, kemandirian, kemampuan memecah kan masalah dan
lain-lain.
2. Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan se dang mengajar atau
membimbing siswa. Contoh per masalahan tentang guru yang dapat
menjadi sasaran PTK antara lain: penggunaan pendekatan, model,
metode atau strategi pembelajaran, dan sebagainya. 3. Materi
pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau
menyajikan materi pelajaran yang di tugaskan pada siswa. Contoh
permasalahan tentang materi yang dapat menjadi sasaran PTK,
misalnya: uru tan dalam penyajian materi, pengorganisasian materi,
integrasi materi, dan lain sebagainya.
3. Materi pembelajaran, dapat dicermati Ketika guru sedang mengajar
atau menyajikan materi pembelajaran yang ditugaskan pada siswa.
Contoh permasalahan tenteng materi yang sedang menjadi sasaran
Penelitian Tindakan Kelas, misalnya urutan dalam penyajian materi,
pengorganisasian materi, intergrasi materi, dan lain sebagainya.
4. Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang
mengajar dangan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan
tertentu. Contoh permasalahan tentang peralatan atau sarana
pendidikan yang dapat menjadi sasaran PTK antara lain pemanfaatan
labora torium, penggunaan media pembelajaran, dan peng gunaan
sumber belajar.
5. Hasil pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah (kognitif, afektif,
psikomotorik), merupakan produk yang harus ditingkatkan melalui
Penelitian Tindakan Kelas. Hasil pembelajaran akan terkait dengan
7
tindakan yang dilakukan serta unsur lain dalam proses pembelajaran
seperti metode,media, guru, atau perilaku belajar siswa itu sendiri.
6. Lingkungan,, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah maupun yang
lingkungan siswa di rumah. Dalam PTK bentuk perlakuan atau
tindakan yang dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi
lebih kondusif misalnya melalui penataan lingkungan sekolah, dan
ruang kelas, dan Tindakan lainnya
7. Pengelolaan, merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa dengan
bentuk tindakan. Contoh permasalahan tentang pengelolaan yang dapat
menjadi sasaran Penelitian Tindakan Kelas antara lain: pengelompokan
siswa, pengaturan jadwal pelajaran, pengaturan tempat duduk siswa,
penataan ruang kelas, dan lain sebagainya.
8
1. Unsur siswa, dapat dicermati objeknya Ketika siswa yang bersangkutan
sedang asik mengikuti proses pembelajaran dikelas, lapangan,
labolatorium maupun Ketika sedang asik mengerjakan tugas dirumah atau
Ketika merekan sedang mengikuti kerja bakti diluar sekolah
2. Unsur guru, dapat dicermati Ketika yang bersangkutan sedang mengajar
dikelas, sedang membimbing siswa yang sedang berkaryawisata atau
Ketika guru sedang mengadakan kuncungan kerumah siswa.
3. Unsur materi pembelajaran, dapat dicermati Ketika guru sedang mengajar
atau sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa
4. Unsur peralatan atau sarana Pendidikan, dapat dicermati Ketika guru
sedang mengajar. Dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar yang
dapat diamati guru, siswa dan keduanya
5. Unsur hasil pembelajaran, yang dapat dicermati dari tiga arah
(kognitif,afektif dan psikomotor) yang dijadikan titik tujuan yang harus
dicapai melalui pembelajaraan, baik susunan maupun tingkat pencapaian
6. Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa dikelas, sekolah maupun
dirumah. Unsur pengelolaan, merupakan kegiatan yang diatur dan
direkayasa dalam bentuk Tindakan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum PTK berfungsi sebagai alat atau instrument bagi
seorang guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yang di lakukan di
depan kelas. Fungsi PTK secara khusus, yaitu:
a. Mendiagnosis masalah-masalah pembelajaran yang timbul di kelas.
b. Memecahkan masalah-masalah khusus pembelajaran yang dihadapi
oleh guru dan siswa di kelas.
c. Meningkatkan dan atau memperbaiki kenyataan, keadaan dan
situasi di lapangan, yang dalam hal ini lapangan pembelajaran.
d. Mencobakan atau menguji-cobakan hal-hal baru dalam
pembelajaran atau hasil-hasil inovasi pembelajaran.
e. Memantapkan pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru supaya praktik pembelajaran berkualitas.
f. Mengembangkan kecakapan-kecakapan baru para guru yang cocok
dan dapat dipakai untuk mengatasi masalah pembelajaran yang
diaplikasikan secara langsung dalam ajang kelas.
g. Memperkuat tanggung jawab guru terhadap perencanaan dan
pelaksanaan kurikulum.
Urgensi PTK dalam menyahuti kebutuhan guru untuk
meningkatkan profesionalitasnya juga dinyatakan Mega dan Dewi
(2009:8-9) sebagai berikut:
1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap
dinamika pembelajaran di kelasnya.
2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi
profesional.
3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru mampu
memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam
terhadap apa yang terjadi dikelasnya.
10
4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru
karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya.
5. Dengan melaksanakan PTK, guru menjadi kreatif karena selalu
dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai
implementasi dan adaptasi berbagai teori dan. teknik pembelajaran
serta bahan ajar yang dipakainya.
6. Penerapan dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik mengajar
guru dalam sebuah pembelajaran serta berkesinambungan sehingga
dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran, mengembangkan
keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan
efisiensi pengelolaan pembelajaran serta menumbuhkan budaya
meneliti pada komunitas guru.
Sasaran Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:
1) Siswa, dapat dicermati obyeknya ketika siswa sedang mengikuti proses
pembelajaran.
2) Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau
membimbing siswa.
3) Materi pembelajaran, dapat dicermati Ketika guru sedang mengajar
atau menyajikan materi pembelajaran yang ditugaskan pada siswa
4) Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang
mengajar dangan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan
tertentu.
5) Hasil pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah (kognitif, afektif,
psikomotorik), merupakan produk yang harus ditingkatkan melalui
Penelitian Tindakan Kelas.
6) Lingkungan,, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah maupun yang
lingkungan siswa di rumah.
7) Pengelolaan, merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa dengan
bentuk tindakan.
11
B. Saran
Bagi pembaca disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran dalam rangka peningkatan pemahaman
tentang bagaimana Fungsi, Urgensi dan Sasaran dalam Penelitian
Tindakan Kelas. Dan bagi penulis-penulis lain diharapkan agar makalah
ini dapat dikembangan lebih lanjut guna menyempurnakan makalah yang
telah dibuat sebelumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusydi. 2020. PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Teori dan Praktik Untuk
Pengembangan Kompotensi Guru). Medan:CV. Pusdikra MJ
Ardiawan, I Ketut Ngurah & I Gede Arya Wiradnyana. 2020. Kupas Tuntas Penelitian
Tindakan Kelas (Teori, Praktik dan Publikasinya). Bali: Nilacakra
13