Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

h
Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam kepada Rasululillah
saw. telah selesai ditulis Buku Materi Zakat Fitrah, materi dalam buku
ini merupakan ringkasan dari beberapa referensi perihal zakat fitrah
dan kami beri tambahan dengan penjelasan sesuai dengan kondisi
lokal wilayah kita saat ini. kami berharap dengan mengkaji materi ini,
tidak mempertajam perbedaan pendapat tentang nilai takaran zakat
fitrah. Tidak menyalahkan kelompok yang dianggap berbeda,
sebaliknya saling mempererat hubungan keislaman dan sama-sama
saling bantu-membantu menyalurkan zakat dengan kejujuran dan
keikhlasan, demi kebahagian umat Islam.

Semoga bermanfaat.

Tabak Kanilan, 17 Desember 2021


Penulis
ttd

Gunawan, S.Pd.I
ZAKAT FITRAH tidak berkewajiban mengeluarkan zakat fitrah. (Kifayatul Akhyar,
Jld. 1, Tjm. hal. 442).
Pengertian Zakat Fitrah

Ibnu Qudamah berkata, “ Maksud zakat fithri adalah zakat Waktu Membayar Zakat Fitrah
jiwa yang diambil dari kata fitrah yang berarti tabiat dasar
penciptaan,” (Fathul Baari, Jld. 8, Tjm.hal. 330). Menurut Ulama Syafi‟iyyah, waktu wajibnya membayar
zakat fitrah ada beberapa qaul (perkataan atau pendapat) :
Menurit pendapat yang lain, Zakat fitarh dinisbahkan
kepada kata ifthar (berbuka), karena sebab dari berbuka puasa Pertama, zakat fitrah diwajibkan ketika terbenamnya
Ramadhan (Subulus Salam, Jld. 2, Tjm. Hal. 70). matahari, sebab kata zakat disandarkan kepada kata fithri
(berbuka).
Dari dua pendapat di atas, dapat diartikan bahwa zakat
fitrah adalah zakat jiwa yang ditunaikan saat tiba berbuka puasa Kedua, zakat fitrah wajib karena terbitnya fajar hari raya,
dari bulan Ramadan ( masuk pada awal bulan Syawwal). sebab zakat fitrah merupakan amal untuk mendekatkan diri
kepada Allah yang ada hubungan dengan hari raya. Jadi tidak
boleh mendahului hari raya sebagaimana halnya menyembelih
hewan kurban.
Hukum Zakat Fitrah
Ketiga, zakat fitrah mempunyai dua hubungan, yakni
Zakat fitrah wajib bagi setiap jiwa hukumnya wajib.
hubungan dengan fithri ( berbuka) dan hubungan dengan „Id
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. “ Dari Ibnu Umar r.a.
(hari raya).
Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah satu Sha‟ ( Shahih
Bukhari ). Orang Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk Disebutkan dalam kitab Kifayatul Muhtaj, Apabila
dirinya dan orang Islm yang nafkahnya menjadi tanggungannya. seseorang meninggal dunia pada malam hari raya maka wajib
zakat fitrahnya. Apabila lahir anak-anak pada malam hari raya
Syarat wajibnya zakat fitrah ada tiga, pertama beragama
maka tidak wajib zakat fitrah bagi anak-anak itu. Apabila
Islam, kedua terbenamnya matahari pada akhir bulan
seseorang meninggal dunia sebelum waktu adzan Magrib di
Ramadhan, ketiga adanya kelebihan makanan dari yang
malam hari raya, maka tidak diwajibkan zakat fitrahnya
diperlukan untuk keluarganya tepat pada hari raya itu, yaitu
( Kifayatul Muhtaj, hal. 58).
harus mampu mengeluarkan zakat fitrah. Jadi bila tidak mampu
Haram mengakhirkan membayar zakat fitrah hingga 4. Muallaf, seorang yang beragama Islam yang dipandang
melewati hari raya. Dan disnunatkan mengeluarkan zakat fitrah perlu diberikan kekuatan finansial untuk menumbuhkan
sebelum melakukan shalat. Dan boleh menyegerakan zakat keteguhan dan loyalitas terhadap Islam.
fitrah sejak awal bulan Ramadhan. Yakni mendahulukan 5. Riqab, muslim yang berstatus dalam perbudakan.
sebelum waktu wajibnya. (Kifayatul Akhyar, Jld. 1, Tjm. hal. 438). 6. Gharim, Muslim yang tidak mampu membayar hutang
untuk kemaslahatan.
7. Fi Sabilillah, muslim yang berjuang menegagkan agama
Makan Pokok Sebagai Zakat Fitrah Islam dan dakwah dan syi‟ar Islam.
8. Ibnu Sabil, yaitu muslim yang sedang musafir kehabisan
Zakat fitrah yang dikeluarkan adalah satu Sha‟ berupa biaya perjalanan untuk kemaslahatan.
makanan pokok yang lumrah di daerahnya. Yang dierhitungkan
dalam ukuran Sha‟ adalah takarannya. Adapun Ulama mengira
satu Sha‟ dengan timbangan, hal itu untuk memperjelas saja. Kadar zakat fitrah
(Kifayatul Akhyar, Jld.1, Tjm. hal. 436). Beras sebagai makanan
pokok yang bermacam-macam jenis, maka beras yang Besar zakat fitrah untuk satu orang adalah satu Sha‟
dikeluarkan sebagai zakat fitrah adalah beras yang lumrah makanan pokok yang lumrah pada daerah orang yang dizakat
dikonsumsinya sehari-hari. fitrahi, satu Sha‟ adalah 4 ( empat) Mud. (Fathul Mu‟in, Jld. 2,
Tjm. hal. 22).

Konversi Kadar Zakat Fitrah


Yang Berhak Menerima Zakat
Telah sepakat bahwa kadar zakat 1 Sha‟ adalah 4 Mud.
1. Fakir, yaitu seorang muslim yang tidak memiliki Tetapi konversi ( perubahan perbandingan ) dari Mud ke takaran
penghasilan dan pekerjaan sehingga tidak mampu liter dan kilogram terdapat beberapa perbedaan pendapat.
memenuhi kebutuhan pokoknya.
2. Miskin, seorang muslim yang mempunyai pekerjaan tetapi Pendapat terkuat dari Ulama Syafi‟iyyah dalam hal ini yang
penghasilannya hanya memenuhi kebutuhan bahan terbanyak ditetapkan pada wilayah kita adalah bahwa 4 Mud
pokoknya. sebanding sekitar 2,5 Kg dan ada yang berpendapat 2,75 Kg.
3. Amil, petugas yang mengurus penarikan dan
pendustrubusian zakat.
Konversi Lokal Menggunakan Takaran Muk yang dahulu. Yang menjadi patokan terpentingnya adalah 10
Muk adalah zakat fitrah untuk 1 orang.
Telah dimaklumi bahwa masyarakat di wilayah kita
khususnya pedesaan, banyak masyarakat yang menggunakan Aktual Asumsi
Muk sebagai alat takaran beras. Memang pada zaman 1 Blek = 55 Muk 1 Blek = 60 Muk
Rasulullah menggunakan takaran zakat fitrah adalah Mud, 4 Muk = 11 ons atau 1,1 Kg 4 Muk = 10 ons, atau 1 Kg
1 Muk = 2,75 ons, atau 0,275 Kg 1 Muk = 2,5 ons atau 0,25 Kg
namun alat takaran ini sulit didapat, hanya beberapa orang yang 4 Mud = 2,75 Kg 4 Mud = 2,5 Kg
memiliki, itupun biasanya hanya dimiliki oleh beberapa oarang 1 Mud = 0,6875 Kg 1 Mud = 0,625 Kg.
santri. Demikian juga dengan takaran Liter, biasanya hanya 1 Blek = 15,125 Kg 1 Blek = 15 Kg
dimiliki oleh pedagang. Oleh karena itu kebanyakan masyarkat
kita menggunakan Muk sebagai alat takaran beras untuk rumah
Dari tabel di atas, sebenarnya tidak terjadi perubahan
tangga, yang mudah didapat dan dibuat. Telah menjadi
dalam konversi kilogram antara asumsi dan aktual yakni dalam 1
ketetapan lokal pada wilayah kita, bahwa zakat fitrah untuk satu
Blek ternyata tetap ada sebanyak 15 Kg. Artinya, jika
orang 4 Mud sebanding dengan takaran 10 Muk.
masyarakat dahulu bertaqlid bahwa zakat fitrah dengan
kilogram, untuk 1 orang adalah 2,5 Kg. maka asumsi masyarakat
dahulu bahwa 1 Blek ada 15 Kg dapat untuk 6 orang. Saat ini
Perkembangan Takaran Beras Saat Ini pun pada aktualnya meskipun jumlah takaran 1 Blek hanya 55
Muk, ternyata dalam kilogram tetap ada 15 Kg. itu berarti 1 Blek
Dulu masyarakat sudah memklumi bahwa 1 Blek ada
jika berzakat taqlid kepada takaran kilogram, maka masih bisa 1
sekitar 60 Muk dan berat sekitar 15 Kg. sehingga 1 Blek dapat
Blek untuk 6 orang muzakki (orang yang berzakat).
untuk membayar zakat fitrah sebanyak 6 orang, karena 1 orang
membayar zakat sebanyak 10 Muk. Pada kenyataannya saat Namun kami berpendapat lebih baik mengeluarkan zakat
dilakukan pengujian takaran, ternyata saat ini 1 blek tidak fitrah dalam bentuk takaran yakni tetap seperti dahulu 1 orang
mencapai 60 Muk melainkan 55 Muk. Berdasarkan hal ini, ketika sebanyak 10 Muk, karena dengan demikian ternyata kita telah
menakar zakat fitrah hendaklah mencukupkan bilangan 10 Muk memenuhi kedua pendapat Ulama Syafi‟iyyah yang terkuat
untuk 1 orang dan tidak langsung menggunakan Blek maupun dalam hal konversi kilogram ini, baik yang 2,5 Kg. maupun yang
gantang. Hendaknya dalam hal ini tidak langsung menyalahkan 2,75 Kg. Sehingga bagi masyarakat yang berzakat fitrah
para pedagang beras, karena pada kenyataannya Blek saat ini menggunakan takaran Muk sebanyak 10 Muk untuk 1 orang,
pun sudah berubah volumenya menjadi lebih kecil dari ukuran tidak perlu mempermasalahkan perbedaan pendapat antara 2,5
Kg atau 2,75 Kg.
Menghitung Nilai Kadar Zakat Fitrah Nilai Kadar Zakat Fitrah (Rp) = (Harga Beras Perkilogram) X (2,5 Kg)

Menurut mayoritas ulama mazhab Syafi‟i, zakat fitrah tidak Dengan menggunakan Muk, nilai rupiah zakat fitrah
boleh dibayarkan dalam bentuk uang, “ Laa tujzi-u qiimatun, dirumuskan sebagi berikut :
(Zakat fitrah belum cukup bila dikeluarkan dalam bentuk (uang)
gantinya” ( Fathul Mu‟in, Jld 2. Tjm. hal. 22). Sedangkan menurut Harga Beras Per Blek
Harga Beras Satu Muk =
mazhab Hanafi dibolehkan. Untuk orang yang nalarnya tidak 55 Muk
dapat memahami dalil hukum fiqih, yang hanya bisa mengikuti
pendapat (taqlid) kepada Ulama, boleh intiqal mazhab atau Nilai Kadar Zakat Fitrah (Rp) = (Harga Beras Per Muk) X (10 Muk)
berpindah mazhab. Dan menurut ulama kita, “Dan bagi orang
yang taqlid dibolehkan mengikuti mazhab yang lain” ( Risalah
Ahlus Sunah Wal Jam‟ah, hal. 30).
Nilai kadar Fidyah
Jika 4 Mud = 2,75 Kg, nilai rupiah zakat fitrah dapat
Fidyah puasa karena tidak dapat berpuasa sebab renta
dirumuskan sebagai berikut :
atau sakit yang tidak mungkin lagi sembuh, atau karena wanita
Harga Beras Per Blek hamil atau menyusui khawatir karena anaknya, adalah 1 (satu)
Harga Beras Per Kilogram =
15,125 Kg Mud.

Aktual Asumsi
Nilai Kadar Zakat Fitrah (Rp) = (Harga Beras Perkilogram) X (2,75 Kg) 4 Mud = 2,75 Kg 4 Mud = 2,5 Kg
1 Mud = 0,6875 Kg 1 Mud = 0,625 Kg.
Harga Beras Per Blek 1 Muk = 0,275 Kg 1 Muk = 0,25 Kg
Harga Beras Per Muk =
55 Muk
Fidyah per hari = 0,6875 Kg Fidyah per hari = 0,625 Kg

Jumlah Fidyah (Kg) = Jumlah Hari X 0,6875 Kg


Jika 4 Mud = 2,5 Kg, nilai rupiah zakat fitrah dapat
dirumuskan sebagai berikut : Atau

Harga Beras Per Blek Jumlah Fidyah (Kg) = Jumlah Hari X 0,625 Kg
Harga Beras Per Kilogram =
13,75 Kg
Jlh Fidyah (kg) 4 Mud = 10 Muk
Jumlah Fidyah (Muk) =
0,275 Kg Harga per Muk = Rp. 200.000
55 Muk
= Rp. 3.636
Atau
Nilai Rupiah Zakat Fitrah = Rp. 3.636 X 10 Muk
Jlh Fidyah (kg) = Rp. 36.360
Jumlah Fidyah (Muk) =
0,25 Kg = Rp. 36.400

Nilai Fidyah (Rp) = Jumlah Fidyah (Muk) X Harga beras per Muk Contoh : Misalnya diketahui fidyah puasa sebanyak 30 hari,
berapa rupiah yang harus dikeluarkan jika harga beras yang
Perlu diperhatikan bahwa perhitungan tersebut jika ingin
dikonsumsi Rp. 200.000 per Blek ?
digunakan untuk semua jenis beras dalam suatu wilayah, maka
menggunakan rata-rata harga beras, mulai dari terendah, 4 Mud = 2, 5 Kg 4 Mud = 2,75 Kg
menengah dan tertinggi. Dan untuk menentukan nilai rupiah 1 Mud = 0,625 Kg 1 Mud = 0, 6875 Kg
kadar zakat fitrah menggunakan takaran Muk, perlu diingat 1 Muk = 0,25 Kg 1 Muk = 0,275 Kg
30 hari X 0,625 Kg = 18,75 Kg 30 hari X 0,6875 Kg = 20,625 Kg
bahwa 1 Blek ada 55 Muk. = 19 Kg = 21 Kg
Jumlah takaran Muk = Jumlah takaran Muk =
Contoh : Misalnya harga beras yang dikonsumsi per Blek 19 Kg: 0,25 Kg = 76 Muk 21 Kg : 0,275 Kg = 76,36 Muk
diketahui Rp. 200.000, berapa nilai rupiah zakat fitrah untuk satu = 76 Muk = 76 Muk
orang ?
Harga Beras Per Muk = Harga Beras Per Blek : 55 Muk
4 Mud = 2,5 Kg 4 Mud = 2,75 Kg
Rp. Per Kg= Rp. 200.000 Rp. Per Kg= Rp. 200.000 Rp. 200.000 : 55 Muk = Rp. 3.636
13,75 Kg 15,125 Kg
= Rp.14.545 = Rp.13.223 Nilai Fidyah (Rp) = Jumlah Fidyah (Muk) X Harga beras per Muk

Zakat Fitrah = 14.545 X 2,5 Kg Zakat Fitrah = 13.223 X 2,75 Kg 76 Muk X Rp. 3.636 = Rp. 276.336
= Rp. 36.362 = Rp. 36.363 = Rp. 276. 300
= Rp. 36.400 = Rp. 36.400
Niat Mengeluarkan Zakat Fitrah Bibliografi :

“NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI „ANNII WA„AMMAN 1. Fathul Mu’in, Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibary,
TALZAMU „ALAYYA NAFAQAATUHUM FARDHAL LILLAHI TA‟ALAA” Penerjemah : Drs. H. Aliy As’ad. Penerbit : Menara Kudus,
“Sengaja aku mengeluarkan zakat fitrah dari pada diriku dan dari Kudus.
(anakku-anakku, istriku,.....dst) yang wajib aku nafkahi mereka, 2. Fathul Baari Syarah Shahih AL Bukhari, Ibnu Hajar Al Asqalani,
fardhu karena Allah Ta’ala” Penerjemah :Amiruddin, Lc. Penerbit : Pustaka Azzam, Jakarta.
3. Kifayatul Akhyar, Imam Taqiyyudin Abu Bakarbin Muhammad
Alhusaini, Penerjemah : KH. Syarifudin Anwar, Penerbit : CV.
“NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI „AMMAN TALZAMU
Bina Iman. Surabaya.
„ALAYYA NAFAQAATUHUM FARDHAL LILLAAHI TA‟ALAA”
4. Kifayatul Muhtaj, H. Abdurrahman bin H. Abdurrahman,
“sengaja aku mengeluarkan zakat fitrah dari (anak-anakku,
Penerbit : Ma‟had Raudatul Amin, Amuntai Selatan.
istriku,......dst) yang wajib aku nafkahi mereka, fardhu karena
5. Subulus Salam, Muhammad Bin Ismail Al Amir Ash Shan‟ani,
Allah Ta’alaa”
Penerjemah : Muhammad Isnan, Lc. Penerbit : Darus Sunah
Prss, Jakarta Timur.
6. Risalah Ahlus Sunah Wal Jama‟ah, Hadzrat Al Syeikh KH.
Muhammad Hasyim Asy‟ari. Penerbit: LTM PBNU Cianjur.
“NAWAITU AN UKHRIJA ZAKAATAL FITHRI „AN NAFSII FARDHAL 7. Membangun Peradaban Zakat Nasional Dirjen Bimas Islam,
LILLAAHI TA‟ALAA” Dirjen Pemberdyaan Zakat Kementerian Agama RI.
“sengaja aku mengeluarkan zakat fitrah dari pada diriku fardhu
karena Allah Ta’laa”

Anda mungkin juga menyukai