Anda di halaman 1dari 1

Cara penyelesaian konflik : dapat di lihat dari tingkat keparahan sakit yang di derita oleh

keluarga CI terlebih dulu, apakah harus membutuhkan tindakan/ pengobatan segera atau
belum . Sebagai tenaga kesehatan tidak boleh melakukan tindakan yang tidak adil atau
memunculkan kesenjangan meskipun mempunyai kedudukan yang lebih tinggi di bandingkan
pasien . Dalam konflik seperti ini

1. Yang harus dilihat terlebih dulu tingkat keparahan sakit yang mana lebih dulu dibutuhkan
tindakan segera keluaraga CI atau keluarga pasien .

2. Tetap disiplin dan konsisten tanpa memandang kedudukan /jabatan

Hukum disiplin tenaga kesehatan di Indonesia dapat dikatakan relatif masih baru, seiring
dengan perkembangan ilmu hukum kesehatan. Kehadiran hukum disiplin tenaga kesehatan di
Indonesia saat ini merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar, apabila tidak ingin
dikatakan sebagai kebutuhan yang mendesak. Yaitu dalam upaya meningkatkan dan
mempertahankan kualitas pemeliharaan dan pelayanan kesehatan yang dibe- rikan oleh tenaga
kesehatan dan sekaligus mem- berikan perlindungan dan kepastian hukum baik terhadap
tenaga kesehatan dalam menjalankan pro- fesinya maupun terhadap masyarakat pemakai jasa
pemeliharaan dan pelayanan kesehatan. Aturan dari hukum disiplin tenaga kese- hatan ini
bukanlah merupakan kaedah hukum yang menyampingkan batasan-batasan mengenai perbua-
tan tenaga kesehatan yang telah diatur dalam ketentuan yang berlaku dalam hukum pidana,
hukum perdata dan hukum administrasi. Akan tetapi merupakan peraturan yang berisi
penegasan atas berlakunya etik profesi yang telah ada dan mengatur profesi yang
bersangkutan. Pengaturan disiplin merupakan pengaturan sektoral yang menangani perbuatan
tenaga kese- hatan yang merugikan anggota masyarakat, akan tetapi tidak dirasakan sebagai
kejahatan yang harus dipidana menurut peraturan perundang-undangan pidana, dituntut ganti
rugi menurut hukum perdata atau dikenakan tindakan hukum yang bersifat admi- nistratif.
Hukum disiplin tenaga kesehatan ini dite- gakkan oleh sebuah Majelis yang disebut dengan
Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan yang mengatur secara organisatoris dan administratif oleh
Departe- men Kesehatan. Apabila hukum disiplin tenaga kesehatan ini dihubungkan dengan
masalah informed consent maka secara sederhana tenaga kesehatan (dokter) yang tidak
melaksanakan ketentuan-ketentuan ten- tang informed consent baik itu didasarkan pada etika
kedokteran maupun berdasarkan pada hukum positif misalnya Permenkes No.
585/Men.Kes/Per/ IX/1989 maka tenaga kesehatan tersebut dapat dia- dili oleh Majelis Disiplin
Tenaga Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai