Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN

NEONATUS PADA BAYI NY. R


DI WILAYAH KERJA PMB MARTAPURA
TAHUN 2021

Dosen Pembimbing : Rusmilawaty S.KM.,M.PH

Laporan Asuhan Kebidanan Kehamilan


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Praktik Klinik Kebidanan (PKK) II

Oleh:
Vira Yana
NIM. P07124119097

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS
Telah disetujui dan diterima untuk pengambilan kasus untuk pembuatan Laporan Asuhan Kebidanan
Neonatus pada bayi Ny. R di Praktik Mandiri Bidan Cahaya Ummi

Nama : By.Ny.R dan Tn.S

Umur : 6 jam fisiologis

Tanggal/jam lahir : 24 September 2021/ 21.20 WITA

Alamat:Komp. Indrasari II No. 06

Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan laporan dokumentasi
kompetensi pada PKK 2 oleh :

Nama : Vira Yana

NIM : P07124119097

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan semester V .

Banjarbaru, september 2021

Mengetahui,

pembimbing Lahan Mahasiswa

Radliyah Am.Keb Vira Yana

NIP. NIM.P0712411909

2
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS
Disetujui dan diterima untuk pengambilan kasus Asuhan Kebidanan dengan judul “Dokumentasi
Asuhan Kebidanan Praktik Klinik Kebidanan PKK II Di PMB Cahaya Ummi Tahun 2021”

Tentang : Neonatus
Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Klinik
Kebidanan II, oleh :
Nama :Vira Yana
NIM : P07124119097
Mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin Prodi DIII Jurusan Kebidanan Semester V

Banjarbaru, 2021
Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Rusmilawaty, SKM. MPH


NIP. 19710501 199703 2 003

3
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul“LaporanLaporan Asuhan Kebidanan Neonatus
pada Bayi Ny.R di Pmb Martapura Tahun 2021 ”ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas praktik klinik
kebidanan .
Saya mengucapkan terima kasih kepada CI dan kepada Pembimbing praktik klinik kebidanan
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarbaru, 25 September 2021

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS...............................2


LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS.....................................3
Kata Pengantar................................................................................................4
DAFTAR ISI...................................................................................................5
BAB 1PENDAHULUAN...............................................................................6
A. Latar Belakang....................................................................................6
B. Tujuan.................................................................................................6
BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................7
A. Konsep Dasar Neonatus......................................................................7
B. Konsep Dasar Asuhan Neonatus.........................................................7
BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................11
BAB IV PENUTUP......................................................................................17
A. Kesimpulan.......................................................................................17
B. Saran..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18

5
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan
diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin. Bayi baru lahir atau neonatus
meliputi umur 0 - 28 hari.
Bayi merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki risiko gangguan
kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut
antara lain dengan melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kepada neonatus, bayi dan balita. Bayi yang lahir akan mengalami adaptasi sehingga yang
semula bersifat bergantung kemudian menjadi mandiri secara fisiologis. Sebelum diatur oleh
tubuh bayi sendiri, fungsi tersebut dilakukan plasenta yang kemudian masuk ke periode
transisi.
Penelitian menunjukkan bahwa, 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal
yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat
akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan
kematian. Misalnya karena hipotermi akan menyebabkan hipoglikemia dan akhirnya dapat
terjadi kerusakan otak. Jadwal kunjungan bayi baru lahir perlu dilakukan oleh tenaga
kesehatan karena bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi
kehidupannya ke kehidupan luar berlangsung baik, bayi baru lahir juga membutuhkan asuhan
yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik. Oleh
karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “Asuhan Bayi Baru Lahir dan Neonatus.”

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada neonatus 6 jam fisiologis dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada neonatus
b. Menyusun kebutuhan segera sesuai dengan kebutuhan pada neonatus
Melakuakan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada neonatus.

6
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Neonatus
1. Pengertian
Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28
hari. Neonatus memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturase, adaptasi
(menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin) dan
toleransi neonatus untuk dapat hidup dengan baik (Menurut Marmi, Rahadrjo, 2015,
hal 1).
2. Masa Neonatus
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari)
sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 hari sampai dengan usia 1 bulan
sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi
berusia 7-28 hari (Muslihatun, 2014)
3. Adaptasi Neonatus terhadap Kehidupan di luar uterus
Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian fungsional
neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan diluar uterus. Kemampuan
adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostatis. Bila terdapat gangguan adaptasi,
maka bayi akan sakit. Homeostatis adalah kemampuan mempertahan fungsi-fungsi
vital, bersifat dinamis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan.
termasuk masa pertumbuhan dan perkembangan termasuk masa pertumbuhan
intrauterine.
Adaptasi segera setelah lahir meliputi adaptasi fungsi-fungsi vital (sirkulasi,
respirasi, susunan saraf pusat, pencernaan dan metabolisme) (Muslihatun, 2014).

B. Konsep Dasar Asuhan Neonatus


1. Pengertian
Asuhan neonatus, bayi, dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan
pada bayi baru lahir, bayi ,dan balita (Dewi, V.N.L, 2011 hal 71).
2. Tujuan Asuhan Neonatus
Tujuan asuhan Neonatus adalah untuk mempertahankan agar tidak ada
penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan balita.
(Dewi, V.N.L 2011, hal. 72).
3. Standar Asuhan Neonatus
Pudiastuti, R, D (2011, hal. 65) menyatakan bahwa standar 15 (Pelayanan bagi
ibu dan bayi pada masa nifas), bidan memberikan pelayanan selama masa nifas
melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam
setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui

7
penanganan tali pusat dengan benar, penemuan dini penanganan dan rujukan
komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan
tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan
BBL, pemberian ASI, imunisasi dan KB.
4. Standar Kunjungan Neonatus (KN)
Kunjungan Penatalaksanaan
Kunjungan Neonatal ke-1 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi Hindari
(KN 1) dilakukan dalam memandikan bayi hingga sedikitnya enam jam dan
kurun waktu 6-48 jam hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis
setelah bayi lahir. dan jika suhunya 36.5 Bungkus bayi dengan kain
yang kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup
2. Pemeriksaan fisik bayi
3. Dilakukan pemeriksaan fisik
a. Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih
untuk pemeriksaan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
lakukan pemeriksaan
c. Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan
mata dan kepala
d. Mata :. Tanda-tanda infeksi
e. Hidung dan mulut : Bibir dan langitanPeriksa
adanya sumbing Refleks hisap, dilihat pada saat
menyusu
f. Leher :Pembekakan,Gumpalan
g. Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,, Bunyi
jantung
h. Bahu lengan dan tangan :Gerakan Normal,
Jumlah Jari
i. System syaraf : Adanya reflek moro
j. Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat
pada saat menangis, Pendarahan tali pusat ? tiga
pembuluh, Lembek (pada saat tidak menangis),
Tonjolan
k. Kelamin laki-laki : Testis berada dalam
skrotum, Penis berlubang pada letak ujung
lubang
l. Kelamin perempuan :Vagina berlubang,Uretra
berlubang, Labia minor dan labia mayor
m. Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak
8
Kunjungan Penatalaksanaan
normal, Jumlah jari
n. Punggung dan Anus: Pembekakan atau
cekungan, Ada anus atau lubang
o. Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau
bercak hitam, Tanda-Tanda lahir
p. Konseling : Jaga kehangatan, Pemberian ASI,
Perawatan tali pusat, Agar ibu mengawasi
tanda-tanda bahaya
q. Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh
ibu : Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau
lemah hisapan, Kesulitan bernafas yaitu
pernafasan cepat > 60 x/m atau menggunakan
otot tambahan, Letargi bayi terus menerus tidur
tanpa bangun untuk makan,Warna kulit
abnormal kulit biru (sianosis) atau kuning,
Suhu-terlalu panas (febris) atau terlalu dingin
(hipotermi), Tanda dan perilaku abnormal atau
tidak biasa, Ganggguan gastro internal misalnya
tidak bertinja selama 3 hari, muntah terus-
menerus, perut membengkak, tinja hijau tua dan
darah berlendir, Mata bengkak atau
mengeluarkan cairan
r. Lakukan perawatan tali pusat Pertahankan sisa
tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena
udara dan dengan kain bersih secara longgar,
Lipatlah popok di bawah tali pusat ,Jika tali
pusat terkena kotoran tinja, cuci dengan sabun
dan air bersih dan keringkan dengan benar
4. Gunakan tempat yang hangat dan bersih
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan
6. Memberikan Imunisasi HB-0
Kunjungan Neonatal ke-2 1. Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih dan kering
(KN 2) dilakukan pada 2. Menjaga kebersihan bayi
kurun waktu hari ke-3 3. Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan
sampai dengan hari ke 7 infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan
setelah bayi lahir. Masalah pemberian ASI
4. Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-
9
Kunjungan Penatalaksanaan
15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca
persalinan
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan hipotermi dan
melaksanakan perawatan bayi baru lahir dirumah
dengan menggunakan Buku KIA
8. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Kunjungan Neonatal ke-3 1. Pemeriksaan fisik
(KN-3) dilakukan pada 2. Menjaga kebersihan bayi
kurun waktu hari ke-8 3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya Bayi
sampai dengan hari ke-28 baru lahir
setelah lahir. 4. Memberikan ASIBayi harus disusukan minimal 10-
15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca
persalinan.
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan hipotermi dan
melaksanakan perawatan bayi baru lahir dirumah
dengan menggunakan Buku KIA
8. Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
9. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan

10
BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS

DI PMB MARTAPURA

Pengkajian

Hari / Tanggal : Jum’at 24 September 2021

Pukul : 07.00 WITA

IDENTITAS

a. Identitas bayi
Nama : By. Ny. R
Tanggal/jam lahir : 24 September 2021/21.20 WITA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan :3100 gram
Panjang badan : 51 cm

b. Identitas orang tua

Istri Suami
Nama Ny. R Tn. S
Umur 34 tahun 38 tahun
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Swasta
Alamat Jl. Indrasari II No.06

PROLOG

Pada tanggal 24 September 2021 pukul 21.20 WITA, lahir bayi laki-laki spontan belakang kepala,
ditolong bidan di PMB, merupakan anak ke empat,. Bayi lahir segera menangis, kulit kemerahan dan
bergerak aktif, berat badan 3100 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 34
cm, anus (+).
11
SUBJEKTIF

Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat dan bergerak aktif, BAK (+), BAB (+)

OBJEKTIF

Keadaan umum baik, jenis kelamin perempuan, bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan,
bergerak aktif, APGAR score 8, 9, 10, tidak ada caput succedenium dan cepal hematoma, ubun-ubun
datar, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik, telinga dan hidung simetris, tali pusat segar
dan tidak ada tanda-tanda infeksi, anus berlubang dan tidak ada kelainan kongenital. Reflek
moro/terkejut (+), reflek rooting/mencari puting susu dengan rangsangan taktil di pipi dan daerah
mulut (+), reflek sucking/menghisap puting susu (+), reflek grasping/menggengam (+), reflek
babinski/saat telapak kaki di gores, jari-jemari seolah-olah mencengkram (+), tonik neek/dapat
memiringkan kepalanya saat ditengkurapkan (+).

ANALISA

Neonatus umur 6 jam fisiologis

PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa bayi dalam keadaan sehat, keadaan umum
baik, nadi 125 x/menit, respirasi 42 x/menit, suhu 370C. Ibu mengerti.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang perawatan bayi dirumah untuk menjaga personal hygiene bayi
dengan sering mengganti popok bayi apabila basah dan jangan membubuhkan apapun pada tali
pusat bayi untuk menghindari infeksi. Ibu mengerti.
3. Mengajari ibu cara menyusu yang benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar, bibir bawah bayi membuka keluar, seluruh badan bayi tersangga dengan baik,
jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, badan bayi menghadap ke
dada ibu dan badan bayi dekat ke ibunya. Ibu mengerti dan sudah dapat menyusui dengan benar.
4. Memberitahu ibu agar selalu menjaga kehangatan bayinya dengan memberikan minyak telon,
menyelimuti bayinya atau membedong. Ibu mengerti dan menjaga bayinya agar tetap hangat.
5. Memberitahukan kepada ibu tentang pentingnya pemberian ASI yang pertama kali yaitu
kolostrun yang warnanya kuning agak kental karena mengandung antibody atau kekebalan yang
menghindarkan bayi dari berbagai kemungkinan penyakit serta menganjurkan ibu untuk
memberikan ASI secara eksklusif (ASI saja) secara on demand (semau bayi) sampai bayinya
berumur 6 bulan tanpa memberikan susu formula dan makanan tambahan lain serta
menyendawakan bayi setelah menyusui. Ibu mengerti dan berjanji akan memberikan ASI kepada
bayinya.

12
6. Memberitahukan pada ibu tentang tanda bahaya pada bayi yaitu :
a. Tidak mau menyusu
b. Mengantuk atau tidak sadar
c. Merintih
d. Adanya tarikan dinding dada
e. Kulit berwarna kebiruan
f. Kejang
g. Badan bayi kuning
h. Kaki atau tangan dingin
i. Demam
j. Tali pusat kemerahan sampai dinding perut
k. Mata bayi bernanah banyak
Segera bawa bayi ke bidan atau fasilitas kesehatan terdekat jika muncul salah satu tanda diatas.
Ibu mengerti.
7. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya selama ± 15 menit antara pukul 07.00 – 08.00 WITA
di tempat yang terkena paparan sinar matahari dengan melepas pakaian bayi. Ibu mengerti.
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan. Dokumentasi telah dilakukan

13
Catatan Perkembangan

No Hari/Tanggal Catatan Perkembangan


1 Rabu, 29 September Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan bayinya menyusu dengan
kuat, ibu juga mengatakan bayi lancar BAK,
ibu merasa khawatir karena bayinya sering
BAB.

Data Objektif
Keadaan umum baik, N: 110 x/menit, P: 45
x/menit, S: 36,7 C. Tali pusat sudah lepas,
tidak ada perdarahan dan tidak ada tanda-
tanda infeksi.

Analisa
Neonatus 6 hari fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
kepada ibu bayinya dalam keadaan sehat.
Ibu mengerti
2. Memberitahukan kepada ibu bahwa
frekuensi seringnya BAB pada bayi itu
merupakan hal yang normal, terutama

14
setelah diberi ASI. Hal ini menunjukkan
bayi cukup menerima asupan dan
makanan cairan dan juga menandakan
bahwa bayi tidak mengalami dehidrasi
dan sembelit.
3. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk
tetap menjaga kehangatan bayinya dengan
cara jangan membiar kan bayinya
langsung bersentuhan dengan benda
dingin misalnya lantai dan jangan
meletakkan bayi didekat jendela dan kipas
angin. Segera keringkan bayi setelah
mandi atau basah. Ibu bersedia mengikuti
anjuran.
4. Menyepakati kunjungan ulang pada
tanggal 21 Oktober 2021. Ibu menyetujui
Kamis, 21 Oktober Data Subjektif
2021 Ibu mengatakan bayinya sehat dan menyusu
dengan kuat

Data Objektif
Keadaan umum baik, N: 115 x/menit, P: 50
x/menit, S: 36,6 C. bayi menangis kuat dan
bergerak aktif, warna kulit kemerahan,
abdomen tidak kembung. BB : 3600 gram.

Analisa
Neonatus 28 hari fisiologis

15
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan
kepada ibu bayinya dalam keadaan sehat.
Ibu mengerti
2. Memberitahukan kepada ibu untuk
mengimunisasi dasar lengkap bayi
selanjutnya, BCG, DPT, Polio dan
Campak dan menganjurkan ibu untuk
terus memantau tumbuh kembang
bayinya sesuai dengan usianya. Ibu
mengerti imunisasi dasar dan tumbuh
kembang bayi. Jadwal pemberian
imunisasi dasar bayi yaitu:
a. Hepatitis B : 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan.
b. BCG : 1 Bulan
3. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk
mengimunisasi bayinya ke posyandu
atau puskesmas serta untuk mendapatkan
imunisasi BCG dan Polio saat bayi
berusia 1 bulan. Ibu mengerti dan akan
membawa bayinya ke posyandu atau
puskesmas untuk diberikan imunisasi.

16
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kunjungan neonatus bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada bayi sehingga dapat segera ditangani dan
bila tidak dapat ditangani maka dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
untuk mendapatkan perawatan yang optimal. Jadwal kunjungan neonatus
dan bayi baru lahir antara lain:
1. Kunjungan I: Dilakukan pada 6 jam pertama setelah kelahiran
2. Kunjungan II: Pada hari ke-3 setelah kelahiran
3. Kunjungan III: Pada hari ke-8 sampai 28 hari setelah kelahiran
4. Kunjungan IV: Pada 6 minggu setelah kelahiran. Kunjungan
neonatus hanya 3 kali kunjungan tapi saat melakukan kunjungan
nifas yang ke-4 pada ibu sekaligus melihat kondisi bayi.
Dalam melakukan kunjungan rumah, bidan harus memperhatikan
kebutuhan higiene, memandikan bayi, memelihara tali pusat, pakaian
bayi, merawat kuku bayi, merawat mulut bayi, merawat telinga, merawat
hidung, kebutuhan makanan, dan kebutuhan tidur.

B. Saran
Tenaga kesehatan sebaiknya mengetahui jadwal kunjungan dan
asuhan bayi baru lahir yang harus dilakukan setiap kunjungan tersebut
karena bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa
transisi kehidupannya ke kehidupan luar berlangsung baik.

17
DAFTAR PUSTAKA
Deslidel, dkk. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Sudarti dan Endang khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan
Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wahyuni, Sari.2012.Asuhan Neonatus,dan Balita. Jakarta: EGC.
Yeyeh Al Rukiyah, 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Trans
Info Media.

18

Anda mungkin juga menyukai