Anda di halaman 1dari 41

MEKANISME RANGSANG

AKUPUNKTUR MEDIK
Dr.AMIN MUSTOFA,SpAk,MARS
RS.Ortopedi Prof.DR.R.Soeharso Surakarta
STIKES Jurusan Akupunktur Kemenkes RI
FAKULTAS KEDOKTERAN UMS SOLO
AKUPUNKTUR TERAPI ITU APA?

- Ditinjau dari Medis Modern :


❖Fisikal terapi \ keterapian fisik
❖Stimulasi dengan Nedle atau Non
Nedle
❖Memperbaiki fungsi organ sasaran
Sejarah Akupunktur
❖Berumur ± 5000 Tahun
❖Pengobatan Tradisionil china oleh para
Sinse→ Stimulasi titik akupunktur
Herbal
Exersice
❖Supaya terjadi keseimbangan Yin & Yang
=( Kondisi Sehat )
Keberadaan titik akupunktur,
Yg meliputi :
I. Struktur anatomi dan histologi
II. Fenomena khas
III.Efek rangsang pada titik akupunktur
Hasil-hasil yang telah dicoba dan
didapat oleh para ahli pioner-
pioner akupunktur
Kellner (1965) : →meneliti 11 titik akp
➢ Akhiran saraf pada lokasi titik akupunktur
lebih padat

Gunn et al (1976)→Meneliti 70 ttk akp


➢ 47 terletak pada titik motorik

kesimpulan :
titik akupunktur terletak di area kaya
saraf superfisial
• Dung (1984 )→10 kriteria anatomis titik
akupunktur
1. Berkaitan dengan saraf kutaneus
2. Di sepanjang saraf superfisial
3. Menembus fascia dalam (deep fascia)
4. Terletak di atas foramen tulang
5. Di lokasi batang saraf
6. Membentuk kesatuan neurovaskular
7. Terkait dengan batang saraf
8. Pada lokasi batang saraf besar
9. Lokasi yang peka rangsang
10.Sepanjang sutura kranium.
• Fan et al (1990) :→ (gap junction)
→akupunktur dua kali lebih banyak

• Kawakita (1993) :→ reseptor rangsang


akupunktur, mekanis maupun termis,
adalah sama
Fenomena khusus yg diperlihatkan oleh titik
akupunktur,
antara lain adalah :

1. Fenomena nyeri tekan


Yang dikenal sebagai : nyeri spontan,
nyeri rujukan
2. Fenomena Kelistrikan
- mempunyai tahan listrik lebih rendah
dibanding dengan kulit di sekitarnya.
- titik aktif yang mempunyai tegangan listrik
lebih tinggi dari kulit di sekitarnya
3. Fenomena Kepekaan Termis :
Kobei Akabane (1952)

Titik yang kurang peka terhadap panas


mengindikasikan adanya peninggian
tahanan listrik.
4. Fenomena Migrasi Isotop
Darras et al meneliti pola migrasi isotop pada
250 orang sehat dan 80 penderita penyakit
ginjal; dengan menyuntikkan Tc-99 (tehnicium-
radioaktif )kedalaman 3-5 mm sebanyak 0,05 ml
dan kekuatan radioaktivitas 10-20 MBq
(*megabaqueriel),
pada titik-titik Fuliu KI7, Taichong LR3, Waiqiu
GB36 dan Jiexi ST41, Futu LI18, dan titik-titik
lainya; yang iikuti dengan Gamma kamera
ternyata, titik- titik akupunktur out memperlihatkan
migrasi isotop, yang terjadi tidak melalui
sirkulasi darah ataupun limfe.
5. Fenomena Metabolisme Sel
Wang Hua et al (1997) melaporkan titik Quchi
LI11, Hegu LI4, Zusanli ST36, Sangjuxu ST39
pada 106 kelinci percobaan memperlihatkan
pO2 dan pH yang lebih rendah, serta
temperatur yang lebih tinggi

Kesimpulannya : metabolisme sel-sel di lokasi


titik akupunktur lebih tinggi.
• Prinsip terapi akupunktur digunakan
sebagai acuan pada waktu memberikan
pengobatan pada pasien,Prinsip terapi
merupakan perpaduan ;
1. Identifikasi syndrome
2.lokasi sakit
3.dan sifat sakit
• Dengan perpaduan tersebut diatas
,didapat terapi yang tepat ,misal
1.Menentukan formulasi titik yg dipilih
2.Sho fa /cara stimulasi yang tepat
3.Memberikan petunjuk dlm penggunaan
jarum atau moxa
4. Penyakit yang sama kadang terapi
berbeda 5.Penyakit yg beda kadang
terapinya sama
5. Memperhatikan setiap individu
Apa yang terjadi apabila sebuah
titik akupunktur dirangsang ?
Terjadi :
1. Reaksi lokal (regional)
2. Reaksi segmental
3. Reaksi sentral (Sistemik, Umum)

yang timbul serentak atau selektif,


• Dalam ilmu akupunktur ;
Mekanisme Kerja Akupunktur a.l;
1.Melancarkan Qi/Energi vital
2.Meningkatkan Zheng Qi /daya tahan
• 3.Menyeimbangkan Yin Yang
1. Reaksi lokal (regional)

1.1. Reaksi jaringan


❑ Cedera dinding sel →Membebaskan asam
arakidonat , lekotrin, postaglandin E-2,
tromboksan dan prostasiklin. memicu
terjadinya inflamasi lokal dan agregasi
trombosit. menghasilkan fragmen kolagen,
miofibril dan membran basal, yang
mengakitivasi sistem pembekuan darah akan
dilanjutkan oleh proses reaksi anti-radang
1.2. Refleks akson-asonik
Diteruskan selain ke medula spinalis, juga ke
akson kolateral → Achiran saraf simpatik
→Pelepasan asetilkolin ,Menyebabkan
vasodilastasi lokal , peningkatan permeabilitas
kapiler, sisa metabolisma terangkut, pasokan
ATP, nutrisi dan oksigen menjadi lancar;
produk limbah reaksi inflamasi
difagositosis/dilisis, dan mediator yang
teraktivasi diinaktivasi.
1.3. Arus listrik dari perlukaan
Titik akupunktur mempunyai tegangan
listrik lebih tinggi dari kulit sekitarnya.
Perlukaan kulit akan menimbulkan
arus pendek.
Fenomena ini berlangsung selama lebih kurang 48
jam, waktu yg dibutuhkan tubuh menyembuhkan
luka tusukan.
dan memicu proses regenerasi saraf.
2. Reaksi segmental
Segmen
Setiap saraf spinal mensarafi suatu segmen
tubuh.melalui persarafan itu bagian-bagian
segmen dapat saling pengaruh
mepengaruhi satu bagian dengan bagian yg
lain.
Reaksi segmental yang mungkin timbul berupa :

1. Pain dan hyperalgesia lewat kornu dorsalis


a. nyeri lokal
b. nyeri rujukan
2. Hypertonic muscles

3. Autonomic symptoms
a. efek vasomotor
b. efek viseral
Mekanisme kerja efek analgetik reaksi segmental :
3. Reaksi sentral (sistemik )

3.1. Efek analgetik


oleh endorfin , serotonin

Penjaruman lokasi bukan titik akupunktur


tidak menimbulkan efek analgesi, tetapi
dapat menimbulkan Stress induced
analgesia peningkatan bermakna kadar
kortisol, norepinefrin dan siklik adenosin
monofosfat pada stres analgesia.
Mekanisme Kerja Efek Analgetik Rangsang Akupunktur
3.2. Efek regulasi
akupunktur dihasilkan lewat mekanisme
sistem saraf (perifer dan SSP),sistem
endokrin, sistem imuniologik, sistem
vaskuler,sistem metabolisme tubuh
dengan peran utama pada sistem saraf
pusat
Skema Mekanisme Kerja Sentral Rangsang Akupunktur
HASIL YANG TELAH DATANG DI KLINIK
RSO PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA

1. Rehabilitasi :- Stroke /Hemiparese


- Para parese
- Palsy,CP,
Gangguan - Bicara
- Pendengaran
- Tinitus
2. Disfungsi Respirasi
3. Disfungsi Reproduksi & Sex dll
4. Penanggulangan Nyeri →Badan
Sendi
Kepala
5. Osteoarthritis
6. LBP→Biasa & TB
7. Obesitas →Biasa & TB
8. Kecantikan Kulit dan Wajah
9. Emergency
- Hypertensi
- Extra sistole & Gangguan Jantung
10. Pembiusan / Anestesi
HAND HYGIENE

LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013
LUWI-PPI 2062013

WASSALAAM WW

Anda mungkin juga menyukai