Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fitroh Sintha Febri Anggita Sari

NIM. : 2016220181152923

UTS PENGAUDITAN 2

1. Jelaskan prinsip piutang usaha

Prinsip akuntansi piutang usaha :

1. Piutang usaha disajikan secara netto, yaitu piutang usaha dikurangi penyisihan kerugian piutang
2. Metode penyisihan kerugian piutang usaha hasrus dijelaskan secukupnya
3. Piutang usaha disajikan terpisah dengan piutang lainnya
4. Piutang yang bersaldo kredit disajikan sebagai kewajiban lancar dalam akun utang lancar
5. Piutang usaha yang dijadikan jaminan harus dijelaskan

2. Jelaskan asersi piutang usaha

a. Keterjadiannya Asersi tentang keberadaan atau terjadinya berhubungan dengan apakah aktiva atau
utang perusahaan benar–benar ada pada tanggal neraca dan transaksi–transaksi yang tercatat telah
benar–benar terjadi selama periode tertentu.

b. Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun yang seharusnya
disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya.

c. Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva tersebut benar – benar milik
perusahaan dan semua utang adalah benar-benar kewajiban perusahaan pada tanggal neraca.

d. Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah komponen- komponen aktiva,
kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang
semestinya.

e. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah komponen-komponen


tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya.

3. Jelaskan Tujuan Audit Piutang

 Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern yang baik atas piutang dan transaksi
penjualan, piutang dan penerimaan kas.
 Untuk memeriksa keabsahan dan ke otentikan dari pada piutang.
 Untuk memeriksa kemungkinan tertagihnya piutang dan cukup tidaknya perkiraan penyisihan
piutang tak tertagih.
 Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat yang timbul karena pendiskontoan wesel
tagih.
 Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
4. Jelaskan prosedur audit piutang usaha

 Pelajari dan evaluasi internal control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan
penerimaan.
 Buat Schedule Utama dan Schedule pembantu piutang pertanggal neraca. Minta data tentang
piutang usaha pertanggal neraca yang antara lain menunjukkan nama pelanggan (customer),
saldo piutang, umur piutang dan kalau bisa subsequent collections-nya.
 Periksa perhitungan dan check individual balance ke subledger lalu totalnya ke general ledger.
 Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales invoice.
 Kirimkan konfirmasi piutang:
(1) Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirim surat konfirmasi.
(2) Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif.
(3) Cantumkan nomor konfirmasi baik di schedule piutang maupun di surat konfirmasi. (4)
Jawaban konfirmasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicari perbedaannya.
(5) Buat ikhtisar (summary) dari hasil konfirmasi
 Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas untuk
periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan
(audit field work).
 Periksa apakah ada wesel tagih (notes receivable) yang didiskontokan untuk mengetahui
kemungkinan adanya contingent liability.
 Periksa dasar ketentuan penyisihan piutang tak tertagih dan periksa apakah jumlah yang
disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti tidak terlalu besar dan terlalu kecil.
 Test sales cut-of dengan jalan memeriksa sales invoice, credit note dan lain-lain, lebih kurang 2
(dua) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca. Periksa apakah barang-barang yang dijual
melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum cari tahu
alasannya. Periksa apakah ada faktur penjualan dari tahun yang diperiksa, yang dibatalkan
dalam periode berikutnya.
 Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank, dan correspondence file
untuk mengetahi apakah ada piutang yang dijadikan sebagai jaminan.
 Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum
 Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai